Petunjuk Pengisian
1. Buatlah kelompok diskusi yang terdiri atas 6 orang
2. Jawaban silahkan diketik menggunakan word dan akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya
Kelas : XI MIPA 3
Kelompok :
2. Aldy 6. Rafi
3. Perdi 7.
4. Edra
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
C. Langkah Kerja
1) Bacalah kasus mengenai gagal ginjal dan dialisis dibawah ini!
2) Jawablah pertanyaan yang ada dengan diskusi kelompok dan menggunakan berbagai
sumber yang ada.
Artikel 1 Wasapada, Ini Gejala Awal Gagal Ginjal yang Harus Segera
Ditangani
Gagal ginjal dapat diartikan saat ginjal tidak dapat menyaring kotoran, tidak mampu
mengontrol jumlah air dalam tubuh, dan tidak bisa mengendalikan tekanan darah. Saat
kondisi ini terjadi, kadar racun dan cairan berbahaya akan terkumpul di dalam tubuh dan
dapat berakibat fatal jika tidak diobati. Hal inilah yang nantinya memberikan masalah bagi
kesehatan
Anda. Sebagian besar penyebab gagal ginjal bisa akibat komplikasi dari penyakit hipertensi,
diabetes militus, dan obesitas.
Penyakit gagal ginjal dibagi menjadi dua tahap, yaitu gagal ginjal akut dan gagal
ginjal kronis. Penyakit gagal ginjal Akut (GGA) dimana ginjal tiba-tiba mengalami kerusakan
secara mendadak sehingga tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Penyakit gagal ginjal
kronis (GGK) terjadi di mana fungsi ginjal mulai menurun secara progresif dalam beberapa
bulan atau beberapa tahun yang sering hilang timbul. Umumnya gagal ginjal kronis timbul
akibat dari kerusakan ginjal yang sudah parah dan bersifat permanen (irreversibel).
Penyebab utama dari gagal ginjal akut adalah Kurangnya aliran darah ke ginjal,
kerusakan langsung pada ginjal itu sendiri, dan penyumbatan urin dari ginjal. Sedangkan
penyebab umumnya adalah trauma cedera dengan kehilangan darah, dehidrasi, kerusakan
ginjal akibat dari syok selama infeksi berat yang disebut sepsis, obstruksi aliran urin, seperti
dengan pembesaran prostat, kerusakan dari obat-obatan tertentu atau toksin, dan Komplikasi
kehamilan, seperti eklampsia dan preeklampsia, atau terkait sindrom HELLP.
Berbeda dengan gagal ginjal akut, gagal ginjal kronis merupakan kerusakan ginjal dan
penurunan fungsi yang berlangsung lebih dari 3 bulan. Penyakit ginjal kronis sangat
berbahaya, karena Anda mungkin tidak memiliki gejala gagal ginjal apapun sampai akhirnya
menjadi parah. Seringnya, saat diobati, kerusakan ginjal sudah terlanjur terjadi. Diabetes (tipe
1 dan 2) dan tekanan darah tinggi adalah penyebab paling umum dari penyakit ginjal kronis.
Penyebab gagal ginjal kronis lainnya adalah kondisi sistem kekebalan tubuh seperti lupus dan
penyakit virus, infeksi saluran kemih di dalam ginjal, peradangan pada filter kecil (glomeruli)
dalam ginjal, penyakit ginjal polikistik, di mana kista berisi cairan terbentuk di ginjal, cacat
bawaan, hadir pada saat lahir, dan paparan jangka panjang untuk beberapa obat dan bahan
kimia.
.(https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/gejala-awal-gagal-ginjal/)
D. Pertanyaan
1. Jelaskan mengapa penyakit hipertensi dapat menyebabkan gagal ginjal?
Ketika pembuluh darah menjadi rusak, nefron yang menyaring darah tidak menerima
oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan agar berfungsi dengan baik.
Diabetes termasuk penyebab utama penyakit gagal ginjal. Ketika seseorang mengalami
diabetes, pembuluh darah kecil dalam tubuh akan terluka. Jika pembuluh darah pada organ
ginjal terluka, ia tidak mampu membersihkan darah dengan benar
Artikel 2 Apakah Cuci Darah Harus Dilakukan Seumur Hidup
Cuci darah atau dialisis adalah prosedur yang dilakukan untuk membuang limbah
berbahaya di dalam tubuh. Normalnya, proses ini dilakukan secara alami oleh ginjal. Ginjal
akan menyaring darah dan memisahkan zat berbahaya serta cairan berlebih dari dalam tubuh
untuk kemudian dikeluarkan melalui urin. Tetapi, ketika ginjal tidak dapat melakukan fungsi
utamanya, maka diperlukan alat bantu berbentuk mesin.
Dialisis biasanya dilakukan bagi pasien gagal ginjal kronis, yakni kondisi di mana
ginjal mengalami penurunan fungsi di bawah batas normal. Bila Anda menderita gagal ginjal
kronis, itu artinya ginjal tidak dapat menyaring kotoran, tidak mampu mengontrol jumlah air
dalam tubuh, juga kadar garam dan kalsium dalam darah. Sehingga zat-zat sisa metabolisme
yang tidak berguna akan tetap tinggal di dalam tubuh dan membahayakan kondisi pasien.
Dialisis umumnya terbagi menjadi hemodialisis dan dialisis peritoneal. Hemodialisis
merupakan prosedur cuci darah yang dapat Anda lakukan di klinik dialisis, rumah sakit.
Sedangkan dialisis peritoneal adalah dialisis yang dilakukan di rumah. Lamanya cuci darah
dilakukan bergantung pada kondisi masing-masing pasien. Dalam beberapa kasus, cuci darah
pada kasus gagal ginjal sementara atau yang belum memasuki masa akut bisa dihentikan saat
ginjal Anda sembuh dan sudah dapat melakukan fungsi yang seharusnya. Namun, lain cerita
pada orang yang mengalami gagal ginjal kronis. Orang dengan gagal ginjal kronis stadium
akhir biasanya membutuhkan transplantasi ginjal. Sayangnya menemukan donor ginjal yang
cocok tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk itulah pasien gagal ginjal kronis
dengan kondisi akut memerlukan dialisis sampai donor ginjal yang cocok tersedia.
(https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/apakah-cuci-darah-seumur-hidup/)
E. Pertanyaan
1. Apa yang akan terjadi pada penderita gagal ginjal kronis yang berhenti melakukan dialisis
atau cuci darah?
2. Bagaimanakah solusi yang tepat untuk mengurasi resiko terkena gagal ginjal?
- Menerapkan gaya hidup sehat, misalnya banyak minum air putih, tidak merokok dan
menghindari asap rokok, tidak minum minuman beralkohol, serta rajin berolahraga
-Mengonsumsi makanan sehat bagi ginjal, seperti buah, sayuran, kacang-kacangan,
dan lemak sehat, serta menjauhi makanan penyebab gagal ginjal
-Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin setiap tahun untuk memantau kondisi
ginjal, terutama bagi penderita penyakit tertentu, seperti diabetes dan hipertensi
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
A. Judul : Jerawat, hepatitis, dan emfisema
B. Tujuan : Menganalisis masalah mengenai jerawat, hepatitis, dan emfisema
Memperoleh hubungan antara struktur kulit, hati, dan paru-paru dengan
bioprosesnya
Menganalisis sistem mekanisme ekskresi pada kulit, hati, dan paru-paru
Menjelaskan struktur jaringan penyusun kulit, hati, dan paru-paru
C. Langkah Kerja
1) Bacalah artikel mengenai jerawat, hepatitis, dan emfisema dibawah ini!
2) Jawablah pertanyaan yang ada dengan diskusi kelompok dan menggunakan berbagai
sumber yang ada.
D. Pertanyaan
1. Mengapa penyakit emfisema dapat mengganggu sistem ekskresi manusia?
2. Bagaimana upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit
emfisema?
Artikel 4
2. Apa yang akan terjadi apabila seseorang yang menderita hepatitis tidak diobati?
Artikel 5
Jerawat
Jerawat (acne) adalah gangguan pada kulit yang berhubungan dengan produksi
minyak (sebum) berlebih. Hal tersebut menyebabkan peradangan serta penyumbatan pada
pori-pori kulit. Peradangan ditandai dengan munculnya benjolan kecil (yang terkadang berisi
nanah) di atas kulit. Gangguan kulit ini biasa terdapat di bagian tubuh dengan kelenjar
minyak terbanyak, yaitu di wajah, leher, bagian atas dada, dan punggung.
Pada dasarnya jerawat memiliki gejala yang cukup umum, yaitu benjolan kecil (papul)
yang muncul di atas kulit. Benjolan tersebut biasanya berwarna kemerahan atau kuning
(karena mengandung nanah). Selain itu, ada beberapa tanda lainnya dari jerawat. Seperti
sensasi panas/ terbakar akibat adanya peradangan dan timbulnya rasa gatal. Selain itu juga
ada juga gejala khas jerawat berupa komedo. Komedo merupakan benjolan-benjolan kecil
yang mengandung sumbatan sebum. Bila berwarna hitam disebut komedo hitam
(blackheads). Sedangkan yang berwarna putih disebut komedo putih (whiteheads). Komedo
putih berada di lokasi yang lebih dalam dari komedo hitam.
Jerawat dapat dipicu oleh banyak faktor. Namun secara umum jerawat dapat dipicu
karena kondisi tertentu, yaitu produksi minyak berlebih, siklus hormonal, faktor genetik,
bakteri, sres, dan penggunaan kosmetik (https://www.klikdokter.com/penyakit/jerawat)
F. Pertanyaan
1. Mengapa penggunaan kosmetik dapat menyebabkan timbulnya jerawat?
Transplantasi ginjal atau pencangkokan ginjal adalah prosedur bedah untuk mengganti organ
ginjal yang telah mengalami kerusakan akibat gagal ginjal kronis stadium akhir. Ginjal yang
dicangkok dapat berasal dari donor yang masih hidup atau sudah meninggal dunia. Ginjal
adalah organ yang sangat penting bagi tubuh. Sepasang organ ini memiliki fungsi untuk
menyaring dan membuang zat sisa, cairan, mineral, dan racun yang ada di dalam tubuh
melalui urine.
Saat fungsi ginjal menurun, seperti pada gagal ginjal, zat yang seharusnya dibuang akan
menumpuk di dalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Itulah
mengapa seseorang yang ginjalnya sudah tidak bisa berfungsi dengan baik perlu
mendapatkan terapi yang dapat menggantikan fungsi ginjal. Pada tahap awal gagal ginjal,
fungsi ginjal mungkin masih bisa dibantu dengan cuci darah dan continuous ambulatory
peritoneal dialysis (CAPD) atau cuci darah lewat perut. Namun, jika fungsi ginjal sudah
sangat menurun, cuci darah maupun CAPD tidak dapat menanggung semua kerja ginjal. Jadi,
untuk menangani ginjal yang fungsinya sudah sangat menurun akibat gagal ginjal kronis
stadium akhir, transplantasi ginjal dipercaya lebih baik dalam memperpanjang hidup dan
meningkatkan kualitas hidup penderita.
(https://www.alodokter.com/transplantasi-ginjal-ini-yang-harus-anda-ketahui)
Skin Graft
Skin graft atau cangkok kulit adalah prosedur pembedahan yang dilakukan dengan cara
mengambil kulit di area tubuh tertentu, kemudian mencangkoknya pada area kulit lain yang
bermasalah. Prosedur ini disebut juga bisa disebut sebagai transplantasi kulit. Biasanya,
prosedur ini dilakukan pada kasus luka bakar, cedera, atau penyakit lain yang memengaruhi
tampilan kulit penderitanya. (https://www.sehatq.com/tindakan-medis/skin-graft)
1. Pembiusan