PEMBAHASAN
Kerangka APV
Variasi lain dari WACC (weighted average cost of capital, atau biaya
dengan mengambil ide dari model struktur modal Modigliani Miller (MM).
perusahaan 100% saham ditambah dengan penghematan pajak dari hutang (bunga
bisa dipakai sebagai pengurang pajak). APV dengan demikian dihitung dengan
berikut ini :
1
APV = Base-case NPV + NPV dari keputusan pembelanjaan karena
Base case NPV dihitung melalui asumsi proyek dilakukan dengan menggunakan
(financing decision) tidak hanya dari penghematan pajak, tetapi juga dari sumber
Di mana :
Nilai dari proyek kepada perusahaan dapat diangap sebagai nilai dari proyek
Pada umumnya ada empat efek samping dari pembiayaan leverage yaitu :
1. Subsidi pajak terhadap utang: Ini telah dibahas di Bab 16, di mana kami
tunjukkan bahwa untuk hutang abadi nilai dari subsidi pajak adalah 𝑡𝑐 B.
(𝑡𝑐 adalah tingkat pajak perusahaan, dan B adalah nilai dari hutang) Materi
2
2. Biaya penerbitan sekuritas baru: Seperti yang akan kita bahas secara rinci
perusahaan. Para bankir ini harus diberi kompensasi atas waktu dan upaya
4. Subsidi untuk pendanaan utang: Bunga atas utang yang diterbitkan oleh
investor. Karena itu, hasil dari pembebasan utang pajak pada umumnya
pajak karena kotamadya dapat meminjam pada tingkat itu juga. Seperti
Arus kas masuk: $ 500.000 per tahun untuk masa depan tak terbatas.
Biaya tunai: 72% dari penjualan.
Investasi awal: $ 475.000.
Tc = 34%
R0 = 20%, di mana R0 adalah biaya modal untuk proyek dari sebuah perusahaan semua
ekuitas.
3
Jika proyek dan perusahaan dibiayai dengan hanya ekuitas, arus kas proyek adalah
sebagai berikut:
$92.400
= $462.000
0.20
Karena NPV negatif, proyek akan ditolak oleh perusahaan dengan 100% ekuitas.
APV = NPV + tc x B
Hal ini berarti, nilai proyek ketika dibiayai dengan hutang sama dengan nilai
proyek ketika dibiayai dengan semua ekuitas ditambah perlindungan pajak dari
utang. Karena APV menunjukkan angka positif, maka proyek harus diterima.
Dalam contoh ini, hutang adalah proporsi tetap dari nilai proyek saat ini,
bukan proporsi tetap dari investasi awal sebesar $ 475.000, sehingga konsisten
dengan tujuan rasio target utang terhadap nilai pasar, di dunia nyata. Seperti
4
contohnya, bank komersial biasanya meminjamkan kepada pengembang real
estate persentase tetap dari nilai pasar suatu proyek yang sudah dinilai (oleh
Rumusnya untuk memperhitungkan arus kas dari proyek ke pemegang ekuitas dari
arus kas dari proyek ke pemegang ekuitas dari perusahaan yang berhutang
𝑅𝑆
cash flow (LCF) langsung dari unleverage cash flow (UCF). Kuncinya di sini
adalah perbedaan antara arus kas yang diterima pemegang ekuitas pada
perusahaan yang tanpa hutang dan arus kas yang diterima para pemegang saham
5
pajak. (Pelunasan pokok tidak muncul dalam contoh ini karena utang yang
Istilah lain dari ungkapan ini adalah pembayaran bunga aftertax. Jadi,
karena UCF sebesar $ 92.400 dan pembayaran bunga aftertax adalah $ 8,331.15
(0,66 x 0,10 x $ 126,229.50), arus kas ke pemegang saham dengan hutang (LCF)
adalah:
bahwa kami berasumsi bahwa tingkat diskonto pada ekuitas tanpa leverage(𝑅0 )
adalah 0,20. Seperti yang kita lihat di bab sebelumnya, rumus untuk 𝑅𝑆 . adalah:
𝑩
Rs = R0 + ( 1 - tc ) ( R0 - RB )
𝑺
Perhatikan bahwa target rasio nilai utang sebesar 1/4 bisa menyiratkan rasio
1
Rs = 0,20 + ( 1 - 0,34 ) ( 0,20 – 0,10 )
3
Rs = 0,222
STEP 3 : Penilaian
𝐿𝐶𝐹 $84.068,85
= =$378.688,50
𝑅𝑠 0,222
6
Karena nilai investasi awal adalah $ 475.000 dan sebesar $ 126.229,5
475.000 - $ 126.229,50) dari cadangan kasnya sendiri. Nilai bersih proyek saat
ini dari adalah selisih antara nilai sekarang LCF proyek dan investasi tanpa
pinjaman adalah pembiayaan yang simultan dengan hutang dan ekuitas. Biaya
modal adalah rata-rata tertimbang dari biaya utang dan biaya ekuitas. Biaya
pinjaman,𝑅𝐵 . Namun, dengan pajak perusahaan yang sesuai biaya utang menjadi
𝑅𝑊𝐴𝐶𝐶 :
𝑆 𝐵
R = WACC 𝑅𝑆 + 𝑅𝐵 (1 − 𝑡𝐶 )
𝑆+𝐵 𝑆+𝐵
Nilai tertimbang untuk ekuitas ( S / (S + B)), dan nilai tertimbang untuk utang ( B
/ (S + B)), sama dengan rasio target. Rasio target umumnya dinyatakan dalam
nilai pasar, bukan nilai-nilai akuntansi. (Ingat bahwa kata lain untuk nilai
7
Rumus untuk mendiskontokan arus kas unleverage dari proyek (UCF) pada biaya
rata-rata tertimbang modal (𝑅𝑊𝐴𝐶𝐶 ). Nilai bersih saat ini dari proyek dapat ditulis
sebagai berikut:
∞
𝑈𝐶𝐹𝑡
∑ − 𝑖𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡
(1 + 𝑅𝑊𝐴𝐶𝐶 )𝑡
𝑡=1
Jika proyek itu berkelangsungan, maka nilai bersih saat ini adalah:
𝑈𝐶𝐹
− 𝑖𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡
𝑅𝑊𝐴𝐶𝐶
Sebelumnya telah dinyatakan bahwa rasio target utang terhadap nilai proyek
adalah 1/4 dan tarif pajak perusahaan adalah 0.34, menggambarkan bahwa biaya
=0,183
Perhatikan bahwa nilai 𝑅𝑊𝐴𝐶𝐶 adalah 0.183, lebih rendah dibanding biaya modal
ekuitas untuk sebuah perusahaan pembiayaan oleh modal ekuitas sebesar 0.20.
Hal ini selalu terjadi karena pembiayaan utang memberikan subsidi pajak yang
Sebelumnya telah ditetapkan bahwa proyek UCF sebesar $ 92.400, sehingga nilai
$92.400
= $504.918
0,183
8
2.4. PERBANDINGAN ANTARA APV, FTE, dan WACC APPROACH
value (APV) pertama-tama menilai proyek dengan dasar pembiayaan dari seluruh
modal ekuitas. Arus kas proyek setelah pajak yang seluruh pembiayaannya dari
ekuitas (disebut unleverage cash flow, atau UCF) ditempatkan sebagai pembilang
value atas pembiayaan oleh pinjaman. Yang menunjukkan bahwa NPV dari utang
kemungkinan merupakan jumlah dari empat parameter yaitu: Efek pajak, biaya
dari proyek untuk pemegang saham perusahaan leverage (LCF). LCF, merupakan
singkatan dari leverage cash flow, yaitu kas tersisa oleh pemegang saham setelah
dengan leverage, 𝑅𝑠 lebih besar dari 𝑅0 biaya modal untuk perusahaan tanpa
saham.
(WACC). Teknik ini menghitung arus kas di akhir proyek dengan asumsi semua
9
modal ekuitas dan biaya modal hutang. Keuntungan pajak dari utang tercermin
dalam penyebut karena biaya modal utang ditentukan dari pajak bersih
atas adanya pembiayaan oleh hutang dan memberikan perkiraan penilaian yang
sama. Namun, seperti yang kita lihat sebelumnya, teknik pendekatannya sangat
1. APV versus WACC: Dari ketiga pendekatan, APV dan WACC menampilkan
adanya persamaan yang besar. Kedua pendekatan ini menempatkan aliran kas
10
yang lebih halus. Di sini, tingkat diskonto diturunkan di bawah 𝑅0 . Itu bisa
yang sama.
2. Adanya entitas yang bernilai: Pendekatan FTE jauh berbeda dari dua
bawah pendekatan FTE hanya arus kas masa depan kepada para pemegang
Sebaliknya, arus kas masa depan untuk para pemegang saham yang tidak
berhutang (UCF) dinilai dalam pendekatan APV dan WACC. Jadi, karena
LCF adalah pembayaran bunga bersih, sedangkan UCF tidak, investasi awal
Dengan cara ini, pendekatan FTE menghasilkan jawaban yang sama dengan
Nilai bersih saat ini dari proyek hasilnya persis sama melalui ketiga
metode. Secara teori, ini selalu menjadi masalah. Namun, satu metode biasanya
memberikan perhitungan yang lebih mudah dari metode yang lain, dan, dalam
banyak kasus, satu atau lebih dari metode sebenarnya tidak mungkin untuk
11
Jika risiko selama proyek tetap konstan, masuk akal jika diasumsikan 𝑅0
tetap konstan selama proyek. Asumsi risiko konstan ini mungkin muncul pada
sebagian besar proyek di dunia nyata. Selain itu, jika rasio utang terhadap nilai
tetap konstan selama masa proyek, baik 𝑅𝑆 maupun 𝑅𝑊𝐴𝐶𝐶 akan tetap konstan
juga. Dalam asumsi terakhir ini, baik pendekatan FTE atau WACC memang
mudah diterapkan. Namun, jika rasio utang terhadap nilai bervariasi dari tahun ke
tahun, baik 𝑅𝑆 maupun 𝑅𝑊𝐴𝐶𝐶 juga akan bervariasi dari tahun ke tahun.
Menggunakan pendekatan FTE atau WACC ketika penyebut berubah setiap tahun
adalah perhitungan yang cukup rumit, dan ketika perhitungan menjadi rumit,
tingkat kesalahan meningkat. Dengan demikian, baik pendekatan FTE dan WACC
mendatang. Karena itu, ketika tingkat utang dapat ditentukan tepat untuk periode
tingkat utang tidak pasti, pendekatan APV menjadi lebih bermasalah. Misalnya,
ketika rasio nilai utang menjadi konstan, tingkat utang bervariasi dengan nilai
proyek. Karena nilai proyek di tahun yang akan datang tidak bisa mudah
Gunakan WACC atau FTE jika target rasio nilai utang perusahaan berlaku
sampai proyek berakhir. Gunakan APV jika tingkat utang proyek diketahui
12
Ada sejumlah situasi di mana pendekatan APV lebih disukai. Sebagai contoh,
utang tetapi dengan cepat membayar hutang selama beberapa tahun. Karena
jadwal pengurangan hutang dimasa depan diketahui ketika LBO diatur, pengurang
Pendekatan FTE hampir tidak mungkin diterapkan di sini karena nilai hutang
terhadap ekuitas tidak dapat diharapkan konstan seiring waktu. Selain itu, situasi
yang melibatkan subsidi bunga dan biaya flotasi jauh lebih mudah untuk ditangani
dengan pendekatan APV. Akhirnya, pendekatan APV jauh lebih mudah dari pada
Contoh diatas salah satu khusus. Situasi penganggaran modal yang khas
lebih mudah menerima pendekatan WACC atau FTE dari pada pendekatan APV.
Manajer keuangan umumnya berpikir mengenai rasio utang terhadap nilai target.
Jika suatu proyek lebih baik dari yang diharapkan, baik nilainya dan kapasitas
hutang jika nilai proyek itu menurun secara tak terduga. Tentu saja, karena
pembiayaan adalah pekerjaan yang memakan waktu, rasio tidak dapat disesuaikan
setiap hari atau setiap bulan. Sebaliknya, jika penyesuaian dapat diharapkan
terjadi dalam jangka panjang. Seperti yang disebutkan sebelumnya, WACC dan
pendekatan FTE lebih tepat daripada pendekatan APV ketika perusahaan berfokus
pada rasio utang terhadap nilai target. Karena itu, kami merekomendasikan
13
WACC dan pendekatan FTE, daripada pendekatan APV, yang digunakan dalam
sebagian besar situasi dunia nyata. Selain itu, para eksekutif bisnis telah
meyakinkan kami bahwa WACC adalah metode yang paling luas yang digunakan
14
2.5. Penilaian Saat Tingkat Diskonto Harus Diperkirakan
proyek dengan rasio utang terhadap nilai sebesar 25 persen (atau rasio utang
terhadap ekuitas 1/3). Saat ini ada satu perusahaan di industri widget, yaitu
Widget Amerika (AW). Perusahaan ini dibiayai dengan utang 40 persen dan
ekuitas 60 persen. Nilai beta dari ekuitas AW adalah 1.5. AW, memiliki tingkat
sebesar 10 persen. Tarif pajak perusahaan untuk keduanya adalah 0,40, premi
risiko pasar 8,5 persen, dan tingkat bunga tanpa risiko adalah 8 persen. Berapa
dapat menggunakan salah satu dari tiga pendekatan penganggaran modal: APV,
15
1. Menentukan biaya modal ekuitas AW: Pertama, tentukan biaya modal ekuitas
𝑅𝑆 = 𝑅𝐹 + 𝛽𝑋(𝑅𝑀 − 𝑅𝐹 )
nomor yang sebelumnya melalui beberapa cara karena usaha widget AW dan
WWE memiliki rasio nilai target utang yang berbeda. Pendekatan termudah
adalah menghitung biaya hipotetis dari modal ekuitas untuk AW, dengan
asumsi pembiayaan semua oleh ekuitas. Ini dapat ditentukan dari Proposisi
MM II berdasarkan pajak:
𝐵
𝑅𝑆 = 𝑅0 + (𝐼 − 𝑡𝐶 )(𝑅0 − 𝑅𝐵 )
𝑆
0,4
20.75% = 𝑅0 + 0,6 (1 − 0,4)(𝑅0 − 12%)
.1825. Tentu saja, 𝑅0 kurang dari 𝑅𝑆 karena biaya dari modal ekuitas akan
lebih sedikit ketika perusahaan tidak menggunakan leverage. Pada titik ini,
usaha mereka adalah sama dengan risiko bisnis perusahaan yang sudah ada
16
bahwa hipotesis tingkat diskon dari usaha widget WWE jika semua
𝐵
𝑅𝑆 = 𝑅0 + (𝐼 − 𝑡𝐶 )(𝑅0 − 𝑅𝐵 )
𝑆
1
19,9% = 18,25% + 3 (.60) (18,25% - 10%)
Perhatikan bahwa biaya modal ekuitas untuk usaha widget WWE, 0,199,
kurang dari biaya modal ekuitas untuk AW, .2075. Ini terjadi karena AW
memiliki rasio utang terhadap ekuitas yang lebih tinggi. (Seperti yang
𝐵 𝑆
𝑅𝑊𝐴𝐶𝐶 = 𝑅𝐵 (1 − 𝑡𝐶 ) + 𝑅
𝑆+𝐵 𝑆+𝐵 𝑆
1 3
𝑅𝑊𝐴𝐶𝐶 = 10%(1 − 0,40) + 19,9%
3+1 3+1
𝑅𝑊𝐴𝐶𝐶 = 16,425%
17
Amerika ditentukan terlebih dahulu karena biaya modal ekuitas dapat
seperti yang di sebutkan sebelumnya, APV adalah pendekatan yang lebih disukai
ketika ada sisi manfaat dan biaya sampingan terhadap utang. di samping subsidi
pajak untuk utang, baik flotasi biaya dan subsidi bunga ikut berpengaruh.
garis lurus per tahun sebesar $ 2 juta. Pendapatan tunai dikurangi biaya tunai per
tahun $ 3.500.000. tax bracket perusahaan adalah 34 persen. Tingkat bebas risiko
Initial outlay -
$10.000.000
= $2.310.000
Kami menyatakan sebelumnya bahwa APV proyek adalah jumlah dari semua nilai
bergantian.
18
All-Equity Value : Dengan asumsi proyek dibiayai dengan semua ekuitas, nilai
proyek adalah:
$680.000 1 $2.310.000 1
-$10.000.000+ 𝑋[1 − (1.10)5 ] + 𝑋[1 − (1.20)5 ] = −$513.951
0,10 0,20
Biaya awal + Penyusutan pengurang pajak + Nilai sekarang (Penghasilan tunai - Biaya tunai)
buku ini. Perhatikan bahwa Penyusutan pengurang pajak dihitung pada tingkat
tanpa risiko 10 persen (atau kadang-kadang pada tingkat yang lebih tinggi).
Pendapatan dan pengeluaran dihitung pada tingkat yang lebih tinggi dari 20
persen.
Sebuah perusahaan all-equity jelas akan menolak proyek ini karena NPV -
$513,951. Dan ekuitas biaya flotasi (belum disebutkan) hanya akan membuat
NPV lebih negatif. Namun, pembiayaan utang dapat menambahkan nilai yang
selama lima tahun, tanpa amortisasi sebesar $ 7.500.000 setelah biaya flotasi
dengan tingkat bebas risiko 10 persen. Biaya flotasi adalah biaya yang dibayarkan
ketika saham atau utang diterbitkan. Biaya ini dapat berupa, biaya pengacara,
mengubah NPV dari proyek biasa. Kami melihat efek hutang selanjutnya.
Biaya Flotasi : Mengingat biaya flotasi 1 persen dari hasil kotor, sehingga:
19
$ 7,500,000 = (1 -0.01) × Hasil kotor = 0.99 × Hasil kotor
$7.500.000 $7.500.000
= = $7.575.758
1 − 0,01 0,99
Biaya flotasi $ 75.758 diterima oleh perantara seperti investasi bankir. Biaya
flotasi dibayarkan segera tetapi dipotong dari pajak dengan melakukan amortisasi
dengan metode garis lurus selama masa pinjaman. Arus kas dari biaya flotasi
Deduction $75.758
5
$15.152 $15.152 $15.152 $15.152
= $15.152
Arus kas yang relevan dari biaya flotasi dicetak tebal. Ketika dihitung pada 10
$ 5,152 × 𝑃𝑉𝐼𝐹𝐴50,10=$19.530
20
Nilai bersih saat ini dari proyek setelah biaya flotasi utang tetapi sebelum manfaat
utang adalah:
Subsidi Pajak: Bunga harus dibayarkan atas hasil bruto dari pinjaman, meskipun
perantara yang menerima biaya flotasi. Karena hasil kotor dari pinjaman adalah $
proceeds
$7.575.758
= $757.576
= $500.000
Repayment of $7.575.758
debt
Arus kas yang relevan tercantum dalam huruf tebal di tabel sebelumnya. yaitu (1)
pinjaman yang diterima, (2) biaya bunga tahunan setelah pajak, dan (3)
21
pembayaran utang. Perhatikan bahwa disertakannya hasil kotor pinjaman sebagai
Nilai bersih sekarang dari pinjaman hanyalah jumlah dari nilai bersih saat ini dari
NPV (pinjaman)= = Jumlah Nilai saat ini dari Nilai saat ini pembayaran
dipinjam pembayaran bunga setelah pinjaman
pajak
$500.000 1 $7.575.758
$976.415 = + $7.575.758 − 𝑋[1 − (1.10)5 ] −
0,10 (1,10)5
Nilai sekarang yang disesuaikan dari proyek dengan pembiayaan ini yaitu:
7.500.000 (bersih).
mempertimbangkan dua dari tiga efek tambahan utang (biaya flotasi dan subsidi
pajak) sejauh ini. selanjutnya memeriksa pinjaman lain di mana efek ketiga
muncul.
Enterprises dianggap menguntungkan secara sosial dan negara bagian New Jersey
22
memberi perusahaan pinjaman $ 7.500.000 dengan bunga 8 persen. Selain itu,
semua biaya flotasi ditanggung oleh negara. Jelas, perusahaan akan memilih
pinjaman ini lebih dari yang sebelumnya di hitung. Berikut adalah arus kas dari
pinjaman:
Loan $7.500.000
received
paid $7.500.000
= $600.000
taxinterest $600.000
=$396.000
Repayment $7.500.000
of debt
Arus kas yang relevan tercantum dalam huruf tebal di tabel sebelumnya.
$396.000 1 $7.500.000
$1.341.939 = + $7.500.000 − 𝑋[1 − (1.10)5 ] −
0,10 (1,10)5
Arus kas dalam Persamaan diatas dihitung pada 10 persen meskipun perusahaan
meminjam dengan bunga 8 persen, karena itu adalah tingkat pasar yang adil. 10
persen adalah tingkat di mana perusahaan bisa meminjam tanpa manfaat dari
subsidi. NPV pinjaman bersubsidi lebih besar dari NPV pinjaman sebelumnya
23
karena perusahaan sekarang meminjam pada tingkat di bawah pasar yaitu 8
Net present value dari proyek dengan pembiayaan utang bersubsidi adalah sebagai
berikut:
yang disesuaikan. Pendekatan itu dimulai dengan present value dari proyek untuk
ditambahkan.
𝐷𝑒𝑏𝑡
𝛽𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = 𝛽𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 (1 + )
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
Hubungan antara beta dari perusahaan yang tidak berhutang dan beta dari modal
(1 − 𝑡𝑐 )𝐷𝑒𝑏𝑡
𝛽𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = (1 + )𝛽𝑢𝑛𝑙𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑟 𝑓𝑖𝑟𝑚
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
24
ketika (1) korporasi dikenakan pajak pada tingkat tC dan (2) hutang memiliki beta
nol.
yang berhutang, 𝛽𝑢𝑛𝑙𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑟 𝑓𝑖𝑟𝑚 < 𝛽𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 . rumus diatas cukup mirip dengan
rumus sebelumnya. Karena beta dari modal pinjaman harus lebih besar dari beta
peningkatan skala. Nilai pasar hutang perusahaan adalah $ 100 juta, dan nilai
pasar dari ekuitas perusahaan adalah $ 200 juta. Utang tersebut dianggap tanpa
bahwa nilai beta dari modal perusahaan 2. Tingkat bebas risiko adalah 10 persen,
dan premium pasar yang diharapkan 8,5 persen. Berapa tingkat diskonto proyek
Unlevered Beta:
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
𝑋𝛽 = 𝛽𝑈𝑛𝑙𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑓𝑖𝑟𝑚
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 + (1 − 𝑡𝑐 ) 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
25
$200 𝑚𝑖𝑙𝑖𝑜𝑛
𝑋 2 = 1,50
$200 𝑚𝑖𝑙𝑙𝑖𝑜𝑛 + (1 − 0,34)𝑋$100 𝑚𝑖𝑙𝑙𝑖𝑜𝑛
sebagai berikut:
Nilai diskon:
𝑅𝑆 = 𝑅𝐹 + 𝛽 𝑋 𝑅𝑀 − 𝑅𝐹
meningkatkan skala, kita mulai dengan beta dari perusahaan pendanaan sendiri.
Jika proyek tidak meningkatkan skala, kita bisa mulai dengan beta ekuitas proyek
beta perusahaan dengan rumus diatas SML dapat digunakan untuk menentukan
Lebih Banyak Beta perusahaan tanpa hutang The J. Lowes Corporation, yang
proyek dengan rasio utang terhadap nilai, 0,5 (atau, setara dengan rasio utang
Ketiga pesaing dalam industri baru ini saat ini tanpa pinjaman modal,
dengan beta 1,2, 1,3, dan 1.4. Dengan asumsi tingkat bebas risiko 5 persen, premi
26
risiko pasar 9 persen, dan tingkat pajak perusahaan 34 persen,berapa NPV
proyek?
2. Menghitung beta levered untuk proyek baru J. Lowes: Dengan asumsi beta
unleveragenya sama untuk proyek baru ini seperti pada pesaing yang ada.
Beta Levered:
(1 − 𝑡𝑐 )𝐷𝑒𝑏𝑡
𝛽𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = (1 + )𝛽𝑢𝑛𝑙𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑟 𝑓𝑖𝑟𝑚
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
(1 − 0,34)1
2,16 = (1 + ) 𝑋1,3
1
Nilai diskon:
𝑅𝑆 = 𝑅𝐹 + 𝛽 𝑋 𝑅𝑀 − 𝑅𝐹
4. Menghitung WACC untuk proyek baru: Rumus untuk menentukan biaya rata-
𝐵 𝑆
𝑅𝑊𝐴𝐶𝐶 = 𝑅𝐵 + (1 − 𝑡𝐶 ) + 𝑅𝑆
𝑉 𝑉
1 1
0,139 = 𝑋 0.05 𝑋 0,66 + 𝑋 0,244
2 2
27
5. Menentukan nilai proyek: Karena arus kas abadi, NPV proyek adalah:
𝑈𝐶𝐹
− 𝑖𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡
𝑅𝑊𝐴𝐶𝐶
$300.000
− $1 𝑚𝑖𝑙𝑙𝑖𝑜𝑛 = $1,16 𝑚𝑖𝑙𝑙𝑖𝑜𝑛
0.139
28
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
perusahaan dengan dan tanpa Pinjaman modal. Dalam tiga bagian terakhir kita
harus menggunakan utang. makalah ini telah membahas tiga metode untuk
𝑈𝐶𝐹𝑡 = Arus kas proyek pada tanggal t kepada para pemegang saham dari
perusahaan tanpa hutang.
𝑅0 = Biaya modal untuk proyek di perusahaan tanpa hutang.
2. Metode Aliran ke ekuitas (FTE):
∞
𝐿𝐶𝐹𝑡
∑ − 𝑖𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 − 𝑎𝑚𝑚𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑏𝑜𝑟𝑟𝑜𝑤𝑒𝑑
(1 + 𝑅𝑠 )𝑡
𝑡=1
𝐿𝐶𝐹𝑡 = Arus kas proyek pada tanggal t kepada para pemegang saham perusahaan
pendanaan dengan hutang.
𝑅0 = Biaya modal ekuitas dengan pendanaan hutang.
3. Metode Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC):
29
∞
𝑈𝐶𝐹𝑡
∑ − 𝑖𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡
(1 + 𝑅𝑊𝐴𝐶𝐶 )𝑡
𝑡=1
30