Anda di halaman 1dari 7

JURNAL

UJI PH OKSIDA

Disusun Oleh : Kelompok 2 Kelas 42

Nama Praktikan:
Adek Pratama Putra (5004221050)
Afra Salsabila (5004221043)
Hafidh Nur Fauzan (5011221072)
Laura Cahaya Dwi Agnesa Perdana (5004221015)
Mochammad Reza Surya Darma (5011221150)
Muhammad Faishal Rizqy (5027221026)
Rezania Ayundra (5004221093)

12 Oktober 2022
Asisten Laboratorium :
Deni Setiyawati
Tujuan percobaan (Hafidh Nur Fauzan-5011221072)

Tujuan percobaan pada praktikum ini adalah untuk Mengetahui perbedaan dari
asam dan basa melalui uji pH oksida.

Dasar Teori (Muhammad Faishal Rizqy-5027221026) (Adek Pratama Putra-5004221050)


Mochammad Reza Surya Darma (5011221150)

pH (Potential of hydrogen) merupakan suatu satuan derajat keasaman yang


menguraikan tingkat kadar keasaman (asam) atau kadar alkali (basa) dari suatu larutan. pH
diartikan sebagai jumlah konsentrasi atau kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) didalam
suatu larutan atau senyawa terlarut. Nilai koefisien aktifitas hidrogen didasarkan pada
perhitungan teoretis dan bersifat relatif berdasarkan persetujuan Internasional. pH
digunakan untuk mengukur sifat asam atau basa suatu zat, nilai pH berkisar pada skala 0-
14. Berkaitan dengan sifat asam basa, larutan dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan,
antara lain adalah larutan asam memiliki pH kurang dari 7 dimana semakin kecil nilai pH
maka larutan tersebut semakin tinggi derajat keasamannya, larutan basa memiliki pH lebih
dari 7 dimana semakin besar nilai pH maka semakin tinggi sifat basanya, sedangkan larutan
netral memiliki pH 7 (Achmad, 2017).

Menurut Bronsted dan Lowry, asam merupakan suatu zat yang memiliki kecenderungan
untuk menyumbangkan ion H+ pada zat lain. Atau asam juga dapat didefinisikan sebagai
suatu zat baik ion maupun molekul yang cenderung dapat memberikan proton (pendonor
proton) . Sementara basa merupakan suatu zat baik ion maupun molekul yang cenderung
dapat menerima proton (H+)atau disebut akseptor proton (Raymond,2003).

Sifat asam-basa dari suatu larutan dapat ditunjukkan dengan mengukur pH nya. pH
adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan.
Larutan asam mempunyai pH lebih kecil dari 7. Larutan basa mempunyai pH lebih besar
dari 7. Sedangkan larutan netral mempunyai ph = 7. Cara menentukan pH dan sifat larutan
adalah dengan menggunakan indicator seperti kertas lakmus, larutan fenolftalein, brom
timol biru, metil merah, serta metil orange. Semua senyawa asam mempunyai rasa kecut.
Rasa kecut ini disebabkan oleh adanya senyawa yang bersifat asam. (Aufar, 2012).
3. Metodologi (Laura Cahaya Dwi Agnesa Perdana- 5004221015)

Alat dan Bahan yang diperlukan di Percobaan empat yaitu Tabung reaksi, Rak tabung
reaksi, Pipet tetes, Asam nitrat 0,2 M, NaOH 0,2 M , KOH 0,2 M, H3PO4 0,2 M, Ca(OH)2
0,2 M, Indikator universal, Jeruk Nipis.

Langkah Kerja atau Prosedur yang dilakukan adalah Dimasukkan masing – masing
sampel oksida pada masing – masing tabung reaksi, Di Tambahkan tiga tetes larutan
indikator universal pada setiap sampel, Dicatat perubahannya dalam tabel.
4. Material Safety Data Sheet (MSDS) (Laura Cahaya Dwi Agnesa Perdana-
5004221015)
Nama Mr Titik Titik Densitas Potensi
Senyawa (g/mol) Didih (°C) Leleh (°C) (g/ mL) Bahaya
Asam Nitrat 63.013 83 -41.6 1.5 Dapat
(HNO₃) merusak
jaringan
tubuh
manusia,
Dapat
berbahaya
bagi
kesehatan
bila terhisap,
tertelan atau
kontak
dengan kulit,
dan dapat
mematikan
Natrium 39.997 1388 323 2.1 Dapat
Hidroksida merusak
(NaOH) jaringan
tubuh
manusia,
menyebabkan
iritasi mata
dan
kerusakan
mata.
Kalium 56.106 1327 406 2.04 Dapat
Hidroksida berbahaya
(KOH) bagi
kesehatan
bila terhisap,
tertelan atau
kontak
dengan kulit,
menyebabkan
luka bakar
kimia.
Asam Fosfat 97.995 407 42.4 1.9 Dapat
(H₃PO₄) menyebabkan
iritasi pada
kulit, mata,
dan saluran
pernafasan.
Kalsium 74.09 - 580 2.21 Dapat
Hidroksida menyebabkan
Ca(OH)₂ iritasi kulit,
mata, dan
dapat
menyebabkan
luka bakar
kimia
(Haynes et al,2011)
Diagram Alir (Afra Salsabila-5004221043)

Sampel oksida

Dimasukkan menggunakan pipet tetes

Tabung reaksi

3 Tetes indikator universal

Jeruk Nipis

3 Tetes indikator universal


Dikocok perlahan hingga terbentuk
larutan homogen

Tabung reaksi

Kertas lakmus

Uji pH
Daftar Pustaka (Rezania Ayundra-5004221093)

Ahmad Sabiq, P. N. (2017). Sistem Pemantauan Kadar pH, Suhu dan Warna pada Air
Sungai Melalui Web Berbasis Wireless Sensor Network. Jawa Tengah: Unsoed.
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar: Konsep-konsep inti. Jakarta :Erlangga
Hanidza, T.,Tong,L.K.,Zain,S.,Latif,P.A. 2010. Chemical Risk Evaluation: A Case Study in
an Automotive Air Conditioner Productio Facility. Enveronment Asia The International
Journal. Publised by Thai Education on Enveronment, 3 186-202. April 20, 2012.
Haynes, W.M. (ed.) CRC Handbook of Chemistry and Physics. 91st ed. Boca Raton, FL:
CRC Press Inc., 2010-2011, p. 4-90.
Lide, D.R. CRC Handbook of Chemistry and Physics 88TH Edition 2007-2008. CRC
Press, Taylor & Francis, Boca Raton, FL 2007, p. 4-78.
Lampiran
Pembagian Tugas Anggota Kelompok

Nama Pembagian Tugas


Adek Pratama Putra (5004221050) Dasar Teori
Afra Salsabila (5004221043) Diagram alir
Hafidh Nur Fauzan (5011221072) Tujuan Penelitian
Laura Cahaya Dwi Agnesa Perdana Metodologi ,Material Safety Data Sheet
(5004221015) (MSDS)
Mochammad Reza Surya Darma Cover, Dasar Teori
(5011221150)
Muhammad Faishal Rizqy (5027221026) Dasar Teori
Rezania Ayundra (5004221093) Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai