Anda di halaman 1dari 4

MAKNA DARIPADA KISAH:

YESUS DAN PEREMPUAN YANG BERZINAH

KARYA TULIS
CHRISTIAN STUDIES

OLEH:
NICHOLAS NATHANAEL GUNAWAN / S210

UPH COLLEGE
KARAWACI
2022

Bab 1
Pendalaman Kaum Farisi & Ahli Taurat
1.1 Pandangan Kaum Farisi & Ahli Taurat Terhadap Yesus
Pada zaman Yesus hidup, kaum Farisi dan Ahli taurat dipandang sebagai perwakilan
Tuhan di dunia, sehingga mereka banyak dihormati. Swida (2018) mengatakan bahwa Yesus
merupakan tokoh yang sangat kontroversial oleh karena diri-Nya yang seringkali menentang
hukum taurat. Sebagai contoh, Yesus terkadang menyembuhkan orang pada hari sabat atau
mengampuni orang yang seharusnya dihukum.
Swida melanjutkan dengan mengatakan bahwa oleh karena perbedaan ajaran Yesus
dengan kaum Farisi dan Ahli Taurat yang begitu drastis, mereka memandang Yesus sebagai
semacam musuh politik yang mengancam untuk merebut pengikut mereka. Sebagai contoh,
pada kisah ini, Yesus melawan hukum taurat dengan menentang hukum rajaman batu bagi
wanita berzinah yang telah dibawa kepada hadapan Yesus oleh kaum Farisi dan Ahli Taurat.

1.2 Motivasi Tindakan Kaum Farisi & Ahli Taurat Terhadap Yesus
Pdt. Kristanto (2018) menyatakan bahwa pada ayat ke-6 daripada pasal ke-8 kitab
Yohanes kaum Farisi dan Ahli Taurat membawa wanita itu ke hadapan Yesus untuk
mencobai-Nya. Motivasi mereka disini sangat jelas tidak baik dan metode mereka ingin
mencobai Yesus pun tidak beda jauh keburukannya. Mereka berhasil menjatuhkan Yesus ke
dalam sebuah dilema karena pada masa itu, orang Yahudi hidup di bawah kerajaan Romawi
dan karena itu mereka turut kepada hukum Romawi. Dilemanya timbul karena hukum
Romawi dan hukum taurat bertolak belakang, sehingga Yesus pun sempat bingung
bagaimana menjawabnya.
Lantas, Pdt. Kristanto mengatakan bahwa ada seorang penafsir yang mengatakan
bahwa pada momen ini, Yesus tidaklah pada permulaan pelayanannya – mungkin di
pertengahannya atau bahkan menjelang akhirnya. Melanjutkan itu, Pdt. Kristanto mengatakan
bahwa kaum Farisi dan dan Ahli Taurat pasti telah melihat ataupun mendengar tentang Yesus
dan ajarannya yang begitu berbeda dengan mereka. Karena itu Pdt. Kristanto mengatakan
bahwa pada saat kaum Farisi dan Ahli Taurat menempatkan Yesus pada dilema yang telah
dibahas, mereka sebenarnya ingin memperlihatkan kepada kumpulan rakyat yang sedang
Yesus ajar bagaimana Yesus akan melanggar hukum Musa. Sekali lagi, motivasi mereka
sama sekali tidak ada kebaikannya dan sungguh busuk.

Bab 2
Pendalaman Yesus
2.1 Pandangan Yesus Terhadap Kaum Farisi & Ahli Taurat
BP dari Sarapan Pagi (2006) menyatakan bahwa Yesus mengetahui betul bahwa kaum
Farisi dan Ahli Taurat datang kepada-Nya untuk mencobai-Nya. Bahkan, Ia mengetahui lebih
dalam lagi – bahwa orang-orang yang ingin menghakimi wanita itu juga merupakan orang-
orang yang sama berdosa. BP mengatakan bahwa Yesus memandang orang-orang ini sebagai
orang-orang yang arogan dan ingin membenarkan diri saja.

2.2 Tafsiran Tulisan Yesus Di Tanah


BP menyatakan sebuah tafsiran yang mengatakan bahwa saat Yesus menulis di tanah
menggunakan jarinya, ia sedang menyatakan bahwa diri-Nya adalah Allah. Tafsiran ini
menggunakan logika dari bagian alkitab yang menyatakan bahwa Tuhanlah yang menuliskan
kepada dua loh batu dengan jarinya hukum taurat. Pdt. Kristanto juga membahas hal yang
sama dengan tafsiran yang berbeda. Ia mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh
Yesus merujuk kepada suatu ayat, yakni Yeremia 17:13 (dalam versi Bahasa Inggris) yang
menyatakan bahwa mereka yang meninggalkan Allah akan tertulis namanya di debu. Pdt.
Kristanto mengatakan bahwa mungkin Yesus sedang menuliskan nama-nama kaum Farisi
dan Ahli Taurat yang mencobainya dan menyatakan bahwa mereka akan meninggalkan
Allah.

2.3 Tindakan Yesus Terhadap Wanita yang Berzinah


Tamaka (2022) mengatakan bahwa kasih yang Yesus tunjukkan terhadap wanita itu
merupakan kasih Agape karena sekalipun ia telah berdosa dan tidak layak menerimanya,
Yesus tetap memberikan dia pengampunan. Tamaka melanjutkan dengan mengatakan bahwa
oleh karena posisi Yesus selaku Tuhan, hanya Ia sendirilah yang layak memberikan
hukuman. Tidak seperti kaum Farisi dan Ahli Taurat, Yesus tidak memandang masa lalu
ataupun kesalahan daripada wanita itu.

Daftar Pustaka
Kristanto, Billy. 2018. Perempuan yang Berzinah. GRII Kelapa Gading. Diakses pada 6 Februari,
2022, dari https://griikg.org/perempuan-yang-berzinah/
Swida, B. Okta. 2018. Wanita yang Kedapatan Berzina. Okta Braminto Medium. Diakses
pada 6 Februari, 2022, dari
https://oktabramantio.medium.com/wanita-yang-kedapatan-berzina-24c55274c4e
Tamaka, Julian. 2022. Mengasihi Tanpa Pandang Muka (Yohanes 8:1-11). Fokus Hidup.
Diakses pada 6 Februari, 2022, dari https://fokushidup.com/mengasihi-tanpa-pandang-muka/
Wahyu, Rita. 2006. Yesus dan Perempuan yang Berzinah. Sarapan Pagi Biblika.
Diakses pada 6 Februari, 2022, dari
https://www.sarapanpagi.org/yesus-dan-perempuan-yang-berzinah-vt463.html

Anda mungkin juga menyukai