Anda di halaman 1dari 8

KOMPILASI GAMBAR BUDAYA NUSANTARA

Periode Madya (Islam)


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Budaya Nusantara
Dosen Pengampu : Aghastya Wiyoso

Disusun oleh :
Mentari Sucia (1603194070)

DI 45 03
DESAIN INTERIOR
FAKULTAS INDUSTRI KREATIF
TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2021
DAFTAR ISI
Halaman
KERAJAAN SAMUDRA PASAI ........................................................................................................ 3
KEHIDUPAN EKONOMI ................................................................................................................... 3
KEHIDUPAN SOSIAL ........................................................................................................................ 4
BUKTI PENINGGALAN ..................................................................................................................... 4
STEMPEL KERAJAAN SAMUDRA PASAI .................................................................................... 5
MATA UANG........................................................................................................................................ 5
LONCENG CAKRA DONYA ............................................................................................................. 6
TAH BU ................................................................................................................................................. 6
RENCONG ............................................................................................................................................ 7
LAMPU DUDUK / PANYOTDUK ..................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 8

2
KERAJAAN SAMUDRA PASAI

Kerajaan Samudra Pasai didirikan oleh Meurah Silu, yang kemudian mendapat gelar
kehormatan Sultan Malik Al Saleh (Malikussaleh) saat dinobatkan menjadi raja pertama.
Sultan Malikussaleh menjalani pernikahan politik dengan putri dari Kerajaan Perlak bernama
Ganggang Sari. Sultan Malikussaleh mengatur kehidupan di Kerajaan Samudra Pasai pada
dasar syariat islam yang kuat. Kerajaan Samudra Pasai di bawah kuasa Sultan Muhammad
Malik Al Zahir, putra dari Sultan Malikussaleh dan Putri Ganggang berhasil menyatukan
Kerajaan Perlak menjadi bagian kekuasaannya tahun 1292 M.

KEHIDUPAN EKONOMI

Sumber utama perekonomian di Kerajaan Samudra Pasai berasal dari kegiatan


perdagangan, pertanian dan peternakan. Kongsi dagang Kerajaan Samudra Pasai tidak
hanya diakui oleh kerajaan-kerajaan di Nusantara, tetapi juga dikenal secara internasioanal
berkat afiliasi dengan negara-negara yang singgah di Pasai. Sistem pembayaran di
Kerajaan Samudra Pasai sudah menggunakan mata uang yang dikeluarkan oleh kerajaan
berupa koin emas.

3
KEHIDUPAN SOSIAL

Kehidupan sosial dan budaya masayarakat di Kerajaan Samudra Pasai ditegakkan


dengan syariat agama islam. Hal ini karena Samudra Pasai menjadi basis penyebaran islam
pada awal perkembangannya di Indonesia. Selama berdirnya kerajaan, para pedagang
Arab, Gujarat, Persia dan Tamil (India) yang singgah di wilayah ini banyak melakukan
perkawinan campuran dengan penduduk lokal. Pengaruh bangsa Arab menghasilkan
penggunaan huruf Arab yang disandingkan dengan bahasa Melayu dalam kehidupan
sehari-hari.

BUKTI PENINGGALAN
Makam Raja
Komplek makam raja Kerajaan Samudra Pasai
ini berada di Beuringin, Samudra, Aceh Utara,
Aceh. Terdapat beberapa raja yang dimakamkan
disini, antara lain Sultan Malikussaleh (Sultan
Malik Al Saleh) pendiri Kerajaan Samudra Pasai.
Nisan dan kijing di makam Sultan Malikussaleh
diukir dengan huruf arab. Di dalam komplek
makam dikebumikan juga sultan Kerajaan
Samudra Pasai yang lain, Sultan Muhammad Malik
Al Zahir, yang merupakan putra dari Sultan
Malikussaleh.

4
STEMPEL KERAJAAN SAMUDRA PASAI

Stempel Kerajaan Samudra Pasai diperkirakan mulai dibuat sejak pemerintahan raja
kedua, Sultan Muhammad Malikul Zahir. Stempel ini didapati di Kuta Krueng, Samudra, Aceh
Utara, Aceh dalam keadaan patah. Ukuran dari stempel ini sangat mini yaitu sekitar 2 cm untuk
panjangnya sedangkan lebarnya hanya 1 cm.

MATA UANG

Mata uang yang ditemukan dari


Kerajaan Samudra Pasai terdiri dari
tiga jenis yaitu dirham, dinar dan mata
uang timah.
Mata uang dirham Kerajaan Samudra
Pasai berbentuk koin dengan bahan
pembuatan emas 18 karat (kandungan
emas sekita 70-75%) berdiameter satu
cm dan berat 0,57 gram.
Uang dinar peninggalan Kerajaan
Pasai terbuat dari emas dengan kadar
kemurniannya 7/10.
Diameter uang dinar ini lebih besar
daripada dirham, yaitu 1,6 cm dengan
berat sekitar sembilan gram.
Sementara uang timah yang ditemukan
memiliki ukuran yang hampir sama
dengan dirham hanya bahan
pembuatannya saja yang berbeda.
Di masing-masing sisi mata uangnya
terukir tulisan Muhammad Malik AL-
Zahir dan Al-sultan Al-Adil
menggunakan huruf arab. Mata uang ini terpengaruh dari para pedagang Arab dan garis
keturunan sultan Kerajaan Samudra Pasai.

5
LONCENG CAKRA DONYA
Cakra Donya adalah lonceng raksasa sebagai
salah satu bukti peninggalan Kerajaan Samudra Pasai.
Cakra Donya merupakan simbolis hubungan
persahabatan antara Tiongkok dan Kerajaan Samudra
Pasai. Laksamana Cheng Ho atas perintah Kaisar Yongle
membawa lonceng Cakra Donya ke Aceh tahun 1414.
Lonceng Cakra Donya berbentuk stupa dengan ukuran
tinggi 125 cm dan lebarnya 75 cm. Lonceng ini memiliki
ukiran menggunakan huruf arab dan china.
Huruf arab yang tertera sudah tidak jelas dan tidak bisa
dideskripsikan, sementara tulisan dari huruf china
berbunyi Sing Fang Niat Tong Juut Kat Yat Tjo.

TAH BU

Wadah berbentuk bundar


dari kuningan, berukuran
besar dan tidak bermotif.
Wadah ini digunakan
sebagai tempat nasi pada
saat acara kenduri dan
acara lain

6
RENCONG

Rencong adalah senjata jenis tusuk asli Aceh, merupakan senjata wajib bagi setiap pejuang
Aceh dan simbol keberanian, keperkasaan, pertahanan diri dan kepahlawanan Aceh dari
abad ke abad. saat ini fungsi rencong sebagai perhiasan pada pakaian adat pria pada saat
tertentu seperti pada saat upacara pernikahan dan acara lainnya.

LAMPU DUDUK / PANYOTDUK

Lampu terbuat dari tembaga memiliki tujuh buah mata yang berfungsi sebagai tempat
sumbu. bagian dasar bundar, berukir motif kerawang suluran.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.selasar.com/kerajaan/samudra-pasai/ (Diakses pada tanggal 02/11/2021 pukul 20.45)

Anda mungkin juga menyukai