Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSERVASI,DEPLISI,dan PERSEDIAAN
Mata Kuliah : Ekonomi SDA dan Lingkungan
Dosen Pembimbing : Riski Aseandi,S.E,M.

Disusun Oleh : Kelompok II


1. Anisa Maulia
2. Della Monica
3. Dinda Syahfitri
4. Iskandar

JURUSAN EKONOMI SYARIAH IV A ESKLUSIF


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SYEKH H.ABDUL HALIM HASAN AL-ISHLAHIYAH
JL.Insinyur H.Juanda,No.5,Binjai

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya tentunya kami
tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam kami curahkan
kepada baginda Rasulullah Muhammad saw yang kita harapkan syafa’atnya diakhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat Nya,
sehingga penulis mampu menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
ESDAL. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini baik dari
penulisan ataupun pemaparan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
bapak Riski Aseandi yang telah membimbing kami.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Binjai, 3 Oktober 2020

Kelompok II

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I..................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..............................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1

B. Rumusan Masalah...................................................................................................1

BAB II................................................................................................................................2

PEMBAHASAN.................................................................................................................2

A. Konservasi, Disipli dan Persediaan........................................................................2

B. Pesimisme dan Optimisme Terhadap Sumber Daya Alam.....................................3

C. Gerakan Konservasi Di Amerika Serikat...............................................................5

D. Konservasi dan Investasi........................................................................................6

BAB III...............................................................................................................................7

PENUTUP..........................................................................................................................7

KESIMPULAN..................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah

Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu social yang mempelajari berbagai perilaku
pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan
sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya
yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Dalam ekonomi sumber daya alam terdapat beberapa istilah yang akan sangat akrab
ditemui, yaitu konservasi, deplisi, dan persediaan, maka dari itu perlu pemahaman mengenai
ketiga istilah tersebut. Selain dari segi istilah, perlu juga diketahui peranan konservasi, deplisi,
dan persediaan terhadap ekonomi sumber daya alam.
Selain itu mengenai sejauh mana sumber daya alam itu dapat melayani kebutuhan
manusia ada dua kelompok pemikiran yang masing-masing berbeda pendapat. Satu kelompok
merasa optimis mengenai tersedianya sumber daya alam dan kelompok lainnya merasa
pesimis. Kedua pemikiran ini tentunya memiliki pendapat berbeda-beda mengenai
ketersediaan sumber daya alam akibat dari penggunaannya oleh manusia.
Dalam masalah kali ini yang akan sering dibahas adalah mengenai konservasi. Hal ini
dikarenakan semakin maraknya eksploitasi yang dilakukan oleh manusia demi memenuhi
kebutuhannya sendiri tanpa memedulikan lingkungannya dan ketersediaan sumber daya alam
untuk anak cucu kelak. Untuk itu pula perlu standar minimum yang aman untuk konservasi.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari konservasi, deplisi, dan persediaan?
2.  Apa isi pemikiran dari kelompok optimis dan pesimis?
3. Bagaimana gerakan konversi di Amerika Serikat?
4. Apa perbedaan Konservasi dan Investasi?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konservasi, Deplisi dan Persediaan


1. Konservasi
Gifford Pinchot mengartikan konservasi sebagai penggunaan SDA untuk kebaikan
secara optimal, dalam jumlah yang terbanyak dan untuk jangka waktu yang paling lama.
Selanjutnya Prof. Wantrup menyatakan bahwa konservasi SDA bukanlah memelihara
persediaan secara permanen, tanpa pengurangan dan perusakan, sedangkan Di dalam Undang-
undang RI Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Bab I Pasal 1
disebutkan bahwa konservasi sumberdaya alam adalah pengelolaan sumberdaya alam tak
terbaharui untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan sumberdaya alam yang
terbaharui untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas, nilai, dan keanekaragamannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa
konservasi adalah suatu tindakan untuk mencegah pengerusakan SDA dengan cara
pengambilan yang tidak berlebihan sehingga dalam jangka panjang SDA tetap tersedia.
Apa yang perlu dikonservasi dan bagaimana menjalankannya bergantung pada fungsi
yang diharapkan dilangsungkan oleh sumber daya  bersangkutan. Sumber daya lahan untuk
pertanian memerlukan tindakan konservsi yang berbeda dengan misalnya lahan untuk
perumahan. Perbedaan kebutuhan akan konservasi dapat menyebabkan terbentuknya rencana-
rencana yang saling tidak serasi, bahkan penerapan yang saling berlawanan. Untuk
menghindarkan kemungkinan terbentuknya pertentangan dan untuk menjamin pengamanan
sumber daya secara efektif dari pengurasan dan pemburukan, konservasi harus menjadi
bagian dari suatu hampiran bernalar terhadap penggunaan sumber daya (Hudson &
Notohadiprawiro, 1983).
Masalah pertimbangan konservasi dicerminkan oleh tiga hal, yaitu apakah konservasi
itu menguntungkan,apakah masyarakat menginginkan untuk mengadakan konservasi, dan
bagaimana menanggulangi hambatan konservasi yang mungkin muncul. Di lain pihak,
masalah alokasi sumber daya alam antarwaktu berkenaan dengan masalah periode waktu
perencanaanyang sangat panjang serta adanya risiko dan ketidakpastian, baik dalam bentuk
ketidakpastian teknologi maupun ketidakpastian permintaan.

2
2. Deplisi
Deplisi adalah kata lain penyusutan yang terjadi pada sesuatu benda yang bersifat alami
dan tidak dapat diperbaharui. Deplisi merupakan salah satu istilah ekonomi geografi yang
digunakan dalam dunia pertambangan untuk menyatakan penyusutan pada sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui, seperti misalnya biji besi, hasil tambang, kayu hutan dan
sebagainya. Deplisi terkadang juga digunakan dalam ilmu biologi sebagai pengganti istilah
penyusutan yang terjadi tidak bersifat merugikan tetapi mempunyai manfaat bagi bagian-
bagian yang menerima hasil dari penyusutan tersebut. Secara umum deplisi adalah
pengambilan SDA secara besar-besaran yang biasanya demi memenuhi kebutuhan akan bahan
mentah, sedangkan Deplisi untuk SDA yang tak dapat diperbaharui berarti pengurasan, untuk
yang bisa diperbaharui juga pengurasan tapi masih dapat diimbangi dengan konservasi.

3. Persediaan Atau cadangan


Konsep persediaan sumber daya alam memiliki kesepadanan makna dengan kata
“reserve” atau “stock” atau cadangan sumber daya alam. Sedangkan cadangan sumber daya
merupakan sumber daya alam yang sudah kita ketahui jumlahnya dan bernilai ekonomis.
Sejauhmana sumber daya alam itu dapat melayani kebutuhan manusia terdapat dua kelompok
pemikiran yaitu
a. Kelompok Pesimis
Kelomok ini mengatakan SDA berkurang karena pengambilan yang makin banyak
seiring kebutuhan makin meningkat (Adam Smith,Thomas Robert Malthus,David
Richardo)
b. Kelompok Optimis
Kelompok ini mengatakan bahwa SDA tersedia melimpah dan tidak habis ditemukan
sumber daya baru..1

B. Pesimisme dan Optimisme terhadap Sumber Daya Alam

Mengenai sejauh mana sumber daya alam itu dapat melayani kebutuhan manusia ada
dua kelompok pemikiran yang masing-masing berbeda pendapat. Satu kelompok merasa
optimis mengenai tersedianya sumber daya alam dan kelompok lainnya merasa pesimis.
Kelompok pesimis menyatakan bahwa sumber daya alam itu terbatas adanya, sehingga

1
Akmuhammad Arifin.,”Konversi Deplisi dan Persediaan”
http://akhmuhammadarifin.blogspot.com/2014/10/konservasi-deplisi-dan-persediaan.html pada 28 September
2020,pukul 10.36)

3
apabila terusmenerus diolah/diambil, maka persediaannya makin lama akan semakin
berkurang dan sampai pada saatnya nanti pasti akan habis. Pemikiran yang pesimis ini sudah
diawali oleh tokoh-tokoh ekonomi terkenal seperti Adam Smith dan David Ricardo. Pendapat
kelompok pesimis ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Dunia ini terbatas adanya, sehingga terbatas pulalah sumber daya alam yang ada, dan ini
membatasi pula tersedianya barang-barang produksi kebutuhan manusia.
2. Hamper semua kegiatan produksi saat ini pertumbuhannya bersifat eksponensial.
3. Produksi barang dan jasa pasti akan  berhenti bila batas persediaan sumber daya alam itu
sudah tercapai.
4. Batas persediaan itu akan segera tercapai.
5. Dampak dalam proses menuju batas tersebut bersifat kehancuran.
6. Pada akhirnya harus berusaha untuk mengubah tendensi pertumbuhan yang sifatnya
eksponensial itu dan membatasi kegiatan manusia sesuai dengan batasan-batasan alamiah.

Di sisi lain terdapat kelompok yang optimistis dalam hal sumber daya alam. Mereka
berpendapat bahwa sumber daya alam itu tersedia melimpah dan tidak akan pernah habis,
terutama untuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Memang kelompok optimis
mengakui adanya pengurasan sumber daya alam dan juga adanya pencemaran yang semakin
membahayakan manusia, sehingga perlu diambil tindakan untuk mencegahnya. Kelompok
optimis belum melihat tanda-tanda akan menipisnya persediaan sumber daya alam, bahkan
sebaliknya persediaan sumber daya alam itu dikatakan masih cukup banyak.
Sebuah hasil yang dilaksanakan oleh Barnett dan Morse terhadap kelangkaan sumber daya
alam, memberikan kesimpulan bahwa apa yang dikhawatirkan oleh kelompok pesimis tentang
semakin langkanya sumber daya alam tidaklah terbukti atas dasar data-data empiris. Hasil
perhitungan mereka terhadap biaya satuan (unit cost) bagi pengolahan sumber daya alam telah
menurun dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan oleh semakin banyak barang sumber daya
yang dapat dihasilkan atau dapat diambil dari alam dengan sejumlah capital dan tenaga
tertentu. Di samping itu telah ditemukan pula bahwa harga-harga barang sumber daya
terutama barang-barang ekstraktif juga telah menurun dari waktu ke waktu, kecuali untuk
komoditi pertanian dan kehutanan.
Dalam hal ini kelompok optimis memberikan penjelasan sebagai berikut:
1. Perkembangan teknologi dalam bentuk penemuan cara-cara produksi baru dapat berupa
penghematan penggunaan barang-barang sumber daya alam sebagai masukan dalam
proses produksi dengan jumlah factor produksi lain tetap.

4
2. Dengan teknologi baru sumber daya alam itu dapat digunakan berulang kali lewat
proses pengolahan kembali limbah produksi (recycle).
3.  Dengan teknologi baru akan lebih mudah ditemukan cadangan sumber daya alam yang
baru, sehingga meningktkan jumlah persediaan sumber daya alam.
4. Dengan teknologi baru akan lebih dimungkinkan untuk menemukan sumber daya alam
pengganti atau sumber daya alam alternative, sehingga dimungkinkan adanya
konservasi sumber daya alam.

Lebih lanjut dikatakan bahwa tanpa adanya teknologi baru, maka sumber daya alam
yang ada tidak lebih dari barang rongsokan saja. Akhirnya kelompok optimis menyarankan
agar sumber daya alam diusahakan dengan cara yang lebih efisien, yaitu dengan tingkat
produksi tertentu digunakan sumber daya alam yang sesedikit mungkin dan juga derajat
pencemaran lingkungan yang minimal. Kelompok optimis juga tidak menolak bahwa
pengambilan sumber daya alam yang berlebihan dan sembrono akan merusak potensi sumber
daya alam itu sendiri.

C. Gerakan Konservasi di Amerika Serikat

Giffort Pinchot adalah seorang ahli kehutanan Amerika Serikat yang mendapatkan
pendidikan di Jerman bertanggung jawab untuk mengembangkan sector kehutanan secara
ilmiah dan diserahi untuk mengelola tanah-tanah hutan di Amerika Serikat. Ia dikenal sebagai
pendiri dari gerakan konservasi Amerika Serikat. Seperti telah disinggung sebelumnya ia
menyatakanbahwa konservasi berarti penggunaan sumber daya alam secara paling bermanfaat
bagi jumlah orang yang sebanyak mungkin dan untuk waktu yang paling lama; dan konservasi
itu berarti pembangunan dan sekaligus perlindungan terhadap sumber daya  alam.
Dalam tubuh gerakan konservasi itu sendiri terdapat pertentangan pendapat, khususnya
yang berhubungan dengan masalah pembangunan dan pelestarian sumber daya alam.
Pembangunan dapat diartikan sebagai pengelolaan sumber daya alam secara ilmiah atas dasar
produksi yang dapat dipertahankan terus-menerus. Sedangkan pelestarian diartikan sebagai
sedikit atau tanpa campur tangan manusia terhadap alam.alam dibiarkan utuh bagi kenikmatan
manusia pada saat ini maupun yang akan dating. Konflik ini menyebabkan adanya perpecahan
dalam tubuh gerakan konservasi di Amerika Serikat pada masa pemerintahan Presiden
Roosevelt.

5
Akhirnya terbentuklah kelompok yang benar-benar ingin menerapkan pengelolaan
sumber daya alam secara ilmiah. Kelompok ini merupakan kelompok konservasi di samping
ada pula kelompok yang menghendaki adanya pelestarian sumber daya alam. Gerakan
konservasi ilmiah ini merupakan gerakan yang cukup elit yang bermaksud untuk
menggunakan metode ilmiah dalam mengambil keputusan dan mengatur penggunaan sumber
daya alam melalui lembaga pemerintah pusat.

D.   Konservasi dan Investasi

Ada baiknya untuk melihat perbedaan antara pengertian konservasi dan pengertian
investasi; serta antara pengertian deplisi dan pengertian mengurangi investasi (disinvestasi).
Konservasi dan deplisi sebagaimana telah diketahui menunjukkan perubahan fisik dalam
distribusi waktu singkat penggunaan sumber daya alam. Sedangkan investasi dan disinvestasi
tidak ada kaitannya dengan distribusi waktu singkat penggunaan sumber daya alam. Investasi
dan disinvestasi  berkaitan dengan perubahan nilai barang modal seseorang; perusahaan
ataupun masyarakat secara keseluruhan sebagai akibat dari perubahan dalam tingkat
pendapatan maupun tingkat konsumsi yang bersangkutan, dan bukan berhubungan dengan
perubahan fisik penggunaan sumber daya alam milik seseorang.
Penurunan nilai atau harga suatu barang sumber daya alam tertentu dapat cenderung
menyebabkan terjadinya suatu disinvestasi, dan selanjutnya justru akan terjadi konservasi
dalam rencana pemanfaatan sumber daya alam. Sebaliknya, suatu kenaikan harga barang
sumber daya alam akan berakibat mendorong investasi dan selanjutnya mengakibatkan
adanya deplisi sumber daya alam. Pembedaan pengertian antara konservasi dan investasi atau
antara deplisi dan disinvestasi dianggap perlu tidak hanya dalam arti formal berkaitan dengan
ekonomi teori, tetapi juga dalam arti praktis untuk pengambilan keputusan oleh seorang
wiraswasta maupun oleh pemerintah.2

2
Haemje Lesp.,”Konservasi Deplisi dan Pesrsedian” http://hmjiespuinjkt.blogspot.com/2012/12/konservasi-
deplisi-dan-persediaan.html,pada 28 September 2020 pukul 10.47)

6
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Konservasi adalah suatu tindakan untuk mencegah pengurasan sumber daya alam
dengan cara pengambilan yang tidak berlebihan sehingga dalam jangka panjang sumber daya
alam tetap tersedia. Deplisi berasal dari kata “depletion” yang berarti suatu cara pengambilan
sumber daya alam secara besar-besaran, yang biasanya demi memenuhi kebutuhan akan
bahan mentah.
Persediaan merupakan sumber daya alam yang sudah kita ketahui dan bernilai
ekonomis. Kelompok pesimis menyatakan bahwa sumber daya alam itu terbatas adanya,
sehingga apabila terus-menerus diolah/diambil, maka persediaannya makin lama akan
semakin berkurang dan sampai pada saatnya nanti pasti akan habis.
Kelompok optimis berpendapat bahwa sumber daya alam itu tersedia melimpah dan
tidak akan pernah habis, terutama untuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui.Standar
minimum yang aman bagi konservasi dapat dicapai dengan menghindari daerah kritis, yaitu
kondisi fisik karena ulah manusia yang akan berakibat tidak ekonomis untuk menghentikan
atau membalik tindakan deplisi.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://akhmuhammadarifin.blogspot.com/2014/10/konservasi-deplisi-dan-persediaan.html
http://hmjiespuinjkt.blogspot.com/2012/12/konservasi-deplisi-dan-persediaan.html

Anda mungkin juga menyukai