Anda di halaman 1dari 2

Perkenalkan aku Dan, aku adalah pecundang yang sesungguhnya kawan.

Bagaimana tidak, telah berkali-kali aku dipecundangi oleh rasa yang terus-menerus aku
banggakan, aku impikan dan aku sanjung selama ini. Seolah-olah kebahagiaan akan
cinta enggan untuk berpihak barangkali hanya sekali saja. Ya, itu yang menjadi satu
hal yang mengganjal, apa yang salah dengan diriku?

Jatuh cinta, pendekatan, lalu patah hati. Itulah siklus yang aku rasakan kawan.
Bahkan aku merasa dibodohi oleh nasib, bagaimana bisa seseorang jatuh dilubang
yang sama? Dengan bahagia yang sementara, tentu dengan rasa sakit yang sama
pula. Seolah-olah aku adalah bunga yang dipupuk dengan rasa bahagia berharap kelak
akan mekar dengan indah. Namun, hati yang masih menjadi kuncup ini diporak-
porandakan terlebih dahulu sebelum sempat mekar menjadi cinta yang indah. Tak
menyisakan kelopak maupun daun sehelaipun, terkoyak hingga ke akar-akarya, hancur.

Lewat tulisan-tulisan ini aku ingin membuka mata dan hati kalian kawan
bahwasanya apa yang kalian lihat baik di dunia nyata, film maupun novel-novel yang
menceritakan bagaimana manisnya cinta belum tentu 100% nyata.
Perkenalan I

Bukan hal asing bagi kita untuk sebuah pengenalan, bahkan dari lahirpun kita
sudah terbiasa dengan hal perkenalan seperti perkenalan dengan kata-kata,
perkenalan dengan angka, perkenalan dengan lingkungan kita, dan perkenalan dengan
teman pertama kita, ya itu sudah biasa kawan.

Perkenalanku dengannya pun biasa saja, berawal dari sosial media. Biasa saja
bukan?

Anda mungkin juga menyukai