UJI PH OKSIDA
Anggota Kelompok:
SURABAYA
2021/2022
A. Tujuan
Mengetahui perbedaan dari asam dan basa melalui uji pH oksida.
B. Dasar Teori
Air murni tidak mempunyai rasa, bau, dan warna. Bila mengandung zat
tertentu, air dapat terasa asam, pahit, asin, dan sebagainya. Cairan yang berasa
asam disebut larutan asam, yang terasa asin disebut larutan garam, sedangkan
yang terasa licin dan pahit disebut larutan basa. Pada tahun 1884, Svante August
Arrhenius menyatakan bahwa sifat asam dan basa suatu zat ditentukan oleh jenis
ion yang dihasilkan dalam air. Asam adalah senyawa yang melepaskan H + atau
H3 O+ dalam air. Basa adalah senyawa yang melepaskan ion OH − . (Ratulani
Juwita, 2017)
Oksida adalah senyawa kimia yang sedikitnya mengandung sebuah atom
oksigen serta sedikitnya sebuah unsur lain. Alkali adalah suatu garam ionik basa
dari suatu unsur kimia alkali logam atau alkali tanah. Logam alkali dapa bereaksi
dengan oksigen membentuk oksidanya. Logam alkali terbakar di udara dengan
adanya gas oksigen, semuanya membentuk oksida (senyawa O2− ). Bila oksigen
yang direaksikan berlebihan, natrium (Na) dapat membentuk peroksida,
sedangkan kalium (K), rubidium (Rb), dan cesium (Cs) membentuk superoksida.
Pada umumnya oksida logam bersifat basa, non logam bersifat asam. Senyawa
yang bereaksi dengan air dan menghasilkan OH adalah oksida logam. Oksida
logam diuji pada kondisi netral dalam air karena oksida logam tidak larut namun
dia basa dan dapat bereaksi dengan asam. (Dr. Dra. Zaralida Fitri, 2019)
Struktur HNO3
Mr 63
Struktur NaOH
Mr 40
Struktur KOH
Mr 56
Struktur H3 PO4
Mr 98
Struktur Ca(OH)2
Mr 74
Struktur C6 H8 O7
Mr 192
Dr. Dra. Zaralida Fitri, M., 2019. Kimia Unsur Golongan Pertama. Banda Aceh:
Syiah Kuala University Press.
F. Lampiran
• Pembagian Tugas Anggota Kelompok