Anda di halaman 1dari 3

INSTRUKSI KERJA No.

Dokumen Tanggal Terbit

Revisi Halaman
SENAM
ERGONOMI
LANSIA

A. Pengertian
Senam ergonomi adalah senam yang dapat membantu mengurangi keluhan pada masalah
muskuloskletal serta hipertensi bagi lansia, gerakan-gerakan mengadopsi cara ibadah shalat.
B. Tujuan
1. Mencegah terjadinya stroke
2. Memperlancar aliran darah pada lansia
3. Menurunkan kekakuan sendi
4. Mengurangi nyeri
5. Memberikan rasa nyaman
C. Dosis Latihan
Senam ini dapat diberikan sekurang-kurangnya 2-3x/minggu
D. Prosedur Pelaksanaan
No Kompeten
Komponen Penilaian
4 3 2 1 0
A Psikomotor
Persiapan Alat:
Matras
Persiapan Lingkungan:
Pastikan tempat yang akan dilakukan senam memiliki
ventilasi yang cukup, luas ruangan yang cukup, lantai tidak
licin, dan suhu udara ruangan yang tidak panas/dingin.
Persiapan Klien:
Pastikan klien mau dan mampu mengikuti senam dari awal
hingga selesai, cek TTV, minta klien untuk melepaskan
perhiasan di tangan, kaji adanya kelemahan ekstremitas atas
maupun bawah, dan anjurkan klien memakai pakaian yang
nyaman dan menyerap keringat.
Pelaksanaan:
1. Gerakan berdiri sempurna
Klien diminta berdiri tegak, pandangan ke depan, tubuh
rileks, dan tangan di depan dada. Posisi kaki dibuka
selebar bahu. Pernafasan diatur serileks mungkin.
2. Gerakan lapang dada
Posisi klien berdiri tegak, kedua tangan diputar ke arah
depan, atas, belakang, dan kembali ke posisi bawah
No Kompeten
Komponen Penilaian
4 3 2 1 0
(seperti baling-baling). Saat kedua lengan posisi di atas
kepala, posisi kaki sedikit menjinjit. Saat tangan dibawah
tekuk sedikit lutut. Lakukan sebanyak 40 kali.

3. Gerakan tunduk syukur


Berdiri tegak, lalu Tarik tangan ke atas (ambil nafas),
kemudian badan membungkuk dan tangan memegang
pergelangan kaki. Posisi kepala menghadap ke depan dan
menahan nafas. Lalu kembali pada posisi berdiri (buang
nafas). Lakukan sebanyak 5 kali, dengan waktu istirahat
20-30 detik.
4. Gerakan duduk perkasa
Letakan lutut di matras posisi kedua telapak kaki tegak
berdiri dengan jari kaki tertekuk menghadap depan,
tangan memegang pergelangan kaki (ambil nafas). Badan
dicondongkan kedepan tapi kepala/dahi tidak menyentuh
matras, dongakkan kepala kedepan (tahan nafas). Lalu
kembali keposisi awal (buang nafas). Gerakan dilakukan
5 kali, waktu istirahat 20-30 detik.
Relakskan pergelangan kaki dan duduki, kemudian
tangan berkacak pinggang, bungkukkan punggung ke
depan (tarik nafas). Dongakkan kepala ke depan (tahan
nafas), lalu tegakkan badan (buang nafas).
5. Gerakan berbaring pasrah
Minta klien untuk duduk di matras dengan masing-
masing kaki berada di samping kanan/kiri pasien (posisi
M). Kedua pergelangan kaki dipegang, turunkan siku
kanan-kiri, rebahkan badan di matras. Tangan digerakan
rileks. Posisi kembali, pasien diminta memegang
pergelangan kaki lagi, bertumpu pada siku sambil
membangunkan badan.
Gerakan ini dilakukan selama 5 menit.
∑ skor yang diperoleh
Nilai= ∑ skor total
x 100
B Afektif
1. Komunikasi Terapeutik
2. Teliti/Cermat
3. Empati
4. Peka terhadap respon pasien
∑ skor yang diperoleh
Nilai= ∑ skor total
x 100
C Kognitif
Rentang 0-100
TOTAL NILAI PRAKTIKUM
(70% x N. Keterampilan) + (15% x N. Sikap) + (15% x N. Pengetahuan) = ………..
Keterangan :
4 : Melakukan seluruh tindakan secara mandiri
3 : Melakukan tindakan dengan bantuan 25%
2 : Melakukan tindakan dengan bantuan 50%
1 : Melakukan tindakan dengan bantuan 75%
0 : Melakukan tindakan dengan bantuan seluruhnya/ tidak mampu melakukan
tindakan
Surabaya, ………………………
Pembimbing

(……………………………)

Anda mungkin juga menyukai