Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PROSES AKULTURASI, ASIMILASI, DAN INOVASI KEBUDAYAAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Matakuliah Pengantar Antropologi

Dosen pengampu :

Disusun Oleh :

Sulis Saomu Novianti

Syaila El Khusna

Zulfa Imam Khoeri 201100433

PROGRAM STUDI PAI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) SUFYAN TSAURI

MAJENANG-CILACAP

Jln. K.H. Sufyan Tsauri Majenang Cilacap, Jawa Tengah ( 53257 ) Tlp. ( (0280) 623562
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadiran Allah atas segala rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini yang berjudul Proses akulturasi, asimilasi, dan inovasi kebudayaan

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, baik dalam segi pemikiran maupun materinya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Antropologi . Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi pembaca.

Kami yakin dalam makalah yang kami buat ini terdapat banyak kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar kami dapat memperbaiki kekurangan yang ada.

Majenang 21 September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................

A. Latar Belakang ..............................................................................................................


B. Rumusan Masalah.........................................................................................................
C. Tujuan ...........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................

A. Pengertian akulturasi .....................................................................................................


1. Proses akulturasi......................................................................................................
2. Bentuk bentuk akulturasi.........................................................................................
3. Dampak akulturasi...................................................................................................
4. Faktor yang mempengaruhi akulturasi....................................................................
5. Mekanisme akulturasi .............................................................................................
B. Pengertian aasimilasi.....................................................................................................
1. Faktor pendorong asimilasi .....................................................................................
2. Faktor penghambat asimilasi...................................................................................
3. Jenis-jenis asimilasi.................................................................................................
4. Contoh asimilasi......................................................................................................
5. Hasil asimilasi .........................................................................................................
C. Pengertian inovasi kebudayaan.....................................................................................
1. Jenis-jenis inovasi kebudayaan...............................................................................

BAB III PENUTUP.................................................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akulturasi merupakan perpaduan antara kebudayaan yang berbeda yang
berlangsung dengan damai dan serasi. Akulturasi atau Culture contect, sebagai proses sosial
yang timbul bila suatu kelompok dengan kebudayaan asing dengan sedemikian rupa yang
lambat laun kebudayaan asing itu diterima dan diolah sendiri tanpa menyebabkan hilangnya
keaslian budaya itu sendiri. Dalam arti yang lebih luas. Bahwa akulturasi merupakan proses
yang dilakukan oleh masyarakat pendatang untuk menyesuaikan diri dengan memperoleh
kebudayaan masyarakat setempat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pola perilaku komunikasi antara masyarakat pendatang dengan masyarakat
pribumi?
2. Bagaimana proses akulturasi antara masyarakat pendatang dengan masyarakat pribumi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pola perilaku komunikasi antara masyarakat pendatang dengan
masyarakat pribumi
2. Untuk mengetahui proses akulturasi antara masyarakat pendatang dengan masyarakat
pribumi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian akulturasi
Akulturasi dapat dideskripsikan sebagai suatu tingkat dimana seorang individu
mengadopsi nilai, kepercayaan, budaya, dan praktek-praktek tertentu dalam budaya baru.
Menurut redfield, linton dan herskovits akulturasi memahami fenomena yang terjadi ketika
kelompok individu yang memiliki budaya yang berbeda dan datang budaya lain kemudian
terjadi hubungan yang berkelanjutan dari pertemuan pertama hingga perubahan berikutnya
dalam pola kultur asli hingga bercampurnya kedua kebudayaan tersebut.1
1. Proses akulturasi
Suatu bentuk proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan
suatu kebudayaan tertentu terjadi kontak budaya, yang mana unsur-unsur
budaya asing lambat laun diterima dan diolah kebudayaan sendiri tanpa
menghilangkan unsur-unsur kepribadiaan kebudayaan sendiri. Proses akulturasi
ini sangat penting khususnya didaerah yang penduduknya plurar (terdiri dari
beragam suku, ras, agama dll) agar terciptanya kehidupan yang harmonis. Di
indonesia pada umumnya lebih khususnya pada jawa proses akulturasi ini
berjalan cukup baik, misalnya akulturasi budaya islam dengan budaya lokal,
budaya pra islam dengan budaya islam, budaya moderen dengan budaya
tradisional, masing-masing diterima dan mengalami akulturasi satu sama lain
tanpa kehilangan identitasnya sendiri. 2
2. Bentuk-bentuk akulturasi.
a. Subtitusi
Merupakan suatu proses penggantian unsur budaya yang lama
digantikan unsur budaya baru dengan memberikan nilai tambah bagi
penggunanya.
b. Sinkretisme
Suatu proses terbentuknya suatu sistem yang dikarenakan adanya
perpaduan unsur budaya lama dan baru.
c. Addition
Ialah suatu proses yang mengkombinasikan antara dua atau lebih
unsur budaya sehingga memberikan nilai tambah terhadap unsur itu
sendiri.
d. Deculturation
Merupakan suatu proses pergantian unsur budaya lama yang
tergantikan dengan unsur budaya baru
e. Originasi
Proses masuknya suatu budaya baru yang memberikan budaya
secara signifikan dalam ruang lingkup masyarakat diwilayah tertentu

1 http://repository.uin-suska.ac.id/6776/3/BAB%20II.pdf di akses pada 5 oktober 2021


2 file:///C:/Users/user/Downloads/1611-4295-1-PB.pdf di akses pada 5 oktober 2021
f.Rejection
Suatu proses penolakan terhadap budaya yang baru penolakan
dilakukan karena budaya tersebut dianggap memberikan dampak
negafit terhadap masyarakat.
3. Dampak akulturasi
a. Terjadinya perubahan cara pandang tentang kehidupan bermasyarakat
dari cara yang lama kepada cara yang baru, misalnya silaturahmi kepada
orang tua dan kerabat yang dulu harus dilakukan secara berhadap
hadapan, kini silaturahmi dapat dilakukan dalam jarak jauh, melalui
telepon, pesan singkat dll
b. Terjadinya perubahan secara pergaulan serta semakin terbukanya hal -
hal yang awalnya dianggap tabu, misalnya hubungan antar remaja yang
semakin terbuka.
c. Terbukanya wawasan masyarakat menuju pengetahuan yang lebih luas,
misalnya masyarakat menikmati hasil-hasil penemuan baru dan dapat
menerapkan teknologi yang canggih.
d. Perubahan mentalitas, rasa malu dan kepiawaian masyarakat. Misalnya
perempuan lebih aktif bekerja diluar rumah, berpolitik menjadi
penguasa dan pengusaha, dan mampu mengendalikan perusahaan
besar yang awawlnya hanya dikuasai oleh laki-laki.3
4. Faktor yang mempengaruhi akulturasi
a. Kemiripan.
Kemiripan antara budaya asli (imigran) dan budaya pribumi mungkin
merupakan faktor terpenting yang menunjang potensi akulturasi.
b. Usia pada saat berimigrasi.
Diantara faktor-faktor atau karakteristik-karakteristik demografi,
usia pada saat berimigrasi dan latar belakang pendidikan terbukti
berhubungan dengan potensi akulturasi.
c. Latar belakang pendidikan.
Pendidikan terlepas dari konteks budayanya, ternyata memperbesar
kapasitas seseorang untuk menghadapi pengalaman baru dan mengatasi
tantangan hidup.
d. Kepribadian.
Faktor kepribadian seperti suka berteman, toleransi, maumengambil
resiko, keluesan kognitif, keterbukaan dan sebagainya. Karakteristik-
karakteristik kepribadian ini bisa membantu imigran membentuk
persepsi, perasaan dan perilakunya yang memudahkan dalam
lingkungan yang baru.
e. Pengetahuan
Pengetahuan imigran tentang budaya pribumi sebelum berimigrasi
yang diperoleh dari kunjungan sebelumnya, kontak-kontak antar

3 https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/11667-Full_Text.pdf di akses pada 5 oktober 2021


personal dan lewat media masa, juga dapat mempertinggi potensi
akulturasi imigran. 4
5. Mekanisme akulturasi
a. Unsur budaya asing yang mudah diterima
1. Unsur-unsur yang kongkrit wujudnya, seperti benda-benda
keperluan rumah tangga dan alat-alat pertanian yang praktis dipakai.
2. Unsur-unsur kebudayaan yang besar sekali gunanya bagi sipemakai.
Contohnya kendaraan bermotor.
3. Unsur-unsur kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan
masyarakat penerima. Contohnya. Penerangan listrik menggantikan
penerangan tradisional dan telepon seluler menggantikan telepon
rumah.
b. Unsur-unsur asing yang sulit diterima
1. Unsur-unsur kebudayaan yang wujudnya abstrak, misalnya paham
ideologi negara asing.
2. Unsur-unsur kebudayaan yang kecil sekali gunanya bagi si pemakai,
Contohnya cara meminum teh.
3. Unsur-unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan keadaan
masyarakat penerima. Adat kebiasaan yang sulit digantikan oleh
kebiasaan dan budaya orang asing.
B. Pengertian asimilasi
Proses perubahan pola kebudayaan untuk menyesuaikan diri dengan mayoritas. 5
Menurut Danandjaya, proses pembaharuan suatu budaya biasanya melalui asimilasi yang
melalui dua proses asimilasi yaitu asimilasi tuntas satu arah dan asimilasi tuntas dua arah.
Asimilasi tuntas satu arah yaitu seseorang atau kelompok mengambil alih budaya dan jati diri
kelompok dominan dan menjadi bagian dari kelompok itu. Asimilasi dua arah dapat
berlangsung manakala dua atau lebih kelompok etnik saling memberi dan menerima budaya
yang dimiliki oleh setiap kelompok etnik. 6
1. Faktor –faktor pendorong asimilasi
a. Toleransi diantara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan
b. Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi
c. Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang
dibawanya.
d. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
e. Persamaan dalam unsur-unsur universal
f. Perkawinan antara kelompok dalam kebudayaan yang berbeda
g. Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing-masing untuk
menghadapi musuh tersebut. 7

4 http://repo.iain-tulungagung.ac.id/6914/5/BAB%20II.pdf di akses pada 5 oktober 2021


5 Robert M. Jiobu, Ethnicity and asimilation, ( New York: State Univ of New York Pr, 1988), Hlm 6
6 https://media.neliti.com/media/publications/62927-ID-akulturasi-dan-asimilasi-dalam-konteks-i.pdf di akses

pada 5 oktober 2021


7 http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00321-JP%20bab%202.pdf di akses pada 5 oktober

2021
2. Faktor-faktor penghambat asimilasi
a. Kumpulan yanag terisolasi atau terasing ( biasanya kumpulan minoritas)
b. Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi
c. Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini
bisa diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan
d. Perasaan bahwa kebudayaan kumpulan tertentu lebih tinggi dari pada
kebudayaan kumpulan yang lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan
kumpulan yang satu tidak bersedia mengakui keberadaan kebudayaan
kumpulan yang lain.
e. Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut
f. Perasaan yang kuat bahwa individu terikat dalam kebudayaan kumpul an
yang bersangkutan.
g. Golongan minoritas mengalami gangguan dari kumpulan penguasa.
3. Jenis-jenis asimilasi
a. Budaya
Proses perpaduan antara sifat kebudayaan di suatu daerah dengan
daerah lainya, dengan tanpa menghilangkan identitas diri, tahapan asimilasi
ini akan menjadikan hubungan sosial masyarakat lebih terlihat dekat.
b. Struktural
Proses sosial dan interaksi sosial sehingga terjadi sistem sosial
percampuran komponen berbeda dalam lembaga sosial dengan
mempertimbangkan unsur-unsur berkaitan dengan kemasyarakatan. Hal ini
mengidentifikasikan bahwa bentuk asimilasi struktural lebih contoh pada
lembaga formal yang dilakukan dalam sistem pemerintahan.
c. Perkawinan
Bentuk penyesuaian masyarakat yang melangsungkan pernikahan
secara legal dan sah menurut nilai agama. Perpaduan kebersamaan antara
dua insan yang mencintai ini dilakukan sebagai wujud kolaborasi kasih
sayang yang memilih hidup bersama.
d. Agama
Kolaborasi yang dilakukan atas berbeda keyakinan, bentuk
perpaduan ini bukan pada ajaranya akan tetapi pada proses
penyelenggaraan ritual ibadah yang dilakukan dengan tidak menguasai salah
satu inti agama yang dipercayaai.
e. Liguistik
Proses pencampuran antara komponen bahasa-bahasa yang
dipergunakan masyarakat sehari-hari. Kolaborasi ini dilakukan dalam rangka
menyesuaikan dalam peradaban dan perkembangan zaman.
f. Arsitektur
Pembangunan gedung atau daerah yang dilakukan masyarakat untuk
mewujudkan kehidupanya. Peranan asimilasi ini agar lebih mendekatkan
hubungan setiap komponen dalam kehidupan, sehingga memiliki corak
beraneka ragam.
g. Interaksi
Interaksi sosial yang dihasilkan dari asimilasi merupakan perwujudan
dari sistem pergaulan yang didapatkan individu dan kelompok dimana ia
tinggal. Sehingga kadangkala hal ini menjadi proses pembelajaran kepada
semua pihak untuk mampu menerapkanya. 8
4. Contoh asimilasi
a. Perubahan gaya berpakaian
Adanya perubahan gaya berpakaian mengikuti tren k-pop atau
negara-negara barat.
b. Adanya musik dangdut
Musik dangdut dihasilkan dari pengaruh musik melayu dan musik
india.
c. Penggunaan baju koko di indonesia
Awalnya baju koko identik dengan baju pria warga china, namun kini
dugunakan sebagai baju muslim untuk pria.
d. Perayaan hellowendan valentine
Dua perayaan ini bukan kebudayaan asli indonesia, tetapi cukup
banyak masyarakat indonesia yang merayakanya.
e. Penggunaan bahasa inggris dalam bahasa gaul
Anak muda indonesia tidak sedikit menggunakan bahasa inggris
dalam menjalin komunikasi. Padahal bahasa inggris bukan bahasa resmi
indonesia.9
5. Hasil asimilasi
Semakin tipisnya batas perbedaan antar individu dalam kelompok atau bisa
juga batas-batas dalam kelompok.
C. Pengertian inovasi kebudayaan
Merupakan suatu proses perubahan kebudayaan yang terjadi karena adanya
pengaruh yang timbul dari dalam kebudayaan itu sendiri (disini terjadi pembaharuan)
sehingga menghasilkan hal-hal yang baru.10
pengertian inovasi kebudayaan adalah Adalah proses sosial budaya yang menerima
unsur-unsur kebudayaan baru dan mengesampingkan cara-cara lama yang telah melembaga.
Contohnya adalah pada penemuan pesawat terbang, semakin berkembangnya jaman dan
ilmu pengetahuan maka pesawat terbang-pun semakin dikembangkan lagi dan lagi sehingga
semakin canggih dan bisa didapatkan manfaat yang lebih.
Lalu pada perkembangan telepon, semakin berkembangnya jaman maka telepon
semakin canggih sehingga ditemukan-lah telepon genggam atau handphone yang dapat di
bawa kemana-mana yang memiliki multi fungsi, sehingga dapat mempermudah manusia
dalam berkomunikasi dan mencari informasi. Dan contoh lainnya seperti pada AC yang
seiring berkembangnya jaman sehingga memiliki kelebihan untuk membasmi berbagai jenis
nyamuk dan bakteri jahat yang bisa mengancam kesehatan manusia. Jadi pendingin ruangan
sekarang ini tidak hanya saja memberikan rasa sejuk tapi dapat juga menjaga kesehatan bagi
penggunanya.

8 https://dosensosiologi.com/bentuk-asimilasi/ di akses pada 5 oktober 2021


9 https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/09/124504069/perbedaan -asimilasi-dan-akulturasi-beserta-
contohnya di akses pada 5 oktober 2021
10 https://repository.unikom.ac.id/35854/1/PERUBAHAN%20KEBUDAYAAN.pdf di akses pada 5 oktober 2021
1. Jenis-jenis inovasi kebudayaan
a. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat
rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transportasi dan lain sebagainya)
b. Mata pencarian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan,
sistem produksi, sistem distribusi dan lain sebagainya)
c. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem
hukum, sistem perkawinan)
d. Bahasa (lisan maupun tertulis)
e. Kesenian (seni rupa, seni gerak, dan sebagainya)
f. Sistem pengetahuan
g. Religi ( sistem kepercayaan)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULA
Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku bangsa, memiliki warisan budaya
yangsangat kaya. Berbagai macam tradisi dan adat-istiadat yang dimiliki Indonesia
sepertimenjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Indonesia kaya menjadi karena
budayanya. Kekayaan b udaya itu ditambah lagi dengan masukny a berbagai
unsurkebudayaan asing ke dalam Indonesia melalui prosesasimilasi dan akulturasi. asimilasi
adalah bercampurnya dua budaya atausehingga menghasilkan suatu kebudayaan baru yang
berbeda dengankebudayaan Membanggakan. Asimilasi ini biasa terjadi pada golongan
minoritas dan golonganbanyak pada suatu tempat.Sedangkan Akulturasi adalah
bergabungnya dua kebudayaan atau lebih sehinggamenciptakan suatu kebudayaan baru,
tanpa menghilangkan kepribadian darikebudayaan asli. Indonesia yang dirajut dari aneka
suku bangsa (etnik), juga pendatang dari berbagai bangsa, sampai sekarang tidak meng alam
lagi kepiluansangat sangat tentang pembauran. Kebudayaan tidak berdiri sendiri.
Persentasekebudayaan akan selalu terjadi, yang kita perintahkan adalah persentuhan
kebudayaanyang bersahabat, Seperti asimilasi dan akulturasi.Asimilasi adalah proses sosial
yang timbul akibat adanya kontak sosial. SedangkanAkulturasi adalah suatu keharusan
budaya selama manusia saling melakukan kontak.Golongan yang mengalami proses asimilasi
adalah golongan utama dan golonganminoritas Biasanya, golongan minoritas yang
menguhah sifat khas dari unsur-unsur budayaannya, dan penyesuaiannya dengan budaya
dari golongan sedemikian rupa sehingga lambat laun kehilangan kepribadiankebudayaannya,
dan masuk ke dalam kebudayaan yang utama. kalau demikianterminologinya, yang
diperlukan adalah saling toleran, tidak sekadar memenangkansembari melacak kebudyaan
minoritas. Tidak dapat pula dipungkiri, kebudayaan yang tangguh akan 'memakan'
kebudayaan yang tidak berkualitas, (tidak mampu bersaing). Hal tersebut dapat kita simak
dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.uin-suska.ac.id/6776/3/BAB%20II.pdf di akses pada 5 oktober 2021
file:///C:/Users/user/Downloads/1611-4295-1-PB.pdf di akses pada 5 oktober 2021
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/11667-Full_Text.pdf di akses pada 5 oktober
2021
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/6914/5/BAB%20II.pdf di akses pada 5 oktober 2021
Robert M. Jiobu, Ethnicity and asimilation, ( New York: State Univ of New York Pr, 1988), Hlm
6
https://media.neliti.com/media/publications/62927-ID-akulturasi-dan-asimilasi-dalam-
konteks-i.pdf di akses pada 5 oktober 2021
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00321-JP%20bab%202.pdf di
akses pada 5 oktober 2021
https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/09/124504069/perbedaan-asimilasi-dan-
akulturasi-beserta-contohnya di akses pada 5 oktober 2021
https://repository.unikom.ac.id/35854/1/PERUBAHAN%20KEBUDAYAAN.pdf di akses pada 5
oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai