Anda di halaman 1dari 4

Dandi Leroy Tandri

10070117034

1.

A. Ketika merintis sebuah bisnis, Anda tidak memiliki tujuan yang jelas dan pasti.

B. Pengelolaan yang buruk, mulai dari masalah keuangan, penjualan, produksi, sumber daya
manusia, dan sebagainya.

C. Anda tidak memiliki modal yang cukup untuk mengembangkan bisnis tersebut menjadi lebih baik.

D. Lokasi usaha yang kurang strategis sehingga sulit untuk menentukan pangsa pasar.

E. Perencanaan awal yang belum matang yang bisa disebabkan karena Anda terlalu tergesa-gesa
dalam menjalankan bisnis.

2.

. Ketahui Keinginan Konsumen

Setelah mengikuti perkembangan pasar, Anda menjadi tahu hal-hal yang dibutuhkan dan diinginkan
oleh konsumen. Anda harus bisa beradaptasi dengan konsumen agar mengetahui apa yang
diinginkannya. Selain itu, Anda pun harus siap menerima kritik dan saran yang diberikan oleh
konsumen atau masyarakat di sekitar agar bisnis Anda mampu berkembang.

- Inovasi Produk

Inovasi dalam berbisnis sangatlah penting. Hal ini bertujuan agar konsumen tidak bosan dengan
produk Anda yang itu-itu saja. Lakukan modifikasi dan inovasi pada produk untuk meningkatkan
ketertarikan konsumen terhadap produk yang Anda jual.

- Pelajari Kompetitor

Sebagai pebisnis yang profesional, Anda harus mempelajari setiap kompetitor dengan baik. Ketahui
produk yang dijual, strategi yang digunakan, dan kelebihan yang dimiliki oleh produknya.

- Adaptasi Terhadap Perubahan Dan Perkembangan

Selanjutnya, sebagai pebisnis Anda harus siap menghadapi setiap perubahan dan perkembangan
yang terjadi. Hal ini ditekankan pada aspek teknologi, sehingga Anda dituntut untuk selalu
melibatkan teknologi masa kini dalam bisnis Anda. Misalnya saja dengan menggunakan media sosial
untuk memasarkan produk yang Anda jual.

3.
.(a.) Ciri khas Perseroan Terbatas (PT)

• Merupakan bentuk persekutuan yang berbadan hukum.

• Merupakan kumpulan modal/saham.

• Memiliki kekayaan terpisah dari kekayaan para perseronya.

• Pemegang saham memiliki tanggung jawab yang terbatas.


• Adanya pemisahan fungsi antara pemegang saham dan pengurus atau direksi.

2.(b.) Dasar hukum pembentukan Perseroan Terbatas (PT)

• PT Tertutup (PT Biasa) : Berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

• PT Terbuka (PT Go Public) : Berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Dan UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

2.(c.) Syarat pendirian Perseroan terbatas (PT) berdasarkan regulasi tahun 2007 dan 2019

Regulasi Tahun 2007

1. Pendirian minimal 2 orang atau lebih (Pasal 7 ayat 1).

2. Akta Notaris yang berbahasa Indonesia.

3. Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka peleburan (Pasal 7
ayat 2 dan 3).

4. Akta pendirian harus disahkan oleh Menteri Kehakiman dan diumumkan dalam BNRI (Pasal 7
ayat 4).

5. Modal dasar minimal Rp. 50jt dan modal disetor 25% dari modal dasar (Pasal 32 dan 33).

6. Minimal 1 orang direktur dan 1 orang komisaris (Pasal 92 ayat 3 dan Pasal 108 ayat 3).

7. Pemegang saham harus WNI atau Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia,
kecuali PT PMA.

Regulasi Tahun 2019

1. Copy atau scan E-KTP, KK, dan NPWP dengan format terbaru dari pengurus perusahaan
(direktur dan komisaris).

2. Copy atau scan E-KTP, KK, dan NPWP dengan format terbaru dari pemegang saham.

3. Copy PBB & bukti bayar PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan.

4. Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha.

5. Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung/Ruko.

6. Foto kantor tampak dalam dan luar.

7. Kantor berada di zonasi perkantoran / zonasi komersial / zonasi campuran.

4.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Direksi dan Komisaris dalam Perseroan Terbatas

Tugas Direksi

1. Direksi wajib dengan iktikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas pengurusan
perseroan dengan tetap memperhatikan keseimbangan kepentingan seluruh pihak yang
berkepentingan dengan aktivitas perseroan;
2. Mewakili perseroan, baik di luar pengadilan (perjanjian, kesepakatan, dll.) maupun di dalam
pengadilan. Tidak ada pihak lain yang dapat bertindak atas nama perseroan kecuali diberikan kuasa
oleh direksi yang berwenang;

3. Direksi wajib tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, AD dan
keputusan RUPS dan memastikan seluruh aktivitas perseroan telah sesuai dengan ketentuan
peraturan-peraturan perundang-undangan yang berlaku, AD, keputusan RUPS serta peraturan-
peraturan yang ditetapkan oleh perseroan;

4. Direksi dalam memimpin dan mengurus perseroan semata-mata hanya untuk kepentingan
dan tujuan perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas perseroan;

5. Direksi senantiasa memelihara dan mengurus kekayaan perseroan secara amanah dan
transparan, jika diperlukan direksi membutuhkan persetujuan komisaris atau RUPS dalam setiap
pengambilan keputusannya. Untuk itu, direksi mengembangkan sistem pengendalian internal dan
sistem manajemen resiko secara terstruktural dan komprehensif;

6. Direksi akan menghindari kondisi dimana tugas dan kepentingan perseroan berbenturan
dengan kepentingan pribadi.

Tanggung Jawab Direksi

1. Direksi wajib bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan
tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan. Sebagai organ
yang wajib bertanggungjawab, direksi mempertanggungjawabkan kepengurusan itu kepada RUPS;

2. Direksi wajib membuat dan memelihara daftar pemegang saham, risalah RUPS dan risalah
rapat direksi, menyelenggarakan pembukuan perseroan; melaporkan kepemilikan sahamnya dan
keluarga yang dimiliki pada perseroan atau perseroan lain;

3. Direksi wajib menyiapkan laporan tahunan (termasuk pertanggung jawaban tahunan) untuk
RUPS;

4. Direksi wajib memberikan keterangan kepada RUPS mengenai segala sesuatu yang berkaitan
dengan kepentingan perseroan;

5. Direksi menyelenggarakan RUPS tahunan atau RUPS lain yang dianggap perlu (termasuk
melakukan pemanggilan dan lain-lain);

6. Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk mengalihkan atau menjadikan jaminan
sebagian besar atau seluruh kekayaan perseroan;

7. Direksi wajib menyiapkan rencana penggabungan, peleburan atau pengambilalihan untuk


diajukan kepada RUPS.

Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris

1. Melakukan pengawasan dengan iktikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan perseroan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan;
2. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan
pengurusan direksi yang mengakibatkan kerugian; dan

3. Telah memberikan nasihat kepada direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya
kerugian tersebut.

5.

Jenis usaha di bidang Pertambangan mineral dan batubara sesuai PERMEN ESDM 26/2018 dan
KEPMEN ESDM 1827K/30/MEM/2018

Jenis usaha secara umum di bidang pertambangan mineral dan batubara secara umum,
terbagi menjadi 3 yaitu IUJP (Izin Usaha Jasa Pertambangan) IUP (Izin Usaha Pertambangan), dan
IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus). Dimana IUJP umumnya berupa perusahaan kontraktor
(sub-contractor), IUP merupakan perusahaan pertambangan pada umumnya, sedangkan IUPK
merupakan perusahaan pertambangan yang berdiri pada suatu wilayah pertambangan khusus yang
termasuk wilayah strategis negara seperti hutan lindung, lautan dan wilayah strategis lain yang
menjadi wilayah pemukiman penduduk.

Pada dasarnya dari semua Izin Usaha tersebut terbagi atas IUP Eksplorasi, IUP Operasi-
Produksi dan juga IUP Operasi-Produksi untuk Pengolahan dan Pemurnian serta IUP Operasi-
Produksi Angkut Jual.

1. IUP Eksplorasi, IUP Eksplorasi merupakan izin untuk melakukan suatu eksplorasi pada suatu
wilayah yang dinilai memiliki suatu endapan bahan galian.

2. IUP Operasi-Produksi, IUP operasi-produksi merupakan izin untuk melakukan kegiatan


penambangan di mana sebelumnya sudah dipenuhi terkait dokumen AMDAL (Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan), dan perizinan terkait IPPKH (Izin Pinjam Pakai Kawahasan Hutan)

3. IUP Operasi-Produksi untuk Pengolahan dan Pemurnian, Izin operasi-produksi khusus


pengolahan dan pemurnian umumnya disebut juga sebagai Izin Project Area atau apabila kondisi
lokasi pengolahan dan pemurnian berada di luar Izin Usaha Pertambangan (IUP).

4. IUP Operasi-Produksi Angkut Jual, Izin operasi-produksi angkut jual umumnya berupa izin
usaha untuk pengiriman bahan galian maupun konsentrat menuju suatu project area

Anda mungkin juga menyukai