Anda di halaman 1dari 1

Tepat pukul empat kurang seperempat, diri ini mencoba mengasingkan diri dari rutinitas.

Iya, rutinitas
sebagai seorang yang selama ini tak dianggap sebagai teman hidup, namun hanya dianggap sebagai
teman biasa. Diri ini tahu, bahwa menunggu itu menyulitkan. Liat, berbagai rentetan gunung bertebaran
namun tak satupun yang pernah ku daki bersamamu. Cinta pertama katanya mengesankan. Memang
benar hingga sekarang masih kuingat rona wajah putih nan lucu dari balik batin yang selama in merindu.
Rindu apa yang pantas untuk kuungkapkan sebagai seorang teman yang selama ini hanya sebatas
teman. Izinkan aku memeluk dirimu kali saja, sebagai kado perpisahan paling serius dariku.

Anda mungkin juga menyukai