Anda di halaman 1dari 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

TERAPI MODALITAS SENAM OTAK PADA LANSIA DENGAN


DEMENSIA

Pengertian

Senam otak adalah senam yang berisi serangkaian gerakan sederhana yang dapat
merangsang integrasi kerja bagian otak kanan dan kiri untuk menghasilkan
koordinasi tubuh, kemampuan motorik halus dan kasar, kemampuan penanganan
stress dan peningkatan kemampuan belajar individu (Dennison, 2008).

Tujuan

Menurut Dennison, 2009 menerangkan bahwa senam otak bertujuan untuk :

1. Merangsang seluruh bagian otak agar bekerja sehingga dapat


meningktakan kemampuan kognitif atau daya ingat lansia
2. Aliran darah menuju otak lancar atau pasokan volume O2 maksimal
memadai
3. Merangsang kedua belahan otak bekerja secara harmonis dan bersamaan
Manfaat
1. Meningkatkan kepercayaan diri, koordinasi dan komunikasi
2. Meningkatkan konsentrasi dan memori
3. Mencegah autisme
4. Mengatasi stress dan mencapai suatu tujuan
Indikasi
1. Senam ini diberikan kepada klien dengan gangguan fungsi kognitif
seperti demensia ataupun alzheimer
2. Selain untuk lansia, baik juga diberikan kepada anak atau dewasa
untuk melatih daya ingat

Kontraindikasi

Klien dengan kelemahan fisik berat

Sumber Belajar

Andani, F.T. (2016). Pengaruh Senam Otak (Brain Gym) terhadap Kejadian
Demensia pada Lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Yogyakarta
Unit Budi Luhur Kasongan Bantul. Yogyakarta : Prodi IKP Universitas Aisyiyah.
No Aspek Yang Dinilai Gambar Nilai Ket

A Pra Interaksi
1. Persiapan Klien

a. Kaji kondisi klien


b. Beritahu dan jelaskan pada klien, keluaga atau
wali tentang tindakan yang akan dilakukan
c. Ciptakan lingkungan yang nyaman
d. Klien dalam kondisi duduk atau berdiri (sesuaikan
dengan kondisi klien)

2. Persiapan Alat

a. Kursi (untuk pasien yang mengalami kelemahan


ringan)
B Interaksi
1. Orientasi
a. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
(kesukaanya)
b. Perkenalkan nama
c. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan
pada klien/ keluarga
2. Tahap Kerja
3.
a. Anjurkan klien berdiri, jika mampu atau atur
duduk senyaman mungkin jika klien mengalami
kelemahan ringan-sedang
b. Gerakan silang
Gerakan silang mengaktifkan
hubungan kedua sisi otak dan
merupakan gerakan
pemanasan untuk semua
keterampilan yang
memerlukan penyebrangan
garis tengah bagian lateral.

c. Hooks Up

Gerakan hooks up yaitu


kedua tangan disilangkan di
depan dada dan kaki
disilangkan, kanan ke kiri
dan sebaliknya secara
bergantian, lakukan setiap
bagian selama 1 menit.
d. Lazzy Eight
Gerakan lazy eight seperti
menggambar angka 8 tidur
atau simbol “tak terhingga”
di depan mata, dengan ibu
jari ditegakkan dan lengan
diluruskan ke depan.
Gerakan dilakukan
bergantian tangan kanan
terlebih dahulu, setelah itu
tangan kiri masingmasing
sebanyak lima putaran. Pada
saat tangan membentuk
delapan tidur, maka mata
mengikuti gerakan tangan.
e. Putaran Leher
Gerakan ini berpusat pada
gerakan kepala yang diputar
di posisi depan saja, setengah
lingkaran dari kiri ke kanan,
dan sebaliknya dari kanan ke
kiri, masing-masing arah
sebanyak lima putaran. Tidak
disarankan mernutar kepala
hingga ke belakang. Gerakan
ini dilakukan secara pelahan
dan disesuaikan dengan
kemampuan adiyuswa.
f. Mengaktifkan tangan
Pada gerakan ini, salah satu
tangan diluruskan ke atas di
samping telinga. Tangan
kedua melewati bagian
belakang kepala dan
diletakkan di bawah siku
tangan pertama. Tangan yang
lurus digerakkan (diputar) ke
arah luar, ke dalam, ke
belakang dan ke muka sambil
tangan kedua menahannya
dengan tekanan halus.
Hembuskan napas saat otot
tegang atau diaktifkan.
g. Burung Manguni
Gerakan memijat bahu. Otot
bahu dipijat/diurut, bahu kiri
oleh tangan kanan dan kepala
menoleh ke kiri, demikian
sebaliknya, bahu kanan oleh
tangan kiri dan kepala
menoleh ke kanan. Pijatan
menyeluruh, mulai dari
pangkal bahu ekat leher
hingga ke arah lengan bagian
bawah. Pijatan di bahu ini
dilakukan masing-masing
selama 1 menit. Saat satu
bahu selesai dipijat, tarik
nafas dengan kepala di posisi
tengah, kemudian buang
nafas ke samping atau ke otot
yang tegang di bahu tersebut,
baru mulai pijat bahu
satunya. Ulangi hal ini pada
bahu yang lain.
h. Luncuran Gravitasi
Pada gerakan ini, kedua
tangan meraih punggung
telapak kaki, dengan posisi
kaki disilangkan, dan kepala
mencium lutut. Untuk
adiyuswa gerakan ini
disederhanakan
semampunya, seperti hanya
berusaha menyentuh lutut
dan menundukkan kepala,
dengan kaki tetap
disilangkan. Gerakan ini
dilakukan selama 1 menit.
i. Saklar Otak
Saklar Otak adalah suatu
gerakan menyentuh bagian
dada atas, tepatnya jaringan
lunak di bawah tulang
clavicula di kiri dan kanan
sternum, lalu memijat dengan
satu tangan, sementara
tangan yang lain memegang
pusar. Bisa sambil
menundukan kepala dan
berdoa ketika memijat dada
atas. Dilakukan selama
kurang lebih 2 menit dengan
mengganti tangan kanan dan
kiri.
j. Tombol Bumi
Gerakan ini dilakukan
dengan cara ujung jari
(telunjuk) salah satu tangan
menyentuh bawah bibir dan
sedikit menekan, lalu ujung
jari lainnya ±15 cm di bawah
pusar.
k. Tombol Angkasa
Pada gerakan ini, ujung jari
satu tangan menyentuh dan
sedikit menekan atas bibir,
dan jari lainnya menekan
lembut garis belakang pada
tulang ekor. Dilakukan
selama kurang lebih 1 menit.
l. Menguap Berenergi
Gerakan ini adalah
perpaduan dari menguap, dan
memijat tulang pipi dan
rahang. Dilakukan sebanyak
5 kali menguap, dan pijatan
perlahan. Bisa selama 1
menit.
m. Pasang telinga
Gerakan ini adalah gerakan
memijat secara lembut daun
telinga sambil menariknya ke
luar, mulai dan ujung atas,
menurun sampai sepanjang
lengkungan dan berakhir di
cuping, menggunakan ibu
jari dan telunjuk. Ketika
memijat bisa sambil
bernyanyi lagu-lagu pendek,
atau mendengarkan musik
dan lagu. Gerakan dilakukan
selama 1 menit.
C Post Interaksi

Tahap Terminasi

1. E valuasi
a. Respon verbal
b. Respon non verbal
2. Mengakhiri kegiatan dengan baik

Anda mungkin juga menyukai