Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

UJI COBA OKSIDASI

Oleh Kelompok 6:

1. Anisa Ardiani Putri 5003221171


2. Revana Moza Hendriani 5003221009
3. M. Aqil Faiz Hasya 5003221143
4. Ghozi Athallah Ridho Hidayat 5009221005
5. Ghina Nur Rosyida 5019221151
6. Adolf Rangga Bagus Kartika 5019221092
7. Muh. Fahmi Hidayat 5019221085

Kelas 36, Tanggal 4 Oktober 2022

Asisten Laboratorium Percobaan:

Antin Wahyuningtyas

INSTITUT TERKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


2022
1. Tujuan Percobaan (Anisa Ardiani Putri – 5003221171)
Tujuan dari percobaan kali ini ialah untuk mengetahui dan mengkaji proses
kesetimbangan pada larutan serta mengetahui perbedaan dari asam dan basa melalui uji pH
oksida.

2. Dasar Teori (Anisa Ardiani Putri – 5003221171)


Potential of hydrogen (pH) adalah suatu ukuran yang menguraikan
derajat tingkat kadar keasaman (asam) atau kadar alkali (basa) dari suatu larutan,
pH diukur pada skala 0- 14. Jadi pH digunakan untuk mengukur sifat asam atau
basa suatu zat. Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam basa, larutan
dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan
bersifat netral. Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, larutan basa memiliki
pH lebih dari 7, sedangkan larutan netral memiliki pH 7 (Viswanatha, 2017).
Menurut teori Bronsted dan Lowry, asam didefinisikan sebagai suatu zat baik itu ion
maupun molekul yang dapat memberikan proton atau yang disebut sebagai pendonor proton.
Sementara basa merupakan suatu zat baik itu ion mauun molekul yang dapat menerima
proton atau disebut akseptor proton. Sehingga berdasarkan Bronsted dan Lowry, klasifikasi
yang termasuk asam ialah :
1. Molekul – molekul yang tidak bermuatan seperti asam – asam dalam teori
disosiasi klasik, missal HCL
2. Anion – anion dari garam garam, missal H2SO4
3. Kation – kation seperti aluminium dan ion – ion logam lain.
Sedangkan yang termasuk dalam kategori basa ialah :
1. Molekul – molekul tidak bermuatan, seperti ammonia dan amina – amina
2. Hidroksida – Hidroksida logam
3. Anion – Anion dari asam – asam lemah
Metodologi

1. Material Safety Data Sheet (MSDS) (Aqil - 5003221143)

Nama Senyawa Mr Titik Titik Densitas Potensi Bahaya


(g/mol) didih leleh (g/mL)
(°C) (°C)

Natrium 39,997 1390 319-322 2,13 Dapat menyebabkan iritasi


Hidroksida mata 
(NaOH) dan kerusakan mata

Asam Nitrat 63.013 83 - 1.50 1. Dapat


(HNO₃) 42.2222 mengintensifikasi
api, oksidator
2. Menyebabkan luka
bakar serius dan
kerusakan pada
mata
3. Berakibat fatal
apabila dihirup

Kalium 56.106 1327  380  1,05 1. Dapat korosif terhadap


Hidroksida (KOH) logam. 
2. Menyebabkan kulit
terbakar yang parah dan
kerusakan mata.

Asam Fosfat 97.995 212.778 42 1.87 Menyebabkan luka bakar


H3PO4     parah dan kerusakan pada
mata

Kalsium 74.09 2.850  450  2,240 1. Menyebabkan iritasi


Hidroksida         kulit. 
( Ca(OH)₂ ) 2. Menyebabkan
kerusakan mata yang
serius. 
3. Dapat menyebabkan
iritasi pada saluran
pernafasan.

(https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/ , 2022)
(www.smartlab.co.id ,2022)
(www.sigmaaldrich.com ,2022

2. Diagram Alir - (Ghina Nur Rosyida – 5019221151)


Daftar Pustaka

Viswanatha, P. A. (2017) Keseimbangan Asam Basa.


(2004, 9 16). Retrieved from https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov:
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Copper-sulfate.
(2019, 3 5). Retrieved from www.smartlab.co.id:
https://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_SODIUM_HYDROXIDE_PELLETS_(INDO
).pdf
(2021, 9 30). Retrieved from www.sigmaaldrich.com:
https://www.sigmaaldrich.com/ID/en/sds/aldrich/451657

Anda mungkin juga menyukai