Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN
Detail Engineering Design (DED)
Gedung DPU Madukoro

I. PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Dalam Sistem Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) baru Pemerintah Kota
Semarang, ada penggabungan dua dinas teknis yang sebelumnya berdiri sendiri,
yaitu Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral dan
Dinas Bina Marga menjadi satu yaitu Dinas Pekerjaan Umum. Dengan
penggabungan tersebut maka jumlah pegawai bertambah cukup signifikan
sedangkan Kantor sebelumnya tidak cukup menampung semua pegawai, disamping
itu kantor-kantor sebelumnya digunakan untuk operasional Dinas yang lain. Oleh
sebab itu perlu adanya kantor baru yang cukup representatif untuk mewadahi
aktivitas pegawai Dinas Pekerjaan Umum.
Kantor yang dipakai saat ini oleh Dinas Pekerjaan Umum tidak memadai
untuk operasional Dinas Pekerjaan Umum terutama perbandingan luas ruangan
dengan jumlah pegawai. Dalam rangka memperlancar kinerja dan operasional Dinas
Pekerjaan Umum, maka menjadi penting menambah kapasitas ruangan dengan
menambah gedung kantor baru. Setiap pembangunan gedung pemerintah wajib
adanya perencanaan yang matang dan detail karena itu diperlukan adanya
penyusunan Detail Engineering Design (DED) Gedung DPU Madukoro. Dalam
rangka pengadaan jasa konsultansi perencanaan teknis tersebut, Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ini disajikan sebagai dasar acuan bagi para penyedia jasa konsultansi
dalam mengajukan penawaran.

I.2. MAKSUD TUJUAN


Maksud dari kegiatan ini adalah menyediakan kantor operasional dinas yang
representatif untuk pegawai Dinas Pekerjaan Umum.
Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah:
Meningkatnya kualitas kerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum dengan adanya
kantor baru yang representatif.

1
Kebutuhan ruang untuk kegiatan operasional Dinas Pekerjaan Umum akan
terpenuhi dengan lebih baik.

I.3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah:
Tersusunnya dokumen detail engineering design (DED) Gedung DPU
Madukoro berdasarkan aturan digunakan sebagai pedoman dalam pembangunan
fisik dilapangan;
Dasar penyusunan paket kegiatan untuk pembangunan Gedung DPU Madukoro
yang lebih komprehensif.
Tersedianya dokumen arahan untuk pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan kegiatan pembangunan Gedung DPU Madukoro.

II. DASAR HUKUM


1. Undang-undang Republik Indonesia No.26 Tahun 2007, tentang Penataan
Ruang;
2. Undang-undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2002, tentang Bangunan
Gedung;
3. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 beserta perubahannya tentang
Pengadaan Barang/ JasaPemerintah;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2008 tentang
pedoman penyediaan dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan
Perkotaan;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 30/PRT/M/2006 tentang
Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan
Lingkungan;

2
8. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 – 2031;
9. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2010 tentang Penataan Ruang
Terbuka Hijau (RTH);
10. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bangunan
Gedung;
11. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup di Kota Semarang;
12. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 16 Tahun 2016 tentang APBD Kota
Semarang Tahun Anggaram 2017;
13. Peraturan Walikota Semarang Nomor 129 Tahun 2016 tentang Penjabaran
APBD Kota Semarang Tahun Anggaran 2017;

III. LOKASI KEGIATAN

Lokasi kegiatan ini adalah di Jl. Madukoro raya no.7 Kota Semarang.

IV. LINGKUP KEGIATAN

Kegiatan pembangunan Gedung DPU Madukoro ini merupakan pembangunan


gedung kantor pemerintah yang dalam perencanaannya harus mengacu pada
peraturan

3
-peraturan tentang bangunan gedung pemerintah yang berlaku. Kegiatan yang
dilakukan meliputi beberapa tahapan, antara lain:

a. Pengukuran dan Identifikasi awal


Merupakan tahap penelitian dan pendokumentasian yang terdiri atas
pengumpulan data-data awal seperti foto awal lokasi dan sekitarnya, data lokasi
kegiatan seperti luasan tapak,batas-batas tapak,dan pola lalu lintas sekitar tapak.
Analisa lalu lintas sekitar tapak menjadi penting mengingat lokasi kegiatan dekat
dengan perlintasan rel kereta api. Arah angin dan arah sinar matahari terhadap
tapak juga menjadi pertimbangan dalam mendesain bangunan. Elemen-elemen lain
yang perlu di data antara lain sungai dan drainase yang ada, pola
aliran air hujan,genangan air hujan, pedestrian, pohon dan jalur hijau.
Beriringan dengan pendataan lapangan, dilakukan pengukuran tapak dengan
theodolit /total station dan penetuan titik ikat (Bench Mark). Kemudian
penyelidikan tanah, terdiri dari uji sondir dan boring disertai uji laboratorium. Data-
data tersebut yang digunakan sebagai acuan dalan proses desain. Sebelum kegiatan
diatas dilakukan, setelah ditetapkan sebagai pemenang seleksi jasa konsultan,
konsultan yang bersangkutan segera berkoordinasi dan berkonsultasi kepada
Pejabat Pembuat Komitmen untuk langkah-langkah selanjutnya.

b. Konsep Desain awal


Pada tahap ini konsultan telah mempunyai konsep desain dan alternatif desain
untuk kemudian dikonsultasikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen. Proses konsultasi
bisa berlangsung diluar kegiatan resmi yang diagendakan. Dalam pembahasan resmi
dengan Pejabat Pembuat Komitmen bersama Tim Teknis (jika ada), pihak Konsultan
wajib menghadirkan Ketua Tim dan Tenaga Ahli bersangkutan ( tidak harus semua
hadir) untuk memaparkan konsep desain awal yang diajukan. Yang harus diperhatikan
oleh konsultan dalam proses desain ini adalah:
- Tema : Tema sebagai dasar pengembangan rancangan diserahkan
kepada kreatifitas konsultan
- Konsep : Konsep yang merupakan penjabaran tema agar disesuaikan
dengan Pengguna bangunan yaitu Dinas Pekerjaan Umum. Unsur-unsur
Arsitektur hijau dan modernitas serta tradisionalitas bisa dikombinasikan

4
dalam penjabaran konsep bangunan sehingga kesan Post Modern
bangunan terasa.
- Zoning : zonasi pemisahan ruang publik, ruang private, sirkulasi baik
manusia maupun kendaraan untuk dipikirkan dengan matang karena
sebagai dasar pemrograman ruang.
- Program ruang : untuk menyusun kebutuhan ruang yang diperlukan pihak
konsultan berkoordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen

c. Pengembangan Konsep dan Rancangan


Pada tahapan ini program ruang sudah matang dan mulai muncul sketsa
denah awal dan bentuk bangunan sudah mulai dimunculkan dalam posisi tampak,
potongan maupun model 3D perspektif kasar. Pada tahap diharapkan sudah
kelihatan pola sirkulasi antar ruang yang dibutuhkan, sirkulasi kendaraan termasuk
zona parkir, sirkulasi bongkar muat barang, sistem transportasi vertikal
karena gedung ini rencana dibangun 5 (lima) lantai. Laporan disusun sesuai kaidah
penyusunan laporan konsultansi, bisa dimungkinkan untuk mengubah standar
laporan sesuai kebutuhan dan kreativitas konsultan yang bersangkutan.

d. Pengembangan Rancangan
Pada tahapan ini gambar-gambar sketsa dimatangkan dalam bentuk gambar
perencanaan, sudah memuat perhitungan struktur bangunan (kekuatan struktur
bangunan dirancang untuk kondisi tahan gempa), perhitungan biaya dan
spesifikasi teknis termasuk elemen material arsitekturnya.

e. Finalisasi Rancangan
Semua tahapan perancangan telah selesai termasuk laporan-laporan
sebelumnya, hanya tinggal menyempurkan apabila ada revisi. Animasi 3D harus
selesai bersamaan dengan pengumpulan akhir semua laporan.

5
V. KEBUTUHAN TENAGA AHLI
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, tenaga ahli yang dibutuhkan antara lain:
a. Ketua Tim (Ahli Arsitektur): 1 personil
- S1 Arsitektur lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi.
- Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan
oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.
- Berpengalaman profesional minimal 5 (lima) tahun dibidang arsitektur
bangunan dan konservasi bangunan cagar budaya dilengkapi dengan
referensi kerja.
- Lingkup tugas ketua tim yaitu melakukan kajian dan detail desain aspek
arsitektur bangunan, lingkungan termasuk sistem drainase serta memimpin
dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai sesuai waktu
penugasan.
- Berkerja selama 4 (empat) bulan.

b. Tenaga Ahli Struktur Bangunan Gedung: 1 personil


- Strata 1 (S1) Teknik Sipil lulusan universitas atau perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
- Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan
oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.
- Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
- Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan kajian dan detail struktur
bawah bangunan/pondasi dan bangunan atas. Tugas tambahan lain yaitu
bersama Ketua Tim menganalisa lalu lintas terutama di persimpangan rel
kereta api dan rekomendasi penanganannya.
- Berkerja selama 4 (empat) bulan.

6
c. Tenaga Ahli Mekanikal: 1 personil
- Strata (S1) Teknik Mesin lulusan universitas atau perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
- Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan
oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.
- Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
- Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan kajian dan detail desain aspek
utilitas mekanikal seperti genset, plumbing ,Air Conditioning, termasuk
trasportasi vertikal seperti escalator atau elevator untuk Bangunan.
- Berkerja selama 3,5 (tiga setengah) bulan.

d. Tenaga Ahli Elektrikal: 1 personil

- Strata (S1) Teknik Elektro lulusan universitas atau perguruan tinggi


negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
- Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan
oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.
- Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
- Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan kajian dan detail desain
aspek utilitas elektrikal untuk Bangunan. Termasuk perhitungan daya listrik
dan pengkabelan untuk semua elemen mekanikal.
- Berkerja selama 3,5 (tiga setengah) bulan.

e. Tenaga Ahli Estimasi Biaya dan Dokumen Tender: 1 personil


- Strata (S1) Teknik Sipil lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi
- Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan
oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.

7
- Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
- Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan perhitungan estimasi biaya
proyek dan penyusunan dokumen lelang.
- Berkerja selama 4 (empat) bulan.

f. Tenaga Ahli Mekanika Tanah: 1


personil
- Strata (S1) Teknik Sipil lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi
- Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan
oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.
- Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
- Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan analisa dan perhitungan
kekuatan tanah dan menentukan jenis pondasi yang aman untuk bangunan.
- Berkerja selama 1,5 (satu setengah)

bulan. g. Tenaga Pendukung

Tenaga ahli tersebut diatas dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh


tenaga pendukung yang dibutuhkan, diantaranya sebagai berikut:
- 1 orang Juru ukur bangunan gedung minimal lulusan SMK teknik bangunan,
pengalaman minimal 3 tahun, berkerja selama selama 1 (satu) bulan
- 2 orang Juru Gambar Arsitektur, menguasai AutoCAD minimal lulusan
SMK teknik bangunan, pengalaman minimal 3 tahun, berkerja selama
selama 4(empat) bulan
- 2 orang Operator Komputer, minimal lulusan SMK/SMA dengan
pengalaman dalam mengoperasikan komputer, berkerja selama selama 4
(empat) Bulan
- 2 orang Administrator teknik proyek/keuangan dengan pengalaman dalam
administrasi proyek /keuangan minimal 3(tiga) tahun ,minimal lulusan
SMA/SMK, berkerja selama 4 (empat) bulan.

8
VI. JANGKA WAKTU
PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan Detail Engineering Design (DED)
Revitalisasi Pasar Johar adalah selama 4 (empat) bulan atau 120 (seratus duapuluh)
hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

VII. PELAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan oleh penyedia jasa meliputi:
a. Laporan Konsep Desain Awal: minimal 3 (tiga) buku (dalam format
A4
& A3)
Laporan Konsep Desain awal memuat substansi sebagai berikut: Pemahaman
terhadap Kerangka Acuan Kerja, metode dan rencana kerja, termasuk kajian
kepustakaan, juga kajian berbagai peraturan daerah setempat yang terkait
dengan perencanaan.
Gambaran umum dan hasil survey awal kawasan perencanaan
Konsep desain, yang memuat sketsa gagasan dalam skala memadai yang
menggambarkan gagasan rancangan yang jelas tentang pola pembagian ruang
dan bentuk bangunan, program, dan konsep rancangan, program ruang yang
mengakomodasi aktivitas pegawai Dinas Pekerjaan Umum, fasilitas pendukung
dan prasarana sarana lainnya, dan hubungan antar ruang dan integrasi terhadap
kawasan sekitar
Softcopy dan hardcopy laporan
Rencana Pelaksanaan Pembahasan laporan pendahuluan

b. Laporan Pendahuluan: minimal 3 (tiga) buku (dalam format A4 &


A3)
Laporan Pendahuluan memuat substansi sebagai berikut:
Hasil pelaksanaan survei data primer data sekunder
Konsep desain yang telah diperbaiki sesuai kesepakatan rapat pembahasan pertama
Hasil pra-rancangan, yang memuat rencana tapak termasuk blok plan, site
development, prasarana sarana dan utilitas tapak dan bangunan, shoftscape dan
hardscape, pra-rancangan bangunan termasuk program dan konsep ruang
Softcopy dan hardcopy laporan

9
Rencana Pelaksanaan Pembahasan laporan antara

9
c. Laporan Antara: minimal 3 (tiga) buku (dalam format A4 & A3)
Laporan Pengembangan Rencana memuat substansi sebagai berikut:
Hasil pra-rancangan yang telah diperbaiki sesuai kesepakatan dalam
pembahasan pendahuluan
Hasil rancangan berupa gambar teknik rencana pelaksanaan , memuat denah
tapak/kawasan, denah bangunan, denah utilitas bangunan lengkap, tampak dan
potongan bangunan lengkap, perspektif dari beberapa sudut pandang, gambar
3(tiga) dimensi, elemen material arsitektur baik shoftscape dan hardscape,
perkiraan biaya dan garis besar spesifikasi
teknis. Softcopy dan hardcopy laporan
Rencana Pelaksanaan Pembahasan laporan akhir

d. Laporan Akhir: minimal 3 (tiga) buku (dalam format A4 & A3)


Laporan Akhir memuat rencana detail Arsitektural dengan substansi sebagai
berikut: Album Gambar Perencanaan: 3 buku (dalam format A3)
Gambar-gambar pelaksanaan lengkap (denah,tampak,potongan), detail arsitektur
dan interior, detail struktur, detail mekanikal dan elektrikal, detail prasarana
sarana dan utilitas, softscape dan hardscape dengan detail gambar skala
1:100,
1:50, 1:20, 1:10, 1:5. Ditambah Perspektif dari beberapa sudut pandang.
Rencana Anggaran Biaya (RAB/ Estimasi Biaya) dan rincian perhitungan volume
pelaksanaan pekerjaan (back up volume) : 3 (tiga) buku
Laporan akhir perencanaan: 3 (tiga) buku (dalam format A4)
Dokumen Tender : Gambar pelaksanaan, Rencana Anggaran Biaya (RAB),
Daftar kuantitas dan harga (Bill of Quantity), Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) termasuk didalamnya spesifikasi teknis, jadwal pelaksanaan pekerjaan
(kurva S), sebanyak 1 (satu) buku.

e. Video Animasi 3D : 1 unit


Video animasi 3D berdurasi 3-5 menit dengan format AVI atau MP4 dengan
resolusi Full HD 1080 pixel sebanyak 1 unit. Rendering Animasi 3D maupun
sequence minimal standar 3Dmax dan V-ray. Video Animasi ini berisi animasi
sequence dan perspektif yang informatif.

1
f. Rapat pembahasan dan Konsultasi
Dalam setiap rapat pembahasan konsultan membuat notulen berisi garis besar
pembahasan dan diskusi yang nantinya akan disertakan pada saat pengumpulan
laporan akhir dan bertanda tangan dari Pihak Pejabat Pembuat Komitmen atau yang
mewakili dan pihak konsultan. Tujuannya untuk memantau perkembangan
kemajuan pekerjaan sehingga ada kontrol waktu yang ketat dalam setiap proses
tahapan pekerjaan.
Dalam setiap rapat pembahasan pihak konsultan wajib mendatangkan Ketua
Tim Ahli atau salah satu Ahli yang ada dalam kontrak yang menguasai materi yang
didiskusikan pada saat itu. Pejabat Pembuat Komitmen memfasilitasi tempat rapat
pembahasan untuk diskusi dan konsultasi. Konsultan dapat meminta kepada Pejabat
Pembuat Komitmen untuk melakukan konsultasi diluar waktu pembahasan resmi
jika diperlukan.
Semua file mulai dari proses awal sampai dengan laporan akhir disimpan
kedalam flashdisk sebanyak 2 (dua) buah dan diserahkan bersamaan dengan
penyerahan laporan akhir.

VIII. SUMBER PENDANAAN


Kegiatan ini dibiayai dengan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) Kota Semarang Tahun
2017.

IX. PERSYARATAN
KHUSUS
Penyedia jasa diwajibkan untuk mempunyai kantor atau Base Camp di Kota
Semarang, jika penyedia jasa berasal dari luar Kota Semarang, maka biaya untuk
sewa kantor atau Base Camp ditanggung oleh penyedia jasa itu sendiri (tidak
termasuk di dalam kontrak).

X. PENGELOLA
KEGIATAN
Kegiatan ini dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang atas nama
Pemerintah Kota Semarang yang bekerjasama dengan pihak ketiga (Jasa
Konsultansi).

1
Semarang, ……………………2017

Pejabat Pembuat Komitmen


Detail Engineering Design
(DED) Gedung DPU Madukoro
Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota
Semarang

M. TEQI WIJAYA,
ST
NIP. 19790707 200901 1
006

Anda mungkin juga menyukai