Disusun Oleh :
Kimia sebagai bagian dari sains, merupakan suatu ilmu berlandaskan eksperimen
yang pegembangannya dan aplikasinya menuntut standar tinggi pada kerja eksperimental.
Eksperimen atau praktikum kimia membantu siswa mendapatkan keterampilan teknis,
misalnya manipulasi peralatan dan material, observasi, pengumpulan data, analisis data,
interprestasi hasil observasi, pemecahan masalah, kerja tim, mendesain eksperimen dan
keterampilan berkomunikasi.
Di dalam pembelajaran kali ini kita akan memasuki materi yang membahas
mengenai larutan asam dan basa, yang dimana salah satu fokus utamanya adalah mengetahui
perbedaan antara larutan basa dan larutan asam serta apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan
dalam mecari tahu perbedaan kedua larutan tersebut.
1.2 Tujuan
Membedakan larutan asam dan basa dengan menggunakan kertas lakmus
BAB 2
TEORI PENUNJANG
Teori asam basa Arrhenius dikemukakan oleh Swedia Svante Arrhenius pada tahun
1884 menjadikannya teori pertama yang mengklasifikasikan senyawa menjadi asam dan basa.
Dilansir dari Chemguide, menurut Arrhenius, asam adalah zat yang menghasilkan ion
hidrogen (H+) dalam larutan sedangkan basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida
(OH-) dalam larutan. Asam dan basa dapat bereaksi menghasilkan air dan senyawa ionic
garam, reaksi tersebut disebut dengan reaksi netralisasi. Misalnya reaksi asam sulfat (H2SO4)
dan kalium hidroksida (KOH) yang menghasilkan air dan senyawa ionic garam kalium sulfat
(K2SO4).
BAB 3
PELAKSANAAN
Praktek kimia dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2022 di Ruang Kelas XI MIPA 6
SMAN 2 Tenggaromg, kab. Kutai Kartanegara, prov. Kalimantan Timur.
1. Gelas ukur
2. Pipet tetes
3. Pisau
4. Kertas Lakmus
5. Alat tulis/ buku tulis
6. Kapur
7. Jeruk
8. Sabun (deterjen)
9. Air cuka
10. Kunyit bubuk
11. Air aki
12. Air mineral
13. PH meter
4.1 Hasil
PH Larutan
1. Air kapur = ph 13
2. Air jeruk = ph 2
3. Air sabun = ph 12
4. Larutan cuka = ph 2
5. Air aki = 2
4.2 Pembahasan
Penentuan asam basa dengan kertas lakmus merupakan salah satu cara penentuan
asam basa.
Penentuan asam basa dengan kertas lakmus memiliki kekurangan karena tidak dapat
mengetahui derajat PH asam dan basanya. Jadi penentuan asam basa dengan kertas lakmus
biasanya hanya digunakan untuk mengidentifikai suatu larutan yang tidak diketahui apakah
larutan tersebut asam, basa, atau netral
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kertas lakmus merah ketika dimasukkan dalam larutan asam warnanya tetap merah.
Sedangkan kertas lakmus biru ketika dimasukkan dalam larutan asam warnanya berubah
menjadi merah.
Kertas lakmus merah ketika dimasukkan dalam larutan basa warnanya berubah
menjadi biru sedangkan kertas lakmus biru ketika dimasukkan kedalam larutan basa
warnanya tetap biru.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Lampiran 2
Gambar 3.3
Gambar 3.4
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studiobelajar.com/teori-asam-basa/#:~:text=Teori%20Asam%20Basa%20Br
%C3%B8nsted%E2%80%93Lowry%20Pada%20tahun%201923%2C%20Johannes,H
%20%2B%29%20dari%20satu%20zat%20ke%20zat%20lainnya.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/03/120000169/teori-asam-basa-pengertian-
para-ahli-dan-sifatnya