BAB 2
PINTU SORONG DAN AIR LONCAT
(SLUICE GATE AND HYDRAULIC JUMP)
2.1 PENDAHULUAN
Pintu sorong adalah sekat yang dapat diatur bukaannya. Pintu sorong atau
biasa praktikan sebut pintu air merupakan suatu alat untuk mengontrol aliran pada
saluran terbuka. Pintu menahan air di bagian hulu dan mengizinkan aliran ke arah
hilir melalui bawah pintu dengan kecepatan tinggi (JMK Dake,1983).
Aliran di hulu pintu setelah pintu sorong adalah aliran subkritis.
Kemudian, aliran air mengalami percepatan ketika melewati bagian bawah pintu
atau sekat. Akibat percepatan yang dialami, aliran berubah secara tiba-tiba dari
subkritis menjadi superkritis. Di lokasi yang lebih hilir, aliran akan mengalami
semacam shock yang membuatnya kembali menjadi aliran subkritis. Pada lokasi
terjadinya perubahan aliran superkritis menjadi aliran subkritis secara tiba-tiba
tersebut, akan terjadi peristiwa yang biasa disebut dengan lompatan hidrolik
(hydraulic jump). Air loncat atau lompatan hidrolik biasanya sengaja dibuat untuk
meredam energi dan memperlambat aliran sehingga tidak menggerus dasar
saluran. Secara fisik pintu sorong dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Profil Aliran pada Pintu Sorong dan Air Loncat
23
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
24
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
25
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
Besarnya debit teori (Bernoulli) untuk percobaan pintu sorong dan air
loncat dapat diturunkan dari persamaan sebagai berikut:
bY 2gY0
Qr 1 (2.2)
Y1
Y Y
0 1
Debit Aktual (Qa) diperoleh dengan memasukkan harga koefisien
kecepatan (Cv) dan koefisien kontraksi (Cc) ke dalam persamaan (2.2), sehingga
persamaan tersebut menjadi :
Y1 Qa
Cc dan Cv
Y2 Qr
bC0 C v 2 gY0
Qa (2.3)
C 0Yg
1
Y
0
Dimana :
g = Pecepatan gravitasi = 981 cm/detik²
b = Lebar saluran = 9,7 cm
26
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
Gaya dorong yang bekerja pada pintu sorong akibat tekanan hidrostatis
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Fh 0.5g (Y0 Yg ) 2 (2.4)
h Y0 Yg
Sedangkan gaya dorong lainnya yang bekerja pada pintu sorong dapat
dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
y02 Q 2 y
Fg 0,5 g y1 2 1 2 1 1
2
(2.5)
y1 b y1 y 0
Dimana :
g = Percepatan gravitasi = 981 cm/detik²
b = Lebar saluran = 9,7 cm
27
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
(2.7)
Dimana :
Fra = Bilangan froude di hulu air loncat (titik a)
3. Energi yang hilang akibat adanya air loncat dapat dihitung degan
persamaan sebagai berikut :
y ya
3
Δh
g
(2.8)
4 ya yb
4. Kedalaman kritis (Yc) dan energi minimum (Eminimum)
Menentukan kedalaman kritis dilakukan dengan persamaan 2.9 sedangkan
energi minimum ditentukan dengan persamaan 2.10, yaitu :
1
3
Em inimum yc (2.10)
2
28
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
29
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
Keterangan :
30
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
Keterangan :
a. Grafik ini digunakan untuk menentukan pada perbandingan Yg/Yo
berapa akan dihasilkan nilai Cv yang maksimum dan minimum.
b. Gunakan trendline polynomial pangkat 3 supaya dapat terlihat nilai Cv
yang maksimum dan minimum.
3. Hubungan Fg / Fh dengan Yg / Yo
Keterangan :
a. Grafik ini digunakan untuk menunjukan pengaruh bukaan pintu
sorong terhadap ketahanan pintu sorong (Fg) tehadap gaya hidrostatis
(Fh). Idealnya perbandingan nilai Fg dengan nilai Fh adalah 1.
b. Gunakan trendline regresi linear dengan set intercept = 1. Hal ini
dilakukan untuk dapat melihat perbandingan nilai Fg dan Fh pada saat
pintu sorong ditutup penuh (Yg = 0).
31
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
32
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
33
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Tabel 2.2 Perhitungan Pintu Sorong dengan Debit Tetap, Yg Berubah
Pintu Sorong (cm) Qa Qt Fg Fh
No Cc Cv Yg/Y0 Fg/Fh
Yg Y0 Y1 Y2 (cm3/s) (cm3/s) (gr.cm/s) (gr.cm/s)
1 1,700 9,000 1,400 5,700 1078,954 1678,708 0,824 0,643 31306,254 26138,745 0,189 1,198
2 1,900 7,700 1,500 5,500 1078,954 1636,098 0,789 0,659 21336,527 16500,420 0,247 1,293
3 2,100 6,800 1,600 5,500 1078,954 1612,911 0,762 0,669 15511,643 10835,145 0,309 1,432
4 2,300 6,400 1,700 5,700 1078,954 1642,508 0,739 0,657 13328,534 8245,305 0,359 1,616
5 2,400 5,400 1,800 5,500 1078,954 1556,400 0,750 0,693 8131,299 4414,500 0,444 1,842
34
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
35
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
2.8.2 Pintu Sorong dan Air Loncat untuk Percobaan Debit Berubah, Yg
Tetap
Data-data yang diperoleh dalam percobaan pintu sorong dan air loncat
untuk debit berubah dan Yg tetap adalah sebagai berikut :
b = 9,70 cm
g = 981 cm/s2
Tabel 2.5 Data Pintu Sorong dan Air Loncat Debit Berubah, Yg Tetap
Manometer Pintu Sorong Air Loncat
No
H1 H2 ΔH Y0 Y1 Y2 Xa Ya Xb Yb
1 4,000 9,200 4,900 13,200 2,800 6,000 357,500 2,200 364,000 3,800
2 4,400 8,900 4,200 10,000 2,100 5,800 339,500 2,200 351,500 3,500
3 4,400 8,700 4,000 8,300 1,900 5,800 319,000 2,200 327,000 3,500
4 4,600 8,500 3,600 7,600 1,700 5,500 289,000 2,200 302,000 3,000
5 5,000 8,300 3,000 5,100 1,100 5,000 267,500 2,100 271,500 2,500
36
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Manometer Pintu Sorong Qa Qt Fg Fh
No Cc Cv Yg/Y0 Fg/Fh
H1 H2 ΔH Y0 Y1 Y2 (cm3/s) (cm3/s) (gr.cm/s) (gr.cm/s)
1 4,000 9,200 4,900 13,200 2,800 6,000 1194,184 2992,575 1,647 0,399 77354,386 64868,625 0,129 1,192
2 4,400 8,900 4,200 10,000 2,100 5,800 1105,599 1956,619 1,235 0,565 41999,700 33790,545 0,170 1,243
3 4,400 8,700 4,000 8,300 1,900 5,800 1078,954 1590,768 1,118 0,678 26998,601 21366,180 0,205 1,264
4 4,600 8,500 3,600 7,600 1,700 5,500 1023,586 1367,062 1,000 0,749 21828,692 17074,305 0,224 1,278
5 5,000 8,300 3,000 5,100 1,100 5,000 934,402 728,842 0,647 1,282 5548,012 5670,180 0,333 0,978
Tabel 2.6 Perhitungan Pintu Sorong dengan Debit Berubah, Yg Tetap
37
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
Tabel 2.8 Perhitungan Energi Spesifik dengan Debit Berubah, Yg Tetap (Q1)
Energi Spesifik Debit Berubah Yg Tetap
b q A E y
9,700 123,112 49,470 5,397 5,100
9,700 123,112 47,530 5,222 4,900
9,700 123,112 45,590 5,050 4,700
9,700 123,112 43,650 4,881 4,500
9,700 123,112 41,710 4,718 4,300
9,700 123,112 39,770 4,560 4,100
9,700 123,112 37,830 4,408 3,900
9,700 123,112 35,890 4,264 3,700
9,700 123,112 33,950 4,131 3,500
9,700 123,112 32,010 4,009 3,300
9,700 123,112 30,070 3,904 3,100
9,700 123,112 28,130 3,819 2,900
9,700 123,112 26,190 3,760 2,700
9,700 123,112 24,250 3,736 2,500
9,700 123,112 22,310 3,760 2,300
9,700 123,112 20,370 3,852 2,100
9,700 123,112 18,430 4,040 1,900
9,700 123,112 16,490 4,373 1,700
9,700 123,112 14,550 4,933 1,500
9,700 123,112 12,610 5,871 1,300
9,700 123,112 10,670 7,484 1,100
9,700 123,112 8,730 10,437 0,900
9,700 123,112 6,790 16,465 0,700
38
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
Tabel 2.9 Perhitungan Energi Spesifik dengan Debit Berubah, Yg Tetap (Q2)
39
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
Tabel 2.10 Perhitungan Energi Spesifik dengan Debit Berubah, Yg Tetap (Q3)
40
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
Tabel 2.11 Perhitungan Energi Spesifik dengan Debit Berubah, Yg Tetap (Q4)
41
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
Tabel 2.12 Perhitungan Energi Spesifik dengan Debit Berubah, Yg Tetap (Q5)
42
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
b Y1 2 g Y0
Qt =
Y1
1
Y0
43
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
5. Perhitungan Fg
Data-data :
g = 981,000 cm2/s
Y1 = 1,400 cm
Y0 = 9,000 cm
Qa = 1078,954 cm3/s
b = 9,700 cm
44
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
6. Perhitungan Fh
Data-data :
Y0 = 9,000 cm
Yg = 1,700 cm
G = 981,000 cm2/s
Maka dapat dihitung :
Fh = 0,5. .g.(Y0 – Yg)2
= 0,5. 1. 981,000. (9,000 – 1,700)2
= 26138,745 gr.cm/s
7. Perhitungan Yg/Yo
Data-data :
Yg = 1,700 cm
Yo = 9,000 cm
Maka dapat dihitung :
Yg 1,700
=
Y0 9,000
= 0,189
45
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
8. Perhitungan Fg/Fh
Data-data :
Fg = 31306,254 gr.cm/s
Fh = 26138,745 gr.cm/s
Maka dapat dihitung :
Fg 31306 ,254
=
Fh 26138 ,745
= 1,198
2. Perhitungan Fa
Data-data :
Qa = 1078,954 cm3/s
b = 9,700 cm
g = 981,000 cm
Ya = 2,200 cm
46
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
1078,954
=
9,700 2,200 981 2,200
= 1,088
5. Perhitungan ∆H
Data-data :
Ya = 2,200 cm
Yb = 3,700 cm
47
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
ΔH =
Yb Ya 3
4 Yb Y a
=
3,700 2,2003
4 3,700 2,200
= 0,104 cm
6. Perhitungan Yc
Data-data :
Qa = 1078,954 cm3/s
b = 9,700 cm
g = 981,000 cm
Maka dapat dihitung :
1
Qa 2 3
Yc = 2
2.g.b
1
1078,954 2 3
=
2.981.9,700
2
= 2,328 cm
7. Perhitungan Em
Data-data :
Yc = 2,328cm
Maka dapat dihitung :
3
Em = Yc
2
3
= .2,328
2
= 3,492 cm
48
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
8. Perhitungan L/Yb
Data-data :
L = 5,300 cm
Yb = 3,700 cm
Maka dapat dihitung :
L 5,300
=
Yb 3,700
= 1,432
49
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
b Y1 2 g Y0
Qt =
Y1
1
Y0
50
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
5. Perhitungan Fg
Data-data :
g = 981,000 cm2/s
Y1 = 2,800 cm
Y0 = 13,200 cm
Qa = 1194,184 cm3/s
b = 9,700 cm
Maka dapat dihitung :
Y0 2 ρ Q 2 Y1
Fg = 0,5 ρ g Y1 2 2 1 2 1
Y1 b Y1 Y0
2 13,20
2
1 1194,184 2 2,80
= 0,5 1 981 2,80 1 1
9,70 2,80 13,20
2 2
2,80
= 77354,386 gr.cm/s
6. Perhitungan Fh
Data-data :
Y0 = 13,200 cm
Yg = 1,700 cm
g = 981,000 cm2/s
Maka dapat dihitung :
Fh = 0,5.ρ.g.(Y0 – Yg)2
= 0,5.1.981,000.(13,200 – 1,700)2
= 64868,625 gr.cm/s
7. Perhitungan Yg/Yo
Data-data :
Yg = 1,700 cm
Y0 = 13,200 cm
51
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
8. Perhitungan Fg/Fh
Fg = 77354,386 gr.cm/s
Fh = 64868,625 gr.cm/s
Maka dapat dihitung :
Fg 77354 ,386
=
Fh 64868 ,625
= 1,192
52
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
2. Perhitungan Fa
Data-data :
Qa = 1194,184 cm3/s
b = 9,700 cm
g = 981,000 cm/s2
Ya = 2,200 cm
Maka dapat dihitung :
Qa
Fa =
b.Ya g.Ya
1194 ,184
=
9,700 2,200 981 2,200
= 1,205
5. Perhitungan ∆H
Data-data :
Ya = 2,200 cm
Yb = 3,800 cm
Maka dapat dihitung :
Yb Ya 3
ΔH =
4 Y b Ya
=
3,800 2,2003
4 3,800 2,200
= 0,122 cm
6. Perhitungan Yc
Data-data :
Qa = 1194,184 cm3/s
b = 9,700 cm
g = 981,000 cm/s2
Maka dapat dihitung :
1
Qa 2 3
Yc = 2
2.g.b
1
1194,184 2 3
= 2
2.981.(9,700)
= 2,491 cm
7. Perhitungan Em
Data-data :
Yc = 2,491 cm
54
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
8. Perhitungan L/Yb
Data-data :
L = 6,500 cm
Yb = 3,800 cm
Maka dapat dihitung :
L 6,500
=
Yb 3,800
= 1,711
55
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
Cc vs Yg/Y0
1.000
0.800
y = 8,652x3 - 6,3134x2
0.600 + 0,9677x + 0,8071
R² = 0,996
Cc
Cc vs Yg/Y0
0.400
Poly. (Cc vs Yg/Y0)
0.200
0.000
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500
Yg/Y0
56
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
Cv vs Yg /Y0
0.750
0.600
y = 17,076x3 - 15,915x2
+ 4,8633x + 0,1758
0.450 R² = 0,951
Cv
0.300 Cv vs Yg/Y0
Poly. (Cv vs Yg/Y0)
0.150
0.000
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500
Yg/Y0
57
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
Fg/Fh vs Yg/Y0
2.000
1.600
y = 1.6172x + 1
R² = 0.8354
1.200
Fg/Fh
Fg/Fh vs Yg/Y0
0.800 Linear (Fg/Fh vs Yg/Y0)
0.400
0.000
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500
Yg/Y0
58
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
(Yb/Ya)Ukur vs (Yb/Ya)Teori
2.000
1.600
(Yb/Ya) Ukur
1.200 y = 1.3703x
R² = -0.101
(Yb/Ya) Ukur vs
0.800 (Yb/Ya) Teori
Linear ((Yb/Ya) Ukur
0.400 vs (Yb/Ya) Teori)
0.000
1.000 1.050 1.100 1.150
(Yb/Ya) Teori
59
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
L/Yb vs Fra
4.000
3.000
L/Yb
2.000
1.000
0.000
0.000 0.500 1.000 1.500
Fra
60
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
Em vs Yc
7.500
6.000
4.500
Yc
energi spesifik
3.000 y=E
GARIS KRITIS
1.500
0.000
0.000 4.000 8.000 12.000 16.000
Em
61
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
Cc vs Yg/Y0
2.000
1.600
y = -237,37x3 + 177,99x2
- 46,622x + 5,2024
1.200 R² = 0,9957
Cc
Cc vs Yg/Y0
0.800
Poly. (Cc vs Yg/Y0)
0.400
0.000
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400
Yg/Y0
62
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
Cv vs Yg /Y0
1.500
y = 72,64x3 - 43,803x2
+ 12,163x - 0,5956
1.200 R² = 0,9999
0.900
Cv
Cv vs Yg/Y0
0.600
Poly. (Cv vs Yg/Y0)
0.300
0.000
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400
Yg/Y0
63
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
Fg/Fh vs yg/y0
1.500
1.200
y = 0.7047x + 1
R² = -0.975
0.900
Fg/Fh
Fg/Fh vs Yg/Y0
0.600
Linear (Fg/Fh vs Yg/Y0)
0.300
0.000
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400
Yg/Y0
64
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
(Yb/Ya)Ukur vs (Yb/Ya)Teori
2.000
y = 6,157x
R² = 0,2812
1.600
(Yb/Ya) Ukur
1.200
0.000
0.000 0.400 0.800 1.200 1.600 2.000
(Yb/Ya) Teori
65
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
L/YB VS FRA
5.000
4.000
3.000
L/YB
2.000
1.000
0.000
0.000 0.500 1.000 1.500
FRA
66
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
Em vs Yc
6.000
4.000
Energi Spesifik (Q1)
Garis Kritis
y=E
0.000
0.000 5.000 10.000 15.000 20.000
Em
67
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Bab 2 Pintu Sorong dan Air Loncat Laporan Praktikum Hidrolika
2.11 KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, praktikan dapat mengetahui
sifat aliran yang melewati pintu sorong. Pada pintu sorong, pengoperasian tinggi
bukaan pintu sorong menentukan nilai debit aliran (Q), serta menentukan pula
tinggi dari hulu dan hilir aliran.
Dari data yang diperoleh dapat praktikan ketahui nilai koefisien kecepatan
(Cv) dan koefisien kontraksi (Cc) dengan menggunakan rumus yang sudah
ditetapkan. Selain itu, praktikan juga dapat menghitung besarnya gaya-gaya yang
bekerja pada pintu sorong, yaitu Fg dan Fh untuk setiap percobaan yang dilakukan.
Diperoleh kesimpulan, bahwa untuk percobaan dengan debit tetap, nilai Fg dan Fh
akan semakin besar pada saat tinggi bukaan pintu sorong semakin kecil
(berbanding terbalik), sedangkan untuk percobaan dengan debit berubah, semakin
besar debit (Q) yang diberikan akan semakin besar pula nilai Fg dan Fh
(berbanding lurus).
Praktikan juga dapat mengetahui profil aliran air loncat. Profil aliran air
loncat ditunjukan dengan harga bilangan Froude, serta ditentukan berdasarkan
balok berpenampang (end sill). Pembentukan air loncat sangat dipengaruhi oleh
kedalaman air di hilir pintu sorong (Y1). Semakin rendah nilai Y1 akan
menghasilkan air loncat yang semakin tinggi.
Dari data yang diperoleh, praktikan dapat menghitung nilai besarnya
kehilangan energi (ΔH) akibat air loncat yang terjadi. Selain itu, praktikan juga
dapat menghitung kedalaman kritis (Yc) dan energi minimum (Em). Nilai Yc
berbanding lurus dengan nilai Em yang dihasilkan.
68
Kelompok 2 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma