Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN


DI SMA NEGERI 2 BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan


memenuhi syarat-syarat guna menempuh ujian
Program Pengenalan Lapangan Persekolahan
di SMA Negeri 2 Boyolali

Disusun Oleh :
AIS LATIFAH DEWANTI
K1218002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021

i
ii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
nikmat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Laporan
Akhir Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di SMA Negeri 2 Boyolali.
Laporan ini disusun dengan tujuan sebagai syarat untuk dapat mengikuti ujian
Program Pengenalan Lapangan Persekolahan di SMA Negeri 2 Boyolali.
Pengenalan Lapangan Persekolahan memiliki tujuan untuk memantapkan
kompetensi akademik kependidikan melalui bentuk aktivitas di sekolah.

Penyusunan Laporan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan bimbingan


dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Agung Wardoyo Selaku Kepala SMA Negeri 2 Boyolali yang
telah bersedia menerima kegiatan PLP dan menyediakan fasilitas demi
kelancaran PLP.
2. Ibu Titi Setiyoningsih., S.Pd., M.Pd Selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam pelaksanaan dan penyusunan
laporan PLP.
3. Bapak Drs. Syaifudin Zuhri, M.Pd Selaku guru pamong yang telah banyak
memberikan bimbingan dan mendidik penulis dalam berlatih mengajar.
4. Ibu Dewi Sundari, S.Pd Selaku koordinator pamong yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan dalam proses pengenalan lapangan
persekolahan (PLP) berlangsung.
5. Bapak Muh. Zuhri, M.Pd. Selaku guru Bahasa Indonesia yang telah banyak
memberikan bimbingan dan mendidik penulis dalam berlatih mengajar.
6. Seluruh tenaga kependidikan SMA Negeri 2 Boyolali yang senantiasa
membimbing dan membantu penulis.
7. Adik-Adik kelas X MIPA 1-5 dan X IPS 1-4 yang telah menerima penulis
dengan baik untuk belajar bersama selama masa PLP.

iii
8. Latifah Riyaningrum selaku teman PLP satu program studi yang telah
menjadi rekan selama masa pelaksanaan PLP.
9. Teman-teman PLP lintas program studi di SMA Negeri 2 Boyolali pada
tahun 2021 yang mendukung dan saling memberikan semangat selama masa
pelaksanaan PLP.
10. Serta, semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Berbagai pihak yang telah membantu penulis, yang tidak mungkin


penulissebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dan
keterbatasan pada diripenulis sehingga laporan observasi ini jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat penulis
harapkan. Semoga laporan akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentinganserta menambah wawasan bagi pembaca.

Boyolali, 09 November 2021

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i


HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….. ii
HALAMAN KATA PENGANTAR …………………………………………… iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………. 1
B. Analisis Situasi Sekolah …………………………………………………... 2
C. Tujuan ……………………………………………………………………... 3
D. Manfaat ……………………………………………………………………. 3
BAB II PELAKSANAAN PLP ………………………………………………… 5
A. Persiapan …………………………………………………………………… 5
B. Pelaksanaan ………………………………………………………………… 8
C. Analisis Hasil dan Refleksi …………………………………………………13
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………. 19
A. Kesimpulan ………………………………………………………………. 19
B. Saran ……………………………………………………………………… 20
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 21
LAMPIRAN …………………………………………………………………… 22

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru merupakan sebuah profesi yang membutuhkan
keprofesionalan dalam melakukan pekerjaanya. Sesuai dengan Pasal 1 ayat
(1) PP No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, bahwa guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur
pendidikan formal di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Penyiapan
guru profesional harus dilakukan mulai dari jenjang akademik, baik pada
tataran akademik di kampus maupun pengenalan lapangan sedini mungkin
pada setting nyata (latar otentik) di sekolah atau lembaga pendidikan
lainnya. Hal ini dimaksudkan agar sedini mungkin calon pendidik
memahami, mengetahui, menghayati, menjiwai, dan memiliki kemampuan
kritis dan analitis terhadap profesinya kelak. Untuk itulah, seluruh
mahasiswa Program Sarjana Pendidikan wajib mengikuti tahapan
penyiapan calon guru profesional melalui program Pengenalan Lapangan
Persekolahan.
Pengenalan Lapangan Persekolahan adalah proses
pengamatan/observasi dan pemagangan yang dilakukan mahasiswa
Program Sarjana Pendidikan untuk mempelajari aspek pembelajaran dan
pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan. PLP adalah suatu tahapan
dalam proses penyiapan guru profesional pada jenjang Program Sarjana
Pendidikan, berupa penugasan kepada mahasiswa untuk
mengimplementasikan hasil belajar melalui pengamatan proses
pembelajaran di sekolah/lembaga pendidikan, latihan mengembangkan
perangkat pembelajaran, dan belajar mengajar terbimbing, serta disertai
tindakan reflektif di bawah bimbingan dan pengawasan dosen pembimbing
dan guru pamong secara berjenjang.

1
Dengan demikian, kegiatan PLP adalah tahapan dalam Pengenalan
Lapangan Persekolahan Program Sarjana Pendidikan yang dilaksanakan
pada semester tujuh dan menjadi salah satu upaya untuk penyiapan guru
profesional. PLP dimaksudkan untuk memantapkan kompetensi akademik
kependidikan dan bidang studi melalui berbagai bentuk aktivitas di sekolah.

B. Analisis Situasi Sekolah


SMA Negeri 2 Boyolali memiliki lingkungan belajar yang kondusif.
Letak SMA Negeri 2 Boyolali sangat strategis yaitu berada di Jalan Tentara
Pelajar No 6 Kebonbimo, Tlatar, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa
Tengah. SMA Negeri 2 Boyolali memiliki gedung dengan 3 lantai yang
layak untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar karena sarana dan
prasarana yang cukup lengkap. Setiap kelas telah disediakan media untuk
menunjang pembelajaran seperti: LCD, speaker, AC, wifi dan lain-lain.
Alat-alat atau media pembelajaran yang ada di setiap kelas pada umumnya
memiliki kondisi yang layak digunakan. Namun dikarenakan letak sekolah
berada di pinggir jalan mengakibatkan agak sedikit terganggu oleh suara-
suara kendaraan umum.
Dalam masa pandemi Covid-19, penyelenggaraan pembelajaran
tatap muka dilaksanakan menurut peraturan protokol kesehatan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. SMA Negeri 2 Boyolali menerapkan peraturan
protokol dengan baik seperti adanya rambu-rambu untuk menjaga jarak,
stand banner terkait etika batuk, jaga jarak, cara menggunakan masker yang
benar, tanda pintu keluar masuk, cek suhu, tersedianya hand sanitizer,
masker dan adanya wastafel disetiap depan kelas. Untuk jumlah siswa
dalam setiap kelas juga dibatasi yang semulanya 36 siswa per kelas,
sekarang menjadi 50% dari jumlah keseluruhan, kurang lebih terdapat 18
siswa per kelas. Dengan posisi tempat duduk yang diberi jarak antara siswa
satu dengan siswa yang lain.
Selama Covid-19 sistem pembelajaran di SMA Negeri 2 Boyolali
dilakukan secara campuran yaitu Pembelajaran Jarak Jauh menggunakan

2
media pembelajaran berupa aplikasi Google Classroom dan Whatsapp
Group dan Pembelajaran Tatap Muka bergiliran mulai dari kelas XII hingga
kelas X. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang telah dijadwalkan oleh
pihak sekolah berdasarkan izin dan peraturan dari pemerintah Kabupaten
Boyolali, penegakan kedisiplinan pada protokol kesehatan terkait
pencegahan Covid-19 dan peraturan sekolah sangat diperhatikan, mulai dari
jadwal PTM yang diatur secara bergiliran setiap hari efektif kerja yaitu
Senin-Jum’at dengan durasi kegiatan belajar yang berlangsung selama 4 jam
pelajaran dan siswa yang mengikuti PTM harus benar-benar mendapatkan
izin dari orangtua. Sistem Pembelajaran Tatap Muka di SMA Negeri 2
Boyolali dibagi menjadi 2 shift, untuk shift 1 mulai pukul 07.00-09.00 WIB
sedangkan shift 2 mulai pukul 10.00-12.00 WIB. Dengan demikian situasi
sekolah mulai dari pukul 07.00-12.00 WIB dikondisikan dengan baik oleh
para guru, staff dan karyawan sehingga, meskipun banyak pihak yang
berkepentingan diperkenankan berkunjung ke sekolah tetapi tidak
mengakibatkan kerumunan.

C. Tujuan
a. Mahasiswa mampu mengembangkan kompetensi akademik
kependidikan
b. Mahasiswa mampu menghadapi tantangan guru dalam masa pendemi
ini
c. Mahasiswa mampu berkontribusi secara langsung dalam kegiatan
belajar mengejar persekolahan

D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat mengembangkan kompetensi guru dalam menyelenggarakan
pembelajaran
b. Mengetahui situasi dan kondisi sebenarnya dalam lingkungan
persekolahan

3
c. Mendapatkan pengalaman mengajar serta memberikan upaya
penyelesain permasalahan dalam proses pembelajaran
dipersekolahan dalam kondisi pandemi
2. Bagi Sekolah
a. Menciptakan kerjasama yang baik dan saling menguntungkan antara
pihak sekolah mitra dengan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Universitas Sebelas Maret (UNS)
b. Memberikan kesempatan calon pendidik dalam mengembangkan
kompetensi guru
c. Ikut berkontribusi dalam melahirkan calon pendidik yang
berkompeten
3. Bagi Universitas Sebelas Maret (UNS)
a. Menciptakan kerjasama yang baik dan saling menguntungkan
antara pihak sekolah mitra yakni SMA Negeri 2 Boyolali
b. Memberikan peluang kepada mahasiswa untuk mengetahui
kondisi dan situasi kenyataan persekolahan.

4
BAB II
PELAKSANAAN PLP
A. Persiapan
1. Penyerahan Mahasiswa PLP FKIP UNS pada Pihak SMA NEGERI 2
Boyolali.

Proses penyerahan Mahasiswa PLP FKIP UNS ini diadakan pada


tanggal 8 September 2021 secara luring dan dihadiri oleh kepala SMA
Negeri 2 Boyolali, bapak/ibu guru pamong SMA Negeri 2 Boyolali, bapak
koordinator dosen pembimbing lapangan (DPL) dari UNS, dan seluruh
mahasiswa PLP UNS 2021. Rangkaian acara dimulai pada pukul 09.00 WIB
sampai dengan 12.00 WIB. Acara ini ditujukan sebagai sarana pengenalan
antara mahasiswa PLP UNS dengan sekolah mitra beserta tenaga
kependidikan yang ada di SMA Negeri 2 Boyolali.

5
2. Koordinasi dan Perencanaan Program Kerja Mahasiswa PLP bersama
Guru Pamong.

Proses koordinasi dan perencanaan program kerja dilaksanakan


pada tanggal 30 September 2021 pukul 10.00 WIB dengan bertemu
langsung dengan Bapak Syaifudin Zuhri selaku guru pamong mata pelajaran
Bahasa Indonesia dari SMA Negeri 2 Boyolali. Dalam proses ini dilakukan
secara diskusi, dimana antara mahasiswa PLP dan guru pamong saling
menuangkan pemikiran untuk merumuskan metode dan media
pembelajaran yang sekiranya akan sesuai untuk diterapkan pada proses
pembelajaran transisi di kelas X MIPA 1-5 dan X IPS 1-4.
3. Observasi Lingkungan Sekolah

6
Observasi lingkungan sekolah diadakan pada tanggal 30 September
2021. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa PLP UNS 2021 dan
perwakilan sekolah yaitu guru pamong. Masing-masing perwakilan dari
sekolah memperkenalkan diri, memberikan gambaran tentang sekolah, dan
menjelaskan proses pembelajaran di masa transisi dilaksanakan dengan du
acara yaitu secara daring dan luring. Observasi dilakukan kurang lebih 2
jam mata pelajaran. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk bertanya
apapun yang ingin diketahui sesuai dengan bidang masing-masing pemateri
untuk memperdalam nilai, norma, dan situasi lingkungan sekolah dan
pemenuhan data observasi.

4. Observasi Kegiatan Pembelajaran Secara Daring


Observasi kegiatan pembelajaran daring dilakukan sebanyak satu
kali dalam Kegiatan observasi. Kegiatan daring dilakukan hanya untuk
pemberian penugasan. Kegiatan dilakukan menggunakan Google
Classroom dan pemberian penugasan disesuaikan dengan jadwal dari
disetiap kelasnya. Kegiatan observasi dilakukan dengan pengamatan proses
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh Bapak Drs. Syaifudin Zuhri,
M.Pd selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X.

7
5. Observasi Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
Observasi kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) dilakukan
sebanyak satu kali dalam Kegiatan observasi dilakukan pada tanggal 30
Oktober 2021 dengan kelas X IPS 1 (A dan B). Kegiatan pembelajaran
dimulai pada pukul 10.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB. Kegiatan
observasi dilakukan dengan pengamatan proses pembelajaran yang
dilakukan oleh Bapak Syaifudin Zuhri selaku guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas X, Kegiatan observasi dimulai dari tahap pembukaan, inti
pembelajaran, sampai dengan penutup dan memberikan informasi bahwa
nanti aka nada penugasan yang di unggah pada aplikasi Google Classroom.
Mahasiswa mencatat segala hal yang diamati sebagai bahan belajar sebelum
kegiatan mengajar mandiri.
B. Pelaksanaan
1. Latihan Mengajar Terbimbing
Latihan mengajar terbimbing pada pembelajaran jarak jauh
dilakukan sebanyak satu kali yaitu pada tanggal 6 Oktober 2021. Kegiatan
ini ditujukan untuk sarana berlatih mengajar bagi mahasiswa PLP UNS
sebelum akhirnya mengajar mandiri atau perseorangan. Latihan mengajar
terbimbing dilakukan dengan sistem berbagi tugas dalam satu sesi
pembelajaran.

8
2. Latihan Mengajar Mandiri
Latihan mengajar mandiri dilakukan dalam satu jenis pembelajaran
yaitu secara pembelajaran tatap muka (PTM).
a. Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
Latihan mengajar mandiri secara Pembelajaran Tatap Muka
(PTM) dilakukan sebanyak 19 kali yaitu mulai tanggal 8 Oktober 2021
hingga tanggal 17 November 2021. Mengajar kelas X MIPA 3, X IPS 2,
X IPS 3, X MIPA 2, X IPS 1, X MIPA 1, X MIPA 3, X IPS 2, XII MIPA
1, X MIPA 1, X MIPA 4, X IPS 1, XI IPS 2, dan X IPS 4.

9
3. Kegiatan Sekolah dan Administratif
a. Kegiatan Sekolah
Sehubungan dengan dimulainya simulasi pembelajaran tatap
muka di SMA Negeri 2 Boyolali, maka beberapa kegiatan rutin yang
sempat terhambat karena keaadan pandemi mulai dilakukan lagi namun
dengan protokol kesehatan yang ketat. Salah satu kegiatan yaitu proses
vaksinasi di SMA Negeri 2 Boyolali. Kegiatan dilakukan pada tanggal
22 Oktober 2021. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa SMA Negeri 2
Boyolali dan seluruh mahasiswa PLP UNS 2021. Kegiatan vaksinasi
dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB.

Selain kegiatan vaksinasi, mahasiswa PLP juga mengikuti


kegiatan sekolah berupa persiapan untuk penilaian kinerja kepala
sekolah SMA Negeri 2 Boyolali. Kegiatan tersebut merupakan salah
satu acara yang dilakukan oleh SMA Negeri 2 Boyolali. Mahasiswa PLP
membantu mempersiapkan instrumen dan penataan barang yang akan
digunakan untuk penilaian kinerja kepasa sekolag di SMA Negeri 2
Boyolali.
b. Kegiatan Administratif
Kegiatan Administratif yang dilakukan berupa kegiatan piket.
Kegiatan piket merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh semua
mahasiswa PLP UNS 2021. Kegiatan piket dilaksanakan secara bergilir
dengan pembuatan jadwal selama lima hari kerja (Senin-Jumat).
Pembagian jadwal disesuaikan dengan jadwal mengajar masing-masing

10
mahasiswa. Mahasiswa PLP yang sedang tidak ada agenda mengajar
maka dimasukkan dalam jadwal piket. Dalam sehari petugas piket
berjumlah 3-6 orang tergantung dengan kebutuhan hari itu. Hal ini
mengingat SMA Negeri 2 Boyolali sedang dalam masa transisi dari
pembelajaran jarak jauh menuju pembelajaran tatap muka secara
berangsur dan bertahap. Selama PLP, mahasiswi Bahasa Indonesia telah
melakukan piket sebanyak 2x dalam setiap minggunya.
Kegiatan piket dimulai pukul 06.15 WIB sampai dengan 12.00
WIB. Kegiatan piket meliputi presensi dan pengecekan suhu pada siswa
yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) dan memastikan
seluruh siswa menaati protokol kesehatan dengan memakai masker,
mencuci tangan sebelum masuk ke gedung sekolah, dan menjaga jarak
selama di lingkungan sekolah. Kegiatan presensi dan pengecekan suhu
dilakukan satu kali dalam sehari, yaitu pada pagi hari saat siswa
memasuki gedung sekolah. Selain itu pada saat pulang sekolah,
bapak/ibu guru selalu memantau dan melakukan cara pemulangan
sekolah secara bergilir dengan kelas lain. Hal ini dilakukan untuk
menghindari siswa berkerumun jika siswa pengecekan suhu dan pada
saat siswa pulang sekolah.

Petugas piket biasanya juga bertugas untuk membantu


perpustakaan atau berjaga di bagian resepsionis untuk menerima dan
mengarahkan tamu yang datang dan memiliki keperluan dengan tenaga
kependidikan di sekolah pada hari itu. Petugas piket juga
bertanggungjawab untuk membantu menjaga kelas yang kosong ketika

11
bapak/ibu guru sedang ada kegiatan dan tidak bisa memasuki kelas.
Selain melakukan piket, mahasiswa PLP juga bertanggung jawab untuk
membantu menjadi pembina pada kegiatan ekstrakulikuler
kepramukaan yang dilakukan setiap hari Jum’at, mulai pukul 13.00 WIB
sampai 14.30 WIB.

12
C. Analisis Hasil dan Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan selama PLP mulai dari model les, latihan mengajar terbimbing, latihan
mengajar mandiri dan ujian mengajar dapat dijelaskan melalui tabel dibawah ini :

Hari/Tanggal Kegiatan Hasil Evaluasi Aksi dan Solusi


Pelaksanaan
Rabu, 6 Okt Membantu Pembelajaran tatap muka - Materi yang disajikan - Mencoba dengan menyajikan
2021 Mengajar dilakukan di Kelas X MIPA kurang menarik yang materi ke aplikasi Powtoon agar
3 A dan 3 B oleh praktikan. menjadikan menjadi salah satu media
Saat itu praktikan pembelajaran sedikit pembelajaran agar tidak
menggantikan Pak Syaifudin monoton. monoton.
Zuhri (Guru Bahasa - Kondisi siswa kelas X - Lebih meningkatkan interaksi
Indonesia Kelas X). MIPA 3 A yang dengan siswa.
cenderung pasif
Jum’at, 8 Okt Membantu Pembelajaran tatap muka di - Proses pembelajaran - Penyampaikan materi dengan
2021 Mengajar kelas X IPS 2 A dan B. cenderung pasif metode ceramah, memberikan
Kegiatan dibagi perjam. Saat beberapa contoh agar mudah
itu praktikan menggantikan dimengerti siswa, serta lebih
Pak Syaifudin Zuhri (Guru meningkatkan interaksi dengan
Bahasa Indonesia Kelas X). siswa agar proses pembelajaran
tidak pasif.

13
Senin, 18 Okt Membantu Pembelajaran tatap muka - Materi yang disajikan - Mencoba dengan menyajikan
2021 Mengajar dilakukan di Kelas X IPS 3 A kurang menarik yang materi ke aplikasi Powtoon agar
dan B oleh praktikan. Saat itu menjadikan menjadi salah satu media
praktikan menggantikan Pak pembelajaran sedikit pembelajaran agar tidak
Syaifudin Zuhri (Guru monoton. monoton.
Bahasa Indonesia Kelas X). - Kondisi siswa kelas X - Lebih meningkatkan interaksi
IPS 3 yang cenderung dengan siswa.
pasif
Rabu, 20 Okt Membantu Pembelajaran tatap muka - Materi yang disajikan - Mencoba dengan menyajikan
2021 Mengajar dilakukan di Kelas X IPS 4 A kurang menarik yang materi ke aplikasi Powtoon agar
dan B oleh praktikan. Saat itu menjadikan menjadi salah satu media
praktikan menggantikan Pak pembelajaran sedikit pembelajaran agar tidak
Syaifudin Zuhri (Guru monoton. monoton.
Bahasa Indonesia Kelas X). - Kondisi siswa kelas X - Lebih meningkatkan interaksi
IPS 4 yang cenderung dengan siswa.
pasif
Selasa, 26 Membantu Pembelajaran tatap muka - Terlalu cepat - Memperbaiki tempo bicara
Okt 2021 Mengajar dilakukan di Kelas X MIPA menjelaskan materi dan dalam memberikan penjelasan
4 A dan B oleh praktikan. bahasa yang digunakan materi kepada siswa dan
Saat itu praktikan terlalu tinggi memberikan waktu kepada
menggantikan Pak Syaifudin siswa saat sesi tanya jawab.

14
Zuhri (Guru Bahasa - Menambah improvisasi dalam
Indonesia Kelas X). kegiatan belajar mengajar
Kamis, 28 Mengajar Pembelajaran tatap muka - Fitur Raise Hand belum - Pemaksimalan penggunaan fitur
Okt 2021 Mandiri yang telah dilakukan di kelas digunakan dengan Raise Hand
X IPS 1 oleh praktikan. maksimal. - Memotivasi siswa agar berani
Proses pembelajaran Bahasa - Siswa belum berani bertanya.
Indonesia berjalan lancar bertanya terkait materi.
sesuai jadwal dan siswa yang
berpartisipasi secara aktif
saat berlangsungnya
Kegiatan belajar mengajar.
Senin, 1 Nov Membantu Pembelajaran Tatap Muka - Waktu pembelajaran - Pembelajaran dilakukan dengan
2021 Mengajar (PTM) yang telah dilakukan terlalu singkat baik namun waktu yang ada
di kelas X MIPA 1. Saat itu - Terdapat beberapa siswa terlalu singkat, maka siswa
praktikan dibagi mengajar yang sedikit pasif takut merasa belum puas dengan
mandiri di kelas bapak untuk bertanya ataupun proses pembelajaran.
Muh.Zuhri. menjawab pertanyaan - Memeberikan apresiasi atas
yang diberikan. keaktifan siswa pada saat
pembelajaran berlangsung,
memberi refleksi dan motivasi
kepda siswa.

15
Rabu, 3 Nov Mengajar Pembelajaran tatap muka - Antusiasme siswa dalam - Memotivasi siswa dan
2021 Mandiri yang telah dilakukan di kelas kegiatan tanya jawab memberikan arahan agar
X MIPA 3 A dan B oleh masih rendah. bertanya kalau memang belum
praktikan. Pembelajaran paham dengan materi yang
Bahasa Indonesia berjalan dijelaskan pada proses
lancar sesuai jadwal dan pembelajaran berlangsung.
siswa yang berpartisipasi
secara aktif saat
berlangsungnya Kegiatan
belajar mengajar.
Jum’at, 5 Mengajar Pembelajaran Tatap Muka - Antusiasme siswa dalam - Memotivasi siswa dan
Nov 2021 Mandiri (PTM) yang telah dilakukan meyimpulkan memberikan arahan agar
di kelas X IPS 2 dari sesi pembelajaran masih menyimpulkan pembelajaran.
pertama jam ke 1 sampai ke 4 rendah. - Memaksimalkan pengguaan
oleh praktikan. Dengan - Perbedaan kondisi kelas media pembelajaran yang bisa
didampingi oleh Pak siswa yang kurang digunakan dan menggunakan
Syaifudin Zuhri (Guru mendukung penggunaan media pembelajaran lainnya.
Bahasa Indonesia kelas X). media pembelajaran.
Pembelajaran berjalan lancar
sesuai jadwal dan siswa yang
berpartisipasi secara aktif

16
saat berlangsungnya
Kegiatan belajar mengajar.
Kamis, 11 Mengajar Pembelajaran tatap muka - Fitur Raise Hand belum - Pemaksimalan penggunaan fitur
Nov 2021 Mandiri yang telah dilakukan di kelas digunakan dengan Raise Hand
X IPS 1 oleh praktikan. Kami maksimal. - Memotivasi siswa agar fokus
menggantikan pak S.Zuhri. - Siswa banyak yang pada saat pembelajaran
berbicara sendiri. berlangsung.
Jum’at, 12 Mengajar Pembelajaran tatap muka - Waktu pembelajaran - Penggunaan media
Nov 2021 Mandiri yang telah dilakukan kelas X terlalu singkat pembelajaran yang lebih baik
IPS 2 A dan B oleh praktikan. - Penggunaan media agar memudahkan siswa
Selain itu praktikan juga pembelajaran masih memahami materi.
mengajar di kelas XI MIPA kurang - Berinteraksi dengan siswa agar
1B. - Siswa terkadang masih siswa tidak takut dan berani
cenderung pendiam mengungkapkan pendapatnya.
Senin, 15 Mengajar Pembelajaran tatap muka - Terdapat beberapa anak - Berinteraksi dengan siswa agar
Nov 2021 Mandiri yang telah dilakukan kelas X yang masih pasif siswa berani mengungkapkan
MIPA 2 A dan B oleh pendapat dan aktif pada saat
praktikan. pembelajaran berlangsung
Selasa, 16 Mengajar Pembelajaran tatap muka - Terdapat beberapa anak - Berinteraksi lebih aktif dengan
Nov 2021 Mandiri yang dilakukan di kelas XII yang masih takut untuk siswa, agar siswa berani
MIPA 4 A dan B, serta kelas

17
XI IPS 2 A dan B oleh berpendapat dan mengungkapkan pendapat dan
praktikan. menjawab pertanyaan. aktif mengikuti pembelajaran.
Rabu, 17 Mengajar Pembelajaran tatap muka - Terdapat beberapa anak - Berinteraksi lebih aktif dan
Nov 2021 Mandiri yang dilakukan di kelas X yang kurang fokus, jadi memancing dengan mengulang
(Ujian PLP) MIPA 2 A dan B oleh ketika ditanya atau pertanyaan sampai paham dan
praktikan. diadakan kuis kurang fokus dalam mengikuti proses
cepat menjawabnya. pembelajaran.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
SMA Negeri 2 Boyolali merupakan salah satu sekolah negri yang ada di
Kabupaten Boyolali. Sekolah yang memiliki suasana yang tenang serta sarana dan
prasarana yang lengkap untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, agar berjalan
dengan efektif dan kondusif. SMA Negeri 2 Boyolali menerapkan pembelajaran
secara tatap muka dan pembelajaran jarak jauh secara bergantian. Hal ini dilakukan
sebagai upaya adaptasi gaya hidup baru dalam dunia pendidikan akibat adanya
pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia. Penulis mengikuti kegiatan
magang PLP dan sekolah yang telah dikoordinasikan dengan guru pamong serta dosen
pembimbing. Mulai dari kegiatan inti pembelajaran hingga kegiatan tambahan yang
ada disekolah seperti, jadwal harian piket, kegitaan vaksinasi, kegiatan pembinaan
kepramukaan, dan kegiatan membantu penilaian kinerja kepala sekolah.
Kegiatan pembelajaran PLP dilakukan melalui beberapa tahap yaitu latihan
mengajar terbimbing yang dilaksanakan dengan cara pembelajaran tatap muka
sebanyak 14 kali. Kegiatan pembelajaran tersebut berlangsung di kelas X MIPA 1-5
dan X IPS 1-4. Tentu dalam kegiatan belajar mengajar ditemukan beberapa kendala,
kendala tersebut antara lain adalah:
a. Pembelajaran Jarah Jauh (PJJ)
1. Terbatasnya media pembelajaran yang digunakan karena terkendala sinyal
yang kurang stabil dan keterbatasan perangkat yang dimiliki oleh siswa. Serta
kurang aktifnya siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar, sebab
ditemukan beberapa kasus saat siswa yang lupa untuk melakukan presensi dan
sering ditemukan bahwa siswa tidak mengerjakan tugas yang sudah diberikan
pada saat pembelajaran daring.
b. Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
1. Pengaturan jadwal dan keterbatasan waktu yang tersedia membuat penulis
harus terburu-buru saat perpindahan kelas, sehingga kurang adanya waktu
istirahat bagi guru. Setidaknya untuk minum air putih, agar suaranya tidak
habis dan bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara maksimal.

19
2. Penulis kurang memaksimalkan prasarana yang ada di dalam kelas seperti
proyektor, karena waktu yang terbatas. Yaitu hanya 60 menit. Selain itu,
kendala terkadang proyektor tidak bisa digunakan.
B. Saran
Pada pandemi seperti sekarang ini guru diharapkan mampu menemukan
metode pembelajaran yang cocok terhadap siswa. Karena kondisi dan keadaan masih
beradaptasi dengan gaya hidup baru yang harus menerapkan protokol kesehatan, maka
diperlukan solusi untuk mengatasi skenario pembelajaran seperti sekarang ini sampai
batas waktu yang belum ditentukan.
Oleh sebab itu, penulis memberikan saran untuk pelaksanaan pembelajaran
mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 2 Boyolali baik untuk pembelajaran
jarak jauh dan juga pembelajaran tatap muka.
 Pembelajaran Jarak Jauh
Menggunakan media pembelajaran sentral lainnya, jadi tidak hanya google
classroom saja. Mungkin bisa memaksimalkan aplikasi yang tersedia dalam
platform yang digunakan. Seperti zoom, google meet, dan lain sebagainya. Dengan
memaksimalkan aplikasi yang ada, diharapkan kegiatan belajar mengajar bisa
berjalan dengan maksimal dan siswa mampu untuk aktif dalam mengikuti
pembelajaran.
 Pembelajaran Tatap Muka
a. Sekolah bisa mengatur jadwal pembelajaran lebih baik lagi agar guru/pengajar
bisa rehat sejenak, sehingga kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan
maksimal. Atau guru/pengajar berbekal botol minum saat mengajar dan bisa
minum sebelum pembelajaran dimulai.
b. Memaksimalkan pembelajaran bisa dengan menggunakan sarana-prasarana
yang disediakan oleh sekolah, dengan adanya sarana-prasanan tersebut,
guru/pengajar bisa lebih mengeksplorasi media pembelajaran.

20
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003


Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 55 Tahun 2017

21
LAMPIRAN

22
23

Anda mungkin juga menyukai