Anda di halaman 1dari 9

KULIAH & PRAKTIKUM

Pokok Bahasan : Penggunaan Aplikasi Fasyankes


Bahan Kajian : Penggunaan Aplikasi Fasyankes
Tempat : Ruang Kelas & Laboratorium Komputer
Alokasi Waktu : 1 x 50 menit & 2 x 60 menit
Dosen Pembimbing : Erna Selviyanti, S.Pd., M.MSI

A. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) :


1. Mahasiswa mengetahui dan memahami penggunaan aplikasi fasilitas pelayanan
kesehatan dalam kasus yang sesuai
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami indeks data klinis dalam kasus yang sesuai
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami sistem pembiayaan dalam kasus yang
sesuai
Indikator : Ketepatan menjelaskan konsep penggunaan aplikasi fasilitas pelayanan
kesehatan

B. Dasar Teori
Pendahuluan
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016
Tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu
alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan
upaya kesehatan.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan pelayanan kesehatan berupa:
a. pelayanan kesehatan perseorangan; dan/atau
b. pelayanan kesehatan masyarakat.

Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan terdiri atas:


a. tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan;
b. pusat kesehatan masyarakat;
c. klinik;
d. rumah sakit;
e. apotek;
f. unit transfusi darah;
g. laboratorium kesehatan;
h. optikal;
i. fasilitas pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum; dan
j. Fasilitas Pelayanan Kesehatan tradisional.

Fasilitas Pelayanan Kesehatan dapat memiliki tingkatan pelayanan yang terdiri atas:
a. Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama, memberikan pelayanan kesehatan
dasar.
b. Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat kedua, memberikan pelayanan kesehatan
spesialistik.
c. Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat ketiga, memberikan pelayanan kesehatan
subspesialistik.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun


2019 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Telemedicine Antar Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, Fasyankes Pemberi Konsultasi adalah Fasyankes yang menerima
permintaan dan memberikan pelayanan konsultasi Telemedicine. Fasyankes Peminta
Konsultasi adalah Fasyankes yang mengirim permintaan konsultasi Telemedicine.
Telemedicine adalah pemberian pelayanan kesehatan jarak jauh oleh profesional
kesehatan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, meliputi
pertukaran informasi diagnosis, pengobatan, pencegahan penyakit dan cedera,
penelitian dan evaluasi, dan pendidikan berkelanjutan penyedia layanan kesehatan
untuk kepentingan peningkatan kesehatan individu dan masyarakat.
Pelayanan Telemedicine Antar Fasilitas Pelayanan Kesehatan, yang selanjutnya disebut
Pelayanan Telemedicine adalah Telemedicine yang dilaksanakan antara fasilitas
pelayanan kesehatan satu dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang lain berupa
konsultasi untuk menegakkan diagnosis, terapi, dan/atau pencegahan penyakit.
Pelayanan Telemedicine dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang memiliki surat izin
praktik di Fasyankes penyelenggara.
Pelayanan Telemedicine terdiri atas pelayanan:
a. teleradiology, merupakan pelayanan radiologi diagnostic dengan menggunakan
transmisi elektronik image dari semua modalitas radiologi beserta data pendukung dari
Fasyankes Peminta Konsultasi ke Fasyankes Pemberi Konsultasi, untuk mendapatkan
Expertise dalam hal penegakan diagnosis. Expertise adalah hasil analisis dan
kesimpulan oleh dokter spesialis/dokter subspesialis dan/atau ahli lainnya yang terkait
terhadap pembacaan gambar, image atau foto yang berasal dari pemeriksaan
penunjang medis, dan dokumen hasil pemeriksaan lain yang digunakan sebagai
penunjang penegak diagnosa pasien.
b. teleelektrokardiografi, merupakan pelayanan elektrokardiografi dengan
menggunakan transmisi elektronik gambar dari semua modalitas elektrokardiografi
beserta data pendukung dari Fasyankes Peminta Konsultasi ke Fasyankes Pemberi
Konsultasi, untuk mendapatkan Expertise dalam hal penegakan diagnosis.
c. teleultrasonografi, merupakan pelayanan ultrasonografi obstetrik dengan
menggunakan transmisi elektronik gambar dari semua modalitas ultrasonografi
obstetrik beserta data pendukung dari Fasyankes Peminta Konsultasi ke Fasyankes
Pemberi Konsultasi, untuk mendapatkan Expertise dalam hal penegakan diagnosis.
d. telekonsultasi klinis, merupakan pelayanan konsultasi klinis jarak jauh untuk
membantu menegakkan diagnosis, dan/atau memberikan pertimbangan/saran tata
laksana. Dapat dilakukan secara tertulis, suara, dan/atau video. Harus terekam dan
tercatat dalam rekam medis sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
e. pelayanan konsultasi Telemedicine lain sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Fasyankes Pemberi Konsultasi dan Fasyankes Peminta Konsultasi yang


menyelenggarakan Pelayanan Telemedicine harus memenuhi persyaratan yang
meliputi:
a. sumber daya manusia;
b. sarana, prasarana, peralatan; dan
c. aplikasi.

Aplikasi yang dimaksud merupakan aplikasi Telemedicine dengan sistem keamanan dan
keselamatan data sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Aplikasi
disediakan oleh Kementerian Kesehatan. Dalam hal Pelayanan Telemedicine
menggunakan aplikasi yang dikembangkan secara mandiri, harus teregistrasi di
Kementerian Kesehatan. Pengajuan klaim biaya Pelayanan Telemedicine dilakukan
melalui aplikasi.

Pengertian Aplikasi Perangkat Lunak


Perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak sistem operasi dan perangkat lunak
aplikasi dimana perangkat lunak aplikasi tidak dapat berjalan tanpa adanya perangkat
lunak sistem operasi.
Sistem operasi adalah perangkat lunak (software) yang merupakan penghubung
antara pengguna komputer (brainware) dengan perangkat keras komputer (hardware).
Setidaknya ada 3 (tiga) sistem operasi yang cukup dikenal dan banyak digunakan di
Indonesia yaitu Windows, Linux, dan Macintosh. Diantara ketiganya Windows
merupakan sistem operasi yang paling banyak digunakan di Indonesia.
Perangkat lunak aplikasi merupakan program yang dijalankan untuk melakukan
fungsi tertentu sesuai dengan kebutuhan penggunanya yang telah ditentukan pada
awal pembuatan program tersebut. Biasanya perangkat lunak aplikasi dibuat untuk
kepentingan pengolahan data. Beberapa yang kita kenal diantaranya perangkat lunak
aplikasi perkantoran seperti Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft Powerpoint.
Dalam ranah kesehatan kita akan mengenal istilah sistem informasi manajemen
kesehatan yang merupakan perangkat lunak untuk membantu proses pengumpulan,
pengolahan, dan pencarian kembali data kesehatan. Sistem informasi manajemen
terdiri atas tiga kata kunci, yaitu sistem, informasi, dan manajemen.
Sistem informasi manajemen dapat didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang
saling berhubungan, berkumpul bersamasama dan membentuk satu kesatuan, saling
berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-
cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input)
berupa data-data. Kegiatan dalam SIM meliputi pengolahan (processing), dan
menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan
keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya
baik pada saat ini juga mapun di masa datang, mendukung kegiatan operasional,
manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya
yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.

JENIS APLIKASI PERANGKAT LUNAK


Jenis Aplikasi Perangkat Lunak Di Puskesmas
Aplikasi perangkat lunak yang sering digunakan di puskesmas antara lain p-Care,
SIMPUS, SIHA, dan Epi Info
• p-Care, Aplikasi p-Care merupakan sistem informasi manajemen berbasis web
yang dapat diakses melalu web browser dengan alamat https://pcare.bpjs-
kesehatan.go.id.
• SIMPUS, SIMPUS merupakan kependekan dari Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas. SIMPUS berfungsi mencatat dan menyimpan data pelayanan yang
dilakukan puskesmas baik pelayanan kepada pasien di dalam gedung maupun
kegiatan pelayanan di luar Gedung.
• SIHA, SIHA merupakan kependekan dari Sistem Informasi HAIV-AIDS dan IMS.
SIHA dikembangkan untuk mengatasi masalah ketidakakuratan data pada
pelaporan data penderita HIV-AIDS dan IMS. Dengan danya SIHA maka
pelaporan data penderita HIV-AIDS dan IMS dilakukan melalui satu pintu
sehingga diharapkan tidak ada data yang saling tumpah tindih satu sama lain.
Seluruh informasi terkait kejadian HIV-AIDS dan IMS di Indonesia dapat dilihat
dan diperoleh melalui SIHA yang dapat diakses secara online melalui alamat
http://www.siha.depkes.go.id
• SITT, SITT adalah kependekan dari Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu. Epi
Info. SITT dapat diakses secara online dengan mengakses alamat
http://sittindonesia.org/sitt/.
• Epi Info, Epi Info adalah aplikasi yang digunakan untuk mengumpulkan dan
mengolah data epdiemiologi. Epi Info terdiri atas beberapa fungsi utama yaitu
membuat form elektronik, menginput data pada form elektronik, melakukan
analisis data, menampilkan hasil analisis data dalam bentuk visual (grafik), serta
menampilkan data dalam bentuk peta epidemiologi. Aplikasi Epi Info
dikembangkan oleh Centers for Disease Control and Prevention. Aplikasi Epi Info
dapat di-download langsung gratis oleh siapa saja pada alamat
https://www.cdc.gov/epiinfo/support/downloads.html.

Jenis Aplikasi Perangkat Lunak Di Rumah Sakit


Aplikasi perangkat lunak yang sering digunakan di rumah sakit antara lain SIMRS,
INA-CBGs dan SIRS Online.
• SIMRS, SIMRS adalah kependekan dari Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit. SIMRS mengelola seluruh data pelayanan di rumah sakit. Cakupan dari
SIMRS di masing-masing rumah sakit pun berbeda, mulai dari yang hanya
memfasilitasi pendaftaran pasien sampai yang juga mampu memfasilitasi data
keuangan, stok obat, dan kepegawaian.
• INA-CBGs, Aplikasi INA-CBGs berguna untuk mencatat dan mengajukan klaim
penggantian biaya pasien yang ditanggung oleh BPJS.
• SIRS Online, SIRS Online adalah sebuah aplikasi berbasis web yang digunakan
oleh rumah sakit untuk melaksanakan pelaporan data kepada Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Aplikasi ini dapat dikases secara online di alamat
http://sirs.yankes.kemkes.go.id/sirs/.

Data Klinis
Data klinis atau data medis, yaitu segala data tentang riwayat penyakit, hasil
pemeriksaan fisik, diagnosis, pengobatan serta hasilnya, laporan dokter, perawat,
hasil pemeriksaan laboratorium, rontgen, scanning, dan lain-lain-lain.

Indeks Data klinis


Selain indeks utama pasien/KIUP, ada juga indeks lainnya yang digunakan dalam
sistem pengolahan data rekam medis, yaitu:
• Indeks Penyakit, Indeks Penyakit adalah suatu susunan ringkasan daftar data
jenis penyakit dan keadaan sakit berdasarkan suatu sistem klasifikasi atau kode
penomoran sebagai sarana komunikasi.

• Indeks Tindakan,
Indeks tindakan atau indeks operasi atau indeks prosedur medis yaitu indeks
tentang tindakan medis tertentu sesuai dengan tindakan yang dilakukan dokter
pada pelayanan rawat jalan atau rawat inap. Indeks operasi dibagi menjadi 2
(dua) yaitu indeks operasi rawat jalan dan rawat inap.

• Indeks Kematian, yaitu indeks tentang sebab kematian penyakit tertentu


sebagai hasil pelayanan pasien di rawat jalan, gawat darurat atau rawat inap.
Indeks ini tak dapat dipisahkan antara indeks kematian rawat jalan dan rawat
inap.

• Indeks Dokter, suatu kartu katalog yang berisikan nama dokter yang
memberikan pelayanan medik kepada pasien.

Indeks ini dapat dilakukan dengan cara manual maupun elektronik.

Sistem Pembiayaan
sistem pembiayaan merupakan sistem yang mengatur tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan biaya pada pelayanan kesehatan. Biaya kesehatan banyak
macamnya karena semuanya tergantung dari jenis dan kompleksitas pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan dan atau dimanfaatkan. Hanya saja disesuaikan
dengan pembagian pelayanan kesehatan, maka biaya kesehatan tersebut secara
umum dapat dibedakan atas dua macam yakni:
• Biaya pelayanan kedokteran
• Biaya pelayanan kesehatan masyarakat
C. Bahan dan Alat Kerja
1. BKPM
2. Alat Tulis
3. Komputer/leptop
4. Word

D. Prosedur Kerja
1. Mahasiswa membaca teori yang telah dipaparkan di dalam BKPM

E. Lembar Kerja
1. Carilah contoh sistem informasi fasyankes yang ada indeks data atau transaksi
pembayaran, screen shoot dan berikan penjelasan.

Anda mungkin juga menyukai