Anda di halaman 1dari 1

Puasa dan Pantang, Doa dan Sedekah:

Pilar Utama Umat Kristiani Menuju Pertobatan Sejati


(Refleksi Personal Masa Prapaskah 2022)

Pada hari Rabu Abu, umat Katolik telah memasuki masa Prapaskah. Masa tersebut
merupakan momen ret-ret yang di dalamnya umat Katolik akan merenungkan secara mendalam
tentang sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus. Di dalam ajaran iman kita, masa
Prapaskah ini berlangsung selama 40 hari (bdk. KHK, Kan. 1249).

Apa yang harus dilakukan pada masa prapaskah ini?


Menurut ajaran dan tradisi Gereja Katolik ada 3 pilar utama yang harus dijalankan oleh
seorang Katolik pada masa ini. Tiga pilar penting itu dilaksanakan agar seorang Kristen sejati
dapat menjalankan sebuah nilai pertobatan secara utuh dan total. Nilai pertobatan ini dapat
membantu seorang insan manusia secara khusus bagi perkembangan iman akan Allah dan juga
menghatar seseorang agar semakin dekat dengan-Nya. Ketiga pilar utama masa Prapaskah ini
adalah puasa, doa dan sedekah.
a. Puasa
Puasa dan juga pantang dalam ajaran Katolik berbeda dengan agama lain. Mengacu
pada sabda Yesus sendiri, “Jika engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah
mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya
Bapamu di surga.” (bdk. Mat. 6:17-18). Merujuk pada sabda Yesus itu, menunjukkan bahwa
arti yang paling benar akan puasa adalah menurut Tuhan sendiri. Yesus lewat sabda-Nya
hendak menunjukkan pula bahwa berpuasa dan berpantang sejati adalah hal yang patut
diketahui hanya oleh Tuhan sendiri, bukan sesuatu yang harus dipamerkan dan ditunjukkan
kepada orang lain. Puasa dan pantang adalah hal personal seseorang dengan Tuhan. Hal ini
menunjukkan originalitas pertobatan yang hendak dibuat oleh kaum beriman.
Menurut KHK (Kan1251-1252), puasa dan pantang mempunyai arti yang berbeda,
yakni puasa diartikan sebagai makan kenyang hanya satu kali dalam sehari. Sedangkan
pantang berarti memilih untuk mengurangi segala sesuatu (makanan atau kebiasaan yang
mengenakkan atau membawa pada suatu kenikmatan duniawi) demi rasa solidaritas yang
tinggi dengan sesama yang berkekurangan. Misalnya, tidak makan daging dan ikan, tidak
minum kopi dan sopi, mengurangi rokok, jajan, bermain hp (handphone), belanja, dan lain-
lain. Hal demikian merupakan contoh-contoh konkret dari berpantang yang merupakan
usaha mati raga dan tobat.
b. Doa
Masa Prapaskah seharusnya menjadi momentum bagi seorang Katolik yang bertobat
untuk meningkatkan itensitas doanya. Doa tidak berarti hanya menunggu saat sulit atau
gembira saja melainkan setiap saat dan setiap waktu. Tuhan, lewat masa Prapaskah ini,
mengajak umat-Nya agar menghabiskan setiap saat untuk selalu memuji dan memuliakan
nama-Nya dalam sukacita (bdk. Mzm. 100).
c. Sedekah
Sedekah adalah suatu tindakan personal untuk memberi. Bersedekah berarti
memberikan sesuatu, seperti uang atau materi lainnya kepada orang lain yang
membutuhkan. Meskipun demikian, Yesus lewat sabda-Nya menekankan bahwa sedekah
yang sejati adalah sebuah bentuk pemberian tanpa pamer atau juga pamrih. Semua hal itu
dilakukan agar sedekah yang diberikan berkenan di mata Tuhan.

Tiga Pilar Masa Prapaskah: Ungkapan Tobat Manusia


Seorang Katolik sejati harusnya menjalankan ketiga pilar masa Prapaskah di atas dengan
baik. Dilain waktu manusia menyadari bahwa setiap saat dia melakukan banyak hal yang tidak
berkenan di hati Tuhan. Tiga pilar ini menjadi sarana penting bagi seorang beriman untuk
mendekatkan dirinya kepada Tuhan lewat pertobatan. Karena dengan bertobat seseorang akan
disucikan kembali sehingga murni menjadi anak Allah. Maka dari itu, selamat menjalankan masa
Prapaskah, semoga dengan menjalankan puasa, doa, dan sedekah seorang Katolik sejati akan
semakin dekat dengan Allah.

Anda mungkin juga menyukai