Anda di halaman 1dari 9

TRAINING ISLAMI

Pertemuan ke VI

Dede Irawan.S.Kom.I.M.Sos

Bimbingan dan Konseling Islam


Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Sunan Gunung Djati
Proses Pengorganisasian
 Perincian pekerjaan.
 Pembagian pekerjaan.
 Pemisahan pekerjaan (pendepartemanan).
 Koordinasi pekerjaan.
 Monitoring dan pengorganisasian.
Urgensi Pengorganisasian
Ernest Dale menguraikan pengorganisasian sebagai
suatu proses multi langkah :
 Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan
untuk mencapai tujuan.
 Membagi beban kerja ke dalam aktivitas-aktivitas
yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh
seseorang atau oleh sekelompok orang.
 Organisasi dibentuk karena pekerjaan yang akan
diselesaikan tidak dapat dilakukan oleh satu orang
saja.
 Mengkombinasikan pekerjaan anggota pekerjaan
anggota dengan cara yang logis dan efisien.
Dimensi Pekerjaan
Karakteristik pekerjaan J. Richard Hackman , 5 dimensi
pekerjaan :
 Variasi keterampilan (skill variety)
Kadar sejauh mana diperlukan variasi keterampilan dan
bakat untuk menyelesaikan tugas tertentu.
 Identitas tugas (task identity)
Kadar sejauh mana pekerjaan melibatkan penyelesaian
unit, proyek, atau bagian pekerjaan yang dapat
diidentifikasikan.
 Signifikasi tugas (task significance)
Kadar sejauh mana tugas mempengaruhi pekerjaan atau
kehidupan orang lain, di dalam atau di luar organisasi.
 Otonomi
Kadar sejauh mana kebebasan individu atas
pekerjaan dan kebijakan untuk menjadwalkan tugas
dan menentukan prosedur pelaksanaannya.
 Umpan balik (feedback)
Kadar sejauh mana individu menerima informasi
khusus (pujian, teguran, atau komentar lain) tentang
efektivitas pelaksanaan tugasnya
Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan
seseorang saat menjabat sebagai pimpinan organisasi tertentu
dalam memengaruhi orang lain, khususnya bawahannya. Ini
dilakukan supaya mereka mampu bertindak dan berpikir
sesuai dengan arahan tertentu supaya tujuan dapat tercapai
dengan mudah.
Fungsi Kepemimpinan
1 .Fungsi Instruktif
Fungsi ini menempatkan pemimpin sebagai pengambil keputusan dan pemberi
tugas terhadap para bawahannya. Sementara itu, para bawahan bertugas untuk
menjalankan segala instruksi yang diperintahkan oleh para pemimpin.
2. Fungsi Konsultatif
Berbeda dengan fungsi instruktif, fungsi konsultatif sifatnya dua arah. Bawahan
dapat berkonsultasi pada pemimpin untuk mencari jalan terbaik dalam mencapai
tujuan bersama.
Pemimpin diharapkan cukup bijak dan punya pengetahuan terkait hal yang sedang
dikerjakan supaya bisa mengarahkan bawahannya dengan baik.
3. Fungsi Partisipasi
Dalam fungsi ini, pemimpin mampu mengaktifkan partisipasi para pesertanya
sehingga mereka juga turut berpartisipasi dan berinisiatif dalam suatu proyek.
Para bawahan tidak hanya sekadar menjalankan perintah saja.
4. Fungsi Delegasi
Dalam fungsi delegasi, pemimpin mampu untuk mendelegasikan
suatu wewenang kepada orang lain yang memang sesuai
dengan tugas tersebut.
Bukan hanya mampu memerintah, ia juga harus mampu untuk
mengetahui tugas-tugas yang cocok didelegasikan kepada
bawahannya.
5. Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian berarti pemimpin mampu untuk
mengendalikan segala aktivitas bawahannya agar efektif
bertugas untuk mencapai tujuan dan tidak keluar jalur.
Tujuan Kepemimpinan
1. Mencapai Tujuan
Kepemimpinan merupakan sebuah hal yang dibutuhkan
dalam kelompok supaya tujuan dapat tercapai.
Tanpa adanya satu pun pihak yang berjiwa pemimpin,
tujuan sulit untuk dicapai karena tidak ada sosok yang bisa
dijadikan pegangan.
2. Memotivasi Orang Lain
Tujuan lain dari kepemimpinan adalah untuk memotivasi
orang lain agar bisa melakukan sebuah hal dengan baik
dan memaksimalkan kemampuan. Bila tidak ada sosok
pemimpin, banyak orang yang akan mengalami demotivasi
karena mereka tidak terpacu akan sesuatu atau tidak
merasa memiliki kewajiban untuk melakukan hal tertentu.

Anda mungkin juga menyukai