Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PLASTIK

GURU PEMBIMBING
Juli Elmariza S.Si

DISUSUN OLEH
Fahalla Mahaisha Denresul
XII B
SMAIT AL-FITYAN SCHOOL KUBU RAYA
Tahun Ajaran 2021/2022
Proses Pembuatan Plastik

Plastik menurut Surono (2013) adalah senyama polimer yang unsur penyusun utamanya merupakan
karbon dan hidrogen. Proses polimerisasi lah yang membentuk plastik.

Produk plastik pertama kali dibuat pada tahun 1862 oleh Alexander Parkes dengan bahasa selulosa.
Penemuan pertamanya ini disebut dengan istilah Parkesine.

Plastik sendiri merupakan material yang dikembangkan sejak tahun 1975 dan diperkenalkan oleh
Montgomery Ward, Jodan Marsh, dan J.C. Penny, Sears.

Di Indonesia pada tahun 1960, industri plastik menjadi industri yang paling berkembang pesat.
Perkembangannya semakin menurun dari waktu ke waktu karena beberapa kendala.

Beberapa kendala yang menurunkan perkembangan industri plastik adalah karena bahan baku plastik
yang masih diimport dari luar negeri, dan bahan dasarnya yang berasal dari minyak bumi tidak dapat
diperbarui.

Tetapi, tidak bisa disanggah, keberadaan plastik pun hingga kini masih banyak. Hal itu karena berbagai
tuntutan kebutuhan pada plastik itu sendiri, misalnya, sebagai kantung belanja,kantung sampah, wadah
makanan dan minuman, dan sebagainya.

Plastik juga perlu melalui proses pembuatan sebelum bisa digunakan sebagai hal yang bermanfaat.
Bahan utama dalam membuat plastik adalah biji plastik, yaitu berupa butiran berwarna bening dan
berbahan dasar bahan kimia, stryin monomer.

beberapa proses pembuatan plastik secara umum di bawah ini:


1. Injection Molding
Proses ini adalah dimana plastik yang masih menjadi berupa biji plastik atau pellet dimasukkan ke dalam
tabung panas. Biji plastik yang telah masuk ke dalam tabung panas nantinya akan meleleh. Lelehannya
akan dibawa ke dalam cetakan.

2. Ekstrusi
Proses ekstrusi dalam membuat plastik ini yaitu bekerja untuk menekan lelehan biji plastik hingga lebur
dan menjadi halus.

3. Thermoforming
Pada proses tahap ini, biji plastik yang telah leleh dan berubah menjadi lempengan, nantinya akan
dipanaskan kembali dan masuk pada tahap proses pencetakan.

4. Blow Molding
Blow molding adalah tahap terakhir pada proses pembuatan plastik secara umum. Dimana biji plastik
yang telah dilelehkan akan dicetak dan dibuat menjadi barang yang diinginkan.
Dampak Pembuatan Plastik

Memang plastik memiliki segudang kelebihan dibandingkan bahan lainnya, namun kesulitan plastik lain
yang membahayakan ekosistem adalah masa terurai yang lama.

Tidak ketinggalan bahwa plastik dapat menyebabkan beberapa permasalahan yang serius, bahkan data
statistik Our World in Data, produksi tahunan plastik dunia meningkat hampir 200 kali lipat sejak 1950.
Pada tahun 1950, diketahui dunia hanya memproduksi dua juta ton plastik per tahunnya yang kini
produksi meningkat sangat drastis.

Menggunungnya sampah plastik dengan tingkat produksinya yang kian tinggi setiap tahun menjadi
masalah bersama. Adapula beberapa dampak sampah plastik yang merugikan beberapa bagian khusus,
salah satunya laut.

Berikut adalah beberapa Dampak yang di dapat dari penggunaan plastik :

1. Sampah Plastik Jadi Masalah Global


plastik menjadi masalah global dikarenakan proses terurai yang lama tetapi tidak mengurangi jumblah
produksi dan bahkan seakan menjadi gaya hidup perkotaan untuk menggunakan berbagai alat berbahan
plastik.
Hal ini terjadi di berbagai belahan dunia seperti Amerika Serikat, Britania Raya, Tiongkok, hingga
Indonesia yang turut menyumbang angka plastik sampah yang tinggi.
plastik menjadi masalah global dikarenakan proses terurai yang lama tetapi tidak mengurangi jumblah
produksi
2. Sampah Plastik Sebagai Polutan Laut
Sampah plastik yang menyerang level global juga menjadi masalah untuk laut sebagai sumber
penghasilan sekaligus kehidupan.
Pasalnya, sampah yang tidak terjaring dan lolos dari proses seleksi akan mengalir ke laut.Sampah yang
berakhir di laut juga dimulai dari rasa acuh untuk membuang sampah melalui selokan, aliran sungai,
atau danau yang akhirnya mengalir hingga ke laut.
3. Sampah Plastik Merusak Ekosistem
Sampah plastik memang merusak ekosistem terlihat dengan berubahnya beberapa sungai yang dipenuhi
dengan limbah industri maupun rumah tangga.
Hewan yang biasa menghiasi sawah atau danau juga perlahan hilang dengan kurang teraturnya cara
pembuangan sampah plastik.
4. Penumpukan Sampah di TPA
Sampah yang tidak terurai dengan baik dengan volume yang banyak juga menghiasi berbagai tempat,
termasuk Tempat Pembuangan Akhir atau TPA.
Pemerintah DKI Jakarta sendiri menggunakan beberapa alokasi tempat, bahkan harus meminjam TPA
dari Kota Bekasi yaitu TPA Bantar Gebang untuk menampung sampah yang sangat banyak.
Alhasil, penumpukan ini menjadi kasus tersendiri dengan volume sampah yang terus berkembang di
setiap tahunnya.
Plastik Dimasa Depan
Pemakaian plastik dalam jumlah banyak juga turut mengambil andil dari meningkatnya masalah ini.
Apabila hal ini dibiarkan, lingkungan hidup kita akan semakin rusak dan tidak sehat sehingga suatu solusi
dibutuhkan.

Banyak ilmuwan dan masyarakat yang mulai menciptakan berbagai alternatif pengganti plastik.
Teknologi ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk masalah limbah plastik yang sudah tidak
terbendung.apa sajakah teknologi tersebut sebagai berikut :
1. Kantong belanja dari pati singkong
Kevin Kumala, berhasil menciptakan kantong belanja berbahan pati singkong. Melalui perusahaan yang
didirikannya yaitu Avani, kantong plastik yang diciptakannya bisa dikomposkan dengan mudah dan telah
tersertifikasi bebas bahan toksik.

2. Styrofoam dari jamur


Produk ini diciptakan oleh Ecoative dengan bahan dasar miselium jamur yang diproses dan dibentuk
sedemikian rupa agar bisa digunakan sebagai kemasan produk. Kemasan yang dihasilkan cukup tebal
dan menyerupai styrofoam sehingga cocok untuk mengemas berbagai jenis produk.

3. Polikarbonat dari gabungan gula dan karbon dioksida


plastik buatan yang berasal dari gabungan gula dan karbon dioksida. Mereka menggunakan kombinasi
bahan tersebut untuk menciptakan bahan sejenis polikarbonat yang umumnya digunakan untuk lensa
kaca mata, kaset, dan botol minum.

4. Botol minum dari ekstrak mikroalga


nstitusi ilmu pengetahuan bernama European Institute of Innovation and Technology (EIT) berhasil
menciptakan kemasan air minum berbentuk bola yang bisa dimakan, karena terbuat dari ekstrak
mikroalga. Produk ini dinamakan Ooho dan sudah mulai diproduksi dalam skala kecil sejak 2014 lalu.
cara mengurangi penggunaan plastik

1. Hindari Penggunaan Sedotan Plastik


2. Gunakan Kantong Reuseable
3. Pilih Toko yang Menggunakan Kemasan Kertas
4. Beli Langsung Banyak
5. Berhenti Membeli Air Minum Kemasan
6. Berhenti Mengunyah Permen Karet
7. Pilih Barang dengan Kemasan Kardus
8. Ganti Tupperware Plastik dengan Wadah Kaca atau Baja
9. Bantu Orang di Sekitar Kita Sadar Pentingnya Mengurangi Penggunaan Plastik
10. Berhenti Membeli Air Kemasan
11. Bawalah Termos Sendiri ke Kedai Kopi
12. Pikirkan Kembali Penyimpanan Makanan Kita

Itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai cara mengurangi sampah plastik.
Teknik membuat Styrofoam dan Dampak styrofoam

1. Bahan Baku Pembuatan Gabus


Untuk membuat gabus, bahan utama yang diperlukan adalah biji plastik jenis EPS. Bentuk bahan baku ini
berupa pasir berbentuk butiran bulat kecil berwarna putih bening sebelum dikembangkan.

2. Peralatan Pembuat Gabus


Untuk dapat menghasilkan gabus, peralatan yang diperlukan adalah cetakan, penghasil uap air, serta
mesin penghembus biji plastik ke dalam cetakan.

Proses Pembuatan Gabus Styrofoam


Dalam teknologi cara membuat gabus Styrofoam industri, terdapat beberapa tahapan utama yang akan
dilalui:

3. Tahap Polymerisasi
Tahap awal sebelum EPS di salurkan ke dalam cetakan, terlebih dahulu harus dicampur dengan
menggunakan gas C5H12 (gas pentana) untuk membentuk Polymerisasi. Setelah melaui proses ini, biji
plastik yang tadinya berbentuk pasir halus, kini telah dikembangkan menjadi butiran gabus bulat
berukuran 50 kali atau bahkan 80 kali lebih besar.

Tahap Expansi Dan Stabilisasi


Besarnya butiran yang dikembangkan dapat diatur pada mesin dengan pengaturan temperatur hingga
sekitar 90-120ºC, tekanan 1 kg/cm3 dan lama proses. Tahap tersebut lebih mirip dengan peristiwa yang
terjadi pada proses pembuatan pop corn.

Tahap Injeksi Material


Pembentukan gabus dapat berupa balok maupun sesuai bentuk barang yang akan dilindungi.
Pembuatan cetakan untuk jenis pelindung TV maupun elektronik biasanya memiliki cetakan yang lebih
rumit, sehingga pembuatan cetakan lebih mahal.

Tahap Penggabungan
Proses penggabungan dilakukan dengan melakukan pemanasan tahap kedua dan pembuangan gas
dalam ruang cetakan, sehingga butiran-butiran dapat lebih mudah direkatkan dan dimampatkan
membentuk sebuah kesatuan.

Proses Pendinginan Dan Pengeringan


Tahap terakhir dari pembuatan gabus styrofoam adalah proses pendinginan dan pengeringan. Gabus
yang baru terbentuk biasanya akan mengandung uap air yang cukup tinggi. Uap air tersebut akan
diuapkan secara langsung pada suhu ruang atau menggunakan sirkulasi udara.

Tahap Pemotongan
Pada pembuatan balok gabus, biasanya akan diikuti oleh proses pemotongan dengan menggunakan
kawat pemotong menggunakan suhu tinggi di atas suhu lumer, sehingga hasil pemotongan akan lebih
bagus dan rapi.

Anda mungkin juga menyukai