PUISI LAMA
Merupakan jenis puisi yang sangat terikat
BEBERAPA CIRI
dengan aturan. o Diwariskan secara turun-menurun
Aturan pada puisi lama berhubungan o Termasuk ke dalam bagian sastra lisan karena
dengan keterikatannya pada jumlah kata disampaikan dari mulut ke mulut.
dalam satu baris, jumlah baris dalam satu
bait, jumlah suku kata, rima dan juga irama. o Tidak diketahui siapa pengarangnya (anonim).
Jenis-Jenis Puisi Lama
Pantun
Peribahasa Syair
Mantra
PUISI Gurindam
LAMA
Seloka Karmina
Talibun
PANTUN
PANTUN
Jenis lain
Ciri-ciri Jenis
• Terdiri atas 4 baris • Pantun anak-anak : pantun bersuka
• Setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku cita, pantun berduka cita • Pantun jenaka
kata
• Pantun teka-teki
• Bersajak a-b-a-b • Pantun orang muda : pantun
• Baris pertama dan kedua disebut sampiran perkenalan, pantun berkasih-kasihan,
pantun berceraian
• Baris ketiga dan keempat disebut isi
Dari mana hendak ke mana Ikan dimasak nasi ditanak Berlayar berkelok-kelok
Dari kota hendak ke udik Burung dara membuat sarang Sauh dibongkar di tempat tenang
Kalau boleh abang bertanya Makan tak enak tidur tak nyenyak Yang tinggal hati tak elok
Siapa nama adik yang cantik Hanya teringat dinda seorang Yang pergi hati tak tenang
PANTUN
PANTUN BERKASIH- PANTUN
PERKENALAN KASIHAN PERCERAIAN
• Nenek ke pasar membeli
nangka
Pantun • Membeli nangka dengan
Nasihat
mangga
• Jadilah insan berhati mulia
• Baik hati dan berbudi bahasa
.
CIRI GURINDAM
❖ Tiap bait terdiri atas dua larik (kalimat)
❖ Kedua kalimat membentuk kalimat majemuk
❖ Hubungan antara kalimat pertama dan kalimat kedua
adalah hubungan sebab akibat
❖ Isi gurindam terletak pada larik kedua
❖ Kebanyakan berisi nasihat atau pelajaran
Talibun merupakan jenis puisi lama yang jumlah barisnya selalu genap: 6,
8, 10, 12, dst. (bahkan sampai 20).
Baris 2 dan baris 4 bait pertama akan menjadi baris 1 dan baris 3 bait kedua, dst.
Dst.
MANTRA
Mantra dianggap sebagai puisi lama yang paling tua yang digunakan dalam
upacara atau ritual tertentu dan untuk tujuan tertentu. Mantra diucapkan oleh
dukun/pawang dan harus dihafal, tidak boleh dicatat atau ditulis agar daya magis
mantra tersebut tidak hilang. Isi dan tujuan penggunaan mantra dapat
menggambarkan kepercayaan suatu masyarakat pada saat itu. Mantra juga
merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak bisa dipahami melalui setiap
bagiannya.
MANTRA
Mantra diartikan sebagai susunan kata
yang berunsur puisi (seperti rima dan Terlepas dari berbagai isi dan fungsi yang ada di dalamnya, mantra digolongkan
irama) yang dianggap mengandung ke dalam puisi lama karena strukturnya bercirikan puisi, yaitu adanya unsur rima
dan irama saat dibacakandan pengulangan kata.
kekuatan gaib, biasanya diucapkan oleh
dukun atau pawang untuk menandingi
kekuatan gaib yang lain.
KARAKTERISTIK
dianggap mengandung daya terdiri atas beberapa rangkaian mengandung rayuan dan
magis kata yang memiliki irama perintah
Untuk Untuk
perlindungan Pembunuhan
CONTOH Mantra Pengasih Bini
PERIBAHASA •
.
Berfungsi sebagai nasihat atausindiran.
Peribahasa Arti
Ada air ada ikan Dimanapun seseorang itu berusaha tentu ada rejekinya
Emas disangka loyang Orang yang miskin disangka jahat, ternyata sangat baik
Referensi
• Braginsky, V.I. 1998. Yang Indah Berfaedah dan Kamal: Sejarah Sastra Melayu
dalam Abad 7-19. Jakarta: INIS.
• Fang, Liaw Yock. 2011. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik. Jakarta: Obor.
• Karim, Maizar. 2015. Menyelisik Sasrtra Melayu. Yogyakarta: Histokultura.
• Kristantohadi, Didik. 2010. Peribahasa Lengkap dan Kesusastraan Melayu Lama.
Jakarta: Taboramedia.
• Nursito. 2000. Ikhtisar Kesusastraan Indonesia. Yogyakarta: Adicita
• Sugiarto, Eko. 2015. Mengenal Sastra Lama. Yogyakarta: Penerbit Andi
• Windstedt, Richard. 1958. A History of Classical Malay Literature. Source: Journal
of the Malayan Branch of the Royal Asiatic Society , June, 1958, Vol. 31, No. 3
(183), pp. 3-259, https://www.jstor.org/stable/41503140
• Wahyuni, Ristri. 2014. Kitab Lengkap Puisi, Prosa, dan Pantun Lama. Yogyakarta:
Saufa.
SEMANGAT BELAJAR