Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
 Kampus Pusat : Jl. Besar Ijen No. 77 C Malang 65112 Telp (0341)566075, 571388
Kampus I : Jl. Srikoyo No. 106 Jember, Telp (0331) 486613
 Kampus II : Jl. A.Yani Sumberporong Lawang, Telp (0341) 427847
 Kampus III : Jl. Dr. Soetomo No. 46 Blitar, Telp (0342) 801043
 Kampus IV : Jl. KH Wakhid Hasyim No. 64 B Kediri, Telp(0354) 773095
Website : Http://www.poltekkes-malang.ac.idEmail : direktorat@poltekkes-malang.ac.id

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN (CHECK LIST)


PENANGANAN ATONIA UTERI DENGAN KBI – KBE – KONDOM KATETER

PENILAIAN
0 : Langkah kegiatan tidak dilakukan.
1 : Langkah kegiatan dilakukan, namun tidak tepat (teknik salah/tidak berurutan bila harus
berurutan/tidak efektif).
2 : Langkah kegiatan dilakukan dengan tepat.

MAHASISWA
NO LANGKAH KEGIATAN
I II III IV
Kompresi Bimanual Internal (KBI)
1. Tentukan diagnosis atonia uteri, informed consent.
2. Pastikan bahwa kandung kemih ibu kosong.
3. Ganti sarung tangan panjang.
4. Celupkan tangan kanan ke dalam larutan antiseptic, ratakan.
5. Masukkan tangan secara obstetrik. Bersihkan bekuan darah dan atau selaput ketuban
dari vagina dan lubang serviks.
6. Lakukan KBI yang pertama selama 5 menit.
7. Bila KBI berhasil pertahankan selama 2 menit, lepas perlahan, pantau kala IV.
Kompresi Bimanual Eksterna (KBE)
8. Bila uterus tidak berkontraksi dalam 5 menit KBI, minta bantuan asisten atau keluarga
untuk membantu melakukan Kompresi Bimanual Eksternal (KBE).
9. Cuci tangan dalam larutan klorin 0,5 %, kemudian air DTT, dan keringkan.
10. Berikan ergometrin 0,2 mg IM atau misoprostol 600 - 1000 mcg per rektal. Perhatikan
kontraindikasi hipertensi.
11. Lakukan rehidrasi parenteral.
12. Siapkan rujukan atonia uteri.
13. Ulangi KBI yang kedua selama 2 menit.
14. Bila uterus tidak berkontraksi setelah 2 menit segera rujuk.
15. Lanjutkan rehidrasi parenteral dengan prosedur cairan yang tersedia cukup maupun
terbatas.
Kondom Kateter
16. Persiapan alat, bahan, klien, dan penolong.
17. Informasikan kepada ibu dan keluarga apa yang terjadi dan tindakan yang akan
dilakukan.
18. Pertahankan KBE hingga kondom kateter terpasang.
19. Hubungkan infus set dengan cairan NaCl, keluarkan udaranya, kunci aliran, lepaskan
jarumnya.
20. Ganti sarung tangan steril.
21. Masukkan ujung kateter ke dalam kondom hingga ujung kateter berada pada ½ bagian
kondom dan ikat mulut kondom dengan tali.
22. Pasang spekulum hingga tampak porsio, minta bantuan asisten/keluarga untuk
memegang spekulum.
23. Jepit bibir porsio bagian anterior dengan ring tang.
24. Masukkan kondom–kateter ke kavum uteri sampai tiba di fundus (terasa ada tahanan).
25. Hubungkan pangkal kateter dengan selang infus.
26. Alirkan/peras cairan NaCl melalui infus set – kateter ke dalam kondom sebanyak  250 –
350 cc hingga kavum terisi penuh.
27. Lepaskan ring tang dan spekulum.
28. Pasang bola tampon sebagai fiksasi.
29. Ikat kateter dengan karet gelang atau jepit dengan klem.
30. Lepas infus set dari pangkal kateter.
31. Observasi perdarahan dan kontraksi uterus minimal sampai 24-48 jam. Berikan drip
oksitosin minimal sampai dengan 6 jam pasca tindakan.
MAHASISWA
NO LANGKAH KEGIATAN
I II III IV
32. Beri antibiotika tripel Amoksisilin 500 mg/6 jam, Gentamisin 80 mg/8 jam, dan
Metronidazol 500 mg/6 jam selama 7 hari.
33. Tampon dan kondom kateter dilepas secara bertahap (20 ml tiap  10-15 menit) bila
uterus berkontraksi baik dan tidak terjadi perdarahan.
Nilai = Total Skor Diperoleh x 100
66

NAMA MAHASISWA NILAI


1.
2.
3.
4.

DOSEN/PENGUJI

_______________

Anda mungkin juga menyukai