Pendahuluan
Latar Belakang
Dengan adanya berbagai perubahan yang terjadi di dunia saat ini dimana segala hal
menjadi berkembang dengan pesat begitu pula dengan bidang industri. Revolusi Industri 4.0
Istilah ini pertama kali didengar saat Hannover Fair tepatnya pada tanggal 4 hingga 8 April
2011, yang digunakan oleh pemerintah Jerman untuk memajukan bidang industri yang ada
saat itu ke tingkat selanjutnya dengan adanya bantuan dari teknologi.
Revolusi Industri 4.0 berpengaruh besar dalam dunia Industri termasuk dalam bidang
accounting and Finance (akuntansi dan keuangan). Akuntansi memegang peranan dalam
suatu perusahaan untuk mencatan semua transaksi, baik aset, liabitas maupun ekuitas dan
membuat laporan keuangan suatu perusahaan. laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu
proses pencatatan, pengelolaan, dan pemeriksaan dari transaksi finansial dalam suatu badan
suatu badan usaha yang dirancang untuk pembuatan keputusan baik dalam maupun luar
perusahaan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan (Priyati : 2013). Menurut
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Laporan Keuangan adalah Laporan yang
menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan
dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya (IAI, 2002 : par 47).
Di era digitalisasi pada saat ini sangat sekali dibutuhkan suatu teknologi informasi
dalam dunia bisnis yang dapat menunjang kebutuhan perusahaan tersebut, terutama dalam
bidang Akuntansi atau keuangannya. PT BUMM (Bina Usaha Mandiri Misuzawa)
merupakan anak perusahaan PT Bakrie Autoparts (BA) yang bernaung dalam korporasi
BAKRIE & BROTHERS. PT BUMM yang bergerak dalam pengecoran Timah. PT BUMM
memiliki banyak partner atau rekan usaha dan transaksi dalam operasional usahanya. Dengan
banyaknya Partner dan transaksi, maka dibutuhkan suatu sistem atau aplikasi yang dapat
menyimpan dan merekam transaksi yang terjadi. Sebagau perusahan Multi nasional PT
BUMM menggunakan aplikasi akuntansi dalam pecatatan keuangan yaitu GLBM (General
Ledger PT BUMM ) dan hingga sat ini PT BUMM masih mengembangan sistem aplikasi
akuntasi untuk meningkatkan kualitas dari aplikasi GLBM.
ISI
General Ledger
General Ledger (buku besar) adalah catatan akuntansi yang mengkompilasi setiap
transaksi keuangan perusahaan untuk memberikan entri yang akurat untuk laporan keuangan.
Pembukuan double-entry membutuhkan neraca untuk memastikan bahwa jumlah debitnya
sama dengan total kredit. Membuat laporan keuangan perusahaan secara kasat mata terlihat
mudah, namun sebenarnya hal tersebut sulit di lakukan. Oleh sebab itu, tidak dapat dipungkiri
banyak perusahaan menggunakan program aplikasi akuntansi yang dapat membantu dalam
pencatatan keuangan perusahaan. Dengan aplikasi tersebut, tentunya ada beberapa hal yang
berkaitan dengan keuangan perusahaan berjalan dengan efektif dan efisien.
Fungsi General Ledger dalam dunia akuntansi sangat beragam. Gereral Ledger sangat
berperan besar dalam dunia akuntansi karena sangat membantu dalam pengawasan,
pengendalian dan membuat laporan keuangan. Seorang akuntan akan kesulitan dalam neraca
saldo apabila tidak adanya General Ledger yang bagus dan seorang akuntan akan kesulitan
juga dalam membuat laporan keuangan apabila tidak ada General Ledger.
General Ledger GLBM berfungsi juga dalam membantu rincian setiap transaksi
keuangan harian yang terjadi di perusahan. Dari rincian transaksi tersebut selanjutnya dapat
digunakan untuk berbagai jenis analisis statistik seperti pengambilan keputusan keuangan.
Sehingga General Ledger sangatlah berperan penting.
Selain fungsi diatas General Ledger GLBM juga berfungsi untuk membantu jejak
audit yang lengkap secara berurutan dan logis. Selain itu, di dalam General Ledger GLBM
terdapat data penjualan, pembelian barang, pendapatan, pengeluaran, persediaan, Utang dan piutang.
General Ledger merupakan buku besar yang didalam nya terdapat akun –akun yang
terdiri dari aset lancar, aset tetap, Liabilitas dan ekuitas. Dalam laporan ini akan berfokus
cara kerja General Ledger GLBM pada Penerimaan gudang dan AP (Account Payable).
1. Persedian
PT BUMM merupakan perusahaan manufaktur, Dalam kegiatan manufaktur, ada
beberapa jenis persediaan yaitu Bahan baku (raw material), barang dalam proses (work in
progress (WIP)), Bahan penolong dan juga barang jadi (finished goods).
Barang persedian tersebut tercatat dalam General Ledger BM PT BUUM. Dalam
General Ledger GLBM yang bertugas dalam penginputan dan pengontrolan persediaan
barang, baik barang masuk maupun keluar adalah bagian Inventori. Dalam hal ini bagian
accounting staff inventori mendapatkan data-data persdiaan barang mausk dan keluar dari
bagian gudang.
Ketika Bbarang datang dari supplier bagian gudang / warehouse bersama denan buyer
procurement dan user menerima kedatangan barang dan memeriksa kecocokan antara actual
barang dan dokumen barang dengan data di PO (Purchase Order) di sistem kemudian
menerbitkan Surat Terima Gudang (STG).
Dalam Surat Terima Gudang (STG) terdapat catatan mengenai kode voucher, PO, No
penerimaan barang dan rincian Barang yang di terima. Setelah Surat Terima Gudang di
terbitkan oleh bagian gudang, selanjutnya di serahkan ke bagian Inventori untuk di input
dalam ledger.
Berikut merupakan flowchart Flowchart Pembelian barang dan Penerimaan Gudang PT
Bina Usaha Mandiri Misuzawa yang dibuat berdasarkan dokumen SOP Pembelian PT
BUMM.
Flowchart Pembelian barang dan Penerimaan Gudang
Penerbitan kode voucher dan no Purchase order (PO) diterbitkan melalui aplikasi
General legder (GLBM).
Sama seperti aplikasi akuntansi lainnya yang menghasilkan laporan keuangan yang
terdiri dari Neraca saldo, laba, rugi, ekuitas, dan arus kas, begitu juga dengan General Ledger
BM. Namun selain laporan keuangan General Ledger juga dapat memberikan no voucher
untuk kode dokumen, data suplier, data customer, data utang, data piutang, dan sebagainya.
Kesimpulan
General Ledger (GLBM) merupakan Aplikasi akuntansi yang dibuat dan dirancang
oleh PT Bakerie Tosanjaya yang sekarang berganti nama menjadi PT Bakrie Autoparts.
Aplikasi tersebut digunakan untuk mengolah dan memproses perhitungan terkait akuntansi,
dari mengumpulkan data transaksi, hingga menghasilkan laporan keuangan secara otomatis.
Laporan keuangan merupakan suatu laporan yang sangat penting dalam dunia usaha apalagi
industri. Laporan keuangan digunakan oleh perusahaan sebagai tolak ukur dan pengambilan
keputusan bagi suatu perusahaan oleh karena itu dibutuhkan suatu teknologi informasi
akuntansi yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Karena dengan teknologi Informasi
Akuntansi yang baik akan dapat membuat kinerja suatu perusahaan efektif dan efisien.
Selama proses PKL kami menumukan masih banyak kekurangan dalam General
Ledger BM, terutama dalam akurasi perhitungannya. Ada beberapa transaksi yang
penjumlahannya tidak sesuai dengan penjumlahan dilakukan secara manual (excel) sehingga
sering sekali harus di sesuaikan dengan Microsoft Excel.
Saran
Di jaman saat ini PT BUMM harus segera mengembangakn dan meningkatkan sistem
teknologi informasi akuntansinya sehingga tidak ada kelemahan atau kekurangan yang ada
pada aplikasi saat ini digunakan (GLBM) dan agar dapat mencapai kinerja yang baik, efektif
dan efesien