Dosen Pengajar :
Tim Dosen
Disusun Oleh :
Ervian Ridho Mawlidy (0421243036 / A2M)
Nielsen (2018)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, membahas dan memberikan saran
mengenai bagaimana fenomena dan elemen-elemen analitik bisnis dapat mempengaruhi
akuntansi manajemen dan akuntan. Artikel ini mengidentifikasi studi dari jurnal akademik,
laporan dari konsultan professional, dan badan akuntansi profesional mengenai peluang masa
depan dan implikasi untuk akuntansi manajemen dalam kombinasi dengan analitik bisnis.
Artikel ini membahas fenomena yang karena alasan tertentu telah diabaikan oleh praktisi dan
peneliti dimana menjadikan akuntan manajemen sebagai pendorong nilai nyata bagi
perusahaan. Terdapat temuan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Artikel akademik dan badan akuntansi profesional menyarankan perubahan untuk
akuntansi manajemen
2. Topik seperti pandangan holistik, keputusan berdasarkan fakta, prediksi, visualisasi, dan
keterampilan inti spesifik adalah yang paling penting bagi akuntan
3. Terdapat tingkat ambisi yang berbeda untuk akuntan manajemen, tergantung pada apakah
akuntan ingin berada pada tingkat deskriptif, prediktif, atau preskriptif.
Pendahuluan
Moser (2012) berpendapat bahwa penelitian akuntansi bersifat stagnan. Kondisi
stagnan ini akibat peneliti di bidang akuntansi jarang berkolaborasi dengan peneliti yang
menggunakan metode yang berbeda atau dengan peneliti di luar bidang akuntansi, dan
cenderung hanya bekerjasama dengan peneliti yang menggunakan metode penelitian yang
sama.
Penelitian akuntansi manajemen selama bertahun-tahun telah dipelajari dari berbagai
sudut pandang teori yang berbeda, seperti fungsionalis, hubungan perilaku, teori institusional,
teori jaringan aktor, interpretif dan kritis. Penelitian akuntansi manajemen terbaru hanya
menyumbangkan teori-teori baru yang tidak cukup baik, sedangkan para peneliti diharuskan
untuk memajukan pengetahuan dengan teori prediktif yang baik secara perilaku dan konteks
untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Analisis Bisnis (Business Analysis) digunakan dalam industri teknologi informasi untuk
merujuk pada penggunaan komputasi untuk mendapatkan pengetahuan dari data. Data
diperoleh dari internal perusahaan, seperti aplikasi perencanaa sumber daya perusahaan,
gudang data, dan pihak ketiga sebagai penyedia data. Perusahaan memanfaatkan data digital
sistem transaksi dan proses bisnis otomatis untuk mendukung pengambilan keputusan yang
berbasis fakta. Analisis Bisnis bertujuan untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik
dibandingkan hanya sekedar mengotomatisasi proses standar. Menurut CIMA Conference
(2017) analisa data merupakan saran penting dalam identifikasi penggerak bisnis organisasi
dan berpengaruh besar dalam hasil keuangan.
Big Data Analytics seringkali dikaitkan dengan data yang tidak terstruktur. Tantangan
Big Data adalah memutuskan data mana yang akan digunakan, menyebarkan analitik, dan
menggunakan pengetahuan mengenai Big Data untuk mengubah operasi. Sehingga penelitian
ini bertujuan untuk meninjau beberapa literatur terkait hubungan antara analitik bisnis dan
akuntansi manajemen.
Konsep Analitik
Analisis Bisnis merupakan penggunaan data, teknologi informasi, analisis statistik, metode
kuantitatif, dan model matematika atau berbasis komputer untuk membantu manajer
mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang operasi mereka, dan membuat keputusan
berbasis fakta yang lebih baik (Davenport dan Harris, 2007).
Gambar diatas menunjukkan berbagai tahapan dan pertanyaan yang terkait dengan
tingkat kecerdasan bisnis (Business Intellegent) dan keunggulan kompetitif. BI mencakup
berbagai alat, aplikasi perangkat lunak, dan metodologi yang memungkinkan organisasi
mengumpulkan data dari sistem internal dan sumber eksternal, menyiapkannya untuk
analisis, mengembangkan dan menjalankan kueri terhadap data, dan membuat laporan,
dasbor, dan visualisasi data agar hasil analisis tersedia untuk pengambil keputusan
perusahaan serta pekerja operasional. Agar bisnis memiliki pandangan holistik tentang pasar
dan mampu bersaing secara efisien dalam pasarnya, diperlukan pemisahan dalam tiga
tingkatan, yaitu:
1. Analisis Deskriptif (Wawasan Masa Lalu)
Menggunakan seperangkat teknologi dan proses yang menggunakan data untuk
memahami dan menganalisis kinerja bisnis. Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi
pola dengan menggunakan ukuran statistik sederhana sebagai langkah untuk membuat
keputusan.
2. Analisis Prediktif
Analisis ini mencakup penggunaan ekstensif data dan teknik statistik untuk mengungkap
model kinerja bisnis yang jelas dan prediktif yang mewakili hubungan yang melekat
antara input data dan output/hasil. Pada analisis ini analitik tingkat lanjut diterapkan untuk
mengevaluasi daya prediksi model mengacu pada kemampuan model sebagai langkah
menghasilkan prediksi akurat pengamatan baru dari kemungkinan nilai masa depan
(cross-sectional) atau data deret waktu.
3. Analisis Prespektif
Analisis ini memungkinkan pengambil keputusan untuk "meresepkan" sejumlah Tindakan
yang mungkin berbeda dan membimbing untuk menghasilkan solusi. Analitik preskriptif
mengukur pengaruh keputusan masa depan untuk memberi saran tentang kemungkinan
hasil sebelum keputusan benar-benar dibuat.
Literatur Akuntansi Primer
Beberapa database ilmiah terkemuka (Science Direct, EBSCO) hanya memberi sedikit
wawasan artikel ilmiah yang kurang relevan untuk akuntansi manajemen. Menurut Kaplan
(2008) “Analisis akuntansi manajemen tidak lagi dibatasi oleh akses yang terbatas atau
kompleks ke database perusahaan. Tetapi untuk unggul dalam analitik, akuntan manajemen
akan memerlukan pelatihan ekstensif dalam pemodelan, statistik multivariat, dan
ekonometrik”.
Nastase dan Stoica (2010) menjelaskan bahwa karena dunia berubah dan menjadi
semakin terinstrumentasi, saling berhubungan dan cerdas, caracara baru dalam menggunakan
dan menyajikan data memiliki potensi untuk memberikan wawasan yang dapat
ditindaklanjuti bagi para pengambil keputusan di semua tingkat organisasi sehingga kinerja
dapat dioptimalkan. Sedangkan Schläfke et al (2013) berpendapat bahwa kerangka kerja
manajemen kinerja multilayer yang dapat membantu manajer memutuskan jenis analitik yang
harus digunakan ketika ingin menguji dan memetakan hubungan berbasis kausalitas dari
faktor konteks, input, proses, output, dan hasil untuk menyoroti penciptaan nilai.
Cokins (2013) menjelaskan bahwa terdapat 7 tren dalam akuntansi manajemen. peneliti
sekarang harus fokus pada biaya prediktif untuk menutup kesenjangan antara apa yang
dilaporkan akuntan manajemen dan apa yang diinginkan manajer untuk membuat keputusan
yang relevan. Warren et al (2015) juga berpendapat bahwa Big Data akan berkontribusi pada
pengembangan dan evolusi sistem pengendalian manajemen yang efektif dan proses
penganggaran.
Sebagai pelengkap literatur, Brands dan Holzblatt (2015) membahas mengenai
bagaimana akuntan manajemen mampu memposisikan diri sebagai peran penting dalam
penerapan analitik bisnis di organisasi, dimana terjadi pergeseran dari akuntansi tradisional
menjadi berbasis analitik. Momen ini akan mengubah cara pandang akuntan manajemen
dalam menganalisis dan menafsirkan data untuk perusahaan mereka di masa depan, tidak
hanya dalam kaitannya dengan akuntansi keuangan, namun secara khusus kaitannya dengan
visualisasi data.
Literatur Akuntansi Sekunder
Badan Akuntansi Profesional
Implikasi Literatur Terdahulu Untuk Keputusan Masa Depan
1. Akuntan manajemen harus fokus pada pandangan holistik dalam budaya analitik
Saran dari beberapa peneliti terdahulu adalah bahwa masalah praktis yang dihadapi oleh
akuntan manajemen dapat diselesaikan dengan melampaui batas akuntansi manajemen dan
berinteraksi dengan non-akuntan (menggabungkan metode kuantitatif kualitatif dan
berbeda). Pandangan holistik terkait dengan keputusan dan akses data yang relevan,
artinya MA harus memunculkan ide dan saran baru yang menciptakan perubahan dalam
organisasi melalui wawasan dan dampak komersial.
2. Akuntan manajemen harus fokus pada keputusan berbasis fakta yang menciptakan nilai
dan dampak
Pada pandangan analitik, keputusan tidak hanya harus didasarkan pada fakta, namun juga
harus memberi dampak dan menciptakan nilai bagi perusahaan Pada penelitian berbasis
masalah, pembuat keputusan mengidentifikasi masalah dan menggunakan model dan data
dalam mengembangkan wawasan dan kemungkinan perbaikan bagi perusahaan.
Sedangkan, pada penelitian berbasis data, data dari organisasi dikumpulkan sebelum
model dikembangkan, karena analisis data yang cermat dari pembuat keputusan yang akan
menyoroti kemungkinan peluang untuk melakukan perbaikan.
3. Akuntan manajemen harus fokus pada prediksi dan perkiraan
Akuntan manajemen harus bergeser ke tingkat analitik prediktif yang lebih maju
menggunakan pemodelan statistik dan penambangan data untuk memprediksi peristiwa
risiko untuk menilai ancaman yang muncul. Pada lingkup analitik, pemilihan dan
penggunaan KPI yang tepat (variabel dependen dan independent) mampu memfasilitasi
pengambilan keputusan yang efektif. Tujuan dari perkiraan analitik adalah untuk dapat
melacak kinerja bisnis yang diharapkan (probabilitas) sehingga keputusan yang tepat
waktu dapat diambil untuk mengatasi kekurangan terhadap target atau untuk
memaksimalkan peluang yang muncul.
4. Akuntan manajemen harus fokus pada proses pelaporan yang divisualisasikan
Akuntan manajemen memiliki peran penting membantu proses bisnis dalam
menerjemahkan wawasan data baru ke nilai perusahaan dengan menggunakan teknik
visualisasi. Akuntan manajemen harus memiliki keterampilan yang terkait dengan hasil
dari analisis dalam bentuk angka, grafik, tren, dll. Visualisasi membantu memahami data
melalui penceritaan data (awal hingga akhir) dan untuk membagikan dampak dari angka.
5. Akuntan manajemen harus memiliki keterampilan relevan yang eksplisit untuk analisis
bisnis
Hair (1998) menjelaskan bahwa jika akuntan manajemen ingin menjadi bagian dari analisa
data di masa depan dan mengamankan pekerjaan mereka, akuntan manajemen perlu
membentuk identitas profesional dan fokus pada pengembangan keterampilan yang
diperlukan atau akuntan manajemen menanggung risiko kelompok profesional lain untuk
diambil alih. Keterampilan TI dan ekonometrika yang lebih maju merupakan sebuah
keharusan, karena keunggulan kompetitif terbesar yang dapat diwujudkan perusahaan bagi
pelanggan mereka adalah ketika perhitungan diterapkan dengan cara yang baru.
Kesimpulan
Akuntansi manajemen dan penelitian akuntansi manajemen harus memanfaatkan
peluang yang ditawarkan data analitik dan mulai mengembangkan teori dan saran untuk
keputusan berbasis fakta dengan validitas eksternal yang tinggi, yaitu penelitian yang akan
membuat upaya relevan untuk praktik seperti yang diusulkan oleh banyak peneliti akuntansi.
Di masa depan, analitik bisnis dengan berbagai tekniknya untuk menangani data dalam
jumlah besar akan mencakup sebagian besar bidang dan keputusan akuntansi tradisional
seperti bauran produk, make-or-buy, profitabilitas, dan penetapan harga di tingkat
operasional maupun strategis. Big Data dan analitik bisnis akan berdampak pada praktik dan
pada penelitian, serta menghasilkan solusi baru dan menarik untuk keputusan akuntansi.
Keterbatasan dalam artikel ini adalah model BA hanyalah salah satu model realitas dan
bukan realitas itu sendiri. Artinya, kita harus terus-menerus berusaha memahami realitas
secara lebih utuh, misalnya melalui teknik soft skill sehingga model menjadi lebih bermakna.
Kedua, literatur dan kesimpulan utama didasarkan pada beberapa studi penelitian primer dan
studi empiris sekunder dari konsultan profesional.
Kritik
Artikel ini tidak memberikan saran penelitian di masa depan untuk lebih mengembangkan
wawasan mengenai bisnis analisis dan akuntansi manajemen. Selanjutnya, penelitian ini tidak
memberikan penekanan yang pasti mengenai hasil penelitian, karena hasil penelitian hanya
berdasar presepsi penulis terhadap perbandingan literatur terdahulu saja, sehingga hasilnya
cukup subjektif.
Business intelligence & analytics in management accounting
Kecerdasan bisnis dan analitik bisnis (BI & BA) akan memfasilitasi pengumpulan data,
analisis, dan penyampaian informasi serta dirancang untuk mendukung pengambilan
keputusan. Akuntansi manajemen merupakan aktivitas pendukung keputusan, sehingga
terdapat hubungan yang jelas antara BI & BA dan akuntansi manajemen. BI & BA memiliki
peran penting di perusahaan, para eksekutif perusahaan percaya bahwa analisis data dan
dukungan keputusan yang lebih baik menciptakan nilai bagi perusahaan mereka.
Conclussion
Penelitian ini meninjau lebih dari 60 artikel untuk mengevaluasi literatur mengenai
hubungan antara MA dan BI & BA. Artikel ini secara kritis meninjau dan mengevaluasi
volume dan isi literatur terdahulu dan menyoroti kesenjangan penelitian dan peluang untuk
penelitian masa depan. BI & BA berpotensi dan secara dramatis mempengaruhi keseluruhan
peran tugas dan teknik akuntan manajemen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa
jumlah artikel yang relatif rendah berfokus pada aplikasi BI & BA dalam akuntansi
manajemen. Banyak artikel konseptual yang tidak membahas tugas-tugas utama dalam
akuntansi manajemen. Kesimpulan lain dari artikel ini adalah pemahaman saat ini mengenai
perkembangan dalam akademisi akuntansi sangat terbatas. Hal ini terbilang sangat
mengkhawatirkan, mengingat potensi dampak teknologi BI & BA yang diperkirakan akan
ada pada dukungan keputusan dan pengambilan keputusan dalam organisasi.