Pemetaan Aset
Pemetaan Aktor
Pemetaan Akses
Untuk mencapai keberhasilan 3 faktor di atas, maka didukung pengalaman dan ilmu serta
dukungan teknologi canggih, maka kami yakin bisa membantu pendirian Bumdes di seluruh
Indonesia akan berhasil sesuai harapan UU dan pemerintah serta khususnya masyarakat desa.
Selama ini banyak pelatihan-pelatihan Bumdes tapi belum menghasilkan kualitas kelembagaan
Bumdes dan SDMnya yang lebih baik. Hingga Kemendesa pun mengakui bahwa masalah krusial
dalam pengelolaan Bumdes adalah minimnya kualitas SDMnya. Karena itu, DMI (Desa
Membangun Indonesia) ingin membantu dan memberikan solusi. Salah satunya adalah pelatihan
Bumdes dengan format yang berbeda dan dibina oleh ahli-ahli yang berkompeten pada bidang
Bumdes, Potensi Desa, Entrepreneur serta didukung Teknologi Informasi terbaru.
LATAR BELAKANG
Meski sudah berjalan hampir 2 tahun dengan jumlah Bumdes di tahun 2017 hampir 18.000 lebih,
namun jujur jika kita melihat ke lapang tentang kualitas Bumdes secara kelembagaan kita harus
mengakui bahwa kualitasnya belum bisa diharapkan, masih banyak jumlah lembaganya daripada
kualitasnya.
Namun kita tidak berkecil hati, kesediaan desa membentuk Bumdes meski dengan pengetahuan
dan SDM terbatas, patut didukung baik oleh Pemerintah maupun dunia swasta.DMI sebagai
lembaga Softwarehouse, Training dan Consulting berpengalaman 5 tahun di 23 kabupaten di
Indonesia dalam melatih dan mendampingi dalam rangka digitalisasi desa. Karena pengalaman
tersebut, dengan rendah hati kami ingin membantu mensukseskan program Bumdes di Indonesia
secara penuh, bukan parsial.
Konsep modul/kurikulum yang kami buat sudah kami uji di lapangan, dan ternyata respon Kades
dan pengurus Bumdes sangat tercengang dengan materi yang kami berikan. Mereka yang
awalnya agak pesimis karena menganggap pelatihan-pelatihan yang mereka terima sama dengan
yang pernah mereka alami sebelumnya, namun setelah mereka mengikuti mereka baru terbuka
pikirannya. Desa ‘miskin’ mereka yang dulunya seolah tidak berpotensi berubah menjadi nilai
rupiah yang cukup tinggi bagi PAD dan masyarakatnya.
Kami tahu di Indonesia ada banyak pelatihan-pelatihan Bumdes, namun kami berani
menggaransi jika pelatihan kami sangat berbeda dan 90% peserta mengakui kelebihan itu,
parameternya sederhana:
Berapa banyak peserta yang mampu membuat unit usahanya profit setelah ikut pelatihan?
Berapa banyak jenis unit usaha yang mampu mereka bentuk?
Berapa besar peningkatan serapan tenaga kerja desa dan PAD setelah mereka
mempraktekkan hasil pelatihannya?
2. Kegagalan dalam mengakses sumber daya yang sebenarnya sudah tersedia tetapi tidak tahu
cara mengakses sumber daya (potensi) tersebut
3. Mengambil keputusan atau bertindak yang salah, tidak bekerja cerdas, dan tidak bertindak
secara efektif (mengarah pada tujuan)
4. Tidak mampu mengelola bisnis dengan baik dan benar mulai dari masalah keuangan,
produksi, kualitas, dan sumber daya manusia
5. Bersaing tetapi kalah bersaing
SOLUSI
Membantu menggali potensi desa dalam pemetaan aset, aktor dan akses secara partisipatif
Membantu memilih usaha yang bermanfaat, menghasilkan produk atau layanan dengan
standar mutunya terjaga, dikemas secara apik dan dipasarkan secara tepat
Pendampingan tim manajemen yang intens hingga mencapai kemandirian usaha
Pemberian software keuangan canggih terintegrasi untuk memperkuat tata kelola keuangan
serta pengembangan hingga 5 unit usaha
Pendampingan teknologi oleh tim digital entrepreneur untuk memperkuat distribusi, market,
e-commerce dan kompetisi pasar
MATERI PELATIHAN
Show entries
Search:
NO MATERI
TOTAL WAKTU
Bisnis berasal dari kata Busy Bahasa inggris yang artinya sibuk, dalam konteks individu maupun
kelompok, yang bisa berarti bisnis adalah Kegiatan / kesibukan dari sebuah kelompok / organisasi atau
individu untuk yang menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk bisa mendapatkan laba atau
keuntungan
Bisnis bisa di kaitkan dengan usaha, atau melakukan kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan, Hampir di setiap bisnis atau usaha tentu ada risiko. Risiko sukses dan Risiko gagal. Jadi jika
anda aka menekuni dunia bisnis maka anda harus siap dengan ke dua risiko ini, yaitu risiko keberhasilan
dan risiko kegagalan, dan sebaliknya jika anda tidak ingin menjalankan Kegiatan bisnis berarti anda tidak
menginginkan risiko keberhasilan maupun risiko kegagalan.
Risiko dalam berbisnis yang dalam hal ini sering di kaitkan dengan dampak negatif yaitu kegagalan tentu
bisa di minimalisir dengan strategi yang bisa anda jalankan dalam menekuni kegiatan bisnis.
Sedangkan Risiko keberhasilan juga tentu nya akan anda dapatkan jika anda bisa melewati kegagalan
demi kegagalan sampai akhirnya anda bisa menemukan rumus sukses berbisnis anda sendiri.
Jadi sekarang anda ingin mencoba resiko dalam berbisnis atau membiarkan orang lain yang mendapatkan
risiko tersebut?
Berkaitan dengan risiko atau ketidakpastian yang mungkin terjadi dalam kegiatan bisnis anda, pada
kesempatan kali ini saya ingin berbagi mengenai jenis jenis risiko bisnis dan bagaimana cara untuk
mengatasi risiko yang tentu akan menghalangi langkah dalam menjalankan bisnis anda.
Penanganan Risiko dalam berbisnis ini tentu bertujuan untuk meminimalisir kerugian yang mungkin
terjadi atau sebagai petunjuk dalam mengatasi masalah yang mungkin akan terjadi dalam perjalanan
bisnis yang akan segera atau sedang anda bangun.
1. Risiko Strategik
Di lihat dari namanya, sudah jelas bahwa risiko ini sangat erat kaitanya dengan strategi. Dengan kata lain
Risiko Strategik bisa di simpulkan sebagai risiko atau ketidakpastian yang diakibatkan dari kurang
matangnya strategi anda dalam menjalankan bisnis.
Anda mungkin banyak melihat bisnis yang kini berkibar sukses di penjuru dunia, namun seringkali anda
tidak tahu betapa beratnya masa- masa yang mereka hadapi ketika membangun sebuah bisnis.
Seperti misalnya bisnis aqua yang dahulu sempat tidak di terima pasar, karena bisnisnya hanya menjual
air putih yang di tempatkan dalam kemasan, Namun sekarang siapa yang tak kenal perusahaan aqua atau
danone tersebut?
Strategi sangat di butuhkan dan di persiapkann matang dalam menjalankan bisnis, atau terkadang strategi
bisnis itu harus di jalankan ketika ada persaingan yang mungkin mengancam bisnis kita,
Seperti misalnya perusahaan nokia yang dulu sempat hingar bingar terkenal di segala penjuru, namun
setelah kedatangan sistem operasi terbaru yaitu android namun nokia kekeh tetap menggunakan Sistem
operasi lain, maka yang terjadi adalah kerugian yang besar, karena pada waktu itu sistem operasi android
sedang sangat di idam-idamkan masyarakat berbagai kalangan karena beberapa kelebihanya.
Jadi pada intinya kita harus mempersiapkan strategi apa yang mungkin akan kita jalankan ketika kita akan
atau sedang memulai membangun bisnis, agar nantinya bisnis kita bisa berjalan di jalur yang benar
sehingga dapat meminimalisir kerugian yang mungkin bisa di timbulkan .
Kita tidak boleh kekeh dan egois dengan kehendak kita, kita tentu harus mengikuti keinginan pasar yang
ada. Atau kita harus memiliki manfaat dari produk atau jasa yang kita tawarkan agar produk yang kita
tawarkan ke pasar lebih mudah di terima.
2. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan berarti Risiko atau ketidakpastian yang di sebabkan karena ketidak patuhan kita
terhadap peraturan atau regulasi atau hukum yang di tetapkan pemerintah setempat baik secara tertulis
maupun tidak tertulis.
Risiko kepatuhan dalam berbisnis misalnya di suatu daerah melarang kegiatan bisnis yang bertema
dengan permainan anak, yang mungkin dapat menyebabkan anak malas belajar, misalnya. Maka jika kita
memiliki bisnis rental playstation sebaiknya kita musyawarahkan dengan pemerintah setempat terlebih
dahulu, BIsa saja mereka meminta beberapa syarat agar anda bisa tetap menjalankan bisnis anda, atau
anda tetap tidak bisa meneruskan bisnis anda dan harus segera melakukan revolusi dalam berbisnis.
Jika anda tidak mematuhi peraturan daerah setempat, mungkin bisnis anda akan merugi karena ketika
hukum yang sudah tertulis tidak anda patuhi bisa saja anda akan di kenakan denda yang cukup besar.
Sebaknya jika anda ingin membangun bisnis bangunlah secara bertahap, sambil kita mempelajari tentang
bisnis yang mungkin bisa menjadi masa depan untuk kita, pelajari manfaatnya, kerugian yang mungkin
dapat di timbulkan bagi masyarakat sekitar dan kerugian lain yang mungkin sudah tertera pada hukum
dan adat istiadat yang berlaku.
3. Risiko Operasional
Risiko operasional lebih mengarah pada sebuah kegagalan yang sangat tidak diharapkan yang biasanya
terjadi dalam operasi harian dalam perusahaan. Hal itu mungkin saja dapat terjadi dikarenakan beberapa
kegagalan teknis, seperti server yang sudah eror, atau dapat juga disebabkan oleh perseorangan
(karyawan) maupun proses pada kagiatan operasonal perusahaan anda.
Dalam beberapa kasus, risiko operasional biasanya memiliki lebih dari satu penyebab. Sebagai contoh,
misalkan ada salah satu karyawan anda yang menulis jumlah salah dalam sebuah cek, atau pembukuan
keuangan perusahaan. Misalnya angka yang di tulis sebenarnya harus Rp 10.000.000,00 (Sepuluh juta
rupiah) namun karena kesalahan penulisan maka di tulislah Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah) Padahal
itu adalah jumlah yang harus di bayarkan perusahaan untuk sebuah denda atau keperluan lainya, maka hal
itu akan dapat menyebabkan kerugian. Dan hal itu menjadi salah satu risiko operasional
Itulah salah satu kegagalan "perorangan", namun juga bisa di sebut sebuah kegagalan "proses". Namun
hal itu dapat dicegah dengan beberapa cara misalnya dengan memiliki proses pembayaran yang lebih
aman, seperti contohnya memiliki anggota atau staf kedua yang bertugas mengesahkan setiap
pembayaran-pembayaran besar, atau menggunakan sebuah sistem elektronik atau aplikasi yang akan
menampilkan jumlah yang semestinya, atau akan ada peringatan jika sistem menemukan sesuatu yang
keluar dari hal yang biasanya.
Dalam beberapa kasus lainya, risiko operasional juga dapat muncul dari kejadian yang mungkin terjadi di
luar kendali anda, seperti bencana alam, aatu kebakaran perusahaan atau pemutusan daya, atau masalah
dengan website hosting. Apapun yang dapat mengganggu operasi utama perusahaan maka hal itu
dikategorikan dalam risiko operasional.
Kejadian tersebut mungkin terlihat lebih kecil jika dibandingkan risiko strategik yang bisa membawa
dampak kerugian lebih besar yaitu kebangkrutan. Namun risiko operasional juga tetap dapat memiliki
dampak yang besar bagi perusahaan anda. Bukan hanya akan menimbulkan biaya tambahan untuk
perbaikan masalah, namun isu kegagalan operasional juga dapat memepengaruhi nilai pelanggan, dimana
bisa juga pesanan pelanggan tidak akan terkirim atau membuatnya tidak mungkin untuk menghubungi
anda, jika server atau koneksi internet mengalami masalah. dapat di pastikan akan dapat menyebabkan
kerugian pemasukan serta merusak reputasi perusahaan anda.
Beberapa hal yang mungkin bisa mencegah risiko operasional adalah dengan menggunakan Sumber daya
manusia yang terlatih dan profesional di bidangnya, Jika pemasaran dan pemesanan anda menggunakan
teknologi website mungkin ada baiknya jika anda memiliki website kedua untuk membantu melakukan
proses pemesanan atau bisa juga sebagai pemberitahuan mengenai info - info yang perusahaan anda
berikan melalui website ke dua di luar website utama. Atau anda juga bisa memafaatkan sosial media lain
untuk mengatasi masalah - masalah di dalam perusahaan untuk mencegah keterpurukan reputasi
perusahaan anda.
4. Risiko Finansial
Risiko Financial biasanya adalah risiko atau ketidakpastian yang memiliki dampak ke pada finansial
perusahaan, dalam istilahnya sering juga di kaitkan dengan biaya ekstra atau kerugian
pemasukanperusahaan. Namun kategori risiko finansial biasanya lebih mengacu secara khusus terhadap
arus masuk dan keluar uang dalam perputaran bisnis anda, dan kemungkinan akan menyebabkan kerugian
finansial.
Sebagai contoh, Anda memiliki perusahaan yang sebagian besar pemasukan perusahaan anda berasal dari
sejumlah klien besar. yang melakuka proses pembayaran produk anda dengan sistem kredit jangka waktu
yang cukup lama.
Dalam kasus tersebut, perusahaan anda tentu akan memiliki risiko finansial yang cukup signifikan. Jika
beberapa pelanggan tersebut tidak dapat membayar kredit yang harus di bayar, atau menunda pembayaran
untuk jangka waktu yang lama alasan apapun juga, bahkan membatalkan perjanjian dengan tidak
melunasi kredit yang di bayarkan maka bisnis anda sedang dalam masalah besar.
Risiko Finansial lainya adalah Mengenai Hutang. Punya hutang yang banyak tentu juga meningkatkan
risiko finansial bagi perusahaan anda, khususnya jika kebanyakan hutang yang anda sedang jalani adalah
hutang jangka panjang yang jatuh temponya mungkin dalam waktu dekat. Dan kemudian suku bunga tiba
- tiba naik, Misalnya seharusnya anda cukup membayar 8% pinjaman, namun karena kenaikan suku
bunga yang secara tiba - tiba anda sekarang membayar menjadi 15%?. Bagaimana? Itu adalah biaya
ekstra yang besar bagi bisnis yang sedang anda jalani, sehingga hal semacam itu seringkali dihitung
sebagai risiko finansial.
Risiko finansial akan meningkat jika anda melakukan bisnis dalam skala internasional. Coba kita lihat
contoh kasus perkebunan California yang menjual produknya di beberapa negara di Eropa. Sebelumnya
perusahaan tersebut menjual produknya di Prancis atau Jerman, pemasukan perusahaanya jelas dalam
bentuk euro, dan penjualan lainya di UK dalam bentuk pounds. Nilai tukar uang akan selalu fluktuatif,
yang berarti jumlah pemasukan yang diterima oleh perusahaan dalam dollar akan berubah. Perusahaan
dapat membuat lebih banyak memberikan keuntungan dan penjualan di bulan berikutnya, namun jika
menerima lebih sedikit dalam dollar Itu adalah risiko finansial besar yang sangat harus diperhatikan.
Tentu risiko financial adalah risiko yang termasuk sulit untuk di cegah, mengingat hal ini terjadi karena
perubahan yang tidak bisa kita duga sebelumnya. Tentu akan lebih baik jika sistem jual beli di lakukan
dengan ketentuan yang lebih aman, misalnya untuk penjualan dengan kredit sebaiknya di amankan
dengan jaminan yang harus di berikan pelanggan.
Jika memungkinkan sebaiknya perusahaan tidak mengambil hutang, cukup dengan menjual beberapa
saham jika ingin mengembangkan bisnisnya, dan Jika transaksi nya sudah ke dalam skala internasionla
tentu sebaiknya di perhitungkan terlebih dahulu sebelum melakukan deal, karena tentu harga produk
boleh berubah sewaktu -waktu.
5. Risiko Reputasional
Reputasi bisa di bilang sebagai nama baik perusahaan, Jadi risiko reputasi adalah risiko yang berkaitan
erat dengan masalah nama baik perusahaan. Jika nama baik perusahaan hancur atau reputasinya buruk
tentu hal tersebut akan menyebabkan kerugian besar yaitu berupa ketidakpercayaan pelanggan terhadap
bisnis anda.
Jika reputasi perusahaan anda rusak, anda akan melihat kerugian yang besar dalam waktu singkat, seperti
klien yang tentu akan mulai ragu berbisnis dengan anda.Lalu pekerja yang bekerja di perusahaan anda
akan menurun moralnya bahkan akan memutuskan untuk pergi meninggalkan perusahaan anda. Anda
mungkin akan kesulitan untuk mencari pekerja dan pelanggan pengganti yang bagus, Karena calon
kandidat sudah mendengar reputasi perusahaan anda yang jelek, dan tidak ingin bergabung dengan usaha
anda karena ketakutan mereka. Pemasok juga mulai tidak menawarkan produk dan jasanya kepada anda,
Tidak menyenangkan sekali bukan. Pengiklan, sponsor atau partner lainnya yang dulu menjadi sebuah
team mungkin memutuskan bahwa mereka tidak lagi ingin bergabung dengan bisnis anda.
Risiko reputasional dapat juga menimbulkan pelanggaran hukum mayor, misalnya penarikan produk yang
memalukan, publikasi negatif tentang produk, dan perusahaan anda atau bahkan staf anda, atau kritik
keras tentang produk dan layanan anda.
Risiko reputasional juga terjadi karena sesuatu yang tidak terduga duga, maka sebaiknya untuk
menghindari risiko yang mungkin di sebabkan reputasional tersebut anda harus menjaga semua karyawan
anda agar selalu berlaku baik di dalam maupun di luar perusahaan. Jaga selalu kualitas produk dan
pelayanan prima, Jangan mudah tergiur dengan sesuatu yang terkesan instan dan meragukan. Tetap loyal
terhadap produk dan mutu yang anda berikan kepada pelanggan.
Sekarang anda telah mengetahui beberapa risiko utama yang mungkin dapat terjadi dalam bisnis anda.
Kami telah mengulas lima jenis risiko bisnis, dan contoh bagaimana itu dapat mempengaruhi bisnis anda.
serta sedikit solusi dari berbagai risiko yang di mungkin di hadapi dalam perjalanan bisnis anda.
Ke lima risiko bisnis tersebut adalah salah satu fondasi strategi manajemen risiko untuk bisnis anda,
namun tentu saja ada tugas yang lebih banyak untuk untuk anda kerjakan. Yaitu melihat lebih dalam tiap
jenis risiko, kemudian mengidentifikasi hal - hal yang dapat berdampak mendaji sebuah risiko, dan
dampak apa yang mungkin akan ditimbulkan.
Semoga ada tambahan ilmu anda mengenai Penjelasan Risiko Bisnis : Jenis dan Solusi Risiko Dalam
Bisnis. Tentu bisnis akan semakin profesional bersama dengan berjalanya bisnis yang akan kita hadapi.
Bisnis memang memiliki risiko rugi, tapi juga berdampak kepada keberhasilan. Jadi untuk meminimalisir
kerugian yang besar anda harus bisa memperkuat pondasi dalam berbisnis sebelum bisnis anda
kembangakan lebih lanjut. Terimakasih dan semoga bermanfaat.
Ada dua faktor dalam resiko bisnis yaitu faktor internal (dalam) dan eksternal (luar). Faktor luar memiliki
kecenderungan yang lebih dominan. Salah satu resiko yang paling dominan adalah bahwa perubahan
dalam permintaan untuk barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Jika perubahan itu positif, dan
permintaan pasar mengalami peningkatan, maka resiko bisnis akan menurun. Sebaliknya, jika permintaan
pasar menurun, baik karena persaingan bisnis atau perubahan kondisi ekonomi secara umum, maka faktor
risiko untuk investor akan meningkat secara signifikan. Ketika faktor resiko perusahaan dianggap
meningkat karena faktor luar yang berada di luar kendali dari perusahaan, maka kemungkinan untuk
menarik investor baru sangat terbatas.
Faktor internal juga dapat mengakibatkan pengembangan risiko bisnis yang signifikan untuk investor.
Misalnya jika penjualan lesu dapat dikaitkan dengan kegiatan pemasaran yang tidak efektif atau tenaga
penjualan yang tidak berkinerja sesuai harapan, membuat perubahan dalam pendekatan pemasaran atau
restrukturisasi usaha penjualan untuk meminimalkan persepsi resiko usaha pada pihak calon investor .
Hal yang sama berlaku jika fasilitas manufaktur perusahaan tidak beroperasi secara efisien dan optimal.
Pembenahan struktur operasional pabrik dan fasilitas akan menurunkan unsur risiko bisnis dan
menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi pada tingkat yang sama produksi dan penjualan, yang pada
gilirannya akan membuat perusahaan lebih menarik bagi calon investor.
Secara umum, setiap investor akan mempertimbangkan hubungan efek perusahaan dan risiko bisnis yang
terkait dengan perusahaan sebelum memilih untuk berinvestasi dalam masa depan perusahaan. Meskipun
ada unsur risiko bisnis yang terkait dengan operasi perusahaan, manajemen yang tepat akan menghasilkan
dan menciptakan keseimbangan antara aset dan efek yang akan membuat tingkat risiko bisnis rendah
sehingga menarik entitas investor untuk mempertimbangkan investasi dana dalam operasi perusahaan.
Namun, tidak tertutup kemungkinan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan faktor resiko dalam
bisnis dengan manajemen resiko yang baik dan terencana. Kita harus mengasumsikan bahwa setiap bisnis
memiliki resiko, sehingga kita dapat mengelola untuk mengurangi ke titik hingga kita dapat
menghilangkannya sama sekali. Jika kita tidak berpikir sejauh itu, maka kita melewatkan kesempatan
untuk memanfaatkan dan mengelola resiko dengan cara positif.
Jadi, kita harus mengakui bahwa resiko adalah unsur penting salam menjalankan bisnis untuk mencapai
hasil terbaik. Seperti pepatah dalam pasar asuran yang mengatakan “ Tidak ada yang namanya risiko
buruk, yang ada adalah “ tingkat buruk ‘ Buat ruang dalam hidup dan bisnis anda yang hanya memiliki
kesempatan 10% tingkat keberhasilan tetapi anda akan mendapatkan 10.000% jika anda mampu
melakukannya. Kerjakan hal-hal kecil, lakukan hingga menjadi besar, hanya masalah waktu sampai anda
akan melihat hasil yang sangat besar.”
Dengan mengakui resiko adalah faktor penting dalam bisnis, maka anda memiliki kesempatan untuk
mengurangi dan atau bahkan menghilangkan faktor resiko tersebut, dengan manajemen resiko yang
terencana dengan baik.
Manajemen Risiko
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam Manajemen Risiko Usaha
Membuat rencana manajemen risiko merupakan pusat pengoperasian setiap bisnis yang sukses. Sebuah
rencana yang benar-benar efektif akan membahas setiap bidang yang mungkin untuk informasi bisnis,
karyawan, aset fisik, dan keuangan. Meskipun tidak mungkin untuk memprediksi semua sumber risiko,
penting untuk mengurangi sebanyak mungkin untuk melindungi perusahaan dari kerusakan, kewajiban,
dan sumber kerugian.
Baca Juga Trik Booming Ribuan Visitor !!! Rahasia Blog-Blog Dewaa! [TANPA SEO]
Risiko Operasional
Risiko operasional merupakan risiko yang datang dari cara operasi bisnis baik secara internal maupun
eksternal. Risiko eksternal adalah hal-hal seperti perubahan iklim politik, peraturan, pemasok, dan
kontrak. Risiko internal termasuk kemungkinan kegagalan sistem internal atau proses. Hilangnya aset
fisik terhadap bencana seperti kebakaran atau banjir adalah contoh, seperti kerugian karena permasalahan
yang timbul pada sistem komputer. Risiko bisnis perencanaan manajemen mencakup pertimbangan
berbagai faktor risiko, termasuk sumber daya manusia, properti, aset keuangan, strategi, dan operasi.