Digital - 20305183 T 31093 Penerapan Value Full Text
Digital - 20305183 T 31093 Penerapan Value Full Text
TESIS
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
DEPOK
JULI 2009
UNIVERSITAS INDONESIA
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknik
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
DEPOK
JULI 2009
ii
DEWAN PENGUJI :
Ditetapkan di : Depok
iii
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Teknik
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Saya
menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
perkuliahan sampai pada penyelesaian tesis ini. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada:
(1) Bapak DR. Ir. Yusuf Latief, MT selaku Pembimbing Utama yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyelesaian tesis ini;
(2) Bapak Ir. Bakuh Nindyo Suripno, Dipl.HE, selaku Pembimbing II dan salah
satu Atasan di Inspektorat Jenderal Departemen PU yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyelesaian
tesis ini;
(3) Bapak DR. Ismeth S. Abidin, M. Ali Berawi, M.Eng.Sc., Ph.D., dan Bapak
Ir. Wisnu Isvara, MT, selaku Penguji yang telah memberikan masukan dan
arahan dalam penyelesaian tesis ini;
(4) Bapak Ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Indonesia beserta jajarannya dan para Dosen Pengajar yang tidak dapat saya
sebutkan satu per satu yang telah memberikan fasilitas selama proses belajar
mengajar.
(5) Bapak Direktur Jenderal Bina Marga Departemen PU dan jajarannya yang
telah memberikan kesempatan kepada saya untuk memperoleh fasilitas
beasiswa dalam menempuh pendidikan ini;
(6) Bapak Inspektur Jenderal Departemen PU dan jajarannya yang telah
memberikan ijin belajar dan memberikan dukungan dalam menempuh studi,
serta banyak membantu dalam usaha memperoleh data yang diperlukan
dalam penelitian;
iv
Penulis
vi
Dibuat di : Depok
Pada tanggal : 13 Juli 2009
Yang menyatakan,
vii
Departemen Pekerjaan Umum dari tahun ke tahun selalu masuk dalam kategori
lima besar instansi yang memperoleh anggaran pendapatan dan belanja negara
(APBN) terbesar. Namun demikian penyimpangan yang bersifat ketidakefisienan,
juga mengalami peningkatan dari tahun 2005 hingga 2007. Dalam pengawasan
fungsional yang dilaksanakan Inspektorat Jenderal Departemen PU apabila
ditemukan adanya indikasi inefisiensi (pemborosan) akibat ketidakwajaran harga
konstruksi, analisis pemilihan tipe/jenis konstruksi, perhitungan konstruksi,
maupun metode konstruksi, maka akan direkomendasikan kepada Pengguna Jasa
dan Penyedia Jasa untuk melakukan value engineering (VE), dengan demikian
diharapkan kesiapan, baik Pengguna Jasa maupun Penyedia Jasa dalam penerapan
VE tersebut.
Kata Kunci :
Value Engineering, infrastruktur, efektivitas
Ministry of Public Works of Republic Indonesia is one of the big five institutions
which get the biggest budget. Nevertheless the ineficiency deviation was also
increasing from 2005 to 2007. In functional audit performed by Inspectorate
General of Ministry of Public Works, if there are ineficiency indications as the
consequences of illogical construction price, analysis of construction type
selection, construction calculation as well as construction method, the Employer
or Contractor will be recommended to undertake value engineering (VE). For that
reason, the readiness of the Employer and Contractor in implementing the VE is
required.
The research is conducted to identify dominant factors that affect the readiness
level of the Employer in VE application and analyze the level of VE application
effect to increase the effectivity of budget usage in infrastructure public work
sector implementation in Ministry of Public Works. In this paper, the VE
apllication steps are also elaborated as the case study. The result indicates that
some factors which influence the readiness of the Employer in applying VE are
regulations, human resource availability in terms of education level, personnel
with VE certificate, understanding level, and personnel composition of the
Employer. VE application in public work sector infrastructure implementation in
Ministry of Public Work has strong influence (74,8%) to the effectivity of budget
usage. It is expected that the policy maker in Ministry of Public Work can apply
VE as one of alternatives to improve the effectivity of budget usage.
Keywords :
Value Engineering, infrastructure, effectivity
ix Universitas Indonesia
xi
xii
xiii
xiv
1 Universitas Indonesia
No. 67 Tahun 2008 yang antara lain menyatakan bahwa dalam pengarahan
Presiden pada Rapat Kerja Terbatas di Departemen PU, disampaikan bahwa
pembangunan infrastruktur dan fungsi-fungsi lain yang dilaksanakan Departemen
PU sangat penting, baik untuk menggerakkan perekonomian nasional maupun
untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Disampaikan
pula bahwa prioritas pembangunan adalah infrastruktur yang menunjang
ketahanan pangan (berkait dengan sektor pertanian), infrastruktur jalan,
infrastruktur air minum dan air bersih, pengembangan kawasan permukiman
kumuh, dan pembangunan infrastruktur jalan tol.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
50.000
40.000 36.110
Anggaran (Rp.miliar)
30.000
24.213
19.835
20.000 16.991
10.000
0
2005 2006 2007 2008
Tahun Anggaran
150
Inefisiensi Biaya (Rp.miliar)
108,251
100 88,873
50
24,426
0
2005 2006 2007
Tahun Anggaran
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
b. Reza Mahendra dalam skripsinya untuk mencapai gelar Sarjana S-1 Teknik
Sipil pada Universitas Indonesia tahun 2006, dengan judul ”Studi Value
Engineering dengan Metode Initial Cost dalam Rangka Usaha
Penghematan Biaya Proyek Konstruksi”. Studi ini dilakukan untuk
menerapkan Metode Analisa Pareto dengan objek Proyek Pembangunan
Gedung BNI di Indonesia, dengan kesimpulan bahwa proyek-proyek
tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan Hukum Pareto, dimana biaya
kumulatif dari 20% aktifitas termahal tidak menunjukkan 80% biaya total
proyek, melainkan hanya berkisar antara 43% - 59% saja.
c. Qiping Shen dan Guiwen Liu, University of Hung Hom, Kowloon, Hong
Kong, 2003, dengan judul penelitian “Critical Success Factors for Value
Management Studies in Construction”, yang dimuat dalam Journal of
Construction Engineering and Management of ASCE, Vol. 129, No.5,
October 1, 2003. Dalam penelitian di Hong Kong tersebut dikemukakan
bahwa faktor keberhasilan yang signifikan pada studi value management di
bidang konstruksi adalah kualifikasi tim value engineering, pengaruh
Universitas Indonesia
f. Johny Johan (Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil dan Magister Teknik
Sipili Universitas Tarumanagara) dan Lillyana Dewi (Alumni Magister
Teknik Sipil Universitas Tarumanagara), yang dimuat dalam Jurnal Teknik
Sipil Universitas Tarumanagara No.1 Tahun ke IV-Maret/1998 dengan
judul penelitian “Analisis Penerapan Value Engineering pada Proses
Perencanaan/Desain Sub Struktur Suatu Bangunan Apartamen di
Jakarta”, melakukan analisis terhadap pekerjaan sub-struktur suatu
bangunan apartemen di Jakarta dengan bantuan software SAFE dan SAP.
Dalam penelitian dikemukakan bahwa keberhasilan penerapan value
engineering ditunjang dengan tim yang mempunyai pengetahuan dan
Universitas Indonesia
h. Andy Kirana dalam tesisnya untuk mencapai gelar Master S-2 Arsitektur
pada Institut Teknologi Bandung tahun 1991, dengan judul ”Dampak
Penerapan Value Engineering pada Desain Bangunan (Kasus : Gedung
Pusat Perbelanjaan di Jakarta)”. Penelitian dilakukan dengan mengadakan
telaah teoritis dan studi komparasi antara hasil studi VE di luar negeri dan
di dalam negeri melalui kasus gedung pusat perbelanjaan di Jakarta, dengan
hasil penelitian bahwa pekerjaan struktur dan mekanikal merupakan
pekerjaan yang mempunyai potensi penghematan biaya operasi dan
pemeliharaan terbesar. Sedangkan dampak penerapan VE terdiri dari
dampak positif berupa efisiensi penggunaan biaya konstruksi, biaya
operasi, biaya pemeliharaan, dan efektivitas pekerjaan dan dampak negatif
berupa redesain, penambahan fasilitas/instalasi, ketidaknyamanan, dan
ketelitian ekstra dalam pelaksanaan konstruksi.
Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
2.1 Pendahuluan
13 Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
2) struktur usaha jasa konstruksi nasional belum tertata secara utuh dan
kokoh yang tercermin dalam kenyataan belum terwujudnya kemitraan
yang sinergis antar penyedia jasa dalam berbagai klasifikasi dan/atau
kualifikasi;
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
MENTERI
PEKERJAAN UMUM
Set Badan Set Badan Biro Perencanaan & KLN Set Itjen
Biro Keuangan
Pusat Pembinaan Usaha Puslitbang SDA Inspektur Khusus
Konstruksi
Biro Kepegawaian &
Puslitbang Jalan & Inspektur Wilayah I
Pusat Pembinaan Ortala
Jembatan
Penyelenggaraan Konstruksi
Biro Hukum Inspektur Wilayah II
Puslitbang Permukiman
Pusat Pembinaan Keahlian
dan Teknik Konstruksi
Biro Perlengkapan &
Inspektur Wilayah III
Puslitbang Umum
Pusat Pembinaan
Sos.Bud.Ekon. dan
Kompetensi dan Teknik
Peran Masyarakat
Konstruksi Pusat Kajian Strategis Inspektur Wilayah IV
Dit. Penataan Ruang Dit. Bina Program Dit. Bina Program Dit. Bina Program
Nasional
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Unit kerja balai pengelola wilayah sungai disebut sebagai Balai Besar
Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) yang kedudukannya
langsung di bawah Direktur Jenderal Sumber Daya Air, sedangkan sebagai
pengelola ruas jalan nasional disebut Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional
yang kedudukannya di bawah Direktur Jenderal Bina Marga, yang terdiri dari:
a. Balai wilayah sungai, meliputi 11 (sebelas) Balai Besar Wilayah Sungai dan
19 (sembilan belas) Balai Wilayah Sungai, sebagai berikut sesuai Peraturan
Menteri PU Nomor 26/PRT/M/2006 :
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air pada
wilayah sungai.
Universitas Indonesia
Salah satu elemen yang penting dalam tata pemerintahan yang baik (good
governance) adalah adanya akuntabilitas publik. Dengan demikian unsur
pengawasan menjadi salah satu unsur yang penting dalam proses manajemen
pemerintahan dan memiliki peran yang strategis untuk terwujudnya akuntabilitas
dalam pemerintahan dan pembangunan.
CAKUPAN WASMAS
WASMAS
Antara lain WASLEG/DPR
CAKUPAN
aspek KKN
BPK WASKAT
BPKP •Organisasi
CAKUPAN ITJEN •Personil
WAS ITJEN
3K, 2E, dan
WASKAT
•Kebijakan
1E dgn
indikator tepat
ES I s.d IV
SATKER •Perencanaan
waktu, biaya,
WASKAT
•Prosedur
kualitas,
manfaat ITJEN •Pencatatan
BPKP •Pelaporan
CAKUPAN
WAS BPK-RI, BPK •Review Int
BPKP thd WASLEG/DPR
Pengelolaan
Keuangan WASMAS
Negara
Universitas Indonesia
a. Pengawasan Melekat
b. Pengawasan Masyarakat
c. Pengawasan Fungsional
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
a. hasil kegiatan tidak atau belum tercapai sesuai dengan rencana sehingga
kegiatan menjadi tidak efektif
b. hasil kegiatan dipergunakan tidak sesuai dengan tujuan atau sama sekali
tidak dipergunakan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan,
sehingga hasil kegiatan tersebut mubazir
c. pemanfaatan hasil tidak mengarah pada tujuan semula
d. penanggung jawab program belum mempunyai sistem pelaporan dan
pengukuran efektivitas
e. pelaksanaan pekerjaan menyimpang dari jadual yang telah ditetapkan,
sehingga pemanfaatan hasilnya mengalami hambatan/keterlambatan
f. pekerjaan persiapan dan perumusan proyek (survei dan desain) tidak
mantap, sehingga mengakibatkan hambatan dalam pemanfaatan hasil
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
MENTERI/
PIMPINAN LEMBAGA POLICY/
WISDOM
OUTCOMES EFEKTIVITAS
COST EFECTIVENESS
OUTPUTS
SATUAN KERJA EFISIENSI
PROCESS
INPUT EKONOMIS
RESOURCES
Universitas Indonesia
OUT
INPUT PROCESS OUTPUT COME
• ACTIVITY
• MEN • SID • PRODUK • GOAL
• MONEY • PENGADAAN • OUTCOME
• MACHINE • PENGENDALIAN
• MATERIAL • PELAKSANAAN
• METHOD KONTRAK
• MARKET
Universitas Indonesia
Secara definisi, VE, juga dikenal dengan Value Management atau Value
Analysis, adalah suatu pendekatan tim yang profesional dalam penerapannya,
berorientasi fungsi dan sistematis yang digunakan untuk menganalisa dan
meningkatkan nilai suatu produk, disain fasilitas, sistem, atau servis – suatu
metodologi yang baik untuk memecahkan masalah dan atau mengurangi biaya
namun meningkatkan persyaratan kinerja atau kualitas yang ditetapkan. VE
adalah teknik terefektif yang diketahui untuk mengidentifikasi dan menghapuskan
biaya yang tidak perlu (unnecessary cost) dalam disain, pengujian, fabrikasi,
konstruksi produk (DR Yusuf Latief, 2008).
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Kombinasi 1 :
Manfaat bersih ( ) = Σ Manfaat (=tetap) – Σ Biaya ( )
Kombinasi 2 :
Manfaat bersih ( ) = Σ Manfaat ( ) – Σ Biaya (=tetap)
Kombinasi 3 :
Manfaat bersih ( ) = Σ Manfaat ( ) – Σ Biaya ( )
Universitas Indonesia
merupakan batasan minimum yang umum berlaku bagi produk fisik yang
dimaksud. Konsep VE dapat mulai diterapkan pada periode perancangan maupun
pelaksanaan.
Konsep VE menggunakan pendekatan fungsional sebagai pendekatan
dasar dalam melakukan studi yang dilakukan dengan cara :
a. function definition, menentukan fungsi utama yang harus diperankan oleh
bagian yang menjadi objek studi
b. function evaluation, mengeliminasi bagian-bagian yang tidak diperlukan
c. function alternatif, mengembangkan alternatif penyelesaian
d. membandingkan dengan mempertimbangkan biaya siklus hidup.
a. Nilai
Nilai (value) mempunyai arti yang sulit dibedakan dengan biaya (cost)
atau harga (price). Nilai mengandung arti subyektif, apalagi bila
dihubungkan dengan moral, etika, sosial, ekonomi dan lain-lain.
Perbedaan pengertian antara nilai dan biaya adalah:
1) Ukuran nilai ditentukan oleh fungsi atau kegunaannya sedangkan
harga atau biaya ditentukan oleh substansi barangnya atau harga
komponen-komponen yang membentuk barang tersebut.
Universitas Indonesia
b. Biaya
Biaya adalah jumlah segala usaha dan pengeluaran yang dilakukan dalam
mengembangkan, memproduksi dan aplikasi produk. Penghasil produk
selalu memikirkan akibat dari adanya biaya terhadap kualitas, realibilitas
dan maintainability karena akan berpengaruh terhadap biaya bagi
pemakai.
c. Fungsi
Fungsi diartikan sebagai elemen utama dalam VE, karena tujuan VE
adalah untuk mendapatkan fungsi-fungsi yang dibutuhkan dari suatu item
dengan biaya total terendah.
Menurut Miles, esensi dari seluruh teknik VE adalah untuk menjamin
fungsi yang sesuai untuk biaya yang sesuai. Fungsi tersebut disebut
dengan fungsi beli. Konsumen tidak membeli barang, tetapi membeli
fungsi.
Pemahaman akan arti fungsi amat penting, karena fungsi akan menjadi
objek utama dalam hubungannya dengan biaya. Fungsi dapat dibagi
menjadi 2 kategori :
1) Fungsi dasar yaitu suatu alasan pokok sistem itu terwujud, yaitu dasar
atau alasan dari keberadaan suatu produk dan memiliki nilai
kegunaan.
2) Fungsi kedua (secondary function), yaitu kegunaan yang tidak
langsung untuk memenuhi fungsi dasar, tetapi diperlukan untuk
menunjangnya.
Universitas Indonesia
Fungsi
Barang atau Jasa
Kata Kerja Kata Benda
1. Ballpoint menuliskan kata-kata
2. Kacamata menajamkan Penglihatan
3. Jembatan menghubungkan Tepian
4. Waduk menyimpan Air
5. Gedung kantor menyediakan ruang kerja
6. Pondasi menyangga Bangunan
7. Tiang menyangga Atap
8. Pelatihan mengalihkan Keterampilan
9. Konsultasi memberikan Nasehat
Universitas Indonesia
d. Manfaat
Manfaat adalah nilai uang ekivalen dari kinerja produk.
Universitas Indonesia
Pengguna jasa dalam hal ini pemilik proyek wajib memberikan informasi
selengkap-lengkapnya kepada Konsultan Value Engineering sehubungan dengan
objek studi dan memberikan kesempatan kepada Konsultan Value Engineering
untuk melakukan penelitian pada semua bagian objek studi.
Universitas Indonesia
1. Kekurangan Waktu
Setiap desainer harus menyerahkan hasil kerjanya dibatasi oleh waktu.
Kalau tidak, reputasinya akan jatuh. Artinya dengan kata lain desainer tidak
mempunyai cukup waktu untuk membuat alternatif, dengan cara
perbandingan biaya misalnya untuk mencapai suatu hasil yang dianggap
paling baik.
2. Kurangnya Informasi
Kemajuan teknologi saat ini sangat pesat. Produk-produk dan informasi
informasi baru masuk ke pasaran sangat cepat. Tidak mungkin seseorang
selalu mengikuti perubahan ini, dan tidak mungkin pula kita bisa langsung
”percaya” pada produk-produk dan informasi baru ini.
3. Kurangnya Ide
Spesialisasi sarjana itu bermacam-macam, tidak seorang pun dapat
menyelesaikan semua masalah. Menggabungkan pemikiran orang banyak
menjadi satu keputusan yang baik itulah masalahnya.
Universitas Indonesia
8. Politik
Politik itu sangat kompleks. Kondisi politik kadang-kadang
menguntungkan, tetapi kadang-kadang merugikan di dalam mengambil
keputusan. Kadang-kadang suatu alternatif dari suatu proyek tidak dapat
diterima oleh penduduk setempat.
Maka dari itu desainer dan konsultan VE dituntut tidak hanya yang berilmu
dan berpengalaman secara teknis, serta mau bekerja keras, tetapi juga harus
bisa luwes (fleksibel) dan bisa kompromi, mau menerima pendapat orang
lain.
Value engineering adalah merupakan alat teknik dasar yang secara luwes
dapat diganti dengan sistem lain dari manajemen proyek, karena teknik ini adalah
Universitas Indonesia
teknik dasar maka dapat digunakan untuk menunjang sehubungan dengan sistem
yang lain.
Universitas Indonesia
3. Standarisasi (standard)
Pencarian perbaikan kualitas dan penghematan biaya lewat penyelesaian
dengan menggunakan elemen – elemen standar. Suku - suku cadang
standar, desain standar, modul-modul standar dan lainnya. VE juga selalu
mencari elemen-elemen standar sebagai bagian dari proses pemeriksaan.
Universitas Indonesia
memperoleh input semacam ini pada tahap informasi dan tahap spekulasi
dari grup-grup diskusi.
Universitas Indonesia
a. Section 106(e) of Title 23, United States Code provides: "For such projects
as the Secretary determines advisable, plans, specifications, and estimates
for proposed projects on any Federal-aid system shall be accompanied by a
value engineering or other cost reduction analysis."
b. Section 106(g) of Title 23, United States Code provides: "The Secretary
shall establish a program to require States to carry out a value engineering
analysis for all projects on the National Highway System [NHS] with an
estimated total cost of $25,000,000 or more."
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
• Bab V.B.2.b.1).h) :
Universitas Indonesia
• Bab V.B.2.b.2).c) :
• Bab V.B.2.d.2).i) :
• Bab V.B.2.d.2).j) :
• Bab V.B.2.d.2).k) :
Universitas Indonesia
Prosentase
Peruntukan
Penghematan
60% x penghematan • peningkatan mutu, dan/atau
• menambah kegiatan pekerjaan konstruksi fisik, atau
• disetor ke Kas Negara
25% x penghematan • tambahan biaya jasa pelaksana konstruksi, dan
• tambahan biaya jasa pelaksana VE
10% x penghematan tambahan biaya jasa konsultan perencana konstruksi
5% x penghematan • tambahan jasa konsultan manajemen konstruksi untuk kegiatan
yang menggunakan jasa Konsultan Manajemen Konstruksi,
• sedangkan untuk kegiatan yang menggunakan Konsultan
Pengawas Konstruksi, biaya penghematan ini ditambahkan untuk
meningkatkan mutu, dan/atau menambah kegiatan pekerjaan
konstruksi fisik, atau
• disetor ke Kas Negara.
Universitas Indonesia
Sumber : Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 108 Tahun 2003 tanggal 29
Desember 2003 tentang Aplikasi Value Engineering.
Namun pada April 2007, produk hukum tersebut dicabut dengan adanya
penolakan dari Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) karena
dianggap tidak dapat diimpelementasikan dan belum adanya asosiasi ahli
VE yang berwenang untuk memberikan sertifikat keahlian bidang VE.
Universitas Indonesia
Studi VE sebaiknya dimulai dari tahap konsep desain, karena pada tahap ini
kita masih mempunya fleksibilitas yang tinggi untuk membuat perubahan
tanpa biaya tambahan untuk redesain. Karena desain berjalan terus, biaya
untuk membuat suatu perubahan akan terus bertambah sampai suatu titik
dimana sudah tidak bisa lagi membuat perubahan. Penghematan-
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
c. Tahap Konstruksi
Upaya VE yang lain juga dapat dilaksanakan selama konstruksi, tetapi
sangat bergantung dari dua hal yaitu :
1). Jika item sudah ditentukan oleh studi VE sebelumnya dan
memerlukan pengecekan lebih lanjut sebelum secara pasti item
tersebut diputuskan.
Universitas Indonesia
Contoh : Suatu item yang telah ditentukan oleh studi VE pada tahap
desain persiapan membutuhkan testing dan research sebelum
diputuskan. Meskipun ada kelambatan di dalam proses ini, mungkin
lebih menguntungkan untuk dilaksanakan kalau hasilnya dapat
merupakan penghematan yang berarti.
2). Jika kontraktor menganggap bahwa sesuatu hal dapat diperbaiki. Hal
semacam ini akan selalu timbul kalau di dalam kontrak ada pasal
mengenai insentif, yaitu pasal yang menyebutkan bahwa kalau
kontraktor menemukan hal-hal semacam ini, maka hasil penghematan
akan dibagi dua antara kontraktor dan pemilik. Dapat dimengerti
bahwa kontraktor akan selalu berusaha untuk menemukan hal
semacam itu.
Universitas Indonesia
g. Mengimplementasikan (Implementing)
Pada tahap ini Pengguna Jasa dapat memilih untuk mengimplementasikan
satu atau lebih alternatif. Jika Value Engineering Change Proposal (VECP)
diterima, maka kontraktor melaksanakan proyek sesuai dengan perubahan -
perubahan yang telah disetujui dan penghematan biaya yang dihasilkan
dibagi antara Pengguna Jasa dan kontraktor.
Universitas Indonesia
sangat dibutuhkan oleh seluruh masyarakat harus dilaksanakan secara efisien dan
efektif (PT Indulexco, 2007).
Tabel 2.7.
Nominated Critical Success Factors for Value Management Studies
Groups Factors
Preparation of Workshop 1. Clear objective of VM study
2. Qualified VM fasilitator
3. Multidisciplinary composition of VM team
4. VM experience and knowledge of participants
5. Professional experience and knowledge of participants in their
own disciplines
6. Personalities of participants
7. Preparation and understanding of related information
8. Timing of VM study
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Uraian
No. Lumpsum Unit Price
Hubungan Nilai Efisiensi
2. Untuk kinerja sumber daya manusia yang maksimal 3,7500 4 4,0000 2
akan dapat ditemukan pada pekerjaan yang
mengterapkan manajemen value engineering.
3. Efisiensi bahan/material lebih diutamakan dalam 3,4500 7 3,5714 4
penerapan penggunaan manajemen value engineering.
4. Team value engineering menghasilkan penaksiran yang 3,6500 5 3,7143 3
independen dengan mengurangi biaya tanpa
meninggalkan fungsi.
5. Dari pengalaman menunjukkan bahwa hasil efisiensi 3,3500 9 3,5000 5
pekerjaan yang dikenai value engineering mempunyai
besaran kurang dari 10% biaya total proyek.
6. Dari pengalaman menunjukkan bahwa hasil efisiensi 3,4000 8 3,2857 7
pekerjaan yang dikenai value engineering mempunyai
besaran antara 10-20% biaya total proyek.
7. Dari pengalaman menunjukkan bahwa hasil efisiensi 3,3500 9 3,2857 7
pekerjaan yang dikenai value engineering mempunyai
besaran antara 20–30% biaya total proyek.
8. Dari pengalaman menunjukkan bahwa hasil efisiensi 3,6000 6 3,3571 6
pekerjaan yang dikenai value engineering mempunyai
besaran lebih dari 30% biaya total proyek.
9. Efisiensi tidak hanya pada material/bahannya, 4,1000 2 4,0000 2
melainkan di semua sumber daya yang menyusun
pembangunan gedung terencana.
10. Dalam mengelola kinerja untuk masing-masing unsur 4,2000 1 4,3571 1
pengelola pembangunan gedung harus memanfaatkan
sumber daya yang sesuai dengan pengalamannya.
Sumber : Poegoeh Soedjito, Kecenderungan Penerapan Value Engineering pada
Pembangunan Gedung Bertingkat Tinggi, Jurnal Teknik Sipil Vol. 4 No. 2
Desember 2003, Universitas Parahyangan, Bandung, 2003
Universitas Indonesia
Fase ini dimaksudkan untuk pemahaman bersama seluruh anggota tim pada
hal-hal yang umum dan mendasar atas proyek yang menjadi obyek studi,
yaitu dengan kegiatan antara lain mengumpulkan informasi, identifikasi isu-
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Kegiatan dalam fase ini antara lain adalah membandingkan kesimpulan studi
dengan persyaratan yang ditetapkan dalam fase sebelumnya, mempersiapkan
alternatif untuk ide terpilih untuk dikembangkan lebih lanjut, mengelola
risiko dan biaya yang sesuai, melakukan analisis biaya-manfaat (cost-benefit
analysis), dan mengembangkan suatu rencana tindak untuk mendefinisikan
langkah-langkah pelaksanaan, jadual, dan tanggung jawab pada setiap
alternatif.
Universitas Indonesia
kali dikembangkan pada tahun 1964 oleh Charles V. Bytheway pada UNIVAC
division of the sperry rand corporatio. FAST merupakan suatu diagram teknik
yang memperlihatkan secara grafik fungsi-fungsi dari sebuah item, sistem atau
prosedur. Hasil-hasil yang dicapai dalam studi VE sebagian besar tergantung pada
keahlian dan kreatifitas yang menentukan fungsi-fungsi dari item atau sistem yang
bersangkutan.
Dalam penggunaannya FAST berfungsi untuk:
− Membantu dalam mengorganisir daftar fungsi-fungsi.
− Membantu dalam menentukan fungsi dasar.
− Membantu dalam menentukan fungsi-fungsi yang tidak tampak dalam daftar
fungsi-fungsi.
− Menambah pengertian pada perencanaan yang ada dan penentuan masalah.
− Membantu dalam mengembangkan kreatif alternatif yang berlaku.
− Memperkuat penyajian visual kepada decision makers.
FAST Diagram yang pertama kali populer adalah dalam bentuk Technical FAST
Diagram yang diciptakan oleh Charles Bytheway. Metode FAST Diagram ini
sering juga disebut sebagai classical FAST Diagram, dimana Tim VE
mengidentifikasi dan mengelompokkan berbagai fungsi atas suatu objek menjadi
basic function dan requried secondary function. Selain itu juga diidentifikasi
tujuan utama sebagai higher/highest order function pada major logic path (Berawi
& Woodhead, 2005a), fungsi yang menjadi sebab utama sebagai lower/lowest
order function atau causative function (Berawi & Woodhead, 2005b), serta
fungsi-fungsi lain yang terjadi atau disebabkan oleh fungsi lain dan fungsi yang
timbul pada waktu yang bersamaan dengan fungsi lain.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Contoh penggunaan dari FAST diagram dapat dilihat pada gambar 2.10 sebagai
berikut.
Universitas Indonesia
b. Qiping Shen dan Guiwen Liu, University of Hung Hom, Kowloon, Hong
Kong, 2003, dengan judul penelitian “Critical Success Factors for Value
Management Studies in Construction”, yang dimuat dalam Journal of
Construction Engineering and Management of ASCE, Vol. 129, No.5,
October 1, 2003. Dalam penelitian di Hong Kong tersebut dikemukakan
bahwa faktor keberhasilan yang signifikan pada studi value management di
bidang konstruksi adalah kualifikasi tim value engineering, pengaruh
pengguna jasa (clients), kompetensi fasilitator, dan dampak/keterlibatan
pihak yang terkait.
Universitas Indonesia
d. Johny Johan (Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil dan Magister Teknik Sipil
Universitas Tarumanagara) dan Lillyana Dewi (Alumni Magister Teknik
Sipil Universitas Tarumanagara), yang dimuat dalam Jurnal Teknik Sipil
Universitas Tarumanagara No.1 Tahun ke IV-Maret/1998 dengan judul
penelitian “Analisis Penerapan Value Engineering pada Proses
Perencanaan/Desain Sub Struktur Suatu Bangunan Apartamen di Jakarta”,
melakukan analisis terhadap pekerjaan sub-struktur suatu bangunan
apartemen di Jakarta dengan bantuan software SAFE dan SAP. Dalam
penelitian dikemukakan bahwa keberhasilan penerapan value engineering
ditunjang dengan tim yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang
cukup dalam perencanaan struktur yang terkait dengan material, metode
konstruksi, dan idealisasi struktur. Selain itu keberhasilan penerapan value
engineering juga ditunjang pemahaman teknik berkomunikasi pada tim
yang multi disiplin ilmu.
Universitas Indonesia
f. Yang Qing dan Qiu Wan Hua, School of Economics and Management,
Beijing University of Aeronautics and Astronautics, China, dalam
tulisannya yang berjudul “Value Engineering Analysis and Evaluation for
The Second Beijing Capital Airport” yang dimuat dan dipublikasikan oleh
SAVE International dalam jurnal Value World Volume 30 Number 1
Spring 2007. Tulisan ini merupakan laporan dari hasil studi VE atas
Pembangunan Bandara Beijing China, dimana hasil studi menunjukkan
bahwa dengan metode VE telah diperoleh nilai (value) yang maksimal,
kebutuhan biaya investasi yang minimum, waktu siklus yang pendek, dan
diperoleh kualitas yang sangat tinggi. Dengan demikian rekomendasi yang
disampaikan sangat berguna bagi pengambil keputusan dalam
pembangunan bandara ini.
g. J. Jerry Kaufman, CVS Life, FSAVE, yang pada waktu itu merupakan
Presiden dari SAVE International, dalam makalah berjudul “The Practical
Challenges in Defining Value in VM Practice” yang disampaikan dalam
Konferensi Tahunan SAVE International 2007 dan dipublikasikan dalam
jurnal Value World Volume 30 Number 2 Summer 2007, menyampaikan
bahwa terdapat perbedaan antara istilah “value” dan “worth”. Value adalah
fokus utama dari penjual dimana value merupakan perbandingan antara
fungsi (function) dengan biaya (cost), sedangkan dari pandangan pembeli
disebut sebagai worth, dimana worth merupakan perbandingan antara
manfaat (benefit) dengan harga (price).
h. Craig L. Squires, AVS, yang pada saat itu menjabat sebagai Vice President
of Global Affairs for SAVE International, menulis makalah yang dimuat
dalam jurnal Value World Volume 30 Number 2 Summer 2007 dengan
judul “The Value Information”. Dalam makalah yang dipublikasikan oleh
SAVE International tersebut, disampaikan bahwa beberapa faktor informasi
nilai harus lebih mudah dipahami, dimodelkan, diprediksi, dan
diperhitungkan, sehingga dapat dipergunakan oleh para pemangku
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
m. R. Terry Hays, CVS Life, FSAVE, yang saat itu menjabat sebagai Presiden
SAVE International, menulis makalah berjudul “Value Engineering on
Design-Build Transportation Projects” yang dimuat dalam jurnal
Achieving Value - Winter 2006. Tulisan tersebut menyampaikan bahwa
pelaksanaan proyek transportasi dengan kontrak design-build yang disertai
dengan studi VE di setiap tahap, maka pelaksanaan pekerjaan akan lebih
baik, lebih cepat, biaya terendah, dan lebih sedikit masalah yang timbul,
sehingga akan dicapai efektivitas dan efisiensi.
p. Keith Taylor menulis “Using Life Cycle Costing Technique to Improve the
Value Analysis Process” dengan mengulas bahwa proses dengan
menggunakan teknik Life-Cycle Cost yang mengidentifikasi faktor-faktor
penentu biaya meruapakan bagian dalam proses value analysis. Tulisan
tersebut dimuat dalam SAVE Annual 2000 Proceeding.
Universitas Indonesia
r. John R. Kelly dan Steven Male menulis dalam SAVE Annual 2000
Proceeding dengan judul “The Application of Value Management to The
UK Public Sector Construction Supply Chain” menyebutkan bahwa
terdapat 3 (tiga) inisiatif yang dapat membantu dalam pencapaian kinerja
konstruksi publik di Inggris, yaitu private finance initiative, prime
contracting, dan best value.
s. Pier Luigi Maffei dari Italia menulis makalah tentang “Value Management
in Building Design” sebagaimana dimuat dalam SAVE Annual 1999
Proceeding yang menggambarkan bahwa proses pelaksanaan konstruksi di
Eropa telah menggunakan metode yang memiliki kemiripan dengan Value
Analysis dan lebih menekankan pada indeks nilai (value index).
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Dengan catatan bila tidak terdapat biaya yang dapat dihemat dari studi
Konsultan VE, maka Konsultan VE juga tidak akan mendapatkan insentif.
Universitas Indonesia
etika profesi. Konsultan Perencana tidak dapat dibayar atas prestasinya dalam
melakukan penghematan biaya pembangunan.
Untuk mencapai efek yang maksimum, VE harus dimulai pada saat dini,
yaitu pada proses desain konsep, dilanjutkan pada tahap desain dan
penyiapan dokumen konstruksi. Perhatian utama dipusatkan pada
pencapaian nilai life-cycle yang maksimum untuk pengeluaran biaya awal
(first cost) dari anggaran proyek, dan selanjutnya diupayakan adanya
penurunan biaya awal sebagai hasil penerapan program.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
infrastruktur transportasi dengan nilai di atas US$ 25 juta dan didanai oleh
pemerintah.
Saat ini pekerjaan konstruksi dikontrakkan sesuai dengan syarat dan kondisi
yang ditetapkan oleh pemilik. Kontraktor akan menawar dengan harga pasti
(fixed price) sehingga apabila kontraktor diminta untuk menurunkan biaya
biasanya terjadi keraguan dan ketidakpastian. Untuk mengatasi hal tersebut
dianjurkan agar penawaran termasuk biaya untuk kajian VE dimana nanti
kalau ada penghematan biaya kontraktor akan mendapatkan insentif (DR
Adhi Suyanto, 2007).
Dalam kontrak fixed price, penghematan biaya akan dibagi menjadi 10%
untuk kontraktor dan 90% untuk pemerintah.
2.6.1 Ringkasan
Universitas Indonesia
berkisar antara 5 - 20%. Kajian VE lebih tepat diaplikasikan pada tahap Desain
dan Konstruksi.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
HIPOTESA
PERTANYAAN PENELITIAN/
RUMUSAN MASALAH RQ-1 :
Faktor-faktor dominan yg memengaruhi tingkat
kesiapan Pengguna Jasa dalam penerapan VE
RQ-1 : adalah Regulasi yang Spesifik dan Ketersediaan &
Faktor-faktor dominan apa saja Kompetensi Tim Ahli VE
yang memengaruhi kesiapan
pihak Pengguna Jasa dalam
pelaksanaan value engineering ? RQ-2 :
Penerapan VE dapat meningkatkan efektivitas
RQ-2 : penggunaan anggaran
Seberapa besar pengaruh
penerapan metode value
engineering dalam meningkatkan
pencapaian efisiensi
penggunaan anggaran dalam
penyelenggaraan infrastruktur
bidang pekerjaan umum di
lingkungan Departemen PU?
MANFAAT
RQ-3 :
Bagaimana cara penerapan a. Menjadi masukan bagi para pihak penyelenggara
value engineering yang telah proyek di lingkungan Departemen PU untuk dapat
dilakukan hingga saat ini dalam menggunakan metode Value Engineering
upaya pencapaian efisiensi biaya sehingga dihasilkan suatu efisiensi dan efektivitas
? pada penggunaan anggaran pembangunan
b. Menjadi alternatif penyelesaian apabila
ditemukan indikasi inefisiensi dalam penggunaan
anggaran pembangunan
Universitas Indonesia
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
93
Universitas Indonesia
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Pendahuluan
94 Universitas Indonesia
teliti dari suatu keadaan. Karena desain penelitian untuk menguraikan sifat atau
karakteristik suatu fenomena tertentu, maka tidak memberikan kesimpulan yang
terlalu jauh atas data yang ada. Hal ini disebabkan karena desain ini hanya
bertujuan untuk mengumpulkan fakta dan menguraikannya secara menyeluruh
dan teliti sesuai dengan persoalan yang akan dipecahkan. Perencanaan sangat
dibutuhkan agar uraiannya dapat menghasilkan cakupan menyeluruh mengenai
persoalan dan informasi yang diteliti. Data deskriptif pada umumnya
dikumpulkan melalui daftar pertanyaan dalam survei, wawancara, ataupun
observasi.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Sumber : Robert K. Yin, “Studi Kasus Desain dan Metode“, Penerbit PT Rajagrafindo
Persada, Jakarta, 2002, hal 7
Metode survei ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap tingkat kesiapan Pengguna Jasa dalam penerapan value
engineering berdasarkan kuesioner yang diisi oleh responden. Kuesioner yang
merupakan instrumen penelitian, dirumuskan berdasarkan variabel-variabel yang
diuraikan menjadi indikator dan sub indikator, untuk selanjutnya
ditransformasikan menjadi pertanyaan-pertanyaan.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
MULAI
Variabel
Penelitian
Data Collecting
& Validasi Pakar
Tabulasi Data
Klarifikasi-
Verifikasi-
Validasi Pakar
Uji Validitas dan
Reliabilitas
Metode
Klarifikasi/ Pendekatan
Verifikasi/ Distribusi
Validasi Pakar Frekuensi
Revisi Kuesioner
Analisis Data
Statistik
Uji Coba
Kuesioner
SELESAI
Universitas Indonesia
MULAI
Studi Mempelajari
Literatur Hasil Survei
Metode Delphi
Metode Delphi Kesimpulan
dan Saran
Pemilihan
Proyek Sampel
SELESAI
Universitas Indonesia
Y = f(X)
a. Variabel Bebas
Variabel bebas (X) terdiri dari beberapa variabel yang merupakan hasil
perincian faktor, indikator, dan sub-indikator penelitian, dengan variabel
utama adalah:
1). Penyelenggaraan infrastruktur bidang pekerjaan umum di lingkungan
Departemen PU
2). Cara penggunaan anggaran
3). Penerapan value engineering
b. Variabel Terikat
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Terdapat dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang
didistribusikan kepada pengguna jasa di lingkungan Departemen
Pekerjaan Umum. Data hasil kuesioner tersebut diolah dengan metode
pendekatan Distribusi Frekuensi untuk menghasilkan prioritas faktor-faktor
yang signifikan.
b. Data sekunder, didapat dari hasil studi literatur seperti buku, referensi,
jurnal dan penelitian lain yang terkait dengan penelitian ini.
Universitas Indonesia
JUMLAH POPULASI
BIDANG REGIONAL JUMLAH
BARAT TIMUR TOTAL
Sumber : Hasil olahan sendiri dari Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT)
2008 Itjen
Dari populasi sebagaimana diuraikan di atas, penelitian ini mengambil
sampling dengan cara proportionate stratified random sampling karena
mengingat populasi tersebut terdiri dari beberapa anggota yang tidak homogen
(Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta,
2007). Untuk penghitungan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin, yaitu:
N
n=
1 + N .e 2
(3.1)
Universitas Indonesia
dimana,
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = tingkat kesalahan
Universitas Indonesia
No Urut
X1 X2 X3 Y
Responden
1
2
3
4
5
dst
Skala Jawaban
Var X3 1 2 3 4 5 6
Jml Mean
F % F % F % F % F % F %
1 1 10 3 30 0 0 0 0 2 20 4 40 10 4,10
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 100 10 6,00
3 5 50 3 30 2 20 0 0 0 0 0 0 10 1,70
4 1 10 0 0 0 0 0 0 3 30 6 60 10 5,20
5 0 0 1 10 0 0 1 10 2 20 6 60 10 5,20
dst
Sumber : Olahan sendiri
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
terhadap keluaran dari kajian Delphi. Sebuah grup kerja yang terdiri dari lima
sampai sembilan anggota yang tersusun atas staf dan pembuat keputusan, bertugas
mengembangkan dan menganalisis semua kuesioner, evaluasi pengumpulan data
dan merevisi kuesioner yang diperlukan. Grup staf dipimpin oleh koordinator
yang harus memiliki pengalaman dalam desain dan mengerti metode Delphi serta
mengenal problem area. Tugas staf coordinator adalah mengontrol staf dalam
pengetikan, mailing kuesioner, membagi dan proses hasil serta penjadwalan
pertemuan. Responden adalah orang yang ahli dalam masalah dan siapa saja yang
setuju untuk menjawab kuesioner.
Universitas Indonesia
d. Konsep Delphi adalah Ahli. Para ahli akan mempresentasikan opini yang
tidak dapat dipertahankan secara ilmiah dan melebih-lebihkan
e. Sistematika Delphi menghalang-halangi proses lawan dan mendiami
eksplorasi pemikiran
f. Tidak mengizinkan untuk kontribusi prospektif yang berhubungan
dengan masalah
g. Mengasumsikan bahwa Delphi dapat menjadi pengganti untuk semua
komunikasi manusia di berbagai situasi
Universitas Indonesia
MULAI
Input Data
Analisis Deskriptif
Analisis Korelasi
Output : Correlate Bivariate (Pearson Product Moment)
STOP
Universitas Indonesia
3. . Analisis Regresi
Dari kelompok variabel yang didapat dari analisis faktor dan analisis variabel
penentu, maka terhadap variabel-variabel terpilih dilakukan analisis regresi,
dari analisis regresi ini terdapat dua ukuran penting yang akan dicari, yaitu:
1) Garis regresi yang merupakan gambar hubungan antar variabel
2) Standard error of estimated, yaitu hanya mengukur pemencaran tiap-tiap
titik (data) terhadap garis regresinya atau merupakan penyimpangan
standar dari harga-harga variabel pengaruh (Y) terhadap garis regresinya.
Selain itu perlu diuji koefisien dari nilai b hasil dari prediksi nilai β yang
diperoleh dari sampel, yaitu:
Universitas Indonesia
1) Kalau thit < -tα/2 atau thit < -tα/2 kesimpulannya H0 ditolak. Sedangkan kalau
–tα/2 ≤ thit ≤ tα/2 maka kesimpulannya H0 tidak ditolak. Nilai tα/2 dapat
diperoleh dari tabel t pada nilai α/2 dengan derajat bebas n-2, dimana
adalah α/2 taraf nyata.
3) Kalau thit < -tα kesimpulannya H0 ditolak. Sedangkan kalau thit ≥ tα maka
kesimpulannya H0 tidak ditolak.
Bila memakai bantuan program SPSS, yang mana SPSS menggunakan uji
dua arah sebagaimana hipotesis nomor 1), maka prasyarat yang dikenakan
adalah:
3. . Analisis Korelasi
Menurut Singgih Santoso dalam buku SPSS Mengolah Data Statistik Secara
Profesional, 2000, analisis korelasi digunakan untuk mempelajari hubungan
antara b variabel. Untuk korelasi antar variabel yang sudah didapat dengan
metode korelasi bivariate sebagai berikut:
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
t=r
(n − 2)
(1 − r )
2
(3.2)
dengan: t = statistik t dengan derajat bebas n-2
1) Kalau thit < -tα/2 atau thit < -tα/2 kesimpulannya H0 ditolak. Sedangkan kalau
–tα/2 ≤ thit ≤ tα/2 maka kesimpulannya H0 tidak ditolak. Nilai tα/2 dapat
diperoleh dari tabel t pada nilai α/2 dengan derajat bebas n-2, dimana
adalah α/2 taraf nyata.
3) Kalau thit < -tα kesimpulannya H0 ditolak. Sedangkan kalau thit ≥ tα maka
kesimpulannya H0 tidak ditolak.
Bila memakai bantuan program SPSS, yang mana SPSS menggunakan uji
dua arah sebagaimana hipotesis nomor 1), maka prasyarat yang dikenakan
adalah:
3. . Kriteria Statistik
Untuk memperoleh model regresi yang terbaik, yang secara statistik disebut
BLUE (best linear unbiased estimator), terdapat beberapa kriteria yang harus
dipenuhi, yaitu:
Universitas Indonesia
R 2
=
∑ (Y * −Y ^ ) 2
/k )= jumlahkuadrat regresi
∑ (Y − Y *) 2
/k jumlahkuadrat total
(3.3)
dimana:
Y = nilai pengamatan
Y* = nilai Y yang ditaksir dengan menggunakan model regresi
Y^ = nilai rata-rata pengamatan
k = jumlah variabel independen
2) Uji F
Uji ini dipakai untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen
secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan
dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel.
Rumus yang digunakan:
Fhitung =
∑ ((Y * −Y ^ ) /(k − 1)) = rataratakuadrat
2
regresi
∑ (Y − Y ^ ) /(n − k ) rataratakuadrat
2
residual
(3.4)
di mana:
Y = nilai pengamatan
Y* = nilai Y yang ditaksir dengan menggunakan model regresi
Y^ = nilai rata-rata pengamatan
n = jumlah pengamatan/sampel
k = jumlah variabel independen
3) Uji t
Uji t dipakai untuk melihat signifikansi pengaruh variabel independen
secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel
lain bersifat konstan. Uji ini dilakukan dengan memperbandingkan thitung
dengan ttabel.
Universitas Indonesia
3. . Pengujian Model
Meskipun model telah diperoleh, pengujian pemenuhan terhadap BLUE (best
linear unbiased estimator) adalah sebagai berikut:
1) Uji Linearitas
Untuk menguji linearitas hubungan 2 (dua) buah variabel, pertama-tama
kita harus membuat diagram pencarnya, apakah titik-titik data tersebut
membentuk pola linier atau tidak.
Metode lain untuk menguji linieritas suatu model adalah dengan
membuat plot residual terhadap harga-harga prediksi. Jika grafik antara
harga-harga prediksi dan harga residual tidak membentuk suatu pola
tertentu (parabola, kubik, atau lainnya), berarti asumsi linieritas
terpenuhi. Hal ini diindikasikan oleh residual-residual yang
didistribusikan secara random dan terkumpul di sekitar garis lurus yang
melalui titik nol.
Universitas Indonesia
3) Uji Non-Autokorelasi
Autokorelasi
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dilakukan
pengujian Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut
(Makridakis, 1983):
a) 1,65 < DW < 2,35 Æ tidak ada autokorelasi
b) 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 Æ tidak dapat disimpulkan
c) DW < 1,21 atau DW > 2,79 Æ terjadi autokorelasi
4) Uji Non-multikolinearitas
Multikolinearitas berarti ada hubungan linier yang “sempurna” atau
“pasti” di antara beberapa atau semua variabel independen dari model
regresi. Cara pendeteksiannya adalah jika multikolinearitas tinggi,
seseorang mungkin memperoleh R2 yang tinggi tetapi tidak satupun atau
sangat sedikit koefisien yang ditaksir yang signifikan/penting secara
statistik.
Ada beberapa cara untuk menguji multikolinearitas ini, yaitu:
a) Dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi.
Apabila suatu model mempunyai nilai VIF lebih besar dari 5 maka
variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan
variabel bebas lainnya.
b) Dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r2)
dengan nilai determinasi secara serentak (R2)
c) Dengan melihat nilai eigenvalue dan condition index
Universitas Indonesia
5) Uji Normalitas
Untuk mendeteksi normalitas suatu model adalah dengan plot
probabilitas normal, dimana masing-masing nilai pengamatan
dipasangkan dengan nilai harapan pada distribusi normal. Normalitas
terpenuhi apabila titik-titik data terkumpul di sekitar garis lurus.
Cara lain pendeteksian normalitas suatu model adalah dengan cara
detrend normal plot. Jika sampel berasal dari populasi normal, maka
titik-titik tersebut seharusnya terkumpul di sekitar garis lurus yang
melalui titik nol dan tidak berpola.
Meskipun plot probabilitas menyediakan dasar yang nyata untuk
memeriksa kenormalan, akan tetapi uji hipotesis juga sangat diperlukan.
Dua buah uji yang sering digunakan adalah uji Shapiro-Wilks dan uji
Liliefors.
Hipotesis:
Ho = sampel ditarik dari populasi dengan distribusi tertentu
H1 = sampel ditarik bukan dari populasi dengan distribusi tertentu
Jika nilai signifikansi < α maka Ho ditolak, namun jika nilai signifikasi >
α maka Ho tidak ditolak.
Untuk uji asal data dari normalitas digunakan uji sampel Kolmogorov-
Smirnov sebab metode ini dirancang untuk menguji keselarasan pada
data yang kontinyu, oleh karena itu skala pengukuran yang digunakan
minimal ordinal.
Universitas Indonesia
Hipotesis:
Ho = sampel ditarik dari populasi dengan distribusi tertentu
H1 = sampel ditarik bukan dari populasi dengan distribusi tertentu.
Pengambilan kesimpulan:
Asymp. Sig. < taraf signifikansi (α) Æ tolak Ho
Asymp. Sig. > taraf signifikansi (α) Æ terima Ho
Universitas Indonesia
Mean =
[( F1 x1) + ( F2 x 2) + ( F3 x3) + ( F4 x4) + ( F5 x5) + ( F6 x6)]
∑F
(3.7)
di mana:
F1 = frekuensi/jumlah responden yang memilih jawaban 1
F2 = frekuensi/jumlah responden yang memilih jawaban 2
F3 = frekuensi/jumlah responden yang memilih jawaban 3
F4 = frekuensi/jumlah responden yang memilih jawaban 4
F5 = frekuensi/jumlah responden yang memilih jawaban 5
F6 = frekuensi/jumlah responden yang memilih jawaban 6
∑F = jumlah responden (=F1+ F2+ F3+ F4+ F5+ F6)
Kriteria pemilihan faktor-faktor yang signifikan tersebut adalah sub variabel yang
mempunyai mean < 3,5, di mana nilai 3,5 merupakan nilai tengah antara nilai 1
dengan nilai 6. Dengan demikian faktor-faktor tersebut merupakan faktor kendala
dalam penerapan VE.
Faktor-faktor dari hasil identifikasi dengan analisis distribusi frekuensi tersebut,
selanjutnya dilakukan metode delphi, dimana pakar/tenaga ahli diminta
memberikan nilai/skor atas pembandingan beberapa faktor tersebut dengan
instrumen kuesioner yang telah dipersiapkan oleh peneliti.
Hasil isian kuesioner dari para pakar, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan
metode/cara/sistem setengah kompetisi untuk memeroleh peringkat dimulai faktor
yang dinilai paling signifikan.
Universitas Indonesia
a. Fase Informasi
c. Fase Kreatif
d. Fase Evaluasi
e. Fase Pengembangan
f. Fase Presentasi
g. Fase Implementasi
Universitas Indonesia
3.6 Kesimpulan
Universitas Indonesia
4.1 Pendahuluan
Hasil dari analisis, baik dari analisis statistik maupun studi kasus, maka
akan diperoleh suatu temuan penelitian.
124
Universitas Indonesia
11 Pengawasan Melekat oleh Direktorat Jenderal/Direktorat Pembina Teknis Kepmen PAN No.
KEP/46/M.PAN/4/2004
Universitas Indonesia
2 Pengadaan sumber daya tidak berdasarkan rencana kebutuhan periodik Permen PU 14/2007
dalam mencapai tujuan yang ditentukan,
3 Harga pembelian dalam rangka pengadaan sumber daya melebihi harga Permen PU 14/2007
standar atau harga pasar
4 Penggunaan sumber daya dalam dalam rangka melaksanakan kegiatan Permen PU 14/2007
melebihi kebutuhan yang nyata
5 Hasil pekerjaan (mutu, waktu, dan biaya) yang dicapai ternyata lebih Permen PU 14/2007
rendah daripada target yang telah ditetapkan/direncanakan
6 Peningkatan hasil yang dicapai lebih rendah dibandingkan dengan Permen PU 14/2007
peningkatan sumber daya yang dipergunakan
7 Pekerjaan survei, investigasi, dan perencanaan kurang matang dan/atau Permen PU 14/2007
tidak dilakukan sehingga terjadi over design
8 Hasil kegiatan tidak atau belum tercapai sesuai dengan rencana Permen PU 14/2007
9 Hasil kegiatan dipergunakan tidak sesuai dengan tujuan atau sama sekali Permen PU 14/2007
tidak dipergunakan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan
10 Pelaksanaan pekerjaan menyimpang dari jadual yang telah ditetapkan, Permen PU 14/2007
sehingga pemanfaatan hasilnya mengalami hambatan/keterlambatan
11 Pekerjaan persiapan dan perumusan proyek (survei dan desain) tidak Permen PU 14/2007
mantap, sehingga mengakibatkan hambatan dalam pemanfaatan hasil
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
a. Profesi
Pendidikan Pengalaman
No b. Jabatan Spesialisasi
Terakhir (thn)
c. Instansi
1. S2 Praktisi Konsultan/ 32 Manajemen Konstruksi
Direktur/
PT Wiratman & Associates
2. S2 Praktisi Kontraktor/Akademisi 31 Konstruksi
PT Waskita Karya/
Universitas Indonesia
3. S2 Birokrasi/ 31 Keairan
Eselon I
Departemen PU
4. S2 Pejabat Fungsional Jalan Jembatan/ 22 Jalan Jembatan
Departemen PU
5. S3 Senior Researcher/ 13 Manajemen Konstruksi
Balitbang Dep PU
6. S1 Birokrasi/ 30 Keairan
Auditor Ahli Madya/
Itjen Dep. PU
7. S1 Praktisi Kontraktor/ 25 Konstruksi
Kepala Divisi/
PT Brantas Abipraya
8. S2 Akademisi/ 20 Manajemen Konstruksi
Univ. Atma Jaya Yogyakarta
9. S2 Praktisi Konsultan/Akademisi 27 Konstruksi
PT Bina Karya/ Univ YAI
10. S2 Tenaga Ahli/ 30 Keairan
Itjen Dep PU
11. S2 Tenaga Ahli/ 25 Keairan
Itjen Dep PU
Universitas Indonesia
X1 16 4 20
X2 11 2 13
X3 33 1 34
JUMLAH 60 7 67
X1 20 12
X2 13 11
X3 34 31
JUMLAH 67 54
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Gambar 4.3.
Struktur Organisasi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga
b. Responden bidang sumber daya air adalah balai besar wilayah sungai
(BBWS) dan balai wilayah sungai (BWS), yang dapat diwakili oleh kepala
balai, kepala satuan kerja pengelolaan sumber daya air, maupun pejabat
pelaksana kegiatan. Sehingga dengan jumlah BBWS sebanyak 11 (sebelas)
buah dan BWS sebanyak 20 (dua puluh) buah, maka populasi penelitian
yang diharapkan adalah sebanyak 31 (tiga puluh satu) buah;
Universitas Indonesia
c. Responden bidang cipta karya adalah kepala satuan kerja atau pejabat
pelaksana kegiatan masing-masing sub bidang. Jumlah satuan kerja di
setiap provinsi adalah bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan setiap
provinsi, sebagai contoh satuan kerja pengembangan prasarana
permukiman perbatasan tidak dibutuhkan oleh seluruh provinsi. Menurut
data dari Bagian Rencana dan Program Sekretariat Inspektorat Jenderal,
jumlah satuan kerja bidang keciptakaryaan adalah sebanyak 131 (seratus
tiga puluh satu) buah, sehingga jumlah populasi yang diharapkan adalah
sebanyak 131 (seratus tiga puluh satu) buah tersebut.
Universitas Indonesia
Dengan jumlah populasi seluruhnya (N) adalah 172 (seratus tujuh puluh
dua), maka berdasarkan rumus Slovin dapat dihitung sebagai berikut:
N 172
n= = = 63,23 ≈ 63
1 + N .e 2
1 + 172.(0,10 2 )
Selanjutnya untuk menghitung jumlah sampel setiap kelompok, maka
dilakukan perhitungan secara proporsional, sehingga akan diperoleh jumlah
sampel masing-masing kelompok sebagaimana Tabel 4.8.
JUMLAH
No. KODE JUMLAH SAMPEL
POPULASI
1. CKB 63 = 63 x 63/172 = 24
2. CKT 68 = 63 x 68/172 = 24
3. SAB 18 = 63 x 18/172 = 7
4. SAT 13 = 63 x 13/172 = 5
5. BMB 5 = 63 x 5/172 = 2
6. BMT 5 = 63 x 5/172 = 2
JUMLAH 172 63
Universitas Indonesia
Sedangkan tabulasi data yang mengikuti form Tabel 3.4. disusun untuk
digunakan sebagai masukan (input) dalam uji analisis statistik, baik analisis
deskriptif, analisis korelasi, maupun analisis regresi. Secara lengkap tabulasi
bentuk ini disajikan dalam Lampiran 8 Tabulasi Data 2. Sebagai penjelasan atas
Universitas Indonesia
tabulasi data bentuk ini dapat disampaikan bahwa data tabel ini merupakan nilai
rata-rata dari beberapa sub variabel dalam suatu variabel sehingga nilai yang
diperoleh masih dalam rentang nilai 1 s.d. 6.
Universitas Indonesia
Berikut hasil uji validitas dan reliabilitas atas variabel yang menjadi
instrumen penelitian ini.
Cronbach's
Alpha N of Items
.834 12
Universitas Indonesia
Cronbach's
Alpha N of Items
.813 11
Universitas Indonesia
Item-Total Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.945 31
Universitas Indonesia
Item-Total Statistics
Dari hasil olah data tersebut di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut
pada Tabel 4.16.
Universitas Indonesia
VALIDITAS RELIABILITAS
Rentang Nilai
VARIABEL Corrected
Nilai
Item-Total
Syarat Kesimpulan Cronbach’s Syarat Kesimpulan
Correlation
Alpha
(terkecil s.d.
terbesar)
X1 0,424 – 0,628 > 0,20 valid 0,834 > 0,700 reliabel
X2 0,413 – 0,668 > 0,20 valid 0,813 > 0,700 reliabel
X3 0,494 – 0,679 > 0,20 valid 0,945 > 0,700 reliabel
Descriptive Statistics
Universitas Indonesia
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 104.396 3 34.799 93.811 .000a
Residual 35.240 95 .371
Total 139.636 98
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -13.397 1.024 -13.077 .000
X1 1.504 .202 .450 7.438 .000
X2 .925 .228 .238 4.061 .000
X3 1.445 .174 .455 8.322 .000
a. Dependent Variable: Y
Model Summaryb
Universitas Indonesia
1) Uji F
Hipotesis:
Dengan demikian nilai Fhitung (93,811) > Ftabel(2,705), maka dapat diartikan
bahwa Ho ditolak, atau dapat diartikan bahwa terdapat hubungan linier
antar variabel dalam regresi linier ini.
Universitas Indonesia
2) Uji t
Hipotesis:
Hipotesis:
Universitas Indonesia
Hipotesis:
Hipotesis:
Universitas Indonesia
3) Uji R2
Berdasarkan ketiga pengujian (F, t, R2) dan nilai hitung signifikansi di atas
terlihat bahwa secara umum model telah memenuhi persyaratan statistik.
Secara umum pengaruh dari ketiga variabel X1, X2, dan X3 tersebut
terhadap Y adalah sebesar 74,8% dan termasuk dalam kategori kuat.
Sedangkan dari ketiga variabel independen, yang memiliki pengaruh
terbesar adalah variabel X1 (Penyelenggaraan Infrastruktur), diikuti oleh
variabel X3 (Penerapan VE) dan X2 (Penggunaan Anggaran), dengan nilai
masing-masing koefisien sebagai berikut:
• Konstanta a = -13,397
• Koefisien b (pada X1) = 1,504
• Koefisien c (pada X2) = 0,925
• Koefisien d (pada X3) = 1,445
Universitas Indonesia
a. Uji Normalitas
Grafik 4.4. di bawah ini adalah grafik yang menunjukkan normalitas data
dalam pengujian asumsi normalitas. Gambar yang diperoleh menunjukkan
bahwa sebaran data mengikuti garis diagonal. Berdasarkan hasil ini dapat
disimpulkan bahwa model telah memenuhi asumsi normalitas dengan baik.
1.0
0.8
Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
b. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 X1 .727 1.376
X2 .776 1.289
X3 .887 1.127
a. Dependent Variable: Y
Universitas Indonesia
c. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Durbin-
Model Watson
1 2.176
b. Dependent Variable: Y
Universitas Indonesia
Hipotesis:
Universitas Indonesia
(n − 2) (99 − 2)
t=r
(1 − r )
2
= 0,71
(1 − 0,71 ) = 9,930
2
Jadi thitung > ttabel, maka Ho ditolak, artinya terdapat hubungan yang
signifikan (positif dan searah) antara penyelenggaraan infrastruktur dengan
efektivitas penggunaan anggaran.
Hipotesis:
Universitas Indonesia
(n − 2) (99 − 2)
t=r
(1 − r )
2
= 0,547
(1 − 0,547 ) = 6,439
2
Jadi thitung > ttabel, maka Ho ditolak, artinya terdapat hubungan yang
signifikan (positif dan searah) antara penggunaan anggaran dengan
efektivitas penggunaan anggaran.
Universitas Indonesia
Hipotesis:
(n − 2) (99 − 2)
t=r
(1 − r )
2
= 0,655
(1 − 0,655 ) = 8,545
2
Jadi thitung > ttabel, maka Ho ditolak, artinya terdapat hubungan yang
signifikan (positif dan searah) antara penerapan VE dengan efektivitas
penggunaan anggaran.
Universitas Indonesia
SUB 1 2 3 4 5 6 RATA-
VAR F % F % F % F % F % F % RATA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 0 0,00 33 33,33 31 31,31 12 12,12 5 5,05 18 18,18 3,43
2 0 0,00 5 5,05 21 21,21 15 15,15 9 9,09 49 49,49 4,77
3 0 0,00 1 1,01 2 2,02 53 53,54 41 41,41 2 2,02 4,41
4 0 0,00 0 0,00 2 2,02 40 40,40 52 52,53 5 5,05 4,61
5 0 0,00 1 1,01 1 1,01 51 51,52 45 45,45 1 1,01 4,44
6 10 10,10 30 30,30 31 31,31 14 14,14 4 4,04 10 10,10 3,02
7 94 94,95 1 1,01 3 3,03 0 0,00 1 1,01 0 0,00 1,11
8 6 6,06 28 28,28 17 17,17 35 35,35 12 12,12 1 1,01 3,22
9 0 0,00 0 0,00 1 1,01 73 73,74 16 16,16 9 9,09 4,33
10 0 0,00 0 0,00 24 24,24 63 63,64 5 5,05 7 7,07 3,95
11 0 0,00 0 0,00 1 1,01 64 64,65 18 18,18 16 16,16 4,49
12 0 0,00 4 4,04 21 21,21 6 6,06 1 1,01 67 67,68 5,07
13 0 0,00 0 0,00 13 13,13 69 69,70 11 11,11 6 6,06 4,10
14 0 0,00 0 0,00 6 6,06 70 70,71 15 15,15 8 8,08 4,25
15 0 0,00 0 0,00 1 1,01 13 13,13 39 39,39 46 46,46 5,31
16 0 0,00 1 1,01 11 11,11 27 27,27 48 48,48 12 12,12 4,60
17 1 1,01 0 0,00 8 8,08 25 25,25 49 49,49 16 16,16 4,71
18 0 0,00 0 0,00 11 11,11 25 25,25 53 53,54 10 10,10 4,63
19 1 1,01 1 1,01 14 14,14 36 36,36 42 42,42 5 5,05 4,33
20 0 0,00 0 0,00 1 1,01 19 19,19 45 45,45 34 34,34 5,13
21 0 0,00 0 0,00 0 0,00 18 18,18 42 42,42 39 39,39 5,21
22 0 0,00 0 0,00 0 0,00 19 19,19 38 38,38 42 42,42 5,23
23 0 0,00 0 0,00 0 0,00 13 13,13 43 43,43 43 43,43 5,30
24 0 0,00 0 0,00 1 1,01 14 14,14 50 50,51 34 34,34 5,18
25 1 1,01 0 0,00 1 1,01 15 15,15 45 45,45 37 37,37 5,16
26 0 0,00 0 0,00 0 0,00 24 24,24 35 35,35 40 40,40 5,16
27 0 0,00 0 0,00 15 15,15 37 37,37 29 29,29 18 18,18 4,51
28 0 0,00 1 1,01 9 9,09 43 43,43 27 27,27 19 19,19 4,55
29 16 16,16 35 35,35 25 25,25 11 11,11 11 11,11 1 1,01 2,69
30 3 3,03 0 0,00 33 33,33 53 53,54 8 8,08 2 2,02 3,70
31 1 1,01 0 0,00 27 27,27 61 61,62 7 7,07 3 3,03 3,83
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Tabel 4.28
Lima Faktor Dominan yang Mempengaruhi Penerapan VE
No. RATA-
FAKTOR URAIAN
Faktor RATA
7 Sertifikasi/Pelatihan Jumlah personil yg mempunyai 1,11
sertifikat VE
29 Regulasi Regulasi/peraturan penerapan VE 2,69
6 Komposisi Komposisi personil ditinjau dari 3,02
sebaran disiplin ilmu ASMET
8 Pemahaman Tingkat pemahaman terhadap teknik 3,22
dan manajemen VE
1 Pendidikan Jumlah personil dng tingkat 3,43
pendidikan minimal S1 bidang teknik
Universitas Indonesia
5.1 Pendahuluan
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
B. Pekerjaan Hidromekanikal
(Hydromechanical)
1. Preparation and General Works 350.183.011,36 57.722,47
2. Diversion Gate 531.631.808,83 525.789,70
3. Spillway Gate 5.000.469.528,38 4.945.519,31
4. Irrigation Outlet 3.595.780.920,27 3.556.266,84
5. Power Gate 2.287.567.035,36 2.262.428,94
Secara umum salah satu cara untuk menentukan lingkup pekerjaan value
engineering adalah dengan menggunakan analisis Pareto (Pareto’s Law), dimana
ditentukan bahwa lingkup pekerjaan value engineering adalah 20% item
pekerjaan/kegiatan yang berbiaya di atas 80%.
Pada studi kasus ini akan dicoba dilakukan penerapan analisis Pareto
untuk menentukan lingkup pekerjaan value engineering. Analisis Pareto yang
telah dilaksanakan diperoleh hasil sebagaimana Tabel 5.2., sedangkan langkah-
langkah analisis Pareto atas studi kasus ini adalah sebagai berikut:
a. Menentukan banyaknya komponen pekerjaan, yang selanjutnya akan
dianalisis berdasarkan data yang didapat (kolom 2). Berdasarkan data yang
telah dianalisis, terdapat 11 (sebelas) komponen pekerjaan beserta biaya tiap
komponen pekerjaan tersebut, dengan berdasarkan tabel 5.1 yang telah
ditampilkan sebelumnya;
b. Mengurutkan pekerjaan berdasarkan biayanya mulai dari yang terbesar
hingga yang terkecil. Terlihat pada Tabel 5.2. urutan pekerjaan mulai dari
pekerjaan cofferdam sampai pekerjaan diversion tunnel;
c. Menuliskan biaya komponen masing-masing pekerjaan setiap item
pekerjaan disesuaikan kolom 1 dan ditampilkan pada kolom 3, serta
dijumlahkan ke bawah diperoleh biaya total;
d. Menghitung kumulatif biaya komponen total (kolom 4);
e. Menghitung prosentase komponen pekerjaan (kolom 5), dengan rumus
sebagai berikut:
1
PKP = x100%
TKp
di mana:
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
FUNGSI
KOMPONEN KETERANGAN
KATA KERJA KATA BENDA
WADUK/BENDUNGAN Menampung Air LOF
Mengatur Aliran SF
Mengendalikan Sedimentasi AT
Mengelakkan Aliran AST
Saluran Irigasi 90.000 Ha Mengalirkan Air SF
Meninggikan Biaya Konstruksi UNF
Memindahkan Air SF
Meningkatkan Produktivitas BF
Mengairi Sawah SF
Mengendalikan Air AST
Mengurangi Risiko Banjir ACB
Mengurangi Risiko Kering ACB
Mengurangi Risiko Cemar ACB
Mengoptimalkan Hasil Panen HOF
Memfasilitasi Pertanian AST
Menahan Beban air ACB
Menggunakan Material UNF
Mempertahankan Stabilitas ACB
Melayani Struktur AST
Mengatur Pola Tanam AST
Memperbesar Debit Irigasi UNF
Pembangkit Listrik 110 MW Menyediakan Energi ACB
Memutar Turbin AST
Penyediaan Air Baku 3,5
Menyediakan Air Baku AT
m3/detik
Pariwisata Memfasilitasi Rekreasi AT
Perikanan Membudidayakan Perikanan AT
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
HASIL PENILAIAN/PEMBOBOTAN
No. KRITERIA RATA-
PAKAR I PAKAR II
RATA
1. Biaya konstruksi 11 9 10,0
2. Waktu pelaksanaan konstruksi 8 9 8,5
3. Debit aliran irigasi 2 2 2,0
4. Luas layanan irigasi 3 1 2,0
5. Elevasi muka air 1 3 2,0
6. Penggunaan material 14 15 14,5
konstruksi
7. Pemeliharaan saluran 8 4 6,0
8. Workability konstruksi 10 7 8,5
Sumber : hasil olahan sendiri
Universitas Indonesia
beberapa alternatif desain berdasarkan kriteria yang telah diberikan bobot pada
Tahap I, dan selanjutnya hasil penilaian ketiga pakar dihitung rata-ratanya. Hasil
penilaian oleh pakar sebagaimana dalam Tabel 5.5.
ALTERNATIF DESAIN
No. KRITERIA
A B C
1 Biaya Konstruksi Pakar I 2,00 5,00 3,00
Pakar II 1,00 4,00 3,00
Pakar III 2,00 5,00 4,00
Rata-rata 1,67 4,67 3,33
2 Waktu pelaksanaan Pakar I 2,00 4,00 3,00
Pakar II 1,00 4,00 4,00
Pakar III 1,00 2,00 2,00
Rata-rata 1,33 3,33 3,00
3 Debit saluran irigasi Pakar I 5,00 1,00 4,00
Pakar II 2,00 1,00 3,00
Pakar III 4,00 3,00 4,00
Rata-rata 3,67 1,67 3,67
4 Luas layanan irigasi Pakar I 4,00 3,00 3,00
Pakar II 4,00 4,00 4,00
Pakar III 3,00 3,00 3,00
Rata-rata 3,67 3,33 3,33
5 Elevasi muka air Pakar I 5,00 4,00 4,00
Pakar II 4,00 3,00 3,00
Pakar III 4,00 4,00 4,00
Rata-rata 4,33 3,67 3,67
6 Penggunaan material Pakar I 3,00 5,00 4,00
Pakar II 2,00 4,00 3,00
Pakar III 2,00 4,00 4,00
Rata-rata 2,33 4,33 3,67
7 Pemeliharaan saluran Pakar I 2,00 1,00 5,00
Pakar II 2,00 2,00 5,00
Pakar III 1,00 1,00 4,00
Rata-rata 1,67 1,33 4,67
8 Workability Pakar I 3,00 4,00 5,00
Pakar II 2,00 3,00 3,00
Pakar III 2,00 3,00 4,00
Rata-rata 2,33 3,33 4,00
Sumber : hasil olahan sendiri
Universitas Indonesia
Pemeliharaan Saluran
Penggunaan Material
Luas Layanan Irigasi
Waktu Pelaksanaan
Workability
Konstruksi
Konstruksi
VERY GOOD = 4
GOOD = 3
FAIR = 2
POOR = 1
TOTAL
SCORE
WEIGHTAGE 1 2 3 4 5 6 7 8
PROPO
FOR
SAL
CRITERIA 10,0 8,5 2,0 2,0 2,0 14,5 6,0 8,5
C. Membangun
saluran pengelak 3,33 3,00 3,67 3,33 3,67 3,67 4,67 4,00
dari hulu ke hilir,
sedangkan saluran
irigasi dari ke hulu, 195,33
dan pada panjang
tertentu disatukan 33,33 25,50 7,33 6,67 7,33 53,17 28,0 34,0
dengan saluran
pengelak
5.6.1 Rekomendasi
Universitas Indonesia
Saluran
BAGIAN irigasi
HULU BAGIAN
HILIR
Saluran
pengelak
Universitas Indonesia
5.7 Kesimpulan
Studi kasus yang dibahas pada Bab 5 ini merupakan bentuk exercise
mengenai prosedur atau langkah-langkah studi VE. Studi akan lebih efektif
apabila dilaksanakan oleh sejumlah orang yang berkompeten dan tergabung
dalam suatu tim sebagai tim multi disiplin ilmu, serta dilaksanakan dalam
sejumlah waktu tertentu dengan diskusi-diskusi yang memadai.
Universitas Indonesia
6.1 Pendahuluan
Berdasarkan hasil pengujian, baik uji F, t, maupun uji R2 dan nilai hitung
signifikansi koefisien masing-masing variabel dapat disampaikan bahwa model
yang diperoleh telah memenuhi persyaratan statistik.
Koefisien
Korelasi antara variabel Keterangan
Korelasi
Y - X1 0,710 Kuat
Y - X2 0,547 Sedang
Y - X3 0,655 Kuat
Sumber : hasil olahan sendiri
Demikian pula apabila ketiga variabel independen (X1, X2, dan X3)
dianggap nol atau dengan kata lain penyelenggaraan infrastruktur, cara
penggunaan anggaran, dan penerapan VE tidak dilaksanakan, maka efektivitas
penggunaan anggaran tidak akan mengalami peningkatan, melainkan justru
mengalami penurunan sebesar 13,397.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Diharapkan dengan adanya penilaian dan pendapat dari para ahli tersebut
dapat diperoleh suatu peringkat atas faktor-faktor dominan yang memengaruhi
kesiapan penerapan value engineering di lingkungan Departemen PU.
KODE PAKAR
FAKTOR
FAKTOR I II III IV V
A PENDIDIKAN 3 2 5 4 4
B KOMPOSISI 5 5 4 5 5
C PELATIHAN 2 4 2 1 2
D PEMAHAMAN 4 3 3 2 3
E REGULASI 1 1 1 3 1
Universitas Indonesia
Σ( Fi × j ) ( F1 × 5) + ( F2 × 4) + ( F3 × 3) + ( F4 × 2) + ( F 5 × 1)
Mean = =
ΣF ( F1 + F2 + F3 + F4 + F5 )
(6.1)
Universitas Indonesia
Tabel 6.4.
Hasil Pemeringkatan Faktor Dominan yang Memengaruhi
Penerapan VE Menurut Pendapat Ahli
NILAI
PERINGKAT FAKTOR URAIAN
RATA-RATA
1 Regulasi Regulasi/peraturan penerapan VE 4,6
2 Sertifikasi/Pelatihan Jumlah personil yg mempunyai sertifikat VE 3,8
Tingkat pemahaman terhadap teknik dan
3 Pemahaman 3,0
manajemen VE
Jumlah personil dng tingkat pendidikan minimal
4 Pendidikan 2,4
S1 bidang teknik
Komposisi personil ditinjau dari sebaran disiplin
5 Komposisi 1,2
ilmu ASMET
Sumber : olahan sendiri
a. Regulasi Penerapan VE
Universitas Indonesia
• Kriteria proyek yang akan dilakukan studi VE, baik mengenai jenis,
besaran atau nilai proyek, maupun kriteria lain yang logis
• Prosedur atau langkah dalam pelaksanaan studi VE
• Alokasi sumber daya yang diperlukan, baik waktu maupun biaya
• Kriteria anggota Tim studi VE
• Proporsi mengenai alokasi hasil penghematan yang diperoleh, beserta
prosedurnya
Universitas Indonesia
b. Sertifikasi/pelatihan Keahlian VE
Hingga saat ini HAVEI telah mempunyai cabang di 6 (enam) wilayah dan
anggota sebanyak ±130 orang yang tersebar di seluruh instansi, baik
Departemen PU, badan usaha kontraktor, maupun badan usaha konsultan di
seluruh Indonesia. Sedangkan dari sejumlah anggota HAVEI tersebut
terdapat 30-an orang yang sudah memiliki sertifikat keahlian VE, yaitu
Associate of Value Specialist (AVS) dan beberapa orang yang telah memiliki
sertifikat keahlian VE lingkup nasional.
Universitas Indonesia
HAVEI dalam program kerjanya antara lain menyebutkan bahwa akan terus
mengupayakan teraplikasikannya VE dengan cara mensosialisasikannya,
baik melalui pelatihan, sertifikasi, seminar, workshop, maupun sosialisasi
dalam bentuk lainnya.
Studi VE merupakan studi yang dilakukan oleh Multi Discipline Team, yaitu
tim yang memiliki sejumlah anggota yang berlatar belakang yang berbeda-
beda sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan studi VE.
Universitas Indonesia
Pada Bab 5 telah diuraikan mengenai proses studi kasus mulai pada tahap
persiapan hingga tahap evaluasi dan rekomendasi. Dengan demikian pembahasan
atas hasil studi kasus juga telah disampaikan pada Bab 5.
Universitas Indonesia
personil pengguna jasa, dan komposisi personil pengguna jasa yang belum
memenuhi unsur ASMET;
Kedua hipotesa tersebut telah dapat dibuktikan pada uraian bab ini.
Universitas Indonesia
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
Universitas Indonesia
Selain itu disarankan pula perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk
mengetahui faktor-faktor lain yang dapat menerangkan penerapan VE untuk
meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran.
Universitas Indonesia
xviii
Universitas Indonesia
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
______________. (2005). Peraturan Menteri PU Nomor 603/PRT/M/2005 Tentang
Pedoman Umum Sistem Pengendalian Manajemen (SISDALMEN) Pembangunan
Prasarana Bidang Pekerjaan Umum di Lingkungan Departemen Pekerjaan
Umum, Inspektorat Jenderal Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta, pasal 4.
______________. (2007). Laporan Akhir Kajian Aplikasi Value Engineering dan
Sertifikasi Internasional Keahlian Value Engineering (Paket-11), PT Indulexco
Consulting Group, Jakarta, hal.1-1, 3-1, 3-6, 3-7, 3-8, 3-9, 4-14, 4-20, 4-22, 4-23,
5-17, 5-18.
______________. (2007). Laporan Realisasi Hasil Pemeriksaan Itjen Dep PU sampai
dengan Triwulan III Tahun 2007, Surat No. UM.0111-Ij/06 Tanggal 19 Desember
2007, Inspektorat Jenderal Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
______________. (2007). Laporan Realisasi Hasil Pemeriksaan Itjen Dep PU sampai
dengan Triwulan IV Tahun 2007, Surat No. UM.0111-Ij/598 Tanggal 19 Maret
2008, Inspektorat Jenderal Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
______________. (2007). Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan-RI Nomor 01 Tahun
2007 Tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), BPK-RI, Jakarta,
hal 12, 60, 61
______________. (2007). Peraturan Menteri PU No. 45/PRT/M/2007 Tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Gedung Negara, Jakarta, hal.67, 68, 74.
______________. (2007). Peraturan Menteri PU Nomor 14/PRT/M/2007 Tentang
Pedoman Umum Pemeriksaan dalam Rangka Pengawasan Fungsional di
Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum, Inspektorat Jenderal Departemen
Pekerjaan Umum, Jakarta.
______________. (2007). Review Rencana Strategis Departemen Pekerjaan Umum 2005-
2009, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta, hal. 16, 41-45
______________. (2008). Delphi Method, http://www.iit.edu/~it/delphi.html, diakses 18
Mei 2008
______________. (2008). Kompas 16 Februari 2008, Departemen “Gemuk” Disorot,
Kompas, Jakarta, hal. 3.
______________. (2008). Peraturan Menteri PU Nomor 06/PRT/M/2008 Tentang
Pedoman Pengawasan Penyelenggaraan dan Pelaksanaan Pemeriksaan
Konstruksi di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum, Inspektorat Jenderal
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
______________. (2008). Value Concept, www.valueengineering.com.
______________. (2008). Value Engineering Guide – Module I Workshop, Society of
American Value Engineers (SAVE) International.
______________. (2008). Workbook for Value Engineering - Module I Workshop, Society
of American Value Engineers (SAVE) International.
Acharya, Prakash, Charles Pfrommer, & Charles Zirbel. (1995). Think Value Engineering,
Journal of Management in Engineering, November/December 1995, hal.14.
Ahda, Sukra Arnaldi. (2008). Aplikasi Value Engineering pada Pengembangan Bertahap
Sebuah Rumah Tinggal, www.fab.utm.my, hal.4.
xix
Universitas Indonesia
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Al Khalil, Mohammed I. (2002). Selecting the Appropriate Project Delivery Method Using
AHP International Journal of Project Management 20 (2002) 469-474, ,
www.elsevier.com/locate/ijproman.
Aly, Moh Anas. (1988). Penerapan Value Engineering di Bidang Jalan, Makalah Seminar
Nasional Peranan VE dalam Pengelolaan Proyek Pembangunan di Indonesia
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Al-Yousefi, Abulaziz S. & Ali Al-Khuwaiter & Saleh Al-Oshaish & Emad Shublaq.
(1999). Value Engineering in Saudi Arabia – Overview & Applications in Public
and Private Sectors, SAVE.
Asiyanto. (2005). Construction Project Cost Management, Pradnya Paramita, Jakarta,
hal.54-55.
Assaf, Sadi & Osama A. Jannadi & Ahmed Al-Tamimi. (2000). Computerized System for
Application of Value Engineering Methodology, Journal of Computing in Civil
Engineering, Volume 14, No. 3, July 2000.
Azwar, Saifuddin. (2006). Reliabilitas dan Validitas, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
hal.4, 5.
Barile, Suzy. (2005).Value Engineering Proves Its Worth with Savings, Charlotte Business
Journal, March 14, 2005 http://charlotte.bizjournals.com/charlotte/stories.
Barrie, Donald S. (1995). Manajemen Konstruksi Profesional, Erlangga, Jakarta, hal. 291,
297.
Basha, Ismail M. & Ahmed A. Gab-Allah. (1991). Value Engineering in Egyptian Bridge
Construction, Journal of Construction Engineering and Management Volume 117,
No. 3, September 1991, ASCE, USA.
Bedian, Maral Papazian. (2002). Value Engineering and Its Rewards, Leadership and
Management in Engineering, New York.
Berawi, M.A. & Roy Woodhead. (2005a). How-Why Logic Paths and Intentionality, Value
World Volume 28 Number 2 Fall 2005, pp. 12-15.
Berawi, M.A. & Roy Woodhead. (2005b). The If-Then Modelling Relationship of Causal
Function and Their Conditioning Effect on Intentionality, Value World Volume 28
Number 2 Fall 2005, pp. 16-20.
Berawi, M.A. (2006). Distinguishing Concept Types in Function Models during the Act of
Innovation, Unpublished PhD Thesis, Oxford Brookes University.
Berawi, M.A. (2009). Establishing a Reliable Method of Distinguishing Functions and
Process, Value World Volume 32 Number 1 Spring 2009, hal.13-15.
Bharat, R. (1994). Value Engineering – A New Concept in Reducing Cost of Burn Care,
Dept of Burns and Plastic Survey Indian Journal of Plastic Surgery.
Boyd, Daniel W.M. (2008). Value Engineering and Project Risk, www.value-
engineering.com/weblinks.htm.
Bungin, Burhan. (2008). Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Penerbit Kencana, Jakarta,
hal.36, 168.
xx
Universitas Indonesia
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Caldwell, Jack. (2006). Technology Review : Value Engineering,
http://www.technology.infomine.com
Chandra, S. (1987). The Application of Value Engineering and Analysis in Design and
Construction Majalah Jalan & Transportasi, 042, Jakarta.
Chandra, S. (1988). Aplikasi Value Engineering & Analysis pada Perencanaan dan
Pelaksanaan untuk Mencapai Program Efisiensi, Jakarta.
Chandra, S. (1988). Aplikasi VE sebagai Alat untuk Mencapai Efisiensi, Pemanfaatan
Value Engineering dalam Teknik Sipil, HMS-ITB, Bandung
Chandra, Yohanes John. (2006). Penerapan Value Engineering pada Proyek Konstruksi,
Universitas Kristen Petra Surabaya, Surabaya.
Chuksin, Peter, et.al. (2008). Using Value-Engineering Analysis + Triz Method for
Improving the Stripping Grain-Harvesting Machine, http://www.trizminsk.org.
Dell’Isola, Alphonse J. (1982). Value Engineering in the Construction Industry, Van
Nostrand Reinhold Company, New York, hal.2, 7.
Djati, Indra. (1988). Ketidakpastian dan Kriteria Resiko dalam Rekayasa Nilai
(Uncertainty and Risk Criteria in Value Engineering), Pemanfaatan Value
Engineering dalam Teknik Sipil, HMS-ITB, Bandung
FIDIC. (1999). Conditions of Contract for Construction, for Building and Engineering
Works Designed by the Employer, FIDIC, Switzerland, clause 13.2.
Hays, R. Terry. (2006). Value Engineering on Design-Build Transportation Projects
Journal Achieving Value Winter 2006, www.value-eng.org
HMS-ITB, Tim. (1988). Suatu Tinjauan terhadap Penerapan Value Engineering di
Indonesia Pemanfaatan Value Engineering dalam Teknik Sipil, , HMS-ITB,
Bandung.
Hudson, Marshall. (2008). Value Engineering Gives Ft. Meade Better Barracks,
http://www.hq.usace.army.mil/cepa/pubs/update.htm.
Jergeas, George, et all. (1997). Value Engineering During the Project Execution Phase
Journal of AACE International Transaction VE&C.01, Canada.
Johan, Johny, dan Lillyana Dewi. (1998). Analisis Penerapan Value Engineering pada
Proses Perencanaan/Desain Sub Struktur Bangunan Apartemen di Jakarta, Jurnal
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tarumanegara, No. 1 Tahun ke IV-
Maret/1998, Universitas Tarumanegara, Jakarta.
Kaden, Richard A. (1993). Use Value Engineering Concepts for Spaceport Launching
Journal of Aerospace Engineering, Volume 6, No. 2, April 1993,ASCE, USA
Kamaruzzaman, HM & Suwachju Djalil, Sistem Pengendalian Manajemen II, Pusdiklat
BPK-RI, 2000, hal 16
Karunasena, Gayani, Srinath Perera, & Lalith de Silva. (2008). A Decision Support Model
for Best Value IT Procurement for Construction Organizations, Bear Conference
in Srilanka, Srilanka.
Kelly, John & Steven Male. (1994). Value Management in Sedign and Construction, The
Economic Management of Project, E & FN Spon, UK.
xxi
Universitas Indonesia
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Kelly, John R., & Steven Male. (2000). The Application of Value Management to the UK
Public Sector Construction Supply Chin, SAVE.
Kirana, Andi. (1991). Dampak Penerapan Value Engineering pada Desain Bangunan
(Kasus : Gedung Pusat Perbelanjaan di Jakarta), Institut Teknologi Bandung,
Bandung.
Koga, John E. (2000). Does Value Management Have a Place in Project Management?,
SAVE
Kuprenas, John A & Elhami B. Nasr. (2007). Cost Performance Comparison of Two
Public Sector Project Procurement Techniques Journal of Management in
Engineering Volume 23, No. 3, July 2007, ASCE, USA.
Kurniawan, V. Untoro. (2009). Penerapan Value Engineering pada Penyelenggaraan
Infrastruktur di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum, Jurnal Auditor
Volume 2/No.3/Mei 2009, Inspektorat Jenderal Departemen PU, Jakarta, hal.13-
26.
Laonaha, Dicky, “Rapat Kerja Terbatas Presiden dan Wakil Presiden di Departemen
Pekerjaan Umum, Buletin Pengawasan No. 67 Tahun 2008, hal 8
Latief, Yusuf. (2002). Optimasi Biaya Struktur Pelat Lantai, dengan Metode Value
Engineering, Universitas Indonesia, Jakarta.
Latief, Yusuf. (2008). Value Engineering, Materi Kuliah Dasar Manajemen Konstruksi,
PPSBIT Universitas Indonesia, Depok, hal.2, 4-6, 9
Lembaga Teknologi FT UI, dan HAMKI. (1986). Paket 40 Jam Belajar Value
Engineering, Lembaga Teknologi FT UI, Jakarta.
Lin, Gongbo, dan Qiping Shen. (2007). Measuring the Performance of Value Management
Studies in Construction : Critical Review Journal of Management in Engineering
Volume 23, No. 1, January 2007, ASCE, USA.
Lund, Jay R. (1992). Benefit-Cost Ratios : Failures and Alternatives, Journal of Water
Resources Planning and Management, Volume 118, No. 1, January/February
1992, ASCE, USA.
Lurie, Paul M. (1988). Preserving Value Through Succession Planning.
Macedo, Manuel C., & Paul V. Dobrow, & Joseph J. O’Rourke. (1978). Value
Management for Construction, John Wiley & Sons, New York.
Maffei, Pier Luigi. (1999). Value Management in Buildings Design, SAVE.
Mahendra, Reza. (2006). Studi Value Engineering dengan Metode Initial Cost dalam
Rangka Usaha Penghematan Biaya Proyek Konstruksi, Universitas Indonesia,
Jakarta.
Makarim, Chaidir Anwar. (2007). Materi Pelatihan Aplikasi Value Engineering dan
Sertifikasi Internasional Keahlian Value Engineering, BPKSDM, Departemen
PU, Jakarta, hal.1-1, 4-3.
Manan, Agus Abdul. (1987). Value Engineering, Majalah Jalan & Transportasi, 052,
Jakarta.
xxii
Universitas Indonesia
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Marimin. (2008). Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk, Jakarta,
hal.24-28.
Marzuki, Puti Farida. (2007). Rekayasa Nilai : Konsep dan Penerapannya dalam Industri
Konstruksi, Konstruksi : Industri, Pengelolaan, dan Rekayasa, Penerbit ITB,
Bandung.
McClintock, Scot. (1999). Focusing the Program, Projects, and Teams – Part C: Refining
and Controlling Project and Workshop Direction with FAST, SAVE.
McCuish, James D. (2000). Joys and Challenges of an Internal Value Engineering
Facilitator, SAVE.
Meredith, Jack R. & Samuel J. Mantel. (1995). Project Management, A Managerial
Approach, John Wiley & Sons, Inc., New York.
Miles, Lawrence D. (1972). Techniques of Value Analysis ang Engineering, McGraw-Hill,
Inc., New York, hal.3.
MK Direktorat, Tim. (1997). Peranan Analisa Fungsi pada Enginiring Nilai, Direktorat
MK, PT Wiratman & Associates, Jakarta.
Mochtar, Khrisna. (2003). Pricing Strategy in Indonesian Construction Industry,
http://puslit.petra.ac.id/journals/civil/, Surabaya.
Moris, Donald L. (1998). Value Engineering Arrowrock Dam Outlet Works, SAVE.
Muhidin, Sambas Ali, & Maman Abdurahman. (2007). Analisis Korelasi, Regresi, dan
Jalur dalam Penelitian, Pustaka Setia, Bandung.
Nurgiyantoro, Burhan, Gunawan, dan Marzuki. (2004). Statistik Terapan untuk Penelitian
Ilmu-Ilmu Sosial, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
O’Brien, James J. (1976). Value Analysis in Design and Construction, McGraw-Hill Book
Company, New York.
Omigbodun, Akintola. (2001). Value Engineering and Optimal Building Project, Journal
of Architectural Engineering, Volume 7, No. 2, June 2001, ASCE, USA.
Paley, Alfred I. (1998). Value Engineering : If it so Good, Why Does it Require a Law,
SAVE
Palmer, Angela & John Kelly & Steven Male. (1996). Holistic Appraisal of Value
Engineering in Construction in United States Journal of Construction Engineering
and Management Volume 122, No. 4, December 1996, , ASCE, USA
Parker, Donald E. (1998). Value Engineering Theory, The Lawrence D. Miles Value
Fondation, Washington, D.C.
Priyatno, Dwi. (2008). Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis Data dan Uji Statistik,
Penerbit Mediakom, Yogyakarta.
Prove. (2003). Program for Research and Optimum Value Engineering, Summary Report,
The National Association of Home Builders, Washington DC.
Pylkas, Laird, et all. (2002). Smart Value Engineering, Journal of AACE International
Transaction CSC 16, USA.
xxiii
Universitas Indonesia
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Raj, Mustansir Hussain. (2002). VE Is Not a “Group Cost Cutting”, Journal of AACE
International Transaction CSC 17.
Ramiadji, Djoko. (1986). Penerapan Effessiensi Nilai Teknis (Value Engineering) sebagai
Suatu Usaha Effesiensi Dana Pembangunan, Majalah Jalan & Transportasi, 034,
Jakarta.
Riduwan. (2002). Variabel-Variabel Penelitian, Penerbit PT Alfabeta, Bandung.
Rochmanhadi. (1992). Teknik Penilaian Disain (Value Engineering), Yayasan Gema
Aproteknika, Semarang, hal.5, 7, 9, 10, 13
Russell, Jeffrey S., et.al. (1994). Constructability Related to TQM, Value Engineering, and
Cost/Benefit, Journal of Performance of Constructed Engineering and
Management Volume 8 No. 1, February 1994, ASCE, USA.
Sabrang, Hario. (1996). Ekonomi Perancangan Proyek Konstruksi dengan Teknik Analisis
Enjiniring Nilai (Value Engineering), Universitas Indonesia, Jakarta, hal.3.
Sánchez, Mónica, et.al. (2005). Multiple-Criteria Evaluation for Value Management in
Civil Engineering, Journal of Management in Engineering, Volume 21, No. 3,
July 1, 2005, ASCE, USA.
Santoso, Indriani. (2003). Analisa Overruns Biaya pada Beberapa Tipe Proyek Konstruksi,
http://puslit.petra.ac.id/journals/civil/, Surabaya.
Santoso, Singgih. (2000). SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Penerbit PT
Elex Media Komputindo, Jakarta, hal.217, 223.
Shen, Qiping & Guiwen Liu. (2003). Critical Success Factors for Value Management
Studies in Construction, Journal of Construction Engineering and Management
Volume 129, No. 5, October 1, 2003, ASCE, USA.
Short, C. Alan, et.al. (2007). Impacts of Value Engineering on Five Capital Arts Projects,
http://www.tandf.co.uk/journals, hal.289.
Sidharta, Agus. (1988). Penerapan VE pada Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Jalan,
Menggunakan Metode Pengukuran Lendutan, Majalah Konstruksi, September
1988, Jakarta.
Snodgrass, Thomas J. & Muthiah Kasi. (1986). Function Analysis, The Stepping Stones to
Good Value, University of Wisconsin, USA.
Soebekti. (1988). Pemanfaatan Value Engineering dalam Teknik Sipil, Value Engineering,
HMS-ITB, Bandung
Soedibyo. (2003). Teknik Bendungan, Penerbit Pradnya Paramita, Jakarta.
Soedjito, Poegoeh. (2003). Kecenderungan Penerapan Value Engineering pada
Pembangunan Gedung Bertingkat Tinggi, Jurnal Teknik Sipil Volume 4 No, 2,
Desember 2003, Jakarta.
Soeharto, Imam. (1995). Manajemen Proyek : dari Konseptual Sampai Operasional,
Penerbit Erlangga, Bandung, hal.313-315, 321
Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kuantitatif, Penerbit Alfabeta, Bandung.
xxiv
Universitas Indonesia
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta,
Bandung, hal.83.
Sulaiman, Wahid. (2004). Analisis Regresi Menggunakan SPSS, Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta.
Supranto, J. (1992). Teknik Sampling untuk Survei dan Eksperimen, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta, hal.7, 52.
Supranto, J. (2003). Metode Riset Aplikasinya dalam Pemasaran, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Supranto, J. (2004). Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Suryabrata, Sumadi. (2006). Metodologi Penelitian, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta,
hal.75.
Suyanto, Adhi. (2007). Value Engineering, Jakarta, hal.1, 5-7.
Tambunan, Harry S. (2002). Pengaruh Penerapan Metode Value Engineering oleh Pihak
Kontraktor Terhadap Kinerja Biaya Proyek Konstruksi Bangunan Industri di
Wilayah Jabotabek, Universitas Indonesia, Jakarta.
Taylor, Keith. (2000). Using Life Cycle Costing Techniques to Improve the Value Analysis
Process, SAVE.
Tumilar, Steffie. (1992). Berbagai Dampak Penerapan Manajamen Konstruksi Dalam
Daur Hidup Proyek Konstruksi Bangunan Gedung, IMS FT Universitas
Sriwijaya, Palembang.
Venkataraman, Ray R. & Jeffrey K. Pinto. (2008). Cost and Value Management in
Projects, John Wiley & Sons, Inc., New Jersey.
Woodhead, Roy & Andrew Garnett. (2006). Value Engineering and Theories of the Firm,
SAVE International, Georgia.
Woodhead, Roy & Berawi, M.A. (2008). An Alternative Theory to Idea Generation,
International Journal of Management Practice, Volume 3, No.1, hal.1-19.
Woodhead, Roy & James McCuish. (2002). Achieving Results, How to Create Value,
Thomas Telford Ltd., London.
Wu, Benjamin C. (2000). Risk Management Enhances the Effectiveness of Target Costing,
SAVE.
Yin, Robert K. (2002). Studi Kasus Desain dan Metode, Penerbit PT Rajagrafindo Persada,
Jakarta, hal.7.
Yuslim, Silia. (2003). Program Rekayasa Nilai Konstruksi Bagi Efisiensi Biaya Proyek,
Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tarumanegara, No. 1 Tahun ke
IX-Maret/2003, Universitas Tarumanegara, Jakarta, hal.101-120.
xxv
Universitas Indonesia
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 1 : Kuesioner Validasi
Variabel oleh Pakar
UNIVERSITAS INDONESIA
V. UNTORO KURNIAWAN
NPM 0706172651
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
DEPOK
2008
UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
2008
KUESIONER
SURVEI PENERAPAN VALUE ENGINEERING
DALAM PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN DI
LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
DALAM USAHA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN
ANGGARAN
ABSTRAK
Departemen Pekerjaan Umum dari tahun ke tahun selalu masuk dalam kategori lima besar
instansi yang memperoleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) terbesar.
Namun demikian penyimpangan yang bersifat ketidakefisienan, juga mengalami
peningkatan dari tahun 2005 hingga 2007. Dalam pengawasan fungsional yang
dilaksanakan Inspektorat Jenderal Departemen PU apabila ditemukan adanya indikasi
inefisiensi (pemborosan) akibat ketidakwajaran harga konstruksi, analisis pemilihan
tipe/jenis konstruksi, perhitungan konstruksi, maupun metode konstruksi, maka akan
direkomendasikan kepada Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa untuk melakukan rekayasa
nilai (value engineering), dengan demikian diharapkan kesiapan, baik Pengguna Jasa
maupun Penyedia Jasa.
Identifikasi faktor tersebut diperoleh berdasarkan hasil survei kepada sejumlah Pengguna
Jasa di lingkungan Departemen PU sebagai responden dengan menggunakan instrumen
penelitian kuesioner dan dilakukan dengan metode analisis pendekatan analytical hierarchy
process (AHP) dan teknik delphi. Selanjutnya hasil pemeringkatan (ranking) faktor-faktor
tersebut dilakukan analisis statistik untuk mengetahui tingkat pengaruh faktor-faktor
terhadap efektivitas penggunaan anggaran.
Dengan demikian penelitian ini dimaksudkan agar dapat terlaksananya penerapan program
VE dalam meminimalisir terjadinya in-efisiensi untuk memperoleh hasil penyelenggaraan
infrastruktur bidang pekerjaan umum di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum yang
lebih efisien dan efektif.
2
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 1 (lanjutan)
TUJUAN PENELITIAN
KERAHASIAN INFORMASI
Kerahasian isian kuesioner ini akan dijamin dan hanya akan digunakan untuk keperluan
penelitian saja.
Hasil penelitian ini dapat kami kirimkan ke alamat anda jika dikehendaki sebagai
informasi tambahan dalam upaya peningkatan efektivitas penggunaan anggaran dalam
penyelenggaraan infrastruktur.
Apabila Bapak/Ibu memiliki pertanyaan mengenai survei ini, dapat menghubungi:
1. Peneliti : V. Untoro Kurniawan
HP: 08174832419 atau e-mail v_untoro@yahoo.com
2. Pembimbing : DR. Ir. Yusuf Latief, MT
HP: 0812809919 atau e-mail latief73@eng.ui.ac.id
Ir. Bakuh Nindyo Suripno, Dipl. HE
HP: 0811265764
Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner
penelitian ini. Semua informasi yang Bapak/Ibu berikan dalam survei ini dijamin
kerahasiaannya dan hanya akan dipakai untuk keperluan penelitian saja
Hormat saya,
V. Untoro Kurniawan
3
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 1 (lanjutan)
PETUNJUK :
1. Jawaban merupakan persepsi Bapak/Ibu terhadap setuju atau tidaknya terhadap
pernyataan faktor-faktor yang memengaruhi kesiapan dan tingkat pemahaman
Pengguna Jasa dalam penerapan value engineering di lingkungan Departemen PU.
2. Mengisi kolom kosong jika ada tambahan faktor yang memengaruhi kesiapan dan
tingkat pemahaman Pengguna Jasa dalam penerapan value engineering di lingkungan
Departemen PU.
3. Mengisi kolom keterangan jika ada tambahan penjelasan terhadap pernyataan faktor
yang memengaruhi kesiapan dan tingkat pemahaman Pengguna Jasa dalam
penerapan value engineering di lingkungan Departemen PU.
4. Berilah tanda √ pada kotak pilihan yang sesuai, pada kolom S apabila Bapak/Ibu
setuju dengan variabel atau pada kolom TS apabila Bapak/Ibu tidak setuju dengan
variabel tersebut
5. Bila Bapak/Ibu tidak sesuai dengan kalimat yang dipertanyakan mohon untuk
penjelasan perbaikannya.
6. Jika Bapak/Ibu tidak memahami maksud pernyataan mohon melingkari nomor
pernyataan
4
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 1 (lanjutan)
18.
19.
6
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
20.
Lampiran 1 (lanjutan)
7
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
sehingga terjadi over design
28. Hasil kegiatan tidak atau belum
tercapai sesuai dengan rencana
Lampiran 1 (lanjutan)
33.
34.
III Penerapan Value Engineering
35. Kualifikasi (Tingkat Pendidikan dan
8
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Pengalaman) Personil di
Pengguna Jasa
36. Kemampuan Menyusun Estimasi
Biaya
37. Pengetahuan mengenai Harga
Standar/Pasar
38. Pengetahuan mengenai Metode
Kerja (construction method dan Lampiran 1 (lanjutan)
construction works)
39. Komposisi personil Pengguna Jasa
ditinjau dari Disiplin Ilmu
40. Pelatihan dan sertifikasi VE
9
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
47. Gambar Proyek
10
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
dan works method) untuk
Menghemat Biaya
57. Gagasan Inovatif yang Dapat
Membantu Menghasilkan Biaya
yg Lebih Efisien
58. Memilih Alternatif yang Paling
Memungkinkan dalam
Penghematan Biaya
59. Menyusun Urutan Prioritas
Alternatif sesuai dengan
Penghematan yang Dihasilkan
60. Memberikan Laporan dan
Rekomendasi thd Alternatif yang Lampiran 1 (lanjutan)
Dipilih
61. Kerja Sama dengan Pihak Terkait
11
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
68.
69.
………………………………….
12
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 1 (lanjutan)
LEMBAR TAMBAHAN
………………………………….
JUDUL
VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR PERTANYAAN
PENELITIAN
I. Penyelengga 1.1. Penganggaran 1. Perencanaan Kegiatan Berdasarkan • Pelaksanaan kegiatan pekerjaan fisik di lapangan telah direncanakan
raan Ketersediaan Anggaran berdasarkan ketersediaan anggaran, tanpa mempertimbangkan
Penerapan Value Engineering dalam Penyelenggaraan Infrastruktur Bidang Ke-PU-an di
Infrastruktur
dihabiskan)
2. Frekuensi Revisi DIPA/dokumen anggaran • Berapa kalikah rata-rata revisi DIPA di lingkungan Bapak/Ibu dalam
satu tahun anggaran
1.2. Perencanaan 3. Pemahaman thd Perencanaan Konstruksi • Apakah pekerjaan fisik konstruksi didahului dengan perencanaan
Teknis teknis yang akurat?
4. Penyusunan EE • Pentingkah disusun EE oleh Perencana?
1.4. Pelaksanaan 7. Penyusunan Dokumen Kontrak • Dokumen kontrak telah mencantumkan klausul tentang value
Kontrak engineering?
8. Pembandingan Nilai Kontrak (RAB) terhadap • Bagaimana prosentase nilai kontrak (RAB) terhadap HPS?
HPS
9. Addendum/Amandemen Kontrak/Pekerjaan • Berapa kalikah rata-rata terjadi addendum/amandemen/pekerjaan
Tambah Kurang tambah kurang dalam suatu kontrak?
1.5. Pengendalian/ 10. Pengawasan Melekat oleh Atasan/ Direktorat • Seberapa pentingkah pengawasan melekat oleh Atasan/ Direktorat
Pengawasan Jenderal/Direktorat Pembina Teknis Jenderal/Direktorat teknis terkait terhadap pelaksanaan pekerjaan
fisik di lapangan?
11. Pengawasan Fungsional oleh Inspektorat • Seberapa pentingkah pengawasan fungsional oleh Inspektorat
Jenderal Jenderal terhadap pelaksanaan fisik di lapangan?
• Seberapa sering Inspektorat Jenderal melaksanakan pengawasan
fungsional atas pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan dalam satu
tahun anggaran?
II. Penggunaan 2.1. Penggunaan 13. Penggunaan biaya melebihi anggaran yang • Apakah penggunaan biaya sesuai dengan anggaran yang tersedia?
Anggaran Sumber Daya tersedia
14. Pengadaan sumber daya tidak berdasarkan • Apakah pengadaan barang/jasa sesuai dengan rencana kebutuhan
rencana kebutuhan periodik dalam mencapai dalam mencapai tujuan yang ditentukan?
tujuan yang ditentukan,
15. Harga pembelian dalam rangka pengadaan • Apakah harga pembelian dalam pengadaan barang/jasa tidak
sumber daya melebihi harga standar atau melebihi harga standar/harga pasar?
harga pasar
16. Penggunaan sumber daya dalam dalam • Apakah penggunaan sumber daya tidak melebihi kebutuhan nyata
rangka melaksanakan kegiatan melebihi
kebutuhan yang nyata
17. Hasil yang dicapai ternyata lebih rendah • Bagaimanakah perbandingan tingkat pencapaian hasil terhadap
daripada target yang telah target yang telah ditetapkan?
ditetapkan/direncanakan
18. Peningkatan hasil yang dicapai lebih rendah • Bagaimanakah perbandingan peningkatan hasil terhadap
dibandingkan dengan peningkatan sumber peningkatan sumber daya yang dipergunakan?
daya yang dipergunakan
19. Pekerjaan perencanaan, survei, dan • Seberapa sering terjadi over design suatu kontrak pelaksanaan
investigasi kurang matang dan/atau tidak pekerjaan fisik?
dilakukan sehingga terjadi over design • Terjadinya over design disebabkan karena perencanaan, survei, dan
investigasi (SID) tidak dilakukan dan/atau dilakukan kurang matang.
2.2. Pemanfaatan Hasil 20. Hasil kegiatan tidak atau belum tercapai • Bagaimanakah tingkat pencapaian hasil kegiatan terhadap rencana?
sesuai dengan rencana
21. Hasil kegiatan dipergunakan tidak sesuai • Bagaimanakah tingkat pemanfaatan hasil terhadap tujuan yang
dengan tujuan atau sama sekali tidak ditetapkan?
dipergunakan dalam rangka mencapai tujuan
yang ditetapkan
22. Pelaksanaan pekerjaan menyimpang dari • Bagaimanakah kondisi prosentase keterlambatan ”terbesar” yang
jadual yang telah ditetapkan, sehingga pernah terjadi di lingkungan Bapak/Ibu?
Lampiran 2 (lanjutan)
pemanfaatan hasilnya mengalami • Perencanaan penjadualan pekerjaan tidak akurat sehingga berakibat
hambatan/keterlambatan pada keterlambatan pemanfaatan hasil
23. Pekerjaan persiapan dan perumusan proyek • Bagaimanakah tingkat kemantapan pekerjaan persiapan dan
(survei dan desain) tidak mantap, sehingga perumusan proyek (survei dan desain)?
mengakibatkan hambatan dalam
pemanfaatan hasil
III. Penerapan 3.1. Kesiapan 24. Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Personil • Berapakah jumlah personil dengan tingkat pendidikan terakhir
Value Pengguna Jasa di Pengguna Jasa minimal S1 Teknik?
Engineering • Berapakah jumlah personil dengan tingkat pengalaman proyek >10
tahun?
• Berapakah jumlah personil dengan kualifikasi di bidang
perencanaan?
25. Kemampuan Menyusun Estimasi Biaya • Bagaimanakah tingkat kemampuan personil dalam menyusun
estimasi biaya?
26. Pengetahuan mengenai Harga Standar/Pasar • Bagaimanakah tingkat pengetahuan personil mengenai harga
standar/pasar?
27. Pengetahuan mengenai Metode Kerja • Bagaimanakah tingkat kemampuan personil dalam menyusun
metode kerja?
28. Komposisi personil Pengguna Jasa ditinjau • Bagaimana komposisi personil ditinjau dari sebaran disiplin ilmu?
dari Disiplin Ilmu
3.2. Pemahaman thd 29. Pelatihan dan sertifikasi VE • Berapakah jumlah personil yang telah mengikuti pelatihan VE?
VE • Berapakah jumlah personil yang telah memiliki sertifikat VE, baik
nasional (HAVE-I maupun SAVE-I)?
30. Manajemen VE dan Penggunaan Teknik VE • Bagaimanakah tingkat pemahaman terhadap teknik dan manajemen
mudah dipahami VE?
31. VE dpt Mengoptimalkan Kegiatan yang telah • VE dpt Mengoptimalkan Kegiatan yang telah
Diprogramkan/Direncanakan Diprogramkan/Direncanakan
32. Penerapan VE terbatas hanya pada • Penerapan VE terbatas hanya pada Proyek/Pekerjaan yang “Besar”
Proyek/Pekerjaan yang “Besar”
3.3. Pengumpulan 33. Jenis Proyek • Metode VE dapat diterapkan pada semua jenis proyek, baik keairan,
Informasi jalan dan jembatan, maupun keciptakaryaan?
34. Biaya Proyek • Pada batasan nilai proyek berapa metode VE dapat diterapkan?
35. Gambar Proyek • Metode VE dapat dilaksanakan berdasarkan adanya gambar proyek.
36. Fungsi Bangunan dan Bagiannya • Metode VE dilaksanakan dengan melakukan analisis fungsi terhadap
Lampiran 2 (lanjutan)
fungsi bangunan beserta bagian-bagiannya.
37. Spesifikasi Material Konstruksi • Seberapa pentingkah informasi mengenai spesifikasi material
konstruksi dalam penerapan VE
38. Permasalahan Proyek • Metode VE dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan informasi
mengenai permasalahan proyek
3.4. Sumbang Saran 39. Perbandingan antara Desain Awal dng • Penerapan VE dilakukan dengan membandingkan desain awal
Desain Alternatif ditinjau dari Sudut Pandang dengan desain alternatif ditinjau dari sudut pandang teknik.
Teknik
40. Perbandingan antara Desain Awal dng • Penerapan VE dilakukan dengan membandingkan desain awal
Desain Alternatif ditinjau dari Sudut Pandang dengan desain alternatif ditinjau dari sudut pandang biaya.
Biaya
41. Meneliti Item yang Berbiaya Tinggi/Dominan • Penerapan VE dilakukan dengan meneliti item yang berbiaya
tinggi/dominan
3.5. Pemilihan, 42. Gagasan Alternatif Metode Konstruksi untuk • Seberapa penting gagasan alternatif metode konstruksi untuk
Evaluasi, dan Menghemat Biaya menghemat biaya?
Pengembangan 43. Gagasan Inovatif yang Dapat Membantu • Seberapa penting gagasan inovatif yang dapat membantu
Alternatif Menghasilkan Biaya yg Lebih Efisien menghasilkan biaya yang lebih efisien?
44. Memilih Alternatif yang Paling Memungkinkan • Seberapa penting pemilihan atas beberapa alternatif yang paling
dalam Penghematan Biaya memungkinkan dalam penghematan biaya?
45. Menyusun Urutan Prioritas Alternatif sesuai • Seberapa penting urutan prioritas alternatif sesuai dengan
dengan Penghematan yang Dihasilkan penghematan yang dihasilkan?
46. Memberikan Laporan dan Rekomendasi thd • Seberapa penting laporan dan rekomendasi atas alternatif final yang
Alternatif yang Dipilih dipilih?
3.6. Faktor Pendukung 47. Kerja Sama dengan Pihak Terkait • Seberapa penting kerja sama dengan pihak terkait dalam penerapan
Lainnya VE?
48. Kerja Sama dan Interaksi Tim VE • Seberapa penting kerja sama dan interaksi Tim VE dalam penerapan
VE?
49. Dukungan Keuangan • Seberapa penting dukungan keuangan untuk menerapkan VE?
50. Dukungan Logistik • Seberapa penting dukungan logistik untuk menerapkan VE?
51. Regulasi dan Legislasi • Seberapa penting regulasi untuk menerapkan VE?
• Memadaikah regulasi penerapan VE yang sudah diberlakukan?
• Seberapa penting legislasi untuk menerapkan VE?
52. Insentif kepada Kontraktor • Kontraktor yang pekerjaannya dilakukan VE harus diberikan insentif
yang memadai.
53. Insentif kepada Konsultan VE • Konsultan/pihak yang melakukan VE harus diberikan insentif yang
memadai.
Lampiran 2 (lanjutan)
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran3 : RekapValidasiVariabel
REKAPHASILVALIDASIPAKARATASVARIABELPENELITIAN
KODEPAKAR
N o .V a r i a b e l
'1.
1 I 1 0 1. 1 I L 0 1 8
2 1, I 1. 1 1 1 I 1, 0 1 9
3 L 1 1. 1 1. 1 1. I T 1 I 1.1
A
+ L 1 I I 0 t 1. 1 1 1. 1 10
5 I
I 1. 1. 0 1. 0 I T L 1
9
6 1. 1 1. t 0 1. 0 1. t 1, I 9
L 0 1. 1. 0 1. 1
a 1. 1. 1. 1 9
8 L I 1. 1. 0 1. 0 1 1. 1
f 0 8
9 1. I 1. 1. 0 1. 0 1. 1. 1. 1. 9
10 1 0 1. 1. 'J.
T 0 T 1. 1. 8
1.1. 1. 0 1. 0 1. 0 1. 1. 1. 7
1.2 1. 0 T 1. 1. 0 t 1. 1. 1. 9
13 I I 1. L I 0 1. I 1. 1. 10
1.4 1 1 I a
I 1 0 1. 1
a 1. 0 8
15 1. 1. 1 1 1. 1. 1. I 1. 1 10
1.6 1. 1. 1 t I 1 1 1. 10
17 1 2
18 1. 1.
19 I 1.
ZU 0
)'l
1. n 1 1. 0 I I T 0 1. 8
LZ L 1. 1. 1. 0 1. 0 t t L 1. 9
23 1. 0 1 1. U 1 I I 1. 1. t 9
1A
Z+ 0 1 0 0 I 1 I 1. 1. 1. 8
25 1 1. 1. 0 0 0 1. '1.
I I 1. 8
26 1. 1. 1 0 0 0 I T 0 1. I
1 L 1. L 0 1_ 't
zl T I 1 1. 10
28 1. L 1 1 0 0 n 0 1 1. T 7
29 1 t 1. n 0 0 1. +
30 1. 1. 1 0 0 I 0 1. 5
31 1. 1 1 0 I I 1. 8
32 2
33 0
34 0
3s l" 1. 1, 1. 1 1. I t T L 1.1"
36 I a
I 1, I 1. 1, I
I I 1. 1. 1 L1
37 1. 1 1 1. 1. 1 1 t 1. 1. 1 1.1.
UNIVERSITAS INDONESIA
V. UNTORO KURNIAWAN
NPM 0706172651
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
DEPOK
2009
1
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 4 (lanjutan)
UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
2009
KUESIONER
SURVEI PENERAPAN VALUE ENGINEERING
DALAM PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN DI
LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
DALAM USAHA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANGGARAN
ABSTRAKSI
2
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 4 (lanjutan)
TUJUAN PENELITIAN
KERAHASIAAN
Hasil penelitian ini dapat kami kirimkan ke alamat anda jika dikehendaki
sebagai informasi tambahan dalam upaya peningkatan efektivitas
penggunaan anggaran dalam penyelenggaraan infrastruktur.
Apabila Bapak/Ibu memiliki pertanyaan mengenai survei ini, dapat
menghubungi:
1. Peneliti : V. Untoro Kurniawan
HP: 08174832419 atau e-mail
v_untoro@yahoo.com
2. Pembimbing : DR. Ir. YUSUF LATIEF, MT
HP: 0812809919 atau e-mail latief73@eng.ui.ac.id
Ir. BAKUH NINDYO SURIPNO, Dipl. HE
HP: 0811265764
3
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 4 (lanjutan)
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER:
a. Kuesioner terdiri dari 4 (empat) bagian, yaitu:
1) Bagian I Data Responden
Merupakan isian mengenai data dan identitas responden
2) Bagian II Kuesioner A
Merupakan kuesioner untuk mengetahui tingkat
pemahaman dan kesiapan Pengguna Jasa dalam
penerapan value engineering
No. 01 - 12 : Variabel Penyelenggaraan Infrastruktur Bidang Ke-
PU-an
No. 13 - 23 : Variabel Cara Penggunaan Anggaran
No. 24 – 54 : Variabel Penerapan Value Engineering
3) Bagian III Kuesioner B
Merupakan kuesioner untuk mengetahui tingkat
pencapaian efektivitas penggunaan anggaran yang
diharapkan dalam penerapan value engineering
4) Bagian IV Komentar
Merupakan kolom untuk memberikan kesempatan
responden memberikan komentar/catatan terkait dengan
kuesioner ini
b. Mohon responden mengisi data responden sebagaimana mestinya dan
data ini akan dirahasiakan oleh penulis
c. Mohon membubuhkan tanda silang (X) pada kotak yang sesuai dengan
jawaban Bapak/Ibu terhadap beberapa pertanyaan/pernyataan
sebagaimana tertulis dalam kuesioner, baik pada Bagian II (Kuesioner A)
maupun Bagian III (Kuesioner B).
d. Apabila diperlukan, responden dipersilakan memberikan komentar tertulis
pada kotak nomor pertanyaan/pernyataan yang bersangkutan, atau
pada halaman terakhir kuesioner ini.
e. Contoh :
1. Apakah pekerjaan fisik konstruksi didahului dengan perencanaan
teknis yang akurat?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
Î Apabila responden menyatakan SANGAT-SANGAT SETUJUI terhadap
pertanyaan tersebut, maka dipersilakan memberikan tanda silang
pada angka 6 dan apabila diperlukan responden dapat
memberikan komentar singkat terhadap pertanyaan/pernyataan
tersebut
Komentar : ………………………………
Î Apabila kondisi yang sering terjadi di lingkungan responden adalah
nilai kontrak (RAB) sebesar 75%, berarti persentase tersebut berada
4
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
pada kisaran 70%-80%, maka dipersilakan memberikan tanda silang
pada angka 4 dan apabila diperlukan responden dapat
memberikan komentar singkat terhadap pertanyaan/pernyataan
tersebut
5
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 4 (lanjutan)
BAGIAN I DATA RESPONDEN
1. Nama Responden :
……………………………………………………
……………………………...
2. Jabatan Sekarang : Kepala Satker / PPK / lainnya
……………………………..*)
3. Satuan Kerja/PPK :
……………………………………………………
……………………………...
…………………………………………………………
………………………...
4. Satminkal : DJ Sumber Daya Air / DJ Bina Marga / DJ
Cipta Karya*)
5. Lokasi Provinsi :
……………………………………………………
……………………………...
6. Pengalaman Kerja : ……………… tahun
7. Spesialisasi : keairan / jalan dan jembatan /
keciptakaryaan / penataan ruang / lainnya
………….……………… *)
8. Pendidikan Terakhir : SLTA / D3 / S1 / S2 / S3 *)
9. No. Telepon & HP :
……………………………………………………
……………………………...
10. E-mail :
……………………………………………………
……………………………...
……………………………..,
………………….. 2009
Responden,
**)
6
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
(………………………………………
…………)
*) coret yang tidak perlu
**) tanda tangan dan nama responden
7
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 4 (lanjutan)
BAGIAN II KUESIONER A
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerapan value engineering dalam
penyelenggaraan infrastruktur bidang ke-PU-an di lingkungan Departemen
Pekerjaan Umum?
1. Pelaksanaan kegiatan pekerjaan fisik di lapangan telah direncanakan berdasarkan ketersediaan anggaran.
Dengan demikian anggaran yang tersedia harus dihabiskan walaupun outcome yang ditargetkan telah dicapai.
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
2. Berapa kalikah rata-rata revisi DIPA di lingkungan Bapak/Ibu dalam satu tahun anggaran?
1 2 3 4 5 6
5x 4x 3x 2x 1x 0x
Komentar : ………………………………
3. Apakah pekerjaan fisik konstruksi didahului dengan perencanaan teknis yang akurat?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
4. Bagaimana akurasi Engineer Estimate (EE) yang disusun oleh Perencana untuk diterapkan dalam suatu
pekerjaan konstruksi?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
5. Bagaimana persentase nilai Harga Perhitungan Sendiri (HPS/OE) terhadap Engineer Estimate (EE) yang telah
disusun sebelumnya?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
8
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 4 (lanjutan)
7. Dokumen kontrak mencantumkan klausul tentang value engineering.
1 2 3 4 5 6
sangat tidak
tidak perlu & tidak perlu, tapi perlu, tapi tidak sangat perlu &
perlu & tidak perlu & harus
tidak harus harus harus harus
harus
Komentar : ………………………………
8. Bagaimana persentase nilai kontrak/rencana anggaran biaya (RAB) terhadap Harga Perhitungan Sendiri
(HPS/OE)?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
9. Berapa kalikah rata-rata terjadi addendum/amandemen/pekerjaan tambah kurang dalam suatu kontrak?
1 2 3 4 5 6
>4x 4x 3x 2x 1x 0
Komentar : ………………………………
10. Seberapa pentingkah pengawasan melekat oleh Atasan/Direktorat Jenderal/Direktorat pembina teknis terhadap
pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
11. Seberapa pentingkah pengawasan fungsional oleh Inspektorat Jenderal terhadap pelaksanaan fisik di lapangan?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
12. Seberapa seringkah Inspektorat Jenderal melaksanakan pengawasan fungsional atas pelaksanaan pekerjaan
fisik di lapangan dalam satu tahun anggaran?
1 2 3 4 5 6
0x 1x 2x 3x 4x >4x
Komentar : ………………………………
9
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 4 (lanjutan)
13. Apakah penggunaan biaya sesuai dengan anggaran yang tersedia?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
14. Apakah pengadaan barang/jasa sesuai dengan rencana kebutuhan dalam mencapai tujuan yang ditentukan?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
15. Apakah harga pembelian dalam pengadaan barang/jasa tidak melebihi harga standar/harga pasar?
1 2 3 4 5 6
Jauh di Dibawah
atas/melebihi 126%-150% 101%-125% 91%-100% 80%-90%
(>150%) (<80%)
Komentar : ………………………………
Jauh di Dibawah
atas/melebihi 126%-150% 101%-125% 91%-100% 80%-90%
(>150%) (<80%)
Komentar : ………………………………
17. Bagaimanakah perbandingan tingkat pencapaian hasil terhadap target yang telah ditetapkan?
1 2 3 4 5 6
hampir jauh di
target tidak mencapai
di bawah target mencapai di atas target atas/melebihi
tercapai target
target target
Komentar : ………………………………
18. Bagaimanakah perbandingan peningkatan hasil terhadap peningkatan sumber daya yang dipergunakan?
1 2 3 4 5 6
hampir jauh di
target tidak mencapai
di bawah target mencapai di atas target atas/melebihi
tercapai target
target target
Komentar : ………………………………
10
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 4 (lanjutan)
19. Terjadinya over design disebabkan karena perencanaan, survei, dan investigasi (SID) tidak dilakukan dan/atau
dilakukan tetapi kurang matang.
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
hampir jauh di
target tidak mencapai
di bawah target mencapai di atas target atas/melebihi
tercapai target
target target
Komentar : ………………………………
21. Bagaimanakah kondisi persentase keterlambatan ”terbesar” yang pernah terjadi di lingkungan Bapak/Ibu?
1 2 3 4 5 6
Sangat on schedule
Terlambat Terlambat Terlambat ahead schedule
Terlambat (tidak
(15%-20%) (10%-15%) (1%-10%) (lebih cepat)
(>20%) terlambat)
Komentar : ………………………………
22. Keterlambatan pemanfaatan hasil diakibatkan oleh perencanaan penjadualan pekerjaan yang tidak akurat.
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
23. Bagaimanakah tingkat kemantapan pekerjaan persiapan dan perumusan proyek (survei dan desain)?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
24. Berapakah jumlah personil di lingkungan Bapak/Ibu dengan latar belakang tingkat pendidikan terakhir minimal S1
Bidang Teknik?
1 2 3 4 5 6
tidak ada 1-2 orang 3-4 orang 5-6 orang 7-8 orang >8 orang
Komentar : ………………………………
11
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 4 (lanjutan)
25. Berapakah jumlah personil dengan tingkat pengalaman proyek >10 tahun?
1 2 3 4 5 6
tidak ada 1-2 orang 3-4 orang 5-6 orang 7-8 orang >8 orang
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
29. Bagaimana komposisi personil di lingkungan Satuan Kerja ditinjau dari sebaran disiplin ilmu?
1 2 3 4 5 6
1 disiplin ilmu 2 disiplin ilmu 3 disiplin ilmu 4 disiplin ilmu 5 disiplin ilmu >5 disiplin ilmu
Komentar : ………………………………
30. Berapakah jumlah personil yang telah mengikuti pelatihan VE dan telah memiliki sertifikat keahlian value
engineering (VE), yang diterbitkan oleh Himpunan Ahli Value Engineering Indonesia (HAVE-I), Society of
American Value Engineers – International (SAVE-I), ataupun asosiasi VE lainnya ?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
12
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 4 (lanjutan)
31. Bagaimanakah tingkat pemahaman terhadap teknik penggunaan VE dan manajemen VE?
1 2 3 4 5 6
tidak dapat tidak mudah cukup sulit cukup mudah mudah sangat mudah
dipahami dipahami dipahami dipahami dipahami dipahami
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
34. Metode VE dapat diterapkan pada semua jenis proyek, baik keairan, jalan dan jembatan, maupun
keciptakaryaan?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
Rp.500 miliar – Rp.1 miliar – Rp.100 juta – Rp.1 – Rp.100 tanpa batasan
> Rp.1 triliun
Rp.1 triliun Rp.500 miliar Rp.1 miliar juta nilai
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
13
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 4 (lanjutan)
37. Metode VE dilaksanakan dengan melakukan analisis fungsi terhadap fungsi bangunan beserta bagian-bagiannya.
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
38. Seberapa pentingkah informasi mengenai spesifikasi material konstruksi dalam penerapan VE
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
39. Metode VE dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan informasi mengenai permasalahan proyek
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
40. Penerapan VE dilakukan dengan membandingkan desain awal dengan desain alternatif ditinjau dari sudut
pandang teknik.
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
41. Penerapan VE dilakukan dengan membandingkan desain awal dengan desain alternatif ditinjau dari sudut
pandang biaya.
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
14
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 4 (lanjutan)
43. Seberapa penting gagasan alternatif metode konstruksi untuk menghemat biaya?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
44. Seberapa penting gagasan inovatif yang dapat membantu menghasilkan biaya yang lebih efisien?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
45. Seberapa penting pemilihan atas beberapa alternatif yang paling memungkinkan dalam penghematan biaya?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
46. Seberapa penting urutan prioritas alternatif sesuai dengan penghematan yang dihasilkan?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
47. Seberapa penting laporan dan rekomendasi atas alternatif final yang dipilih?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
48. Seberapa penting kerja sama dengan pihak terkait dalam penerapan VE?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
15
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 4 (lanjutan)
49. Seberapa penting kerja sama dan interaksi Tim VE dalam penerapan VE?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
53. Kontraktor yang pekerjaannya dilakukan VE harus diberikan insentif yang memadai.
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
16
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 4 (lanjutan)
BAGIAN III KUESIONER B
(KUESIONER EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANGGARAN)
55. Menurut pendapat Bapak/Ibu, berapakah persentase rata-rata penghematan/efisiensi yang
diharapkan pada suatu nilai kontrak pekerjaan jasa pemborongan (fisik) apabila diterapkan
metode value engineering?
1 2 3 4 5 6
BAGIAN IV
KOMENTAR/CATATAN RESPONDEN:
(apabila space tidak mencukupi, dapat dituliskan pada lembar tersendiri)
…………………, …………………….
2009
Responden,
(…………………………………………
……)
17
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran
5 : RekapHasiluji Coba
R E K A P I T U L AHSAIS I LU J IC O B AK U E S I O N E R
RESPONDEN3 4 45 ) 1. )4
RESPONDEN4 45 q q 1
55
RESPONDEN5 66 66 I z \4
RESPONDEN6 44 44 q I
RESPONDENT 64 44 .i l_ 4'3
I T E M 3 3 I T E M 3 4 I T E M 3 5 I T E M 3 6 ITEM37 I T E M 3 8 ITEM39 ITEM4O
RESPONDE ] .N ,t4 l:l 5 5 6 44
RESPONDEN2 16 66 6 6 66
RESPONDEN3 .:4 .4 +
A
6 56
RESPONDEN4 25 66 6 66
R E S P ODNE N 5 36 6:1 q
6 65
RESPONDEN6 35 VJ 5 6 56
RESPONDENT .4 65 E
J
q
56
ITEM41, ITEM42 ITEM43 ITEM44 I T E M 4 5 I T E M 4 6 ITEM47 ITEM48
R E S P O N D1EN 44 J ) 5 55
R E S P ODNE N 2 66 66 6 6 66
R E S P ODNE N 3 55 56 6 5 56
R E S P ODNE N 4 66 66 R 6 66
R E S P ODNE N 5 55 56 A 6 66
R E S P ODNE N 6 o4 55 5 5 54
R E S P ODNE N T 66 66 5 65
RESPONDEN2 66 6i 5 5
RESPONDEN3 qi
55 5 5
R E S P ODNE N 4 64 64 5 4
RESPONDEN5 64 65 4 4
n
RESPONDEN6 44 55 4 I
RESPONDENT 65 )
UNIVERSITAS INDONESIA
V. UNTORO KURNIAWAN
NPM 0706172651
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
DEPOK
2009
1
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 6 (lanjutan)
UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
2009
KUESIONER
SURVEI PENERAPAN VALUE ENGINEERING
DALAM PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN DI
LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
DALAM USAHA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANGGARAN
ABSTRAKSI
2
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 6 (lanjutan)
TUJUAN PENELITIAN
KERAHASIAAN
Hasil penelitian ini dapat kami kirimkan ke alamat anda jika dikehendaki
sebagai informasi tambahan dalam upaya peningkatan efektivitas
penggunaan anggaran dalam penyelenggaraan infrastruktur.
Apabila Bapak/Ibu memiliki pertanyaan mengenai survei ini, dapat
menghubungi:
1. Peneliti : V. Untoro Kurniawan
HP: 08174832419 atau e-mail
v_untoro@yahoo.com
2. Pembimbing : DR. Ir. YUSUF LATIEF, MT
HP: 0812809919 atau e-mail latief73@eng.ui.ac.id
Ir. BAKUH NINDYO SURIPNO, Dipl. HE
HP: 0811265764
3
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 6 (lanjutan)
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER:
a. Kuesioner terdiri dari 4 (empat) bagian, yaitu:
1) Bagian I Data Responden
Merupakan isian mengenai data dan identitas responden
2) Bagian II Kuesioner A
Merupakan kuesioner untuk mengetahui tingkat
pemahaman dan kesiapan Pengguna Jasa dalam
penerapan value engineering
No. 01 - 12 : Variabel Penyelenggaraan Infrastruktur
No. 13 - 23 : Variabel Cara Penggunaan Anggaran
No. 24 – 54 : Variabel Penerapan Value Engineering
3) Bagian III Kuesioner B
Merupakan kuesioner untuk mengetahui tingkat
pencapaian efektivitas penggunaan anggaran yang
diharapkan dalam penerapan value engineering
4) Bagian IV Komentar
Merupakan kolom untuk memberikan kesempatan
responden memberikan komentar/catatan terkait dengan
kuesioner ini
b. Mohon responden mengisi data responden sebagaimana mestinya dan
data ini akan dirahasiakan oleh penulis
c. Mohon membubuhkan tanda silang (X) pada kotak yang sesuai dengan
jawaban Bapak/Ibu terhadap beberapa pertanyaan/pernyataan
sebagaimana tertulis dalam kuesioner, baik pada Bagian II (Kuesioner A)
maupun Bagian III (Kuesioner B).
d. Apabila diperlukan, responden dipersilakan memberikan komentar tertulis
pada kotak nomor pertanyaan/pernyataan yang bersangkutan, atau
pada halaman terakhir kuesioner ini.
e. Contoh :
1. Apakah pekerjaan fisik konstruksi didahului dengan perencanaan
teknis yang akurat?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
Î Apabila responden menyatakan SANGAT-SANGAT SETUJUI terhadap
pertanyaan tersebut, maka dipersilakan memberikan tanda silang
pada angka 6 dan apabila diperlukan responden dapat
memberikan komentar singkat terhadap pertanyaan/pernyataan
tersebut
Komentar : ………………………………
Î Apabila kondisi yang sering terjadi di lingkungan responden adalah
nilai kontrak (RAB) sebesar 75%, berarti persentase tersebut berada
pada kisaran 70%-80%, maka dipersilakan memberikan tanda silang
4
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 6 (lanjutan)
pada angka 4 dan apabila diperlukan responden dapat
memberikan komentar singkat terhadap pertanyaan/pernyataan
tersebut
5
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 6 (lanjutan)
BAGIAN I DATA RESPONDEN
1. Nama Responden :
……………………………………………………
……………………………...
2. Jabatan Sekarang : Kepala Satker / PPK / lainnya
……………………………..*)
3. Satuan Kerja/PPK :
……………………………………………………
……………………………...
…………………………………………………………
………………………...
4. Satminkal : DJ Sumber Daya Air / DJ Bina Marga / DJ
Cipta Karya*)
5. Lokasi Provinsi :
……………………………………………………
……………………………...
6. Pengalaman Kerja : ……………… tahun
7. Spesialisasi : keairan / jalan dan jembatan /
keciptakaryaan / penataan ruang / lainnya
………….……………… *)
8. Pendidikan Terakhir : SLTA / D3 / S1 / S2 / S3 *)
9. No. Telepon & HP :
……………………………………………………
……………………………...
10. E-mail :
……………………………………………………
……………………………...
……………………………..,
………………….. 2009
Responden,
**)
6
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 6 (lanjutan)
(………………………………………
…………)
*) coret yang tidak perlu
**) tanda tangan dan nama responden
7
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
BAGIAN II KUESIONER A
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerapan value engineering dalam
penyelenggaraan infrastruktur bidang ke-PU-an di lingkungan Departemen
Pekerjaan Umum?
1. Anggaran DIPA yang tersisa harus dihabiskan walaupun target yang ditetapkan sesuai perencanaan telah
tercapai, dengan alasan karena sudah dianggarkan.
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
2. Berapa kalikah rata-rata revisi DIPA di lingkungan Bapak/Ibu dalam satu tahun anggaran?
1 2 3 4 5 6
5x 4x 3x 2x 1x 0x
Komentar : ………………………………
3. Pekerjaan fisik konstruksi selalu didahului dengan perencanaan teknis dan/atau perencanaan umum.
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
4. Bagaimana akurasi Engineer Estimate (EE) yang disusun oleh Perencana untuk diterapkan dalam suatu
pekerjaan konstruksi?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
5. Bagaimana persentase nilai Harga Perhitungan Sendiri (HPS/OE) terhadap Engineer Estimate (EE) yang telah
disusun sebelumnya?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
6. Penawar dengan nilai penawaran harga terendah yang responsif dan terevaluasi merupakan pemenang lelang,
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
8
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 6 (lanjutan)
sangat tidak
tidak perlu & tidak perlu, tapi perlu, tapi tidak sangat perlu &
perlu & tidak perlu & harus
tidak harus harus harus harus
harus
Komentar : ………………………………
8. Bagaimana persentase nilai kontrak/rencana anggaran biaya (RAB) terhadap Harga Perhitungan Sendiri
(HPS/OE)?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
9. Berapa kalikah rata-rata terjadi addendum/amandemen/pekerjaan tambah kurang dalam suatu kontrak?
1 2 3 4 5 6
>4x 4x 3x 2x 1x 0
Komentar : ………………………………
10. Seberapa pentingkah pengawasan melekat oleh Atasan/Direktorat Jenderal/Direktorat pembina teknis terhadap
pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
11. Seberapa pentingkah pengawasan fungsional oleh Inspektorat Jenderal terhadap pelaksanaan fisik di lapangan?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
12. Seberapa seringkah Inspektorat Jenderal melaksanakan pengawasan fungsional atas pelaksanaan pekerjaan
fisik di lapangan dalam satu tahun anggaran?
1 2 3 4 5 6
0x 1x 2x 3x 4x >4x
Komentar : ………………………………
9
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 6 (lanjutan)
Komentar : ………………………………
14. Apakah pengadaan barang/jasa sesuai dengan rencana kebutuhan dalam mencapai tujuan yang ditentukan?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
15. Apakah harga pembelian dalam pengadaan barang/jasa tidak melebihi harga standar/harga pasar?
1 2 3 4 5 6
Jauh di Dibawah
atas/melebihi 126%-150% 101%-125% 91%-100% 80%-90%
(>150%) (<80%)
Komentar : ………………………………
16. Seberapa besar perbandingan penggunaan sumber daya terhadap kebutuhan nyata?
1 2 3 4 5 6
Jauh di Dibawah
atas/melebihi 126%-150% 101%-125% 91%-100% 80%-90%
(>150%) (<80%)
Komentar : ………………………………
17. Bagaimanakah perbandingan tingkat pencapaian hasil terhadap target yang telah ditetapkan?
1 2 3 4 5 6
hampir jauh di
target tidak mencapai
di bawah target mencapai di atas target atas/melebihi
tercapai target
target target
Komentar : ………………………………
18. Bagaimanakah perbandingan peningkatan hasil terhadap peningkatan sumber daya yang dipergunakan?
1 2 3 4 5 6
hampir jauh di
target tidak mencapai
di bawah target mencapai di atas target atas/melebihi
tercapai target
target target
Komentar : ………………………………
10
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 6 (lanjutan)
19. Terjadinya over design disebabkan karena perencanaan, survei, dan investigasi (SID) tidak dilakukan dan/atau
dilakukan tetapi kurang matang.
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
hampir jauh di
target tidak mencapai
di bawah target mencapai di atas target atas/melebihi
tercapai target
target target
Komentar : ………………………………
21. Bagaimanakah kondisi persentase keterlambatan ”terbesar” yang pernah terjadi di lingkungan Bapak/Ibu?
1 2 3 4 5 6
Sangat on schedule
Terlambat Terlambat Terlambat ahead schedule
Terlambat (tidak
(15%-20%) (10%-15%) (1%-10%) (lebih cepat)
(>20%) terlambat)
Komentar : ………………………………
22. Keterlambatan pemanfaatan hasil diakibatkan oleh perencanaan penjadualan pekerjaan yang tidak akurat.
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
23. Bagaimanakah tingkat kemantapan pekerjaan persiapan dan perumusan proyek (survei dan desain)?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
24. Berapakah jumlah personil di lingkungan Bapak/Ibu dengan latar belakang tingkat pendidikan terakhir minimal S1
Bidang Teknik?
1 2 3 4 5 6
tidak ada 1-2 orang 3-4 orang 5-6 orang 7-8 orang >8 orang
Komentar : ………………………………
11
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 6 (lanjutan)
25. Berapakah jumlah personil dengan tingkat pengalaman proyek >10 tahun?
1 2 3 4 5 6
tidak ada 1-2 orang 3-4 orang 5-6 orang 7-8 orang >8 orang
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
29. Bagaimana komposisi personil di lingkungan Satuan Kerja ditinjau dari sebaran disiplin ilmu lingkup bidang
ASMET (arsitektur, sipil, mekanikal, elektrikal, tata lingkungan)?
1 2 3 4 5 6
1 disiplin ilmu 2 disiplin ilmu 3 disiplin ilmu 4 disiplin ilmu 5 disiplin ilmu >5 disiplin ilmu
Komentar : ………………………………
30. Berapakah jumlah personil yang telah mengikuti pelatihan VE dan telah memiliki sertifikat value engineering (VE),
yang diterbitkan oleh Himpunan Ahli Value Engineering Indonesia (HAVE-I), Society of American Value Engineers
– International (SAVE-I), ataupun asosiasi VE lainnya ?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
12
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 6 (lanjutan)
31. Bagaimanakah tingkat pemahaman terhadap teknik penggunaan VE dan manajemen VE?
1 2 3 4 5 6
tidak dapat tidak mudah cukup sulit cukup mudah mudah sangat mudah
dipahami dipahami dipahami dipahami dipahami dipahami
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
34. Metode VE dapat diterapkan pada semua jenis proyek, baik keairan, jalan dan jembatan, maupun
keciptakaryaan?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
Rp.500 miliar – Rp.1 miliar – Rp.100 juta – Rp.1 – Rp.100 tanpa batasan
> Rp.1 triliun
Rp.1 triliun Rp.500 miliar Rp.1 miliar juta nilai
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
13
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 6 (lanjutan)
37. Metode VE dilaksanakan dengan melakukan analisis fungsi terhadap fungsi bangunan beserta bagian-bagiannya.
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
38. Seberapa pentingkah informasi mengenai spesifikasi material konstruksi dalam penerapan VE
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
39. Metode VE dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan informasi mengenai permasalahan proyek
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
40. Penerapan VE dilakukan dengan membandingkan desain awal dengan desain alternatif ditinjau dari sudut
pandang teknik.
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
41. Penerapan VE dilakukan dengan membandingkan desain awal dengan desain alternatif ditinjau dari sudut
pandang biaya.
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
14
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 6 (lanjutan)
43. Seberapa penting gagasan alternatif metode konstruksi untuk menghemat biaya?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
44. Seberapa penting gagasan inovatif yang dapat membantu menghasilkan biaya yang lebih efisien?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
45. Seberapa penting pemilihan atas beberapa alternatif yang paling memungkinkan dalam penghematan biaya?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
46. Seberapa penting urutan prioritas alternatif sesuai dengan penghematan yang dihasilkan?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
47. Seberapa penting laporan dan rekomendasi atas alternatif final yang dipilih?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
48. Seberapa penting kerja sama dengan pihak terkait dalam penerapan VE?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
15
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 6 (lanjutan)
49. Seberapa penting kerja sama dan interaksi Tim VE dalam penerapan VE?
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
53. Kontraktor yang pekerjaannya dilakukan VE harus diberikan insentif yang memadai.
1 2 3 4 5 6
Komentar : ………………………………
Komentar : ………………………………
16
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 6 (lanjutan)
BAGIAN IV
KOMENTAR/CATATAN RESPONDEN:
(apabila space tidak mencukupi, dapat dituliskan pada lembar tersendiri)
…………………, …………………….
2009
Responden,
(…………………………………………
……)
17
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
ln Ln Ln Ln Ln s .!- d- co ca $ \.o \r cn d r't n $ (o s- s- co s Ln (o Ln an an t \o t rl-)
{- rr1 -r a- s i- t cr) \tr. co Ln |.r) \J- c4 cn co an rf) s crr $ ra t \1- cn ot t cn s c") \i- rn
a
U)
(u
o. $ !- \tr- sf Ln m a4 $ {- rn rn $ co Ln s- to s- d- \r $ s |J) i- s Ln t Ln d- t \r sr $
F
x Ln |J) \o \o Ln tn Ln |J) s (o \o Ln |/) i- |f) t_o Ln $ |J) rn Lo |f) \o tJ) Lr) Ln Ln Ln \o |/) t s-
o J
\t- N Ln i S- - S- S- Ln t Ln tn Ln Ln t rn Ln Ln Ln d- t Ln t =1- Ln $ \r t t tn Ln tr)
t--
d
l
G
G $ s s- s- co tn $ d- sr $ s- s1- s- cq s- $ s- $ d- {- $ s- \i- \f, co sf \r sf sl- ca \J. \1. \r t $ cn Ln
c
J
En t in Ln $ \r l.n !- $ !- ro rn <- Ln \o \o !- Ln $ s !- |.n an s Ln tn d- s s- c't \o \o Ln s- Lr) |/) N $
El
c
o rn Ln $ sr $ \1- $ n- s- n- $ s \o s- |.n $ N s- <- |.n Ln !- n- $ d- d- ra Ln \r ro $ \r \r Lo |J) |.r) s
o
s- s- Ln s- $ [n !- \]- $ Ln $ $ lJ) Ln $ rn s- rn \o s- (o tn s- $ Ln $ d- Ln lo s- \o n- $ Ln i- Ln $
LnC.lS-LnLnLO|.r]\J-\l-|.r)$LntntnarlLn\O|-r)LOLnLntnLn\|CqLnCO\|LnrnF{LnLnLnLnLn\t
f
!- |.n Ln s- rn $ |'n |.n Ln d- Ln |-r) |r) |-r) Lo |-l-) ca <J- Lo tr) an t v (o $ Lo !- Ln Ln Ln Ln !- !- N rf) ao Ln
J
f
$ $ co $ N an v N N s- cr) rn $.n rq N $ c't ro N s f |.n co an c"1(.f) N c't r/) cf) $ N $ |.n N N
Ul
G
$ S-./) $ N Ln S- $ Ir) $ |.rt Ln $ S $ tn S o..)'-r (O $ sf $ sf Lo cq t $ Ln |J) t $ to $ Ln \f, S-
c
t{
c \|. $ tn rO $ \O \O $ sl- S- i- S' s. \r Ln \O CO Ln V rO rO $ .-t nO Ln S- tO S $ S- rO t \O $ $ -r Ln
t!
o
(! \ocnLn\oLn\o\o[nLn\o\o\ocr')\otodNro(oNd-d\o\o(o\o\oLn\o(oLn\o\o\oraLn
cn
En
c lJ) \i-
o $ tn cq S Ln S Ln [n d- <- $ cn N N \i Ln : N Ln tO $' N .+ S lJ) LO <- ln S- N Ln cq $ $ \O
o
s- Ln Ln Ln \o \o (o s \o |.r) !r Lo \o Ln Ln Ln rn Ln |-r) ro (o $ \o ro \o L.) rn to \o Ln (o s l.o <- Ln (o (o
o
o.
ao $ m [n Ln s rn Ln rn Ln \]- $ {- Ln Ln \o |-r,) cn Ln Ln an v s Ln Ln Ln v Ln Ln Ln Ln s- s- af} Ln \o lf)
Lnrr\oaa|.r).f)s..1oo$rn$$aar-.)r-r)cod-$ro\o\i-\o<r\1.cnLncoao$c4Ln\oLn$rn$
an $ Ln to N @ O\ O .-r N cq \f l.r) \O N @ Or O r{ N cn S tn (o N @ Or O -l N cO S- Ln \O N @ Or
cr) aO cO cn o.) cn cO {- \1- \tr. \i- S \l V \1. d- sf Ln L.) Ln |.r) l.r) lr) Ln Ln Ln Ln \O \O \O \O \O \O \O \O (o \O
tr-
tr
!
cd
J
(f)
aA [n \O \O cn f tn Ln |.r) sJ* cn S- (O |.J1 Ln cn \O Ln Cn Ln d-
d Ca \O Ln U-) ll1 rO to Ca $
N $ cn cq $ a-) d- co tn ro N
N N d- s- Ln .1- co \tr- cq ("1 rn'--{ $ cr) $ rJ) $ cq ca t $
rl La) \O il
N m cO N S- \1- i Ln N \O Ln \f i- \f \f sf LO -t \t-
N i- d- \f Ln cO lr) \l- Ln
x S
$ sr Ln $ l.') Ln d- \r Ln rn \o Ln Ln [n \r
r.'l \o s. tJ1 (o tJ1 s- a,-) s- s- $ \o v $ $ s- u)
(r) \i- s
r.{ rn \o Ln s s- Ln rn Lr) rn Ln ro Ln $ rn rn Ln t .n Ln Ln rn u) v sr \r Ln |/) |J)
N c') N N N cn N an N N N N cq co N N cn cq cq N N N cn N co a! cq ci ot N cr)
r{
F,|
s- Ln Ln l.r) Ln ro \o Ln \o \o tn (o |..r) \r \o Lo t-r) \o d- rr) l..) Lo lf) \o \o \o -i t i_ \o
r{
x or.l Ln LO |f) LO (O Ln rO Ln ro \o Ln \o |.n (o \o tJ) @ ro aq \o Ln Ln Ln Ln (o \o \o
$ a'.) to
=
J
o v u) Ln U.) Ln s- s- ln cq Ln sr !- tn tn rn ttr- Ln rn \o t |J) i- $ Ln Ln Ul Ln ir cq s
=
ta 6 N an cn s s- cq N cn cn N cq \f, $ Ln $ (-o ao r"1 cq r") N cq cn co $ r"1 (o an d- cr)
(E
cL
t^
I - N q) s Ln \o N 90 9l Q r-r N .n d- Ln \Q \ qg o Q rr N .r1 t tn (() t\
o N f.. N r.. N N tr\ N tr\ N @ co cd oo cb oi co bo cd co d o d d d d 6 o
@ ol
o\ 6;
d
tr-
-
tr
sr .n \1. n- S s1- S m $ S |-r) t m \tr- $ d- $ aa (o $ S- V S co $ $ co S $'r) <-'q
$ cr) cn Ln $ s- $ cn s- $ \o \o cq cn ao Ln s. i- lo cn $ cn tn Ln S' cn d- an co Lo an tn
tr) S $ tn V i- $ \i- S- Ln \O \O tn \O Ln \f (. \f rO d- $ t \O Ln Ln d- Ln t Ln \O V \O
o
o. cf)ao$\ocqo.)\o.n(o.a\o\o\o'ocn\o'.oto(o\oloc.)to\o\otn\o(o\o$c')
d-HcOc.)Ni-$rn.OcaNN\f'-lSd-NcOCqtnNNrnd-Ncq?-icrlN$tn
H f.l ii # H il d i - r-.{ i-l f{ !--t t-.1 rl !--t Ft'.-{ t-t Fl !-l F{ !--{ ?i |f)
i * : : # d t
\t V \f \1. Ln $ tn Ln $ S- d- Ln t Ln d- tn $ !n d- {- $ sf {- t d- s| tn Ln \| d- |.n $
|r) sf S- |.r) Ln <- Ln Lo \f \i- t l.r) Ln sf i- t d- lf) ca $ \| S lf) t !f, \l- Ln L|.) S- $ Ln (o
'\ cn N cn N tn cq N i N N Ln t co co ar) N N Ln [n N N N $ cq to n
$ N o.) s .t- Ln rn,-.i H cn
d-\oLnLn\oLnLn\o(o\o\o$tOrq\oi-\otoLnLO\Oto\O\O\.c)LnLnLn(oLn(ovr.ltrnLn..o\o
s-U)U)Lnros-Ln\o\o\o\oroLncarol.r)\oro\otrl\otorotoLnLot.rtLotoLn\oLn\o\oLnto\o
tntnLnu)(otJ)Ln\oLnLnro\oLnao\o$Lntn|f)LnLnLntn\o$LnLnLn(oLnrnd-rg\oLnLn(o
LnLnLnLn(o!-Ln\o\os-\o\o\oco\o!-\otoLnLnLn\ororntrtLntrltcltoto(oln(oLor.l1Ln\o
rntnLn(()Ln\o\o\o\orn\o[ncn\o\tr-$d-r.oLn(o$d-LnLnLn|f)ro\o(or.oLn\orr)rn\o\o
$-Lnrntos-d-tnrn\o\oLn\oLnc")\osrd-siF\orrt\os$LnLnLoLn\oro\otcturtotnLn\o\o
s-LnLnLnd-LnlnLn(o\otn\oLncn\oi-tntJ)Lnto(ornLnLn!-s-$(o\o(o\ot/)(otJ)|.r)Ln\o
(fl
x
v \1- Ln Ln co $ s- s- |.r) Ln Ln s \f, rf) Ln rn \tr- s- Ln |.r) Ln \1- !- Ln $ ro tJ.) Ln s- tn $
C'l v v tn Ln |J) $
c
!i- $ Ln U) [a \r $ !- l"r) [n Ln $ |'f) cn ro Ln a') co rn |.n Ln cn a.) Ln tn \o Ln lJ.) Ln u) Ln s'- ro Ln |J1 Ln lJ1
o
q)
'E d- $ U) tn Ln s d- <- Ln cq Ln d- Ln cn \o Ln \o \o Ln tn Ln \o (o Ln trl ro trt Ln u) Ln t.l1 $ ..o Ln Ln Lo Ln
LIJ
\r Ln Ln $ (o d- d- m \o co Ln \o Ln co \o Ln trl Ln Ln Ln Ln Ln Ln trr Ln \o
o $ Ln c.t $ t s tcr Ln t.lt Ln ao
J
G U) [n U1 tn \o $ Ln \o (o \o (o \o (o cn \o to \o \o r.o Ln i- \o \o Ln $ (o Ln Ln (o \o (o \o Ln (o t.lt
{- \r
r--1C!t.-lnCO#riHr--tdrir:r:ilrir-lt--{rl!--lir_l!__{fnCf)HF_lrr-.trHdilri
LO r11 rO t-r) $ Ln Ln \i- Ln Ln t s- sf t/) ao $ Ln |f) Ln d- Lo Ln Ln t rn t |f) Ln lf) |1) $ \o s Lo t') tf) Ln
A t !! \9 \ 0o ot o -_1 ry m V rn \o N oo q e n N !.0 $ Ln (O N @ o) O d N cn v Ln \o F. @ Ol
rn rn cq cn cn cq .q $ <i- $ v $ s- {- s + .1- Ln n tri Lri tn |f, 6 Lo lJ) Ln ro ro !d o ro o @ \o \o to
J
d
m co t s- r cf)(.q v $ |.n l.r) co cf) s \i- cf) s- cn |.n rn d- !o $
ro cn s s- il $ co $ s-
N a'.) N aO : i tn \1. cO N
|rl $ N tn ca cO N d ca # N ar) # LO cr-) a.) c\ d c! cn N a,-)
!n \o [n \.o \o $ Ln Ln rn Ln Ln !- Ln $ |J) s $ d- \o s- $ \o Lo rn u) v to (o cq $ co
o Ln |J) s- \o <- Ln Ln rn \o rn \o \o $
u't $ s- s s- \o l.r) rq \o \o to tJ) t \o (o aq d_ $
N n (o (o \o Ln \o \o Ln \o Ln \o \o \o ro s
rt Ln Ln cq Ln i- \o Ln \o tn \o (o \o rn Ln d_
ro o !o \o \o |.r) (o \o \o \o @ (o \o \o I.') s
lt Ln Ln Ln Ln \r @ \o ro tn (o (o \o co Ln s-
to (o \o to ro [n \o \o to \o Ln ro (o \o (o lr) \o (o l.o cn Lo t
t \o ro |J) s Ln |f) \o |J) \r
$ ro \o (o \o Ln \o \o rn \o Ln ..o \o (o |.n $
sf tn |"r) r.o \o s- \o \o Ln lJ) Ln ro to co tJ) s
E @
m \o |.') \o \o Ln \o \o \o \o to \o \o rn Lo Ln \o Ln ro ro Ln ro \o tJ) $ $ \o Ln an Ln Ln
tr N
G s Ln $ \o $ s- $ s- !- Ln Ln Ln s- !- n- \r c"1 \o v \i- \o Ln Ln d- t \o Ln co s- s
ct Fl
(u
ro s- rJ) .o (o \|
o m cn $ \r .o d- Ln v n- $ <- $ s- Ln to sf (o Ln Ln \r sr Lo tJ) co $ sJ-
c
q,
o. u) (fl ro ro \o \o \o \o \o \o .a $- \o (o \o an c\ \o r.1 \o \o \tr- \o (o ro aa ro \o \o cn ao \o
ff)
a't \| Ln \o s- s {- s- s- \o $ Ln $ rn co $ $ tJ) $ cn (o lJ) $ cn co \o $ rq ao sr
ff|
r.l \r [n ca s- cq ln
fn $ N N : s- Ln $ s- (.a cr] N N Ln N cn \o $ N N Ln -.r ca N (-
ol N Cq S- .q co s N f * co cn s$- c'-) s ao $
N N N r,1 .-r N c,t .-r cn an r-{ s an N N
u) f1 i- s- (o \o $ \o \o \o d- \o \o (o \o (-q u) rn \o \o N (o \o c4 $
N $ @ n- |J) to (o
1 3,977 4 1Q)
4,L29 3,000
2 ? 7qn 4,000 3,742 2,000
3,750 4,000 ? t-74 2,000
4 4 Q?? 4 )7? 4,065 4,000
5 3,9r7 4 1R) 4,161 3,000
6 3,750 4,000 3,806 2,000
7 3,9r7 4 1R) 4,167 3,000
R
3,727 3,806 2,000
9 3,727 ? R?q 2,000
10 4,000 4 )-7? 4,I94 3,000
11 4,583 4 ?64 4 q?c 6,000
72 4,583 5,000 6,000
IJ 3,833 3,727 3,839 2,000
I4 4 nR? 4,273 4,226 3,000
If 3,917 2,727 3,935 2,000
10 4,083 4,273 4,290 3,000
L7 3,917 3,727 3,968 2,000
1B 3,977 3,727 3,968 2,000
19 4,583 4,364 5,065 6,000
20 4,000 3,727 3,968 2,000
21 4,000 3,818 4,000 2,000
22 4,083 4 )-7? 4 n?) 2,000
23 4,167, 4 )t? 4,032 2,000
24 4,167 4,000 4,032 2,000
25 4,833 4 )7? 4,16r 4,000
26 4,167 4,000 4,065 2,000
27 4,167 ? qno 4 nq7 2,000
28 4,167 ? ono 4,097 2,000
29 4 R?? 4,273 4,794 4,000
30 4,167 3,909 4,r29 2,000
31 4 1Rl ? qnq 4 thl
2,000
32 4,167 ? qnq 4,323 2,000
33 4,083 4,273 4 )An 3,000
34 4,767 3,818 4,323 2,000
35 4,083 4 )-7? 4,323 3,000
36 4,167 3,818 4,323 3,000
37 4,250 3,818 4,323 3,000
3B 4 )\O 4,323 3,000
39 4 417
4,258 4,000
40 4,250 ? R1R 4 ?)? 2,000
47 4,250 3,818 4 ?qq 2,000
42 4,250 4,636 a ?qq 3,000
43 4,333 4 ?64 4 ?qq 2,000
44 4,333 4,273 4 41o 2,000
45 4 )Ci 4,636 4,355 3,000
46 3,667 4,I82 3,r29 1,000
47 4,417 4,545 4,677 5,000
4B 4 01-7 4,273 4,258 4,000
Descriptives
I D a t a S e t 0]
DescriptiveStatistics
REGRESSION
/MISSING LIS.IWISE
/STATISTICS C O E L T FO
' UT'S R ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA:PIN(.05) P O U T( . 1 0 )
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/ M E T H O D _ - E N T ' i i RX I X,] X-I
/ S C A T T E R P L O '. f. ( * Z l ' l t E D , * S I l E S l r D )
/ R E S T D U A L S D U r t B rN f i l S ' I '1, Z 1 1 U , S r D )N O r i M( Z R E S T D ) .
Regression
I DataSet0 ]
Variables Entered/Removed
Variables Variables
l\/odel Entered Removed Method
1 X 3 ,X 2 ,X ? Enter
variablee
a.Allrequested s ntered
M o d e lS u m m a r y b
PageI
S u mo f
Moclel Squares df M e a nS o u a r e F Siq
1 Regression 104 396 J 34.799 93.8'11 .000a
Residual 35.240 95 .371
Total 1 3 96 3 6 98
a P r e d i c t o r s( C o n s t a n t X
) ,3 , X 2 X l
b . D e p e n d e nVta r i a b l eY:
Coefficientsa
Standardized
U n s t a n d a r d i z eCdo e f f i c i e n t s Coefficients
Model B S t d .E r r o r Beta Sio
1 (Constant) 13.397 1.Q24 -13.077 .000
X1 1 504 .202 .450 7.438 .000
x2 .925 .228 .zJd 4.061 .000
X3 1.445 .174 .455 6.322 .000
a D e p e n d e nVt a r i a b l eY.
Coefficientsa
C o l l i n e a r i tSvt a t i s t i c s
[\llodel Tolerance VIF
1X1 727 1 376
x2 776 1.289
X3 .887 1.127
a . D e p e n d e nVt a r i a b l eY:
C o l l i n e a r i t yD i a g n o s t i c g
VarianceProportions
Condition
Model Dimension Eiqenvalue Index (Constant) X1 x2 X3
1 3 988 '1.000 .00 00 00 .00
2 005 26.987 .00 12 .81
3 004 33.172 .20 85 .21 .02
A
002 40.379 .80 03 .64 .17
a . D e p e n d e nVt a r i a b l eY
R e s i d u a l sS t a t i s t i c s a
Page2
Charts
Histogram
D ependent
Var iable:Y
M e a n= 1. 4 8 E - 1 4
Std.Dev.=0.985
N =99
o
-
o
l!
-2-1012
Dacp ?
D e p e n d e n tV a riable:Y
0
.o
o
(L
E0
o
1l
q)
OU
o)
CL
x
IrJ
a4 06
ObservedCum Prob
Page4
Var iable:Y
D e pendent
0) oo
.9
c) o
(L ac atc
o
o
o OC
.N @eE^ qe,
E0)
"n
(!: "%
EO ^.r-tl]')
a @ o
c> *%@
o oc
a (Jn
C, "oo
.9
a %
Q
o
o) @
o
v.
-1 01
RegressionStudentizedResidual
N P A RT E S T S
/ x - s ( N o n M q1I - ; ' 1 i x 2 x 3
/ M I S S I N G A I \ I \ L , Y S I : J.
NParTests
I D a t a S e t O]
One-SampleKolmogorov-Smirnov Test
X1 x2 X3 Y
N 99 99 99 99
l a r a m e t e ras , b
N o r m aP Mean 4 2349 4 . 13 6 9 4.3340 3.0606
S t d .D e v i a t i o n .35700 .30668 .37610 1. 19 3 6 8
MostExtremeDifferences Absolute 103 .124 .074 .217
Positive 103 .076 .067 .217
Negative -.073 -.124 - 074 -.167
a T e s td i s t r i b u t i oi n
s Normal
o C a l c u l a t efdr o md a t a .
Page5
Correlations
IDataSetO]
Correlations
X1 Y
X1 P e a r s o rC
- ro r r e l a t i o n 1 .710..
Srg (2-tailed) .000
N 99 99
Y P e a r s o nC o r r e l a t i o n .710"" 1
S i g .( 2 - t a i t e d ) .000
N 99 99
* * C o r r e l a t i oins
s i g n i f i c a natt t h e 0 . 0 1l e v e l( 2 -
tailed)
C O R R E L AITO N S
/VARIABLES..Y X2
/ P R I N T - T W O T ' A I ]N
, OSIG
/MI SS ING- P1\.I..[JI:]E .
Correlations
IDataSet-0]
Correlations
Y x2
Y P e a r s o nC o r r e l a t i o n 1 .c4 |
Sig (2-tailed) .000
N 99 99
X2 P e a r s o nC o r r e l a t i o n 547"" 1
Sig (2-tailed) .000
N 99 99
* * C o r r e l a t i oins
s i g n i f i c a natt t h e 0 . 0 1l e v e l( 2 -
tailed)
CORRELA'I'ION:]
/ V A R . A B L E : J. \ X 3
/ P F . l l J T = T W ' J T. iL l ' l r . rISG
/Mr ss rNG- L,l\i li.t^i !lu .
Gorrelations
Page6
Correlations
Y X3
Y P e a r s o nC o r r e l a t i o n 1 .o3c
S i g .( 2 - t a i l e d ) .000
N 99 99
X3 PearsonCorrelation .occ 1
Sig (2-tailed) 000
N 99 99
* * .C o r r e l a t i o n
i s s i g n i f i c a natt t h e O O 1I e v e l( 2 -
tailed)
CORRELATIONS
/VARIABLES:'r' X3 X1 X2
/ P R I N T : T W O T ' / \II N O S I G
/ur s s rNc:pALlr.\/Jr
sE.
Gorrelations
I D a t a S e t O]
Correlations
Y X3 X1 x2
Y P e a r s o nC o r r e l a t i o n 1 .ocJ .710.. RAa--
S A V E O U T FI L E - ' L : \ i K L - L I r a hM T t J I \ S e m e s t e r I V \ T E S I S \ 2 - E d t s i - 2 1 0 6 2 0 0 9 \ A p p e n d i c e
s \ D a t a S P S S .s . r , . ' '
/COP1PRESSED.
Page7
UNIVERSITAS INDONESIA
KUESIONER
PENDAPAT AHLI
(EXPERT SYSTEM)
ATAS FAKTOR DOMINAN
V. UNTORO KURNIAWAN
NPM 0706172651
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
DEPOK
2009
1
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 10 (lanjutan)
KUESIONER
PENDAPAT AHLI UNTUK MEMPEROLEH PERINGKAT MENGENAI FAKTOR-
FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN PENGGUNA JASA
DALAM PENERAPAN VALUE ENGINEERING DALAM PENYELENGGARAAN
INFRASTRUKTUR DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
2
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 10 (lanjutan)
mempengaruhi kesiapan pengguna jasa di lingkungan Departemen PU
dalam penerapan value engineering adalah sebagai berikut:
Hormat saya,
V. UNTORO KURNIAWAN
3
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 10 (lanjutan)
PENDIDIKAN 1 vs 3 REGULASI
Komentar : regulasi dinilai lebih penting daripada pendidikan, karena tanpa regulasi yang jelas, penerapan
VE tidak dapat berjalan dengan baik, walaupun ditunjang dengan personil yang memiliki tingkat
pendidikan yang sesuai
Komentar : pelatihan & sertifikasi VE dinilai lebih penting daripada pemahaman thd VE, karena tanpa dengan
mengikuti pelatihan & memiliki sertifikat VE maka dengan sendirinya akan memahami tentang VE
4
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 10 (lanjutan)
selisih penilaian yang tidak terlalu besar, yaitu nilai 3 untuk pelatihan &
sertifikasi VE dan nilai 2 untuk pemahaman thd VE
5
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 10 (lanjutan)
BAGIAN I DATA PAKAR/RESPONDEN
1. Nama Pakar/Responden :
……………………………………………………
……………………………...
2. Jabatan Sekarang :
……………………………………………………
……………………………...
3. Jabatan sebelumnya : Eselon I / II / III / Pimpro / Kasatker / PPK /
Auditor / lainnnya
…………………………………………………………
………..
4. Pengalaman Kerja : ……………… tahun
5. Spesialisasi : keairan / jalan dan jembatan /
keciptakaryaan / penataan ruang / lainnya
………….………………..………… *)
6. Pendidikan Terakhir : SLTA / D3 / S1 / S2 / S3 *)
7. No. Telepon & HP :
……………………………………………………
……………………………...
8. E-mail :
……………………………………………………
……………………………...
(………………………………………
…………)
*) lingkari yang sesuai
**) tanda tangan dan nama responden
6
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
BAGIAN II KUESIONER
Mohon diberikan penilaian atas faktor-faktor yang memengaruhi penerapan value
engineering di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum sesuai dengan petunjuk
pengisian di atas.
1
PENDIDIKAN vs KOMPOSISI PERSONIL
Komentar : ………………………………
2
PENDIDIKAN vs PELATIHAN & SERTIFIKASI VE
Komentar : ………………………………
3
PENDIDIKAN vs PEMAHAMAN THD VE
Komentar : ………………………………
4
PENDIDIKAN vs REGULASI
Komentar : ………………………………
5
5.
KOMPOSISI PERSONIL vs PELATIHAN & SERTIFIKASI VE
Komentar : ………………………………
7
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 10 (lanjutan)
6
KOMPOSISI PERSONIL vs PEMAHAMAN THD VE
Komentar : ………………………………
7
KOMPOSISI PERSONIL vs REGULASI VE
Komentar : ………………………………
8
PELATIHAN & SERTIFIKASI VE vs PEMAHAMAN THD VE
Komentar : ………………………………
9
PELATIHAN & SERTIFIKASI VE vs REGULASI VE
Komentar : ………………………………
10
PEMAHAMAN THD VE vs REGULASI VE
Komentar : ………………………………
8
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 10 (lanjutan)
BAGIAN III
KOMENTAR/CATATAN RESPONDEN:
(apabila space tidak mencukupi, dapat dituliskan pada lembar tersendiri)
Responden,
(…………………………………………
……)
9
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
LarnpiranI I : AnalisisValidasiPakaratas
IraktorL)onrinan
V A L I D A SPIA I ( A R
A T A SF A K T O D
RO M I N A N
KODESINGKATAN URAIAN
A PENDIDIKAN J U M L A HP E R S O NDI LN GT I N G K APTE N D I D I K AMNI N 5 1 B I D A N G
TEKNIK
B KOMPOSISI K O M P O S IPSEI R S O NDI LI T I N J ADUA R D
I ISIPLIN L M U( A S M E T )
C PELATIHAN MENGIKUP T IE L A T I H AVN
ED A NM E M I L I KSIE R T I F I KVAET
D PEMAHAMAN P E M A H A M ATNH DT E K N I D K A NM A N A J E M EVNE
E REGULASI R E G U L A S I / P E R A T UU RN
ATNU KP E N E R A P AVNE
WIN 2
DRAW 1
LOSS O
1 Jabatan : A U D T T OARH L IM A D Y A
Pendidikan : SI TEKN|S KtPtL
Pengalaman : 2 0T A H U N
HASIL
KUESIONER PENILAIAN
A-B= J-Z
T
2-3 RANK KODE FAKTOR NILAI
E REGULASI 8
2 C PELATIHAN 6
3 PENDIDIKAN 4
4 D PEMAHAMAN 2
5 B KOMPOSISI 0
H A S I LK U E S I O N E R PENILAIAN
A-B= 2-3
A-C= f 1
KODE M M S K HASIL NILAI
A-D= A 4 2 0 2 10 9 4
A-E= 2-3 B 4 0 3 8 1t 2
1-3 c 4 0 3 9 10 2
2-3 D 4 2 0 2 9 10 4
2-3 E 4 4 0 0 L2 8 8
an
23
AR:
2-3 RANK KODE FAKTOR NILAI
1 E REGULASI 8
2 PENDIDIKAN 4
3 D PEMAHAMAN 4
4 C PELATIHAN 2
5 B KOMPOSISI 2
HASIL
KUESIONER PENILAIAN
A-B=1-2
A-C=2-3 KODE M M S K HASIL NILAI
A-D=1.-2 A 4 0 0 4 5 10 0
A-E:1,-3 B 4 0 3 6 9 2
b-L=1-2 c 4 3 0 10 8 6
B-D=2-3 D 4 2 0 2 9 9 4
B-E=1-3 E 4 4 0 0 I2 6 8
CD=3-2
C-E=2-3
u-t=2-3
H A S I LK U E S I O N E R PENILAIAN
A-B=3-2
AC2-3 KODE M M S K HASIL NILAI
A-D=2-3 A t 0 3 9 1-1, 2
A-E:2-3 B 4 0 0 4 8 t2 0
4 4 0 0 12 8 8
B-D=2-3 D 4 3 0 1 11 9 6
B-L:2-3 E 4 2 0 2 10-10 4
CD=32
C-E:3-2
U-c=3-2 RANK KODE FAKTOR NILAI
1 C ELATIHAN 8
2 D EMAHAMAN 6
3 E EGULASI 4
4 PENDIDIKAN 2
5 B KOMPOSISI 0
HASIK
L UESIONER PENILAIAN
A-B=3-1
A-C=2-3 KODE M M s K HASIL NILAI
A-D:2-3 A 4 1 0 3 9 10 2
A-L=2-3 B 4 0 0 4 5 11 0
B-C=1-2 c 4 3 0 I 10 7 6
B-D=2-3 D 4 2 0 2 8 10 4
B-E_-1-3 E 4 4 0 0 12 6 8
L-D=J1
!-r=z-3 AN
D-E=1-3 RANK KODE FAKTOR NILAI
1 E REGULASI 8
2 c PELATIHAN 6
3 D PEMAHAMAN 4
4 PENDIDIKAN 2
5 B KOMPOSISI 0
= rn r-.)
N
o\
\o
o\
s >s>s
a\
I s O
s o\ ;s >s >R
$ N N c\
<ir
JV
<= s c! cn
1< ri LL c\ -l r-i
sf c\ cn l-t- F cf)
\o
o\ N >s
:Z $ N co ri >s N
o\
a{ LN $ co FI - an .-l
\o >R >R>s
:Z
cn c\ s r-{ >s o\
N @
-
o
z z z
tlj
d.
z <z
z Z=<6
:z 9(n = at,
=
L!
o
o
I
- -)
J
z
LU
f
LL O r-l v
n?f3xF
r=Fd=a
I
6
z -
Lrl
o_ v
U
J
tlJ
o_ d.
(9
U
U
LL
x61===
_ U LIJ
zto-o-o-\z
t! LIJ \J
5 a^
f
J
t U
O
co
:friN.OSLn
ov>Z:z\zv
co U o tlJ d. co U o U 2zzzzz
:z
U
:Z F
2
;<<
Yl d i & * *
o :z
UNIVERSITAS INDONESIA
KUESIONER
PENDAPAT AHLI
(EXPERT SYSTEM)
UNTUK STUDI KASUS VALUE ENGINEERING
Tahap I
V. UNTORO KURNIAWAN
NPM 0706172651
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
DEPOK
2009
1
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 12 (lanjutan)
KUESIONER TAHAP I
PENDAPAT AHLI UNTUK MEMPEROLEH PEMBOBOTAN DAN PERINGKAT
KRITERIA PENILAIAN PEMILIHAN ALTERNATIF DESAIN SUATU BENDUNGAN
KASUS:
Pada desain suatu bendungan, yang fungsi utamanya adalah
diperuntukkan memenuhi kebutuhan irigasi areal persawahan di suatu
daerah, diperoleh gambar desain awal sebagai berikut:
Saluran
BAGIAN irigasi
HULU BAGIAN
HILIR
Saluran
pengelak
2
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 12 (lanjutan)
Dengan demikian mohon bantuan Bapak/Ibu dapat meluangkan waktu
untuk mengisi kuesioner, dengan memberikan penilaian terhadap masing-
masing faktor sebagaimana mengikuti form kuesioner.
Apabila Bapak/Ibu memiliki pertanyaan mengenai survei ini, dapat
menghubungi:
1. Peneliti : V. Untoro Kurniawan
HP: 08174832419 atau e-mail
v_untoro@yahoo.com
2. Pembimbing : DR. Ir. YUSUF LATIEF, MT
HP: 0812809919 atau e-mail latief73@eng.ui.ac.id
Ir. BAKUH NINDYO SURIPNO, Dipl. HE
HP: 0811265764
Hormat saya,
V. UNTORO KURNIAWAN
3
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 12 (lanjutan)
a. Kuesioner terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu Bagian I Data Responden, dan
Bagian II Penilaian Kriteria
b. Pada BAGIAN I, mohon responden mengisi data responden sebagaimana
mestinya
c. Pada BAGIAN II
Faktor-faktor yang dilakukan pemeringkatan terdiri dari 8 (delapan) buah,
yaitu:
No Faktor Kriteria Penilaian
1. Biaya konstruksi Semakin terdapat potensi penghematan
biaya konstruksi, maka diberikan penilaian
yang lebih tinggi
2. Waktu pelaksanaan Semakin cepat potensi waktu pelaksanaan,
konstruksi maka diberikan penilaian yang lebih tinggi
3. Debit saluran irigasi Semakin besar debit yang akan dihasilkan,
maka diberikan penilaian yang lebih tinggi
4. Luas layanan irigasi Semakin luas cakupan yang dilayani oleh
saluran irigasi, maka diberikan penilaian yang
lebih tinggi
5. Elevasi muka air Semakin tinggi elevasi muka air yang terjadi,
maka diberikan penilaian yang lebih tinggi
6. Penggunaan material Semakin terdapat potensi penghematan
konstruksi penggunaan material konstruksi, maka
diberikan penilaian yang lebih tinggi
7. Pemeliharaan saluran Semakin mudah pemeliharaannya, maka
diberikan penilaian yang lebih tinggi
8. Workability Semakin mudah cara pengerjaannya, maka
diberikan penilaian yang lebih tinggi
Mohon memberikan penilaian terhadap masing-masing faktor dalam kotak
yang tersedia di samping masing-masing faktor, dengan nilai dari 1 – 4,
tergantung mana yang dianggap lebih penting. Penilaian terhadap masing-
masing faktor diharapkan tidak terjadi kesamaan penilaian.
Contoh :
4
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 12 (lanjutan)
(………………………………………
…………)
*) lingkari yang sesuai
5
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 12 (lanjutan)
**) tanda tangan dan nama responden
6
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 12 (lanjutan)
Responden,
7
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 12 (lanjutan)
(…………………………………………
……)
8
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 13 : Kuesioner Validasi
Pakar untuk Studi Kasus
Tahap II
UNIVERSITAS INDONESIA
KUESIONER
PENDAPAT AHLI
(EXPERT SYSTEM)
UNTUK STUDI KASUS VALUE ENGINEERING
Tahap II
V. UNTORO KURNIAWAN
NPM 0706172651
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
DEPOK
2009
1
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 13 (lanjutan)
KUESIONER TAHAP II
PENDAPAT AHLI UNTUK MEMPEROLEH
PENILAIAN PEMILIHAN ALTERNATIF DESAIN SUATU BENDUNGAN
KASUS:
Pada desain suatu bendungan, yang fungsi utamanya adalah
diperuntukkan memenuhi kebutuhan irigasi areal persawahan di suatu
daerah, diperoleh gambar desain awal sebagai berikut:
Saluran
BAGIAN irigasi
HULU BAGIAN
HILIR
Saluran
pengelak
2
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 13 (lanjutan)
Hormat saya,
V. UNTORO KURNIAWAN
3
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 13 (lanjutan)
a. Kuesioner terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu Bagian I Data Responden, dan
Bagian II Penilaian Desain Alternatif
b. Pada BAGIAN I, mohon responden mengisi data responden sebagaimana
mestinya
c. Pada BAGIAN II, mohon responden memberikan penilaian terhadap alternatif
desain berdasarkan 8 (delapan) kriteria sesuai dengan form yang tersedia.
Penilaian dengan skala 1 (jelek), 2 (cukup), 3 (baik), 4 (sangat baik), dan 5
(istimewa).
4
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 13 (lanjutan)
Responden,
**)
(………………………………………
…………)
*) lingkari yang sesuai
**) tanda tangan dan nama responden
5
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
Lampiran 13 (lanjutan)
ALTERNATIF DESAIN
No. KRITERIA
A B C
1 Biaya Konstruksi
2 Waktu pelaksanaan
6 Penggunaan material
7 Pemeliharaan saluran
8 Workability
Responden,
(…………………………………………
……)
6
Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
t=]
t 6al l
I
lvl
+
Iz
r{ 6 N m d sl q) o
d
= N N o r o
z
N N N
I
= I I I -
t| =.lh l N N N N
| 6l {t (t (, (9
lrl
N N
4
u
N N
r
@ Q o
xl N
e.l o O
FI
<l
El
zl N N
Q
o l m
-l
<t
>l
ol
el
ul
(rl
=l
e,l .o IJ u 4 (,
<l
o-l
t ,--
^ ^ N d n d N m N N N N - - m N N i m i d N N n n * nl
I lll-
l; l=l I
I-
I lEloo o
_c_cq
co.- Ss .-o Er ; 3g Es :s e
z !P^p-or!o^to-o:co!o:o!l
-iE
!.99.90-tso .so.g!-|]c ?!-*E =; c
i::aj: ::aj: -aj: a;? 5: 2
N * F F { = n = F F { = t > r: = E =! = t = F F - F =.
s; 9; E F=* i; E Fi c; E F=; E F= E F= F==
F
r
t:;
gE g#ss;E ; EpFi; e sei $ $Pi FPi Pi +
4 $e*: ggss::#sF:#FF;e&:e::
r
o d O O u r (, - U O u L (, - O r u g) I u r (, I r C) I g) = -
Y
5
z
mNNNOOmN dN$$Smn$mSNtmm<mmNm9
>< X X >< >< >< >< >< X X X >< >< X X X >< X >< >< X X X X X X X X
F
s =- 9=-:9=-=9=- != -l ;23- { i ._rcroG6(rcmmmum@@UmPP=
E E E E E F ! ! -= = r= ; - e et € €';
.: ! n b : :.:* * ! Y :o - o r c c 6 6 6 A A t).2 c c c
6 6 a t A rc o t : :- i' i- L (
r 6 o-I:.!
= = - = 6 - c c - - - o
E g E E = = aA - S
o o o rZ: 6 6 6<<
OOOOOOOCCLocd!-@o6
J J J J ; ; ; ; : r r r = 6 6 q q,j, q .t
C G=^=^; ; ^="E
GGcCccGlPm*=O
:l
dNm$ 6@roO O O dd N m<f O@N €OOd Nm $ nONco
<l
YI z idi+ddiiiNNNNNNNNN
<l
o.l Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
=
Y
('| g) N m st N
=
z
r
o N
I El
l'ol
| trl T
N N N N
| <l 6 - I I I
LJ N N
d (9 I (,
N
r
d m
u I I
U
d
(J u u I
5
z
NmmmdNN m idiNii JmiidmdNmdiNNN
I U
z
E$$=fr: $$ t5 n ti
3;;:>"; ::',:gE :igt
5: ti
gt i t
ist
N
E;g;9Ei;[Ege;F;gEiE gEiEe;!ii
F
u
gEEJF5!EEgtr5gEJi.5!Jtr5gtr555gg
du o u s (tI cJ o u r (, I o u 4 g) I u u (, I r (j) - g) I I
Y
ccccqc;;6.q666Ah€€E
z 6 c rc o rc o G G rc o
.-rcGQ@rcGUUMUL T^tr^tr^tr^s^ 9.19.1 f
F
Y ::::::: F F F fi F E:::::::::<==SS?
; . -' 2 2 2
r ;;; i t t: i i i i i; ! I I s s E e c o
. ow. og .SoZ Eo S6Z ;- ,:Y ;s E
g
r
E E ;>;q ;6 ;q q: ,;i
f, r
I qI ei i6 =
e ;;;
== E EE
:.i€
* F F F * * **; *; ; ;*zz;;
66dd#dd
i iEE ftA n; * : * S F E
;;33333::ii###sss
u
.:l
-l
i N m q o $ 4 @ r € o o i N m < n @ N o
<l z <- n @ N @ o d d dnd. d
' . i. 1
iiddNNNNNNNNN
YI
<l Penerapan value..., Vincentius Untoro Kurniawan, FT UI, 2009.
I
F^ O a
o tn fn
FX
Ln !n
zz FI ctl o)
r-l
=
n @ o O.
01
N
o; m_ @
N + I
r O O r O
N o- @
o j
oo- + co
N
4 o m m r r
oq (o
+ ^i tri
m
N di d
@ n
v
6
:- i:
r l-- m f,
@ @ @
o
N
d od di { d N OJ
bI o
q F c ci .D
OJ db
! o c oc
N c
c.J -, .o
N r r o
a_
?-_o-e_o_!o^o- o dl o c
=@NNN:@€ N di r di o tri 6 :l c
d
G
x- l i
f
c rc 6O
(D
o
-d .:3
z. b.( c
g z c o
r r
>oN-op<s @
a @- @- g q) m
N -i
z. r di N.
T
o9^
U E
o u)
J
.::.
o.
6
a) .- 0J
- dl m
o n a
q)o
Y =@No-$o! N
dt
di N N o cQ
CL
0 bof
Eqr cbo
c c-
r m
f
bI bo; €g
r @ r
@
f..
c -=
!o- .A ot o ot
.t
';t
'6
d d €
-o
-orc roL
E-
'6,
\ @ e cL
E
A C
z z z
'- '- o ru
U n ! :! '-o
= e ^
: C A
l! S= J X X Z
!
X c
o.-Xdr<
ti o o.- oCoj
:< z z z J
z
-9F3;'EP3H' z z 2 = pQJbO
xl o e-
E = _ c l : ! 6C
9 ShE=)fiU5 -l
rl
9H+X:=e= <l )
- = ' - j 9 0 : Q
x=;aYPE-ts >l
sg3:#p&s zl o I o
o
z. -NOSAOT@ ol
UI
a r r r
o_
O O O ooo o ooo F
o- o- OOO @- ooo o- o- o- o- o-
6_ N_ <j -; cic:i.- N
o o
-:= _-= -:=
aoG ooG N ooa o oGo oao ooG aoG o
AGG OGG 6 ooo oQo o ooo ooG 6 aoG o
o-o_tu E LLL o-o-L LLL E LLL E. LLO- LfuL d. o- o- o- d
U c
= o
'c
o
G
f,
:< o q)
a
f
.= G
6
E
o
c
o c o
o N
o
c -o f o
o
o
o i6 E c o
:a E
-a
f ! a G
p G o t
G
n
o o
o
o o
-: I
U o-
E
o
tu s
o
z
2. NPM 0706172651
Keterangan:
* Coret yang tidak perlu
* KepadaMahasiswayang sedangmengambilSeminaratauTesis,minimal harusmelaksanakan
8x (delapankali)
pertelnuandenganpembirnbing.
Catatan PertemuandenganPembimbing :
Paraf
Materi Yang Dibahas
Pembimbing
'?a+bail<i y.orgtag;aA
tztvdi hqsil gemin4r,
' Konlu
l{-asi kan a"q Ae It rne(h
- t-eagcapr Yts
s<ipl;ng f<nel) ti'aa
l.
?er6ai{ Rrtesione'r
l|-lyrry
t0J h hlr^r, lrrkQ .
06 tL tuaral 'cq VrgVtbvsi kttttVtutgioyr(-r W <"tl*etz sb'gi:--
t S/.(tnP I i hc1 . \,,,
t+ | an Sr)Suz<
pr2.4tot
lz| POrAen \
?a yfa6t go,rVtot b.trtgaartf a- l,
tv )7 K*-t- /"1
o Anatigg 61o1.4l<ve9'ioner
ffi
(-."....--.-
o9 30Wi(coa9 o Sioptan Aan d.irtrikvri kan Vutsirr,-\
ylrl< parat ( pudoryt ahli
) \ 7//
r0 o / tael Loct<1
\/v'4-
o S'ia-pkan kzsirnVtllan \
ft 2 "lvn'i
)
zoa e La$UtL'An gtvh
't<-rtc/S
VE
tt
.^
i6 rf*
"/
7-\t *27 Iw1
'L t\ r\
./ -\r-i
/,1 f\^%'
U/
?rr 1