Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS JURNAL

Metode SEM (Structural Equation Modelling)

1. Judul Penelitian : Pendekatan Metode Structural Equation Modeling Untuk Analisis


Faktor yang Mempengaruhi Stres dalam Penyusunan Skripsi
a. Pengarang : Setara, F. & Nusantara, T.
b. Jurnal : Psikologi Universitas Negeri Malang
c. Tahun terbit : 2013
d. Penerbit : Universitas Negeri Malang

2. Latar Belakang Masalah


Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi merupakan individu yang rentan
mengalami stres. Sarafino (1998: 70) berpendapat bahwa stres muncul akibat terjadinya
kesenjangan antara individu dan lingkungan sumber daya biologis, psikogis, atau sistem
sosial yang dimiliki oleh individu tersebut. Rathus & Nevid (2002: 142) menyatakan
bahwa stres adalah suatu kondisi adanya tekanan fisik dan psikis akibat adanya tuntuntan
dalam diri dan lingkungan. Bila kita tidak mengatasinya dengan baik maka akan muncul
gangguan fisik maupun psikis.
Permasalahan yang biasanya dihadapi mahasiswa dalam proses penulisan skripsi
diantaranya kesulitan mencari literatur, dana yang terbatas, tidak terbiasa menulis dalam
arti menulis karya ilmiah, kurang terbiasa dengan sistem kerja terjadwal dengan
pengaturan waktu sedemikian ketat dan masalah dengan dosen pembimbing skripsi
(Darmono dan Hasan, 2005). Banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan
dalam tulis menulis, adanya kemampuan akademis yang kurang memadai, serta kurang
adanya ketertarikan mahasiswa dalam penelitian (Slamet, 2003). Menurut Santoso,
Raharjo, Sulistyani (1998) konsultasi dengan dosen pembimbing skripsi dapat
menimbulkan stres dalam menulis skripsi. Hal ini dapat terjadi karena dalam proses
bimbingan, sering terjadi dosen pembimbing skripsi lebih berperan sebagai penguji awal
skripsi dari pada partner diskusi.

3. Perumusan Masalah
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel
stres dalam penyusunan skripsi dengan hubungan dosen pembimbing, pengetahuan
mahasiswa, kondisi lingkungan sosial dan fasilitas perpustakaan. Hipotesis dalam
penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara hubungan dosen pembimbing,
pengetahuan mahasiswa, kondisi lingkungan sosial dan fasilitas perpustakaan terhadap
stres dalam penyusunan skripsi.

4. Landasan Teori
Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi
(KBBI: 613). Mahasiswa dalam tahap perkembangannya digolongkan sebagai remaja
akhir dan dewasa awal, umumnya berusia 18-21 tahun dan 22-24 tahun (Monk et. al.,
2001: 260). Masa peralihan mendorong mahasiswa untuk menghadapi berbagai tuntutan
dan tugas perkembangan yang baru. Tuntutan dan tugas perkembangan mahasiswa
tersebut muncul dikarenakan adanya perubahan yang terjadi pada beberapa aspek
fungsional individu, yaitu fisik, psikologis dan sosial. Adapun salah satu masalah
penyesuaian diri yang sering dihadapi mahasiswa adalah penyesuaian diri dalam bidang
pendidikan, yang salah satunya adalah penyesuaian diri pada tugas skripsi.
Skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian
dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya (KKBI: 953) Mahasiswa yang menyusun
skripsi dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan proses belajar yang ada dalam
penyusunan skripsi. Proses belajar yang ada dalam penyusunan skripsi berlangsung secara
individual, sehingga tuntutan akan belajar mandiri sangat besar. Mahasiswa yang
menyusun skripsi dituntut untuk dapat membuat suatu karya tulis dari hasil penelitian
yang telah dilakukan dan diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat secara umum.
Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi merupakan individu yang rentan
mengalami stres. Sarafino (1998: 70) berpendapat bahwa stres muncul akibat terjadinya
kesenjangan antara individu dan lingkungan sumber daya biologis, psikogis, atau sistem
sosial yang dimiliki oleh individu tersebut. Rathus & Nevid (2002: 142) menyatakan
bahwa stres adalah suatu kondisi adanya tekanan fisik dan psikis akibat adanya tuntuntan
dalam diri dan lingkungan. Bila kita tidak mengatasinya dengan baik maka akan muncul
gangguan fisik maupun psikis.
Permasalahan yang biasanya dihadapi mahasiswa dalam proses penulisan skripsi
diantaranya kesulitan mencari literatur, dana yang terbatas, tidak terbiasa menulis dalam
arti menulis karya ilmiah, kurang terbiasa dengan sistem kerja terjadwal dengan
pengaturan waktu sedemikian ketat dan masalah dengan dosen pembimbing skripsi
(Darmono dan Hasan, 2005). Banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan
dalam tulis menulis, adanya kemampuan akademis yang kurang memadai, serta kurang
adanya ketertarikan mahasiswa dalam penelitian (Slamet, 2003). Menurut Santoso,
Raharjo, Sulistyani (1998) konsultasi dengan dosen pembimbing skripsi dapat
menimbulkan stres dalam menulis skripsi. Hal ini dapat terjadi karena dalam proses
bimbingan, sering terjadi dosen pembimbing skripsi lebih berperan sebagai penguji awal
skripsi dari pada partner diskusi.

5. Metodologi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang yang
terdaftar di bagian skripsi sebagai mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dan
memenuhi karakteristik populasi. Adapun karakteristik dari populasi penelitian adalah
sebagai berikut:
a. Mahasiswa Universitas Negeri Malang yang sedang menyusun skripsi
b. Telah melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing utama minimal satu bulan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sebagian mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi yang sesuai dengan karakteristik populasi. Dalam penelitian ini terdapat
200 sampel.
Metodologi yang digunakan dalam jurnal penelitian ini menggunakan analisis model
persamaan struktural (SEM). SEM merupakan teknik analisis multivariat yang
dikembangkan guna menutupi keterbatasan yang dimiliki oleh model-model analisis
sebelumnya yang telah digunakan secara luas dalam penelitian statistik. Model-model
yang dimaksud diantaranya adalah regression analysis (analisis regresi), path analysis
(analisis jalur), dan confirmatory factor analysis (analisis faktor konfirmatori) (Hox dan
Bechger, 1998).

6. Teknik Pengumpulan Data


a. Teknik Analisis Data
Pengujian asumsi SEM meliputi uji asumsi normalitas dan uji outlier. Asumsi
normal multivariat adalah pengujian semua variabel yang mengikuti distribusi normal.
Beberapa metode estimasi dalam SEM seperti Maximum Likelihood menggunakan
asumsi bahwa data harus mengikuti fungsi distribusi normal multivariat. Akan tetapi
dalam penelitian ini tidak memenuhi asumsi normalitas. Sebagai alternatif estimasi
parameter model penggunaan Weighted Least Square, Diagonal Least Square atau
Robust Maximum Likelihood disarankan untuk dilakukan. Dan peneliti menggunakan
Weighted Least Square sebagai estimasi parameter model. Sedangakn untuk uji
Outlier Multivariate, berdasarkan uji Mahalanobis distance dengan Chi-Square
dengan derajat bebas 4 pada signifikansi 0,001 atau χ² (4, 0.001) = 18,4668,
menunjukkan bahwa semua Mahalanobis distance kurang dari nilai Chi-Square (d² <
χ²). Jadi dapat disimpulkan tidak ada data yang menunujukkan terjadi outliers.
Spesifikasi model: Penggabungan seluruh komponen SEM menjadi suatu model
lengkap dari model pengukuran dan model struktural, biasa disebut Full dan Hybrid
Model, sebagaimana dijelaskan pada Gambar 1.
Estimasi: Dalam penelitian ini data tidak mengikuti distribusi normal multivariat,
sehingga tidak dapat menggunakan estimasi Maximum Likelihood. Pada penelitian ini
untuk memperoleh parameter-parameter pada persamaan pengukuran dan struktural
menggunakan estimasi Weighted Least Square (WLS), karena metode estimasi ini
tidak bergantung kepada jenis distribusi data. Hasil estimasi ditunjukkan pada Gambar
2.

b. Verifikasi/Validitas
Suatu variabel dikatakan mempunyai validitas yang baik terhadap konstruk atau
variabel latennya jika nilai t muatan faktornya (loading factors) lebih besar dari nilai
kritis (atau ≥ 1,96 atau praktisnya ≥ 2 ) dan muatan faktor standarnya (standardized
loading factor) ≥ 0,70. Dan dikatakan reliabel jika CR ≥ 0,70 dan VE ≥ 0,50. Tabel 3
berikut menunjukkan hasil evaluasi terhadap validitas dan reliabilitas masing-masing
variabel laten ataupun indikator.

Berdasarkan Tabel 3 diperoleh bahwa terdapat 15 indikator dengan 5 variabel laten


dan masing indikator telah lolos uji validitas (SLF ≥ 0,50 dan nilai t-value ≥ 1,96) dan
semua variabel laten CR ≥ 0,70 dan VE ≥ 0,50, maka dapat dikatakan jawaban
responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengukur masing-
masing konstruk atau indikator adalah konsisten dan kontruk dapat
diandalkan/reliabel.
Evaluasi atau analisis terhadap model struktural mencakup pemeriksaan terhadap
signifikansi koefisien- koefisien yang diestimasi. Berdasarkan output analisis data
didapat hasil analisis persamaan struktural pada Tabel 4.
Dari persamaan struktural dan Tabel 7 dapat dijelaskan bahwa variabel hubungan
dosen pembimbing sebagai X1 dengan nilai parameter adalah -0,41 dan t-value -5,50
menunjukkan bahwa variabel hubungan dosen pembimbing berpengaruh secara
negatif terhadap stres dalam penyusunan skripsi. Hal ini berarti apabila variabel
hubungan dosen pembimbing ditingkatkan sebesar 1 maka tingkat stres dalam
penyusunan skripsi diharapkan akan menurun sebesar 0,41. Variabel pengetahuan
mahasiswa sebagai X2 dengan nilai parameter adalah -0,29 dan t-value -3,53
menunjukkan bahwa variabel pengetahuan mahasiswa berpengaruh secara negatif
terhadap stres dalam penyusunan skripsi. Hal ini berarti apabila variabel pengetahuan
mahasiswa ditingkatkan sebesar 1 maka tingkat stres dalam penyusunan skripsi
diharapkan akan menurun sebesar 0,29. Variabel kondisi lingkungan sosial sebagai
X3 dengan nilai parameter adalah -0,08 dan t-value -2,20 menunjukkan bahwa
variabel kondisi lingkungan sosial berpengaruh secara negatif terhadap stres dalam
penyusunan skripsi. Hal ini berarti apabila variabel kondisi lingkungan sosial
ditingkatkan sebesar 1 maka tingkat stres dalam penyusunan skripsi diharapkan akan
menurun sebesar 0,08 . Variabel fasilitas perpustakaan sebagai X4 dengan nilai
parameter adalah -0,33 dan t-value -6,65 menunjukkan bahwa variabel fasilitas
perpustakaan berpengaruh secara negatif terhadap stres dalam penyusunan skripsi. Hal
ini berarti apabila variabel fasilitas perpustakaan ditingkatkan sebesar 1 maka tingkat
stres dalam penyusunan skripsi diharapkan akan menurun sebesar 0,33.
c. Isi Etik (Etika Penelitian)
Penelitian ini tidak menyertakan atau melaksanakan etika penelitian.
d. Hasil Penelitian
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan tentang faktor yang mempengaruhi stres
dalam penyusunan skripsi dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Variabel laten hubungan dosen pembimbing (X1) berpengaruh secara signifikan
(tvalue |−5,50| > 1,96) dan berpengaruh secara negatif terhadap stres dalam
penyusunan skripsi. Jika semakin rendah hubungan dosen pembimbing maka
stres dalam penyusunan skripsi akan meningkat.
2) Variabel laten pengetahuan mahasiswa (X2) berpengaruh secara signifikan (t-
value |−3,53| > 1,96) dan berpengaruh secara negatif terhadap stres dalam
penyusunan skripsi. Jika semakin rendah pengetahuan mahasiswa maka stres
dalam penyusunan skripsi akan meningkat.
3) Variabel laten kondisi lingkungan sosial (X3) berpengaruh secara signifikan (t-
value |−2,20| > 1,96) dan berpengaruh secara negatif terhadap stres dalam
penyusunan skripsi. Jika semakin rendah kondisi lingkungan sosial maka stres
dalam penyusunan skripsi akan meningkat.
4) Variabel laten fasilitas perpustakaan (X4) berpengaruh secara signifikan (t-value |
−6,65| > 1,96) dan berpengaruh secara negatif terhadap stres dalam penyusunan
skripsi. Jika semakin rendah fasilitas perpustakaan maka stres dalam penyusunan
skripsi akan meningkat.

7. Ringkasan Temuan dan Interpretasi


Dalam penelitian mengenai analisis faktor yang mempengaruhi stres dalam
penyusunan skripsi dengan metode SEM ini memberikan hasil bahwa terdapat beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi tingkat stres mahasiswa dalam mengerjakan skripsi,
yaitu: hubungan dengan dosen pembimbing, pengetahuan mahasiswa, kondisi lingkungan
sosial, dan fasilitas perpustakaan pun menjadi salah satu faktornya. Seperti yang telah
dijelaskan peneliti bahwa mahasiswa yang sedang menyusun skripsi merupakan individu
yang rentan mengalami stres. Oleh karena itu dengan meningkatkan hubungan dengan
dosen pembimbing, menambah wawasan pengetahuan, menempatkan diri dalam
lingkungan sosial yang mendukung, serta mendapatkan fasilitas perpustakan yang baik
dapat membantu mahasiswa yang sedang menyusun skripsi untuk mengurangi tingkat
stresnya. Untuk mengolah data digunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution)
16.0 dan LISREL (Linear Structural Relationships) 8.8. seperti yang telah dijelaskan
diatas, engujian asumsi SEM meliputi uji asumsi normalitas dan uji outliner. Akan tetapi
dalam penelitian ini tidak memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan untuk uji outliner
multivariare, tidak ada data yang menunjukkan terjadinya outliners.

8. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu peneliti tidak melaksanakan etika
penelitian terhadap partisipan penelitian.

9. Analisis Jurnal
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: hubungan dosen pembimbing
(X1); pengetahuan mahasiswa (X2); kondisi lingkungan sosial (X3); fasilitas perpustakaan
(X4); dan stress dalam penyusunan skripsi. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah ada hubungan negatif antara hubungan dosen pembimbing, pengetahuan
mahasiswa, kondisi lingkungan sosial dan fasilitas perpustakaan terhadap stres dalam
penyusunan skripsi. Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan metode SEM, hasil
yang didapat yaitu hipotesis diterima. Maka terdapat hubungan yang negatif antara
hubungan dosen pembimbing, pengetahuan mahasiswa, kondisi lingkungan sosial dan
fasilitas perpustakaan terhadap stres dalam penyusunan skripsi.

Anda mungkin juga menyukai