Anda di halaman 1dari 3

1.

Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Sistem peralatan hidup dan teknologi
4. Sistem mata pencaharian hidup
5. Sistem religi
6. Kesenian

Krama Inggil

Krama inggil adalah tingkatan tertinggi dalam hierarki bahasa Jawa. Krama inggil
dipakai ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau orang yang harus dihormati.

Dahulu, krama inggil digunakan oleh kalangan priyayi atau keluarga keraton yang sangat
dihormati, terutama digunakan oleh para abdi dalem kepada keluarga keraton.

Jika di kalangan warga biasa, krama inggil digunakan anak kepada orang tuanya.

Madya

Madya atau ngoko alus adalah tingkatan tengah dalam bahasa Jawa. Krama madya atau
ngoko alus ini merupakan pencampuran krama inggil dengan ngoko sehingga ada kata
yang ngoko dan beberapa kata krama.

Penggunaan madya lebih populer dan banyak digunakan oleh berbagai kalangan.

Meski ngoko, madya tidak terkesan kasar. Tingkatan ini sering digunakan karena tidak
sulit dan tidak terkesan kasar.

Ngoko

Tingkatan bahasa Jawa ngoko adalah tingkat terendah dalam hierarki bahasa Jawa.

Biasanya digunakan oleh orang yang status sosialnya sama, atau dari yang tinggi ke
rendah. Misalnya orang tua kepada anaknya, atau sesama teman yang seumuran.

Tingkatan ini juga sering digunakan. Ngoko terkesan kasar jika digunakan oleh status
rendah ke yang lebih tinggi karena dianggap tidak hormat.
Jika diturut, aksara Jawa diketahui merupakan turunan aksara Brahmi di India
melalui perantara aksara Kawi dan berkerabat dekat dengan aksara Bali.
Masyarakat Jawa telah menggunakan aksara jawa Hanacaraka sejak
pertengahan abad ke 15 sampai abad 20, sebelum keberadaannya secara
perlahan digantikan oleh huruf Latin.

Kita dapat melihat bukti tersebut dalam banyak media seperti dalam katalog,
sampul majalah, dokumen penting, halaman pembuka buku, koran, majalah,
iklan dan uang kertas.

Media yang digunakan juga bervariasi mulai dari batu yang paling kuno,
sampai daun lontar dan kertas.

1) Seni Bangunan

Rumah adat di Jawa Timur disebut rumah Situbondo, sedangkan rumah adat di
Jawa Tengah disebut Istana Mangkunegaran. Istana Mangkunegaran
merupakan rumah adat Jawa asli.

Gambar 1. Rumah adat Suku Jawa.


2) Seni Tari

Tarian-tarian di Jawa beraneka ragam di antaranya sebagai berikut.


a) Tari tayuban adalah tari untuk meramaikan suasana acara, seperti: khitanan
dan perkawinan. Penari tayuban terdiri atas beberapa perempuan.
b) Tari reog dari Ponorogo. Penari utamanya menggunakan topeng.
c) Tari serimpi adalah tari yang bersifat sakral dengan irama lembut.
d) Tari gambyong.
e) Tari bedoyo.

Gambar 2. Reog Ponorogo (Yan Arief Purwanto / flickr)


3) Seni Musik

Gamelan merupakan seni musik Jawa yang terkenal. Gamelan terdiri atas
gambang, bonang, gender, saron, rebab, seruling, kenong, dan kempul.

4) Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan yang terkenal adalah wayang, selain itu juga kethoprak,
ludruk, dan kentrung.

Anda sekarang sudah mengetahui Suku Jawa. Terima kasih anda sudah


berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Anda mungkin juga menyukai