Anda di halaman 1dari 5

JURNAL PRAKTIKUM

KIMIA DASAR I
UJI PH OKSIDA

Disusun Oleh :
Kelompok 4 Kelas 13

Agung Dwi O. (5026221066)


Citha Aura N. (5008221022)
Eugenia Indrawan (5026221020)
Gabriella Jessica P. (5026221175)
Zaizafun Naura (5026221090)
Zahra Eza K. (5008221164)

Asisten Laboratorium :
Amirul Muhtadun
Tanggal Percobaan : 13/10/2022
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2022/2023
A. Tujuan Percobaan ( Eugenia Indrawan - 5026221020 )
Tujuan dari percobaan uji ph oksida adalah untuk mengetahui perbedaan dari asam
dan basa melalui uji pH oksida.

B. Dasar Teori (Zaizafun Naura - 5026221090, Citha Aura - 5008221022)


Cairan yang memiliki rasa asam disebut larutan asam, yang memiliki rasa asin disebut
larutan garam, kemudian yang memiliki rasa pahit dan licin yakni larutan basa. Ada pula
indikator penentu asam basa (kertas lakmus) yang jika dicelupkan dalam larutan asam maka
kertas lakmus yang tercelup akan memiliki warna merah. Sedangkan jika kertas lakmus yang
dicelupkan ke dalam larutan basa maka bagian kertas lakmus yang tercelup akan memiliki
warna biru. (Juwita, 2017).
Asam memiliki beberapa sifat tersendiri antara lain, bersifat korosif, mempunyai rasa
masam, dan mengubah lakmus biru menjadi merah. Oleh karena itu, asam dapat melarutkan
berbagai jenis logam dan senyawa asam mempunyai pH yang kurang dari 7. Kemudian,
sifat-sifat basa antara lain: dapat mengubah warna lakmus merah menjadi biru, mempunyai
rasa pahit, dan dapat menetralkan asam. Basa kuat bersifat kaustik, apabila terkena kulit
akan terasa perih sampai bisa menimbulkan luka dan senyawa basa mempunyai pH lebih dari
7. (Karo, 2017).
Oksida adalah senyawa kimia yang penting dimana senyawanya terdiri dari atom oksigen
yang bergabung dengan unsur – unsur lainnya kecuali unsur – unsur gas yang bersifat inert
(sukar bereaksi) seperti helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), dan Kripton (Kr). Atom oksigen
setidaknya dapat membentuk satu oksida biner dengan unsur-unsur lainnya. Oksida
dibedakan menjadi dua, yaitu oksida logam dan oksida nonlogam. Oksida Logam adalah
bentuk padatan kristal dengan kation logam dan anion oksigen yang merupakan hasil dari
terbentuknya campuran senyawa oksida logam yang berikatan dengan unsur oksigen melalui
proses pembakaran. Sementara pada oksida non logam, unsur non logam berikatan kovalen
dengan oksigen dengan membentuk pH<7.
pH dan sifat asam atau basa suatu senyawa dapat diukur melalui adanya indikator
universal dengan campuran zat warna secara bertahap pada kisaran pH tertentu, yaitu 4-14.
Hanya sejumlah kecil senyawa indikator yang diperlukan untuk menghasilkan perubahan
warna yang terlihat. Ketika digunakan sebagai larutan encer, indikator pH tidak memiliki
dampak yang signifikan terhadap keasaman atau alkalinitas larutan kimia. Suatu indikator
universal memperlihat-kan warna yang berbeda-beda pada setiap pH. Indikator universal
juga dilengkapi trayek pH yang menunjukkan harga pH tertentu. Komponen utama indikator
Universal dalam bentuk larutan adalah biru timol, merah metil, bromotimol biru, dan
fenolftalein yang dapat diujikan kepada benda dalam kehidupan sehari-hari (Irfan Anshory
& Hiskia Achmad, 2003: 86)
C. Metodologi
1. MSDS (Gabriella Jessica P. - 5026221175, Zahra Eza Kamila -
5008221164)

Nama Senyawa Mr Titik Titik Densitas Potensi Bahaya


(g/mol) didih leleh (g/mL)
(o C) (o C)

Asam Nitrat (HNO3) 63,013 82,7778 -42 1,483 Mudah untuk


terbakar, beracun
apabila masuk ke
dalam mulut dan
rongga pernapasan,
menyebabkan luka
bakar dan rusak pada
mata, dapat merusak
organ bagian dalam
jika terpapar dalam
waktu yang lama,
dan berbahaya bagi
kehidupan air.

Sodium Hidroksida 39,997 1390 318 2,13 Jika terkena kontak


(NaOH) dengan kulit akan
menyebabkan
dermatitis, rambut
rontok, iritasi pada
kulit, serta
mengakibatkan
perubahan pH kulit
yang menyebabkan
tumor.

Potassium 56,106 1320 - 360 2,044 Setelah terkena


Hidroksida (KOH) 1324 kontak kalium
hidroksida dapat
menyebabkan luka
bakar parah terutama
luka bakar pada
mata, kulit, dan
selaput lendir.
Asam Fosfat (H3PO4) 97,995 158 42,35 1,87 Dapat menyebabkan
(liquid) korosif pada logam
1,685 dan dapat
(85% menyebabkan luka
larutan) bakar pada kulit dan
kerusakan pada mata.

Kalsium Hidroksida 74,093 2850 580 2,24 Dapat menyebabkan


(Ca(OH)2) iritasi pada kulit,
menyebabkan
kerusakan pada mata,
dan bahaya pada
saluran pernafasan.

2. Diagram Alir (Agung Dwi Oktavian - 5026221066)


Daftar Pustaka

Irfan Anshory & Hiskia Achmad. (2003). Acuan Pelajaran Kimia. Jakarta : Erlangga
Juwita, Ratulani.(2017). “KIMIA DASAR”. Sumatera Barat: STKIP Padang
Karo, B.(2017). “Identifikasi Sifat Asam Basa Menggunakan Indikator Alami Bunga
Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa)”. Kalimantan Tengah: Lamandau.
National Center for Biotechnology Information (2022). PubChem Compound Summary
for CID 14798, Sodium Hydroxide. Retrieved October 11, 2022 from
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Sodium-Hydroxide.

Anda mungkin juga menyukai