Anda di halaman 1dari 2

Nama : MEYSA

NIM : 20513270

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu : Ahmad Asroni, S.Fil., S.Th.I., M.Hum.

Kelas :H

Mereview Film Lir Gumanti

I.Mengisahkan seorang kakek tua sedang membeli sarung di pasar. Setelah itu kakek itu pulang
dengan menuntun sepedanya. Di perjalanan ia berpapasan dengan seorang gadis remaja berjibab
yang sedang berjalan sendirian, berjalan pulang. Sang Kakek pun menawarkan dirinya untuk
menemaninya berjalan. Di pertengahan jalan mereka melihat ada batu besar yang menghalangi di
tengah jalan.Remaja itu ingin menyingkirkannya, kakek itu pun bersedia menyingkirkannya.
“Kita itu tidak ada yang tahu, batu di tengah jalan tadi jika tidak dipindahkan dapat mencelakai
orang lain, bisa juga keluarga kita sendiri. Hidup itu harus saling bergantian, saling menjaga
semuanya”.
Nilai pancasila : Membantu untuk keselamatan sesama (Nilai Kemanusiaan)
II.Di Sungai
Kakek sedang berjalan sambil membawa sekarung rumput yang diletakkan di atas kepalanya.
Terdapat seorang pemuda yang sedang mengayuh rakit bambu juga disana. Pemuda itu pun
menawarinya untuk menumpang ke rakitnya. Kakek itu pun menghampirinya.Saat mendekat
ternyata rakit bambu pemuda itu rusak. Kakek itu pun membantunya memperbaikinya.
“Apapun itu, jika mau menyatu seperti bambu yang diikat ini, dapat mempermudah jalan
rejeki.Dijaga, jangan sampai rusak, karena hidup itu saling bergantian”
Nilai pancasila : Membantu orang lain tanpa pamrih (Nilai Kemanusiaan)
III.Suara adzan magrib
Sang kakek bersiap-siap dengan menyediakan peci dan sarung, kemudian bersiap berwudhu
persiapan pergi ke Masjid untuk menunaikan sholat magrib berjamaah.Berjalan dengan
membawa senter.Sampai di Masjid,kakek bertemu dengan 3 pemuda yang membawa seember
penuh air.Ternyata air disana mati. Setelah selesai sholat kakek itu berjalan sendirian di jalan dan
menemukan pipa air yang ternyata tertindih oleh batu. Pipa air itu adalah pipa air yang
menghubungkan air di Masjid.Kakek itu pun memindahkan batu itu dan memperbaiki
pipanya,memasangnya kembali.
Keesokan harinya,seorang bapak,mungkin pengurus Masjid berterima kasih pada kakek itu.
“Hidup itu harus tanggap, tidak perlu menunggu adanya perintah, jika dalam hal ibadah itu,
harus didahulukan”
Nilai Pancasila : Menolong sesama tanpa diperintah, Menasihati sesama mengingatkan
akan ibadah (Nilai Ketuhanan)
Setelah itu terdengar ada suara ribut-ribut di rumah sebelah, saat didekati ternyata terdapat dua
ibu-ibu yang sedang bertengkar mempermasalahkan kambing yang memakan rumput ibu pemilik
rumah.
“Jika punya masalah itu diselesaikan baik-baik,jangan teriak-teriak!.Tenggang rasa itu juga harus
dijaga!”
Nilai pancasila : Menyelesaikan masalah harus dengan bermusyawarah (Nilai
Kerakyatan), bersikap tenggang rasa (Nilai Kemanusiaan)
IV.Suara adzan subuh/dhuhur. Seorang anak laki-laki remaa mendatangi rumah kakek ini sambil
membawa sarung dan peci milik sang kakek.
“Simbah itu sudah tua anak, jadi mudah lupa.Ini adalah bentuk penghormatan negara,karena
simbah dahulu ikut berjuang,membela negara.Jangan lelah berbuat baik dan jangan berhenti
menolong.Ayo bersama-sama gotong royong, untuk kemakmuran masyarakat,agar hidup tenang
& damai.Karena hidup itu saling bergantian (Lir Gumanti).Jangan takut berbuat baik,Apabila
hidup itu berdasar pada saling bergantian,dapat mengembalikan apapun yang telah hilang
darimu.Kembali karena kehendak Tuhan Yang Maha Esa seperti peci ini”.
Nilai pancasila :
A.Ikut Membela negara,hormat terhadap negara,cinta tanah air
B.Gotong royong untuk kemakmuran masyarakat
C.Mengingatkan sesama agar selalu berbuat baik
D.Ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa

Anda mungkin juga menyukai