Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Proses Pengorganisasian Perincian pekerjaan. Pembagian pekerjaan. Pemisahan pekerjaan (pendepartemanan). Koordinasi pekerjaan. Monitoring dan pengorganisasian. Urgensi Pengorganisasian Ernest Dale menguraikan pengorganisasian sebagai suatu proses multi langkah : Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Membagi beban kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang. Organisasi dibentuk karena pekerjaan yang akan diselesaikan tidak dapat dilakukan oleh satu orang saja. Mengkombinasikan pekerjaan anggota pekerjaan anggota dengan cara yang logis dan efisien. Dimensi Pekerjaan Karakteristik pekerjaan J. Richard Hackman , 5 dimensi pekerjaan : Variasi keterampilan (skill variety) Kadar sejauh mana diperlukan variasi keterampilan dan bakat untuk menyelesaikan tugas tertentu. Identitas tugas (task identity) Kadar sejauh mana pekerjaan melibatkan penyelesaian unit, proyek, atau bagian pekerjaan yang dapat diidentifikasikan. Signifikasi tugas (task significance) Kadar sejauh mana tugas mempengaruhi pekerjaan atau kehidupan orang lain, di dalam atau di luar organisasi. Otonomi Kadar sejauh mana kebebasan individu atas pekerjaan dan kebijakan untuk menjadwalkan tugas dan menentukan prosedur pelaksanaannya. Umpan balik (feedback) Kadar sejauh mana individu menerima informasi khusus (pujian, teguran, atau komentar lain) tentang efektivitas pelaksanaan tugasnya Kepemimpinan Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang saat menjabat sebagai pimpinan organisasi tertentu dalam memengaruhi orang lain, khususnya bawahannya. Ini dilakukan supaya mereka mampu bertindak dan berpikir sesuai dengan arahan tertentu supaya tujuan dapat tercapai dengan mudah. Fungsi Kepemimpinan 1 .Fungsi Instruktif Fungsi ini menempatkan pemimpin sebagai pengambil keputusan dan pemberi tugas terhadap para bawahannya. Sementara itu, para bawahan bertugas untuk menjalankan segala instruksi yang diperintahkan oleh para pemimpin. 2. Fungsi Konsultatif Berbeda dengan fungsi instruktif, fungsi konsultatif sifatnya dua arah. Bawahan dapat berkonsultasi pada pemimpin untuk mencari jalan terbaik dalam mencapai tujuan bersama. Pemimpin diharapkan cukup bijak dan punya pengetahuan terkait hal yang sedang dikerjakan supaya bisa mengarahkan bawahannya dengan baik. 3. Fungsi Partisipasi Dalam fungsi ini, pemimpin mampu mengaktifkan partisipasi para pesertanya sehingga mereka juga turut berpartisipasi dan berinisiatif dalam suatu proyek. Para bawahan tidak hanya sekadar menjalankan perintah saja. 4. Fungsi Delegasi Dalam fungsi delegasi, pemimpin mampu untuk mendelegasikan suatu wewenang kepada orang lain yang memang sesuai dengan tugas tersebut. Bukan hanya mampu memerintah, ia juga harus mampu untuk mengetahui tugas-tugas yang cocok didelegasikan kepada bawahannya. 5. Fungsi Pengendalian Fungsi pengendalian berarti pemimpin mampu untuk mengendalikan segala aktivitas bawahannya agar efektif bertugas untuk mencapai tujuan dan tidak keluar jalur. Tujuan Kepemimpinan 1. Mencapai Tujuan Kepemimpinan merupakan sebuah hal yang dibutuhkan dalam kelompok supaya tujuan dapat tercapai. Tanpa adanya satu pun pihak yang berjiwa pemimpin, tujuan sulit untuk dicapai karena tidak ada sosok yang bisa dijadikan pegangan. 2. Memotivasi Orang Lain Tujuan lain dari kepemimpinan adalah untuk memotivasi orang lain agar bisa melakukan sebuah hal dengan baik dan memaksimalkan kemampuan. Bila tidak ada sosok pemimpin, banyak orang yang akan mengalami demotivasi karena mereka tidak terpacu akan sesuatu atau tidak merasa memiliki kewajiban untuk melakukan hal tertentu.