Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tri Wahyuni

NIM : 21104251027

Kelas : PLS S2 INTAKE

Matkul : Filosofi Dan Teori PNF

Reviw Jurnal FIVE PARADIGM OF EDUCATION FO DEVELOPMENT

Didalam jurnal tersebut dituliskan dan dinyatakan bahwa lima paradigma itu memberikan
pengaruh atau membuat kebijakan secara potensial untuk masa yang akan dating terkait relasi
pendidikan dan pembangunan. Hal ini dirasa sanggup/mampu untuk memperbaiki kualitas
sumber daya yang ada seperti sumber daya manusia dengan beberapa hal yang harus dilakukan
seperti pengembangan life skill dan hard skill untuk mempersiapkan diri menghadapin lapangan
pekerjaan dan membuat ide-ide kreatif dan inovatif dalam gagasannya untuk meningkatkan
mindset masyarakat untuk bisa memilih focus pekerjaan apa yang di inginkan tanpa ada beban
atau pikiran sehingga sejalan dengan keputusan yang dipilih.

Namun disisi lain muncul dibenak bahwa pendidikan yang seperti apa yang dapat
membangun SDM untuk lebih baik dan maju lagi sesuai dengan perkembangan zaman, dimana
dijelaskan juga bahwa selain mampu meningkatkan kualitas SDM disitu dijelaskan juga mampu
untuk mengentas angka kemiskinan yang banyak dengan beberapa cara yang ditawarkan seperti
merubah laju pertumbuhan ekonomi, memberantas penindasan-penindasan masyarakat yang
marjinal dengan melakukan strategi, keterampilan dengan prospek kerja, dan memberdayakan
kesadaran-kesadaran pola pikir terhadap dinamika budaya, politik dan social.

Lima paradigm pendidikan dan pembangunan diantaranya ada retroliberal, neostruktural,


neoliberal, radikal dan berbasis tempat. Pemikiran retroliberal memfokuskan bahwa tujuan
utama sustainable economic merupakan sector untuk pembuatan kebijakan, dimana segala aspek
pertumbuhan dan pengembangan baik dibidang kesehatan maupun bidang pendidikan mampu
memberikan dampak yang besar untuk mempercepat pertumbuhan ekonom. Kemudian
pemikiran neostruktural dimana pemikiran ini berfokus pada hubungan antar individu, tempat
dan kepedulian atau kepekaan terhadap sesama dan mengentas kemiskinan. Sehingga pemikiran
ini menjadikan pendidikan sebagai mendorong masyarakat untuk lebih bisa aware terhadap
kesetaraan gender baik anak-anak maupun perempuan itu sendiri untuk lebih diperhatkan, dan
dalam kebijakan ini pemangku kebijakan melakukan evaluasi dan monitoring serta perumusan
kurikulum yang bisa disamakan. Sedangkan pemikiran neoliberal mengatakan bahwa
masyarakat merupakan konsumen dan harus menyesuaikan permintaan atau penawaran yang
diberikan oleh dunia dan berfokus pada kebutuhan industry dan bertujuan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya adalah pemikiran radikal, pemikiran ini bertujuan untuk
melawan penindasan oleh diri mereka sendiri di pemikiran ini mereka lebih banyak untuk
merefleksikan diri dan sebagai alternative cara untuk menuju kebebasan dan membawa
perubahan dan yang terakhir adalah pemikiran berbasis tempat dimana pemikiran ini bertujuan
untuk memperkuat pengetahuan dengan kegiatan lokal yang dimiliki untuk bisa
memfilter/menyaring pengaruh globalisasi terutama pada aspek ekonomi dalam arti tetap
diberikan pengetahuan secara luas / global namun tidak menghilangkan kegiatan ataupun
keterampilan lokal.

Dengan penjelasan diatas maka saya memahami bahwa lima paradigma pendidikan untuk
pembangunan itu memiliki tujuan dan arah yang berbeda untuk mencapai pembangunan dengan
mengikuti perkembangan zaman dimasa sekarang ini, sehingga titik focus mereka menjalankan
misinya pun berbeda ada yang lebih dominan untuk urusan atau aspek ekonomi, lebih
memperhatikan keadilan terhadap kaum perempuan dan berfokus pada masyarakat local yang
tidak mudah juga untuk membuka pemikiran secara luas dikarenakan banyak factor hal seperti
letak geografis sangat sulit untuk mereka bisa mendapatkan informasi terbaru ataupun menolak
dengan perkembangan zaman.

Dari beberapa paradigm diatas saya setuju bahwa segala aspek tersebut harus dibutuhkan
didalam masyarakat dengan pemahaman masing-masing seperti dari sector ekonomi dimana
sekarang ini realita keadaan yang sebenernya apa-apa membutuhkan uang atau uang adalah
sebagai alat yang diwajibkan dalam urusan besar seperti pembangunan infrastruktur ataupun
mencari pengetahuan baik dibangku formal ataupun non formal kitapun harus mengeluarkan
uang dan itu tidak sedikit, jika tidak ada uang atau ekonomi terhimpit maka ada hal yang harus
direlakan ataupun dikorbankan. Disisi lain terkait hak asasi manusia saya sepakat bahwa setiap
orang mempunyai hak yang sama namun tetap dibatasu guna untuk kebaikan dan kepentingan
secara bersama, begitu halnya terkait kesetaraan gender saya setuju bahwa pekerjaan domestic
tidak harus dilakukan oleh perempuan saja dan perempuan tidak harus menjadi bahan seksual
serta masih banyak lagi bahasan mengenai perempuan untuk berdaya begitupun dengan anak-
anak yang masih banyak ditelantarkan dan ditindas. Sehingga pemikiran atau paradigm
pendidikan yang dijelaskan di artkel tersebut saya setuju karena dapat membuka wawasan kita
seiring berjalannya waktu dan supaya dapat mengendalikan polemic-polemik yang ada dalam
kehidupan masyarakat salah satunya adalah pendikan yang sebagaimana pendidikan adalah alat
untuk menata kehidupan yang lebih baik lagi.

Sehingga harapannya paradigm terus up to date dalam arti mengikuti perkembangan


zaman sehingga nilai-nilai positif dapat kita ambil dan dipelajari dan nilai negative dapat
dijadikan bahan pengetahuan pandangan dari sisi lain yang harus kita siapkan juga untuk
mengantisipasi hal-hal yang masa akan dating kemungkinan bisa terjadi

Anda mungkin juga menyukai