Kewajiban (Liabilities) adalah kewajiban masa kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu,
yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber entitas yang
mengandung manfaat ekonomi.
Kewajiban dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :
(a) Kewajiban Jangka Pendek
Diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diperkirakan akan diselesaikan dalam
jangka waktu siklus normal operasi entitas, dimiliki untuk perdagangkan, kewajiban akan
diselesaikan dalam jangka12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Yang termasuk
kewajiban jangka pendek yaitu utang usaha, utang wesel serta utang gaji dan upah
(b) Kewajiban Jangka Panjang
Diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika tidak masuk dalam klasifikasi
kewajiban jangka pendek dan tidak akan dilunasi dengan menggunakan aset lancar. Yang
termasuk kewajiban jangka panjang yaitu utang hipotik dan utang obligasi
Pada saat menyetorkan PPN tersebut ke Kas Negara, dibuat jurnal sebagai berikut :
Utang PPN Rp 2.000.000,- -
Kas - Rp 2.000.000,-
(f) Utang Biaya (Biaya Yang Masih Harus Dibayar)
Merupakan utang yang timbul dari pengakuan akuntansi terhadap biaya-biaya yang sudah
terjadi tetapi belum dibayar, misalnya utang yang timbul dari gaji dan upah, bonus, biaya
sewa, dan lain-lain.
(1) Utang Bonus
Bonus dapat dihitung dengan dasar penjualan atau laba tergantung dari perjanjiannya,
jika bonus dihitung berdasarkan laba maka perhitungannya dilakukan dengan 3 (tiga)
cara, sebagai berikut :
(a) Bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan pajak penghasilan (PPh)
(b) Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi pajak penghasilan sebelum dikurangi
bonus
(c) Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus dan pajak penghasilan
Contoh :
(d) PT. Risa Fadila memberikan bonus untuk kepala bagian penjualan sebesar 10%
dari laba. Laba tahun 2015 sebesar Rp 1.000.000,- serta PPh sebesar 15% dari
laba bersih
Perhitungan bonus dengan masing-masing cara :
(1) Bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan PPh
Bonus = 0,10 x Rp 1.000.000,-
= Rp 100.000,-
PPh = 15% x (Rp 1.000.000,- - Rp 100.000,-)
= Rp 135.000,-
(2) Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi PPh sebelum dikurangi dengan
bonus :
Bonus = 0,10 x (Rp 1.000.000,- - Pajak)
Pajak = 0,15 x (Rp 1.000.000,- - Bonus)
Pajak dalam persamaan pertama diganti dengan persamaan kedua, maka
bonus dapat dihitung sebagai berikut :
Bonus = 0,10 x [Rp 1.000.000,- - 0,15(Rp 1.000.000,- - Bonus)]
= 0,10 x (Rp 1.000.000,- - Rp 150.000,- + 0,15 Bonus)
= Rp 100.000,- - Rp 15.000,- + 0,015 Bonus
Bonus – 0,015 Bonus = Rp 85.000,-
0,985 Bonus = Rp 85.000,-
Bonus = Rp 86.294,40
PPh dihitung dengan mengganti Bonus dari persamaan kedua sebagai berikut :
PPh = 0,15(Rp 1.000.000,- - Rp 86.294,40)
= 0,15 x Rp 913.705,60
= Rp 137.055,84
(3) Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus dan PPh :
Bonus = 0,10 (Rp 1.000.000,- - Bonus – PPh)
PPh = 0,15 (Rp 1.000.000,- - Bonus)
PPh dalam persamaan pertama diganti dengan persamaan kedua, maka
Bonus dihitung sebagai berikut :
Bonus = 0,10 [Rp 1.000.000,- - Bonus – 0,15 (Rp 1.000.000,- - B)]
= 0,10 (Rp 1.000.000,- - Bonus – Rp 150.000,- + 0,15 Bonus)
= Rp 100.000,- - 0,1 Bonus – Rp 15.000,- + 0,015 Bonus
Bonus + 0,10 Bonus – 0,015 Bonus = Rp 85.000,-
1,085 Bonus = Rp 85.000,-
Bonus = Rp 78.341,-
PPh dihitung dengan mengganti Bonus dari persamaan kedua sebagai berikut :
PPh = 0,15 (Rp 1.000.000,- - Rp 78.341) = 0,15 (Rp 921.659,-)
PPh = Rp 138.249,-
(2) Utang Gaji dan Upah
Perhitungan jumlah yang masih akan dibayar untuk gaji dan upah, bunga, sewa, dan
lain-lain dilakukan dengan dasar waktu terjadinya biaya tersebut.
Contoh :
Gaji pegawai dibayarkan tiap tanggal 5 bulan berikutnya, jika gaji dan upah bulan
Desember 2015 sebesar Rp1.200.000,- maka pada tanggal 31 Desember 2015
dibuat jurnal penyesuaian untuk mencatat utang gaji dan upah sebagai berikut :
Gaji dan upah Rp 1.200.000,- -
Utang Gaji dan Upah - Rp 1.200.000,-
1. Wesel Berbunga
Utang wesel bank jangka pendek dengan bunganya dicatat dalam akun Utang Wesel Bank,
dimana dicatat pertama kali pada saat wesel diterima sesuai nilai nominalnya. Pada saat jatuh
tempo, akun tersebut dihentikan pengakuannya dengan mengkreditkannya sebesar nilai
nominalnya.
Contoh :
Pada 1 Agustus 2014 PT. Utangan menarik utang jangka pendek dari bank dengan menandatangi
wesel bernilai nominal Rp 100.000,- bunga 12% jangka waktu 4 bulan. Pada saat jatuh tempo 1
Desember 2014 perusahaan melunasinya. Buatlah jurnal yang diperlukan !
Jurnal untuk pengakuannya sebagai berikut :
Cash 100.000 -
Bank Notes Payable - 100.000
Pada akhir tahun buku, perusahaan mengakui utang bunga berjalan, jika ada melalui jurnal
penyesuaian (adjustment). Utang bunga disajikan di neraca dengan menambahkan ke utang
wesel bank.
Contoh : (sama dengan soal diatas)
PT. Utangan tersebut menutup buku pada 31 Oktober 2014. Hitunglah utang bunga berjalan dan
buatlah jurnalnya, berikut dengan penyajiannya dalam neraca.
Bunga berjalan adalah untuk masa 3 bulan, terhitung dari 1 Agustus 2014 sampai dengan 31
Oktober 2014. Jumlah utang bunganya adalah Rp 3.000 (100.000 x 12% x 3/12).
Jurnal untuk mencatat utang bunga adalah sebagai berikut :
Interest Expense 3.000 -
Interest Payable - 3.000
(mencatat penyesuaian bunga berjalan)
Penyajian utang wesel dan bunganya di neraca per 31 Oktober 2014 adalah sebagai berikut :
Kewajiban Jangka Pendek
Utang Wesel Bank 100.000
Utang Bunga 3.000
103.000
Jurnal penyesuaian atas bunga berjalan tersebut dibalik (reversing entries) pada hari kerja
pertama tahun buku berikutnya, yakni pada 1 November 2014. Jurnal pembaliknya sebagai
berikut :
Utang Bunga 3.000 -
Beban Bunga - 3.000
(untuk mencatat pembalikan)
Pada tanggal jatuh tempo (1 Desember 2014), jurnal untuk mencatat pelunasan sama dengan
contoh sebelumnya yaitu :
Utang Wesel Bank 100.000 -
Beban Bunga 4.000 -
Kas - 104.000
(Mencatat pelunasan wesel)