Perencanaan Struktur Gedung Lima Lantai
Perencanaan Struktur Gedung Lima Lantai
Disusun sebagai Syarat Ujian Tahap Akhir Program Diploma III Teknik Sipil
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang
Disusun oleh :
Nama : Karjono
Nim : 5150303020
Program Studi : D3 Teknik Sipil
Jurusan Teknik Sipil
Hari :
Tanggal :
Pembimbing, Penguji,
Mengetahui: Dekan
Fakultas Teknik
Semarang.
yang dihadapi, akan tetapi berkat bantuan dan bimbingan dari semua pihak yang
berkompeten, akhirnya Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Negeri Semarang;
2. Bapak Drs. Lashari, M.T. Sebagai Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Penyusun menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari
semua hal yang dapat penyusun laporkan dengan baik. Oleh kerena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik kearah perbaikan agar laporan Proyek
Akhir kata semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Penulis
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan kepada :
maju
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………….. ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………... iii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………….…... vi
DAFTAR TABEL………………………………………………………………. x
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………... xi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Nama Proyek………………………………………………………….. 1
1.2 Latar Belakang………………………………………………………… 1
1.3 Lokasi Proyek…………………………………………………………. 2
1.4 Maksud dan Tujuan Proyek …………………………………………... 3
1.5 Ruang Lingkup Penulisan……………………………………………... 3
1.6 Metodologi…………………………………………………………….. 4
1.7 Sistematika Penulisan………………………………………………….. 5
BAB II PERENCANAAN
2.1 Uraian Umum…………………………………………………………. 7
2.2 Kriteria dan Azaz–azaz Perencanaan…………………………………. 7
2.3 Dasar – dasar Perencanaan……………………………………………. 11
2.4 Metode Perhitungan……………………………………………………14
2.5 Klasifikasi Pembebanan Rencana…………………………………….. 15
2.6 Dasar Perhitungan…………………………………………………….. 16
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
3.1 Perencanaan Stuktur Atap……………………….……………………. 17
3.1.1 Perhitungan struktur rangka atap…………………………… 17
3.1.2 Perhitungan Struktur Plat……………………………………... 44
3.2 Perencanaan Tangga………………………………………………….. 56
3.2.1 Data Teknis Tangga..…………………………………………. 58
3.2.2 Pembebanan dan Penulangan Pangga..……………….……… 59
3.2.3 Pembebanan dan Penulangan Bordes…………………………. 69
3.3 Perhitungan Struktur Akibat Gaya Gempa……………………..…….. 84
3.3.1 Berat Bangunan Total (Wt)…………………….…….……….. 85
3.3.2 Waktu Getar Bangunan (T)………………………….…….….. 89
3.3.3 Koefisien Gempa Dasar…………………………….….…...… 89
3.3.4 Faktor Keamanan I dan Faktor Jenis Struktur K........................ 89
3.3.5 Gaya Geser Horisontal Total Akibat Gempa ke Sepanjang
Tinggi Gedung........................................................................... 89
3.3.6 Distribusi Gaya Geser Horisontal Total Akibat Gempa
Kesepanjang Tinggi Gedung..…..……………………………. 90
3.4 Perencanaan Balok………………………………………..…………... 91
3.4.1 Balok Sloof …………………………………………………… 91
3.4.2 Balok Lantai ………………………………………………….. 95
3.4.3 Balok Ringbalk……………………………………………….. 98
3.5 Perencanaan Kolom ............................................................................ 102
3.5.1 Penulangan Kolom Lantai 1..................................................... 102
3.5.2 Penulangan Kolom Lantai 2..................................................... 106
3.5.3 Penulangan Kolom Lantai 3..................................................... 110
3.5.4 Penulangan Kolom Lantai 4..................................................... 115
3.5.5 Penulangan Kolom Lantai 5..................................................... 120
3.6 Perhitungan Pondasi..............................................................................125
3.6.1 Uraian Umum........................................................................... 125
3.6.2 Analisis Daya Dukung............................................................. 125
3.6.3 Perhitungan Pondasi................................................................. 126
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
4.1 Syarat-syarat Umum............................................................................. 129
4.2 Syarat-syarat Administrasi................................................................... 151
4.3 Syarat-syarat Teknis Umum................................................................ 165
4.4 Syarat-syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan....................................... 167
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA
5.1 Perhitungan Volume Pekerjaan............................................................. 296
5.1.1 Pekerjaan Struktur dan Atap.................................................... 296
5.1.2 Pekerjaan Finishing Arsitektur................................................. 307
5.2 Rencana Anggaran Biaya......................................……........................ 342
5.3 Justifikasi Rencana Anggaran Biaya.....................……........................ 354
5.4 Time Schedule…………….....................................……...................... 356
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan……………………………………………………………. 357
6.2 Saran…………………………………………………………………… 358
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Hari :
Tanggal :
Mengetahui:
Ketua Jurusan Teknik Sipil
9. Gambar Bestek
BAB I
PENDAHULUAN
memiliki 5 (lima) lantai dan sebagai pertimbangan lain belum adanya Tugas
Akhir dari teman satu angkatan dengan struktur yang berlantai banyak.
1
2
Error! U
Plaza Simpang Lima
E C B
A Jl. Pahlawan D
Keterangan :
A. Lapangan Pancasila
permasalahan dari sudut pandang ilmu teknik sipil yaitu pada bidang
1. Perencanaan atap,
3. Perencanaan tangga,
4. Perencanaan balok,
5. Perencanaan kolom,
6. Perencanaan pondasi,
1.6 Metodologi
1. Data Primer
c. Elevasi bangunan :
o Lantai 1 : + 00,00 m
o Lantai 2 : + 04,73 m
o Lantai 3 : + 09,46 m
o Lantai 4 : + 14,19 m
o Lantai 5 : + 28,77 m
2. Data Sekunder
a. Literatur panjang
1) Observasi
2005.
2) Studi pustaka
Proyek Akhir ini garis besarnya disusun dalam 6 (enam) bab yang
terdiri dari :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PERENCANAAN
dalam kurva S.
BAB VI : PENUTUP
PERENCANAAN
syarat- syarat fungsional maupun strukturnya. Hal ini merupakan salah satu
ruang yang besar serta harus bebas kolom, sehingga akan menghasilkan
perencanaan yang optimal dan aktual. Dalam bab ini akan dibahas konsep
seperti denah, pembebanan struktur atas dan struktur bawah serta dasar-
dasar perhitungan.
7
8
yaitu bangunan yang didirikan harus kuat untuk menerima beban yang
dipikulnya baik itu beban sendiri gedung maupun beban yang berasal dari
luar seperti beban hidup, beban angin dan beban gempa. Bila persyaratan
berada di dalam bangunan dan juga bisa merusak bangunan itu sendiri. Jadi
bagi pihak kontraktor. Persyaratan ekonomis ini bisa dicapai dengan adanya
menimbulkan pemborosan.
yang ada untuk menghasilkan bangunan yang kuat, indah dan menarik. Jadi
bangunan tersebut.
direncanakan akan dipakai dalam proyek tersebut ada dan lazim di pasaran
1. Pengendalian biaya
tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas pekerjaan. Dalam hal ini erat
a. Pengendalian mutu
sondir dan boring serta uji tekan beton. Mutu bahan-bahan pekerjaan
b. Pengendalian waktu
1. Plat Lantai
2. Balok
yaitu:
b. Ukuran balok
sebagai berikut :
13
1 Balok lantai 1 30 x 80
2 Balok lantai 2 30 x 80
3 Balok lantai 3 30 x 80
4 Balok lantai 4 30 x 80
7 Balok Sloof 25 x 70
3. Kolom
beban lentur dan beban aksial ditetapkan koefisien reduksi bahan (φ) =
1 Kolom type K1 80 x 80
2 Kolom type K2 80 x 80
14
3 Kolom type K3 50 x 50
4 Kolom type K4 70 x 70
5 Kolom type K5 60 x 60
4. Pondasi
Pondasi yang dipergunakan pada konstruksi ini adalah pondasi plat lajur
1. Plat dianggap sebagai membran dan semua beban yang ada pada plat
2. Balok hanya menumpu beban dinding yang ada di atasnya dan beban
sendiri.
2. Beban Gempa Dinamik
gedung.
3. Beban Mati
Beban yang diambil dari elemen struktur beserta beban yang ada di
atasnya.
4. Beban Hidup
gambar rencana.
alternatif, yaitu:
1. Comb 1 = 1 DL + 0,5 LL
Combo (comb) = beban total untuk menahan beban yang telah dikalikan
DL (dead load) = beban mati atau momen dan gaya dalam yang
LL (live load) = beban hidup atau momen dan gaya dalam yang
SNI T-15-1991-03.
3. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung 1987.
1987.
STRUKTUR
harus adanya kemampuan bagi atap untuk mampu menahan tekanan yang
1. Data teknis
2. Perencanaan Reng
a. Pembebanan Reng
= 0,2762 kg m
= 0,2762 kg m
c. Dimensi Reng
⎛2⎞
Dimensi reng dimisalkan b = ⎜ ⎟ . h
⎝3⎠
2
Wx = 1/6 . b . (h)
⎛2⎞
= 1/6 . ⎜ ⎟ h . h2
⎝3⎠
⎛1 ⎞
= ⎜ ⎟ h3 cm3
⎝9 ⎠
2
Wy = 1/6 . b . h
2
⎛2 ⎞
= 1/6 . ⎜ h ⎟ . h
⎝3 ⎠
⎛ 2 ⎞ 3 3
= ⎜ ⎟ h cm
27
⎝ ⎠
Mx My
σltr = +
Wx Wy
2 27,62 + 27,62
100 kg/cm =
3
h
= 615,87
2
100 kg/cm
3
h
3
h = 615,87
100
3
h = 6,1587
3
h = 6,1587
2
b = h
3
2
b = . 3 cm
3
b = 2 cm
d. Kontrol Lendutan
1
fijin = . Ju
200
1
= . 50
200
= 0,25 cm
1 3
Ix = . b . (h)
12
1
= . 2 . (3)3
12
4
= 4,5 cm
1
Iy = . b3 . h
12
1
= . (2)3 . 3
12
4
= 2 cm
384.E.Ix
4
5.12,5. cos 45°.(50)
= 7
384.10 .4,5
= 0,0159 cm
384.E.Iy
4
5.12,5.sin 45°.(50)
= 7
384.10 .2
= 0,0159 cm
f maks = 2
( fx) + ( fy)
2
2 2
= (0,0159) + (0,0159)
e. Kontrol Tegangan
Mx My
σ ytb = +
Wx Wy
27,62 27,62
= 2 + 3
1/ 6.3.(2) 1/ 6.2.(3)
2 2
= 23,016 kg/cm ≤ 100 kg/cm (σltr)
3. Perencanaan Usuk
a. Pembebanan Usuk
3
Berat genting (gt) = 50 kg/m
qu = 25 kg/m
qx = qu . cos 45
= 25 . cos 45
= 17,677 kg/m
qy = qu . sin 45
= 25 . sin 45
= 17,677 kg/m
2
= 1/8 . 25 . cos 45º . (1,665)
= 6,125 kgm
2
My1 = 1/8 . qu . sin α . (Jgd)
2
= 1/8 . 25 . sin 45º . (1,665)
= 6,125 kgm
Px = 100 . cos 45
= 100 . cos 45
= 70,7111 kg
Py = 100 . sin 45
= 100 .sin 45
= 70,711 kg
= 29,433 kg m
= 0,5 kN/m
= 0,1 kN/m
= 0,1733 kg.m
Mx = Mx1 + Mx2
= 6,125 + 29,433
= 35,558 Kg m
My = My1 + My2
= 6,125 + 29,433
= 35,558 Kg m
e. Dimensi Usuk
⎛2 ⎞
Dimensi usuk dimisalkan b = ⎜ h ⎟
⎝3 ⎠
2
Wx = 1/6 . b . h
⎛2 ⎞
= 1/6 . ⎜ h ⎟ . h2
⎝3 ⎠
1 3 3
= h cm
9
2
Wy = 1/6 . h . b
2
⎛2 ⎞
= 1/6 . h . ⎜ h ⎟
⎝3 ⎠
2
h cm3
3
=
27
Mx My
σ ltr = +
Wx Wy
3555,8
100 = + 3555,8
(1/ 9)h3 (2 / 27 )h3
3555,8 3555,8
100 = +
1 3 2 3
⎜ ⎟h ⎜ ⎟h
⎛ ⎞ ⎛ ⎞
⎝9 ⎠ ⎝ 27 ⎠
32002,2 32002,2
100 = 3 + 3
h h
3
100. h = 80005,5
3
h = 800,055
3
h = 800,055
h = 9,28 cm
diambil h = 9,28 cm = 10 cm
2
b = h
3
2
b = . 10 cm
3
b = 6,667 cm = 6 cm
f. Kontrol Lendutan
1
Fijin = . Jgd
200
1
= . 166,5
200
= 0,832 cm
1
Ix = . b . (h)3
12
1
= . 6 . (10)3
12
4
= 500 cm
1
Iy = . h . (b)3
12
1
= . 10 . (6)3
12
4
= 180 cm
3
5 qx. cos α ..Jg 1 px. cos α .Jg
fx = . 4 + .
384 E.Ix 48 E.Ix
4
5 17,677. cos 45°.(166,5) 1
= . 7 + .
384 10 .500 48
7
10 .500
f max = 2
( fx) + ( fy)
2
2
= (0,025) + (0,072)
2
Mx My
σytb = 2 + 2
1/ 6bh 1/ 6hb
35,558 35,558
= +
1/6 1 / 6.
= 94,821 kg/cm
2 2
= 94,821 kg/cm ≤ 100 kg/cm ( = σltr) OK!
4. Perencanaan Gording
a. Pembebanan
Berat sendiri pada gording = ggd . jgd = 5,93 . 1,665 = 9,873 kg/m
q = 120,123 kg/m
q = 132,135 kg/m
2
= 1/8 . 132,135 . cos 45º . (3,354)
= 131,385 kg.m
2
My = 1/8 . q . sin α . (l)
2
= 1/8 .132,135 . sin 45º . (3,354)
= 32,846 kgm
Mx = 1/4 . P . cos α . l
= 59,291 kg m
My = 1/4 . P . sin α . l
= 29,645 kg m
= 0,5
= 0.5 . 40 . 1,665
2
= 33,3 kg/m
Koefisien angin hisap = - 0,4
= -0,4 . 1,665. 40
= - 26,64 kg/m
= 46,825 kg.m
My = 0
= 37,46 kg.m
= 1,4 . 131,3859
= 183,940 kg.m
My1 = 1,4 . DL
= 1,4 . 32,8465
= 45,981 kgm
= 252,5285 kgm
= 86,8484 kgm
= 217,275 kgm
= 54,238 kgm
= 130,340 kgm
e. Pendimensian Gording
terbesar.
Mx My
0,9 σ ijin = + .4
wx wx
25252,85 + (4.8684,84)
0,9 2400 =
wx
2 59992,21
2160 kg/cm =
wx
3
wx = 27,77 cm
Direncanakan memakai profil baja C 150 x 65 x 20 x 3,2
3
ωx = 44,3 cm ix = 5,89 cm1
3
ωy = 12,2 cm iy = 2,37 cm1
4
Ix = 332 cm berat = 7,51 kg/m
4
Iy = 53,8 cm
f. Analisa Pembebanan
Beban Mati
q = 117,76 kg/m
= 91,59 kg/m
0
qy = q total . sin 45
0
= 129,536 . sin45
= 91,59 kg/m
2
Mx = 1/8 . qx . (I)
2
= 1/8 . 91,59 . (3,354)
= 128,79 kgm
2
⎛ (I ) ⎞
My = 1/8 . qy . ⎜ ⎟
⎝ 2 ⎠
2
⎛ 3,354 ⎞
= 1/8 . 91,59 . ⎜ ⎟
⎝ 2 ⎠
= 32,19 kg.m
Kontrol Tegangan
Mx My
σ ytb = + < σd
Wx Wy
18808,09 6183,54
= +
44,3 12,2
2 2
= 931,409 kg/cm < σd = 1600 kg/cm (OK!)
Kontrol Lendutan
3 δ atap 25 mm
5 3
fx = . qx.(3 I ) Px.( I )
384
+ 48.EIx
EIx
5.93,433.(3,354) 70,711.(3,354)
3
4
= + 6
384.2,1.10
6
.3,32 48.2,1.10 .3,32
= 0,000221 + 0,0000797
= 0,000301 m = 0,0301 cm
3
⎛ l⎞
Py.⎜ ⎟
5.qy.( I / 2)4 ⎝2⎠
fy = +
384.EIy 48.EIy
3,354 3,354
5.93,4337( ) 70,711.⎜ ⎟
4
3
⎛ ⎞
2 ⎝ 2 ⎠
= + 66
384.2,1.10 .0,538 48.2,1.10 .0,538
= 0,0000852 + 0,000061
= 0,000146 m = 0,0146 cm
2 2
f = fx + fy
2 2
= (0,0301) + (0,0146)
2) Beban Hidup
3
Px.l
fx =
48.EIx
70,711(3,354)
3
= 6
48.2,1.10 .3,32
= 0,0000797 m
= 0,00797 cm
3
Py.(l / 2)
fy =
48.EIy
3
⎛ 3,354 ⎞
70,711.⎜ ⎟
⎝ 2 ⎠
= 6
48.2,1.10 .0,538
= 0,000061 m
= 0,0061 cm
2 2
f = fx + fy
2 2
= (0,00797) + (0,0061)
3) P = 100 kg = 1 kN
2 2
f = fx + fy
2 2
= 0,00797 + 0,0061
a. Beban Mati
= 50 . 3,354 . 1,665
= 279,2205 kg
= 11 . 3,354 m
= 249,2202 kg
= 18 . 3,354 . 1,5
= 90.558 kg
P = 718,9807 kg
Ptot = 790,8787 kg
diambil = 791 kN
½P = 395,5 kN
0
b. Beban Angin (bangunan di pantai, P = 40 kg dan α = 45 )
= 0,5
= 111,6882 kg
diambil = 112 kg
= - 89,3501 kg
diambil = 90 kg
D7 = D8 = 2,121 340,46
1. Batang diagonal
δ = 12 mm
lk = 2,121 m
2
imin = n . p . ( lk )
2
= 1,5 . 0,3405 . ( 2,121 )
= 2,29 cm
imin = 1,148 cm
ix = 1.51 cm
iy = 1.51 cm
4
lx = 11 cm
I
y = 11 cm4
Ix profil = 2 . Ix
= 2 . 11
4
= 22 cm
A profil = 2.A
= 2 . 4,8
4
= 9,6 cm
i
I X profil
x =
Aprofil
22
=
9,6
= 1,514 cm
Lx
λx =
ix
212,2
=
1,514
E
λg = π
0,7.σl
6
2,110
= 3,14
0,74.2400
= 111
λx
λs =
λg
140,158
=
111
= 1,2
2
ωx = 2,381 . (λs)
2
= 2,381 . (1,2)
= 3,42
Kontrol tegangan
p.ω x
σ =
Aprofil
340,46.3,42
=
9,6
2 2
= 121,595 kg/cm < 1600 kg/cm
2. Batang atas
P = 57276 kg
2
σ = 1600 kg/cm
2
σl = 2400 kg/cm
δ = 12 mm
lk = 2,578 m
2
imin = n . p . ( lk )
2
= 1,5 . 0,573 . ( 2,578 )
= 5,71 cm
imin = 2,855 cm
Dicoba baja double siku 90 x 90 x 9
2
A = 15,5 cm
ix = 2,785 cm
iy = 2,785 cm
4
lx = 116 cm
I
y = 116 cm4
e = 2,54
d = 2.e+δ
= 2 . 2,54 + 12
= 17,08
Ix profil = 2 . Ix
= 2 . 116
4
= 232 cm
A profil = 2. A
= 2 . 15,5
4
= 31 cm
i
I X profil
x =
Aprofil
232
=
31
= 2,74 cm
lx
λx =
ix
257,8
=
2,74
E
λg = π
0,7.σl
6
2,110
= 3,14
0,74.2400
= 111
λx
λs =
λg
= 94,08
111
= 0,847
1,41
ωx =
1,593 − λ s
1,41
=
1,593 − 0,847
= 1,89
Kontrol tegangan
p.ω x
σ =
Aprofil
572,76.1,89
=
31
2 2
= 34,919 kg/cm < 1600 kg/cm
3. Batang bawah
P = 2874,07 kg
2
σ = 1600 kg/cm
2
σl = 2400 kg/cm
δ = 12 mm
lk = 1,177 m
p
Anet =
σtarik
287,07
=
1200
2
= 2,395 cm
Anet
Abruto =
0,85
2
= 2,18 cm
lk
imin =
240
182,3
=
240
= 0,759 cm
ix = 2,42 cm
iy = 2,42 cm
4
lx = 72,3 cm
I
y = 72,3 cm4
e = 2,26
d = 0,5 . δ + e
= 0,5 . 12 + 2,26
= 2,86
= 345,82 cm4
i
Iyprofil
y = A.2
345,82
= 2.12,3
= 3,749 cm
lk
λ =
i min
182,3
=
2,42
= 8,679 cm
1,41
=
1,593 − 0,847
= 1,89
Kontrol tegangan
p.ω x
σ =
Aprofil
2874,07
=
2.12,3
2 2
= 116,83 kg/cm < 1600 kg/cm
Data teknis :
Ba Ba Ba Ba
Bi 400
Bi Bi
Ba
Bi Bi Bi
Bi Bi Ba Bi
500
Ba Ba Bi
Ba
Bi Bi Bi
Ba Ba Ba 500
Ba Ba Ba
Bi Bi Bi
Ba
Bi Bi 600
Ba
Bi Bi Bi
Keterangan:
Bi : Balok Induk
Ba : Balok Anak
Gambar 3. Denah Balok Lantai
Dimensi balok lantai tribun yang dipakai sesuai dengan data yang
Balok lantai 1 30 x 80
Balok lantai 2 30 x 80
Balok lantai 3 30 x 80
Balok lantai 4 30 x 80
Ly = 8 m
Lx = 6 m
= 7400 mm
= 5400 mm
1 3
.200.800
α = 12
1 3
.5400.120
12
Ly1
β =
Lx1
7474000
=
5400
= 1,37
⎛ fy ⎞
⎜ 0,8 + ⎟.Ly
⎝ 1500 ⎠
h min =
⎧ ⎛ 1 ⎞⎫
36 + 5.β .⎨α − 0,12⎜1 +
⎟⎬
⎩ ⎝ β ⎠⎭
⎛ 240 ⎞
⎜ 0,8 + ⎟.7400
⎝ 1500 ⎠
=
⎧ ⎛ 1 ⎞⎫
36 + 5.1,37 ⎨1,6 − 0,12⎜1 + ⎟⎬
⎩ ⎝ 1,37 ⎠⎭
7104
=
53,538
⎛
⎜ 0,8 + fy ⎞⎟.Ly
1500 ⎠
h min = ⎝
36 + 9.β
⎛ 240 ⎞
⎜ 0,8 +1500 ⎟.7400
= ⎝ ⎠
36 + 9.1,37
7104
=
48,33
= 147,73 mm
⎛ fy ⎞
⎜ 0,8 + 1500 ⎟.Ly
h max = ⎝ ⎠
36
⎛ 240 ⎞
⎜ 0,8 +1500 ⎟.7400
⎝ ⎠
=
36
7104
=
36
= 197 mm
Pembebanan
qu = 1,2 . q DL + 1,6 . q LL
Momen Rancangan
+ -
Cx = 40,8 Cx = 70,65
+ -
Cy = 18,6 Cy = 54,85
+ 2
Mlx = Cx . 0,001 . qu . Lx
2
= 40,8 . 0,001 . 13,076 . (6)
= 19,206 kNm
+ 2
Mly = Cy . 0,001 . qu . Lx
2
= 18,6 . 0,001 . 13,076 .(6)
= 8,756 kNm
- 2
Mtx = Cx . 0,001 . qu . Lx
2
= 70,65. 0,001 . 13,076 .(6)
= 33,25 kNm
- 2
Mty = Cy . 0,001 . qu . Lx
2
= 54,85 . 0,001 . 13,076. (6)
= 25,819 kNm
- P (selimut beton) = 20 mm
Arah x , Dx = 10
mm
Arah y, Dy = 10
mm
- Tinggi Efektif
Arah x, dx = h – p – Dx/2
= 120 – 20 – 10/2
= 95 mm
Arah y, dy = h – p – Dy – Dy/2
= 120 – 20 – 10 – 10/2 = 85 mm
Dy
h dy dx
Dx
= 2,66 Mpa
0,0120
ρmin = 0,0058
ρmaks = 0,0363
Maka, nilai ρmin = 0,0058 < ρ perlu = 0,0120 < ρ mak = 0,0363
1
= . 3,14. 102
4
2
= 78,5 mm
= 0,0120 . 1000 . 95
2
= 1140 mm
Aslx
Jumlah tulangan (n) =
ΔD10
1140
=
78,5
= 14,52
dipakai = 15 batang
1000
Spasi antar tulangan =
n−1
1000
=
15 − 1
= 71,428 mm
dipakai = 70 mm
As = Δ D10 . n
= 78,5. 15
2 2
= 1177,5 mm > 1140 mm (Ok!)
• Tulangan Tumpuan Arah X
= 4,601 MPa
0,0224
ρmin = 0,0058
ρmaks = 0,0363
0,0363
1
Dengan Δ D10 = . π . d2
4
1
= . 3,14. 102
4
2
= 78,5 mm
As tx = ρperlu . b . dx
= 0,0224 . 1000 . 95
2
= 2128 mm
Astx
Jumlah tulangan (n) =
ΔD10
2128
=
78,5
= 28 batang
1000
Spasi antar tulangan =
n−1
1000
=
28 − 1
= 37,037mm dipakai 40 mm
As = Δ D10. n
= 78,5. 28
2 2
= 2198 mm > 2128 mm (Ok!)
Mly
Koefisien ketahanan (K) =
θ ..b.dy
6
8,756.10
=
0,8.1000.(85)
2
= 1,52 Mpa
0,0066
ρmaks = 0,0363
Maka, nilai ρmin = 0,0058 < ρ perlu = 0,0066 < ρ mak = 0,0363
1
Dengan Δ D10 = . π . d2
4
1
= . 3,14. 102
4
2
= 78,5 mm
As Iy = ρperlu . b . dy
= 0,0066 . 1000 . 85
2
= 561 mm
Asly
Jumlah tulangan (n) =
ΔD10
561
=
78,5
1000
Tebal spasi =
n−1
1000
=
8−1
As = Δ D10. n
= 78,5. 8
2 2
= 628 mm > 561 mm (Ok!)
• Tulangan tumpuan arah Y
= 4,46 MPa
0,0215
ρmin = 0,0058
ρmaks = 0,0363
Maka, nilai ρmin = 0,0058 < ρ perlu = 0,0215 < ρ mak = 0,0363
1 2
Dengan Δ D10 = . π.d
4
1 2
= . 3,14. 10
4
2
= 78,5 mm
As ty = ρperlu . b . dy
= 0,0215 . 1000 . 85
2
= 1831 mm
Asty
Jumlah tulangan (n) =
ΔD10
1831
=
78,5
1000
Tebal spasi =
n−1
1000
=
24 − 1
= 43,47 mm dipakai 50 mm
As = Δ D10. n
= 78,5. 24
2 2
=1884 mm > 1831 mm (Ok! )
Bentuk tangga yang dipakai adalah tangga dengan tipe K dengan bordes
163,7 cm
163,7 cm
215,9 cm 197,7 cm
236,5 cm
236,5 cm
215,9 cm 197,7 cm
Tl
- Jumlah anak tangga =
optrede
473,0
=
18
= 25,98 buah
18
- Kemiringan tangga ( α ) = arc. tg
30
0
= 30,96
b = 163,7 cm
a = 215,9 cm
Gambar 6. Potongan Tangga
2 2
L = a +b
2 2
= (215,9) + (163,7)
= 274 cm = 2,74 m
1 fy
hmin = . L (0,4 + )
27 700
1 240
= . 2,74 (0,4 + )
27 700
= 7,4 cm dipakai 8 cm
o
hmaks = hmin + ( ) cosα
t
18 0
= 11 cm + ( ) cos 30,96
9
= 9,72 cm dipakai 12 cm
a. Pembebanan Tangga
qu = 1,2 . q DL + 1,6 . q LL
2 2
= 1,2 . 2,886 kN/m + 1,6 . 3 kN/m
2
= 8,264 kN/m
b. Penulangan Plat
- Arah x, Dx = 12 mm
- Arah y, Dy = 12 mm
Tinggi efektif
- Arah x, dx = ht – p – Dx/2
12
= 120 – 20 –
2
= 94 mm
- Arah y, dy = ht – p – Dx – Dy/2
12
= 120 – 20 – 12 –
2
= 82 mm
Lx = 1637 mm
Ly = 2159 mm
Ly
β =
Lx
2159
=
1637
= 1,4
Berdasarkan karakteristik plat di atas dan menggunakan teknik
momen:
+ -
Cx = + 42 Cx = - 72
+ -
Cy = + 18 Cy = - 55
Momen Rancangan
+ 2
Mlx = + Cx . 0,001 . qu . Lx
2
= + 42 . 0,001 . 8,264 . (1,637)
= + 0,63010 kNm
= + 930100 Nmm
+ 2
Mly = + Cy . 0,001 . qu . Lx
2
= + 18 . 0,001 . 8,264 .(1,637)
= + 0,3986 kNm
= + 398600 Nmm
- 2
Mtx = - Cx . 0,001 . qu . Lx
2
= - 72 . 0,001 . 8,264 . (1,637)
= - 1,5944 kNm
= - 1594400 Nmm
- 2
Mty = - Cy . 0,001 . qu . Lx
2
= - 55 . 0,001 . 8,264 . (1,637)
= - 1,2179 kNm
= - 1217900 Nmm
= 1594400
0,8.1000.(94)
2
= 0,2255 MPa
ρmin = 0,0058
ρmaks = 0,0363
dari tabel A-10 dalam buku ‘Struktur Beton Bertulang hal 464-465’
Maka nilai ρ min = 0,0058 = ρ perlu = 0,0058 < ρ mak = 0,0363 (ok!
As tx = ρperlu . b . dx
= 0,0058 . 1000 . 94
2
= 545,2 mm
1 2
ΔD12 = .π.D
4
1 2
= . 3,14 . (12)
4
2
= 113 mm
Astx
Jumlah tulangan (n) =
ΔD12
545,2
=
113
= 4,82 dipaki 5 batang
1000
Spasi (s) =
n−1
1000
=
5−1
As = ΔD12 . n
2
= 113 mm . 5
2
= 565 mm
2 2
jadi As > Astx = 565 mm > 545 mm (ok!)
dx = 94 mm
= 930100
0,8.1000.(94 )
2
= 0,1315 MPa
ρmaks = 0,0363
Maka nilai ρ min = 0,0058 = ρ perlu = 0,0058 < ρ mak = 0,0363 (ok!)
As lx = ρperlu . b . dx
= 0,0058 . 1000 . 94
2
= 545 mm
1
ΔD12 = . π . D2
4
1
= . 3,14 . (12)2
4
2
= 113 mm
Aslx
Jumlah tul. (n) =
ΔD12
= 545
133
1000
Spasi (s) =
n−1
1000
=
5−1
dy = 82 mm
Mty
Koefisien ketahanan (K) =
θ .b.dy 2
= 1217900
0,8.1000.(82 )
2
= 0,2264 MPa
ρmin = 0,0058
ρmaks = 0,0323
dari tabel A-10 dalam buku ‘Struktur Beton Bertulang hal 464-465’ nilai
Maka nilai ρ min = 0,0058 = ρ perlu = 0,0058 < ρ mak = 0,0323 (ok!)
As ty = ρperlu . b . dy
= 0,0058 . 1000 . 82
2
= 475,6 mm
1
ΔD12 = . π . D2
4
1 2
= . 3,14 . (12)
4
2
= 113 mm
Asty
Jumlah tul. (n) =
ΔD12
= 475,6
113
1000
Spasi (s) =
n−1
1000
=
5−1
As = ΔD12 . n
= 113 . 5
2
= 565 mm
Dy = 82 mm
3986100
=
0,8.1000.(82 )
2
= 0,074 MPa
ρmin= 0,0058
ρmaks = 0,0323
dari tabel A-10 dalam buku ‘Struktur Beton Bertulang hal 464-465’ nilai
Maka nilai ρ min = 0,0058 = ρ perlu = 0,0058 < ρ mak = 0,0203 (ok!)
As ly = ρperlu . b . dy
= 0,0058 . 1000 . 84
2
= 707,6 mm
1 2
ΔD12 = .π.D
4
1 2
= . 3,14 . (12)
4
2
= 113 mm
Asly
Jumlah tul. (n) =
ΔD12
475,6
=
113
1000
=
5−1
As = ΔD12 . n
= 113 . 5
2
= 565 mm
Lx = 199,7 cm
Ly = 163,7 cm
= 1677 mm
= 1337 mm
Lx
β =
Ly
1677
=
1337
= 1,2
⎛ fy ⎞
⎜ 0,8 + ⎟.Lx
⎝ 1500 ⎠
h min =
36 + 9.β
⎛ 240 ⎞
⎜ 0,8 +1500 ⎟.1677
⎝ ⎠
=
36 + 9.1,2
= 55,25 mm
⎛ fy ⎞
⎜ 0,8 +1500 ⎟.Lx
h maks = ⎝ ⎠
36
⎛ 240 ⎞
⎜ 0,8 + 1500 ⎟.1677
⎝ ⎠
=
36
= 44,72 mm
Digunakan persyaratan h min plat 2 arah harus > 120 mm, menurut
a. Pembebanan bordes
= 8,263 kN/m
b. Penulangan Bordes
- Arah x, Dx = 12 mm
- Arah y, Dy = 12 mm
Tinggi efektif
Dx
- Arah x, dx = hb – p –
2
12
= 120 – 20 –
2
= 94 mm
Dy
- Arah y, dy = hb – p – Dx –
2
12
= 120 – 20 – 12 –
2
= 82 mm
Momen rancangan
+ 2
Mlx = + Cx . 0,001 . qu . Lx
2
= + 34 . 0,001 . 8,263 . (1,677)
= + 0,7901 kNm
= + 790100 Nmm
+ 2
Mly = + Cy . 0,001 . qu . Lx
2
= + 22 . 0,001 . 8,263 .(1,677)
= + 00,5112 kNm
= + 511200 Nmm
- 2
Mtx = - Cx . 0,001 . qu . Lx
2
= - 63 . 0,001 . 8,263 . (1,677)
= - 1,4640 kNm
= - 1464000Nmm
- 2
Mty = - Cy . 0,001 . qu . Lx
2
= - 54 . 0,001 . 8,263 . (1,677)
= - 1,2548 kNm
= - 1254800 Nmm
dx = 94 mm
Mtx
K =
θ .b.dx 2
1464000
=
0,8.1000.(94)
2
= 0,207 MPa
dari tabel A- 6 dalam buku ’ Struktur Beton Bertulang hal 460’ ditentukan
ρmin = 0,0058
ρmaks = 0,0323
dari tabel A-10 dalam buku ‘Struktur Beton Bertulang hal 464 - 465’
Maka nilai ρ min = 0,0058 = ρ perlu = ,0058 < ρ mak = 0,0203 (ok!)
As tx = ρperlu . b . dx
= 0,0058 . 1000 . 94
2
= 545,2 mm
1 2
ΔD12 = .π.D
4
1 2
= . 3,14 . (12)
4
2
= 113 mm
Astx
Jumlah tul. (n) =
ΔD12
545,2
=
133
1000
Spasi (s) =
n−1
1000
=
5−1
As = ΔD12 . n
2
= 133 mm . 5
2
= 565 mm
dx = 94 mm
Mlx
K =
θ .b.dx 2
791000
=
0,8.1000.(94)
2
= 0,119 MPa
dari tabel A- 6 dalam buku ’ Struktur Beton Bertulang hal 460’ ditentukan
ρmin = 0,0058
ρmaks = 0,0132
dari tabel A-10 dalam buku ‘Struktur Beton Bertulang hal 464-465’ nilai
Maka nilai ρ min = 0,0058 = ρ perlu = 0,0058 < ρ mak = 0,0132 (ok!)
As lx = ρperlu . b . dx
= 0,0058 . 1000 . 94
2
= 545,2 mm
1 2
ΔD12 = .π.D
4
1
= . 3,14 . (12)2
4
2
= 113 mm
Aslx
Jumlah tul. (n) =
ΔD12
= 545,2
113
1000
Spasi (s) =
n−1
1000
=
5−1
As = ΔD12 . n
2
= 113 mm . 5
2
= 565 mm
dy = 82 mm
Mly
K =
θ .b.dy 2
1254800
=
0,8.1000.(82 )
2
= 0,233 Mpa
dari tabel A- 6 dalam buku ’ Struktur Beton Bertulang hal 460’ ditentukan
ρmin = 0,0058
ρmaks = 0,0363
dari tabel A-10 dalam buku ‘Struktur Beton Bertulang hal 464-465’ nilai
Maka nilai ρ min = 0,0058 = ρ perlu = 0,0058 < ρ mak = 0,0363 (ok!)
As ly = ρperlu . b . dy
= 0,0058 . 1000 . 82
2
= 475,6 mm
1
ΔD12 = . π . D2
4
1
= . 3,14 . (12)2
4
2
= 133 mm
Asly
Jumlah tul. (n) =
ΔD12
475,6
=
133
1000
Spasi (s) =
n−1
1000
=
5−1
As = ΔD12 . 5
= 133 . 5
2
= 565 mm
dy = 82 mm
Mty
K =
θ .b.dy 2
511200
=
0,8.1000.(82)
2
= 0,095 MPa
dari tabel A- 6 dalam buku ’ Struktur Beton Bertulang hal 460’ ditentukan
ρmaks = 0,0363
dari tabel A-10 dalam buku ‘Struktur Beton Bertulang hal 464-465’ nilai
Maka nilai ρ min = 0,0058 = ρ perlu = 0,0058 < ρ mak = 0,0363 (ok!)
As ty = ρperlu . b . dy
= 0,0058 . 1000 . 82
2
= 475,6 mm
1
ΔD12 = . π . D2
4
1
= . 3,14 . (12)2
4
2
= 133 mm
Asty
Jumlah tul. (n) =
ΔD12
475,6
=
133
1000
Spasi (s) =
n−1
1000
=
5−1
As = ΔD12 . n
=133 . 5
2
= 565 mm
fc = 22,5 MPa
fy = 350 Mpa
Tulangan Pokok = 16 mm
Tulangan Sengkang = 8 mm
a. Estimasi beban
= 2,4 kN/m
= 0,049 kN/m
= 7,89 kN/m
2
- Berat dinding = 1,977 m . 17 kN/m
= 33,609 kN/m
q DL = 43,948 kN/m
2. Beban hidup (qLL)
2
Beban hidup untuk tangga (qLL) = 3 kN/m
= 54,177 kN/m
Penulangan Momen
2
Momen tumpuan = - 1/24 . qu . I
2
= - 1/24 . 54,177 kN/m . 2,119
= - 10,136 kNm
2
Momen lapangan = 1/11 . qu . I
2
= 1/11 . 54,177 kN/m . 2,119
= 22,114 kNm
Perhitungan tulangan
= 500 – 20 – 8 – 16/2
= 464 mm
Tulangan tumpuan
Mtx
K=
θ .b.d 2
10136000
=
0,8.200.(464 )
2
= 0,29 MPa
dari tabel A- 6 dalam buku ’ Struktur Beton Bertulang hal 460’ ditentukan
ρmin = 0,00442
ρmaks = 0,0251
dari tabel A-10 dalam buku ‘Struktur Beton Bertulang hal 464-465’ nilai
Maka nilai ρ min = 0,00442 = ρ perlu = 0,00442 < ρ mak = 0,0251 (ok!)
As tx = ρperlu . b . d
1 2
ΔD16 = .π.D
4
1
= . 3,14 . (16)2
4
2
= 200,96 mm
Astx
Jumlah tul. (n) =
ΔD16
= 410,176
200,96
1000
Spasi (s) =
n−1
1000
=
5−1
As = ΔD16 . n
2
= 200,96 mm . 5
2
= 1004,8 mm
Tulangan lapangan
= 22114000 Nmm
Mlx
K=
θ .b.d 2
22114000
=
0,8.200.(464 )
2
= 0,64 MPa
dari tabel A- 6 dalam buku ’ Struktur Beton Bertulang hal 460’ ditentukan
ρmin = 0,00442
ρmaks = 0,0251
dari tabel A-10 dalam buku ‘Struktur Beton Bertulang hal 464-465’ nilai
Maka nilai ρ min = 0,00442 = ρ perlu = 0,00442 < ρ mak = 0,0251 (ok!)
As lx = ρperlu . b . d
1 2
= . 3,14 . (16)
4
2
= 200,96 mm
Astx
Jumlah tul. (n) =
1
As
= 410,176
200,96
= 5 batang
1000
tebal spasi (s) =
n−1
1000
=
5−1
As = ΔD16. n
2
= 200,96 mm . 5
2
= 1004,8 mm
a. Beban Lantai 5
1. Beban Mati
Kolom (60x60)
WDL = 694530,4 kg
2. Beban Hidup
2
qL lantai tribun = 500 kg/m
= 120000 kg
W5 = WDLL + WLL
= 694530,4 kg + 12000 kg
= 814530,4 kg
b. Beban Lantai 4
1. Beban Mati
Kolom (60x60)
WDL = 517962,08 kg
2.Beban Hidup
2
qL lantai tribun = 500 kg/m
= 120000 kg
W4 = WDL + WLL
= 517962,08 kg + 120000 kg
= 637962,08 kg
c. Beban Lantai 3
1. Beban Mati
Kolom (70x70)
WDL =553380,32 kg
2.Beban Hidup
2
qL lantai tribun = 500 kg/m
= 120000 kg
W3 = WDL + WLL
= 553380,32 kg + 120000 kg
= 673380,32 kg
1. Beban Mati
Kolom (80x80)
WDL = 594247,52 kg
2.Beban Hidup
2
qL lantai tribun = 500 kg/m
Koefisien reduksi = 0,5
= 120000 kg
= 594247,52 kg +120000 kg
= 714247,52 kg
Wt = W5 + W 4 + W3 + W2 + W1
714247,52
= 3554367,84 kg
H = 28,77 m
Tx = Ty = 0,06 (28,77)3/4
= 0,7 detik
0,05
3.3.5 Gaya geser horisontal total akibat gempa ke sepanjang tinggi gedung
Vx = Vy = C . I .K .Wt
= 799,74 ton
3.6.6 Distribusi gaya geser horisontal total akibat gempa kesepanjang tinggi
gedung
H 28,77
= = 1,198 < 3
A 24
wi.hi
Fix = Vx
∑ wi.hi
b. Arah y
H 28,77
= = 1,798 < 3
A 24
wi.hi
Fiy= Vy
∑ wi.hi
Keterangan :
Vx, y = Gaya geser horisontal total akibat gempa untuk arah x atau arah y
Σ 57323,6
Data-data balok
P = 19279,3 N
Vu = 184107,4 N
Tu = 151500 Nmm
Mu = 356008900 Nmm
Penulangan longitudinal
= 658,5 mm
Mu
K= 2
d .b.θ
356008900
= 2
0,8.250.658,5
= 4,105 MPa
ρ min = 0,0040
ρ perlu = 0,0134
ρ maks = 0,022
As = ρ . b. d
19279,3
=
0,65.350
2
= 91,806 mm
Ast = As + A
= 2205,975 + 91,806
2
= 2297,78 mm
Dipakai 10 D 19
250 − 40 − (3.19)
kontrol spasi =
2
= 76,5 mm dipakai 80 mm
Penulangan geser
Tu = 151500 Nmm
Vu = 184107,4 N
2 2
Sx y = (250-40) . (700-40)
2
= 29106000 mm
2
υ .1/24 . fc .Sx y = 0,6 . 1/24 . 22,5 . 29106000
= 3451547,01 Nmm
2
Tu ≤ υ .1/24 . fc . Sx y
Vc = 1/6 . fc . b . d
= 156176,98 N
Vu
Vs = − Vc
θ
184107,4
= − 156176,98
0,6
= 150668,68 N ≥ 0
= 520827,13 N
Vs ≤ 2/3 . b . d . fc
150688,68 N ≤ 520827,13 N
Smaks = d/4
= 658,5 / 4
Penulangan geser
Vs.S
Av =
fy.d
150668,68.150
=
350.658,5
2
= 98,05 mm
Data-data balok
Gaya rencana yang dipakai gaya maksimum pada batang 550 (frame 550)
P = 278290,4 N
Vu = 382677 N
Tu = 198000 Nmm
Mu = 849107800 Nmm
Penulangan longitudinal
= 735,5 mm
Mu
K= 2
d .b.θ
849107800
= 2
0,8.300.735,5
= 6,5 MPa
ρ min = 0,0040
ρ perlu = 0,0191
ρ maks = 0,022
As = ρ . b . d
= 0,0191 . 300 . 735,5
2
= 4214,415 mm
P
A=
θ . fy
278790,4
= 2
= 1225,45 mm
0,65.350
Ast = As + A
= 4214,415 + 1225,45
2
= 5439,86 mm
Dipakai 11 D 25
Penulangan geser
Tu = 198000 Nmm
Vu = 382677 N
2 2
Sx y = (300-80) . (800-80)
2
= 34848000 mm
2
υ .1/24 . fc . Sx y = 0,6 . 1/24 . 22,5 . 34848000
= 4132464,45 Nmm
2
Tu ≤ υ . 1/24 . fc . Sx y
Vc = 1/6 . fc . b . d
= 174439,14 N
Vu
Vs = − Vc
θ
382677
= − 174439,14
0,6
= 4633355,86 N ≥ 0
= 697756,56 N
Vs ≤ 2/3 . b . d . fc
463355,86 N ≤ 697756,56 N
Smaks = d/4
= 735,5 / 4
Penulangan geser
Vs.S
Av =
fy.d
463355,86.150
=
350.735,5
2
= 269,99 mm
Data-data balok
Gaya rencana dipakai gaya maksimum pada batang 742 (frame 742)
P = 690887,3 N
Vu = 128928,9 N
Tu = 6547700 Nmm
Mu = 328143700 Nmm
Penulangan longitudinal
= 638,5 mm
328143700
= 2
0,8.200.638,5
= 5,03 MPa
ρ min = 0,0040
ρ perlu = 0,0171
ρ maks = 0,022
As = ρ . b. d
P
A=
θ . fy
690887,3
=
0,65.350
2
= 3036,86 mm
Ast = As + A
= 2183,67 + 3036,86
2
= 5220,53 mm
Dipakai 8 D 19
Penulangan geser
Tu = 6547700 Nmm
Vu = 128928,9 N
2 2
Sx y = (200-80) . (700-80)
2
= 8928000 mm
2
υ . 1/24 . fc . Sx y = 0,6 . 1/24 . 22,5 . 8928000
= 1058730,56 Nmm
2
Tu ≤ υ . 1/24 . fc . Sx y
b.d
Ct =
∑x y
2
200.638,5
=
8928000
= 0,014
1/ 6.b.d fc
Vc =
Tu 2
1 + (2,5.Ct. )
Vu
1 / 6.200.638,5 22,5
=
6547700 2
1 + (2,5.0,014. )
128928,9
= 49512,36 N
Vu
Vs = − Vc
θ
128928,9
= − 49512,36
0,6
= 165369,14 N ≥ 0
Vs ≤ 2/3 . b . d . fc
165369,14 N ≤ 403822,85 N
Smaks = d/4
Penulangan geser
Vs.S
Av =
fy.d
165369,14.150
=
350.638,5
2
= 110,99 mm
P = 2621461,3 N
Vu = 328431,3 N
Tu = 1212800 Nmm
Mu = 1125725 Nmm
• Diameter sengkang = 12 mm
• fy = 350 MPa
• d = 800-50-12-25/2
= 725,5 mm
Mu
e =
P
1125725
=
2621461,3
600
Cb = .d
600 + fy
600
= 725,5
600 + 350
= 458,21 mm
ab = β . Cb
= 0,85 . 458,21
= 389,48 mm
Ccb = ab . b . 0,85 . fc
= 5959044 N
Tsb = Csb
= 5959044 N
= 0,65 . 5959044
= 3893378,6 N
P ≤ Prb
2621461,3 N ≤ 3893378,6 N
vy = 0,000167
cb − d '
vs = 0,003
d
458,21 − 50
= 0,003
50
= 0,0244 ≥ vy = 0,000167
h ab h h
Mnb = Ccb ( - ) + Tsb ( - d ) + Csb ( -d)
2 2 2 2
Tsb = 271967,03 N
Tsb
As’ =
fy
271967,30
=
350
2
= 777,05 mm
As = 2 As’
= 2 . 777,05
2
= 7154,09 mm
Penulangan geser
Tu = 328431,3 Nmm
Vu = 1212800 Nmm
2 2
SX y = (800-100) . (800-100)
2
=343000000 mm
2
υ . 1/24 . fc . Sx y
= 40674796,4 Nmm
2
Tu ≤ υ . 1/24 . fc . Sx y
Vc = 1/6 .b . d . fc
= 458846,48 N
Vu
Vs = − Vc
θ
328431,3
= − 458846,48
0,6
= 88539,02 N ≥ 0
= 1835385,95 N
Vs ≤ 2/3 . b . d . fc
88539,02 N ≤ 1835385,95 N
Smaks = d/4
= 725,5 / 4
Penulangan geser
Vs.s
Av =
fy.d
88539,02.150
=
350.725,5
2
= 53,302 mm
Dipakai D 12-150
P = 2053252,2 N
Vu = 255349 N
Tu = 3390700 Nmm
Mu = 629904200 Nmm
• Diameter sengkang = 12 mm
• fy = 350 MPa
• d = 800 - 50 - 12 - 25 / 2
= 725,5 mm
Mu
e =
P
629904200
=
2053252,2
600
Cb = .d
600 + fy
600
= 725,5
600 + 350
= 458,21 mm
ab = β . Cb
= 0,85 . 458,21
= 389,48 mm
Ccb = ab . b .0,85 . fc
= 5959044 N
Tsb = Csb
= 5959044 N
= 0,65 . 5959044
= 3893378,6 N
P ≤ Prb
2053252,2 N ≤ 3893378,6 N
vy = 0,000167
cb − d '
vs = 0,003
d
458,21 − 50
= 0,003
50
= 0,0244 ≥ vy = 0 ,000167
h ab h h
Mnb = Ccb ( - ) + Ts b ( - d ) + Csb ( -d)
2 2 2 2
Tsb = 847498,8 N
Tsb
As’ =
fy
847498,8
=
350
2
= 241,43 mm
As = 2 As’
= 2 . 241,43
2
= 4842,85 mm
Dipakai tulangan 16 D 25
= 150 mm
Penulangan geser
Tu = 3390700 Nmm
Vu = 255349 Nmm
2 2
SX y = (800 – 100 ) . ( 800 – 100 )
2
= 343000000 mm
2
υ . 1/24 . fc . Sx = 0,6 . 1/24 . 22,5 . 343000000
= 40674796,4 Nmm
2
Tu ≤ υ . 1/24 . fc . Sx y
Vc = 1/6 . b . d . fc
= 458846,48 N
Vu
Vs = − Vc
θ
255349
= − 458846,48
0,6
= 33264,81 N ≥ 0
= 1835385,95 N
Vs ≤ 2/3 . b . d . fc
33264,81 N ≤ 1835385,95 N
Smaks = d/4
= 725,5 / 4
Penulangan geser
Vs.s
Av =
fy.d
33264,81.150
=
350.725,5
2
= 19,65 mm
P = 1483837,2 N
Vu = 227849,4 N
Tu = 10660000 Nmm
Mu = 568184500 Nmm
• Diameter sengkang = 12 mm
• fy = 350 MPa
• d = 700 – 50 – 12 – 25 / 2
= 625,5 mm
Mu
e =
P
568184500
=
1483837,2
600
Cb = .d
600 + fy
600
= 625,5
600 + 350
= 395,05 mm
ab = β . Cb
= 0,85 . 395,05
= 355,79 mm
Ccb = ab . b . 0,85 . fc
= 4495452,039 N
Tsb = Csb
= 4495452,039 N
= 0,65 . 4495452,039
= 2922043,83 N
P ≤ Prb
1438837,2 N ≤ 2922043,83
vy = 0,000167
cb − d '
vs = 0,003
d
395,05 − 50
= 0,003
50
= 0,021 ≥ vy = 0,000167
h ab h h
Mnb = Ccb ( - ) + Tsb ( - d ) + Csb ( -d)
2 2 2 2
Tsb = 417432,98 N
Tsb
As’ =
fy
417432,98
=
350
2
= 1192,66 mm
As = 2 As’
= 2 . 1192,66
2
= 2385,33 mm
Penulangan geser
Tu = 10660000 Nmm
Vu = 227489,4 Nmm
2 2
SX y = ( 700 –100 ) . ( 700 –100 )
2
= 216000000 mm
2
υ . 1/24 . fc . Sx y = 0,6 . 1/24 . 22,5 . 216000000
= 25614449,05 Nmm
2
Tu ≤ υ . 1/24 . fc . Sx y
Vc = 1/6 . b . d . fc
= 346150,82 N
Vu
Vs = − Vc
θ
227489,4
= − 346150,82
0,6
= 32998,18 N ≥ 0
= 1184603,27 N
Vs ≤ 2/3 . b . d . fc
32998,18 N ≤ 1184603,27 N
Smaks = d / 4
= 625,5 / 4
Penulangan geser
Vs.s
Av =
fy.d
323988,18.150
=
350.625,5
2
= 22,609 mm
Dipakai D 12-150
P = 1118951,9 N
Vu = 333098,7 N
Tu = 16062300 Nmm
Mu = 736591000 Nmm
• Diameter sengkang = 12 mm
• Fy = 350 MPa
• d = 600 - 50 - 12 - 25 / 2
= 525,5 mm
Mu
e =
P
736391000
=
1118951,9
600
Cb = .d
600 + fy
600
= 525,5
600 + 350
= 331,89 mm
ab = β . Cb
= 0,85 . 331,89
= 282,11 mm
Ccb = ab . b . 0,85 . fc
= 3237218,28 N
Tsb = Csb
= 3237218,28 N
= 0,65 . 3237218,28
= 2104191,88 N
P ≤ Prb
1118951,9 N ≤ 2104191,88 N
cb − d '
vs = 0,003
d
282,11 − 50
= 0,003
50
= 0,0139 ≥ 0,00016
h ab h h
Mnb = Ccb ( - ) + Tsb ( - d ) + Csb ( -d)
2 2 2 2
Tsb = 444102,68 N
Tsb
As’ =
fy
444102,68
=
350
2
= 126,86 mm
Ast = 2 As’
= 2 . 126,86
2
= 2537,72 mm
Dipakai tulangan 8 D 25
Penulangan geser
Tu = 16062300 Nmm
Vu = 333098,7 Nmm
2 2
SX y = ( 600 – 100 ) . ( 600 – 100 )
2
= 125000000 mm
2
υ . 1/24 . fc . Sx y = 0,6 . 1/24 . 22,5 . 1256000000
=14823176,53 Nmm
2
Tu ≤ υ . 1/24 . fc . Sx y
b.d
Ct =
∑x y
2
600.525,5
=
125000000
= 0,0025
1 / 6.b.d fc
Vc =
Tu 2
1 + (2,5.Ct ) .
Vu
1 / 6.600.525,5 22,5
=
16062300 2
1 + (2,5.0,0025 ) .
333098,7
249266,54
=
1,044
= 238761,05 N
Vu
Vs = − Vc
θ
333098,7
= − 238761,05
0,6
= 316403,45 N ≥ 0
Perlu tulangan geser
= 997066,14 N
Vs ≤ 2/3 . b . d . fc
316403,45 N ≤ 997066,14 N
Smaks = d / 4
= 525,5 / 4
Penulangan geser
Vs.s
Av =
fy.d
316403,45.150
=
350.525,5
2
= 258,04 mm
Dipkai D 12-150 mm
P = 801470,1 N
Vu = 242316,6 N
Tu = 78669000 Nmm
Mu = 703405000 Nm
• Diameter sengkang = 12 mm
• fy = 350 MPa
• d = 600 – 50 – 12 – 25 / 2
= 525,5 mm
Mu
e =
P
703405000
=
801470,1
= 877,64 ≥ ½ b = 300 mm
600
Cb = .d
600 + fy
600
= 525,5
600 + 350
= 331,89 mm
ab = β . Cb
= 0,85 . 331,89
= 282,11 mm
Ccb = ab . b . 0,85 . fc
Tsb = Csb
= 3237218,28 N
= 0,65 . 3237218,28
= 2104191,88 N
P ≤ Prb
801470,1 N ≤ 2104191,88 N
vy = 0,000167
cb − d '
vs = 0,003
d
282,11 − 50
= 0,003
50
= 0,0139 ≥ 0,000167
h ab h h
Mnb = Ccb( - ) + Tsb ( - d ) + Csb ( -d)
2 2 2 2
Tsb = 377730,68 N
Tsb
As’ =
fy
377730,68
=
350
2
= 1079,23mm
Ast = 2 . As’
= 2 . 1079,23
2
= 2158,46 mm
Penulangan geser
Tu = 78669000 Nmm
Vu =242316,6 Nmm
2 2
SX y = ( 600 –100 ) . (600 –100 )
2
=125000000 mm
2
υ . 1/24 . fc . Sx y = 0 ,6 . 1/24 . 22,5 . 1256000000
=14823176,53 Nmm
2
Tu ≤ υ . 1/24 . fc . Sx y
b.d
Ct =
∑x y
2
600.525,5
=
125000000
= 0,0025
1 / 6.b.d fc
Vc =
Tu 2
1 + (2,5.Ct ) .
Vu
1 / 6.600.525,5 22,5
=
78699000 2
1 + (2,5.0,0025 ) .
242316,6
249265,54
=
2,26
= 110294,93 N
Vu
Vs = − Vc
θ
242316,2
= − 110294,93
0,6
= 293566,07 N ≥ 0
= 997066,14 N
Vs ≤ 2/3 . b . d . fc
293566,07 N ≤ 997066,14 N
Smaks = d / 4
= 525,5 / 4
Penulangan geser
Vs.s
Av =
fy.d
293566,07.150
=
350.525,5
2
= 239,42 mm
Dipakai D12-150
pondasi pancang sesuai panjang beban yang bekerja dan tidak melebihi
daya dukung izin (Qa) dari data sondir. Untuk itu, Gedung Dekranasda ini
• Sf1 : 5
• Sf2 : 10
(kN) pikul
1 P1 1152,99 524,81 - 1 1230,85 2202,61 0,45
P = 3190,6704 kN
Mu = 1397,738 kNm
q = 1457,499 KN
Eksentrisitas kolom = Mu / P
=1397,731 / 3190,670
= 0,43 m
θ ( m − 1)n + (n − 1)m
α = 1- .( )
90 m.n
θ = Arc tg d/s
0,45
θ = Arc . tg .
1,5
= 0,29
θ ( m − 1)n + (n − 1)m
α = 1- .( )
90 m.n
= 1,328
Tf .B qc. A
Q = +
SF 2 SF1
Tf .B qc. A
Q = +
SF 2 SF1
200.1.413 140.0,158
Q = +
10 5
= 32,684 kN
Qijin = α . Q. n
= 1,328. 32,684 . 8
= 347,426 kN
= 864,744 kN
= 8 x 864,744
= 6917,95 kN
83
150
150
83
83 150 150 83
Pasal I. 01
PERATURAN UMUM
kepres R.I No.17 tahun 2000, dan Kepres R.I No. 80 Tahun 2003,
PenggantiKepres No. 18 tahun 2000, dan Kepres R.I No. 61 Tahun 2004
S − 42 / A /
Nomor : Tanggal 3 Mei, Tentang Petugas Teknis
S − 2262 / D.2 / 05
/
6. Peraturan Mendagri No. 2 tahun 1999 dan No. 3 tahun 1995 tentang Petunjuk
Pasal I.02
Pasal I.03
Pasal I.04
PERENCANA / ARSITEK
Rekaman Mampu (DRM) yang telah disusun oleh Pemerintah Daerah Tingkat
I Jawa Tengah dalam hal ini adalah ; CV. ARSI GRANADA, Jalan Pahlawan
No.04 Semarang.
pekerjaan sebelum mendapt ijin secara tertulis dari Pengguna Anggaran dan
Pengendali Kegiatan.
5. Perencana terikat UU Jasa Konstruksi No.18 tahun 2001 dan PP yang berlaku.
Kegiatan).
Pasal I.05
PENGAWASAN LAPANGAN
Rekanan Mampu (DRM) yang telah disusun oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Propinsi Jawa Tengah, dalam hal ini akan ditentukan kemudian
6. Pengawas terikat UU Jasa Konstruksi No.18 tahun 2001 dan PP yang berlaku.
yang berlaku.
Pasal I.07
1. Hari :
2. Tanggal :
3. Waktu :
1. Hari :
2. Tanggal :
3. Waktu :
Pasal I. 08
PELELANGAN
Jam :……………..WIB.
:…………………..WIB.
penuh.
Pasal I.09
lampiran-lampirannya supaya ditutup, dan diberi lak 5 (lima) tempat dan tidak
boleh diberi kode cap cincin atau cap perusahaan dan kode lain.
3. Sampul penawaran di sebelah kiri atas dan di sebelah kanan bawah supaya
4. Alamat sampul seperti tertulis digambar dibawah bisa ditempel huruf besar
5. Sampul surat penawaran dibuat sendiri oleh pemborong, ukuran sesuai contoh.
Pasal I. 10
Sampul surat penawaran yang tidak sah dan dinyatakan gugur bilamana :
1. Sampul surat penawaran dibuat menyimpang dari atau tidak sesuai dengan
syarat – syarat.
2. Sampul surat penawaran terdapat nama atau terdapat hasil penawarannya atau
Pasal I. 11
PERSYARATAN PENAWARAN
dan Upah kerja, Daftar Analisa Pekerjaan dan daftar harga Satuan Pekerjaan
halaman supaya dibuat di atas kertas kop nama perusahaan (pemborong) dan
bawah tanda tangan supaya disebutkan nama terang dan cap perusahaan.
6000,- diberi tanggal dan cap perusahaan terkena pada meterai tersebut.
lampirannya dan surat penawaran yang asli diberi materai Rp. 6000,- dan
materai supaya diberi tanggal terkena tanda tangan dan cap perusahaan.
6. Penawaran berisi :
1. Surat Penawaran
2. Lampiran :
a. RAB
b. Harga satuan
c. Analisa
3. Dokumen Teknis
b. Daftar Personil
c. Data peralatan
e. Metode pelaksanaan
4. Dokumen Adminnistrasi
b. Pakta Integritas
Pasal I.12
4. Harga penawaran yang tertulis dengan angka tidak sesuai dengan yang tertulis
dengan huruf.
5. Surat penawaran asli tidak bermeterai Rp.6000,- tidak diberi tanggal dan tidak
6. Tidak jelas besarnya jumlah penawaran baik yang tertulis dengan angka
maupun huruf.
7. Terdapat salah satu lampiran yang tidak ditanda tangani oleh penawar dan
Pasal I. 13
CALON PEMENANG
1. Apabila harga dalam penawaran telah dianggap wajar dan dalam batas
ketentuan mengenai harga satuan (harga standard) yang telah ditetapkan serta
telah sesuai dengan ketentuan yang ada, maka panitia menetapkan 3 (tiga)
dipertanggungjawabkan.
2. Jika dua peserta atau lebih mengajukan harga mempunyai kemampuan dan
tidak ada maka penilaiannya dilakukan dengan penilaian kembali, hal mana
usulan serta penjelasan tambahan dan keterangan lain yang dianggap perlu
Pasal I. 14
PENETAPAN PEMENANG
ditentukan oleh Panitia dan Keputusan Panitia tidak dapat diganggu gugat.
Pasal I. 15
PENGUMUMAN PEMENANG
a. Pengguna Anggaran
Pasal I. 16
PELELANGAN ULANG
mengundurkan diri atau urutan pemenang kedua tidak bersedia ditunjuk, maka
panitia pelangan atas permintaan kepala kantor satuan kerja, atau pemimpin
Pasal I. 17
dipertanggungjawabkan.
2. SPK akan diberikan kepada rekanan yang telah ditunjuk dalam waktu paling
pemenang pelelangan.
PELAKSANA PEMBORONG
Sipil) dan diberi kuasa oleh Direktur Pemborong untuk bertindak atas
namanya.
3. Kepada Pelaksana yang diberi kuasa penuh harus selalu ditempat pekerjaan
agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang telah
mengerti gambar.
Pasal I. 19
kegiatan ini.
Aanwijzing).
3. Petunjuk-petunjuk lisan maupun tertulis dari Pengguna Anggaran/Pengelola
Kegiatan.
Pasal I. 20
2. Pemborong berkewajiban mencocokkan ukuran satu sama lain dan apabila ada
perbedaan ukuran dalam gambar dan RKS segera dilaporkan kepada Pemberi
3. Bilamana ternyata terdapat selisih atau perbedaan ukuran dalam gambar dan
perubahan tersebut harus disetujui oleh Pemberi Tugas (tertuang dalam berita
tugas.
Pasal I. 21
1. Pemborong harus mengurus penjagaan di luar jam kerja (siang dan malam)
penerangan/lampu pada tempat tertentu, satu sama hal lain tersebut atas
kehendak Direksi.
kelancaran pekerjaan.
pekerjaan, alat-alat kebakaran atau alat-alat bantu lain untuk keperluan yang
sepenuhnya.
Pasal I. 22
Pasal I. 23
kwalitas baik.
2. Harus diperhatikan syarat-syarat dan mutu barang dan jasa yang bersangkutan.
tidak dapat dipakai (afkir) harus segera disingkirkan jauh-jauh dari tempat
pekerjaan dalam tempo 24 jam dan hal ini menjadi tanggung jawab rekanan.
Pasal I. 24
Indonesia.
2. Semua kenaikan harga yang bersifat biasa tidak dapat mengajukan klaim.
3. Semua kerugian akibat force majeure berupa bencana alam antara lain; gempa
bumi, angin topan, hujan lebat, pemberontakan, perang dan lain-lain, kejadian
tersebut dapat dibenarkan oleh pemerintah, bukan menjadi tanggungan
Pemborong.
Pasal I. 25
ASURANSI
ini ke PT. Jamsostek, ternasuk tenaga dari team Teknis, Konsulatan Perencana
dan Konsultan Pengawas yang namanya tercamtum dalam Struktur Organisasi ini.
Pasal I. 26
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal I. 27
3. Gambar-ganbar yang ikut disertakan akan juga merupakan bagian yang tak
d. Gambar beserta detail dan tambahan atau perubahan yang tercantum dalam
e. Jika pekerjaan tidak terdapat dalam RKS, tetapi terdapat dalam gambar
6. Perbedaan antara gambar dan RKS maupun perubahan yang ditentukan pada
7. Apabila ada perbedaan gambar dalam yang satu dengan yang lain, maka
kwalitas/ukuran.
cara apapun: seperti menyalin kembali gambar pada kalkir atau kertas lainnya,
LAIN-LAIN
1. Hal-hal yang belum tercantum dalam RKS ini akan dijelaskan di dalam
Aanwijzing
3. Bilamana jenis pekerjaan yang telah tercantum di dalam contoh daftar RAB
posnya dengan cara menambah huruf alphabet pada nomor terakhir dari pos
Kontraktor.
6. BQ tidak mengikat.
7. Apakah ada saat pengajuan penawaran ada ketidak benaran data / informasi
sejak dimulainya proses pelelangan ini, maka Panitia/ Pimpinan Kegiatan akan
menjatuhkan sanksi.
8. Bentuk dan jenis sanksi akan ditentukan oleh Penitia Lelang / Pimpinan
Kegiatan.
Pasal II. 01
JAMINAN LELANG
pemerintah atau Bank Umum lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, 24
Februari 1988. Nomor : 205 / KMK / 013 / 1988 sebesar 1 – 3 % dari harga
Anggaran/ pemberi tugas, sedang jangka waktu garansi selama 2 (dua) bulan
3. Bagi rekanan yang tidak mendapatkan pekerjaan, tender garansi dapat diambil
jaminan pelaksanaan.
Pasal II. 02
JAMINAN PELAKSANAAN
Anggaran.
Pasal II. 03
Schedule dan kurva S yang disetujui oleh Pemberi Tugas atau Pengawas
tersebut.
waktunya.
Pasal II.04
Pasal II. 05
PEMBAYARAN
1. Pembayaran akan dilaksanakan dan atau akan diatur kemudian dalam kontrak.
dalam album.
Pasal II.06
biaya pemborong.
3. Konsep kontrak dibuat oleh Pemberi Tugas, sedangkan lampiran dan seluruh
a. Suart undangan
f. SPK (Gunning)
g. Surat Penawaran
h. Daftar RAB
l. Time Schedule
setempat
berlangsungnya pekerjaan.
disetujui oleh Menteri Keuangan RI, dan masih berlaku dua bulan dari
tanggal lelang
s. Tender garansi asli diserahkan kepada Pemegang Kas kegiatan pada saat
pelelangan
u. Foto copy referensi Bank Pemerinatah khusus untuk tender kegiatan ini.
Pasal II.07
PERMULAAN PEKERJAAN
Pasal II. 08
PENYERAHAN PEKERJAAN
1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 170 (seratus tujuh puluh) hari
100 % dan dapat diterima denagn baik oleh Pemberi Tugas dengan disertai
pertama untuk pekerjaan ini, keadaan bangunan serta halaman harus dalam
b. Satu (1) album berisi foto berwarna yang menyatakan prestasi kerja 100%.
surat pernyataan bahwa instalasi listrik tersebut telah terdaftar di PLN dengan
Pasal II.09
1. Jangka waktu pemeliharaan adalah 6 bulan (180) hari kalender terhitung sejak
penyerahan pertama.
batas waktu penyerahan pertama kalinya berakhir dan surat tersebut supaya
dilampiri :
tambahan.
Pengawas.
f. Pekerjaan tidak dapat dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan
karena lahan yang akan dipakai untuk bangunan masih ada masalah.
Pasal II.11
sebesar 1 0/00 (satu permil) tiap hari, dengan denda maksimal 5 % dari nilai
atau tugas yang tercantum dalam ketetapan ini, maka sepanjang bestek ini
tidak ada ketetapan denda lainnya, pemborong dapat dikenakan denda sebesar
0
1 /00 (satu permil) tiap terjadi kelainan dengan tidak diperlukan suatu
pengecualian.
pembayaran tambahan.
Pasal II.13
DOKUMENTASI
dipigur.
Pasal II.14
sebanyak 8 exemplar
9. As built drawing
PENCABUTAN PEKERJAAN
pekerjaan yang telah selesai dan telah diperiksa serta disetujui oleh Pemberi
Tugas sedangkan harga bahan bangunan yang berad di tempat menjadi resiko
pemborong sendiri.
eanemer) tanpa izin tertulis dari pihak Pemberi Tugas tidak diizinkan.
Pasal II.16
Nomor :
Lamp :
Pekerjaan ……………………..
Jl. ………………….
SEMARANG
hari….tanggal……
bawah ini:
Nama : ……………….
Jabatan : ……………….
Alamat : ……………….
Berkedudukan : ……………….
sebesar Rp …………
kontrak.
a. Pekerjaan :
b. Lokasi :
kalender
Semarang, 2004
Hormat Kami,
CV/ PT.
Cap perusahaan
Nama Terang
Direktur
Pasal III.01.
PENJELASAN UMUM
kerja, pengadaan semua alat-alat bantu dan sebagainya. Yang pada umumnya
yang walaupun tidak disebutkan di dalam bestek tetapi masih berada di dalam
Anggaran.
c. Instalasi Telepon
d. Instalasi Komputer
b. Perapian Delatsi
e. Pavingisasi
f. Saluran
g. Landscaping
3. Pekerjaan prasarana
1. Pekerjaan instalasi listrik yang terdiri dari pekerjaan titik lampu, titik stop
kontak dan lampu-lampunya juga dan sub panel, serta stop kontak daya
2. Instalasi air bersih dan air kotor termasuk instalasi air bersih untuk
halaman.
Pasal III.02
TEMPAT KEGIATAN
Pekerjaan ini dilaksanakan di Jalan Pahlawan No.04 Semarang, selanjutnya
Pasal IV.01
membuat tanda tetap sebagai dasar ukuran ketinggian lantai dan bagian-bagian
3. Tanda tetap dibuat dari beton 20 x 20 x 150 cm, sebanyak 2 buah di ujung-
lapangan dan harus dijaga serta dipelihara selama waktu pelaksanaan hingga
4. Sebagai ukuran dasar + 0,00 (peil lantai dasar/lantai 1 (satu) atau dari peil
(data).
pelaksanaan (Bouwplank) yang harus dibuat dari bahan kayu meranti tebal
berikut ahli ukur yang berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu
Pasal IV.02
PEKERJAAN TANAH
1. Lingkup Pekerjaan
Termasuk di dalam kegiatan ini adalah pekerjaan galian pondasi, sloof, sesuai
berikut :
jalannya pekerjaan.
2. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Pemeriksaan Lapangan
yang kelak akan dijumpainya dan keadaan lapangan sekarang yang nanti
2. Pelaksanaan penggalian pondasi plat lajur baru bisa dimulai setelah as-
kontraktor.
6. Pemindahan semua material-material akibat penggalian dan semua
sendiri.
lapngan dan hal tersebut tak dijumpai pada gambar, atau dengan cara
Pemborong.
4. Sarana (Utilitas) yang sudah tak bekerja lagi yang mungkin ditemukan
genangan air.
e. Bahan Pengisi
1. Bahan pengisi harus cukup baik, yaitu bahan yang telah disetujui oleh
barang-barang bekas/sampah.
kepadatan yang terdiri atas lap. 1-2 minimal 3 titik, lap. 3-4 minimal 5
titik, lap. 5-6 minimal 7 titik, biaya Pemborong. Jika ternyata tidak
yang akan ditimbun lapis demi lapis dengan tebal max. 20 cm,
diperkenankan.
5. Pemadatan harus dilaksanakan lapis demi lapis dan setiap “lapis jadi”
6. Pembersihan
Pasal IV.03.
1. Lingkup Pekerjaan
2. Pedoman Pelaksanaan
3. Penggalian
pasir
cm.
e. Tanah dasar pondasi harus dipadatkan dengan stemper atau vibro roller
tanah yang baik sudah dicapai pada peil yang ditentukan, maka galian
yang terlalu dalam harus ditimbun dengan pasir pasang dan dipadatkan
4. Pengurugan Kembali
5. Pelaksanaan Pondasi
beton.
catatan :
Perencana.
struktur dinding bata dalam bangunan, bak-bak bunga dll sesuai gambar
rencana
1. Batu kali dan pasir, harus keras dan kekar serta bermutu kwartsa yang
c. Syarat pelaksanaan :
sama.
Pasal IV.04.
tenaga kerja serta pelaksanaan pekerjaan beton sesuai denga RKS dan
menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan peil-peil yang tercantum
dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluran yang tidak dipakai harus
disumbat.
pondasi.
d. Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut
dengan baik.
e. Pengisian kembali dengan tanah bekas galian, dilakukan lapis demi lapis,
3. Lantai Kerja
lapisan dasar dari beton (plain concrete 1:3:5) supaya dibuat sebagai lantai
kerja dengan tebal tidak kurang dari 5 cm. Dibawah lantai kerja diberi lapisan
4. Kwalitas Beton
a. Bahan yang digunakan adalah beton dengan fc = 22,5 MPa untuk plat lajur
= 240 MPa untu besi diameter < 12 mm dan fy = 350 MPa untuk besi
diameter 16 mm keatas.
b. Beton yang digunakan harus ditest mutunya dari benda uji dengan
berlaku.
a. Umum
Untuk Bangunan Gedung dan untuk hal-hal yang belum terjangkau dapat
yang relavan.
2
diameter < 12 mm dengan tegangan leleh minimum 2400 Kg/cm dan
6. Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana
c. Beton
1. Umum
2
sebesar 40 kg/cm beton harus merupakan bahan kuat dan tahan
terhadap bahan-bahan berbahaya (seperti asam dan garam) karena
2. Pengecoran Beton
pekerjaan.
tanggal pengecoran.
dihindarkan.
waktunya.
Semua permukaan beton yang terbuka dijaga tetap basah selama 10
6. Pondasi Mesin–Mesin
7. Pekerjaan Sloof
Pekerjaan beton bertulang untuk sloof harus menggukan beton dengan mutu fc
= 22,5 MPa dan besi beton fy = 240 MPa untuk diameter < 12 mm dan fy =
350 MPa untuk diameter 16 mm keatas. Besi –besi harus ditempatkan seperti
pada gambar detail. Selesai pekerjaan sloof, tanah harus ditimbun dan
Besi beton harus terpasang sesuai gambar rencana dan turut dicor pada
pekejaan sloof.
Pasal IV.05.
1. Lingkup Pekerjaan
b. Pekerjaan ini meliputi penyidiaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
2. Pedoman Pelaksanaan
a. Semen
Indonesia.
2. Merk yang dipilih tidak dapat ditukar – tukar dalam pelaksanaan tanpa
4. Merk emen yang telah diusulkan sebagai merk semen yang telah
b. Aggregates
dan tidak lebih seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian
c. Besi Beton
Besi beton yang digunakan ialah besi beton ulir mutu fy = 350 MPa
dan fy = 240 MPa untuk diameter lebih kecil dari 13 mm. Untuk
adanya certificate ,untuk setiap jenis diameter dari pabrik, juga harus
priode minimal 2 contoh percoban tarik untuk setiap 20 ton besi. Untuk
d. Admixture
sementara super plstet SR (kedap air) dan plstet no.2 untuk beton biasa.
pelaksanan
b. Penyimpanan semen :
1. Semen harus didatangakan dan disimpan dalam kantong/sak yang
utuh. Berat semen harus sama dengan yang tercantum dalam sak.
pengaruh cuaca, berventilasi yang cukup dan lantai harus bebas dari
tanah.
3. Semen harus dalam keadaan belum mulai mengeras bilaq ada bagian
yang mulai mengeras, bagian tersebut harus dapat ditekan hancur oleh
tangan bebas (tanpa alat) dan jumlah yang mulai menheras ini tidak
dalam yang sama dengan syarat bahwa kwaliatas beton yang diminta
perencana.
2. Beton harus disimpan bebas dari Lumpur, minyak atau zat asing
lainya.
yang kuat dan tidak mudah berubah bentuk dan jika perlu menggunakan
baja.
b. Bekisting harus dibuat sedemikian rupa tidak ada perubahan yang nyata
e. Pada bagian terendah .pada setiap pasta pengecoran dari bekisting kolom
atau dinding, harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan
pembersihan.
f. Kayu bekisting harus bersih dan dibasahi air terlebih dahulu sebelum
pengecoran.
beban yang lebih tinggi dari pada beban rencana, maka tidak boleh
6. Pemasangan Pipa-Pipa
7. Kualitas Beton
pertama. Pengambilan benda –benda uji harus dengan priode antara yang
12,5 cm.
2. Cetakan slump dibasahi dan ditempatkan diatas kayu yang rata atau
plat beton.
3. Cetakan diisi sapai kurang lebih 1/3 nya kali dengan besi berdiameter
Setiap lapis ditusuk- tusuk 25 kali dan setiqap tusukan harus masuk
tetapi tidak tergenang air, selama 7 (tujuh) hari dan selanjutnya dalam uara
terbuka.
kurang 65% kekuatan yang diminta pada hari 28. jika hasil kuat tekan
benda uji tidak mem berikan kekutan yang diminta, maka harus dilakuakn
tidak ditentukan dalam gambar, harus sesuai dengan SKSNI T-15-199-03. Siar
–siar tersebut harus dibasahi terlebih dahulu dengan air semen tepat sebelum
pengawas lapangan.
9. Penggantian Besi
a. Pemborong harus menghusahakan supaya besi yang dipasang benar sesuai
maka:
perencana.
gambar.
d. Toleransi Besi
permukaan yang
berlawanan)
Dibawah 10 mm + 7% + 0,4 mm
10 mm sampai 16 + 5% + 0,4 mm
*16 mm)
16 mm sampai 28 mm + 5% + 0,5 mm
29 mm dan 32 mm + 4% -
penguapan cepat
diperhatikan.
c. Beton harus dibasahi terus menerus selama minimal 10 hri sesudah
pengecoran
menyimpang dari ketentuan yang telah digariskan diatas atau yang telah
tertulis.
Lantai ruang toilet dan janitor, plat beton atap, plat beto kanopi, talang beton,
talang seng, leufel –leufel yang menjorok keluar bangunan, serta tempat –
tempat lain yang diperkirakan akan selalu berhubungn dengan air dan tanah.
2. Bahan kedap Air Yang Digunakan
3. Syarat Pelaksanan
a. Bahan kedap air harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman
dan cara pemasangan harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh
pabrik pembuatnya.
c. Pekerjaan yang disebut dalam pint 2 tesebut harus disetujui dahulu oleh
lapisan kedap air atau jika drain keluar dari water proofing, maka pada
e. Lapisan kedap air harus dipasang pula pada bidang–bidang vertika yang
mengelilingi lantai toilet, lantai janitor, plat beton atap, sehingga setinggi
f. Hasil akir dari pekerjaan lapisan kedap air harus merupakan suatu lapisan
selama 3 x 24 jam.
5. Perbaikan Pekerjaan
Setiap permukaan water proofing yang rusak harus diperbaiaki dengan cara–
pekerjaan finising yang rusak akibat perbaikan water proofing tersebut, maka
6. Syarat Pemeliharaan
menimbulkan kerusakan.
Pasal IV .07.
1. Ruang Lingkup
Pekerjan meliputi penyedian semua tenaga kerja, bahan instalasi kontruksi dan
benda
2. Keahlian / Pertukangan
Semua pekerjaan yang diterima untuk melakukan pekerjaan haurs ahli (tukang
3. Bahan- Bahan
a. Biaya yang dipakai harus dari baja yang sesuai dengan standard
b. Bagian–bagian baja kontruksi dan plat-plat harus dari baja lunak dan
2
t/cm2, Allowable tensil stress 2,25 t/cm tidak berkarat, dan dilindungi
4. Pekarjaan Las
Pekerjaan las dilapang harus cukup baik dan tidak boleh dilakukan
Dalam setiap pondasi dimana 2 (dua) bagian (dari satu benda berekatan,
c. Perbaikan las :
5. Pembersihan
Sebelum mengecat semua pekerjan harus disikat dengan sikat kawat secara
baik-baik dimana segala kulit oksid besi (berasal dari pabrik) dan tanda tangan
tidak dicat.
kering sama sekali atau dalam keadaan cuaca menurut pendapat Konsultan
Harus diberi waktu yang cukup lama antara dua lapisan cat agar bisa menjadi
kering terlebih dahulu dan pada waktu tunggu ini tidak boleh kurang dari dua
hari.
Baja yang berada pada jarak 5 cm dari satu tempat las-lasan atau yang harus
Pakailah meni dari took untuk lapisan pertama. Setelah didirikan, bersihkan
Pakailah satu lapisan cat yang telah disetujui semua cat harus dari satu pabrik
dan harus dipakai persis menurut anjuran dari pabrik pembuatnya. Kedua
semua yang dinyatakan dalam gambar untuk baut M adalah diameter baut,
Kalau diameter lubang lebih besar dari diameter baut + 1 ½ maka harus dilas
ring yang tepat pada lubang yang kebesaran tersebut ( dilas penuh) baru
dipasang bautnya.
Apa yang diberikan adalah gambar kerja ( working drawing). Gambar Pabrik (
Shop Drawing) yang terperinci harus dibuat oleh Kontraktor secara teliti
dengan memperhatikan working drawing yang diberikan dan harus mendapat
2. Penutup Atap
a. Lingkup Pekerjaan
b. Bahan-bahan
meni.
2. Penutup menggunakan genting keramik sekualitas Abadi Jatiwangi
3. Bubungan atap dari bahan yang sama satu produksi bubungan atap/
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan meliputi pemasangan penutup lisplang dari kayu jati kualitas cat
1. Permukaan terdiri dari permukaan halus dan bagian lainnya kasar serta
2. Harus menggunakan mutu bahan yang baik dan teliti cara pelaksanaan
c. Pemasangan Listplang
konsol- konsol beton yang sesuai di dalam jumlah yang cukup untuk
4. Pekerjaan Talang
a. Lingkup pekerjaan
pekerjaan ini
langit.
b. Bahan–bahan
1. Bahan untuk saluran talang digunakan plat beton dan seng BJLS 18
c. Pemasangan talang
Semua pekerjaan dari plat beton yang water proofing harus dibuat dan
Pinggiran dan gulungan harus lurus dan tidak ada lekukan, harus betul-
betul kedap air, tidak ada lubang yang tercecer atau berlimpah.
PEKERJAAN PASANGAN
a. Pasangan batu kali untuk pondasi, sedang pasangan bata merah dan bagian
b. Pasangan bata merah untuk sebagian besar dinding yang ada dalam
Digunakan untuk pasangan bata merah mulai dari ujung atas balok pondasi
keramik.
a. Batu Kali
Batu kali yang digunakan harus dari jenis yang keras, kuat tidak mudah
1. Batu bata harus baru, dan terbuat dari campuran tanah liat yang
pengawas.
3. Mempunyai sifat kondisi rendah, sifat isolasi suara dan penetrasi air
yang rendah.
Bahan campuran (air, semen dan pasir) yang digunkan untuk adukan harus
muntilan/sekwalitas.
5. Contoh–Contoh Bahan
merah, kerikil, split ). Bahan yang digunakan untuk pekerjaan ini harus
6. Syarat Pemasangan
1. Pondasi batu kali harus dimulai dan didirikan menurut bentuk, ukuran
lebih dari 1 m.
b. Perlindungan
Bagian dinding atau pasangan batu kali yang sudah terpasang dan terkena
udara terbuka, pada waktu hujan lebat harus diberi pelindung dengan
c. Perawatan
Dinding pasangan blok beton ringan dan pasangan batu kali harus dibasahi
Setiap hubungan antar dinding bata merah dengan permukaan beton, harus
diberi angkur yang dibuat dari besi beton dengan bentuk, ukuran dan
dengan dinding bata harus dikasarkan dengan alat yang sesuai agar adukan
e. Permukaan dinding yang dihasilkan oleh plesteran dan acian harus benar–
perkuatan kolom beton prakits dengan tulang pokok 40/8 dan begel 0/6–
15cm.
Pasal IV.10
PEKERJAAN LANTAI
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan peratan dan semua pekerjaan yang
kerjaan RKS.
berikut:
a. Pekerjaan lantai keramik dilaksanakan untuk ruang toilet, ruang dapur, dan
pemilik proyek.
c. Keramik yang akan dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik,
bentuk dan ukuran masing–masing unit yang sama, tidak bagian yang
bekas potongan harus digerinda dan diamplas sampai rata dan halus. Perlu
ukuran standard.
g. Bahan keramik yang belum dipasang harus direndam dalam air bersih
i. Bahan pengisi adalah Graut semen berwarna yang sesuai dengan warna
j. Apabila hasil pemasang tidak rapi, tidak membentuk garis lurus, retak dan
k. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda
selama 3x24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat dari pekerjaan
lain.
a. Pada jalan masuk ramp dan halaman pakir dipasang ubin paving,
sedangkan jalan pakir digunakan tegel paving segi 4 atau Holland tebal 8
b. Persyaratan Pelaksanaan
petunjuk pengawas.
3. Nat belum boleh dikolot terlebih dahulu sebelum mendapat ijin tertulis
dari pengawas.
Pasal . IV.II.
PEKERJAAN DINDING
1. Lingkup Pekerjaan
dan RKS.
a. Persyaratan Bahan
atau setara dengan ukuran 20x20 cm Janis single firing heavy duty.
Direksi lapangan.
1982.
baru, kwaliatas terbaik dan dari jenisnya dan harus disetujui Direksi
Lapangan.
b. Syarat–syarat pelaksanaan
1. Pada permukaan dinding beton/bata merah yang ada, keramik langsung
berat semen yang dipakai dengan tebal adukan tidak lebih dari 1,5 cm
warna, motif tiap keramik harus sama tidak boleh retak, gumpal atau
cacat lainya.
6. Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus
10. Nad – nad pada pemasangan keramik harus diisi dengan bahan
supergrout.
Pasal. IV.12
1. Lingkup Pekerjaan
RKS.
mendapatkan persetujuan.
datar, gairs horizontal dan vertiakal harus tegak lurus sesuai dengan
harus sesuai dengan gambar, baik bentuk ukuran dan cara pelaksanaan.
Pasl. IV.13
1. Lingkup Pekerjaan
b. Bahan-bahan
Kran : TB 19 CSV 3
Kloset jongkok : CE 6
Urinior : Type U 57 M
c. Pemasangan
tempatnya yang sesuai gambar, dengan perkuatan besi angkur dan mur
kerja.
dilaksanakan.
d. Pekerjaan Pasangan antara lain :
• Persyaratan pemasangan
2. Sekat Urinoir
TOTO A 100
3. Pekerjaan Zink–Put/Septictack
dengan gambar.
dari :
Alas dinding dan penutupnya dari beton bertulang dengan
campuran 1pc: 1,5 ps: 2kr sisi dalam dilapisi porselin 20x20
exRoman.
03
lubang hawa
PEKERJAAN PENGECATAN
a. Semua bahan cat harus diperoleh dari leveransir tang telah disetujui
sekualitas MOWILEX.
pabriknya.
Juga dempul plamour dan cat dasarnya harus dikeluarkan dari pabrik yang
bahan pengering atau bahan-bahan lain ke dalam cat jika tidak disarankan
c. Cat yang akan digunakan berada dalam kaleng-kaleng yang masih disegel,
utama bertanggung jawab, bahwa warna dan bahan cat adalah tidak palsu
d. Sebelum dipakai haurs diaduk sampai semua yang mengendap larut. Bila
Jawa Tengah.
gloss/mengkilat.
Lapisn penyelesaian (finish) harus yang syntetic resins, yang khusus untuk
Cat untuk dinding luar dipakai cat jenis Weater Shild dan dalam, kolom,
resins, dengan cat dasarnya yang tahan alkali seperti yang telah ditentukan.
1. Sebelum dinding atau bagian yang akan dicat selesai dipariksa dan
dibersihkan.
3. Apabila dinding atau bagian yang akan dicat ternyata masih basah,
3. Daftar Bahan-bahan :
4. Pemilihan Warna :
Semua warna harus dipilih arsitek Perencana, owner dan pemborong harus
5. Persiapan umum :
yang telah disetujui dan diuraikan dalam bab-bab yang relevan. Dalam
6. Pengecatan tembok :
a. Persiapan :
mongering.
b. Pelaksanaan.
Semua pengecatan tembok harus sesuai dengan cara dan prosedur dari
pabrik pembuat.
7. Pengecatan Kayu :
a. Persiapan :
Biarkan kayu mongering sebaik mungkin bersihkan permukaan dari debu,
kering kemudian dengan lap basah dan biarkan selama 48 jam. Bila
dari debu, kotoran dan percikan plesteran dan sebagainya. Perbaiki retak-
b. Pelaksanaan.
Semua pengecatan kayu harus sesuai dengan cara dan prosedur dari pabrik
pembuat.
8. Keahlian
c. Pemborong utama bertanggung jawab atas hsil pengecetan yang baik dan
harus mengatur waktu sedemikian urpa sengga terapat urutan –urutan yang
5 liter 2 kg 1 kg
1. Lingkup Pekerjaan
yang diperlukan, peralatan termasuk alat- alat Bantu dan pengakutan yang
b. Meliputi pekerjaan.
a. Bahan –bahan
Kosen dan plat alumunium untuk kosen pintu, jendela dan plat alumunium
1. Produk dalam negeri yang baik (sesuai SII extrusi 0695 -82 dan SII
2. Alloy 6063 T5/ Billet yang digunakan harus aslinya (tidak terbuat dari
sebagai berikut :
1. Profil
2
• Beban angin : 120 kg/m
kebocoran pada
tekanan 15 kg/m2
pada tekanan 15
kg/m2
2. Kelengkapan alumunium
kg/cm2
3. Contoh
Kecuali ditentukan lain, maka semua contoh harus disertakan dan
2
contoh extrusion tidak kurang dari 30x30 cm , dengan ketebalan sesuai
4. Gambar pelaksanaan
pemborong.
5. Pekerjaan Persiapan
6. Pekerjaan pelaksanaan
lapangan.
f. Semua detail pertemuan harus halus, rata dan bersih dari goresan
8. Perlindungan bahan
Perlindung terhaap alumunium seluruhnya menjadi tanggung jawab
terbaik.
9. Pengetesan
disyaratkan.
pengawas lapangan.
lapangan .
lapangan.
10. Garansi (Jaminan)
masa perawatan.
a. Lingkup pekerjaan
membuat lidah –lidah ,sponi dan lain – lain pekerjaan yang diperlikan
2. Menyedian alat –alat logam, skrup – skrup, paku – paku dan lain – lain
b. Bahan – bahan
melamine.
3. Pengikat berupa paku mur, baut, skrup yang harus digalvanisir sesuai
c. Pelaksanaan
3. Diats kosen pintu dan jendel, untuk yang lebih besar dari 1,00 meter
harus dipasang balok beton bertulang (latei), untuk yang lebih kecil
dari 1,00 meter harus dipasang bata rollag dengan adukan 1 pc:3 Ps.
a. Lingkup pekerjaan
perlengkapan daun pintu (daun jendela seperti kunci, engsel dan alat-
pemasangan daun pintu kayu, daun pintu alumunium dan daun jendela
b. Bahan – bahan
Semua pintu menggunakan peralatan kunci merek setara keneri jaya, untuk
• Lockcase
• Cylinder
• Handle
• Back plate
• Engsel
c. Persyaratan Bahan
persetujuan.
2. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
konsultan pengawas.
d. Contoh – contoh
barang, nama produsen dan katalok dari yang diusulkan berikut data
e. Pekerjaan engsel
f. Persyaratan pelaksanaan
2. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang +28 cm dari
lurus dan sesuai dengan letek possisi yang telah ditentukan oleh
pengawas, apabila hal tersebut tidak tercapai, pemborong wajib
a. Lingkup pekerjaan
b. Persyaratan bahan
1. Bahan rangka
Produksi dalam negeri yang baik (sesuai SII extrusi 0695-82 dan SII
jendela 0649-82)
sesuai gambar.
• Pengikat berupa mur, baut, skrup dan lain – lain harus gal vanisir
2. Ukuran
3. Gambar pelaksanaan
4. Contoh
5. Pelaksanaan
pengawas lapangan.
• Penggunaan las hanya dibenarkan setelah mendapat persetujuan
pengawas lapangan.
• Setelah terpasang, dinding parisi harus cukup kaku dalam dua arah.
6. Pekerjaan kaca
a. Penggunaan
pintu utama digunaakan kaca tempered blue tebal 15 mm, sedang kca
b. Bahan
Kaca harus dari pabrikan yang disetujui yang tebalnya seperti disebutkan
dalam gambar, kaca harus plat, rata dan jernih dan tidak bintik–bintik/
noda lainnya.
dari pabrik.
1. Semua kaca yang sudah selesai dipasang harus diberi tanda silang
yang baru.
• Double teakwood masing–masing pada sisi luar dan dalam tebal 9 mmm.
• Finishing : woodstaind
a. Dikerjakan untuk seluruh railing tangga dan vide sesuai dengn rencana
spesifikasi teknis.
baik
• Besi Tempa
• Kayu Bengkirai
penanman dan penataan taman hias dan peneduh, penanaman rumput, dan
2. Pekerjaan Pendahuluan
lokasi.
3. Pekerjaan Tanah
a. Setelah dibersihkan dari kotoran maupun perdu, tanah / lokasi yang akan
dari kebun atau sawah, diutamakan dari galian pondasi atau semacamnya
pengawas lapangan.
4. Pekerjaan penanaman
a. Pohon
dilakukan penanaman.
2. Setelah tertanam, pohon harus disangga dengan bambu agar tidak
b. Perumputan
1. Tanahn yang akan ditanami rumput baru harus dikupas maximal 5-7
5. Pekerjan pemupukan
tidak digunakan arena disamping polusi dan derajat asamnya terlalu tinggi)
disiramkan)
panas dan air, terutama untuk area menempatanya harus sedemikaian rupa
6. Penyiraman air
a. Untuk penyiraman air dianjurkan menggunakan selang karet yang kucup
b. Penyiraman rumput, ground cover dan schruba dilakukan dua hari sehari
(pagi dan sore), sedangkan pohon pada siang hari dengan debet yang
cukup banyak. Penyiraman menggunkan air bersih (air sungai boleh asal
bersih).
a. Rumput jepang
c. Zammia Goldkas
d. Lidah Mertua
kadar yang disetujui pengawas serta apabila ada satu tanaman yang
sebagainya.
KETENTUAN UMUM
1. Ketentuan Pemborong
• Gambar-gambar bestek
• Ketentuan administrasi
PRT/1978)
Penerangan alami siang hari dari bangunan 1981, Dit. Jen. Cipta
• PUIL 1987
699.887.2.
Perum. Telekomunikasi.
a. Lingkup Pekerjaan.
terpasang.
• Penyambungan PLN.
konsultan pengawas.
konsultan pengawas.
arus listrik.
penyerahan tersebut telah dilakukan test dan telah dinyatakan baik oleh
Konsultan Pengawas.
f. Gambar Revisi
1. Lingkup Pekerjaan
yang lengkap dan baik serta diuji dengan seksama siap untuk
• Sub Panel
• Kabel
lightning)
• Pentanahan
2
Pipa Galvanized 2” dengan bar copper electrode ukuran 50 mm dan
dimasukkan dalam pipa Galvanized dan dibaut pada elektroda seperti pada
Panel distribusi utama tegangan rendah ini terdiri atas panel distribusi utama
tegangan rendah (LVMDP) dan panel-panel cabang sesuai gambar one line
diagram.
4. Persyaratan Bahan.
a. Panel Listrik
• Panel dibuat dari besi plat dengan tebal minimal 1,6 mm untuk sub
• Panel harus mempunyai pintu dan dilengkapi dengan kunci tanam jenis
master key.
• Panel harus dicat dengan 2 kali cat dasar dan 3 kali cat akhir dengan
b. Kabel
MDP NYFGBY
LNK/SPLN.
• Penarikan kabel NYM dalam pipa PVC ex ega type AW. Diatas kabel
DUCT.
c. Lampu-lampu (lighting fixtures)
Lampu TL
0,7 mm dan dicat dengan cat baker, warna putih merk LOMM atau
sederajat.
5. Persyaratan Pemasangan
a. Panel
b. Kabel
Kabel utama
puntiran.
patri.
bagian bangunan.
• Jalur kabel diatas langit-langit yang lebih dari 2 jalur harus berada
diatas rak kabel yang dibuat dari besi siku, bersifat uenis nobi
AMP.
c. Lampu-lampu
Lampu-lampu harus terpasang kuat pada bangunan tetapi harus mudah
dibuka.
tahanan isolasinya.
7. Dokumentasi Instalasi
sebagai berikut :
3(tiga) set : gambar-gambar instalasi terpasang yang telah diperiksa oleh
direksi pekerjaan.
peralatn-peralatan
2 (dua) set : keterangan hasil baik pemeriksaan instalasi listrik dari PLN
Pasal V. 03
1. Pemasangan :
b. Rod Electrode.
10 cm.
Pasal V. 04
1. Lingkup Pekerjaan
a. Alat-alat Sanitair :
Closet jongkok
Floor Drain
Kaca cermin
Pemipaan air kotor/air bekas dari semua closet, urinoir, zink, (bak cuci
d. System pembuangan pipa penguras dan over flow dari menara Air ke
selokan terdekat.
Pempompaaan dari atap gedung sampai selokan air hujan. Selokan air
hujan.
2. Persyaratan bahan dan peralatan
Closet jongkok CE 6
Washtafel L 511. V3
Cermin
Urinior 57 M
Wash Bak
Kraan
Kraan halaman
Janitor SK 22 A
• Head 15 meter
• Kapasitas 12 m3/h
• Pipa D 1,5 “
Strainer 1 buah
Diameter kedua pipa isap dihubungkan melalui satu buah stop valve.
Fitting T6
Valve.
spi, screw end, untuk valve 3 keatas dipergunakan sekualitas cast iron
pabrik.
untuk vent.
Saringan talang dapat dipessan dengan bahan besi cor atau dibuat
c. Persyaratan Pemasangan
penggantung dan penumpu yang kuat dari metal sesuai dengan ukuran
menembus bangunan.
Pipa besi yang ditanam dalam tanah harus dilapis aspalt dan kain
gonni. Kemiringan pipa air kotor air bekas adalah ±2 % ke arah zink
put.
Pipa PVC dalam tanah harus bebas dari benda-benda keras/diatas pasir
Pipa air bersih dan pipa air kotor tidak boleh diletakkan pada lubang
d. Pengujian
Konsultan Pengawas.
e. Disinpeksi
ialah 50 ppm.
f. Pembersihan
Semua bagian yang tampak kelihatan dari luar harus dibersihkan dari
Semua pipa tampak exposed dan tidak dilapis chlorium harus dicat
g. Dokumentasi
berikut :
Konsultan Pengawas.
untuk peralatan-peralatan.
2. Persyaratan
a. Pada umumnya berlantai lima yang luas lantainya lebih dari 200 m2 harus
ada Pipa Splinkler dan alat pemadam. Pemadam kimia CO2 dengan
ukuran minimal 2 kg atau alat pemadam lainnya yang sederajat pada setiap
lias lantai 200 m2 dengan ketentuan minimal 2 buah untuk setiap lantai.
b. Titik Splinker harus ada tiap jarak 5 m’ dan alat pemadam portable harus
General Area
2
Tes pressure 250 kg/cm
Pasal V. 06
1. Syarat-syarat umum
a. syarat umum merupakan bagian dari persyaratan dari kontrak ini apabila
spesifikasi ini.
seharusnya dilaksanakan.
c. Pada waktu pelaksanaan, kontraktor harus menyerahkan gambar-gambar
tanggungan sendiri.
Indonesia.
f. Semua pekerjaan yang dinyatakan dalam persyaratan ini harus dilaksnakan
3. Petunjuk Khusus
mendetail untuk bagian-bagian dri sistem duct, pipa, atau sistem distribusi
konsultan/wakil konsultan.
bahwa seluruh instalasi air conditioning dan distribusi udara ini akan
biaya atas kerusakan penggantian yang perlu selama jangka waktu 1 tahun.
d. Kontraktor ini harus menyerahkan kepada pemberi tugas gambar-gambar
4. Lingkup Pekerjaan
lantai 2
seuruh sistem sehingga dapat berjalan dengan baik bila belum disebutkan
a. Pekerjaan.
b. Bahan.
7. Pekerjaan Listrik
a. Pekerjaan
ii. Panel AHU di sdetiap lantai yang meliputi wiring starter, switch,
b. Syarat-syarat
iii. Semua pekerjaan listrik yang ada harus di laksanakan sesuai dengan
iv. Kabel-kabel yang di sambungh harus color coded atau diberi nama. Selain
dari pada itu harus pula memenuhi persyaratan standar negara dan pabrik
pembuatnya.
c. Bahan
Semua bahan yng dipergunakan harus berkualitas yang terbaik, buatan Jerman
atau USA atau yang sejenis kecuali dinyatakan lain sserta secara tersendiri.
mungkin dipergunakan peralatan yang seragam dari merk yang sama untuk
seluruh proyek.
d. Peralatan
ukur lainya.
viii. Semua panel, switch, indikator,alat-alat ukur yang ada harus diberi nama
ix. Semua alat-alat ukur yng terpasang harus dari daerah kerja yang sesui
e. Zekering cadangan
sebanyak yang ada dan di simpan pada tempat khusus dan diberi tanda
pengenal.
f. Pemyambungan kabel
Tarikan kabel yang berada diatas plafond harus terletak di dalam suatu cable
duct sesuai dengan gambar dan spesifikasinya. Tarikan kabel dengan tarikan
vertikal sepaya di klem pada dinding secara rapi dengan jarak klem 1,5 m.
a. Pekerjaan
Penborong harus menyediakan dan m,emasang kipas angin dan exhaust fan
sesuai dengan ganbar dan spesifikasi, rating CFM dengan toleransi 10%.
b. Bahan
Senua kipas angain dan exhauust fan yang dipasangh telah dibalans, dan diuji
oleh pabriknya dan sesuai dengan gambar dan spesifikasinya, merk yang
c. Peralatan
Semua kipas angin (fan) harus diberi peralatan damper otomatis yang akan
membuka bila ran bekerja dan menutup bila fan berhenti. Semua kipas angin
(fan) bila berhubungan langsung dengan udara luar harus diberi pelindung
Ducting yang digunakan sesuai aturan yang berlaku untuk pekerjaan AC.
d. Mutu alat-alat dan bahan
a. Alat – alat dan bahan yang diajukan bermutum tinggi, dimana bagian
alat yang sama fungsinya harus dapat saling ditukar – tukar tanpa
b. Alat – alat harus tahan untuk dapat dipakai dalam cuca tropis.
c. Alat – alat dan bahan – bahan instalasi yang diajukan harus dalam
d. Untuk penilaian mutu pada tahap permulaan, semua lat yang diajukan
harus disertai dengn data teknis (brosur) agar jelas merk dan typenya.
f. Saat serah terima harus dilampirkan surat garansi 1 (satu) tahun dari
e. Penjelasan sistem
• Listrik
1. Pengukuran dan pengujian kuat aras dan tegangan RPM setiap phase
unit – unit kompresor, motor dan system pengaturan listrik yang ada.
pabriknya.
• Tenperatur
ruang, difuser, griller, fresh air intake “ exhaust” “on” dan “aff koil
f. Syarat
c. Pengukuran dan pengujian harus dilakuakn pada saat suhu luar 32.2
deg C ( 90 deg F ).
SOUND SYSTEM
1. Lingkup pekerjaan
Pengadaan dan instalasi Back Ground Music lengkap dengan peralatan dan
2. Pengujian
A. Pekerjaan
yang berkepentingan . Direksi / Konsultan serta pihak pihak yang lain yang
acara.
a. Jenis pekerjaan
Jenis pengerjaan pengujian balancing dan adjusting instalasi ini secara garis
a. Pipa
1. Pengujian terhadap pada semua sambungan pipa. Music program tidak hanya
diperkuat tetapi harus mempunyai derajad pengertian yang tinggi dan bebas
dari gangguan listrik tegangan tinggi dan sinyal pemancar – pemaqncar yang
baik dalam gedung itu sendiri maupun diluar gedung seperti orari, krap dan
sejenisnya.
Tingkat kekerasan suara dari celling speker harus dapat diatur untuk dapat
menyusuaikan dengan keadaan ruang antara lain level suara dengan volume
b. System pemanggilan
selurauh karyawan.
ada ditempat.
db) .
Hal ini diperlukan pengontrolan secara otomatis agar pada setiap dilaksanakan
suasana kerja seluruh lantai maka system harus direncanakan agar dapat
c. Emergency call
Kebutuhan system tat a suara untuk satu gedung khususnya gedung bertingkat
tidak terbatas untuk keperluan back ground music dan paging, tetepi juga
Amplifer rack antara lainberisi bagian – bagian atau rungsi – rungsi tersebut:
C. Amplifer
Karena cassette deck hanya diperoleh dalm model stereo, sedangkan yang
akan dipasang adalah sitem mono, maka perlu diadakan rangkaian khusus
Pasal V.08.
TELEPON
1. Lingkup Pekerjaan
PERUMTEL.
2. Uraian dan Persyaratan untuk perkabelan di dalam gedung.
a. Umum
pembagi.
Penarikan kabel ke out let sama dengan kabel untuk pesawat telepon
b. Instalasi
dan kabel yang dari terminal box sampai ke out let telepon tidak boleh
ada sambungan.
c. Kotak Pembagi
ukuran kabel. Terminal untuk kabel masuk dan kabel keluar harus
Pekerjaan.
d. kabel
15. Tiap pasang harus dipuntir (twisted) dan mempunyai kode warna yang
20. Ukuran pipa disesuaikan dengan ukuran kabel yang akan ditarik.
f. Pengukuran
22. Dalam pair tersebut tidak sampai rozet, maka pengukuran dilakukan
a. Music On Hold
b. Hot Line
lebih dahulu.
6. Dengan delay
Pesawat cabang bisa berfungsi sebagai hot line dan pesawat cabang
biasa bila kita langsung memutar nomer yang diinginkan. Tetapi bila
c. Call forwarding
Apabila ada panggilan kepada satu pesawat cabang dan tidak diangkat atau
nomor group yang dipuitar, pesawat yang bebas pada group tersebut akan
e. Executive / Secretary
64 saluran extension
1 operator’s console
Indonesia.
Pasal V. 10.
PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang akan diperoleh atau dipasang
pada bangunan ini sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diluluskan oleh
Direksi.
oleh Pemborong.
3. Jika ada perbedaan antara gambar dan RKS, gambar petunjuk dan gambar
4. Apabila ada hal yang tidak tercamtum dalam gambar maupun RKS tetapi itu
5. Hal-hal yang belum tercantum dalm uraian-uraian dalam pasal-pasal RKS ini
A. Pekerjaan Tanah
2. Urugan Kembali
3
Volume = 209,44 m
Ketebalan = 0,25 m
2
Volume = 0,25 m . 123,28 m
2
= 30,82 m
Ketebalan = 0,09 m
296
297
Panjang = 192 m
d. Tiang pancang
Panjang pancang = 30 m
= 3000 m
e. Biaya pemancang
Panjang pancang = 30 m
Volume = 3000 m
f. Mobilisasi pancang
Volume = 1 ls
g. Beton poer
3
Volume = 133,1 m
h. Beton kolom
Jumlah = 16 buah
Panjang = 211,7 m
Panjang = 179 m
Ketebalan = 0,12 m
2
Volume = 436 m . 0,12 m
3
= 52,32 m
l. Beton lisplank
3
Volume = 4,64 m
m. Tangga beton
3
Volume = 13,26 m
299
¾ Beton dinding
Tinggi = 0,2 m
Luas = 24 ,45 m2
¾ Beton kolom
Panjang = 42,67 m
Ketebalan = 0,12 m
Luas = 15 m2
Volume = 0,12 m . 15 m2
3
= 1,80 m
Panjang = 13,72 m
Luas = 3 m2
Ketebalan = 0,25 m
Volume = 0,75 m3
Panjang = 35,5 m2
Ketebalan = 0,9 m
Diameter = 0,45 m
Panjang = 12 m
Volume = 96 m
Ketebalan = 0,25 m
2
Volume = 3,36 m . 0,25 m
3
= 0,84 m
Ketebalan = 0,125 m
2
Volume = 3,36 m . 0,125 m
3
= 0,42 m
301
Type 1
Panjang = 4,73 m
Jumlah = 16 buah
3
= 48.34 m
Type 2
Panjang = 2,12 m
Jumlah = 2 buah
3
= 1,66 m
3 3
Volume total = 48,34 m +1,66 m
3
= 49,50 m
Panjang = 211,7 m
3
= 37,04 m
302
Panjang = 171 m
Luas = 420 m2
Ketabalan = 0,12 m
f. Tangga beton
3
Volume = 13,26 m
Type 1
Panjang = 4,73 m
Jumlah = 16 buah
Type 2
Panjang = 24 m
Jumlah = 2 buah
Panjang = 211,7 m
Panjang = 171 m
Luas = 420 m2
Ketabalan = 0,12 m
5. Beton tangga
3
Volume = 13,26 m
304
Panjang = 4,73 m
Jumlah = 16 buah
Panjang = 211,7 m
Panjang = 171 m
Luas = 420 m2
Ketabalan = 0,12 m
5. Beton tangga
Volume =13,26 m3
305
= 8,6 m
Jumlah = 16 buah
Panjang = 110 m
= 15,40 m
3. Beton lisplank
3
Volume = 2,56 m
5. Beton talang
3
Volume = 9,21 m
6. Beton konsol
3
Volume = 5,46 m
Panjang = 499,77 m
= 18297,16 kg
Panjang = 601,84 m
= 4519,8 kg
Panjang = 76 m
Ukuran = 2,5/30 cm
Volume = 76 m
Panjang = 76
Volume =76m
307
Panjang = 4,160 m
Ukuran = 2,5/30 cm
2
Volume = 31,2 m
9. Corong talang
Panjang = 50 m
Ukuran = 3”
Jenis = PVC
Volume = 50 m
Jumlah = 6 buah
Volume = 6 buah
2. Urugan kembali
3
Volume = 55,9 m
4. Aanstamping
3
Volume = 19.36 m
5. Urug pasir
3
Volume = 10,56 m
3. Plesteran 1:3
2
Volume = 70,5 m
4. Plesteran 1:5
2
Volume = 620 m
5. Plesteran beton
2
Volume = 194.70 m
6. Sponengan sudut
1
Volume = 650 m
7. Plint lantai
1
Volume = 112 m
= 6”
Panjang = 256,4 m
Volume = 256,4 m
Panjang = 50,40 m
Volume = 50,40 m
3. Kaca bening
Ketebalan = 5 mm
Luas = 91,86 m
Volume = 91,86 m
4. Kunci tanam
Jumlah = 2 buah
Volume = 2 buah
5. Espongnolet
Jumlah = 2 buah
Volume = 2 buah
Jumlah = 24 buah
Volume = 24 buahg
7. Grandel
Jumlah = 12 buah
Volume = 12 buah
310
Ketebalan = 12 mm
Luas = 6,72 m2
Volume = 6,72 m2
Volume = 1 unit
Jumlah = 2 unit
Volume = 2 unit
Jumlah = 4 unit
Voume = 4 unit
Jumlah = 4 set
Volume = 4 set
Jumlah = 2 unit
Volume = 2 unit
Panjang = 26 m
Volume = 26 m
311
d. Pekerjaan Plafond
Plafond gypsum
Luas = 436 m2
Volume = 436 m2
Ketebalan = 10 cm
Luas = 700 m2
= 70 m3
Ketebalan = 7 cm
2
Luas = 700 m
2
Volume = 0,07 m . 700 m
3
= 49 m
Ukuran = 40 x 40 cm
Luas = 616 m2
Volume = 616 m2
Ukuran = 30 x 30 cm
2
Luas = 72 m
2
Volume = 72 m
312
Luas = 84 m2
Volume = 84 m2
f. Pekerjaan Sanitasi
Septictank
Volume = 1 unit
g. Pekerjaan Pengecetan
Luas = 488,7 m2
Volume = 488,7 m2
3. Cat plafond
Luas = 436 m2
Volume = 436m2
h. Pekerjaan Instalasi
1. Lampu TL x 2 18 W
Jumlah = 35 buah
Volume = 35 buah
2. Stop kontak
Jumlah = 4 buah
Volume = 4 buah
313
3. Saklar tunggal
Jumlah = 2 buah
Volume = 2 buah
4. Saklar ganda
Jumlah = 4 buah
Volume = 4 buah
Jumlah = 39 titik
Volume = 39 titik
6. Panel penerangan
Jumlah = 1 buah
Volume = 1 buah
3. Plesteran 1:3
2
Volume = 216,5 m
4. Plesteran 1:5
2
Volume = 1.071,83 m
314
5. Plesteran beton
1
Volume = 246,90 m
6. Sponengan sudut
1
Volume = 770,00 m
7. Plint lantai
1
Volume = 170,00 m
= 6”
Panjang = 274,3 m
Volume = 274,3 m
Ketebalan = 2,5”
Panjang = 33,6 m
Volume = 33,6 m
Luas = 18,92 m2
Volume = 18,92 m2
4. Pintu km/wc
Jumlah = 11 unit
Volume = 11 unit
315
Ketebalan = 6 mm
Luas = 173,56 m2
Volume = 173,56 m2
Jumlah = 2 unit
Volume = 2 unit
Panjang = 26 m
Volume = 26 m
Panjang = 16 m
Volume = 16 m
c. Pekerjaan Plafond
1. Plafond gypsum
Luas = 432 m2
Volume = 432 m2
Luas = 41 m2
Volume = 41 m2
316
Luas = 44 m2
Volume = 44 m2
Ukuran = 30 x 30 cm
Luas = 72 m2
Volume = 72 m2
Luas = 1,75 m2
Volume = 1,75 m2
Luas = 382 m2
Volume = 382 m2
Luas = 41 m2
Volume = 41 m2
e. Pekerjaan Sanitasi
1. Closet duduk
Jumlah = 7 buah
Volume = 7 buah
2. Saringan air
Jumlah = 12 buah
Volume = 12 buah
317
3. Kran air
Jumlah = 15 buah
Volume = 15 buah
4. Wastafel
Jumlah = 8 buah
Volume = 8 buah
5. Kaca cermin
Jumlah = 4 buah
Volume = 4 buah
6. Urinoir
Jumlah = 4 buah
Volume = 4 buah
7. Seket urinoir
Jumlah = 3 buah
Volume = 3 buah
Jumlah =3m
Volume =3m
f. Pekerjaan Pengecetan
Luas = 791,24 m2
Volume = 791,24 m2
3. Cat plafond
Luas = 423 m2
Volume = 423 m2
1. Pipa galvanis
Panjang = 10 m
Volume = 10 m
Panjang = 10 m
Volume = 10 m
Panjang = 40 m
Volume = 40 m
Panjang = 40 m
Volume = 40 m
2. Perelatan sambungan
Volume = 1 unit
319
3. PVC jenis AW
V. Pipa PVC 4”
Panjang = 30 m
Volume = 30 m
Panjang = 30 m
Volume = 30 m
Panjang = 75 m
Volume = 75 m
4. Peralatan sambungan
Volume = 1 bot
5. Gate valve
Ukuran = 1”
Jumlah = 1 buah
Volume = 1 buah
6. Peralatan bantu
Volume = 1 ls
1. Lampu TL x 2 18 W
Jumlah = 41 buah
Volume = 41 buah
2. Lampu pijar
Jumlah = 14 buah
Volume = 14 buah
320
3. Stop kontak
Jumlah = 10 buah
Volume = 10 buah
4. Saklar tunggal
Jumlah = 10 buah
Volume = 10 buah
5. Saklar ganda
Jumlah = 10 buah
Volume = 10 buah
Jumlah = 65 titik
Volume = 65 titik
7. Panel penerangan
Jumlah = 1 buah
Volume = 1 buah
3. Plesteran 1:3
2
Volume = 111,83 m
321
4. Plesteran 1:5
2
Volume = 1.046,67 m
5. Plesteran beton
2
Volume = 224,5 m
6. Sponengan sudut
1
Volume = 640 m
7. Plint lantai
1
Volume = 164,5 m
= 6”
Panjang = 208,60 m
Volume = 208,60 m
Ketebalan = 2,5”
Panjang = 33,6 m
Volume = 33,6 m
Luas = 12,18 m2
Volume = 12,18 m2
322
4. Pintu km/wc
Jumlah = 6 unit
Volume = 6 unit
5. Kaca bening
Ketebalan = 5 mm
Luas = 50 m2
Volume = 50 m2
6. Kunci tanam
Jumlah = 6 buah
Volume = 6 buah
Jumlah = 6 buah
Volume = 6 buah
8. Espangnolet
Jumlah = 3 unit
Volume = 3 unit
Jumlah = 45 buah
Volume = 45 buah
Jumlah = 16 buah
Volume = 16 buah
323
11. Grandel
Jumlah \ = 8 buah
Volume = 8 buah
Ketebalan = 6 mm
Luas = 168,40 m2
Volume = 168,40 m2
Jumlah = 2 unit
Volume = 2 unit
Panjang = 26 m
Volume = 26
c. Pekerjaan Plafond
1. Plafond gypsum
Luas = 432 m2
Volume = 432 m2
Luas = 32 m2
Volume = 32 m2
324
Luas = 34 m2
Volume = 34 m2
Ukuran = 30 x 30 cm
Luas = 72 m2
Volume = 72 m2
Luas = 1,35 m2
Volume = 1,35 m2
Luas = 362 m2
Volume = 362 m2
Luas = 32 m2
Volume = 32 m2
e. Pekerjaan Sanitasi
1. Closet duduk
Jumlah = 3 buah
Volume = 3 buah
2. Saringan air
Jumlah = 6 buah
Volume = 6 buah
325
3. Kran air
Jumlah = 6 buah
Volume = 6 buah
4. Wastafel
Jumlah = 3 buah
Volume = 3 buah
5. Kaca cermin
Jumlah = 3 buah
Volume = 3 buah
6. Urinoir
Jumlah = 2 buah
Volume = 2 buah
7. Seket urinoir
Jumlah = 1 buah
Volume = 1 buah
Jumlah =1m
Volume =1m
f. Pekerjaan Pengecetan
Luas = 508,46 m2
Volume = 508,46 m2
326
Luas = 762,71 m2
Volume = 762,71 m2
3. Cat plafond
Luas = 423 m2
Volume = 423 m2
1. Pipa galvanis
Panjang = 10 m
Volume = 10 m
Panjang = 10 m
Volume = 10 m
X. Pipa galvanis ¾”
Panjang = 20 m
Volume = 20 m
Panjang = 15 m
Volume = 15 m
2. Perelatan sambungan
Volume = 1ls
327
3. PVC jenis AW
I. Pipa PVC 4”
Panjang = 15 m
Volume = 15 m
Panjang =5m
Volume =5m
Panjang = 20 m
Volume = 20 m
4. Peralatan sambungan
Volume = 1 bot
5. Gate valve
Ukuran = 1”
Jumlah = 1 buah
Volume = 1 buah
6. Peralatan bantu
Volume = 1 ls
1. Lampu TL x 2 18 W
Jumlah = 33 buah
Volume = 33 buah
328
2. Lampu pijar
Jumlah = 12 buah
Volume = 12 buah
3. Stop kontak
Jumlah = 7 buah
Volume = 7 buah
4. Saklar tunggal
Jumlah = 14 buah
Volume = 14 buah
5. Saklar ganda
Jumlah = 4 buah
Volume = 4 buah
Jumlah = 52 titik
Volume = 52 titik
7. panel penerangan
Jumlah = 1 buah
Volume = 1 buah
3. Plesteran 1:3
2
Volume = 111,8 m
4. Plesteran 1:5
2
Volume = 982,16 m
5. Plesteran beton
2
Volume = 204,09 m
6. Sponengan sudut
1
Volume = 579,0 m
7. Plint lantai
1
Volume = 160,0 m
= 6”
Panjang = 214,50 m
Volume = 214,50 m
Ketebalan = 2,5”
Panjang = 35 m
Volume = 35 m
Luas = 13,86 m2
Volume = 13,86 m2
330
4. Pintu km/wc
Jumlah = 6 unit
Volume = 6 unit
5. Kaca bening
Ketebalan = 5 mm
Luas = 49,60 m2
Volume = 49,60 m2
6. Kunci tanam
Jumlah = 6 buah
Volume = 6 buah
Jumlah = 6 buah
Volume = 6 buah
8. Espangnolet
Jumlah = 6 unit
Volume = 6 unit
Jumlah = 54 buah
Volume = 54 buah
Jumlah = 16 buah
Volume = 16 buah
11. Grandel
Jumlah = 8 buah
Volume = 8 buah
331
Ketebalan = 6 mm
Luas = 153,90 m2
Volume = 153,90 m2
Jumlah = 2 unit
Volume = 2 unit
Panjang = 26 m
Volume = 26 m
c. Pekerjaan Plafond
Plafond gypsum
Luas = 432 m2
Volume = 432 m2
Luas = 32 m2
Volume = 32 m2
Luas = 34 m2
Volume = 34 m2
332
Ukuran = 30 x 30 cm
Luas = 72 m2
Volume = 72 m2
Luas = 362 m2
Volume = 362 m2
Luas = 32 m2
Volume = 32 m2
e. Pekerjaan Sanitasi
1. Closet duduk
Jumlah = 4 buah
Volume = 4 buah
2. Saringan air
Jumlah = 7 buah
Volume = 7 buah
3. Kran air
Jumlah = 10 buah
Volume = 10 buah
4. Wastafel
Jumlah = 6 buah
Volume = 6 buah
333
5. Kaca cermin
Jumlah = 3 buah
Volume = 3 buah
6. Urinoir
Jumlah = 3 buah
Volume = 3 buah
7. Seket urinoir
Jumlah = 3 buah
Volume = 3 buah
Jumlah =3m
Volume =3m
f. Pekerjaan Pengecetan
Luas = 475 m2
Volume = 475 m2
Luas = 711,25 m2
Volume = 711,25 m2
3. Cat plafond
Luas = 420 m2
Volume = 420 m2
334
1. Pipa galvanis
Panjang = 10 m
Volume = 10 m
Panjang = 10 m
Volume = 10 m
Panjang = 20 m
Volume = 20 m
Panjang = 25 m
Volume = 25 m
2. Perelatan sambungan
Volume = 1ls
3. PVC jenis AW
Panjang = 15 m
Volume = 15 m
Panjang =5m
Volume =5m
Panjang = 20 m
Volume = 20 m
335
4. Peralatan sambungan
Volume = 1 bot
5. Gate valve
Ukuran = 1”
Jumlah = 1 buah
Volume = 1 buah
6. Peralatan bantu
Volume = 1 ls
1. Lampu TL x 2 18 W
Jumlah = 27 buah
Volume = 27 buah
2. Lampu pijar
Jumlah = 12 buah
Volume = 12 buah
3. Stop kontak
Jumlah = 10 buah
Volume = 10 buah
4. Saklar tunggal
Jumlah = 10 buah
Volume = 10 buah
5. Saklar ganda
Jumlah = 3 buah
Volume = 3 buah
336
Jumlah = 49 titik
Volume = 49 titik
7. Panel penerangan
Jumlah = 1 buah
Volume = 1 buah
= 6”
Panjang = 191,20 m
Volume = 191,20 m
Luas = 6,30 m2
Volume = 6,30 m2
3. Pintu km/wc
Jumlah = 3 unit
Volume = 3 unit
4. Kaca bening
Ketebalan = 5 mm
Luas = 47,42 m2
Volume = 47,42 m2
5. Kunci tanam
Jumlah = 3 buah
Volume = 3 buah
Jumlah = 3 buah
Volume = 3 buah
7. Espangnolet
Jumlah = 1 unit
Volume = 1 unit
338
Jumlah = 21 buah
Volume = 21 buah
9. Ornamen atap
Panjang = 1 buah
Volume = 1 buah
c. Pekerjaan Plafond
Plafond gypsum
Luas = 416 m2
Volume = 416 m2
Luas = 16 m2
Volume = 16 m2
Luas = 34 m2
Volume = 34 m2
Luas = 16 m2
Volume = 16 m2
e. Pekerjaan Sanitasi
1. Closet duduk
Jumlah = 1 buah
Volume = 1 buah
339
2. Saringan air
Jumlah = 3 buah
Volume = 3 buah
3. Kran air
Jumlah = 2 buah
Volume = 2 buah
4. Wastafel
Jumlah = 1 buah
Volume = 1 buah
5. Kaca cermin
Jumlah = 1 buah
Volume = 1 buah
f. Pekerjaan Pengecetan
Luas = 464,40 m2
Volume = 464,60 m2
Luas = 696,60 m2
Volume = 696,60 m2
1. Pipa galvanis
Panjang = 10 m
Volume = 10 m
340
Panjang = 10 m
Volume = 10 m
Panjang = 15 m
Volume = 15 m
Panjang = 10 m
Volume = 10 m
2. Perelatan sambungan
Volume = 1ls
3. PVC jenis AW
I. Pipa PVC 4”
Panjang =5m
Volume =5m
Panjang =5m
Volume =5m
4. Peralatan sambungan
Volume = 1 bot
5. Gate valve
Ukuran = 1”
Jumlah = 1 buah
Volume = 1 buah
6. Peralatan bantu
Volume = 1 ls
341
1. Lampu TL x 2 18 W
Jumlah = 15 buah
Volume = 15 buah
2. Lampu pijar
Jumlah = 3 buah
Volume = 3 buah
3. Stop kontak
Jumlah = 4 buah
Volume = 4 buah
4. Saklar tunggal
Jumlah = 2 buah
Volume = 2 buah
5. Saklar ganda
Jumlah = 6 buah
Volume = 6 buah
Jumlah = 22 titik
Volume = 22 titik
7. Panel penerangan
Jumlah = 1 buah
Volume = 1 buah
BAB VI
PENUTUP
penulis mencoba mengatasi dengan teori yang telah diterima di bangku kuliah dan
6.1 Kesimpulan
357
358
6.2 Saran
diperlukan kerjasama yang baik antara pihak – pihak yang terkait dalam
DAFTAR PUSTAKA
Apriyatno, Henry. 2003. Materi Kuliah Strukur Beton. Jurusan Teknik Sipil FT
UNNES Semarang.
Normalisasi Indonesia.
DPU. 1991. SK SNI T-15-1991-03 “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk