Tugas 1
Tugas 1
Disusun Oleh:
Nama : Mukhammad Fatkhul Huda
NIM : 201911416
Kelas : Manajemen 4F
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan
karunian-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PT. KOTA
JATI FURINDO JEPARA”.
Dengan terselesainya penyusunan makalah ini semoga dapat menambah
pengetahuan bagi pembacanya. Penyusun juga tidak lupa mengucapkan banyak terima
kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
Bapak Dr. H. Suparnyo, SH, M.S. Selaku Rektor Universitas Muria Kudus,
Bapak Dr. Drs. Mochammad Edris, MM. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi,
Bapak Hutomo Rusdianto, S.E., MBA., AWM., QWM., CBV. Selaku dosen mata kuliah
Manajemen Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang telah
menyumbangkan tenaga, pikiran, dan waktunya dalam rangka penyelesaian makalah ini,
Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doanya baik itu secara lahiriyah
maupun batiniyah,
Semoga amal beliau selalu diterima dan diberikan balasan oleh Allah SWT.
Dengan balasan yang setimpal dan berlipat ganda. Selanjutnya penulis menyadari bahwa
dalam proses penulisan karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun
dalam penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan
dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai, penulis dengan rendah hati dan
dengan tangan terbuka menerima masukan.
Harapan dari penulis, kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pihak-pihak
yang memerlukan khususnya para mahasiswa atau mahasiswi dan para pembacar semua
umumnya. Aamiin.
2.1.1 Planning (Perencanaan)
Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk mencapai
tujuan tersebut. Planning telah dipertimbangkan sebagai fungsi utama manajemen dan
meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan. Di dalam planning, manajer
memperhatikan masa depan, mengatakan “Ini adalah apa yang ingin kita capai dan
bagaimana kita akan melakukannya”.
Membuat keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan karena setiap pilihan
dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana. Planning penting karena banyak
berperan dalam menggerakan fungsi manajemen yang lain. Contohnya, setiap manajer
harus membuat rencana pekerjaan yang efektif di dalam kepegawaian organisasi.
Kesuksesan organisasi adalah mencapai tujuan yang telah disusun oleh manajer pada
periode awal membentuk organisasi. Planning adalah sebuah proses di mana seorang
manajer memutuskan tujuan, menetapkan aksi untuk mencapai tujuan (strategi) itu,
mengalokasikan tanggung jawab unutk menjalankan strategi kepada orang tertentu, dan
mengukur keberhasilan dengan membandingkan tujuan.
Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang perencanaan terlebih dahulu mengenal
perbedaan visi, misi, nilai dasar, dan tujuan. Misi, visi, nilai dasar dan tujuan adalah titik
awal dari perencanaan strategi. Keempat hal ini mengatur konteks landasan dari suatu
proses dan untuk menjalankan sesuatu serta unit perencana yang tertanam dalam suatu
organisasi. Perbedaan misi menggambarkan tujuan dari suatu organisasi sedangkan visi
menggambarkan keinginan untuk masa depan, seringkali digambarkan dengan jelas,
menggugah, singkat oleh manajemer suatu organisasi.
Nilai dasar menyatakan secara filosofis komitmen yang diprioritaskan oleh manajer,
sedangkan tujuan adalah keinginan masa depan dari suatu organisasi yang di usahakan
untuk di wujudkan. Empat karakteristik tujuan:
1) Tepat dan terukur. Tujuan yang terukur dapat memberikan seorang manajer
standar pembanding terhadap hasil yang telah dilaksanakan.
2) Menyebutkan issue yang penting. Untuk membangun manajer harus memilih
beberapa tujuan major untuk menaksir kinerja organisasi.
3) Menantang tetapi realis. Memberikan sebuah tantangan tersendiri bagi semua
karyawan, anggota organisasi untuk mengiprovisasi kinerja dalam organisasi. jika tujuan
tidak realis atau terlalu mudah akan membuat putus asa dan bosan pada diri karyawan
atau anggota organisasi.
4) Menetapkan dalam periode waktu tertentu yang seharusnya dapat dicapai.
Tenggat waktu dapat menyuntikkan rasa urgensi dalam pencapaian tujuan dan bertindak
sebagai motivator. Namun, tidak semua tujuan memerlukan kendala waktu.
2.1.2 Organizing (pengorganisasian)
Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap
sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan
dengan organisasi. Organizing juga meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi
pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki hak
untuk mengerjakan beberapa tugas.
Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan kegiatan ke departemen
atau beberapa subdivisi lainnya. Misalnya kepegawaian, untuk memastikan bahwa
sumber daya manusia diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Memekerjakan orang
untuk pekerjaan merupakan aktifitas kepegawaian yang khas. Kepegawaian adalah suatu
aktifitas utama yang terkadang diklasifikasikan sebagai fungsi yang terpisah dari
organizing.
Organizing atau dalam bahasa Indonesia pengorganisasian merupakan proses
menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan
didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan
organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi
dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
Definisi sederhana dari pengorganisasian ialah seluruh proses pengelompokan
orang, alat, tugas, serta wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta
suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pengorganisasian adalah penentuan pekerjaan yang harus dilakukan,
pengelompokan tugas dan membagi pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan
berbagai departemen serta penentuan hubungan. Tujuan pengorganisasian ini adalah
untuk menetapkan peran serta struktur dimana karyawan dapat mengetahui apa tugas dan
tujuan mereka.
Prinsip Pengorganisasian
Proses pengorganisasian dapat dilakukan secara efisien jika manajer memiliki
pedoman tertentu sehingga mereka dapat mengambil keputusan dan dapat bertindak.
Untuk mengatur secara efektif, prinsip-prinsip organisasi berikut dapat digunakan oleh
seorang manajer.
a. Prinsip Spesialisasi
Menurut prinsip, pekerjaan seluruh perhatian harus dibagi di antara bawahan atas
dasar kualifikasi, kemampuan dan keterampilan. Ini adalah melalui pembagian kerja
dapat dicapai yang menghasilkan organisasi yang efektif. Pembagian kerja adalah
pemecahan tugas kompleks menjadi komponen-komponennya sehingga setiap orang
bertanggung jawab untuk beberapa aktivitas terbatas bukannya tugas secara keseluruhan.
· Rentang kendali yang luas adalah salah satu di mana seorang manajer dapat
mengawasi dan mengendalikan secara efektif sebuah kelompok besar orang pada satu
waktu.
· Rentang kendali yang sempit rentang ini, pekerjaan dan wewenang dibagi
antara banyak bawahan dan manajer tidak mengawasi dan mengendalikan kelompok
yang sangat besar dari orang di bawah dia. Manajer sesuai dengan rentang yang sempit
mengawasi sejumlah karyawan yang dipilih pada satu waktu.
· Prinsip Rantai Skalar adalah rantai komando atau otoritas yang mengalir dari
atas ke bawah. Otoritas dan tanggung jawab harus berjalan dalam garis yang tegas dan
tidak terputus dari eksekutif tertinggi sampai yang paling rendah. Sebuah rantai skalar
memfasilitasi alur kerja di sebuah organisasi yang membantu dalam pencapaian hasil
yang efektif. Sebagai otoritas mengalir dari atas ke bawah, hal itu akan menjelaskan
posisi kewenangan untuk manajer di semua tingkatan dan yang memfasilitasi organisasi
yang efektif.
2.1.4 Controling (Pengendalian)
Pengertian controlling dalam POAC adalah proses untuk mengendalikan perusahaan
untuk mempertahankan organisasi. Semua fungsi sebelumnya tersebut tidak akan pernah
berjalan dengan baik apabila tidak adanya kontrol atau pengawasan yang baik. Hal ini
berarti pengendalian adalah fungsi yang memastikan bahwa setiap tugas dalam organisasi
dan pekerjaan dapat terpelihara dengan baik untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Lousie E. Boone dan David L. Kurtz,
Pengertian Controlling (pengendalian) adalah sebuah proses di mana manajer akan
menentukan apakah operasi berjalan konsisten sesuai dengan rencana.
Tujuan dari controlling adalah menciptakan aktivitas manajemen yang dinamis,
efektif dan efisien sesuai dengan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan hirarki
organisasi yang sudah ditentukan.
Secara umum, fungsi dari controlling adalah :
Menghindari terjadi penyimpangan didalam organisasiMemperbaiki setiap kesalahan atau
kelemahan yang ada di dalam perusahaanMeningkatkan tanggung jawab setiap orang
dalam menjalankan tugas.Melakukan koreksi apabila pelaksanaan tidak sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan. Hal terpenting dalam pengawasan ini adalah
mengetahui terjadinya penyimpangan atau penyelewangan yang terjadi baik dalam
perencanaan, pelaksanaan serta pengorganisasian. Dengan mengetahui hal tersebut maka
perusahaan dapat segera melakukan koreksi, mengantisipasi serta menyesuaikan dengan
kondisi, situasi dan perubahan yang terjadi.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PLANNING
Visi dan Misi PT. Kota Jati Furindo
Visi
Visi adalah pandangan jauh tentang suatu perusahaan, berisi tujuan atau cita-cita serta
apa yang dilakukan pada masa yang akan datang. Visi dari PT. Kota Jati Furindo adalah
“Menguasai Pasar Dunia”. Dengan visi tersebut PT. Kota Jati Furindo bertekad untuk
melakukan perubahan terus-menerus dan meningkatkan efisiensi. Seiring dengan
kepercayaan, dukungan dan kerjasama dengan pelanggan serta mitra kerja, PT Kota Jati
Furindo telah menghadirkan karya-karya terbaik dan berkualitas tinggi dalam produk-
produk furniture baik outdoor (garden) maupun indoor. Sampai saat ini produk PT Kota
Jati Furindo sudah dipasarkan hampir ke seluruh wilayah dunia antara lain :
1.Amerika (Amerika Serikat, Kanada)
2.Eropa (Perancis, Belgia, Belanda, Italia, Spanyol, Jerman dan Luxembourg)
3.Asia (Cina, Taiwan, Singapura dan Jepang)
4.Australia
PT Kota Jati Furindo memiliki komitmen yang kuat untuk memberikan produk dan
pelayanan yang terbaik. Keberlanjutan kerjasama dengan pihak pelanggan/customer
adalah tujuan utama yang mendapatkan dukungan dari seluruh lini bisnis perusahaan.
Dengan kinerja yang optimal, perusahaan memiliki daya saing yang tinggi dalam
menghadapi situasi pasar yang dinamis. Ditunjang pengalaman, pengetahuan dan
kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki, fasilitas produksi yang canggih dan
modern menjadikan kesempatan dan kesepakatan bisnis yang ditawarkan kepada pihak
pelanggan/customer memilki nilai tambah yang tidak dimiliki oleh perusahaan yang lain.
Misi
Misi Adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mencapai visi yang telah
ditetapkan. Dalam hal pencapaian suatu visi di perlukan suatu perencanaan dan tindakan
nyata untuk dapat mewujudkannya. Berikut ini adalah Misi dari PT. Kota Jati Furindo:
1.Memperbaiki mutu produk.
2.Pengiriman barang tepat waktu.
3.Meningkatkan mutu sumber daya manusia.
4.Menyediakan alat-alat produksi yang mampu menjawab tantangan pasar dunia yang
sekarang menuntut kualitas barang yang baik.
2.3 Arti logo PT. Kota Jati Furindo
Logo merupakan suatu gambar atau sekadar sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili
suatu arti dari perusahaan, membutuhkan sesuatu yang singkat dan mudah diingat sebagai
pengganti dari nama sebenarnya. Logo memiliki filosofi dan kerangka dasar berupa
konsep dengan tujuan melahirkan sifat yang berdiri sendiri atau mandiri.
PT Kota Jati Furindo memiliki komitmen dalam melaksanakan standar mutu sesuai
dengan ISO 9001:2008 dengan tujuan akhir adalah memenuhi kebutuhan dan kepuasan
pelanggan untuk menghasilkan keuntungan perusahaan yang optimal berdasarkan :
1.Penerapan Manajemen Mutu di semua fungsi dan tingkatan.
2.Penerapan teknologi secara efektif dan efisien serta berwawasan lingkungan.
3.Pengembangan kemampuan SDM yang berbasis profesionalisme, budaya bersih,
produktif, jujur, dapat dipercaya, terbuka dan kerjasama tim.
4.Peningkatan kualitas produk dengan menerapkan penyempurnaan yang terus-menerus
dan berkesinambungan.
5.Peningkatan kualitas keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Setiap karyawan PT Kota Jati Furindo harus mempunyai tanggung jawab dan kesadaran
mutu dalam setiap kegiatan dan lingkungan kerjanya.
3.2 ORGANIZING
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional
untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan. Struktur organisasi
menggambarkan dengan jelas pemisah kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang
lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
1.Divisi Marketing
Memastikan bahwa mampu menjamin isi kontrak penjualan (PO Buyer/Customer) dapat
dipenuhi perusahaan, serta mengembangkan pasar sampai ke seluruh dunia.
2.Divisi PPIC dan R/D
Menjamin kebenaran dalam melakukan design gambar, estimasi harga produk sampai
dengan ketepatan perencanaan mulai dari bahan sampai dengan pengiriman barang sesuai
dengan persyaratan pelanggan dan standar-standar yang diperlukan.
3.Divisi Pembelian
Menjamin ketepatan prosedur dan schedule pengadaan.
4.Divisi Logistik
Menjamin penerimaan, penyimpanan, perlindungan dan penyerahan material/produk
dalam menghindari kerusakan, kehilangan dan penurunan mutu agar tetap sesuai dengan
spesifikasi dan persyaratan yang ditentukan.
5.Divisi Produksi
Menjamin ketepatan schedule produksi dan kebenaran dalam menyelesaikan produk
sesuai standard dan persyaratan pelanggan.
6.Divisi Quality Control
Menjamin mutu pada setiap produk yang dihasilkan sesuai standar atau persyaratan yang
digunakan dan atas permintaan pelanggan.
7.Divisi Maintenance
Menjamin pemeliharaan peralatan produksi yang mencakup perawatan dan perbaikan
mesin serta kelistrikan secara berkesinambungan dalam menunjang kemampuan proses
produksi.
8.Divis Human Capital And General Affair
Menjamin bahwa segala sumber daya manusia yang ada di perusahaan memenuhi
kualifikasi dan spesifikasi untuk menjalankan operasionalnya dalam mencapai efisiensi
dan efektifitas serta menjamin bahwa semua perijinan untuk kepentingan perusahaan
yang berhubungan dengan
instansi pemerintah, pendayagunaan sarana dan prasarana perusahaan dan lain-lain dalam
menunjang kelancaran manajemen.
9.Divisi Finance
Menjamin bahwa rencana anggaran dan pendapatan secara umum di perusahaan sesuai
dengan target yang dicapai.
10. Divisi Accounting
Menjamin bahwa pencatatan dan pelaporan keuangan telah sesuai dengan standar
pelaporan keuangan yang berlaku.
3.3 ACTUATING
Sumber: PT. Kota Jati Furindo, 2018.
2.Perencanaan Produksi
Pada tahap ini, divisi PPIC dan Research and Development melakukan perencanaan
produksi berupa production schedule, shippment schedule, dan pengadaan dimulai
dengan melakukan pembelian (pengadaan material) berupa bahan baku, bahan penolong
(bahan untuk melengkapi produk agar layak digunakan), dan produk unfinish bahan yang
pengerjaannya mengambil start pengerjaan terlebih dahulu, bentuknya masih mentah dan
dilakukan sedikit pengerjaan untuk melengkapi produk, seperti : pengampelasan produk
atau pengepakan produk. Pada proses pembelian untuk pengadaan material ini,
dikeluarkan surat kontrak supply berupa SPK dan surat Penanganan Order (PO) kepada
supplier dimana sebelumnya telah dilakukan seleksi dan evaluasi supplier. Jika kontrak
supply dan SPK telah dikeluarkan dan disetujui oleh pihak supplier, maka akan dilakukan
penerimaan dan penyimpanan dengan fotocopy surat kontrak supply / PO / SPK barang
supplier sebagai bukti adanya pembelian bahan baku dari supplier. Pengiriman barang
oleh supplier pun dibuktikan dengan adanya dokumen angkutan / surat jalan hasil ontrek /
L-QC. Setelah dilakukan permintaan pengadaan material, maka divisi PPIC dan Research
and Development mengeluarkan jadwal Produksi.
5.Pengiriman
Divisi Logistik akan menerima jadwal pengiriman dari divisi produksi 2 dan selanjutnya
dikeluarkan Surat Jalan Stuffing Report dan Dokumen Ekspor dimana produk akan
dikirimkan ke pelanggan. Dari proses bisnis diatas, PT Kota Jati Furindo secara bertahap
melakukan pengendalian dokumen, catatan mutu, infrastruktur dan lingkungan kerja serta
melakukan audit mutu internal untuk selanjutnya diambil tindakan perbaikan dan
pencegahan (CAR / Corrective Action/Request).
PT Kota Jati Furindo menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 kecuali
elemen :
a.Validasi Proses
Hal ini Kota Jati Furindo tidak ada proses khusus
Identitas Responden
Data mengenai identitas responden dimaksudkan untuk mengetahui informasi yang
berkaitan dengan objek yang diteliti. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan
Divisi Produksi II PT. Kota Jati Furindo. Jumlah responden yang menjadi sampel
sebanyak 119 karyawan berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, baik dari jenis
kelamin, umur, status perkawinan, pendidikan terakhir, lama bekerja, serta status
kepegawaian. Penggolongan tersebut akan memberikan penilaian yang berbeda oleh
responden mengenai kompensasi, motivasi, dan kinerja karyawan.
3.4 CONTROLING
Divisi Produksi II PT. Kota Jati Furindo. Jumlah responden yang menjadi
sampel sebanyak 119 karyawan berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, baik
dari jenis kelamin, umur, status perkawinan, pendidikan terakhir, lama bekerja, serta
status kepegawaian. Penggolongan tersebut akan memberikan penilaian yang berbeda
oleh responden mengenai kompensasi, motivasi, dan kinerja karyawan. Jenis kelamin
seseorang sering kali menjadi pertimbangan untuk menentukan jenis pekerjaan yang
dilakukan. Berdasarkan data yang diperoleh dari 119 responden, berikut adalah data
perbandingan antara jumlah karyawan laki-laki dan perempuan pada Divisi Produksi II
PT. Kota Jati Furindo.
Tabel 3. 1
Tabel 3. 2
1 <20 2 1
2 20-24 13 11
3 25-29 13 11
4 30-34 19 16
5 35-39 20 17
6 40-44 21 18
7 45-49 15 13
8 >49 16 13
Jumlah 119 100
Tabel 3. 3
Berdasarkan Tabel 2.6 dapat disimpulkan bahwa dari 119 responden terbagi
menjadi 63 karyawan tetap atau sebesar 53% dari total sampel dan 56 karyawan
tidak tetap atau sebesar 47% dari total sampel. Karyawan tetap dan tidak tetap
memiliki pekerjaan yang sama pada Divisi Produksi II PT. Kota Jati Furindo.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
PT. Kota Jati Furindo Jepara menjelaskan bagaimana perusahaan itu berdiri,
berkembang dan mengenalkan cara-cara produksi mebel yang dilakukan hingga
pemasaran dan distribusi. PT. Kota Jati Furindo Jepara merupakanmerupakan sebuah
perusahaan yang dirancang tumbuh dan berkembang untuk menghasilkan produk-produk
furniture yang berkualitas tinggi didukung dengan peralatan produksi yang mesin-mesin
produksinya canggih dan modern. Dalam penerapan POAC manjemen di perusahaan ini
diterapkannya sistem pemasaran, distribusi hingga perkrutan karyawan melalu proses dari
responden berdasar status karyawan untuk mencari kalkulasi karyawan yang pantas untuk
melaksankan pemasaran dan pendistribuan furniture.
4.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kat sempurna, kedepannya penulis akan
bisa lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-
sumber yang lebih banyak yang dapat diambil. Selebihnya mohon untuk dimaafkan,
diharapkan saran dari teman-teman dan dosen pembimbing agar kedepannya dapat
menghasilkan makalah yang lebih baik lagi, sekian dan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
(PT. Kota Jati Furindo)
[I] http://www.kotajati.co.id/about.html
[Tanggal Akses: 28 Maret 2021]
(POAC Manajemen)
[II] http://nadiapermata2105.blogspot.com/2017/07/analisis-fungsi-poac-pada-
perusahaan.html?m=1
[III] http://enkgarsimple.blogspot.com/2012/11/fungsi-poac-dalam-manajemen.html?
m=1
[Tanggal Akses: 28 Maret 2021]