Anda di halaman 1dari 23

METODE PEMBELAJARAN CERAMAH, TANYA JAWAB, DISKUSI, KERJA

KELOMPOK, DEMONSTRASI, DAN EKSPERIMEN Teknologi Pembelajaran

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian dan Fungsi Metode Pembelajaran

Seorang guru wajib membuat rancangan pembelajaran sebelum


melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dalam rancangan pembelajaran
tersebut terdapat komponen-komponen seperti tujuan (kompetensi), materi,
strategi pembelajaran, termasuk di dalamnya metode dan media
pembelajaran. Jadi, metode pembelajaran merupakan salah satu komponen
yang perlu diperhatikan guru dalam perencanaan pembelajaran.

Metode pembelajaran itu banyak jenisnya. Guru tidak cukup hanya


memberikan ceramah saja di depan kelas. Hal ini tidak berarti bahwa
metode ceamah itu tidak baik, melainkan pada suatu saat peserta didik akan
bosan bila guru berbicara terus, sedangkan peserta didik hanya duduk diam
mendengarkan. Selain itu, kadang-kadang ada pokok bahasan yang
memang kurang tepat untuk dsampaikan melalui metode ceramah, dan
lebih efektif dengan metode lain. Oleh karena itu, guru perlu menguasai
berbagai jenis metode pembelajaran.
Perlu diketahui bahwa tidak ada satu metode pun yang dianggap paling
baik diantara metode-metode yang lain. Tiap metode mempunyai
karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan kelemaha masing-
masing. Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok
bahasan maupun kondisi dan peserta didik tertentu, tetapi mungkin tidak
tepat untuk situasi yang lain. Sdemikian pula suatu metode yang dianggap
baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh guru tertentu,
kadang-kadang belum tenu berhasil dibawakan oleh guru lain.
Aada beberapa macam metode pembelajaran yang banyak digunakan di
dalm kelas, yang akan diuraikan. Guru perlu mengetahui karakteristik tiap
metode, kebaikan, serta kelemahannya, sehingga guru dapat memilih
metode mana yang tepat untuk peserta didik terentu, tujuan, serta materi
tertentu pula. Dalam situasi yang sama atau sebaliknya atau
mengombinasikan dua atau tiga metode sekaligus, bila perlu. Dengan
variasi beberapa metode, penyajian pengajaran menjadi lebih hidup.
Pemakaian variasi metode selain tidak membosankan, pada suatusaat dapat
mengatasi kekurangan guru dalam hal-hal tertentu. Seorang guru yang
pandai berpidato, dengan segala huor dan variasinya, mungkin tidak
mengalami kesulita dalam berbicara, dapat memukau peserta didik dari
awal sampai akhir pelajaran. Akan tetapi bagi guru yang kurang pandai
berbicara, uraiannya akan terasa keringn, untuk itu guru dapat mengatasi
uraian dengan uraian sedikit saja diselingi tanya jawab, pemberian tugas,
kerja kelompok atau diskusi sehingga kelemahan dalam berbira dapat
ditutupi dengan metode yang lain.

B.   Metode Pembelajaran Ceramah


Ceramah adalah menuturkan atau penerangan secara lisan oleh guru terhadap
kelas. Alat interaksi yang utama dalam hal ini adalah "berbicara". Dalam ceramahnya
guru kemungkinan menyelipkan pertanyaan-pertannyaan, akan tetapi kegiatan belajar
peserta didik terutama mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok-pokok
penting yang dikemukakan guru, bukan menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta
didik.
Dalam lingkungan pendidikan moderen, ceramah sebagai metode pembelajaran telah
menjadi salah satu persoalan yang cukup sering diperdebatkan. Banyak orang yang
menolak sama sekali dengan alasan sebagai metode mengajar, ceramah kurang efisien
dan bertentangan dengan cara manusia belajar. Sebaliknya, bahwa veramah telah
banyak dipakai sejak dulu dan dalam setiap pertemuan di kelas guru tidak mungkin
meninggalkan metode eramah, walaupun sekedar hanya sebagai kata pengantar
pelajaran atau merupakan uraian singkat di tengah pelajaran.
Kalau diteliti lebih lanjut, sebenaranya alasan-alasan tersebut tidak salah sama sekali,
tetapi juga tidak sepenuhnya benar. Hal yang sebenarnya adalah bahwa dalam hal
sutuasi-situasi tertentu, metode ceramah merupakan metode yang paling baik., tetapi
dalam situasi lain sangat tidak efisien. Guru yang bijak sana sentiasa menyadari
kondisi-kondisi yang berhubungan dengan situasi pembelajaran yang dihadapinya,
sehingga dapat menetapkan bilamanakah metode cwramah sewajarnya digunakan,
dan bilakah sebaiknya dipakai metode lain.
Tidak jarang guru menunjukakan kelemahannya, karena hanya mengenal satu atau
dua metode saja dan karenannya guru selalu menggunakan metode ceramah untuk
segala macam situasi. Kelaemahan ini juga merupakan salah satu sebab mengapa
metode ceramah dikritik orang, dan sering dirangakaikan dengan sifat verbalitis
(mengetahui kata-kata tetapi tidak mengebal artinya).
Dibawah ini adalah situasi-situasi dimana metode ceramah cocok untuk digunakan:
a.       Kalu guru akan menyampaikan fakta atau pendapat dimana tidak terdapat bahan
bacaan yang merangkum fakta yang fimaksud.
Sebagai contoh: Disuatu kelas SMP, guru mengajarkan sejarah terbentuknya candi
borobudur. Diperpustakaan sekolah tidak tersedia buku yang menggambarkan sejarah
candi tersebut, maka tepatlah bilamana guru memberikan penjelasan dengan metide
ceramah.
b.      Jika guru akan menyampaikan pembelajaran kepada sejumlah peserta didik yang
benar (misalnya sekitar 75 orang atau lebih), maka metode cramah lebih efisien
daripada metode lain sperti, diskusi, demonstrasi, atau eksperimen.
c.       Kalu guru adalah pembicara yang bersemangat sehingga guru dapat memberikan
motivasi kepada peserta didik untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Dalam keadaan
tertentu, sebuah pebicaraan yang bersemangat akan menggerakkan hati peserta didik
untuk menimbulkan tekat baru. Misalnya, ceramah tentang perjuangan bangsa
Indonesia.
d.      Jika guru akan menyimpulkan pokok-pokok penting yang telah diajarkan, sehingga
memungkinkan, peserta didik untuk melihat lebih jelas hubungan antara pokok yang
satu dengan lainnya. Misalnya, setelah guru selesai mengajarkan sejarah perjuangan
bangsa, kepada peserta didik diberi tugas untuk menjawab beberapa pertanyaan untuk
dikerjakan dirumah. Kemudian pada pelajaran berikutnya, guru membicarakan
bersama tugas yang tekah dikerjakan peserta didik, dan guru menyimpulakan garis
besar tersebut.
e.       Kalu guru akan memperkenalkan pokok bahasan baru. Dalam sebuah kelas, peserta
didik telah sampai pada bagian tata bahasa yang membicarakan tata kata. Untuk itu
guru guruakan menjelaskan perbedaan antara fenotik dan fonemik dengan contoh.
Kelebihan dan kelemahan metode ceramah
Sebagai metode pembelajaran, pemberian pelajaran melalui ceramah mempunyai
kelebihan dalam hal:
a.       Guru menguasai arah pembicaraan seluruh kelas. Kalau kelas sedang berdikusi
sangat mungkin bahwa seorang peserta didik mengajukan pendapat yang berbeda
dengan angota kelompok yang lain. Hal ini dapat mempengaruhi suasana dan diskusi
jadi berkepanjangan, bahkan sering menyimpang dari pokok bahasan. Tetapi pada
metode ceramah hanya guru yang berbicara, maka guru dapat menentukan sendiri
arah pembicaraan.
b.      Organisasi kelas sederhana. Dengan ceramah, persiapan satu-satunya bagi guru
adalah buku catatanya. Pada seluruh jam pelajaran, guru berbicara sambil berdiri atau
kadang-kadang duduk. Cara ini paling sederhana dalam pengatuan kelas, jika
dibandingkan dengan metode semonstrasi yang mengharuskan guru mengatur alat-
alat. Atau dibandingkan dengan kerja kelompok, guru harus membagi kelas kedalam
kelompok dan merubah posisi kelas.
Kelemahanya adalah:
a.       Guru tak dapat mengetahui sampai dimana peserta didik telah mengerti
pembicaraanya.
Kadang-kadag guru berangapan bahwa kalau peserta didik duduk diam mendengarkan
aau sambil menganguk-angukkan kepalanya, berarti siswa telah mengerti apa yang
diterangkan guru. Padahal anggapan tersebut sering meleset, walaupun peserta didik
memperlihatkan reaksi seolah-olah mengerti, akan tetapi guru tidak mengetahui
sejauh mana penguasaan peserta didik terhadap pelajaran itu. Oleh karena itu, segera
setelah guru berceramah, harus diadakan evaluas, misalnya dengan tanya jawab atau
tes.
b.      Kata-kata yang diucapkan guru, ditafsirkan lain oleh peserta didik. Dapat terjadi
bahwa peserta didik menberikan pengertian yang berlainnan dengan apa yang
dimaksud oleh guru. Kiranya perlu disadari bahwa tidak ada arti yang mutlak untuk
setiap kata tertentu. Kata-kata yang diucapakan hanyalah bunyi yang disetujui
penggunaanya dalam suatu masyarakat untuk memakili suatu pengertian. Misalnya:
kata modul, bagi peserta didik atau mahapeserta didik UT salah satu bentuk bahan
ajar yang berwujud buku materi pokok. Bagi para astronout, modul diartikan salah
satu komponen dan pesawat luar angkasa. Itulah sebabnya maka peserta didik harus
membentuk perbendaharaan bahasanya berdasarkan pengalaman hiduupnya sehari-
hari. Selama ada persamaan pendapat antara pembicara dengan pendengar, maksud
pembicaraan akan dimengerti oleh pendengar. Kalu guru mengunakan kata-kata
abstrak sperti: keadilan, kepribasian, kesusilaan, mungkin bagi setiap peserta didik
tidak sama pengertiannya, atau sangat kabur mengartikan kata-kata itu. Lebih-lebih
lagu bila kata itu dirangkaikan dalam kalimat, akan semakin banyak kemunkinan
salah tafsir dan pembicaraan guru. Itulah sebabnya mengapa sering terjadi peserta
didik sama sekali tidak memperoleh pengertian apapun pembicaraan guru. Oleh
karena, bila guru ingin menjelaskan sesuatu yang kiranya masih asing bagi peserta
didik, guru dapat menyertakan peragaan dalam ceramahnya. Peragaan tersebut dapat
berupa benda yang sesunguhnya, model-model dan benda, menggambarkan dengan
bagan atau diagram dipapan tulis.
Mempersiapkan ceramah yang efektif
Oleh karena itu, disarannkan guru-guru mengikuti langkah-langkah yang baik dalam
metode ceramah berikut:
a.       Menjelaskan tujuan pembelajaran terlebih dahulu kepada peserta didik.
b.      Kemukakanpokok-pokok materi yang akan dibahas.
c.       Memancing pengalaman peaerta didik yang cocok dengan materi yang akan
dipelajari. Caranya dengan memberikan pertanyaan-pertannyaan yang menarik
perhatian mereka.
d.      Perhatian dari peserta didik dari awal sampai akhir harus terpelihara.
e.       Menyajikan pelajaran secara sistematis.
f.       Membangkitkan motivasi belajar secara terus-menerus selama pelajaran berlangsung.
g.      Menarik suatu kesimpulan dari semua pelajaran yang telah diberikan.
h.      Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menanggapi materi pelajaran yang
telah diberikan.
i.        Melaksanakan penilaian secara komperehensif untuk mengukur perubahan
tingkahlaku.
Langkah-langkah dibawah ini dapat dipakai sebagai petunjuk untuk mempertinggi
hasil metode ceramah:
a.       Tujuan pembicaraan dibawah ini dapat dipake sebagai petunjuk untuk mempertinggi
hasil metode ceramah
b.      Setelah menetapkan tujuan, harus diteliti apakah metode ceramah merupakan metode
yang sudah tepat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Sering terjadi setelah
setelah melihat tujuan dan metode ternyata untuk keperluan ini lebih tepat digunakan
metode lain.
c.       Menyusun ceramah dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
·         bahan ceramah dapat dimengerti dengan jelas, maksudnya setiap pengertian apa
menghubungkan pembicara dengan pendengar secara tepat.
·         dapat menangkap perhatian peserta didik.
·         memperlihatkan kepada pendengar bahwa bahan yang diperoleh berguna bagi
kehidupannya.
d.      Menanamkan pengertian yang jelas. Hal ini dapat dilaksanakan dengan berbagai
jalan. Salah satu diantaranya adalah: guru memulai suatu pembicaraan dengan suatu
ikhtisar atau ringkasan tentang pokok-pokok yang akan diuraikan. Kemudian
menyusul bagian dan pokok bahasan yang merupakan inti, dan akhirnya disimpulkan
kembali pokok-pokok yang penting dari pembicaraan itu. Jalan lain yang dapat
ditempuh misalnya, untuk setiap ungkapan yang sulit, terlebih dahulu diungkapkan
contoh-contoh, atau guru terlebih dahulu mengungkapkan suatu cerita singkat yang
bersifat ilustratif, sehingga dapat menggambarkan dengan jelas apa yang dimaksud.
e.       Menangkap perhatian peserta didik dengan menunjukkan pengunaannya. Peserta
didik akan tertarik bila melihat bahwa apa yang dipelajari berguna bagi kehidupan.
Sebuah teknik yang sering dapat menguasai perhatian peserta didik pada awal
ceramah sampai selesai adalah dengan menghadapkan peserta didik pada pertanyaan.
Dengan pertannyaan itu peserta didik diajak berpikir dan seterusnya mengikuti
pembicaraan guru.

C.   Metode Pembelajaran Tanya Jawab


Metode tanya jawab merupakan metode guru bertanya kepada siswa.
Pertanyaan merupakan perbuatan (hal) bertanya, permintaan keterangan, atau
sesuatu yang ditanyakan. Pertanyaan merupakan pembangkit motivasi yang dapat
merangsang peserta didik untuk berpikir. Melalui pertanyaan, peserta didik
didorong untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan.
Jawaban merupakan balasan atau tanggapan. Pertanyaan dan jawaban dapat
diajukan secara lisan atau tertulis. Pertanyaan dan jawaban yang tertulis bersifat
lebih formal daripada tanya jawab lisan yang berlangsung cepat. Proses
menemukan jawaban dapat dilakukan dengan membaca, meneliti, atau diskusi.
Membaca informasi dari berbagai sumber adalah salah satu teknik untuk
menemukan jawaban. Penelitian di museum, laboratorium, dan tempat – tempat
sumber belajar lainnya juga merupakan cara untuk menemukan jawaban.
Guru melontarkan teknik tanya jawab itu mempunyai tujuan agar peserta
didik dapat mengerti atau mengingat – ingat tentang fakta yang dipelajari,
didengar ataupun dibaca, sehingga mereka memiliki pengertian yang mendalam
tentang fakta itu. Dalam tanya jawab itu pula guru bermaksud meneliti
kemampuan/daya tangkap peserta didik untuk dapat memahami bacaan, apa
mereka paham apa yang sedang dibacanya itu? Apakah peserta didik dapat
mengambil kesimpulan dari apa yang dibacanya? Atau mungkin siswa disuruh
menceritakan kembali dengan gaya bahasanya sendiri.
1. Pertanyaan yang baik ditandai oleh hal – hal berikut :
a.    Adanya respond dari pihak peserta didik untuk menjawabnya. Jika
pertanyaan yang diajukan sulit, peserta didik tidak putus semangat untuk
mencari jawaban dari berbagai sumber.
b.    Adanya rasa tidak puas atas pertanyaan yang diberikan.
c.    Adanya pertanyaan yang tidak terlampau menghendaki jawaban “ya” atau
“bukan”. Contohnya, seperti “Apakah ibu kota Provinsi Jawa Barat?”
Jawabannya adalah Bandung. Jawaban dari pertanyaan tersebut
berdasarkan ingatan, bersifat fakta, dan untuk menjawabnya tidak
memerlukan proses pemikiran yang dalam karena jawabannya mudah
ditemukan.
d.   Pertanyaan yang jelas dan mudah dipahami. Pertanyaan yang jelas biasanya
ditandai oleh pemakaian bahasa yang sederhana, singkat, dan padat.

2. Penggunaan Metode Tanya Jawab


Di bawah ini akan disajikan gambaran penggunaan metode tanya jawab.
Dalam tiap kegiatan akan diikuti dengan analisis aspek pokok bahasan itu dan
sejauh manakah kegunaan metode tanya jawab.
a.    Melanjutkan pembelajaran yang lalu
Disini dimaksudkan bahwa guru menanyakan kembali tentang sedikit
materi yang telah disampaikan pada pertemuan yang lalu. Misalnya,
seorang guru biologi yang minggu lalu telah membahas teori tentang sel,
pada pertemuan ini guru memberi pertanyaan tentang teori sel tersebut dan
meminta para peserta didik untuk menjawabnya.
Disini guru menggunakan metode tanya jawab untuk meninjau secara
singkat pelajaran yang lalu dengan tujuan memusatkan lagi perhatian
peserta didik tentang sejumlah kemajuan yang telah dicapai pada hari – hari
yang lalu, dengan demikian guru dapat melanjutkan pelajaran berikutnya.
b.    Menyelingi pembicaraan untuk mendapatkan kerjasama peserta didik
Di dalam suatu kelas di tengah – tengah pelajaran, guru
menghentikan pembicaraannya untuk melakukan tanya jawab dengan
peserta didik mengenai materi yang disampaikan. Contoh, dalam
penyampaian materi Sejarah Pendidikan, guru menghentikan
pembicaraannya dan mengajukan pertanyaan mengenai materi yang telah
disampaikan tadi.
Disini guru telah mengajukan pertanyaan tentang fakta untuk
menteliti teknik berbicara yang dipakainya, juga untuk mengikutsertakan
para peserta didik.
c.    Memimpin pengamatan dan pemikiran peserta didik
Dicontohkan pada suatu pelajaran geografi tentang materi “Letak
Astronomi”. Guru ingin agar peserta didik tidak hanya guru yang berbicara,
melainkan ingin memimpin pemikiran peserta didik, maka dengan
menunjuk pada peta, guru memulai dengan pertanyaan – pertanyaannya dan
peserta didik terpancing untuk menjawabnya. Dengan demikian, peserta
didik tidak hanya mendengarkan saja cerita guru. Disini guru menggunakan
metode tanya jawab dengan efektif.
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Tanya Jawab
Kelebihan :
a.    Kelas lebih aktif karena peserta didik tidak sekedar mendengarkan.
b.    Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, sehingga guru
mengetahui hal – hal yang belum dimengerti oleh para peserta didik.
c.    Guru dapat mengetahui sampai dimana penangkapan peserta didik terhadap
segala sesuatu yang diterangkan.
d.   Mengetahui perbedaan – perbedaan pendapat yang ada, yang dapat dibawa
ke arah diskusi.
Kekurangan:
a.    Dengan tanya jawab terkadang pembicaraan menyimpang dan pokok
persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, peserta didik menyinggung
hal – hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok bahasan
yang dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak terkendalikan sehingga
membuat persoalan baru.
b.    Membutuhkan waktu lebih banyak.

D.   Metode Pembelajaran Diskusi


Metode diskusi merupakan bentuk tukar pikiran antara dua orang atau lebih
tentang suatu masalah untuk mencapai tujuan tertentu. Metode diskusi merupakan
interaksi antara siswa dan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis,
memcahkan masalah, menggali, atau memperdebatkan topik atau permasalahan
tertentu.
Metode diskusi adalah cara penyampaian bahan pelajaran yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan pendapat, membuat
kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah. Ada kemungkinan
terdapat lebih dari satu jawaban yang benar sehingga ditemukan jawaban yang paling
tepat antara sekain banyak jawaban tersebut.
Dalam hal ini diskusi merupakan jalan yang banyak memberikan kemungkinan
pemecahan terbaik. Selain memberi kesempatan untuk mengembangkan ketrampilan
memecahkan masalah, juga dalam kehidupan yang demokratis, manusia diajak untuk
hidup bermusyawarah, mencari keputusan-keputusan atas dasar persetujuan bersama.
Bagi anak-anak kegiatan diskusi merupakan latihan untuk peranan kepemimpinan
serta peranan peserta dalam kehidupan.
Penggunaan metode diskusi
Dengan diskusi guru mengajak siswa untuk memecahkan masalah. Untuk
memecahkan masalah diperlukan pendapat-pendapat berdasarkan pengetahuan yang
ada, dengan sendirinya kemungkinan terdapat banyak jawaban yang benar.
Pertanyaan-pertanyaan yang baik untuk metode diskusi:
a.       Menguji kemngkinan jawaban yang dapat dipertahankan lebih dari satu
b.      Tidak menanyakan manakah jawaban yang benar, tetapi tidak menakankan kepada,
mempertimbangkan dan membandingkan, misalnya manakah kiranya yang paling
baik, pemecahan mana yang mungkin lebih berhasil, manakah yang akan lebih
memberikan manfaat.
c.       Menarik minat peserta didik yang akan lebih dan sesuai dengan taraf kemampuannya.
Jika metode digunakan guru harus
a.       Menyediakan bahan, topik atau masalah yang akan dibahas.
b.      Menyebutkan pokok-pokok masalah yang akan dibahas atau memberikan penugasan
studi khusus kepada siswa sebelum menyelenggarakannya
c.       Menugaskan siswa untuk menjelaskan, menganalisis, dan meringkas
d.      Membimbing diskusi, tidak memberi ceramah
e.       Sabar terhadap kelompok yang lamban
f.       Waspada kepada kelompok yang tampak kebingungan atau berjalan dengan tidak
menentu
g.      Melatih siswa untuk menghargai pendapat lain
Metode ini di gunakan apabila:
a.       Siswa berada pada tahap menengah atau tahap akhir proses belajar
b.      Pelajaran berbentuk formal atau magang
c.       Siswa telah menguasai perluasan pengetahuan
d.      Siswa belajar mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta mengambil keputusan
e.       Membiasakan siswa berhadapan dengan berbagai pendkatan, interpretasi, dan
kepribadian
f.       Siswa menghadapi masalah secara kelompok
g.      Membiasakan siswa untuk berargumentasi
Peranaan guru
Guru sebagai pimpinan diskusi tetapi dapat juga diserahkan kepada peserta didik bila
guru ingin memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar memimpin.
Pemimpin diskusi yang baik, akan sanggup dengan cepat mengambil tindakan-
tindakan menghadapi ketimpangan-ketimpangan dalam diskusi.
Pemimpin sebagai pengatur lalu lintas
Sebagai seorang pemimpin, berhak:
·         Menunjukan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta
·         Mengatur duduk siswa, sehingga masing-masing duduk dalam lingkaran
·         Menjaga agar tidak semua anggota berbicara serempak
·         Mencegah diskusinya pembicaraan dan oleh orang-orang tertentu yang gemat
berbicara
·         Membuka kesempatan bagi orang yang pemalu atau pendiam untuk menyumbangkan
ide-ide peserta
·         Mengatur sedemikian rupa sehingga setiap pembicaraan dapat ditangkap dengan jelas
oleh pendengar
Pemimpin sebagai diding penangkis
Pemimpin diskusi senantiasa menerima pertanyaan-pertanyaan dan para peserta dan
dipantulkan kembali ke dalam kelompok. Pada saat mungkin diskusi mengalamin
jalan buntu, maka pada kesempatan ini pemimpin atau guru dapat bertindak sebagai
penasihat dan memberi jawaban sehingga soal-soal pokok yang sedang didiskusikan
dapat dilanjutkan.
Pemimpin sebagai penunjuk jalan
Kewajiban pemimpin memahami dengan seksama struktur diskusi yang baik sehingga
dapat menunjukan jalan lurus bila terjadi penyimpangan. Pemimpin mempunyai
kewajiban menuntun anggota dalam menentukan pemecahan masalah. Kalau dalam
diskusi terdapat pandangan yang berbeda ada baiknya pandangan itu ditulis agar dapat
dilihat kekurangan-kekurangan dan mencoba memperbaikinya. Memberi petunjuk
umum tentang kemajuan yang telah dicapai oleh kelompok.
Teknik-teknik diskusi
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang
guru di sekolah.
Adapun jenis-jenis teknik itu ada beberapa macam, yaitu:
1.      Whole-group yaitu suatu diskusi dimana anggota kelompok yang melaksanakan tidak
lebih dari 15 orang
2.      Buzz-group yaitu satu kelompok besar dibagi mejadi 2 atau 8 yang lebih kecil jika
diperlukan kelompok kecil ini diminta melaporkan apa hasil diskusi itu pada
kelompok besar
3.      Panel yaitu pada panel dimana sau kelompok kecil antara 3-6 mendiskusikan suatu
subyek tertentu, mereka duduk dalam susunan semi melingkar dihadapkan pada 1
kelompok besar beserta lainnya.
4.      Symposium yaitu teknik ini menyerupai panel hanya sifatnya lebih formal. Seorang
anggota symposium harus menyiapkan prasaran menurut pandangannya sendiri
terlebih dahulu. Namun, demikian dapat pula dilakukan dengan menentukan sebuah
persoalan dahulu, kemudian dengan perbaikan aspek, dan sebuah aspek ini disoroti
sendiri. Tujuan teknik ini untuk merangsang daya pikir manusia dalam kelompok
besar itu, agar mau turut berpartisipasi untuk memecahkan masalah dalam waktu yang
relatif singkat.
5.      Caologium yaitu teknik cara berdiskusi yang dijalankan oleh satu atau beberapa orang
manusia sumber , yang berpendapat, menjawab pertanyaan-pertanyaan, tetapi tidak
dalam bentuk pidato
6.      Informal-debate yaitu diskusi ini dilaksanakan dengan membagi kelompok menjadi
dua tim yang sama kuat dan jumlahnya agar seimbang. Kedua tim ini mendiskusikan
subyek yang cocok untuk diperdebatkan dengan tidak menggunakan banyak
peraturan, sehingga jalannya diskusi lebih bebas.
7.      Fish bowl yaitu diskusi ini terdiri dari seorang moderator dan satu atau tiga manusia
sumber pendapat, mereka duduk dalam susunan semi lingkaran berdebat denga tiga
kursi kosong menghadap kelompok. Kemudian moderator memberikan pengantar
singkat, dan diikuti dengan meminta kepada peserta dengan sukarela dari kelompok
besar, untuk menduduki kursi yang kosong yang ada di muka mereka.
Kelebihan atau manfaat metode diskusi
1.      Peserta didik memperoleh kesempatan untuk berpikir
2.      Peserta didik mendapat pelatihan mengeluarkan pendapat, sikap, dan aspirasinya
secara bebas
3.      Peserta didik belajar sikap toleran terhadap teman-temannya
4.      Diskusi dapat mengubah perilaku efektif siswa secara konkret. Penggunaan diskusi
secara terampil memungkungkinkan pembentukan sikap dalam suasana kelompok
5.      Diskusi dapat menumbuhkan pasrtisipasi aktif dikalangan peserta didik
6.      Diskusi dapat mengembangkan sikap demokratis dan dapat menghargai pendapat
orang lain.
Kelemahan metode diskusi
1.      Diskusi membutuhkan waktu lama
2.      Siswa disyaratkan untuk memiliki pengetahuan yang cukup mengenai topik atau
masalah yang didiskusikan
3.      Kadang-kadang guru tidak memahami cara-cara melaksanakan diskusi, maka
kecenderungannya diskusi menjadi tanya jawab
4.      Metode ini tidak dapat digunakan pada tahap awal proses belajar saat siswa
diperkenalkan bahan pelajaran baru.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan diskusi, usaha-usaha guru sebagai berikut
1.      Pokok masalah yangdibicarakan harus menarik perhatian, masalah yang sedang
berkembang saat itu, berkaitan dengan pengalaman atau dunia peserta didik atau
kontroversial
2.      Guru harus menempatkan dirinya sebagai pemimpin diskusi. Ia harus membagi
pertanyaan dan memberi petunjuk jalannya diskusi. Guru harus menjembatani
terhadap pertanyaan yang diajukan peserta didik
3.      Guru hendaknya memerhatikan pembicaraan dalam diskusi agar fungsi guru sebagai
pemimpin diskusi dapat berperan.

E.   Metode Pembelajaran Kerja Kelompok


Metode pembelajaran adalah teknik penyajian pelajaran yang dipergunakan
guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas,
agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan siswa dengan baik.
Ada berbagai macam teknik penyajian dari yang tradisional yang telah dipergunakan
sejak dulu sampai dengan pada teknik modern yang dipergunakan sekarang ini.
Teknik pembelajaran kelompok merupakan salah satu strategi belajar mengajar, di
mana siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi
beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri dari 3 sampai dengan 5 siswa,
mereka bekerjasama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan tugas tertentu
dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan guru. Kerja
kelompok adalah kegiatan sekelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil, yang
diorganisir untuk kepentingan belajar, di mana keberhasilan kelompok ini menuntut
kegiatan yang kooperatif dari individu anggota kelompok tersebut (Robert L. Cilstrap
dan William R. Martin dalam Roestiyah 2001:45).
Penggunaan metode kerja kelompok :
a.       Pengelompokan untuk mengatasi kekurangan alat-alat pelajaran :
Dalam sebuah kelas, guru akan mengajarkan Sejarah Mesir kuno; Ia tidak
mempunyai bahan bacaan yang cukup untuk tiap siswa. Maka untuk memberi
kesempatan yang sebesar-besamya kepada siswa, kelas dibagi atas beberapa
kelompok. Tiap kelompok diberi sebuah buku untuk dibaca dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang telab disediakan guru. 
b.      Pengelompokan atas dasar perbedaan kemampuan belajar : Di suatu kelas, guru
dihadapkan pada persoalan bagai mana melaksanakan tugas sebaik-baiknya
terhadap kelas yang sifatnya heterogen, yakin berbeda-beda dalam kemampuan
belajar. Pada waktu pelajaran matematika, Ia menemukan bahwa ada lima orang
siswa tidak sanggup memecahkan soal seperti teman-teman lainnya. Guru
menyadari bahwa ia tidak mungkin rnengajar kelas dengan menyamaratakan
seluruh siswa, karena ada perbedaan dalam kesanggupan belajar. Maka ia
membagi para siswa dalam beberapa kelompok dengan anggota yang
mempunyai kemampuan setaraf kemudian diberi tugas sesuai dengan
kemampuan mereka. Sekali-kali ia meninjau secara bergilir untuk melihat
kelompok mana yang membutuhkan pertolongan atau perhatian sepenuhnya.
c.       Pengelompokan atas dasar perbedaan minat belajar : Pada suatu saat para siswa
perlu mendapat kesempatan untuk memilih suatu pokok bahasan yang sesuai
dengan minatnya. Untuk keperluan ini guru memberikan suatu pokok bahasan
yang terdiri dari beberapa sub-pokok bahasan. Siswa yang berminat sama dapat
berkumpul pada suatu kelompok untuk mempelajari sub-pokok bahasan yang
dimaksud.
d.      Pengelompokan untuk memperbesar partisipasi tiap siswa :
Di suatu kelas, guru sedang mengajarkan kesusastraan. Ia memilih suatu masalah
tentang lahirnya sastra baru. Dikemukakanlah masalah-masalah khusus, satu
diantaranya ialah mengapa ada pendapat yang mengatakan bahwa kesadaran
kebangsaanlah yang menjadi perbedaan hakiki antara kesusastraan Melayu
dengan kesusastraan Indonesia. Guru tidak mempunyai waktu yang berlebihan,
akan tetapi ia mengingjnkan setiap siswa berpartisipasi secara penuh. Untuk
setiap masalah diperlukan pendapat atau diskusi. Maka dipecahkan kesatuan
kelas itu menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dengan tugas membahas
permasalahan tersebut dalam waktu yang sangat terbatas. Selesai pembahasan
kelompok, setiap kelompok rnengemukakan pendapat yang dianggap pendapat
kelompok tersebut. Cara mengajar ini dimaksudkan untuk merangsang tiap siswa
agar ikut serta dalam setiap masalab secara intensif. Tak ada seorangpun diantara
mereka yang merasa mendapat tugas lebih berat dari pada yang lain.
Pengelompokkan sementara dan pendek semacam ini disebut juga rapat kilat. 
e.       Pengelompokan untuk pembagian pekerjaan : Pengelompokkan ini didasarkan
pada luasnya masalah, serta membutuhkan waktu untuk mem peroleh berbagal
informasi yang dapat menunjang pemecahan persoalan. Untuk keperluan ini
pokok persoalan harus diuraikan dahulu menjadi beberapa aspek yang akan
dibagikan kepada tiap kelompok (tiap kelompok menyelesaikan satu aspek
persoalan). Siswa harus mengumpulkan data, baik dari lingkungan sekitar
maupun melalui bahan kepustakaan. Oleh karena itu proyek ini tidak mungkin
diselesaikan dalam waktu dekat seperti halnya rapat kilat, melainkan
kemungkinan membutuhkan waktu beberapa minggu. Jadi pengelompokkan
disini bertujuan membagi pekerjaan yang mempunyai cakupan agak luas. Kerja
kelonipok ini membutuhkan waktu yang panjang. 
f.       Pengelompokan untuk belajar bekerja sama secara efisien menuju ke suatu
tujuan :
Langkah pertama adalah menjelaskan tujuan dari tugas yang harus dikerjakan
siswa, kemudian membagi siswa menurut jenis dan sifat tugas, mengawasi
jalannya kerja kelompok, dan menyimpulkan kemajuan kelompok. Di sini jelas
walaupun siswa bekerja dalam kelompok masing-masing dan melaksanakan
bagiannya sendiri-sendiri, namun mereka harus memusatkan perhatian pada
tujuan yang akan dicapai, dan menjaga agar jangan sampai keluar dan persoalan
pokok. Lain halnya dengan pengelompokkan untuk pembagian pekerjaan seperti
tersebut di atas, tugas kelompok di sini tidak penlu diselesaikan dalam jangka
waktu panjang, guru dapat memilih persoalan yang dapat didlskusikan di kelas.

Kelebihan dan kelemahan kerja kelompok :

 Kelebihan metode kerja kelompok:

Membiasakan siswa bekerja sama menurut paham demokrasi, memberikan


kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan sikap musyawarah
dan bertanggung jawab.

Menimbulkan adanya rasa kompetitif yang sehat sehingga membangkitkan


kemauan belajar dengan sungguh-sungguh.

Guru tidak perlu mengawasi masing-masing murid secara individual,


cukup hanya dengan memperhatikan kelompok saja.

Melatih ketua kelompok menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan


membiasakan anggota-anggotanya untuk melaksanakan tugas
kewajiban sebagai warga yang patuh pada aturan.

2.      Kelemahan-kelemahan Metode Kerja Kelompok


Segi penyusunan kelompok

Sulit membuat kelompok yang homogeny, baik inteligensi, bakat dan


minat.

Murid-murid yang oleh guru telah dianggap homogeny, sering tidak


merasa cocok dengan anggota kelompoknya.

Pengetahuan guru tentang pengelompokan itu kadang-kadang masih belum


mencukupi.

Segi kerja kelompok

Pemimpin kelompok kadang-kadang sukar untuk memberikan pengertian


kepada anggota, sulit menjelaskan dan mengadakan pembagian kerja.

Anggota kadang-kadang tidak mematuhi tugas-tugas yang diberikan oleh


pemimpin kelompok.

Dalam belajar bersama kadang-kadang tidak terkendali sehingga


menyimpang dari rencana yang berlarut-larut

Cara Mengatasi Kelemahan-kelemahan Metode Kerja Kelompok

Menurut Mansyur (1996:108) langkah-langkah mengatasi kelemahan-kelemahan


metode kerja kelompok antara lain:

Guru haruslah berusaha memperoleh pengetahuan yang luas dalam hal cara
menyusun kelompok.

Kumpulan data tentang siswa untuk menunjang tugas-tugas guru.

Adakan tes sosiometri dan buatlah sosiogram dari kelas bersangkutan untuk
mengetahui klik atau ada murid yang terisolasi.

Bimbingan terhadap anak harus dilakukan secara terus-menerus.


Usahakan agar jumlah kelompok itu tidak terlalu besar dan anggotanya dalam
waktu tertentu berganti-ganti.

Dalam memberikan motivasi haruslah menuju kepada kompetensi yang sehat.

Kerja kelompok dibagi menjadi 3 macam yaitu :


a.       Kerja kelompok berjangka pendek
Kerja kelompok berjangka pendek bisanya disebut dengan rapat kilat karena
hanya mengambil waktu + 15 menit, dengan bertujuan untuk memecahkan
persoalan yang sifatnya khusus yang terdapat pada suatu masalah.

b.      Kerja kelompok berjangka panjang


Kerja kelompok jangka panjang adalah pekerjaan yang memakan waktu yang
cukup panjang danlama misalnya 2 hari, satu minggu, satu bulan atau bahkan
lebih tergantung pada luas dan banyakanya pekerjaan yang harus diselesaikan
siswa. Apabila kelompok siswa yang satu sudah menyelesaikan tugasnya, maka
kelompok siswa itu dapat membantu kelompok yang lain berdasarkan dengan
minat siswa tersebut. Kerja kelompok jangka panjang ini dapat dilaksanakan
dengan tujuan :
1) Membahas masalah yang benar-benar ada dalam masyarakat. Seperti masalah
koperasi, lingkungan sehat, pembuangan sampah, dan lain sebagainya.
2) Memotivasi siswa ke arah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
masyarakat, misalnya : penerapan tentang makanan sehat, kegiatan posyandu, dan
lain sebagainya.
3) Dengan melaksanakan kerja kelompok memberi pengalaman kepada siswa
untuk mengenal kepemimpinan/leadership, seperti : membuat rencana sebelum
melakukan sesuatu pekerjaan, membagi pekejaan, memecahkan masalah secara
bersama-sama.
4) Dengan bekerja sama siswa dapat mengumpulkan bahan-bahan informasia atau
data lebih banyak tentang berbagai jensi aspek suatu masalah di dalam waktu
relatif singkat.

c.       Kerja kelompok campuran


Kerja kelompok campuran dibagi menjadi kelompok-kelompok yang disesuaikan
dengan kemampuan belajar siswa. Dalam kelompok ini siswa diberi kesempatan
untuk menyelesaikan pekerjaanya sesuai dengan kemampuan masing-masing
kelompok. Agar kerja kerja kelompok ini dapat mencapai sasaran, guru harus
memperhatikan hal-hal yaitu menyediakan tugas atau kegiatan belajar yang sesuai
dengan kemampuan belajar setiap kelompok, kemudian setiap tugas disusun
sehingga setiap kelompok dapat megerjakan sendiri tanpa bantuan orang lain atau
guru. Bentuk kerja kelompok yang diambil oleh peneliti adalah kerja kelompok
berjangka pendek karena waktu yang diambil untuk melakukan kerja kelompok
itu hanya 90 menit dan persoalan yang hendak dipecahkan hanya bersifat khusus
mengenai pokok bahasan tertentu.

F.     Metode Pembelajaran Demonstrasi


Demonstrasi adalah peragaan atau pertunjukan tentang cara melakukan atau
mengerjakan sesuatu. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan
peragaan atau memperjelas suatu pengertian untuk memperlihatkan bagaimana
berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa.
Pengertian lain dari metode demonstrasi adalah metode yang dilakukan
oleh guru sebagai sumber yang sengaja diminta peserta didik untuk menunjukkan
kepada kelas suatu benda aslinya, tiruan (wakil benda asli) atau suatu proses,
misalnya bagaimana cara membuat peta timbul, menggunakan kamera dengan
hasil yang baik, dan sebagainya.
Metode demonstrasi adalah metode yang paling pertamadigunakan oleh
manusia, yaitu tatkala manusia purba menambah kayu untuk memperbesar nyala
api unggun, sementara anak-anak memperhatikan dan menirunya. Metode
demonstrasi ini sesuai untuk digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran
Pendidikan Agama Islam bab fikih. Misalnya bagaiman cara berwudhu, shalat,
memandikan orang mati, tawaf waktu haji, dan lain sebagainya.

Tujuan Metode Demonstrasi


Adapun penggunaan teknik demonstrasi memiliki tujuan agar siswa
mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu misalnya
penggunaan kompor untuk mendidihkan air, cara membuat sesuatu misalnya
membuat kertas; dengan demonstrasi siwa dapat mengamati bagian-bagian dari
sesuatu benda atau alat seperti bahagian tubuh manusia; atau bagian dari mesin
jahit. Bila siswa melakukan sendiri demonstrasi alat itu seperti menggunakan
gunting untuk memotong kain. Dengan demikian siswa akan mengerti cara-cara
penggunaan sesuatu alat atau perkakas, atau suatu mesin, sehingga mereka dapat
memilih dan memperbandingkan cara yang terbaik, juga mereka akan
mengerahui kebenaran dari suatu teori di dalam praktek. Misalnya cara memasak
roti yang baik.
Penggunaan Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi dapat dilaksanakan dalam situasi berikut:
1.      Kegiatan pembelajaran bersifat normal, magang, atau latihan bekerja.
2.      Materi pelajran berbentuk keterampilan gerak.
3.      Guru bermaksud menyederhankan penyelesaian kegiatan yang panjang.
4.      Guru bermaksud menunjukkan suatu standar penampilan.
5.      Untuk menumbuhkan motivasi siswa tentang latihan atau praktik yang
dilaksanakan.
6.      Untuk mengurangi kesalahan-kesalahan.
7.      Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada siswa dapat dijawab lebih
teliti saat proses demonstrasi.
Kelebihan Metode Demonstrasi
1.      Perhatian siswa adapt dipusatkan, dan titik berat yang dianggap penting oleh
guru dapat diamati.
2.      Perhatian siswa akan lebih terpusat pada apa yabg didemonstrasikan, jadi proses
pemahaman siwa akan lebih terarah dan akan mengurangi perhatian siswa kepada
masalah lain.
3.      Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar.
4.      Dapat menambah pengalaman siswa.
5.      Bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang disampaikan
6.      Dapat mengurangi kesalahpahaman karena pengajaran lebih jelas dan konkret.
7.      Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap siswa
karena ikut serta berperan secara langsung.
Kelemahan Metode Demonstrasi
1.      Siswa tidak dapat melihat atau mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang
didemonstrasiakn.
2.      Untuk mengadakan demonstrasi diperlukan alat-alat khusus, kadang-kadang alat-
alat khusus itu sukar didapat.
3.      Memerlukan waktu yang cukup banyak.
4.      Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang efisien.
5.      Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli bahan-bahannya.
6.      Memerlukan tenaga yang tidak sedikit.apabila siswa tidak aktif, maka metode
demonstrasi menjadi tidak efektif.
Cara-cara mengatasi kelemahan metode demonstrasi
1.      Tentukan dahulu hasil yang ingin dicapai dalam jam pertemuan tersebut.
2.      Guru mengarahkan demonstrasi sehingga siswa memperoleh pengertian dan
gambaran yang benar, pembentukan sikap, dan kecakapan praktis.
3.      Pilih dan kumpulkan alat-alat demonstrasi yang kaan dilaksanakan.
4.      Usahakan agar seluruh siswa dapat mengikuti pelaksanaan demonstrasi itu
sehingga memperoleh pengertian dan pemahaman yang sama.
5.      Berikan pengertian yang jelas tentang landasan teori yangdidemonstrasikan.
6.      Bahan pelajaran yang didemonstraiskan diusahakan adalah hal-hal yang bersifat
praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
7.      Menetapkan langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan.

G.    Metode Pembelajaran Eksperimen


Kemajuan teknologi serta ilmu pengetahuan mendorong segala segala sesuatu
memerlukan eksperimentasi. Begitu juga dalam cara guru mengajar dikelas juga bisa
menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen merupakan salah satu cara
mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati
prosesnya, serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu
disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
Penggunaan metode ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan
menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya
dengan mengadakan percobaan sendiri. Siswa juga dapat terlatih dalam cara berfikir
yang ilmiah. Dengan eksperimen, siswa bisa menemukan bukti kebenaran dari teori
sesuatu yang sedang dipelajarinya.
Agar penggunaan metode eksperimen dapat berjalan secara efektif dan efisien maka
pelaksana perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.       Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan
bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa.
b.      Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau
mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan
yang digunakan harus baik dan bersih.
c.       Kemudian dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati
proses percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka
menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu.
d.      Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih, maka perlu diberi
petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman
serta ketrampilan juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru
dalam memilih obyek eksperimen itu.
e.       Perlu dimengerti juga bahwa tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti
masalah mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan sosial dan keyakinan manusia.
Kemungkinan lain kerena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak
bisa diadakan percobaan karena alatnya belum ada.
Bila siswa akan melakukan suatu eksperimen, guru perlu memperhatikan prosedur
sebagai berikut:
a.       Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka harus memahami
masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen.
b.      Kepada siswa perlu diterangkan pula tentang:
·         Alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam percobaan.
·         Agar tidak mengalami kegagalan siswa perlu mengetahui variabel-
variabel yang harus dikontrol secara ketat.
·         Urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung.
·         Seluruh proses atau hal-hal yang penting saja yang akan dicatat.
·         Perlu menetapkan bentuk catatan atau laporan berupa uraian,
perhitungan, grafik dan sebagainya.
c.       Selama eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu
memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalanya eksperimen.
d.      Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa,
mendiskusikan ke kelas dan mengevaluasi dengan tes atau sekedar tanya jawab.
Metode eksperimen sering digunakan karena memiliki kelebihan, sebagai berikut:
a.       Dengan eksperimen siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi
segala masalah, sehingga tidak mudah percaya pula kata orang, sebelum ia
membuktikan kebenarannya.
b.      Mereka lebih aktif berfikir dan berbuat, hal ini sangat dikehendaki oleh kegiatan
belajar mengajar yang modern, dimana siswa lebih banyak aktif belajar sendiri
dengan bimbingan guru.
c.       Siswa dalam melaksanakan proses eksperimen disamping memperoleh ilmu
pengetahuan juga menemukan pengalaman praktis serta ketrampilan dalam
menggunakan alat-alat percobaan.
d.      Dengan eksperimen siswa membuktikan sendiri kebenaran suatu teori sehingga akan
mengubah sikap mereka yang tahayul yang merupakan segala peristiwa yang tidak
masuk akal.
e.       Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan
percobaanya.
f.       Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan
dari hasil percobaanya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
g.      Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat
manusia.
Selain metode eksperimen memiliki kelebihan yang diunggulkan, metode ini juga
memiliki beberapa kekurang, antara lain sebagai berikut:
a.       Metode ini lebih cocok untuk bidang-bidang sains dan teknologi.
b.      Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu
mudah diperoleh dan mahal.
c.       Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
d.      Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada
faktor-faktor tertentu yang berada diluar jangkauan kemampuan. 

DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

Anitah, Sri. 2009. Teknologi Pembelajaran. Surakarta : Yuma Pustaka.

Hamdani. 2011. Stategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.


Hardini, Isriani & Dewi Puspitasari. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori,
Konsep & Implementasi). Yogyakarta : Familia.

Roestiyah. 2008. Stategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai