Anda di halaman 1dari 13

REVIEW JURNAL

Judul Pengembangan LKS berdasarkan eksplorasi tanaman obat suku pekal suku
pekal pada materi keanekaragaman hayati
Nama Jurnal Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi
Volume dan Halaman Vol. 1, No. 1, hal. 37-45
Tahun 2017
Penulis Herlina Rahayu, Ariefa P. Yani, Irdam Idrus
Reviewer Isnaini Nurhafizah Rizki
Tanggal 25 Februari 2022

Tujuan Penelitian untuk membuat LKS berdasarkan eksplorasi tanaman obat suku Pekal
Desa Bukit Indah Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara. Sub
bab pada desain LKS yang dibuat pada pembelajaran biologi ini yaitu sub
materi keanekaragaman hayati tingkat spesies dan diujicobakan.
Subjek Penelitian siswa kelas X SMAN 1 Ketahun Kabupaten Bengkulu utara.
Metode penelitian metode Borg and Gall yang dimodifikasi oleh Sugiyono. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara,
angket, dan lembar tes
DefinisiOperasional Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber informasi pembuatan
VariabelDependent bahan ajar. masyarakatnya melakukan pemanfaatan tanaman obat yang
ada di sekitar pekarangan rumahnya. Dengan memperoleh infomasi dan
observasi langsung tanaman obat yang ada maka dapat berpotensi untuk
dijadikan sumber belajar.
Cara & Alat Ukur • Melakukan wawancara dan hasil eksplorasi peneliti dengan 3 orang
Variable Dependent battra diperoleh 44 jenis tanaman obat dari
obat yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat suku pekal desa
Bukit Indah yaitu tanaman dari famili Zingiberaceae dengan jumlah
7 jenis.
• Pengembangan LKS mengikuti prosedur Prastowo (2011), meliputi
desain, tujuan pembelajaran, materi, kegiatan siswa, pertanyaan dan
struktur. Desian LKS dirancang dengan mengunakan kertas ukuran
A4 (kuarto), kepadatan halaman yang rendah, penomoran yang
jelas antara judul dan sub judul dan kejelasan baik materi maupun
instruksi. Prastowo (2011) menyimpulkan LKS yang memiliki
desain sulit dan rumit akan mengakibatkan pesetra didik sulit untuk
memfokuskan perhatian. Kemudian untuk model pengembangan
desain LKS yaitu dengan model reconstruction atau rekontruksi.
Menurut Devi, dkk (2009), LKS model rekontruksi memiliki
kegiatan seperti melengkapi suatu tabel berdasarkan data yang
diperoleh, baik dari pengamatan langsung atau grafik. Pembelajaran
menggunakan LKS membantu siswa untuk mengkonstruksi
pengetahuan ke dalam otak mereka melalui tahapan berpikir, yaitu
mengamati, menganalisis kemudian menyimpulkan. Kegiatan
mengamati karakter morfologi dari contoh tanaman obat yang
didapat dari hasil eskplorasi merupakan usaha untuk membuat
materi lebih bersifat konret. Selain itu, dibantu juga dengan
pertanyaan analisis untuk mendorong siswa agar mampu
menemukan konsep keanekargaman hayati tingkat jenis. Kemudian
LKS yang telah divalidasi diuji cobakan pada siswa SMAN 1
Ketahun kelas X dengan kelas yang disediakan yaitu kelas X1
dengan jumlah siswa 21 siswa. Pemilihan kelas ini berdasarkan hasil
ulangan yang telah dilaksanakan. Sehingga peneliti tidak
melakukan pretest lagi untuk melihat kemampuan awal siswa namun
langsung mengujicobakan LKS dan melakulan post test untuk
melihat hasil belajar siswa apakah meningkat atau tidak
Definisi Operasional LKS adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan
Independent penyelidikan atau pemecahan masalah. LKS dapat berupa panduan
untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun untuk
pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan
eksperimen atau demostrasi. LKS memuat sekumpulan kegiatan dasar
yang harus dikerjakan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman
dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian
hasil belajar yang harus ditempuh
materi yaitu keanekaragaman hayati yaitu keanekaragaman jenis. Ini
sesuai dengan KD 3.1 Mendeskripsikan konsep keanekaragaman gen,
jenis, ekosistem, melalui kegiatan pengamatan.

Langkah Penelitian Langkah-langkahnya sebagai berikut :


a. Potensi dan masalah
b. Mengumpulkan informasi
c. Desain Produk
d. Validasi produk
e. Perbaikan desain
f. Uji coba produk
Hasil Penelitian Hasil Jenis-jenis tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat oleh
masyarakat Suku Pekal desa Bukit Indah Kecamatan Ketahun
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di desa Bukit Indah kecamatan
Ketahun diperoleh 44 jenis tanaman obat yang terdiri dari 25 famili.
Hasil desain LKS
Hasil penelitian eksplorasi tanaman obat di Desa Bukit Indah
Kecamantan Ketahun kemudian dikembangkan menjadi bahan belajar
berupa LKS. Penyusunan dan pengembangan LKS memperhatikan
prosedur dan struktur yang tepat. Hal ini bertujuan agar LKS dapat
digunakan pada pembelajaran Biologi kelas X materi keanekaragaman
hayati, sub materi keanekaragaman tingkat Jenis
keseluruhan validasi LKS 88,53% dan dapat digunakan sebagai sumber
belajar dengan hasil belajar siswa memperoleh rata-rata 92,38 dengan
persentase ketuntasan secara klasikal
90,47% dikatakan tuntas
Kekuatan Penelitian • Metode penelitian sangat tepat sehingga peneliti dapat berintraksi
dengan masyarakat secara langsung maupun tidak langsung untuk
mengatuhui jenis tanaman.
• Teori dan metode penelitian yang dipaparkan sangat tepat, jelas serta
lengkap
• Menyertakan Referensi
Kelemahan Penelitian • Peneliti belum memberikan penjelasan dan perhitungan secara detail
terkait rata-rata keseluruhan validasi LKS 88,53% dan persentase
ketuntasan secara klasikal 90,47%.
• Memerlukan waktu yang lama dalam melakukan penilitiannya
Kesimpulan a. Desain LKS yang dikembangkan bentuknya lebih simple dari
LKS sebelumnya. Meskipun simple LKS hasil pengembangan ini
tidak melupakan prosedur dan struktur pembuatan LKS yang benar.
LKS ini direspon baik oleh siswa dengan bukti bahwa hasil belajar
siswa meningkat dan tuntas klasikal.
b. Penggunaan LKS berdasarkan hasil eksplorasi tanaman obat di desa
Bukit Indah Kecamatan Ketahun dikatakan valid dengan rata-rata
keseluruhan validasi LKS 88,53% dan dapat digunakan sebagai
sumber belajar dengan hasil belajar siswa memperoleh rata-rata
92,38 dengan persentase ketuntasan secara klasikal 90,47%
dikatakan tuntas
c. Jenis tanaman obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat
desa Bukit Indah Kecamatan Ketahun terdapat 44 jenis tanaman obat
tergolong dalam 25 famili dan famili tanaman yang paling banyak
dimanfaatkan Zingiberaceae dengan jumlah 7 jenis.
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 1(1): 37-45 (2017) ISSN 2598-9669

PENGEMBANGAN LKS BERDASARKAN EKSPLORASI TANAMAN OBAT SUKU


PEKAL PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI
Herlina Rahayu1*, Ariefa P. Yani1, Irdam Idrus1
1
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu
Email: herlinarahayu10@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk membuat LKS berdasarkan eksplorasi tanaman obat suku Pekal Desa
Bukit Indah Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara. Sub bab pada desain LKS yang dibuat pada
pembelajaran biologi ini yaitu sub materi keanekaragaman hayati tingkat spesies dan diujicobakan pada
siswa kelas X SMAN 1 Ketahun. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Motede
penelitian yang digunakan adalah R & D dengan langkah utama Borg and Gall yang telah dimodifikasi. Yang
mana langkah-langkahnya yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain,
revisi desain dan uji coba produk. Instrumen pengumpulan data yang digunakan terdiri dari lembar
observasi lapangan, lembar wawancara, lembar angket validasi ahli dan tes. Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan, jenis tanaman obat yang temukan berjumlah 44 jenis dengan 25 famili. LKS yang
dikembangan dari eksplorasi tanaman obat mendapatkan katagori ”sangat baik” oleh validator dan layak
digunakan dalam pembelajaran Biologi sub materi keanekaragaman jenis kelas X SMAN 1 Ketahun. Hasil
belajar siswa mencapai ketuntasan secara klasikal dengan presentase 90,47% dan dinyatakan tuntas.

Kata kunci: Lembar Kerja Siswa (LKS), Tanaman obat, Hasil Belajar Siswa

ABSTRACT

This study aims to create LKS based on the exploration of medicinal plants in Pekal Village Bukit Indah
Village Ketahun District North Bengkulu Regency. The sub-chapters on the LKS designs made in this biology
learning are sub-species biodiversity level biodiversity and are tested in X-class students of SMAN 1
Ketahun. The research motive used is R & D with the main step of Borg and Gall that has been modified.
Which steps are potential and problems, data collection, product design, design validation, design revisions
and product testing. The data collection instruments used consist of field observation sheets, interview
sheets, expert validation questionnaires and tests. Based on the results of research that has been done, the
type of medicinal plants that found amounted to 44 species with 25 families. LKS developed from the
exploration of medicinal plants get the category "very good" by the validator and feasible to be used in
learning Biology sub-material class X-type diversity SMAN 1 Ketahun. Student learning outcomes achieve
mastery by classical with percentage 90,47% and expressed completely.
Keywords: Student Worksheet (LKS), Medicinal plants, Student Learning Results

kepribadian unggul dengan


PENDAHULUAN menitikberatkan pada proses pematangan
kualitas logika, hati, akhlak, dan keimanan.
Pendidikan pada hakikatnya adalah Puncak pendidikan adalah tercapainya
proses pematangan kualitas hidup. titik kesempurnaan kualitas hidup
Melalui proses tersebut diharap manusia (Mulyasana, 2012).
dapat memahami apa arti dan hakikat Dalam konteks ini, maka tujuan
hidup, serta untuk apa dan bagaimana pendidikan adalah sebagai penuntun,
menjalankan tugas hidup dan kehidupan pembimbing, dan petunjuk arah bagi para
secara benar. Karena itulah fokus peserta didik agar mereka dapat tumbuh
pendidikan diarahkan pada pembentukan dewasa sesuai dengan potensi dan konsep

37
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 1(1): 37-45 (2017) ISSN 2598-9669

diri yang sebenarnya, sehingga mereka penggunaan LKS hasil inovasi guru jarang
dapat tumbuh, bersaing, dan sekali digunakan. Beberapa sumber
mempertahankan kehidupannya di masa belajar seperti buku paket dan LKS yang
depan yang penuh dengan tantangan dan diberikan pihak sekolah atau dari penerbit
berubah. Untuk mewujudkan dari tujuan menjadi pilihan utama dalam kegiatan
pendidikan tersebut maka seorang tenaga pembelajaran, dengan kata lain guru
pendidik dituntut untuk meracang belum menggunakan LKS yang didesain
pembelajaran semenarik mungkin. Upaya dengan memanfaatkan lingkungan sekitar
untuk mencapai tujuan tersebut adalah sebagai sumber informasi pembuatan
dengan mengembangkan suatu bahan ajar bahan ajar. Seperti yang diketahui bahwa
yang inovatif. Bahan ajar yang dapat lingkungan sekitar SMAN 1 Ketahun dihuni
dikembangkan salah satunya adalah oleh masyarakat suku pekal. Yang mana
Lembar Kerja Siswa (LKS) (Mulyasana, masyarakatnya masih kental terhadap
2012). pemanfaatan tanaman obat yang ada di
LKS adalah panduan siswa yang sekitar pekarangan rumahnya. Dengan
digunakan untuk melakukan kegiatan memperoleh infomasi dan observasi
penyelidikan atau pemecahan masalah. langsung tanaman obat yang ada maka
LKS dapat berupa panduan untuk latihan dapat berpotensi untuk dijadikan sumber
pengembangan aspek kognitif maupun belajar.
untuk pengembangan semua aspek Menurut sumber data dari kantor
pembelajaran dalam bentuk panduan kecamatan Ketahun luas wilayah desa
eksperimen atau demostrasi. LKS Bukit Indah yaitu 102 hektar. Desa Bukit
memuat sekumpulan kegiatan dasar yang Indah terdapat pada pinggiran sungai
harus dikerjakan oleh siswa untuk Ketahun yang menjadikan wilayah
memaksimalkan pemahaman dalam upaya tersebut banyak kandungan kadar air
pembentukan kemampuan dasar sesuai sehingga banyak jenis tanaman yang
indikator pencapaian hasil belajar yang dapat tumbuh subur di sekitar lingkungan
harus ditempuh (Trianto, 2012). rumah. Melimpahnya jenis tanaman
Bahan ajar LKS sangat cocok jika tesebut banyak dimanfaatkan masyarakat
digunakan dalam pembelajaran Biologi suku pekal sebagai obat tradisional.
SMA. Karakteristik LKS bersifat sistematis, Tanaman obat merupakan jenis tanaman
runut dan mampu menjadikan materi yang berkhasiat guna menyembuhkan
Biologi yang rumit menjadi sederhana. berbagai penyakit. Jenis tanaman obat ini
Guru dapat menyusun dan sangat banyak, ada yang berhabitus
mengembangkan LKS disesuaikan dengan pohon semak, herba, epifit bahkan ada
kebutuhan serta keadaan sekolah. Setiap yang satu suku misalnya suku
sumber belajar biologi didampingi dengan Zingiberaceae. Dari banyaknya jenis
bahan ajar LKS untuk menyederhanakan tersebut, maka dapat dikembangkan
materi pembelajaran serta melatih menjadi sebuah bahan ajar yang sesuai
keterampilan proses dasar siswa. dengan salah satu materi yaitu
Pembelajaran biologi akan menjadi lebih keanekaragaman hayati yaitu
menarik, karena contoh-contoh yang keanekaragaman jenis. Ini sesuai dengan
diambil untuk dikembangkan dalam LKS KD 3.1 Mendeskripsikan konsep
sangat dekat dengan kehidupan sehari- keanekaragaman gen, jenis, ekosistem,
hari siswa dan bersifat kontekstual. melalui kegiatan pengamatan.
Berdasarkan pengalaman peneliti Untuk mendapatkan LKS yang baik
dan wawancara terhadap guru biologi dan selaras dengan tujuan kompetensi
serta beberapa siswa SMAN 1 Ketahun, dasar siswa, maka dilakukan
pengembangan LKS dengan metode dalam penelitian. Subjek penelitian dapat
penelitian pengembangan model Bord and berupa benda, hal atau orang. Subjek
Gall. Pemilihan metode ini dikarenakan penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1
metode ini bertujuan untuk memvalidasi Ketahun Kabupaten Bengkulu utara.
dan mengembangkan produk-produk Variabel penelitian ini adalah LKS,
efektif seperti bahan ajar, media tanaman obat suku pekal, hasil belajar
pembelajaran dan materi ajar yang dapat siswa. Teknik pengumpulan data pada
digunakan dalam pembelajaran (Sugiyono, penelitian ini adalah observasi,
2016). wawancara, angket, dan lembar tes.
Prosedur penelitian dilaksanakan
METODE PENELITIAN dengan mengacu pada langkah-langkah
Jenis penelitian ini adalah penelitian penelitian Borg and Gall (1989) dalam
dan pengembangan. Menurut Sugiyono Sugiyono (2011) yang telah dimodifikasi.
(2016), model penelitian pengembangan Adapun langkah-langkahnya sebagai
dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk berikut :
meneliti, merancang, memproduksi dan a. Potensi dan masalah
menguji validitas produk yang telah b. Mengumpulkan informasi
dihasilkan. Metode penelitian yang c. Desain Produk
digunakan dalam penelitian ini, yaitu d. Validasi produk
metode Borg and Gall yang dimodifikasi e. Perbaikan desain
oleh Sugiyono. f. Uji coba produk
Subjek penelitian merupakan
sesuatu yang penting kedudukannya
Teknik analisis data hasil observasi P = presentasi kevalidan
data hasil pengamatan tumbuhan obat ∑ 𝑥𝑖 = jumlah nilai ideal per item
yang diperoleh dianalisis deskriptif. ∑𝑥 = jumlah jawaban responden per
Menurut Arikunto (2013). item
Teknik analisis data hasil wawancara 100% =konstanta
dilakukan pada guru biologi dan siswa Hasil analisis data yang berupa
untuk memperoleh informasi mengenai persentase tersebut kemudian dicocokan
LKS yang digunakan dengan kriteria kevalidan (tabel 3.1).
Kemudian akan dijadikan dasar dilakukan
∑𝑥
P= 𝑥100% layak atau tidak LKS tersebut diujicobakan.
∑ 𝑥𝑖
Keterangan:
Tabel 3.1. Kriteria Vali ditas LKS
Persentase % Kriteria Validitas Keterangan
81,25 – 100 Sangat valid Layak/Tidak revisi
62,50 – 81,24 Valid Cukup layak/Tidak revisi
43,75 – 62,49 Kurang valid Kurang layak/ revisi sebagian
25 – 43,74 Sangat kurang valid Tidak layak/revisi total
Data hasil belajar siswa dianalisis dengan X
rerata, standar deviasi, persentase X
kategori ketuntasan dari skor seluruh N
siswa. Rerata digunakan untuk Keterangan:
menganalisis ketercapaian hasil belajar 𝑋̅ = Rata-rata skor hasil belajar siswa;
secara umum yang bisa digambarkan. x = Jumlah skor hasil belajar siswa
Rerata skor hasil belajar menggunakan N= Jumlah siswa kelas X SMAN 1 Ketahun
rumus (Sukardi, 2012) :
Persentase digunakan untuk menggambarkan proporsi tuntas atau tidak tuntasnya hasil
belajar siswa. Persentase ketuntasan belajar dihitung dengan rumus :
𝑁𝑆
KB = 𝑁 𝑥 100%

Keterangan:
KB = Persentase ketuntasan belajar
NS = Jumlah siswa yang mendapat nilai 75
N = Jumlah siswa
(Berdasarkan ketentuan di SMAN 1 Ketahun).
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
di desa Bukit Indah kecamatan Ketahun
HASIL DAN PEMBAHASAN diperoleh 44 jenis tanaman obat yang
terdiri dari 25 famili. Tanaman obat
1. Hasil tersebut dimanfaatkan sebagai obat oleh
a. Jenis-jenis tanaman yang masyarakat desa Bukit Indah kecamatan
dimanfaatkan sebagai obat oleh Ketahun untuk mengobati suatu penyakit,
masyarakat Suku Pekal desa Bukit data ini diperoleh berdasarkan hasil
Indah Kecamatan Ketahun wawancara dan hasil eksplorasi peneliti
dengan 3 orang battra

Tabel 4.1. Jenis-jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Pekal Desa Bukit
Indah Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara
No Famili/ Nama Organ Manfaat Sebagai Habitus
Ilmiah Tumbuhan Obat
/ Nama Yang
Indonesia/ Nama Dimanfaat
Lokal Kan
1. Acanthaceae
a. Graptophyllum pictum/ puding Daun Bengkak dan memar Perdu
abang/ daun pihung
b. Strobilanthes crispus/ keji beling Daun Batu ginjal Semak
c. Andrographis paniculata/ Daun Malaria, tipus, Herba
Sambiloto
2. Annonaceae
a. Anona muricata/ sirsak/ sarikayo Daun, Buah Ambeien, mencret Pohon
pada bayi, bisul, sakit
pinggang
3. Apiaceae
a. Apium graveolens/ Seledri Daun, batang Hipertensi, mata Herba
kering
4. Arecaceae
a. Cocos nucifera/ Kelapa hijau/ Buah melancarkan Pohon
niur menstruasi, panas
dalam
b. Areca catechu/ Pinang / bakak Biji Kudis, korengan, Pohon
cacingan
5. Asterraceae
a. Pluchea indica/ Beluntas/ luntas Daun, batang, Menghilangkan bau Perdu
akar badan, TBC, rematik
6. Bromeliaceae
a. Ananas comusus/ Nanas Buah, daun Amandel, luka bakar, Herba
bisul
7. Caricaceae
a. Carica papaya/ Papaya/ sapilo Daun, akar, Malaria, hipertensi, Pohon
buah sembelit,
8. Cucurbitaceae
a. Momordica charantia/ Pare/ Daun, buah, Obat Liana
piung biji, akar cacing,diabetes,
diare, menyuburkan
rambut,
b. Cucumis sativus/ Timun/ lepang Buah Menurunkan Liana
tekanan darah
9. Euphorbiaceae
a. Jatropa curcas/ Jarak pagar Daun, biji, Obat gatal, perut Perdu
kembung
b. Sauropus androgynous/ Katuk Daun, akar Penambah ASI, air Perdu
kencing sedikit
10. Lamiaceae
a. Ocinum sactum/ Kemangi Daun Bau mulut Semak
b. Ortoshipon spicatus/ Kumis Daun, bunga Sakit pinggang, obat Semak
kucing kencing sakit, batu
ginjal, rematik
11. Lagumina
a. Cassia alata/ Ketepeng Daun Malaria Perdu
12. Liliaceae
a. Allium cepa/ Bawang merah Umbi Perut kembung Herba
anak-anak
b. Aloe vera/ Lidah buaya Daun Rambut rontok, luka Herba
bakar ringan
13. Malvaceae
a. Hibiscus radiatus/ Rosella Bunga Menurunkan Semak
tekanan darah
14. Meliaceae
a. Swietenia mahagoni/ Mahoni Biji Malaria Pohon
15. Menispermae
a. Tinospora crispa/ Brotowali Daun Koreng, gatal-gatal, Liana
luka ringan
16. Mimosaceae
a. Leucaena glauca/ petai cina/ Biji, daun Cacingan, luka baru Perdu
lamtoro disertai bengkak
17. Moringaceae
a. Moringa oleivera/ Daun kelor Daun, tangkai Rematik, sakit kuning Pohon
daun
18. Mytraceae
a. Syzgium aromaticum/ Cengkeh/ Biji Campak Pohon
cakeh
b. Syzygium polyanthum/ Daun Daun, kulit Menurunkan Pohon
salam batang, akar tekanan darah,
maag, kudis
c. Psidium guajava/ Jambu biji/ Daun, buah Diare, sariawan Pohon
jambui biji
19. Oxalidaceae
a.Averrhoa bilimbii/ Belimbing Buah, daun Batuk, panu, Pohon
wuluh/ galimbing jerawat, pegel linu
20. Piperaceae
a. Piper nigrum/ Lada/ sahang Buah Kurap Liana
b. Piper betle/ Sirih hijau/ daun iban Daun Keputihan, mimisan, Liana
radang selaput mata
c. Piper crocatum/ Sirih merah/ Daun Penurun tekanan Liana
iban sirah darah
21. Poaceae
a. Imperata cilindrica/ Alang-alang/ Akar Tekanan darah Herba
lalang tinngi, luka ringgn
b. Cymbopogom nardus/ Serai/ Batang Terkilir dan memar Herba
sehai
c. Saccharum officinarum/ Tebu Batang Obat batuk Herba
hitam/ tebui
22. Rubiaceae
a. Morinda citrifolia/ Mengkudu/ Buah Amandel, batuk, Pohon
makodui demam
23. Rutaceae
a. Citrus aurantifolia/ Jeruk nipis/ Buah Obat batuk, jerawat Pohon
limau
24. Solanaceae
a. Datura metel/ Kecubung/ cubung Daun Kompres penurun Perdu
panas anak, asma,
ramatik
b. Solanum torvum/ Kecombrang/ Buah Rabun mata Perdu
tehung imbang
25. Zingiberaceae
a. Zingiber officinale/Jahe Rimpang Batuk, penghangat Herba
suhu badan, radang
tenggorokan
b. Kaempfeia galangal/Kencur Rimpang Penambah nafsu Herba
makan anak, batuk,
diare
c. Curcuma domestica/ Kunyit/ Rimpang Pelancar menstruasi Herba
kunyik
d. Alpinia galangal/Lengkuas Rimpang Obat panu Herba
e. Curcuma xanthoriza/ Temulawak Rimpang Penambah nafsu Herba
makan anak
f. Curcuma aeruginosa/ Temu Rimpang Batuk berdahak dan Herba
Hitam sesak napas
g. Zingiber purpureum/ Bangle Rimpang Masuk angin, sakit Herba
perut

b. Hasil desain LKS bertujuan agar LKS dapat digunakan pada


Hasil penelitian eksplorasi tanaman pembelajaran Biologi kelas X materi
obat di Desa Bukit Indah Kecamantan keanekaragaman hayati, sub materi
Ketahun kemudian dikembangkan menjadi keanekaragaman tingkat Jenis. Hasil analisis
bahan belajar berupa LKS. Penyusunan dan kurikulum yang telah dilakukan, kompetensi
pengembangan LKS memperhatikan dasar yang diharapkan mampu tercapai
prosedur dan struktur yang tepat. Hal ini dengan menggunakan LKS ini adalah 3.1
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 1(1): 37-45 (2017) ISSN 2598-9669

Mendeskripsikan konsep keanekaragaman dalam mengisi tabel yang ada di LKS dalam
gen, jenis, ekosistem, melalui kegiatan pengelompokan tanaman.
pengamatan. Lalu di halaman 5 terdapat prosedur
Sebelum diujicobakan pada kerja yang terdiri dari alat dan bahan yang
pembelajaran, LKS yang disusun dan digunakan beserta cara kerjanya. Kemudian
dikembangkan sudah menjalani uji validitas di halaman 6 terdapat tabel hasil
oleh beberapa ahli. LKS divalidasi terlebih pengamatan yang harus diisi oleh peserta
dahulu oleh satu dosen biologi dan dua guru didik. Dimana penyususan tabel ini
biologi SMA. Dengan masing-masing memiliki disesuaikan dengan tujuan pembelajran yang
presentase tersedia pada tabel berikut ini: pertama yaitu siswa mampu menyebutkan
Tabel 4.2. Tabel presentase validasi LKS oleh ahli nama tanaman beserta ciri-cirinya. Adapun
bahan ajar cirri yang harus diisikan pada tabel meliputi
No Validator Presentase nama tanaman, bentuk daun, bentuk batang
1. Validator 1 84,37% dan bentuk akar.
2. Validator 2 85,93%
Kemudian di halaman terakhir
3. Validator 3 95,31%
terdapat pertanyaan sebanyak 3 butir yang
Berikut ini merupakan desain LKS yang
dikembangkan dari tujuan pembelajaran.
telah divalidasi oleh validator dengan
Soal pertama disesuaikan dengan tujuan ke
struktur halaman depan (cover), judul, tujuan
tiga. Yang mana siswa diminta
pembelajaran, konsep, prosedur kerja, hasil
mengelompokan jenis tanaman yang telah
pengamatan, pertanyaan dan kesimpulan.
mereka sebutkan ciri-cirinya berdasarkan
Halaman pertama yaitu cover LKS yang
tabel sebelumnya. Soal ke dua disesuaikan
dibuat semenarik mungkin dengan
dengan tujuan ke dua, dimana siswa dituntut
memperhatikan beberapa komponen seperti
mampu menjelaskan konsep
judul LKS, nama anggota kelompok, kelas
keanekaragaman tingkat jenis berdasarkan
yang akan menggunakan LKS, gambar
pengamatan yang telah dilakukan dan soal ke
berbagai jenis tanaman obat mewakili
tiga disesuaikan dengan tujuan ke empat
keanekaragaman tingkat jenis, logo
yaitu siswa diharapan mampu menyebutkan
pendidikan yaitu gambar TUT WURI
manfaat dari bebagai tanaman yang telah
HANDAYANI, logo unib yang menunjukan
ada saat pengamatan. Selajutnya pada
penyusun masih dibawah naungan
bagian kesimpulan, diberikan kalimat
universitas dan nama penyusun.
pengantar untuk mempermudah siswa.
Kemudian di halaman ke dua terdapat
Untuk desain LKS keseluruhan dapat dilihat
beberapa unsur yaitu : tujuan pembelajaran
pada lampiran.
yang dikembangkan dari KD dan diselaraskan.
materi/konsep keanekaragaman dengan
2. Pembahasan
memperkenalkan terlebih dahulu tentang
a. Jenis-jenis tanaman obat suku Pekal
suku pekal untuk memberikan informasi
Setelah dilakukan observasi mengenai
kepada siswa bahwa di lingkungan mereka
data lokasi yang digunakan untuk mencari
sekolah dihuni oleh masyarakat suku pekal
tanaman obat, maka dipilih desa Bukit Indah,
dengan potensi alam yang dapat
Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu
dikembangkan menjadi sebuah bahan
Utara sebagai tempat pencarian tanaman
belajar.
obat karena mempertimbangkan daerah
Selanjutnya dihalaman 3 dan 4
tersebut masih dilewati bantaran sungai
dimasukan materi tentang keanekaragaman
Ketahun. Bantaran sungai ini ternyata
baik keanekaragaman tingkat gen, jenis
menyimpan potensi keanekaragaman
maupun ekosistem serta di halaman 4
tanaman yang berkhasiat sebagai obat.
disertakan beberapa tipe dari bentuk daun
Berdasarkan data pada tabel 4.1 diperoleh 44
dan bentuk akar guna membantu siswa
jenis tanaman obat dari 25 famili. Jenis merugikan kesehatan. Kandungan herbal
tanaman obat yang banyak dimanfaatkan tentunya sama sengan kandungan yang ada
oleh masyarakat suku pekal desa Bukit Indah pada obat-obatan sintetis. Beberapa hal yang
yaitu tanaman dari famili Zingiberaceae perlu diperhatikan untuk meminimalkan efek
dengan jumlah 7 jenis.tanaman. Famili yang tidak diinginkan yaitu harus mengetahui
Zingiberaceae merupakan famili yang kandungan yang terdapat pada tanaman
didominaasi oleh jenis tanaman habitus tesebut sehinggan dalam penggunaannya
herba. Tanaman ini umumnya hidup harus benar-benar sesuai dengan resep yang
ditempat yang banyak mengandung kadar diberikan oleh battra atau orang yang sudah
air. Sehingga pada eksplorasi ini banyak berpengalaman.
ditemukan tanaman dari famili Zingiberaceae b. Uji coba pengembangan LKS
di sepanjang bantaran sungai Ketahun. Selain Pengembangan LKS mengikuti prosedur
jenis tanaman dari famili Zingiberaceae. Prastowo (2011), meliputi desain, tujuan
Pengobatan tradisional masih banyak pembelajaran, materi, kegiatan siswa,
diminati oleh masyarakat dikarenakan efek pertanyaan dan struktur. Desian LKS
samping yang sidikit dibandingkan dengan dirancang dengan mengunakan kertas ukuran
pengobatan kimia. Menurut Putra (2016), A4 (kuarto), kepadatan halaman yang
pengolahan herbal relatif lebih aman rendah, penomoran yang jelas antara judul
digunakan dan tidak terlalu menyebabkan dan sub judul dan kejelasan baik materi
efek samping sebagaimana penggunaan obat maupun instruksi. Prastowo (2011)
sintetik yang diproduksi pabrik farmasi. Hal menyimpulkan LKS yang memiliki desain sulit
tersebut dikarenakan komposisi herbal masih dan rumit akan mengakibatkan pesetra didik
dapat dicerna oleh tubuh. Selain itu, sulit untuk memfokuskan perhatian.
kompleksitas struktur dari sediaan herbal Kemudian untuk model pengembangan
ternyata dapat meminimalkan efek samping desain LKS yaitu dengan model
yang ditimbulkan dari aksi farmatologis/ reconstruction atau rekontruksi. Menurut
bagian aktif dari obat. Devi, dkk (2009), LKS model rekontruksi
Kebanyakan cara pengobatan ini memiliki kegiatan seperti melengkapi suatu
dilakukan dengan cara direbus lalu diminum tabel berdasarkan data yang diperoleh, baik
air rebusannya. Selain itu satu tanaman obat dari pengamatan langsung atau grafik.
tidak hanya digunakan untuk satu penyakit. Pembelajaran menggunakan LKS membantu
Misalnya daun jarak untuk mengobati perut siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan ke
kembung dengan cara mengahangatkan dalam otak mereka melalui tahapan berpikir,
daunnya di atas api lalu ditempelkan pada yaitu mengamati, menganalisis kemudian
perut. Kemudian daunnya bisa birebus menyimpulkan. Kegiatan mengamati karakter
dicampur dengan sambilito digunakan mandi morfologi dari contoh tanaman obat yang
untuk obat gatal. Umumnya penggunaan didapat dari hasil eskplorasi merupakan
tanaman obat ini dikombinasikan dengan usaha untuk membuat materi lebih bersifat
bahan lain sesuai dengan petunjuk dari konret. Selain itu, dibantu juga dengan
battra. Seiring meningkatnya kebutuhan pertanyaan analisis untuk mendorong siswa
masyarakat akan pengobatan yang aman, agar mampu menemukan konsep
efektif, dan ekonimis, masyarakat mulai keanekargaman hayati tingkat jenis.
membudidayakan tanaman obat/herbal, baik Kemudian LKS yang telah divalidasi
dalam skala rumah tangga ataupun secara diujicobakan pada siswa SMAN 1 Ketahun
masal. Meskipun obat herbal relatif aman kelas X dengan kelas yang disediakan yaitu
dibandingkan obat sintesis, akan tetapi tidak kelas X1 dengan jumlah siswa 21 siswa.
serta merta menghilangkan potensi Pemilihan kelas ini berdasarkan hasil ulangan
munculnya efek samping yang dapat yang telah dilaksanakan. Sehingga peneliti
tidak melakukan pretest lagi untuk melihat sehingga terdapat data baru tentang
kemampuan awal siswa namun langsung jenis tanaman obat.
mengujicobakan LKS dan melakulan post test 2) Diharapkan untuk melakukan
untuk melihat hasil belajar siswa apakah penelitian lanjutan tentang
meningkat atau tidak. Setelah dilakukan post pengimplementasian tidak hanya
test diperoleh persentasi ketuntasan 90,47%. satu kelas tetapi menggunakan dua
kelas untuk mengetahui perbedaan
KESIMPULAN DAN SARAN dari hasil belajar dan keefektifan
Kesimpulan dalam menggunakan LKS dalam
pembelajaran.
a) Desain LKS yang dikembangkan
bentuknya lebih simple dari LKS
sebelumnya. Meskipun simple LKS DAFTAR PUSTAKA
hasil pengembangan ini tidak
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
melupakan prosedur dan struktur
Penelitian. Jakarta: Bineka Cipta
pembuatan LKS yang benar. LKS ini
Devi, Poppy Kamala, Renny Sofiraeni,
direspon baik oleh siswa dengan bukti
Khairuddin. 2009. Pengembangan
bahwa hasil belajar siswa meningkat
Perangkat Pembelajaran. Jakarta:
dan tuntas klasikal.
PPPPTK IPA.
b) Penggunaan LKS berdasarkan hasil
Mulyasana, Dedi. 2012. Pendidikan Bermutu
eksplorasi tanaman obat di desa Bukit
dan Berdaya Saing. Bandung::
Indah Kecamatan Ketahun dikatakan
Remaja Rosdakarya
valid dengan rata-rata keseluruhan
Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif
validasi LKS 88,53% dan dapat
Membuat Bahan Ajar Inovatif.
digunakan sebagai sumber belajar
Jogyakarta:
dengan hasil belajar siswa
Diva Press
memperoleh rata-rata 92,38 dengan
Putra, Winkanda Satria. 2016. Kitab Herbal
persentase ketuntasan secara klasikal
Nusantara. Yogyakarta: KATAHATI
90,47% dikatakan tuntas.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
c) Jenis tanaman obat yang
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
dimanfaatkan oleh masyarakat desa
Bandung: Alfabeta
Bukit Indah Kecamatan Ketahun
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian &
terdapat 44 jenis tanaman obat
Pengembangan Reseach and
tergolong dalam 25 famili dan famili
Development. Bandung: Alfabeta
tanaman yang paling banyak
Sukardi. 2012. Evaluasi Pendidikan Prinsip &
dimanfaatkan Zingiberaceae dengan
Operasionalnya. Jakarta : Bumi
jumlah 7 jenis.
Aksara
Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu.
Saran
Jakarta: PT Bumi Aksara
1) Untuk peneliti selanjutnya
diharapkan agar melakukan
penelitian di daerah lain tentang
eksplorasi tanaman obat apa saja
yang dimanfaatkan supaya
memperkaya pengetahuan jenis-
jenis tanaman obat yang belum
terdata di skripsi sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai