Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PERFORMANCE PROFILING ATLET SEPAKBOLA

DISUSUN OLEH :

1. Attariq Zulfan Akbar (200631734028)


2. Muhammad Syarif Hidayatullah (200631634045)
3. Musa Alam Albasa (200631634043)
4. Nathan Loverdo Rasrendiya (200631634056)
5. Thoyib Prayogo (200631634046)

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2022
PENDAHULUAN

Sepakbola adalah olahraga beregu yang mengandalkan skill, taktik, dan mental untuk
mencapai prestasi yang telah ditargetkan. Pencapaian penampilan puncak dalam olahraga
sepak bola tidak terlepas dari aspek-aspek utama yang saling mendukung satu dengan yang lain
dan saling menyumbangkan peranannya kepada pencapaian prestasi. (Mardhika & Dimyati,
2015) teknik, kondisi fisik, pengembangan taktik, dan mental dalam perkembangan sepakbola
modern saat ini harus dipelajari dengan benar, mendalam, cermat dan ilmiah. Oleh karena itu
seorang atlet atau olahragawan sepak bola harus berlatih dengan sungguh-sungguh.

Aspek mental merupakan aspek yang sangat penting yang dibutuhkan hampir di seluruh
cabang olahraga. Untuk meningkatkan prestasi maksimal tidak hanya dibutuhkan kemampuan
fisik, teknik, taktik, atau strategi, tetapi latihan mental memegang peranan penting untuk
menghasilkan mental yang baik. (Mardhika & Dimyati, 2015) Dalam penelitian psikologi
olahraga telah mengungkapkan bahwa latihan mental sangat penting dalam pengembangan
kepercayaan diri atlet untuk mendapat prestasi yang telah ditargetkan atau yang ingin dicapai.
(Aulia & M., 2020) Strategi dan mental sangat diperlukan dalam menghadapi pertandingan.
Persiapan mental yang tepat harus diberikan kepada Atlet. Karena mental berfungsi sebagai
pendorong, pengontrol, pengendali dan memerintahkan untuk melakukan aktivitas motorik.
Atlet yang memiliki mental yang baik diharapkan dapat meraih prestasi yang maksimal.

Sebagai seoarang pelatih harus bisa untuk mengetahui kondisi mental skill yang dimiliki
oleh atlet, dan pelatiha harus bisa membimbing serta membina agar atlet tersebut bisa
meningkatkan mental skill yang mereka miliki. (Tjung Hauw Sin, 2016) oleh karena itu setiap
tahun atau bahkan setiap bulan pelatih harus memiliki atau mengetahui data performance
profiling yang dimiliki oleh atlet, agar pelatih bisa mengetahui bagaiaman kondisi mental atlet
tersebut selama berada dalam pelatihan atau sesudah menjalani sebuah pertandingan. Dengan
mengetahui data tersebut maka pelatih dapat menganalisis dan menerapkan metode apa yang
akan diterapkan oleh pelatih untuk meningkatkan mental skill yang dimiliki oleh atlet yang
nantinya akan menjadi faktor untuk bisa meraih prestasi yang maksimal atau meraih pretasi
dengan target yang telah ditentukan.
ANALISIS PERFORMANCE PROFILING

Analisis performance ini dibutuhkan oleh pelatih untuk mengetahui mental skills yang
dimiliki oleh atlet dan jika mental skills tersebut mengalami penurunan maka pelatih dan atlet
bisa berdiskusi untuk bisa menemukan hal apa yang bisa dilakukan dan latihan apa yang cocok
untuk diterapkan untuk meningkatkan mental skills tersebut. Berikut ini adalah data pemain
sepakbola dengan spesialisasi posisinya, atlet melakukan self rating sendiri dan pelatih juga
melakukan penilaian tersebut menurut pelatih itu sendiri. Hasil dari penilaian tersebut akan
dibandingkan, apabila mengalami gap atau perbedaan maka hal tersebut harus dianalisis dan
didiskusikan oleh pelatih dan atlet.

Ada 8 mental skills yang dibutuhkan untuk pemain sepakbola ini, yaitu

1. Motivasi meraih prestasi


2. Kesadaran diri
3. Harga diri
4. Kepercayaan diri
5. Berpikir produktif
6. Manajemen waktu
7. Disiplin
8. Manajemen emosi

Dari 8 mental skills tersebut atlet akan melakukan self rating dan pelatih juga melakukan rating
pada atlet tersebut. Akan ada 4 pemain yang akan melakukan self rating mental skills masing-
masing, yaitu Attariq Zulfan Akbar yang berposisi sebagai bek kanan, Muhammad Syarif
Hidayatullah yang berposisi sebagai penyerang, Nathan Loverdo Rasrendiya yang berposisi
sebagai penyerang, dan yang terakhir adalah Thoyib Prayogo yang berposisi sebagai gelandang,
dan yang menjadi pelatih adalah Musa Alam Albasa. Nilai rating dari masing-masing jenis
mental skills adalah 10, dan berikut adalah data dari performance rating mental skills dari
masing-masing atlet dan juga dari pelatih

1. Attariq Zulfan Akbar (posisi sebagai Back kanan)

N JENIS MENTAL SKILLS PENILAIAN DARI ATLET PENILAIAN DARI PELATIH


O
1 Motivasi meraih prestasi 10 9
2 Kesadaran diri 9 8
3 Harga diri 10 8
4 Kepercayaan diri 8 10
5 Berpikir produktif 7 7
6 Manajemen waktu 7 8
7 Disiplin 8 9
8 Manejemen emosi 7 5

Grafik dari penilaian diatas :

Akbar sebagai Back Kanan


Penilaian sebagai atlet Penilaian dari atlet
Motivasi meraih prestasi
Manajemen emosi 10 Kesadaran diri

Disiplin 0 Harga diri

Manajemen waktu Kepercayaan diri


Bepikir porduktif

2. Muhammad Syarif Hidayatullah (posisi sebagai penyerang)

N JENIS MENTAL SKILLS PENILAIAN DARI ATLET PENILAIAN DARI PELATIH


O
1 Motivasi meraih prestasi 10 10
2 Kesadaran diri 9 8
3 Harga diri 10 9
4 Kepercayaan diri 8 10
5 Berpikir produktif 7 9
6 Manajemen waktu 8 6
7 Disiplin 8 7
8 Manejemen emosi 8 6
Grafik dari penilaian diatas :
Syarif sebagai Penyerang
Penilaian sebagai atlet Penilaian dari Pelatih
Motivasi meraih prestasi
10
Manajemen emosi Kesadaran diri

Disiplin 0 Harga diri

Manajemen waktu Kepercayaan diri

Bepikir porduktif

3. Nathan Loverdo Rasrendiya (posisi sebagai penyerang)

N JENIS MENTAL SKILLS PENILAIAN DARI ATLET PENILAIAN DARI PELATIH


O
1 Motivasi meraih prestasi 8 9
2 Kesadaran diri 7 7
3 Harga diri 10 8
4 Kepercayaan diri 9 7
5 Berpikir produktif 8 6
6 Manajemen waktu 7 5
7 Disiplin 7 7
8 Manejemen emosi 6 5
Grafik dari penilaian diatas :
Nathan Sebagai Penyerang
Penilaian dari Nathan sebagai Atlet Penilaian dari Pelatih
Motivasi meraih prestasi
10
Manajemen emosi Kesadaran diri

Disiplin 0 Harga diri

Manajemen waktu Kepercayaan diri

Bepikir porduktif

4. Thoyib Prayogo (posisi sebagai gelandang)

N JENIS MENTAL SKILLS PENILAIAN DARI ATLET PENILAIAN DARI PELATIH


O
1 Motivasi meraih prestasi 7 8
2 Kesadaran diri 8 9
3 Harga diri 8 9
4 Kepercayaan diri 7 5
5 Berpikir produktif 7 6
6 Manajemen waktu 8 9
7 Disiplin 9 8
8 Manejemen emosi 9 10
Grafik dari penilaian diatas :
Thoyib sebagai Gelandang
Penilaian sebagai atlet Penilaian dari pelatih
Motivasi meraih prestasi
10
Manajemen emosi Kesadaran diri

Disiplin 0 Harga diri

Manajemen waktu Kepercayaan diri

Bepikir porduktif

1. Attariq Zulfan Akbar

Dari data dan grafik diatas maka didapat anlisis dari setiap pemain adalah sebagai
berikut, yang pertama adalah dari Akbar berposisi sebagai back kanan, dimulai dari penilaian
jenis mental skills motivasi meraih prestasi disitu Akbar memberi penilaian kepada dirinya
sendiri adalah 10 sedangkan pelatih memberi nilai kepada Akbar adalah 9, kemudian yang
berikutnya adalah kesadaran diri, atlet memberi penilaian untuk dirinya sendiri adalah 9, dan
dari pelatih memberikan penilaian 8, kemudian jenis mental skills harga diri, atlet memberikan
nilai untuk dirinya sendiri adalah 10 dan pelatih memberikan penilaian 9, selanjutnya penilaian
tentang kepercayaan diri atlet memberikan penilaian terhadap dirinya sendiri adalah 8
sementara pelatih memberikan nilai 10, selanjutnya ada berpikir produktif, atlet memberikan
penilaian terhadap dirinya sendiri adalah 7 dan pelatih juga memberi nilai 7, kemudian ada
manajemen waktu, atlet memberikan penilaian terhadap dirinya sendiri adalah 7 dan pelatih
memberi nilai 8, yang berikutnya adalah disiplin, atlet memberi penilaian terhadap diri sendiri
adalah 8 sedangkan pelatih memberi nilai 9, yang terakhir adalah manajemen emosi atlet
memberi penilaian terhadap dirinya sendiri adalah 7 sedangkan pelatih memberikan nilai 5.

Dengan adanya beberap gap atau jarak penilaian yang dilakukan oleh atlet dan pelatih,
maka dari sini harus ada pelatihan dari pelatih tentang mental skills yang dimiliki atlet tersebut,
dan nilai yang diberikan oleh pelatih yang paling rendah adalah manajemen emosi, hal ini tentu
perlu ditingkatkan oleh pelatih dan juga atlet agar nantinya atlet bisa meraih prestasi puncak
yang telah ditargaetkan sebelumnya. Dan dari tim pelatih juga harus bisa menambah latihan
mental pada atlet misalnya dengan menambah motuvasi atlet dengan memberi hukuman atau
hadiah, agar atlet tersebut terpacu dan akhirnya dapat meraih prestasi.

2. Muhammad Syarif Hidayatullah

Dari data dan grafik diatas maka didapat anlisis dari setiap pemain adalah sebagai berikut,
yang pertama adalah dari Syarif yang berposisi sebagai penyerang, dimulai dari penilaian jenis
mental skills motivasi meraih prestasi disitu Syarif memberi penilaian kepada dirinya sendiri
adalah 10 sedangkan pelatih memberi nilai kepada Syarif adalah 10 juga, kemudian yang
berikutnya adalah kesadaran diri, atlet memberi penilaian untuk dirinya sendiri adalah 9, dan
dari pelatih memberikan penilaian 8, kemudian jenis mental skills harga diri, atlet memberikan
nilai untuk dirinya sendiri adalah 10 dan pelatih memberikan penilaian 9, selanjutnya penilaian
tentang kepercayaan diri atlet memberikan penilaian terhadap dirinya sendiri adalah 8
sementara pelatih memberikan nilai 10, selanjutnya ada berpikir produktif, atlet memberikan
penilaian terhadap dirinya sendiri adalah 7 dan pelatih juga memberi nilai 9, kemudian ada
manajemen waktu, atlet memberikan penilaian terhadap dirinya sendiri adalah 8 dan pelatih
memberi nilai 6, yang berikutnya adalah disiplin, atlet memberi penilaian terhadap diri sendiri
adalah 8 sedangkan pelatih memberi nilai 7, yang terakhir adalah manajemen emosi atlet
memberi penilaian terhadap dirinya sendiri adalah 8 sedangkan pelatih memberikan nilai 6.

Dari hasil tersebut terdapat beberapa perbedaan pula antara penilaian dari atlet dan
pelatih, hal ini bisa terjadi karena atlet berpikiran bahwa ia telah mampu untuk mengendalikan
mental skills yang ia miliki namun penilaian dari pelatih sang atlet belum mampu untuk
mengendalikan atau menerapkan mental skills pada dirina sendiri, oleh sebab itulah peran
pelatih disini sangat penting sebagai Pembina dan pelatih terhadap atlet agar atlet dapat
memaksimalkan potensi yang ia miliki dan mendapat prestasi yang maksimal pula, apabila
pelatih bisa melatih mental skills atlet maka nantinya atlet akan mampu meraih prestasi
puncak.

3. Nathan Loverdo Rasrendiya

Dari data dan grafik diatas maka didapat anlisis dari setiap pemain adalah sebagai berikut,
yang pertama adalah dari Nathan berposisi sebagai penyerang, dimulai dari penilaian jenis
mental skills motivasi meraih prestasi disitu Nathan memberi penilaian kepada dirinya sendiri
adalah 8 sedangkan pelatih memberi nilai kepada Nathan adalah 9, kemudian yang berikutnya
adalah kesadaran diri, atlet memberi penilaian untuk dirinya sendiri adalah 7, dan dari pelatih
memberikan penilaian 7, kemudian jenis mental skills harga diri, atlet memberikan nilai untuk
dirinya sendiri adalah 10 dan pelatih memberikan penilaian 8, selanjutnya penilaian tentang
kepercayaan diri atlet memberikan penilaian terhadap dirinya sendiri adalah 9 sementara
pelatih memberikan nilai 7, selanjutnya ada berpikir produktif, atlet memberikan penilaian
terhadap dirinya sendiri adalah 8 dan pelatih juga memberi nilai 6, kemudian ada manajemen
waktu, atlet memberikan penilaian terhadap dirinya sendiri adalah 7 dan pelatih memberi nilai
5, yang berikutnya adalah disiplin, atlet memberi penilaian terhadap diri sendiri adalah 7
sedangkan pelatih memberi nilai 7, yang terakhir adalah manajemen emosi atlet memberi
penilaian terhadap dirinya sendiri adalah 6 sedangkan pelatih memberikan nilai 5.

Dari data tersebut ada pula data penilaian yang memiliki gap atau perbedaan antara atlet
dan pemain, tentunya hal ini harus bisa diatasi oleh pelatih dengan memberi pelatihan lebih
terhadap mental skills yang dimiliki pemain yang menurut pemain itu masih bernilai rendah,
dengan pelatihan dari mental skills yang maksimal maka nantinya potensi yang dimiliki pemain
ini akan bisa mencapai untuk prestasi puncak atau bahkan juara.

4. Thoyib Prayogo

Dari data dan grafik diatas maka didapat anlisis dari setiap pemain adalah sebagai berikut,
yang pertama adalah dari Thoyin berposisi sebagai gelandang, dimulai dari penilaian jenis
mental skills motivasi meraih prestasi disitu Thoyib memberi penilaian kepada dirinya sendiri
adalah 7 sedangkan pelatih memberi nilai kepada Thoyib adalah 8, kemudian yang berikutnya
adalah kesadaran diri, atlet memberi penilaian untuk dirinya sendiri adalah 8, dan dari pelatih
memberikan penilaian 9, kemudian jenis mental skills harga diri, atlet memberikan nilai untuk
dirinya sendiri adalah 8 dan pelatih memberikan penilaian 9, selanjutnya penilaian tentang
kepercayaan diri atlet memberikan penilaian terhadap dirinya sendiri adalah 7 sementara
pelatih memberikan nilai 5, selanjutnya ada berpikir produktif, atlet memberikan penilaian
terhadap dirinya sendiri adalah 7 dan pelatih juga memberi nilai 6, kemudian ada manajemen
waktu, atlet memberikan penilaian terhadap dirinya sendiri adalah 8 dan pelatih memberi nilai
9, yang berikutnya adalah disiplin, atlet memberi penilaian terhadap diri sendiri adalah 9
sedangkan pelatih memberi nilai 8, yang terakhir adalah manajemen emosi atlet memberi
penilaian terhadap dirinya sendiri adalah 9 sedangkan pelatih memberikan nilai 10.

Dari data diatas dapat dilihat pada beberapa jenis mental skills dari atlet mengalami gap
atau perbedaan penilaian antara atlet itu sendiri dengan pelatih, ada beberapa yang memiliki
gap atau perbedaan yang cukup besar, hal ini tentunya bisa diatasi oleh pelatih dengan
memberi pelatiha-pelatihan terhadap mental skills atlet dengan memberi beberapa metode
latihan mental skills, agar atlet dapat mencapai performa maksimal dan mendapat prestasi
puncaknya.
KESIMPULAN

Dari data-data diatas dan juga penjelasan yang telah diberikan dapat disimpulkan bahwa
penilain dari atlet dan pelatih mengalami beberapa perbedaan, dan perbedaan atau jarak atau
gap tersebut harus bisa disamakan oleh pelatih agar atlet dapat mencapai performa maksimal
dan meraih prestasi puncak karena mental skills merupakan faktor penting yang digunakan
atlet untuk mencapai sebuha prestasi selain skill dan juga strategi dan kondisi fisik.
DAFTAR PUSTAKA

Aulia, P., & M., P. R. (2020). Pengaruh Latihan Mental Terhadap Kepercayaan Diri Atlet
Sepakbola Akademi Persegat Padang Pariaman. Jurnal Psikologi, Universitas Negeri
Padang, 4(2017), 44–45.

Mardhika, R., & Dimyati, D. (2015). Pengaruh Latihan Mental Dan Keyakinan Diri Terhadap
Keberhasilan Tendangan Penalti Pemain Sepak Bola. Jurnal Keolahragaan, 3(1), 106–116.
https://doi.org/10.21831/jk.v3i1.4973

Tjung Hauw Sin. (2016). persiapan mental training atlet dalam menghadapi pertandingan. 61–
73.

Anda mungkin juga menyukai