Anda di halaman 1dari 4

Peran Mikroba dalam Bidang Pertanian

Mikrobiologi Pertanian

Dinda Yosepha Cleophila


150510210052
Agroteknologi 2021
Mikroorganisme adalah makhluk hidup berukuran kecil tak kasat mata yang hanya bisa
dilihat dengan bantuan mikroskrop. Mikroorganisme dapat berupa archaea, bakteri, jamur
ataupun khamir. Seperti makhluk hidup lainnya, terdapat mikroorganisme yang bermanfaat dan
mikroorganisme yang tidak bermanfaat bagi kehidupan manusia. Berikut ini adalah beberapa
peran mikroba yang menguntungkan dan merugikan manusia di bidang pertanian.

Mikroba menguntungkan di bidang pertanian antara lain:


1. Rhizobium
Nitrogen merupakan unsur yang dibutuhkan untuk membentuk senyawa penting dalam sel,
seperti protein, DNA, dan RNA. Tetapi, sekitar 80% nitrogen dari atmosfer tidak ada yang
dapat langsung digunakan oleh tanaman. Sementara itu, keberadaan dan ketersediaan senyawa
nitrogen di dalam tanah sangat terbatas, terutama Oleh karena itu, pemanfaatan N2 bebas di
udara dengan cara imobilisasi penting dilakukan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan
nitrogen tanaman. Fiksasi nitrogen adalah proses biokimia di tanah yang memainkan salah satu
peran terpenting dalam mengubah nitrogen atmosfer (N2, atau nitrogen bebas) menjadi
nitrogen dalam senyawa/nitrogen terikat, yang melibatkan aksi mikroorganisme tertentu.
Bakteri yang mampu mengikat N2 bebas termasuk dalam genus Rhizobium, tetapi hanya
bertahan hidup bersimbiosis dengan kacang-kacangan. Rhizobium merupakan mikroorganisme
tanah yang mengikat nitrogen bebas di udara menjadi amonia (NH3), yang diubah menjadi
asam amino, yang selanjutnya menjadi senyawa nitrogen yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Jika tanaman mendapatkan nitrogen yang cukup, kandungan
klorofil pada daun akan meningkat dan proses fotosintesis juga akan meningkat, menghasilkan
lebih banyak asimilat, yang akan membuat tanaman tumbuh lebih baik.
2. Biointektisida baculovirus
Bioinsektisida baculovirus Banyak digunakan untuk membasmi hama pada tanaman
hortikultura seperti hama ulat pada tanaman jagung, kumbang kentang, hama tanaman kapas,
kutu dan kumbang daun serta beberapa serangga lainnya. Jika baculovirus dimakan serangga,
serangga tersebut tidak langsung mati, sehingga virus dapat menyebar ke serangga lain. Namun
dalam kondisi tertentu, petani sering menggunakan baculovirus sebagai agen hayati yang
mampu membunuh serangga dalam jumlah banyak, sehingga baculovirus ini diterapkan pada
tanaman budidaya yang banyak dihinggapi serangga parasit yang merusak dedaunan, organ
bunga, batang dan batang muda. pada buah yang matang. Jika beberapa organ daun diserang
serangga pemakan daun dikendalikan dengan baculovirus, daun akan lebih sehat, lebih segar,
lebih hijau, dan tidak berlubang.

Sementara itu, Mikroba merugikan di bidang pertanian antara lain:


1. Salmonella sp.
Salmonella adalah mikroorganisme patogen yang biasa ditemukan pada buah-buahan dan
sayuran segar. Pencemaran bakteri ini bisa berasal dari lingkungan tanah yang tercemar kotoran
hewan seperti tikus, lalat dan burung. Bisa juga berasal dari peralatan pemrosesan atau kemasan
yang tidak bersih. Salmonella dapat bertahan hidup di lingkungan dalam waktu yang lama.
Salmonella sp. merupakan salah satu patogen terbawa pangan yang sering mencemari buah
segar dan sayuran. Pada produk pertanian, cemaran Salmonella sp. pernah ditemukan pada
apel, blewah, kecambah alfalfa, manga, tomat, melon, seledri dan parsley. Salmonella sp. dapat
menyebabkan beberapa penyakit seperti demam enterik, gastroenteritis dan bakteremia.
Demam enterik adalah demam tifus yang disebabkan oleh Salmonella typhii dan demam
paratifoid yang disebabkan oleh Salmonella paratyphii. Adapun gastroenteritis atau yang
sering disebut flu perut memiliki gejala muntah dan diare karena adanya infeksi atau
peradangan pada dinding saluran pencernaan.
2. Listeria monocytoneges
Bakteri patogen ini termasuk dalam golongan bakteri Gram positif. Bakteri ini merupakan
bakteri fakultatif anaerob sehingga dapat bertahan pada kadar oksigen rendah. Bakteri
penyebab listeriosis ini termasuk ke dalam salah satu patogen pangan yang paling virulen.
Listeriosis merupakan infeksi serius yang disebabkan oleh Listeria monocytogenes terbawa
pangan yang terkontaminasi. Penyakit ini umumnya menyerang ibu hamil, bayi baru lahir,
lansia dan orang-orang dengan sistem imun yang lemah.
Infeksi Listeria monocytogenes secara umum ditemukan pada susu mentah, produk
peternakan, keju lunak yang terbuat dari susu non pasteurisasi, daging serta buah dan sayur.
Kontaminasi pada produk pertanian dapat berasal dari cemaran kotoran hewan ternak, lahan
peternakan dan pengairan yang tercemar. Kontaminasi Listeria monocytogenes pada produk
pertanian pernah ditemui pada jagung, gandum, oat, kentang, selada dan salad sayuran.
DAFTAR PUSTAKA

Program. (2020, November 16). Bahaya Cemaran Mikroorganisme Patogen pada Produk Segar
Hasil Pertanian. Retrieved from DPKP DIY:
https://dpkp.jogjaprov.go.id/baca/Bahaya+Cemaran+Mikroorganisme+Patogen+pada+Produk
+Segar+Hasil+Pertanian/161120/0e866f6fb5903eb925a557036ce09fb2c5d451503187e85aea
2401771bf67ee8242
R. S., & R. P. (2015). Rhizobium: Pemanfaatannya sebagai bakteri penambat nitrogen. 51.
W. P. (2016, November 19). JENIS-JENIS BAKTERI YANG BERMANFAAT DALAM
BIOTEKNOLOGI PERTANIAN. Retrieved from TIPS PETANI: https://tipspetani.com/jenis-
jenis-bakteri-bermanfaat-bioteknologi-pertanian/

Anda mungkin juga menyukai