Anda di halaman 1dari 4

TUGAS GEOSTATISTIK

(TUGAS 2)

OLEH:

MERFRI YUNI FAFOK


NIM: 1706100102

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2019
Problem Jurnalis Lingkungan SKH Pontianak Post dalam Memberitakan Kebakaran
Kawasan Lahan dan Hutan di Kalimantan Barat

Indonesia memiliki sumber daya alam yang beragam dan berlimpah, baik dari laut dan
hutan. Sumber daya hutan merupakan penyumbang devisa terbanyak kedua setelah minyak bumi
pada masa Presiden Soeharto. Sektor ini menyumbang devisa 3 Miliar US Dolar. Banyak yang
diperoleh dari industri kehutanan seperti produk yang diolah dari kayu meliputi kertas, kayu
lapis, kayu log maupun pemanfaatan hutan untuk perkebunan seperti kelapa sawit, kopi, karet
dan cokelat. Masifnya pemanfaatan hutan untuk peningkatan ekonomi negara tanpa
mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan mendorong kerusakan lingkungan negara.

Pulau Kalimantan memiliki luas hutan sekitar 40,8 juta hektar area yang tersebar di
seluruh provinsi Kalimantan. Namun, laju deforestasi hutan di Kalimantan mencapai 673 hektar
setiap harinya yang menurut data Greenpeace menyebabkan hutan di Kalimantan hanya tersisa
25,5 juta di tahun 2010. Laju deforestasi hutan yang sangat tinggi ini menyebabkan Indonesia
dianugerahi sebagai negara dengan tingkat kerusakan hutan tercepat di dunia menurut Guiness
Book of Record.

Provinsi yang paling sering mengalami kebakaran hutan adalah Kalimantan Barat. Bulan
Juni 2016 bahkan tercatat sebagai waktu terburuk bencana kebakaran hutan yang pernah dialami
Kalimantan Barat. Kebakaran hutan di beberapa titik api ini menyebabkan kota tertutupi asap
pekat dan partikulat akibat kebakaran yang menyebabkan aktivitas dan kesehatan masyarakat
terganggu.

Peran media massa memberitakan kebakaran hutan di Kalimantan Barat menjadi sangat
penting untuk memberitakan masyarakat terkait kondisi yang terjadi. Kerusakan lingkungan
merupakan kejadian yang patut diberitakan secara massif hingga tingkat nasional karena
menyangkut hajat hidup orang banyak. Jurnalisme yang meliput kejadian ini disebut jurnalisme
lingkungan. Jurnalisme lingkungan perlu mengetahui kompleks permasalahan secara menyeluruh
dari semua sisi agar menyajikan berita yang berimbang.

Melihat tugasnya yang kompleks, terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi oleh
jurnalis dalam memberitakan masalah lingkungan. Untuk itu, peneliti merasa tertarik untuk
melihat permasalahan yang dihadapi oleh jurnalis lingkungan untuk mengumpulkan informasi,
meliput serta memberitakan isu yang sedang terjadi. Media massa yang dipilih dalam penelitian
ini adalah koran Pontianak Post karena merupakan media cetak terluas dan pertama di
Kalimantan Barat. Peneliti melihat pentingnya mempelajari bagaimana Pontianak Post
menanggapi isu lingkungan di Kalimantan Barat.

Ada beberapa variabel yang terdapat dalam penelitian diatas, antara lain:

1. Variabel Independen
Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel
yang lain.
Berikut adalah variabel independen dalam penelitian diatas:
Pulau Kalimantan memiliki luas hutan sekitar 40,8 juta hektar area yang tersebar di
seluruh provinsi Kalimantan. Namun, laju deforestasi hutan di Kalimantan mencapai 673
hektar setiap harinya yang menurut data Greenpeace menyebabkan hutan di Kalimantan
hanya tersisa 25,5 juta di tahun 2010.
Laju deforestasi hutan di Kalimantan yang mencapai 673 hektar setiap hari yang
menyebabkan luas hutan yang awalnya sekitar 40,8 hektar menjadi 25,5 hektar ditahun
2010

2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel
independen.

Provinsi yang paling sering mengalami kebakaran hutan adalah Kalimantan Barat. Bulan
Juni 2016 bahkan tercatat sebagai waktu terburuk bencana kebakaran hutan yang pernah
dialami Kalimantan Barat. Kebakaran hutan di beberapa titik api ini menyebabkan kota
tertutupi asap pekat dan partikulat akibat kebakaran yang menyebabkan aktivitas dan
kesehatan masyarakat terganggu.

3. Variabel Kontrol
Variabel control disebut juga variabel kendali. Variabel ini merupakan variabel yang
diupayakan untuk dinetralisasi oleh peneliti dalam penelitian tersebut. Variabel inilah
yang menyebabkan variabel bebas dan variabel terikat bisa konstan.

Peran media massa memberitakan kebakaran hutan di Kalimantan Barat menjadi sangat
penting untuk memberitakan masyarakat terkait kondisi yang terjadi. Kerusakan
lingkungan merupakan kejadian yang patut diberitakan secara massif hingga tingkat
nasional karena menyangkut hajat hidup orang banyak.

4. Variabel Moderating
Variabel moderating adalah salah satu jenis variabel yang memiliki kemampuan dalam
memperkuat atau bahkan memperlemah suatu hubungan secara langsung yang terjadi
antara variabel independen dengan variabel dependen.

Indonesia memiliki sumber daya alam yang beragam dan berlimpah, baik dari laut dan
hutan. Sumber daya hutan merupakan penyumbang devisa terbanyak kedua setelah
minyak bumi pada masa Presiden Soeharto. Masifnya pemanfaatan hutan untuk
peningkatan ekonomi negara tanpa mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan
mendorong kerusakan lingkungan negara.
5. Variabel Antara ( Intervene Variabel )

Variabel intervening merupakan variabel yang letaknya terdapat diantara variabel


independen dan dependen, sehingga variabel dependen tidak langsung tepengaruh oleh
variabel independen.

Dengan arti lain yaitu variabel intervening adalah variabel yang dapat memperkuat
ataupun memperlemah hubungan antar variabel, namun hal ini tidak bisa diukur dan
diamati.

Dengan arti lain yaitu variabel intervening adalah variabel yang dapat memperkuat
ataupun memperlemah hubungan antar variabel, namun hal ini tidak bisa diukur dan
diamati.

Variabel berikut adalah variabel intervene dari penelitian diatas:

Indonesia memiliki sumber daya alam yang beragam dan berlimpah, baik dari laut dan
hutan. Sumber daya hutan merupakan penyumbang devisa terbanyak kedua setelah
minyak bumi pada masa Presiden Soeharto. Sektor ini menyumbang devisa 3 Miliar US
Dolar. Banyak yang diperoleh dari industri kehutanan seperti produk yang diolah dari
kayu meliputi kertas, kayu lapis, kayu log maupun pemanfaatan hutan untuk perkebunan
seperti kelapa sawit, kopi, karet dan cokelat. Masifnya pemanfaatan hutan untuk
peningkatan ekonomi negara tanpa mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan
mendorong kerusakan lingkungan negara.

http://accounting-media.blogspot.com/2015/04/pengertian-variabel-dependen-
independen.html

https://www.artiini.com/2016/05/pengertian-variabel-bebas-terikat-dan_25.html

https://www.akuntansilengkap.com/penelitian/pengertian-variabel-independen-dependen-
moderating-serta-intervening-lengkap/

https://alihamdan.id/variabel-penelitian/

https://www.yukstay.com/blog/proposal-penelitian-yang-baik-dan-benar/

Anda mungkin juga menyukai