oleh
Alfared Salomo Simanjuntak
714840118002
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MANADO
2021
ii
iii
iv
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Alfared Salomo Simanjuntak
NIM : 714840118002
Tempat, Tanggal Lahir : Tahuna, 25 November 2000.
Jenis Kelamin : Laki-Laki.
Agama : Kristen Protestan.
Alamat : Kelurahan Sawang Bendar, Kecamatan Tahuna,
Kabupaten Kepulauan Sangihe
Email : salomosimanjuntak2019@gmail.com
No. HP : 082123503512
B. Riwayat Pendidikan
Tahun 2005-2006 : TK Imanuel Tahuna.
Tahun 2006-2012 : SD N 2 Tahuna.
Tahun 2012-2015 : SMP N 1 Tahuna.
Tahun 2015-2018 : SMK N 2 Tahuna.
Tahun 2018-2021 : Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado Jurusan
Farmasi
v
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam
Kemenkes Manado Jurusan Farmasi. Penulis menyadari banyak pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh Karena itu, Penulis
mahasiswa juga kepada Penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Jovie M. Dumanauw, S.Si., M.Sc., Apt selaku Ketua Jurusan Farmasi yang
3. Yos Banne, S.Si., M.Sc., Apt selaku Sekretaris Jurusan Farmasi dan sebagai
pembimbing I, dan sebagai penguji III yang banyak memberikan masukan dan
vi
4. Djois S. Rintjap, S.Pd.,S.Si.,M.Si.,Apt selaku Pembimbing II, yang telah
dan motivasi kepada Penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Kemenkes Manado.
6. Dra. Adeanne C. Wullur, Apt., M.Kes selaku ketua penguji, yang banyak
7. Seluruh dosen dan staf yang sudah banyak membantu Penulis selama
angkatan 2018 yang telah banyak memberikan bantuan dan motivasi selama
berkuliah dan untuk setiap hal yang begitu berharga telah dilewati bersama.
Karya Tulis Ilmiah ini, untuk itu sangat diharapkan saran maupun kritik yang
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ii
LEMBAR PERSETUJUAN iii
LEMBAR PENGESAHAN iv
CURRICULUM VITAE v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR GAMBAR……………………………...………………………………x
ABSTRAK xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman…………………………………………………….……..4
B. Dekokta………………………………...………………………………….6
C. Hiperglikemia …………………………………………..…………………7
D. Metformin………………………………………………………………………….7
E. Glukosa…………………………………………………………………… 8
F. Kerangka Konsep………………………………………………………….9
G. Hipotesis………………………………………………………………….10
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…………………………………………...………………11
B. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………………………11
viii
C. Variabel Penelitian……………………………………………………….11
D. Definisi Operasional ……………………………………………………12
E. Sampel Penelitian………………………………………………………...12
F. Instrumen Penelitian……………………………………………………...12
G. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………….16
H. Prosedur Penelitian……………………………………………………….16
I. Analisis Data………………………………………………..……………17
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil………………………………………………………………...……18
B. Pembahasan………………………………………………………………20
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan 23
B. Saran 23
DAFTAR PUSTAKA 24
LAMPIRAN 27
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Hewan Uji………………………………………...………………28
Lampiran 6. Dokumentasi…………………...……………………………...……33
x
Alfared Salomo Simanjuntak, 2021.Uji Aktivitas Antihiperglikemia Dekokta
Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)
Terinduksi Glukosa. (Pembimbing I Yos Banne, S.Si., M.Sc., Apt dan
Pembimbing II Djois S. Rintjap, S.Pd.,S.Si.,M.Si.,Apt.)
ABSTRAK
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ahli memprediksi bahwa lebih dari 592 juta orang akan mengalami diabetes pada
berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukan bahwa
dari estimasi sekitar 176,6 juta penduduk umur 15 tahun keatas terdapat 29,9%
(GDPT), dan sisanya 6,9% adalah penderita diabetes mellitus. Toleransi Glukosa
kondisi transisi antara normal dan diabetes (Riskesdas, 2013). Diabetes melitus
adalah suatu penyakit kronik yang ditandai dengan kadar gula darah lebih tinggi
darah (gula darah) melebihi normal (glukosa puasa ≥ 126 mg/dl atau postprandial
1
2
menurunkan kadar gula darah (Fadillah, 2014). Bagian tanaman Mengkudu yang
juga digunakan sebagai obat yaitu buah, karena terdapat kandungan metabolit
tentang efek ekstrak etanol daun Mengkudu dengan dosis 1,6 g/kg BB oleh
kombinasi ekstrak etanol daun Mengkudu (Morinda citrifolia L) dan daun Jambu
Biji (Psidium guajava L) dengan duaperbandingan dosis (2:1 dan 1:2) oleh
Rahmah dkk, (2015). Sampai saat ini, belum ada penelitian ilmiah mengenai
antihiperglikemia.
citrifolia L.) pada tikus putih (Rattus norvegicus) terinduksi sukrosa, agar hasil
penelitian ini dapat memberikan wawasan masyarakat luas akan manfaat dari
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
(Morinda citrifolia L.) pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang terinduksi
glukosa.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
A. Tanaman Mengkudu
Domain : Eukarya
Kingdom : Plantae
Phylum : Magnoliophyta
Order : Rubiales
Family : Rubiaceae
Genus : Morinda
4
5
2. Morfologi
Jenis Morinda citrifolia sangat bervariasi dalam hal bentuk tanaman, ukuran
buah, morfologi daun, palatabilitas, bau buah masak dan jumlah biji per buah.
Bunganya sekitar 75-90 mm, berbentuk bulat telur hingga kepala bulat.
Panjang tangkai 10–30 mm; kelopak tepi yang terpotong. Corolla putih, 5
(Nelson, 2006).
bermembran, elips hingga elips-bulat telur, panjang 20–45 cm, lebar 7–25
cm, tidak berbulu. Tangkai daun kokoh, panjang 1,5–2 cm. Stipula
kekuningan; berdaging, panjang 5–10 cm, diameter sekitar 3–4 cm, lunak dan
berbau busuk saat matang. Benih memiliki ruang udara yang berbeda, dan
3. Kandungan Kimia
(Latief, 2014).
4. Khasiat
B. Dekokta
sediaan herbal dengan air atau pelarut pada suhu 90° C selama 30 menit
transfer secara difusi analit dari sampel yang berwujud padat kedalam
pelarutnya. Ekstraksi dari sampel padatan dapat dilakukan jika analit yang
dingin dan cara panas. Ekstraksi cara dingin antara lain maserasi dan
7
perkolasi. Sedangkan cara panas antara lain refluks, soxhlet, digesti, infus
C. Hiperglikemia
glukosa darah (gula darah) melebihi normal yaitu glukosa puasa ≥ 126
mg/dl atau postprandial ≥ 200 mg/dl atau glukosa sewaktu ≥ 200 mg/dl
karena peningkatan kadar glukosa darah puasa di atas normal tetapi belum
mengalami kondisi diabetes mellitus yang terjadi bila kadar glukosa darah
puasa tikus wistar lebih dari atau sama dengan 7,8 mmol/L (> 140 mg/dL)
D. Metformin
higroskopik.
Kelarutan : Mudah larut dalam air; praktis tidak larut dalam eter dan
banyak digunakan untuk terapi kontrol Diabetes Melitus tipe 2, bekerja dengan
(Gumantara, 2017).
E. Glukosa
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau butiran putih; tidak
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih;
Selain itu dapat memberikan efek penurunan kadar glukosa darah secara
cepat oleh obat atau zat-zat yang berefek hipoglikemik karena glukosa
9
uji yang dibebani glukosa tidak merusak pankreas yang berarti sel-sel beta
pankreas masih dalam kondisi normal, dan sekresi insulin masih normal
F. Kerangka Konsep
G. Hipotesis
dosisnya setara ekstrak 1,6 g/kg BB pada tikus putih yang terinduksi
glukosa.
setara ekstrak 1,6 g/kg BB pada tikus putih yang terinduksi glukosa.
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
M1 YA
M2 YB
M3 YC
M4 YD
Keterangan :
M1 = Perlakuan dengan Metformin.
M2 = Perlakuan dengan Na CMC 0,5 %.
M3 = Perlakuan dengan dekokta daun Mengkudu yang dosisnya setara 1,6 g/kg
BB.
YA = Kadar gula darah tikus putih setelah diberikan perlakuan dengan
metformin.
YB = Kadar gula darah tikus putih setelah diberikan perlakuan dengan Na CMC
0,5 %.
YC = Kadar gula darah tikus putih setelah diberikan perlakuan dengan dekokta
daun Mengkudu yang dosisnya setara 1,6 g/kg BB.
C. Variabel Penelitian
11
12
D. Definisi Operasional
dibuat dengan mengekstraksi simplisia memakai pelarut pada suhu 90°C selama
30 menit.
Penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih (Rattus norvegicus) adalah
penurunan kadar glukosa darah setelah pemberian perlakuan yang di ukur dengan
E. Sampel
F. Instrumen Penelitian
1. Alat
tumpul, erlenmeyer, gelas piala, gelas ukur, batang pengaduk, labu ukur,
lumpang dan alu, sarung tangan, panci dekokta, termometer, kain flanel,
gunting kapas, masker, serbet, grinder, waterbath, cawan penguap dan alat
2. Bahan
3. Hewan Uji
Hewan uji yang digunakan dalam penelitian adalah tikus putih jantan
Data dikumpulkan dengan cara mengukur kadar glukosa darah awal, kadar
glukosa darah 30 menit setelah diinduksi glukosa, kadar glukosa darah pada menit
ke-30, ke-60, ke-90, ke-120 setelah perlakuan dengan dekokta daun Mengkudu
H. Prosedur Penelitian
1. Pengolahan Sampel
Sampel daun Mengkudu disortasi basah terlebih dahulu dengan tujuan untuk
dekokta dengan bahan suspending agent yang bertujuan agar tidak terjadi
efek bias antara perlakuan lain, yaitu dengan menggunakan Na CMC 0,5%
14
sebanyak 100 ml, panaskan di atas tangas air selama 30 menit terhitung
mulai suhu mencapai 90°C sambil sekali-kali diaduk. Serkai selagi panas
100 ml.
Daun segar : 50 g
200 g
Dosis untuk tikus BB 200 g = × 1,6 g = 320 mg/ 200 g BB tikus
1000 g
320 mg
320 mg extrak kental ̴ × 50 g = 2,857 g daun segar.
56 00 mg
100 ml
Daun segar yang ditimbang = × 2,857 g = 114,286 g
2,5 ml
114,286 g
Konsentrasi dekokta daun Mengkudu ¿ × 100 % = 114,286 %
100
c. Suspensi Metformin
50 ml
Jumlah Metformin HCl yang digunakan = x 9 mg = 180 mg/50 ml
2,5 ml
5,86 25
Berat rata-rata = = 0,58625 g = 586,25 mg.
10
180 mg
Yang ditimbang = x 58 6 , 25 mg = 211,05 mg
500 mg
Dosis glukosa untuk Tikus yaitu 4,5 g/kg BB Mencit (Baroroh dkk., 2011).
200 g
× 4.500 mg = 900 mg untuk tikus 200 g
1000 g
16
50 ml
Sediaan yang dibuat = × 900 mg = 18.000 mg/50 ml
2,5 ml
dipuasakan selama 8 jam agar tidak ada asupan makanan yang mempengaruhi
2. Diukur kadar glukosa darah awal (Tn) hewan uji sebelum diberi
(Gluco Dr).
3. Setelah itu, hewan uji diinduksi dengan larutan glukosa secara oral.
4. Setelah 30 menit, diukur kembali kadar gula darah (Ti) tikus putih.
secara oral.
17
6. Diukur kadar glukosa darah hewan uji pada menit ke-30, menit ke-
I. Analisis Data
Data diperoleh dari hasil pengukuran penurunan kadar glukosa darah tikus
Ti−(T 30−120)
Persentase Perubahan kadar glukosa darah = 100-{ x 100 %
Ti
Keterangan :
Tn : Kadar gula darah setelah induksi glukosa
T30-120 : Kadar glukosa darah pada menit ke 30, 60, 90, dan 120.
Data dianalisa secara deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel dan
grafik dan dianalisa secara statistik dengan uji One Way Anova.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil Penelitian berupa hasil dekokta daun Mengkudu dengan dosis setara
1,6 g/Kg BB dan persentase perubahan kadar glukosa darah tikus putih.
putih dan hasil analisa data statistik dengan uji One Way Anova. Dapat dilihat
homogen dapat dlihat pada lampiran. Maka dari pada itu penelitian ini dilanjutkan
dengan uji One Way Anova, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
18
19
Berdasarkan nilai Signifikan. Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima, sebaliknya
jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak. Dari data diatas kadar gula darah 30,60, dan 120
menit setelah perlakuan Sig < 0,05 maka H0 diterima. Pada data kadar gula darah
160
140
120
100 Metformin
(KontrolPositif)
80
Na CMC 0,5 %
(KontrolNegatif)
60
Dekokta daun Mengkudu
40
20
0
T0 T30 T60 T90 T120
B. Pembahasan
ilmiah dilakukan penelitian ini untuk mengetahui efek penurunan kadar gula darah
dalam Mengkudu.
Daun Mengkudu segar dibuat dengan metode dekokta pada suhu 90°C
selama 30 menit menggunakan Na CMC 0,5 % sebanyak 100 ml. Metode ini
dipilih karena pengerjaanya yang mudah dan peralatan yang digunakan sederhana.
untuk dekokta daun Mengkudu (Morinda citrifolia L) yang setara dosis extrak
glukosa dengan cepat dan glukosa memiliki efek penurunan kadar glukosa darah
secara cepat oleh obat atau zat-zat yang bersifat hipoglikemik karena glukosa
mg. Metformin adalah obat hipoglikemik oral yang termasuk kedalam golongan
biguanid yang banyak digunakan untuk terapi kontrol Diabetes Melitus tipe 2,
yang kurang.
Hewan uji yang diberi perlakuan dekokta daun Mengkudu dengan dosis
setara ekstrak 1,6 g/kg BB dapat diamati bahwa hewan uji mengalami penurunan
22
kadar gula darah dimulai dari menit ke-30 sampai menit ke-120. Hal ini sesuai
dengan teori bahwa flavonoid yang terkandung dalam daun Mengkudu bekerja
Penelitian efek ekstrak etanol daun Mengkudu dengan dosis 1,6 g/Kg BB
oleh (Evacuasiany dkk, 2010) berhasil memberikan efek penurunan kadar gula
darah, begitu juga dengan penelitian dekokta daun mengkudu yang dosisnya
setara dengan 1,6 g/Kg BB memberikan efek penurunan kadar gula darah. Dalam
kenaikan kadar gula darah, ada juga beberapa tikus lain pada menit ke 30 dan ke
60 mengalami penurunan kadar gula darah. Hal ini dikarenakan berat badan tikus
yaitu berat badan tikus rata-rata > 200 g BB dikarenakan ketidak sesuaian aturan
Signifikan, jika Sig > 0,05 maka Ho diterima, sebaliknya jika Sig < 0,05 maka Ho
ditolak. Dari data tersebut kadar gula darah 30 menit, 60 menit, dan 120 menit
setelah perlakuan Sig > 0,05 berarti tidak terdapat efek antihiperglikemia dekokta
daun Mengkudu yang dosisnya setara 1,6 g/kg BB pada tikus putih yang
terinduksi glukosa. Pada data kadar gula darah menit ke 90 setelah perlakuan Sig
< 0,05 berarti terdapat efek antihiperglikemia dekokta daun Mengkudu yang
dosisnya setara 1,6 g/kg BB pada tikus putih yang terinduksi glukosa.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
terinduksi glukosa.
B. Saran
ini selanjutnya dibuat menjadi formulasi sediaan jadi dengan dosis yang tepat
23
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI. (2016). Acuan Sediaan Herbal. WB.
Saunders Company (Vol. 2, ed 1).
Baroroh, F., Nurvina, A., Hari, S. (2011). Uji efek antihiperglikemik ekstrak
etanol daun kaca piring (Gardenia augusta,Merr) pada tikus putih jantan
galur wistar : Jurnal Ilmiah Kefarmasian.1(1) : 43-53. Univeristas Ahmad
Dahlan.
Djauhariya, E., Rahardjo, M., Ma’mun. (2016). Karakterisasi Morfologi dan Mutu
Buah Mengkudu. Bogor. Buletin Plasma Nutfah. Vol.12(1).
Evacuasiany, E., Delima, E. R,. Boen, R. (2010). Efek Ekstrak Etanol Daun
Mengkudu Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Galur Wistar
Swiss Webster Yang Diinduksi Aloksan. Jurnal Medika Planta. Vol.1(1).
Husna, F,. Suyatna, F.D., Arozal, W., Purwaningsih, E.H. (2019). Model Hewan
Coba Pada Penelitian Diabetes. Jakarta. Pharmaceutical Sciences and
Research (PSR), 6(3).
Kanon, M.Q., Fatimawali., W. Bodhi. (2012). Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Buah
Salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) terhadap Penurunan Kadar Gula
Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus L.) yang
Diinduksi Sukrosa. Pharmacon. Vol. 1(2).
24
25
Listiana, D., Effendi., Indriati B. (2019). Efektivitas Air Rebusan Daun Sirih
Merah Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes
Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Saling 2018. Jurnal Keperawatan
Muhammadiyah Bengkulu. Vol. 7 (2).
Makalalag, I. W., dan Wullur, A. (2013). Uji Ekstrak Daun Binahong (Anredera
Cordifolia Steen.) Terhadap Kadar Gula Darah Pada Tikus Putih Jantan
Galur Wistar (Rattus Norvegicus) Yang Diinduksi Sukrosa. Pharmacon.
Vol. 2 (1).
Manurung, S., Barung, E., dan Bodhi, W. (2012). Efek Antihiperglikemia Dari
Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Tikus
Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus L.) Yang Diinduksi
Sukrosa. Pharmacon. Vol. 2 (1).
Merliana, A., dan Islamiyati, R. (2017). Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol
Daun Sukun (Artocarpus Altilis) Pada Tikus Diabetes Tipe II Yang
Diinduksi Fruktosa. Prosiding HEFA (Health Events for All), 1(1).
Nelson, S. C. (2006). Morinda citrifolia L. (Noni). Aviable at: Species Profiles for
PacificIslandAgroforest.https://www.ctahr.hawaii.edu/noni/downloads/
morinda_species_profile.pdf. Diakses: 19 Oktober 2018.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Situasi dan Analisis Diabetes. Aviable
at:https://dinkes.kalbarprov.go.id/wpcontent/uploads/2019/03/LaporanRiske
sdas-2018-Nasional.pdf. Diakses: 19 Oktober 2018.
Pemberian Perlakuan
238,7 g
Tikus I : × 2,5 ml = 3 ml
200 g
192,7 g
Tikus II : × 2,5 ml = 2,4 ml
200 g
239,7 g
Tikus III : × 2,5 ml = 3 ml
200 g
289,9 g
Tikus I : × 2,5 ml = 3,6 ml
200 g
225,2 g
Tikus II : × 2,5 ml = 2,8 ml
200 g
237,5 g
Tikus III : × 2,5 ml = 3 ml
200 g
236,8 g
Tikus I : × 2,5 ml = 3 ml
200 g
185,6 g
Tikus II : × 2,5 ml = 2,3 ml
200 g
217,5 g
Tikus III : × 2,5 ml = 2,7 ml
200 g
29
30
(167−177)
Tikus I (T30) : 100−¿ { × }100 % = 105,98 %
167
(167−171)
Tikus I (T60) : 100−{ × }100 % = 102,39 %
167
¿
Tikus I (T90) :100−¿ {167−143 ¿ 167 × }100 % = 85,62 %
167−117
Tikus I (T120) :100− × 100 % = 70,05 %
167
−126−159
Tikus II (T30) :100 × 100 % = 126,19 %
126
−126−178
Tikus II (T60) :100 × 100 % = 141,26 %
126
31
−126−142
Tikus II (T90) :100 × 100 % = 112,69 %
126
−126−106
Tikus II (T120) :100 × 100 % = 84,12 %
126
−195−185
Tikus III (T30) :100 × 100 % = 94,87 %
195
195−176
Tikus III (T60) : × 100 % = 90,74 %
195
−195−155
Tikus III (T90) :100 × 100 % = 79,48 %
195
−195−12 6
Tikus III (T120) :100 × 100 % = 64,61 %
195
−148−186
Tikus I (T30) : 100 × 100 % =125,67 %
148
−148−196
Tikus I (T60) : 100 × 100 % = 132,43 %
148
−148−150
Tikus I (T90) : 100 × 100 % = 101,35%
148
−148−118
Tikus I (T120) :100 × 100 % = 79,72 %
148
−135−184
Tikus II (T30) : 100 × 100 % = 136,29%
135
−135−143
Tikus II (T60) : 100 × 100 % = 105,92%
135
−135−186
Tikus II (T90) : 100 × 100 % = 137,77%
135
32
−135−154
Tikus II (T120) : 100 × 100 % = 114,07%
135
−131−195
Tikus III (T30) : 100 × 100 % = 148,85%
131
−131−150
Tikus III (T60) : 100 × 100 % = 114,50%
131
−131−168
Tikus III (T90) :100 × 100 % = 128,24%
131
−131−131
Tikus III (T120) :100 × 100 % = 100 %
131
−194−191
Tikus I (T30) : 100 × 100 % = 98,45%
194
−194−180
Tikus I (T60) : 100 × 100 % = 92,78%
194
−194−153
Tikus I (T90) : 100 × 100 % = 78,86%
194
−194−148
Tikus I (T120) : 100 × 100 % = 76,28%
194
−208−171
Tikus II (T30) : 100 × 100 % = 82,21%
208
−208−163
Tikus II (T60) : 100 × 100 % = 78,36%
208
−208−161
Tikus II (T90) : 100 × 100 % = 77,40%
208
−208−113
Tikus II (T120) : 100 × 100 % = 54,32%
208
33
−143−248
Tikus III (T30) :100 × 100 % = 173,42%
143
−143−212
Tikus III (T60) :100 × 100 % = 148,25%
143
−143−142
Tikus III (T90) :100 × 100 % = 100,69%
143
−143−119
Tikus III (T120) :100 × 100 % = 83,21%
143
DOKUMENTASI
Gambar 5. hasil evaporasi ekstrak cair Gambar 6. Ekstrak kental daun Mengkudu
(Sumber :Dokumentasi pribadi) (Sumber :Dokumentasi pribadi)
34