REKAYASA IDE
MK. KEPEMIMPINAN
PRODI S1 TEK. SIPIL
Skor
ABSTRACT
This report paper raises the theme of authorized delegation. Delegates are
generally trusted parties as representatives to represent an organization. Within
the scope of the company, delegation activities can be handed over directly to
subordinates or to those at lower levels. The transfer of authority as well as
responsibility to others is a basic activity in a company. The goal is that policy-
making efforts and operational processes within the company can run as they
should. In its application, there are many problems that occur when delegating
authorities. So it takes ideas or engineering managers to carry out effective and
optimal delegation of authorities.
Keywords: Delegation of Authority, Manager, Organization
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Rasionalisasi permasalahan TRI ..................................................... 1
B. Tujuan TRI ............................................................................. 1
C. Manfaat TRI ............................................................................ 1
BAB II IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEPEMIMPINAN ................................... 2
A. Permasalahan Umum Kepemimpinan .............................................. 2
B. Identifikasi Permasalahan sesuai tema yang dibahas : .......................... 2
1. Permasalahan Pendelegasian Wewenang Oleh Camat kepada Pegawai Di
Kecamatan Cimerak ................................................................... 2
2. Permasalahan Implementasi Kebijakan Wewwnang Bupati Keoada Camat
Di Kecamatan Sengah Temila ........................................................ 3
3. Pengaruh Pendegledasian Wewenang Pelimpahan Kewenang-wenangan
Bupati dalam Otonomi daerah. ...................................................... 4
BAB III SOLUSI DAN PEMBAHASAN ......................................................... 5
A. Solusi Pembahasan Permasalahan Pendelegasian Wewenang Oleh Camat Di
Kecamatan Cimerak ................................................................... 5
B. Solusi Pembahasan Permasalahan Implementasi Kebijakan Wewwnang
Bupati Keoada Camat Di Kecamatan Sengah Temila.............................. 6
C. Solusi Pembahasan Pengaruh Pendegledasian Wewenang Pelimpahan
Kewenang-wenangan Bupati dalam Otonomi daerah. ............................ 7
BAB IV PENUTUP ............................................................................ 8
A. Kesimpulan ............................................................................. 8
B. Rekomendasi ........................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 9
ii
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala
kasih dan berkat-Nya yang senantiasa menuntun penulis untuk menyelesaikan
laporan tugas rekayasa ide yang bertema pendelegasian wewenang ini, tepat pada
waktunya. Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Nathanael Sitanggang,
S.T., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Kepemimpinan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
penulis. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menulis makalh ini.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Kepemimpinan. Selain itu, tugas ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Kepemimpinan bagi para pembaca dan juga penulis.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa. Oleh sebab itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifast membangun dari semua pihak
demi terciptanya makalh selanjutrnya yang lebih baik lagi.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEPEMIMPINAN
2
adanya pendelegasian wewenang yang baik maka akan tercipta keselarasan
kerja antara anggota organisasi sehingga tidak terjadi kesimpang siuran dan
tumpang tindih pekerjaan.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, terlihat bahwa kerja pegawai
masih rendah dan masih belum efektif. Permasalahan tersebut diduga
disebabkan oleh pendelegasian wewenang yang dilakukan oleh camat masih
belum optimal.
Camat dalam mendelegasikan wewenangnya kurang memperhatikan
kesatuan komando. Serangkaian pekerjaan meskipun dikerjakan oleh beberapa
bawahan apabila senantiasa diberikan komando bahwa pekerjaan harus selesai
pada hari H, maka akan adanya kerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan.
Camat juga kurang memperhatikan kesibukan dan kewenangan kepada para
petugas PBB, padahal apabila adanya pendelegasian wewenang terhadap
seorang bawahan yang erat hubungannya dengan pekerjaan tersebut maka
pemungutan PBB akan lebih lancar karena kesibukan akan dapat dikurangi dan
tak pernah lagi menunggu keputusan atasan. (kebijakan atasan).
2. Permasalahan Implementasi Kebijakan Wewwnang Bupati Keoada Camat Di
Kecamatan Sengah Temila
3
kepada Camat seperti dalam Pelantikan Kepala Desa.
d. Faktor struktur birokrasi, belum terdapat mekanisme koordinasi dan SOP
(standart operational procedur) sehingga masih sering terjadi overlapping
telaksanaan tugas Camat dengan instansi teknis di tingkat pemerintahan
kabupaten.
3. Pengaruh Pendegledasian Wewenang Pelimpahan Kewenang-wenangan Bupati dalam
Otonomi daerah.
4
BAB III
SOLUSI DAN PEMBAHASAN
5
B. Solusi Pembahasan Permasalahan Implementasi Kebijakan Wewwnang Bupati Keoada
Camat Di Kecamatan Sengah Temila
6
Camat secara cermat dan minimalisasi kebutuhan anggaran yang tidak perlu
dengan memperhatikan APBD tahun berjalan dan tahun-tahun yang akan datang.
C. Solusi Pembahasan Pengaruh Pendegledasian Wewenang Pelimpahan
Kewenang-wenangan Bupati dalam Otonomi daerah.
Pendelegasian atau pelimpahan kewenangan (delegation of authority) dapat
dilihat dari beberapa aspek, yakni aspek tugas, tanggung jawab dan wewenang.
Pada prinsipnya, pendelegasian atau pelimpahan sama dengan penyerahan, jadi
pendelegasian atau pelimpahan kewenangan berarti penyerahan sebagian hak
untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas dan tanggung jawabnya
dapat dilaksanakan dengan baik dari pejabat satu kepada pejabat lainnya.
Menurut Hodge dan Anthony (1998), menyebutkan pendelegasian dapat
diartikan sebagai (responsibility dan authority) Penjelasan tersebut
menggambarkan bahwa bentuk pendelgasian kewenangan adalah pemberian tugas
dan pemberian hak berupa tanggung jawab dan kewenangan. Sedangkan menurut
Sutarto (2002), mengatakan bahwa pelimpahan kewenangan itu bukan penyerahan
hak dari atasan kepada bawahan, melainkan penyerahan hak dari pejabat kepada
pejabat. Format pendelegasian wewenang dapat dilakukan oleh pejabat yang
berkedudukan lebih tinggi (superior) kepada pejabat yang berkedudukan rendah
(subordinate) atau pejabat atasan kepada pejabat bawahan, di samping itu
pelimpahan wewenang dapat pula dilakukan di antara pejabat yang berkedudukan
pada jenjang yang sama atau antara pejabat yang sederajat.
Maka dari itu, solusi yang saya tawarkan untuk pendelegasian wewenang
harus diawali dengan melakukan penilaian (assessment) terhadap tugas pokok,
fungsi dan kewenangan kedua belah pihak yang terlibat daalam proses
pendelegasian kewenangan pemerintah daerah, mulai dari Bupati sampai ke
Camat. Langkah ini berguna untuk institutional assessment (penilaian
kelembagaan). Selanjutnya dilakukan inventarisasi secara umum kewenangan yang
dilimpahkan serta dampak implementasinya kepada pelayanan publik dan
kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam kerangka mengatasi atau
mengantisipasi persoalan yang muncul. Terungkapnya pola-pola umum
pendelegasian yang dilakukan Bupati serta degree of achiefment (tingkat
pencapaian) Camat dipandang bermanfaat untuk analisis manajemen mengenai
kewenangan minimal yang dilimpahkan Bupati/Walikota kepada Camat.
Pelaksanaan pelimpahan kewenangan pemerintahan di Kabupaten Parigi
Moutong, sebaiknya diberikan dengan pola kondisional (heterogen) kepada masing-
masing kecamatan, karena cakupan wilayah, kepadatan penduduk, jarak dari
Ibukota Kabupaten dan potensi ekonominya yang berbeda. Di samping itu,
pelimpahan kewenangannya agar dilakukan secara bertahap dan diikuti dengan
monitoring dan evaluasi pelaksanaannya. 2. Untuk mewujudkan program
pelimpahan kewenangan tersebut, selain dibutuhkan prasyarat utama dan kesiapan
sumber daya berupa kelembagaan, sumber daya manusia, dana dan fasilitas, maka
dibutuhkan pula langkah persiapan teknis yang mantap dan terintegrasi dari semua
pihak untuk mewujudkannya.
7
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah dalam organisasi itu sebenarnya berasal dari diri mereka masing
masing yang menciptakan masalah itu sendiri dan juga dikarenakan manusia
merupakan manusia yang mempunyai akal dan pikiran yang berbeda beda. Dalam
sebuah organisasi ada beberapa hal yang harus dipelajar oleh setiap pemimpin
maupaun para anggotanya seperti:
• Sebagai pemimpin atau anggota harus mau nenerima masukan dari orang
lain dan berani untuk menerima jika pendapatnya atau idenya itu ditolak
oleh orang lain
• Dalam berorganisasi antar ketua dan anggotanya harus saling mempercayai,
jika kepercayaan itu tercipta maka akan mudah dalam melaksanakan tugas –
tugasnya
• Sebagai ketua harus tegas dan jangan pernah lelah untuk mengingatkan para
anggotanya dalam tugas tugas yang diberikan
• Berkerja sama / saling bahu membahu untuk mendapat tujuan bersama
• Mau berkorban untuk organisasi
B. Rekomendasi
Kepemimpinan merupakan aspek penting yang harus dikuasai oleh seorang
pemimpin dalam mengatur suatu organisasi atau bentuk lainnya. Kepemimpinan
yang baik akan sangat berpengaruh bagi kelangsungan suatu organisasi yang
dipimpinnya. Sebagai seorang pemimpin kita harus cermat dalam bertindak agar
tidak menimbulkan suatu permasalahan dalam suatu organisasi maupun masyarakat
8
DAFTAR PUSTAKA
Andrew Gormico, Redatin Parwadi, dan Endang Indri Listiani. 2013. “Implementasi
Wewenang Bupati Kepada Camat Di Kecamatan Sengah Temila”. Jurnal.
Pontianak : Universitas Tanjungpura.
Asmana, Abi. 2016. “Hambatan-Hambatan Dalam Pendelegasian dan
Mengatasinya”. Diakses pada 8 Oktober 2021 melalui
https://legalstudies71.blogspot.com/2016/06/hambatan-hambatan-dalam-
pendelegasian.html
Fahruzi, Andri. 2014. “Pengaruh Pendelegasian Wewenang oleh Camat terhadap
Efektivitas Kerja Pegawai di Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran”.
Jurnal. Ciamis : Universitas Galuh.
Ismail, Ibnu. 2020. “Arti Delegasi: Pengertian Menurut Ahli, Tujuan, dan Manfaat
Delegasi” Diakses pada 8 Oktober 2021 melalui
https://accurate.id/marketing-manajemen/arti-delegasi/
Magdalena. 1985. Efektivitas Organisas. Jakarta : Erlangga.
Mardani, Moh. Iskandar. 2011. “Pelimpahan Kewenangan Bupati Dalam Otonomi
Daerah”. Jurnal. Sulawesi Tengah : Universitas Tadulako.
Wasistiono, Imail dan Fahrurozi. 2009. Perkembangan Organisasi Kecamatan Dari
Masa ke Masa. Fokus Media : Bandung
Yuki, Gary A. 1998. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Prenhallindo : Jakarta.