Anda di halaman 1dari 10

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
1. Profil Rumah Sakit
RSUD Banyumas didirikan pada tanggal 1 Januari 1924. Pada waktu berdiri
diberi nama “ Burgerziekenhais te Banyumas “, yang lengkapnya bernama
“Juliana Burgerziekenhais “ atau lebih dikenal pada waktu itu sebagai Rumah
Sakit Juliana, dengan kapasitas TT 110 buah. Nama tersebut diambil dari nama
seorang putra mahkota Ratu Wilhelmina dari Belanda.
Tahun 1935 kota Kabupaten pindah ke Purwokerto, sehingga RS
memprihatinkan dan citranya menurun. Setelah berakhir masa penjajahan
Belanda di Indoensia (1941), maka rumah sakit ini menjadi rumah sakit milik
pemerintah pendudukan Jepang dan digantikan namanya menjadi RSU
Banyumas sampai dengan tahun 1945.
Tahun 1945 sampai dengan 1947 menjadi rumah sakit milik Pemerintah
Daerah Kabupaten Dati II Banyumas. Kemudian diserahkan kepada pemerintah
RI pada tahun 1950 dibawah Departemen Kesehatan (Pemerintah Pusat). Tahun
1953 rumah sakit tersebut diserahkan pengelolaannya pada Pemerintah Daerah
Kabupaten Dati II Banyumas.
Mulai tahun 1992 diadakan upaya perbaikan mutu pelayanan yang intensif
dengan penerapan Total Quality Management, Gugus Kendali Mutu, Akreditasi
dan tahun 2000 mulai mencoba menerapkan model akreditasi dengan standar
internasional meng-adopt sistem yang dikembangkan oleh ACHS, Australia
yaitu EQuIP (Evaluation Quality Improvement Program) sehingga dapat
mencapai berbagai prestasi.
Tahun 1993 RSU Banyumas naik kelas dari Rumah Sakit Kelas D menjadi
Kelas C pada tanggal 19 Januari 1993 melalui SK Menkes RI No.
/Menkes/SK/I/1993. Tahun 2000 RSU Banyumas naik kelas dari Rumah Sakit
Kelas C menjadi Kelas B Non Pendidikan pada tanggal 28 Juli 2000 dengan SK
Menkes RI No. 115/Menkes/SK/VII/2000.

20
Tahun 2001 RSU Banyumas ditetapkan menjadi RS Kelas B Pendidikan
oleh Menteri Kesehatan dengan SK No. 850/Menkes/SK/VIII/2001 tangal 5
Oktober 2001, pengelolaannya masih di bawah kendali Pemerintah Daerah
KAbupaten Banyumas dan menjalin ikatan kerjasama dengan Fakultas
Kedokteran UGM sehingga menjadi salah satu dari tiga Rumah Sakit
Pendidikan Utama FK UGM, selain RSUP dr. Sardjito Yogyakarta dan RSU
Soeradji Tirtonegoro Klaten. Tahun 2008 RSUD Banyumas ditetapkan sebagai
Badan Layanan Umum Daerah.
RSUD Banyumas mempunyai visi menjadi rumah sakit Pendidikan utama
yang bermutu tinggi, seibang dan komprehensif. Serta Misi yang dimiliki RSUD
Banyumas yaitu :
a. Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan dan riset bidang kesehatan yang
bermutu tinggi, manusiawi dan terjangkau bagi masyarakat.

b. Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan dan riset bidang kesehatan yang


seimbang, komprehensif dan terintegrasi.
c. Mengembangkan profesionalisme Sumber Daya Manusia.
d. Meningkatkan kesejahteraan pihak-pihak yang terkait.

Seluruh upaya peningkatan pelayanan serta berbagai prestasi yang diperoleh


berkat adanya dukungan dan kepercayaan diri masyarakat kepada RSUD
Banyumas dan karena adanya komitmen dari seluruh karyawan. Motto RSUD
Banyumas adalah memberikan pelayanan yang terbaik yang CEMERLANG
“Cepat, Efektif, Mudah, Efisien, Ramah, Lancar, Aman, Nyaman, Gairah”.

Jenis pelayanan di RSUD Banyumas, kegiatan penyelenggaraan pelayanan


yang dilakukan di RSUD Banyumas terdiri dari :

a. Pelayanan Rawat Jalan

1) Poliklinik Gawat Darurat


2) Poliklinik Spesialis Bedah : Bedah Umum & Bedah Digestive
3) Poliklinik Orthopaedi
4) Poliklinik Spesialis P. Dalam

21
5) Poliklinik ObsGyn
6) Poliklinik Spesialis Anak
7) Poliklinik Spesialis Mata
8) Poliklinik Spesialis THT
9) Poliklinik Spesialis Syaraf
10) Poliklinik Spesialis Jiwa
11) Poliklinik Spesialis P. Kulit Kelamin
12) Poliklinik Kecantikan
13) Poliklinik Jantung
14) Klinik Psikologi
15) Pusat Konsultasi Epilepsi
16) Klinik KB
17) Klinik VIP/ Perjanjian
18) Klinik Stroke Terpadu
19) Poliklinik Konsul. Gizi
20) Poliklinik Laktasi

b. Pelayanan Rawat Inap

1) Pelayanan RI Spesialis Penyakit Dalam


2) Pelayanan RI Spesialis Penyakit Bedah
3) Pelayanan RI Spesialis Penyakit Anak
4) Pelayanan RI Spesialis  ObsGyn
5) Pelayanan RI Spesialis Penyakit Mata
6) Pelayanan RI Spesialis Penyakit THT
7) Pelayanan RI Spesialis Penyakit Syaraf
8) Pelayanan RI Spesialis Penyakit Jiwa
9) Pelayanan RI Spesialis Penyakit Kulit & Kelamin
10) Pelayanan RI  Penyakit Jantung
11) Pelayanan RI Ortopedi
12) Pelayanan RI  Penyakit Paru

22
c. Pelayanan Penunjang

1) IGD  (24 jam)


2) Instalasi Laboratorium Klinik (24 jam)
3) Instalasi Farmasi/Apotek (24 jam)
4) Instalasi Radiologi (24 jam)
5) Kasir (24 jam)
6) Instalasi Rehabilitasi Medik
7) Instalasi Bedah Sentral
8) Instalasi Pem. Sosial
9) Instalasi Gizi
10) Instalasi Sterilisasi Sentral
11) Instalasi Aset & Pemeliharaan Sarana RS
12) Instalasi Teknologi Informasi
13) Diklitbang
14) Perpustakaan

2. Ruang Lingkup dan Pelayanan Radiologi


a. Profil Instalasi Radiologi RSUD Banyumas
1) Falsafah Instalasi Radiologi
“Instalasi radiologi memberikan pelayanan yang baik”
2) Visi Instalasi Radiologi
“Memberikan pelayanan radiologi yang bermutu tinggi dan optimal
kepada pelanggan”
3) Misi Instalasi Radiologi
a) Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan dan riset bidang kesehatan
yang bermutu tinggi, manusiawi dan terjangkau bagi masyarakat.
b) Menyelenggarakan pelayanan pendidikan dan riset bidang kesehatan
yang seimbang, komprehensif dan terintegrasi.
c) Mengembangkan profesionalisme sumber daya manusia.
d) Meningkatkan kesejahteraan pihak-pihak terkait.
4) Motto Instalasi Radiologi
“Gesit dan Bermutu”

23
5) Tujuan
a) Tujuan Umum
Terwujudnya pemeriksaan radiologi yang bermutu
b) Tujuan Khusus
Terwujudnya pemeriksaan radiologi yang mendukung diagnosa.
6) Strategi Pengembangan
a) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di bidang teknologi
radiologi.
b) Meningkatkan fasilitas pelayanan radiologi yang mengikuti
perkembangan IPTEK radiologi .
c) Memberikan pelayanan radiologi yang berkualitas dan bermutu
sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
d) Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan sikap dan perilaku yang
ramah.

b. Manajemen Instalasi Radiologi RSUD Banyumas


1) Kedudukan Instalasi Radiologi
Instalasi Radiologi dalam struktur organisasi RSUD Banyumas,
berada di bawah Direktorak Penunjang.
2) Pengorganisasian Instalasi Radiologi
Instalasi radiologi dipimpin oleh kepala instalasi yaitu seorang
dokter radiolog. Untuk kelancaran kerjanya, maka seorang kepala
instalasi dibantu oleh seorang wakil kepala instalasi yaitu seorang
radiografer senior.
3) Jenis dan Jumlah Tenaga di Instalasi Radiologi RSUD Banyumas
a) Dokter Spesialis : 2 orang
b) Radiografer : 9 orang
c) Petugas Proteksi Radiasi : 4 orang
d) Perawat : 1 orang
e) Tenaga Administrasi dan Kamar Gelap : 4 orang
f) Cleaning Service : 1 orang

24
4) Jenis dan Jumlah Pemeriksaan
Pemeriksaan radiodiagnostik yang dilakukan di Instalasi Radiologi
RSUD Banyumas digolongkan menjadi dua jenis, yaitu :
a) Pemeriksaan CT-Scan dengan kontras dan tanpa kontras
b) Pemeriksaan Radiografi Konvensional
- Pemeriksaan Kontras, meliputi : Oesophagografi, HSG, Maag
Duodenografi, Appendicogram, Colon In Loop, BNO-IVP,
Fistulografi, Cystografi, Urethrografi, Urethrocystografi,
Myelografi Thoracal dan Caudografi.
- Pemeriksaan Non Kontras, meliputi : Thorax, Cranium, SPN,
TMJ, Masoid, Mandibula, Orbita, Pelvis, Ariculatio Humeri,
Cubiti, Wrist Jointm Genu, Ankle Joint, Manus, Pedis,
Calcaneus, Clavicula, Humeri, Antebrachii, Femur, Cruris,
Vertebra Cervical, Vertebra Thoracal Vertebra Lumbal, Vertebra
Thoracolumbal, Abdomen, Wangenstain/Knee Chest, gigi geligi
dan lain-lain.
5) Pelaporan hasil pemeriksaan
Pelaporan hasil pemeriksaan dilakukan diawal. Hal-hal yang dilaporkan
meliputi pemakaian film, pemakaian obat-obatan , jenis pemeriksaan,
pemakaian bahan kontras, jumlah pasien dan pelaporan khusus
pemeriksaan CT-Scan.
6) Pengarsipan
Proses pengarsipan di Instalasi Radiologi RSUD Banyumas dimulai dari
pasien masuk sampai selesai pengambilan hasil adalah sebagai berikut :
a) Pasien datang membawa surat permintaan foto yang ditandatangani
oleh dokter pengirim dan mendaftar di loket yang berhubungan
dengan pembayaran, pemberian nomor foto dan penjelasan ruang
pemeriksaan. Selanjutnya dari komputer SIM RS dilanjutkan ke
komputer PACS untuk memperbaiki data dan jenis pemeriksaan agar
dapat diakses secara online intern rumah sakit.
b) Setelah pasien selesai dilakukan pemeriksaan, jumlah film yang
dicatat dalam buku pemakaian film. Selanjutnya radiograf diserahkan

25
ke dokter untuk dibaca oleh radiolog, hasil pembacaan dicatat dalam
2 rangkap, 1 rangkap asli untuk diserahkan ke klinisi, 1 rangkap
sebagai arsip radiologi.
c) Radiograf yang sudah dibaca diserahkan ke loket pengambilan foto.
Sebelum hasil pemeriksaan diserahkan kepada pasien, surat
pengantar dan kopian hasil bacaan dipisahkan dari dalam amplop
sedangkan hasil bacaan yang asli diserahkan ke klinisi melalui pasien
yang bersangkutan, keluarga ataupun perawat rumah sakit. Nama
pasien, nomor foto, tanggal pemeriksaan serta tanggal pengambilan
dicatat ke dalam buku pengambilan foto.
Arsip-arsip pemeriksaan tersebut digabung menjadi satu dan
diletakkan di almari filling cabinet sebagai tempat penyimpanan
sementara (dalam jangka waktu 3 bulan), kemuadian arsip tersebut
dimasukkan ke ruang arsip radiologi khusus.

3. Hasil Waktu Tunggu Pelayanan Foto Thorax

Laporan Waktu Pelayanan Hasil Foto Thorax 2016

JUMLAH PASIEN JUMLAH


NO BULAN PASIEN FOTO
≤ 3 JAM ≥ 3 JAM
THORAX
1 JANUARI 134 22,75% 455 77,25% 589
2 FEBRUARI 71 10,91% 580 89,09% 651
3 MARET 147 20,45% 572 79,55% 719
4 APRIL 218 27,08% 587 72,92% 805
5 MEI 160 21,25% 593 78,75% 753
6 JUNI 248 36,20% 437 63,80% 685
7 JULI 179 27,93% 462 72,07% 641
8 AGUSTUS 246 36,55% 427 63,45% 673
9 SEPTEMBER 298 40,27% 442 59,73% 740
10 OKTOBER 389 35,36% 711 64,64% 1100
11 NOVEMBER 171 20,96% 645 79,04% 816

26
12 DESEMBER 260 31,86% 556 68,14% 816
RATA-RATA/ 210 27,63% 539 73,37% 749
TAHUN

GRAFIK LAPORAN WAKTU PELAYANAN


HASIL FOTO THORAX 2017
800
711
700 645
580 572 587 593 JUMLAH
600 556 PASIEN ≤ 3
500 455 462 442 JAM
437 427
389
400
298 JUMLAH
300 248 246 260
218 PASIEN ≤ 3
200 134 160 179 171 JAM
147
100 71
0
RI RI RE
T IL EI NI LI S R R R ER
UA UA A PR M JU JU STU BE BO BE MB
N R M A U EM TO M SE
JA B VE
FE AG EPT OK O DE
S N

Laporan Waktu Pelayanan Hasil Foto Thorax 2017

JUMLAH PASIEN JUMLAH


NO BULAN PASIEN FOTO
≤ 3JAM ≥ 3 JAM
THORAX
1 JANUARI 353 34,33% 675 65,67% 1028
2 FEBRUARI 382 33,98% 742 66,02% 1124
3 MARET 152 21,20% 565 78,80% 717
RATA-RATA/ 296 29,84% 661 70,16% 956
TAHUN

27
GRAFIK LAPORAN WAKTU
PELAYANAN HASIL FOTO THORAX 2017
800 742
700 675

600 565
JUMLAH PASIEN ≤ 3JAM
500
JUMLAH PASIEN > 3 JAM
400 382
353
300
200 152
100
0
JANUARI FEBRUARI MARET

B. Pembahasan
Instalasi Radiologi sebagai salah satu pelayanan penunjang di RSUD
Banyumas turut serta dalam peningkatan mutu pelayanan RSUD Banyumas
terhadap pelayanan pencitraan diagnostik yang diberikan kepada pasien.
Tuntutan RSUD Banyumas untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien
dapat terlaksanakan jika mendapat pengakuan yang baik pula dari pasien sebagai
pengguna jasa pelayanan dari RSUD Banyumas.
Pelayanan foto thorax sebagai salah satu jenis pemeriksaan radiologi yang
sering dilakukan di Instalasi Radiologi RSUD Banyumas menjadi hal yang
penting untuk diperhatikan mengingat banyaknya jumlah pasien yang dilakukan
foto thorax. Alur pelayanan foto thorax di Instalasi Radiologi RSUD Banyumas
diatur sedemikian rupa untuk memudahkan pelayanan terhadap pasien.
Pelaksanaan pencitraan diagnostik foto thorax dilakukan oleh radiografer yang
bertugas, rata-rata pasien foto thorax dalam shift pagi sebanyak 25 orang.
Setelah pasien dilakukan foto thorax, kemudian petugas memberi informasi
kepada pasien bahwa hasilnya dapat diambil kurang lebih 3 jam dari
pemeriksaan atau biasanya petugas menginfokan hasil foto diambil setelah jam
12. Hasil foto dicetak dan dibaca oleh dokter spesialis radiolog. Jika pembacaan
hasil ekspertisi hasil telah selesai kemudian dilakukan pengarsipan dan dibawa
kebagian pengambilan hasil rontgen.

28
Waktu tunggu pelayanan hasil foto thorax yang dijanjikan oleh petugas ≤ 3
jam dan peraturan untuk mengambil hasil foto di Instalasi Radiologi RSUD
Banyumas adalah setelah pukul 12.00. Berdasarkan pengamatan yang telah
penulis lakukan selama melaksanakan Praktik Kuliah Lapangan IV di Instalasi
Radiologi RSUD Banyumas, waktu tunggu pasien terhadap pelayanan hasil foto
thorax kurang terlaksana dengan baik yaitu dengan waktu yang telah dijanjikan
petugas ≤ 3 jam.
Hal tersebut dapat dilihat dari tabel laporan waktu pelayanan foto thorax
diatas. Didapatkan jumlah pasien dengan waktu tunggu pelayanan hasil foto
thorax ≥ 3jam lebih banyak daripada dengan waktu tunggu pelayanan hasil foto
≤ 3jam.
Pelaksanaan ekspertisi radiograf yang dilakukan oleh seorang dokter
spesialis radiologi dapat terhambat karena dokter spesialis radiologi harus
melakukan pemeriksaan terhadap pasien USG, konvensional dengan kontras
maupun CT-Scan dengan kontras. Hal ini dapat menjadikan waktu tunggu hasil
pelayanan foto thorax lebih dari waktu yang dijanjikan oleh petugas.
Secara umum, pencapaian target waktu tunggu yang dijanjikan untuk
pelayanan foto thorax kepada pasien belum terlaksana dengan baik di Instalasi
Radiologi RSUD Banyumas. Hal ini berdampak pada kepuasan pasien sebagai
pengguna jasa pelayanan kesehatan RSUD Banyumas. Sehingga Instalasi
Radiologi belum mampu mencapai standar pelayanan minimal rumah sakit pada
Kepmenkes RI No.129 tahun 2008 dalam pelayanan radiologi dengan indikator
waktu tunggu hasil pelayanan foto thorax yang memiliki standar waktu ≤ 3 jam.
Sehingga standar kepuasan pasienpun belum terpenuhi untuk dapat mencapai
standar pelayanan minimal radiologi pada indikator kepuasan pelanggan sesuai
dengan Kepmenkes RI No.129 tahun 2008 yaitu ≥ 80%.

29

Anda mungkin juga menyukai