Kanujoso Djatiwibowo
Tugas akhir mata kuliah “Sistem Pengendalian Manajemen”
Dosen pengampu :
Disusun oleh:
Iba Nur Rachman - 21/490677/PEK/28283
Magister Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
2022
Pendahuluan
Keberhasilan sebuah organisasi dalam menjalankan operasinya tentu harus didukung
dengan sumber daya terbaik yang dimilikinya. Sumberdaya tersebut harus dapat
didayagunakan sebaik mungkin oleh organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai.
Tujuan organisasi tentunya berbeda-beda sesuai dengan maksud organisasi tersebut
didirikan.
Agar sumber daya dapat digunakan dengan efisien untuk mencapai tujuan organisasi
tersebut, maka diperlukan sebuah sistem pengendalian manajemen yang baik dalam
organisasi. Menurut Anthony dan Govindarajan (2007), salah satu tujuan dari sistem
pengendalian manajemen adalah untuk mendorong manajer agar menjadi efektif dan
efisien dalam mencapai tujuan organisasi. Artinya sistem pengendalian manajemen yang
baik menjadi sesuatu yang mutlak diperlukan oleh organisasi apapun bentuknya.
Latar belakang
a. Tugas Pokok Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Kanujoso Djatiwibowo yakni
memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang meliputi
pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan rawat darurat.
b. Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan :
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
4. Penyelenggaraan peneliti han dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
Untuk menjalankan tugas pokok diatas dan juga fungsi terutama fungsi pertama
sebagai penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit, maka rumah sakit menyediakan beberapa layanan berupa:
Struktur Organisasi
Sesuai Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor. 08 Tahun 2012 tentang
perubahan kedua atas peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor. 10 Tahun
2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Kalimantan Timur
sebagai berikut :
VISI
Visi RSKD Balikpapan adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan
yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Visi dari RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo
Balikpapan mendukung visi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur “Berani untuk
Kalimantan Timur yang Berdaulat” yang tertuang dalam RPJMD Kaltim Tahun 2019
– 2023. Visi RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Tahun 2019-2023 adalah
sebagai berikut :
Berdasarkan penjelasan di atas, jelas terlihat keinginan yang kuat dari RSUD Dr.
Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan untuk “Menjadi Rumah Sakit Rujukan Regional
Kalimantan Timur yang berdaulat tahun 2023” dengan tetap mengedepankan
pelayanan yang prima kepada masyarakat. RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo
Balikpapan yang berkedudukan sebagai Rumah Sakit Umum Derah Pemerintah
Provinsi merupakan unsur pelaksana dibidang pelayanan kesehatan serta pendidikan
di bidang kesehatan dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
tentunya bersama-sama dengan instansi lain berupaya mendukung keberhasilan visi
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sesuai dengan tugas pokok dan fungsi instansi
masing-masing.
Lebih jelasnya keterkaitan antara Visi RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan
dengan Visi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
MISI
Misi merupakan suatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat terlaksana
dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan
misi tersebut diharapkan seluruh jajaran organisasi dan pihak lain yang
berkepentingan dapat mengenal dan mengetahui keberadaan dan peran dari RSUD Dr.
Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa
yang dilakukan, kapan dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.
Semua yang telah dijelaskan diatas, tugas, fungsi, visi dan misi serta strategik
ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi. Kesemua hal tersebut merupakan bagian
yang djelaskan dalam sistem pengendalian manajemen rumah sakit terutama pada
tahapan awal dari sistem pengendalian manajemen berupa perencanaan.
Analisa
Berdasarkan Permendagri no 79 tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah
disebutkan di pasal 8 ayat c bahwa Pemimpin BLUD harus menyusun Rencana Strategis
dan menyiapkan Rencana Bisnis Anggaran. Kemudian pada Permendagri nomor 61 tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan BLUD pada pasal 11 c disebutkan
bahwa SKPD atau Unit Kerja harus memenuhi persyaratan administratif dengan membuat
dan menyampaikan dokumen Rencana Strategi Bisnis.
Atas dasar peraturan tersebut, maka dibuatlah Rencana Strategi Bisnis Tahun 2019 - 2023
sebagai bentuk tanggung jawab RSUD dr Kanujoso Djatiwibowo sebagai Badan Layanan
Umum Daerah yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur
Nomor 10 Tahun 2008.
Berdasarkan Model rencana Strategik seperti pada bagan dibawah inilah Rencana Strategi
Bisnis RSUD Dr Kanujoso disusun.
Dimulai dari visi dan misi yang sudah dijelaskan pada latar belakang sebelumnya, RSUD
melakukan analisa SWOT yaitu analisa lingkungan dengan identifikasi berbagai faktor
secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini dapat
memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats) yang sangat
diperlukan dalam pengambilan keputusan strategis yang berkaitan dengan Misi, Tujuan,
Strategi Dan Kebijakan.
Ada empat strategi yang merupakan key success factor yang digunakan yaitu strategi SO
(Strengths-opportunities), strategi WO (Weakness-opportunities), strategi ST (Strengths-
Threats) dan strategi WT (Weakness-Threats).
Hasil dari analisa SWOT merupakan hal yang mendasari dalam penyusunan strategis, tema
strategis dan pemetaan strategis. Dari beberapa rencana strategis yang disusun hanya
strategi yang dapat memecahkan masalah yang dapat memecahkan isu strategis dengan
menganalisa :
1. S-O Strategi adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan
untuk merebut peluang.
2. W-O Strategi adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan peluang yang ada.
3. S-T Strategi adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan
untuk mengatasi ancaman.
4. W-T Strategi adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan
untuk menghindari ancaman.
Berikutnya adalah menentukan alat ukur yang akan digunakan pengukuran kinerja.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2019 pasal 18 ayat 2
disebutkan bahwa pengukuran kinerja keuangan setidaknya mengukur rentabilitas,
likuiditas, solvabilitas dan kemampuan penerimaan dari jasa layanan untuk membiayai
pengeluaran. Sedangkan pasal 18 ayat 3 nya menyebutkan bahwa penilaian kinerja non
keuangan sebagaimana diukur paling sedikit berdasarkan perspektif pelanggan, proses
internal pelayanan, pembelajaran dan pertumbuhan.
Atas dasar itu penyusunan Rencana Strategis Bisnis 2019-2023 RSUD dr Kanujoso
Djatiwibowo, dijabarkan sebagai berikut:
a. Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif ini pengukuran kinerja didasarkan pada dua hal yaitu cakupan
pelanggan dan juga kepuasan pelanggan.
1. Cakupan pelanggan, dalam cakupan pelanggan ini ada dua hal yang
menjadi penilaian (1) kunjungan baru (customer acquistion) yaitu indikator
yang digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana minat pasien baru
menggunakan jasa layanan yang disediakan, (2) loyalitas pelanggan
(customer loyality) yaitu untuk mengukur sampai sejauh mana Rumah Sakit
mampu mempertahankan pasien lama (kunjungan ulang) untuk
menggunakan jasa layanan yang disediakan.
2. Kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
Indikator ini untuk mengukur sampai sejauh mana kepuasan pasien sebagai
pelanggan di rumah sakit terhadap layanan yang diberikan oleh RSUD Dr
Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Survey kepuasan pelanggan merupakan
salah satu program dalam mendukung pelaksanaan Reformasi Birokrasi
terkait keberhasilan dalam pelaksanaan Program peningkatan kualitas
pelayanan publik. Hasil yang diharapkan dari Reformasi Birokrasi adalah
meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaran pelayanan
publik di setiap unit pelayanan. Sebagai penyelenggara Pelayanan
pelayanan publik pemerintahan maka RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo
harus mendukung pelaksanaan Reformasi Birokrasi dengan peningkatan
kualitas pelayanan publik melalui survey kepuasan pelanggan untuk
mengetahui gambaran kepuasan pelanggan terhadap pelayanan kesehatan
RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.
Dalam perspektif ini pengukuran kinerja didasarkan pada aspek tehnis yang
diharapkan dari tujuan (goal) pelayanan medis, yang meliputi kualitas fisik
(quality of place) maupun mutu pelayanan (quality of sevice).
Dalam pencapaian mutu layanan pada perspektif bisnis internal, dibutuhkan upaya
manajemesn dalam penyediaan sumber daya pelayanan baik dari aspek berikut :
1. Ketersediaan SDM
RSUD dr Kanujoso Djatiwibowo mengklasifikasikan sumber daya manusia
berdasarkan beberapa kriteria : Status kepegawaian (PNS dan tenaga honor
BLUD), fungsi (tenaga kesehatan dan non kesehatan), berdasarkan tingkat
pendidikan dan juga kepangkatan dan golongan.
2. Komitmen SDM
Unsur pengukuran kinerja pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran
adalah komitmen SDM. Komitmen tersebut diukur dari seberapa jauh
petugas pelayanan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk pelayanan
klinik kedokteran melalui aktivitas – aktivitas sebagai berikut:
Diagnosa : Komitmen petugas pelayanan diukur dari sejauh mana setiap
aktivitas diagnose didukung dengan pemanfaatan peralatan, ruangan dan
tenaga penunjang medis yang dimiliki Rumah Sakit. Pemanfaatan
penunjang diagnose meliputi Laboratorium dan Radiologi.
Tindakan : Komitmen petugas pelayanan berkaitan dengan aktivitas
tindakan medis berupa pemanfaatan ruang rawat Inap dan Ruang Operasi
Rumah Sakit.
Terapi : Komitmen petugas pelayanan berkaitan dengan aktivitas terapi
medis berupa pemanfatan sumber daya Farmasi dan Rehabilitasi Medis
Rumah Sakit oleh pelayanan atas hasil diagnose dari Rawat Jalan, Rawat
Darurat dan Rawat Inap.
Peralatan Medis
Pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur peralatan medis dapat
diidentifikasi dari kelengkapan alat, Jumlah alat yang telah dikalibrasi
dan kualitas alat.
Gedung Pelayanan.
d. Perspektif Keuangan.
Kinerja keuangan adalah gambaran posisi keuangan rumah sakit dari sumber
pendanaan maupun pembiayaan. Dalam mengukur perspektif keuangan dilihat dari
Indikator yaitu :
1. Sales Growth Ratio (SGR), Indikator Sales Growth Ratio ini digunakan
untuk mengukur kemampuan Rumah Sakit menggali pendapatan fungsional
dari jasa layanan kesehatan.
2. Cost Recovery Ratio (CRR), Indikator Cost Recovery Ratio ini digunakan
untuk mengukur sampai sejauh mana kontribusi pendapatan fungsional
rumah sakit terhadap belanja operasional.
3. Tingkat Kemandirian Keuangan Rumah Sakit, Indikator ini mengukur
sampai sejauh mana kontribusi pendapatan fungsional terhadap total
belanja.
Strategi I :
Strategi II
Strategi III ini merupakan strategi untuk mencapai tujuan ” Meningkatkan Pengelolaan
Baku Mutu Limbah Rumah Sakit” dengan sasaran ” Terwujudnya Rumah Sakit yang
Ramah Lingkungan”. Strategi yang ditetapkan oleh RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo
Balikpapan adalah dengan Meningkatkan Pengelolaan Baku Mutu Limbah Rumah Sakit.
Untuk mendukung strategi tersebut dibuatkan kebijakan strategiknya yaitu Peningkatan
Pengelolaan Baku Mutu Limbah Rumah Sakit. Agar dapat dilaksanakan dengan baik,
maka strategi II dituangkan dalam program:
Dari ketiga strategi tersebut yang kemudian diturunkan lewat kebijakan yang diambil dan
kemudian diturunkan menjadi Program dan kegiatan yang akan diimplementasikan
diharapkan tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan dapat dicapai.
Simpulan
Sebagai salah satu fungsi pengendalian manajemen perencanaan dapat digunakan sebagai
alat untuk mengukur kinerja. Terlihat dari penggunaan pendekatan keuangan dan non
keuangan yang digunakan sebagai alat ukurnya.
Masih diperlukan banyak perbaikan dalam penyusunan rencana strategi bisnis yang
dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Dr Kanujoso Djatiwibowo.
Referensi