net/publication/331222887
CITATIONS READS
0 7,691
2 authors, including:
Weman Suardy
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Indonesia, Bogor
20 PUBLICATIONS 25 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Weman Suardy on 20 February 2019.
MEGA SELVIA
WEMAN SUARDY
ABSTRAK
PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik adalah perusahaan yang bergerak di bidang
otomotif pembuatan part-part plastik yang di supply ke beberapa customer diantaranya PT. Astra
Honda Motor (AHM).
Dalam menangani bisnis tersebut perusahaan perlu memiliki prosedur yang digunakan
sebagai pedoman. Prosedur adalah suatu kegiatan yang melibatkan beberapa orang dalam satu
departement atau lebih. Prosedur ini dibuat sebagai acuan penanganan order (pesanan) dari
pelanggan sehingga dapat terlaksana dengan baik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur penanganan order part di PT.
Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik terhadap customer PT. Astra Honda Motor (AHM) dan
mengetahui Kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang ada di perusahaan.
Hasil yang didapat adalah PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik memiliki prosedur
penanganan order yang dimulai dari staff marketing dengan menerima informasi pesanan berupa
purchase order yang dikirim secara online oleh customer kemudian di input kedalam sebuah sistem
dan di distribusikan ke bagian PPC untuk dilakukan planning produksi serta jadwal pengiriman ke
customer. PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik juga memiliki beberapa kekuatan, kelemahan,
peluang serta ancaman yang harus dihadapi seiring dengan persaingan di industri otomotif yang
semakin ketat.
BAB I
PENDAHULUAN
Produksi sepeda motor PT.Astra Honda Motor (AHM) pada tahun pertama sebanyak
1500 unit kendaraan, melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun berikutnya dan terus
berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu modal
transportasi andalan di Indonesia. PT Astra Honda Motor (AHM) terus berkarya menghasilkan
sarana transportasi roda dua yang menyenangkan, aman, nyaman, dan ekonomis sesuai
dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
PT.Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik merupakan perusahaan komponen
otomotif terkemuka di Indonesia yang saat ini berperan sebagai pemasok bagi PT Astra
Honda Motor (AHM). Pemasok memproduksi dan mendistribusikan part-part plastik untuk
kendaraan roda dua. Perusahaan tersebut turut serta meramaikan pasar industri sepeda
motor di Indonesia yang saat ini persaingannya terasa semakin ketat. Setiap produsen motor,
baik dalam maupun luar negeri berusaha untuk mengambil alih pasar dengan pengembangan
strateginya masing-masing. Untuk itu PT Astra Honda Motor (AHM) merakit dan
memproduksi kendaraan roda dua untuk memenuhi kebutuhan konsumen sebagai sarana
transportasi.
Dengan semakin tingginya keinginan masyarakat akan kendaraan, maka PT. Astra
Honda Motor (AHM) memesan part-part plastik kepada PT.Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira
Plastik, untuk kemudian dirakit oleh PT. Astra Honda Motor (AHM) menjadi kendaraan roda
dua maupun roda empat dengan berbagai macam produk Honda.
Kendaraan bermerek Honda sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai
kendaraan yang memiliki kualitas sangat baik. Honda terbukti secara melegenda tertanam
dalam image masyarakat sebagai sepeda motor paling handal, paling irirt pemakaian, juga
stylish penampilannya. Design body motor Honda yang menyerupai motor balap dengan
kapasitas mesin yang lebih rendah disukai berbagai kalangan, terutama para remaja pria.
Tidak puas dengan sasaran itu, sekarang ini Honda sukses untuk mencapai banyak
konsumen wanita dengan terus memproduksi motor jenis matic yang lebih mudah digunakan
jika dibandingkan dengan motor manual yang harus menggunakan pemindahan gigi serta
kopling dalam penggunaannya. Tidak hanya wanita, motor jenis ini pun sudah banyak
digunakan oleh semua kalangan, tanpa memandang gender dikarenakan kemudahan
pemakaian nya.
3
Tidak dapat dipungkiri, setiap model baru keluaran dari Honda pasti langsung dengan
mudah diminati oleh masyarakat. Mesin motor 4/tak serta motor matic Honda terkenal
dengan bahan bakar nya yang irit dan mesin yang daya tarik nya lebih maksimal dibanding
merk lain. Maka tak heran jika total penjualan sepeda motor merk Honda pada tahun 2011
menduduki peringkat pertama penjualan motor dunia dengan penjualan yang mencapai
4.276.136 (unit) per bulan, dan semakin meningkat jumlahnya hingga hari ini.
Saat ini banyak persaingan merk-merk sepeda motor dan saling berlomba-lomba
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan kendaraan. Untuk
mempertahankan penjualan dan meningkatkan pembelian kendaraan bermotor merk Honda,
maka PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik menerima pesanan part (komponen)
berbahan dasar plastik atas permintaan dari PT. Astra Honda Motor (AHM). Part yang
dimaksud biasanya berupa mirror atau spion motor, seat bottom atau jok motor, cover
radiator, cover handle front, dan sebagainya. Hal ini ditujukan agar jumlah motor terus
tersedia di pasaran agar kebutuhan konsumen dapat terpenuhi.
1. Bagaimana prosedur penanganan order Part di PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira
Plastik terhadap customer PT. Astra Honda Motor (AHM)
2. Bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di PT. Astra
Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik.
2. Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada di PT.
Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik.
Penulis melakukan kerja praktek pada PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik
Plant 1 yang terletak di Jalan Raya Jakarta-Bogor km 51,3 Ciluar Bogor 16710. Kerja praktek
tersebut dilaksanakan setiap hari kerja yaitu Senin s/d kamis pukul 07:30 s/d 16:30 dan jumat
pukul 07:30 s/d 16:50 Yang dimulai sejak tanggal 25 Maret 2013 s/d 21 Juni 2013,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Produksi
Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang
terjangkau oleh kemampuan mereka. Karena itu manajemen perlu berkonsentrasi
pada peningkatan efisiensi produksi dan efisiensi distribusi.
2. Konsep Produk
Konsep ini berpegang teguh pada anggapan bahwa konsumen akan menyenangi
produk yang menawarkan mutu, penampilan, maupun keistimewaan dibandingkan
produk sejenis.
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan menekankan pada anggapan bahwa konsumen tidak akan membeli
produk, jika organisasi tidak melakukan usaha-usaha promosi dan penjualan.
4. Konsep pemasaran
Menurut konsep ini, kunci untuk mencapai keberhasilan sasaran organisasi ini adalah
kejelian dalam menentukan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran, serta
mengupayakan pemenuhan kepuasan yang lebih baik ketimbang apa yang dilakukan
pesaing.
5. Konsep pemasaran kemasyarakatan
Menurut konsep ini tugas organisasi berhubungan dengan penentuan kebutuhan,
keinginan, serta minat pasar sasaran dan untuk memberikan kepuasan yang lebih
efisien dan efektif daripada pesaing dengan cara mempertahankan atau
meningkatakan kesejahteraan konsumen dan masyarakat secara keseluruhan.
menjalankan suatu fungsi tertentu. Dengan adanya prosedur yang memadai maka dapat
dilakukan pengendalian terhadap aktivitas perusahaan dan pada saat suatu prosedur telah
ditetapkan untuk diterapkan maka apabila tidak melaksanakan prosedur tersebut dapat
dianggap sebagai pelanggaran.
Pengertian prosedur menurut Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi (2001,5)
menyatakan bahwa “Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan
secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”.
Menurut Mulyadi kegiatan klerikal (clerical operation) terdiri dari kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
1. Menulis
Menulis data mengenai tanggal, kode barang, jenis, kuantitas, harga satuan, harga
total, dan nama pramuniaga.
2. Menggandakan
Menggandakan faktur penjualan tunai dengan cara mengisi formulir tersebut lebih dari
satu lembar.
3. Menghitung
Menghitung perkalian harga satuan dengan kuantitas serta jumlah harga
yang harus dibayarkan oleh pembeli.
4. Memberi kode
Memberi kode dengan cara mencantumkan kode buku pada faktur penjualan tunai.
Sedangkan Dr. Zaki Baridwan, M.Sc dalam buku Sistem Akuntansi (2006,3)
menjelaskan bahwa ”Suatu urutan-urutan pekerjaan klerikal (clerical), biasanya melibatkan
beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan
yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.
Menurut Drs. Narko, dalam buku Sistem Akuntansi (2004,1), ”Prosedur diartikan
sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi elemen-elemen (dikatakan sub sistem)
yang berusaha mencapai tujuan tertentu.
Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian dari prosedur
adalah suatu urutan pekerjaan yang melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau
lebih yang menjadi suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi elemen-elemen (sub sistem)
7
2. Organizing
a. Mendapatkan instruksi kerja yang dapat dimengerti oleh bawahan mengenai
bagaimana tanggung jawab setiap prosedur pada masing-masing bagian atau
divisi, terutama pada saat pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan bagian-
bagian lain. Misalnya, bagian atau divisi yang terlibat dalam inventarisasi barang-
barang kantor suatu perusahaan adalah bagian sarana dan prasarana serta bagian
keuangan. Dan bagaimana proses penyelesaian suatu pekerjaan.
b. Dihubungkan dengan alat-alat yang mendukung pekerjaan kantor serta dokumen
kantor yang diperlukan pegawai baru dan pegawai lama.
c. Mengakibatkan arus pekerjaan kantor menjadi lebih baik dan lebih lancar serta
menciptakan konsistensi kerja.
3. Staffing-leading
Membantu atasan dalam memberikan training atau dasar-dasar instruksi kerja bagi
pegawai baru dan pegawai lama. Prosedur mempermudah orientasi bagian pegawai
9
baru. Sedangkan bagi pegawai lama, training juga diperlukan apabila pegawai lama
harus menyesuaikan diri dengan metode dan teknologi yang baru, atau mendapat
tugas baru yang masih asing sama sekali. Dengan demikian pegawai akan terbiasa
dengan prosedur-prosedur yang baku dalam suatu pekerjaan rutin di kantor yang
berisi tentang cara kerja dan kaitannya dengan tugas lain.
a. Atasan perlu mengadakan counselling bagi bawahan yang bekerja tidak sesuai
dengan dengan prosedur. Penyebab ketidaksesuaian harus diketahui dan atasan
dapat memberikan pengarahan yang dapat memotivasi pegawai agar mau
memberikan kontribusi yang maksimal bagi kantor.
b. Mempermudah pemberian penilaian terhadap bawahan.
4. Coordination
a. Menciptakan koordinasi yang harmonis bagi tiap departemen.
b. Menetapkan dan membedakan antara prosedur-prosedur rutin dan prosedur-
prosedur independen.
1. Bersifat formal, artinya prosedur tersebut diakui oleh semua orang dalam organisasi.
2. Tertulis
3. Prosedur hendaknya selalu terbaharui, artinya selalu up to date dengan
perkembangan organisasi yang aktif dan dinamis.
Menurut Moekijat (1995:108), prosedur perkantoran ditulis dalam buku pedoman
kantor, daftar tugas, atau dalam formulir lepas. Di dalam buku pedoman kantor (buku
pedoman prosedur) atau formulir lepas tersebut dimuat instruksi-instruksi tertulis mengenai
apa yang harus dilakukan, bagaimana pekerjaan dilakukan, bilamana pekerjaan dilakukan,
dimana pekerjaan dilakukan, dimana pekerjaan dilakukan, dan memberi informasi tentang
sistem yang membantu organisasi.
Persiapan Order
Persiapan order merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi
yang dibutuhkan mengenai produk atau jasa yang diinginkan, khususnya produk dan jasa
yang ingin dibeli konsumen. Persiapan-persiapan meliputi sebagai berikut :
1. Mempersiapkan dokumen order dan juga sistem pelaksanaannya
11
Pengiriman Order
Pemindahan atau pengiriman informasi order adalah proses lanjut dari aktivitas proses
order, pengiriman pesan informasi order dari satu tempat ke tempat diman order tersebut
dapat ditangani dan dapat dilakukan secara manual dan dapat melalui media telekomunikasi
(elektronik). Transmisi secara manual dapat dilakukan melalui pos atau lewat kurir,
sedangkan cara elektronik saat ini sangat populer dilakukan melalui telepon bebas biaya,
website, EDI (Electronic Data Interchange), ataupun komunikasi melalui satelit.
Waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan informasi order pada sistem pemrosesan
order sangatlah penting, tergantung dari metode yang dipilih. Cara atau metode yang manual
dapat dikatakan sebagai metode yang paling lambat. Transfer informasi melalui media
elektronik dengan bermacam cara, seperti yang telah disebutkan diatas lebih diminati karena
lebih cepat.
Pencatatan Order
Merupakan pencatatan semua order yang masuk atau diterima, termasuk pendapatan
prioritas dari order-order yang masuk tersebut.
Aktivitas Pencatatan Order terdiri dari:
1. Memeriksa keakuratan, kebenaran dari order yang diterima. Meliputi: item barang,
jumlah barang, spesifikasi, dan harganya.
2. Memeriksa keberadaan barang yang di order
3. Mempersiapkan penundaan pesanan (back order) bila barang yang dipesan tidak
tersedia.
4. Menawarkan, mendiskusikan dan menyetujui sistem pembayaran yang disepakati
oleh kedua belah pihak antara produsen dan pelanggan.
12
Pelaksanaan Order
Menggambarkan kegiatan fisik yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan pelanggan,
antara lain:
1. Mendapatkan item barang yang dipesan,
2. Mengepak barang-barang yang dipesan untuk dikirimkan,
3. Menyiapkan jadwal atau schedule angkutan untuk pengiriman, dan
4. Menyiapkan dokumen-dokumen pengiriman.
Pelaksanaan order ini harus dicocokkan dengan data-data dari order. Termasuk waktu
yang dijanjikan. Dalam pemenuhan order harus memperhatikan penetapan prioritas order.
Strategi penetapan prioritas order yang biasa digunakan, antara lain sebagai berikut :
1. First Come, First served (First Receipt, First Processed), yaitu pelayanan
berdasarkan yang lebih dahulu.
2. Shorted processing of time, yaitu pemesanan yang dapat dipenuhi dengan cepat
diselesaikan lebih dahulu. Artinya, pemenuhan
pesanan dilihat dari berapa lama untuk menyiapkan pesanan tersebut, jika waktunya
prosesnya pendek maka pemesanan tersebut didahulukan.
3. Specified priority number, yaitu pesanan yang memiliki nomor prioritas yang
spesifik.
4. Earliest promised delivery date, yaitu waktu atau pengiriman paling awal yang telah
dijanjikan.
5. Penanganan Material
Penanganan material berhubungan dengan setiap aspek gerakan atau aliran
bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi dalam pabrik atau gudang.
9. Transportasi
Fungsi transportasi berhubungan dengan bagian luar dalam departemen logistik
dengan bagian finansial atau biaya pengiriman, engineering (pengemasan,
transportasi peralatan) , manajemen persediaan (bahan baku, komponen, gudang
jadi) produksi (pengiriman tepat waktu), marketing atau sales (standar pelayanan
pelanggan) dan pergudangan (supply peralatan, penjadwalan).
Menurut Yolanda Siagian (2005) Pemilihan sistem untuk pemrosesan order hanya
satu bagian bentuk pertimbangan. Ada beberapa faktor yang dapat mempercepat atau
memperlambat waktu pemrosesan order. Faktor-faktor ini adalah hasil dari prosedur
operasional, kebijakan pelayanan konsumen, dan transportasi.
1. Prioritas Proses
Persiapan prioritas order mempengaruhi waktu pemrosesan order. Prioritas proses
ini memperlihatkan tingkat kepentingan pesanan dan kesepakatan yang dilakukan.
Beberapa perusahaan mengutamakan daftar pelanggan sebagai cara
mengalokasikan sumber waktu, kapasitas, dan usaha. Order dengan prioritas tinggi
akan memberikan pemerosesan yang istimewa, sedangkan order dengan prioritas
rendah menyediakannya pada proses selanjutnya.
yakni pesanan yang dilakukan untuk mengetahui apakah pemasok barang tersebut
memuaskan atau tidak dalam melayani pesanannya. Sebelum melakukan pemesanan,
pembeli telah meminta brosur, quotation, atau selebaran (leaflet).
Banyaknya pesaing dalam dunia bisnis memerlukan suatu bentuk produk yang
berbeda satu sama lainnya. Produk suatu perusahaan haruslah memiliki suatu keunggulan
ataupun kelebihan dibandingkan produk yang dihasilkan perusahaan lain, dalam hal ini
perusahaan pesaing.
Suatu produk tidak dapat dilepaskan dari pemuasan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Suatu produk juga tidak dapat dikatakan memiliki nilai jual jika produk tersebut
tidak menarik bagi konsumen untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai produk tersebut,
para ahli mempunyai gambaran tentang definisi produk itu sebagai berikut:
Produk menurut Kotler dan Amstrong “A product as anything that can be offered to a
market for attention, acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or need”.
Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan
konsumen.
Pengertian produk (product) menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346) adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, digunakan,atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas
sesuatu yang bisa ditawarkan
sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan
kebutuhan dan kegiatan konsumen. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai
persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk
dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.
Pengertian produk menurut Kotler (2002:3) Produk memiliki pengertian yang luas yaitu
segala sesuatu yang ditawarkan, dimilki, digunakan, atau dikonsumsikan sehingga dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan termasuk di dalamnya adalah fisik, jasa, orang,
tempat, organisasi serta gagasan.
20
Menurut Philip Kotler (2004,136) Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi agar
dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.
Menurut Tjiptono secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari
produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan
organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan
kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli.
Menurut Tjiptono (2001) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari,dibeli, dan digunakan atau dikonsumsi pasar
sebagai pemenuh kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Sedangkan pengertian produk itu sendiri menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty
Oesman (2002:71) terbagi dalam beberapa pengertian, yaitu Pengertian Produk adalah:
1. Dalam pengertian sempitnya, produk adalah sekumpulan sifat-sifat fisik dan kimia
yang berwujud yang dihimpun dalam suatu bentuk yang serupa dan yang telah
dikenal.
2. Dalam pemgertian secara luas, produk adalah sekelompok sifat-sifat yang berwujud
(tangible) dan tidak berwujud (intangible) yang di dalamnya sudah tercakup warna,
harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer dan pelayanan yang diberikan
produsen dan pengecer yang dapat diterima konsumen sebagai kepuasan yang
ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan konsumen.
3. Secara umumnya, produk itu diartikan secara ringkas sebagai segala sesuatu yang
dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan atau keinginan manusia, baik yang
berwujud maupun tidak berwujud.
Dari beberapa definisi tentang produk tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa produk
adalah suatu bentuk barang atau jasa, yang ditawarkan dan telah dibuat sedemikian rupa
untuk ditawarkan atau dijual, dimiliki, dan digunakan atau dikonsumsikan agar dapat
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Pengertian dari Spare Part menurut M. Fuad adalah suatu barang yang terdiri dari
beberapa komponen yang membentuk satu kesatuan dan mempunyai fungsi tertentu. Setiap
alat berat terdiri dari banyak komponen, namun yang akan dibahas komponen yang sering
mengalami kerusakan dan penggantian.
Secara umum Spare Part dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Spare Part baru yaitu komponen yang masih dalam kondisi baru dan belum pernah
dipakai sama sekali kecuali sewaktu dilakukan pengetesan.
2. Spare Part bekas atau copotan yaitu komponen yang pernah dipakai untuk periode
tertentu dengan kondisi :
a. Masih layak pakai yaitu secara teknis komponen tersebut masih dapat
dipergunakan atau mempunyai umur pakai.
b. Tidak layak pakai yaitu secara teknis komponen tersebut sudah tidak dapat lagi
dipakai walaupun dilakukan perbaikan atau rekondisi.
Pada kenyataan di lapangan, umumnya banyak pemakai yang lebih menyukai
komponen atau spare Part yang masih apa adanya (unrecondition). Mengingat komponen
tersebut masih apa adanya setelah dilepas atau dicopot dari alat berat atau truk, jadi masih
dapat diindentifikasi kondisi sebenarnya. Jika diperlukan perbaikan atau rekondisi maka
pemakai lebih yakin atas jenis suku cadang akan dilakukan penggantian.
Sebenarnya penggunaan komponen bekas sudah lama dilakukan oleh pemakai alat
berat di negara maju. Namum umumnya di negara maju, komponen yang dijual sudah
dilakukan rekondisi dan siap pakai, serta distributor/supplier juga berani memberikan jaminan
atas komponen tersebut.
Di pasaran, komponen sepeda motor terbagi dalam beberapa jenis, yaitu suku cadang
asli (genuine part) atau OEM (original equipment manufacturer) atau OES (original equipment
spare part) dan non genuine part.
Spare part genuine adalah komponen yang terpasang pada sepeda motor baru yang
dibuat oleh pabrikan komponen pemasok onderdil yang berlabel serupa dengan sepeda
motornya.
Non genuine part adalah komponen dengan kualitas dan harga sedikit dibawah suku
cadang asli. Pada kategori non genuine masih dibagi menjadi dua kriteria menurut
kualitasnya, yaitu KW1 (kualitas pertama) dan KW2 (kualitas kedua).
22
Menurut Greenberg (2010) perusahaan pada umumnya selalu fokus untuk membuat
produk yang baru, lebih baik, atau lebih murah. Namun, untuk saat ini perusahaan berlomba-
lomba untuk menciptakan pengalaman yang menakjubkan dan berkesan bagi pelanggannya.
Jadi pengalaman yang sangat berperan bukanlah produknya. Orang-orang selalu menyukai
pilihan yang berbeda-beda bukanlah sesuatu yang bersifat seragam. Disinilah bisnis harus
selalu menanggapinya. Dapat dilihat bahwa pelanggan sangat berperan dalam perusahaan.
Pelanggan juga adalah bagian dari perusahaan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan terhadap pelanggan menurut
Greenberg 2010, P59) antara lain:
1. Jika pelanggan suka, mereka akan menetap ke suatu produk atau jasa.
2. Jika pelanggan kecewa, dalam waktu dekat mereka akan meninggalkan produk atau
jasa tersebut.
3. Pelanggan selalu menentukan pilihan mereka sendiri.
4. Pelanggan selalu tahu apa yang mereka sukai.
5. Jika perusahaan dapat membantu pelanggan menentukan pilihan mereka dan
mengetahui apa yang mereka sukai, dengan cara yang berarti dan berkesan, mereka
akan senang pada perusahaan tersebut.
6. Sebaliknya juga pelanggan merasa dikecewakan oleh perusahaan, mereka akan
memberikan kesan buruk terhadap perusahaan dan tidak akan melanjutkan hubungan,
karena ada perusahaan atau pihak lain yang siap melayani mereka.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik adalah perusahaan komponen otomotif
terkemuka Indonesia yang menghasilkan suku cadang kendaraan bermotor, baik untuk
segmen pabrikan otomotif atau Original Equipment for Manufacturer (OEM) maupun segmen
pasar suku cadang pengganti atau After Matrket (AM). Pelanggan di segmen OEM, antara
lain Toyota, Daihatsu, Isuzu, Mitsubishi, Suzuki, Honda, Yamaha, Kawasaki, dan Hino. PT.
Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik telah tumbuh pesat di Indonesia dan telah menjadi
sinonim dengan produk suku cadang bermutu tinggi.
Sebagai Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif atau
manufacturer, PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik memproduksi berbagai macam
part (komponen) untuk kendaraan motor roda dua dan roda empat diantaranya :
1. Air Cleaner Assy (2002)
2. Painting Line (2004)
3. Mirror two tone (2005)
4. Seat Bottom (2006)
5. Head Lamp (2007)
6. Gear Box Assy (2008)
7. Mirror Hino Waher Nozzle (2009)
8. Washer Nozzle (2009)
9. Mirror Assy Outer Electric (2011)
10. Elemen Filter
11. Muffler Protector
12. Louver
13. Nexto Ellipso Mirror
14. Mirror Stylish
15. Head Lamp Cap
16. Safety Triangle
17. Mesh Garnish Avanza
18. Left Drawer
19. Console Box
20. Aero Mudguard Yaris
21. Fog Lamp Avanza
22. Front Fender Mirror Rush
27
23. Mudguard
3.1.1 Prestasi dan Certification PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik
Adapun prestasi atau penghargaan dan Certificate yang telah diterima oleh PT. Astra
Otoparts Divisi Adiwira Plastik dari customer antara lain :
PT. Denso Indonesia
1. Best Supplier 2006
2. Best Quality 2006
3. Best Delivery 2007
PT. Toyota Manufacturing Motor Indonesia
1. Award for Excellence for The Quality Performance
2. Appreciation for cost support for 2005 annual price review
3. IMV Award 2005
4. Supplier Quality Achievement 2006
5. Cost Reduction Performance 2006
6. Achieved Quality Target Appreciation 2008
Pada tahun 2009 telah ditetapkan nilai-nilai inti (core values) meliputi :
1. Terpercaya dan Handal
Makna nya yaitu, bertekad dan mampu membuktikan apa yang diucapkan dan
diamanatkan sesuai dengan tugas-tugasnya di Grup Astra Otoparts serta prinsip-
prinsip GCG (Good Corporate Govermance).
a. Perilaku Terpuji (Do)
1) Berperilaku adil dan setara.
2) Bertanggung jawab dan akuntabel.
3) Berprilaku santun.
4) Selalu menepati janji.
5) Satunya kata dengan perbuatan.
6) Memahami dan menghormati pihak lain.
7) Mengungkapkan informasi berdasarkan fakta dan bersifat objektif.
8) Terus menerus belajar dan berupaya meningkatkan kompetensi.
9) Bekerja baik dengan pengawasan minimal.
10) Selalu memberikan yang terbaik.
11) Berpartisipasi dalam kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan.
12) Loyal terhadap kepentingan grup Astra Otoparts.
3. Semangat Keprimaan
Makna nya yaitu, Selalu mempunyai hasrat menggebu-gebu untuk mencapai hasil
yang lebih baik dari tuntutan kerja.
a. Perilaku Terpuji (Do)
1) Selalu mencari terobosan untuk mengembangkan keunggulan kompetitif yang terbaru.
2) Melakukan segala daya upaya untuk mencapai yang terbaik.
3) Terus menerus belajar, termasuk dari pengalaman dan pengetahuan orang lain.
4) Selalu mau berbagi pengalaman dan pengetahuan orang lain.
5) Mengakui dan belajar dari kesalahan.
6) Bekerja dengan penuh disiplin.
7) Mendahulukan hal-hal yang penting dan perlu.
8) Bersikap antisipatif dalam mencegah terjadinya masalah.
9) Menghargai pemikiran dan temuan-temuan yang inovatif.
10) Melakukan perbaikan terus menerus dengan memutar roda P-D-C-A” (kaizen).
11) Berperan aktif dalam penerapan dan peningkatan 5R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin)
31
di tempat kerja.
4. Kerja Sama
Makna nya yaitu, Bangga sebagai bagian dari Grup Astra Otoparts dan berkomitmen
untuk tukar pikiran serta saling mebantu dalam usaha untuk mencapai keberhasilan
bersama demi keunggulan Grup Astra Otoparts.
a. Perilaku Terpuji:
1) Berperilaku santun.
2) Menjadi bagian dari solusi.
3) Menyimak dan berusaha memahami pendapat orang lain.
4) Sikap saling menhormati dan menghargai.
5) Berani mengungkapkan pendapat.
6) Memberi kesempatan orang lain untuk mengemukakan pendapat.
7) Fokus pada “Apa”, bukan pada “Siapa”.
8) Memberi dukungan atau bantuan saat orang lain menghadapi masalah
9) Menghormati dan mensukseskan keputusan yang telah diambil.
10) Menjaga dan melindungi nama baik perusahaan.
11) Kesediaan berkorban dan mengkompromikan kepentingan pribadi.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik
Commitee
Cost Accounting
General Accounting
Information Technology
Struktur organisasi pada PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik dan uraian
tugas nya dijelaskan sebagai berikut :
2. Staff Marketing
Wewenang :
a. Melakukan Koordinasi antar department.
Tanggung Jawab :
a. Mengembangkan produk untuk memperluas market.
35
b. Menjalankan dan menjaga penerapan sistem mutu & LK3 (lingkungan kesehatan
keselamatan kerja).
Tugas Pokok :
a. Mengontrol pelaksanaan 5R (resik, rapi, ringkas, rawat, rajin), LK3 (lingkungan
kesehatan keselamatan kerja) dan proses kerja sesuai standar WI (work instruction).
b. Mengkoordinasi dan mengontrol bawahan.
c. Melakukan survey pasar.
d. Mencari dan mengembangkan jalur distribusi.
e. Mengontrol Order bulanan.
f. Menjaga kepuasan customer.
g. Mendapatkan order produk yang prospektif atau profitable.
h. Membuat laporan bulanan.
i. Implementasi ISO 9001 dan ISO 14001.
j. Melakukan koordinasi dengan bagian-bagian terkait dalam pengerjaan proyek-proyek
baru.
Tanggung Jawab :
a. Produksi tidak kekurangan raw material, komponen, factory supplies sesuai planning
harian baik yang di order atau titipan.
b. Kebutuhan delivery terpenuhi pada waktunya.
c. Bertanggung jawab dan melakukan koordinasi terhadap bawahannya mengenai
planning produksi/setting kanban (kebutuhan produksi).
Tugas pokok :
a. Mengontrol kanban produk yang sudah masuk lot marking dan melakukan setting
dandory.
b. Mengatur waktu maintenance mold. M/C. Baik packing, RM, KMPN, Fact dan lain-lain.
c. Mengikuti perkembangan produksi harian/setting kanban, delivery harian dan
pemantauan level stock.
d. Mengecek stock kebutuhan sarana pendukung baik packing, RM, KMPN, Fact, dan
lain-lain.
e. Membuat PICA
Mengontrol jumlah kanban beredar.
7. Administrasi Produksi
Wewenang :
a. Menolak memberikan data kepada individu atau departemen lain jika tidak ada
persetujuan dari atasan.
Tanggung Jawab :
a. Melakukan input costing data produksi harian dan data serah terima material.
b. Memastikan administrasi terisi secara lengkap dan benar.
c. Memastikan berjalannya 5R dan LK3 di area kerjanya.
Tugas pokok :
a. Menyiapkan atau memeriksa form-form yang digunakan.
b. Mengelola kebutuhan administrasi, alat tulis kantor, dan obat P3K.
c. Menyusun absensi, laporan lembur, uang transport dan uang makan, penggantian
obat, untuk di proses personalia.
d. Mendata penggantian seragam, sepatu, dan kelengkapannya.
e. Membuat rekap hasil data produksi tiap bulannya.
38
Tugas pokok :
a. Mengikuti P5M.
b. Menjalankan pekerjaan sesuai work instruction atau SOP (standar operational
procedure).
c. Memakai peralatan safety sesuai work instruction.
d. Memeriksa kualitas produk yang dihasilkan sesuai standar kualitas.
e. Memisahkan part ok dan not good pada tempat yang telah ditentukan.
f. Membuat laporan produksi yang sudah dilakukan.
g. Melaporkan kepada leader jika terjadi masalah selama proses produksi berjalan.
h. Melaksanakan 5R (resik, rapi, ringkas, rawat, rajin) dan LK3 (lingkungan kesehatan
keselamatan kerja) di area kerjanya.
i. Aktif dalam QCC/SS (quality control circle/sugestion subject).
Tanggung Jawab :
a. Mencapai jumlah produksi sesuai target yang telah ditetapkan.
b. Menjaga kualitas sesuai standar.
c. Memelihara peralatan dan perlengkapan kerja yang digunakan agar selalu dalam
kondisi siap pakai.
d. Memastikan berjalannya 5R (resik, rapi, ringkas, rawat, rajin) dan LK3 (lingkungan
kesehatan keselamatan kerja) di area kerjanya.
Tugas pokok :
a. Mengikuti P5M.
b. Menjalankan pekerjaan sesuai work instruction atau SOP.
c. Memakai peralatan safety sesuai work instruction.
d. Memeriksa kualitas produk yang dihasilkan sesuai standar kualitas.
e. Memisahkan part ok dan not good pada tempat yang telah ditentukan.
f. Membuat laporan produksi yang sudah dilakukan.
g. Melaporkan kepada leader jika terjadi masalah selama proses produksi berjalan.
10. Quality
Quality Control dan Quality System (Jaminan kualitas dan kontrol kualitas.
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut :
Quality Control :
a. Melakukan inspeksi dan pengujian pada barang mulai dari tahap barang masuk
selama proses dan tahap akhir.
b. Mencatat hasil inspeksi, dan pengujian sesuai dengan yang diminta pada sistem mutu.
c. Menyimpan dan memelihara dokumen-dokumen yang dibutuhkan sistem mutu.
11. Engineering (Ahli Mesin)
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut :
a. Memeriksa dokumen permintaan dan order kerja konsumen untuk aspek spesifikasi
teknik barang.
b. Merencanakan jadwal desain dan pengembangan produk.
c. Menentukan konsep desain produk.
d. Memverifikasi keluaran perencanaan (gambar, spesifikasi, daftar material dan lain-
lain).
40
1. Mold Shop
Mold Shop adalah bagian yang menangani bila terjadi masalah di setiap mold dan tempat
dimana semua mold dipersiapkan. Berikut beberapa fasilitas penunjang yang digunakan di
mold shop:
a. CMM
Dimension : 1000 x 700 x 700 (Travel Table)
43
b. Dies Spooting
Dimension : 1500 x 1000 x 1500 (Travel Table)
Load Table : 300 Kg
d. CNC EDM
Dimension : 650 x 450 (Travel Table)
Load Table : 200 Kg
b. Medium Tonnage :
M/C 150 ton sebanyak 8 unit
M/C 160 ton sebanyak 33 unit
M/C 180 ton sebanyak 1 unit
M/C 210 ton sebanyak 7 unit
M/C 220 ton sebanyak 2 unit
M/C 250 ton sebanyak 14 unit
M/C 280 ton sebanyak 2 unit
44
c. Big Tonnage :
M/C 550 ton sebanyak 4 unit
M/C 600 ton sebanyak 23 unit
M/C 650 ton sebanyak 8 unit
M/C 800 ton sebanyak 25 unit
M/C 850 ton sebanyak 5 unit
M/C 1060 ton sebanyak 26 unit
M/C 1680 ton sebanyak 1 unit
Total keseluruhan mesin sebanyak 114 units.
3. Mirror production
berfungsi untuk menyiapkan kaca spion untuk motor-motor yang akan di produksi. Berikut
sarana yang ada di bagian mirror production :
4. Assy Mirror
berfungsi menggabungkan hasil kaca spion dari mesin mirror production dengan part
plastik dengan menyediakan sarana Assy line for D01N sebanyak 2 line.
Stay Mirror berfungsi sebagai sarana terakhir penyelesaian dari mesin-mesin sebelumnya.
Yang terdiri atas :
45
5. Quality facilities
berfungsi untuk mengecek barang sebelum dikirim ke customer, antara lain :
a. Washer Nozzle test : untuk menguji nosel washer
b. Vibration tester : untuk mendeteksi titik resonasi, daya tahan getaran.
c. Rain tester : mengetes kinerja terhadap air hujan
d. Environmental chamber: tes siklus termal, menguji ketahanan terhadap kelembaban
udara.
e. Angel adjustment durability : resistensi terhadap cermin dan penyesuaian aplikasi.
f. Painting tester machine : uji ketahanan kilap, kekuatan warna terhadap plastik.
g. Fan comp cooling performance : Uji ketahanan pada mesin pendingin.
h. Push out testing machine: kekuatan mesin, roda yang siap dipakai
i. Salt spray and cass tester : tes percobaan korosi dan daya tahan cat terhadap besi dan
sejenis nya.
j. Hardness tester for foam: tes untuk kekuatan busa.
k. Air cleaner set tester : tes penahan debu, pembersih kotoran yang menempel pada part
plastik...
Adapun sarana dan prasarana lain yang ada diantaranya ruang meeting, musholla,
mobil kantor, lapangan parkir, kantin, koperasi karyawan, alat transportasi untuk pengiriman
barang ke customer, forklift, lory atau roda barang, komputer beserta printer dan mesin foto
copy
46
Dengan adanya sarana dan prasarana yang cukup menunjang diharapkan dapat
memacu kinerja sumber daya manusia pada PT.Astra Otoparts Tbk.Divisi Adiwira Plastik
agar dapat mewujudkan perkembangan perusahaan dan menghasilkan produk yang bermutu.
Dalam tahap observasi dan praktek kerja, Penulis melakukannya secara langsung
pada PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik sebagai staf magang unit marketing.
Kegiatan magang yang Penulis laksanakan di PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira
Plastik berlangsung selama 3 bulan dimulai pada tanggal 25 Maret 2013–21 Juni 2013
berdasarkan kontrak yang telah disetujui. Berikut garis besar kegiatan yang penulis lakukan
selama kegiatan magang :
Hari ke-1 : Penulis diberikan pengarahan oleh staf marketing yaitu pengenalan
terhadap perusahaan. Penulis diajak untuk keliling pabrik diperkenalkan ke setiap bagian.
serta mengenalkan barang-barang apa saja yang di produksi oleh perusahaan. Selanjutnya
Penulis diarahkan dengan membaca SOP (prosedur sistem mutu) yang berlaku di
perusahaan.
Hari Ke-2 : Penulis diberikan pengarahan oleh administration marketing mengenai cara
menginput PO (purchase order) dari customer dengan menggunakan sistem yang ada di
perusahaan,
Hari ke-3 : Penulis diberikan pengarahan untuk mendistribusikan copy PO (purchase
order) ke unit staff PPC (product planning controlling).
Dan untuk hari-hari berikutnya penulis lebih banyak diarahkan untuk membantu
seluruh kegiatan marketing dalam pengarsipan dokumen, copy serta input data, scan
dokumen, pengecekan e-mail konfirmasi dari konsumen.
47
Adapun tugas marketing yaitu menangani order part dari customer. Proses
penanganan order dari customer dimulai dari bagian marketing yaitu menerima informasi
berupa PO (purchase order) lalu diinput oleh administration marketing menjadi SO (sales
order) setelah itu di distribusikan ke bagian PPC (Planning Product Controlling) untuk
dibuatkan planning produksinya sampai pada tahap pengiriman ke customer. Sehingga
dipastikan order selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati.
MULAI
Terima Informasi
Customer
Perencanaan &
Evaluasi Produk
SELESAI
Gambar 3.2
3.6.1 Prosedur Penanganan Order Part di PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik
terhadap customer Astra Honda Motor (AHM)
Penjelasan flowchart yang terkait di dalam perusahaan,diantaranya :
1. STAFF MARKETING
a. Staff marketing menerima informasi pesanan atau order dari customer berupa PO
(purchase order).
b. Purchase order dapat dikirim secara online oleh customer melalui portal atau
internet berupa soft copy.
c. File informasi pesanan berupa PO (purchase order) tersebut di download oleh
staff marketing. Dengan sistem pengiriman ini, perusahaan memiliki keuntungan
dalam hal proses administrasi, antara lain waktu penyampaian purchase order
yang lebih cepat sehingga purchase order tersebut dapat di proses ke tahap
selanjutnya.
d. Purchase order yang diterima dan telah di download oleh staff marketing
kemudian di input oleh tim administration marketing kedalam bentuk SO (sales
order) dengan menggunakan sistem aplikasi SAP. Dalam proses input purchase
49
d. Setelah barang telah siap dan sesuai dengan order delivery, proses selanjutnya
akan di buatkan Deliver Note (surat jalan) oleh Tim PPC yang telah di sesuaikan
dengan order delivery di waiting post., selanjutnya akan ada jadwal kendaraan
masuk untuk melakukan proses bongkar muat.
e. Tim delivery akan memuat barang sesuai surat jalan atau DN, dalam kertas DN
tersebut terdapat tujuan pengiriman kepada customer, jam pengiriman barang,
dan jumlah pengiriman barang.
f. Setelah barang sudah dimuat pada kendaraaan dan surat jalan telah siap,
kemudian surat jalan atau DN tersebut di scan, Karena untuk memastikan bahwa
surat jalan telah dibuat dan akan dikirim ke customer. selanjutnya kendaraan
berangkat.
Setelah kendaraan sampai ke customer kemudian ada proses unloading atau bongkar
muat barang di sertai proses pengecekan surat jalan di PT. Astra Honda Motor (AHM).
Setelah proses pengecekan surat jalan yang telah sesuai dengan barang selesai oleh pihak
AHM, kemudian surat jalan tersebut akan dibawa kembali ke PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi
Adiwira Plastik untuk di scan kembali dan memastikan bahwa surat jalan telah diproses
dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur pengiriman perusahaan. Kemudian surat
jalan tersebut akan di posting GI (good issue). Good issue adalah proses pengeluaran stock
barang dalam sistem di gudang. Langkah ini harus dilakukan karena pada langkah ini jumlah
barang yang ada di gudang akan dikurangi atau dengan kata lain akan mengupdate data
inventory. Posting DN (surat jalan) akan di simpan di box untuk diambil oleh PIC SSC. PIC
SSC adalah Kantor pusat PT Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik untuk mengurus
segala administrasi penagihan.
Evaluasi hasil produksi dilakukan bulanan dan harian baik secara internal PPC
maupun dengan pihak yang terkait, untuk mencari pemecahan masalahnya berkaitan dengan
pencapaian hasil produksi yang akan menggangu jadwal delivery. Evaluasi ini dilakukan
dalam meeting bulanan (production preparation meeting) dan harian (ASAKAI). Evaluasi hasil
produksi ini meliputi :
3.6.2 Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman yang ada di PT. Astra Otoparts Tbk.
Divisi Adiwira Plastik.
Kekuatan pada PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik adalah :
1. Tidak hanya mengembangkan produk untuk pasar industri otomotif Original equipment
manufacturer (OEM) saja, melainkan juga mengembangkan produk untuk disuplai ke
pasar suku cadang pengganti Original equipment sparepart (OES) atau Aftermarket.
Dengan penguasaan teknologi dan kemampuan yang dimiliki selama ini, PT. Astra
Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik mampu menghasilkan produk berkualitas di sektor
otomotif. Sedangkan produk untuk industri otomotif PT. Astra otoparts Tbk. Divisi
Adiwira Plastik menyediakan produk-produk yang berkualitas sesuai fungsi dan kriteria
yang diharapkan oleh pabrikan. Dan produk untuk pasar suku cadang pengganti OES
(Aftermarket) mendesain, memproduksi dan memasarkan suku cadang untuk
memenuhi kebutuhan pasar suku cadang pengganti. Produk-produk tersebut di
distribusikan melalui anak perusahaan trading, yaitu PT. Astra Komponen Indonesia,
serta jaringan retail Shop& Drive.
2. Keseluruhan proses transaksi telah menggunakan aplikasi program SAP yang telah
diterapkan dan mengatur segala kegiatan bisnis yang ada di PT. Astra otoparts Tbk.
Divisi Adiwira Plastik. SAP adalah produk perangkat lunak ERP yang mempunyai
kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai macam aplikasi bisnis, dimana setiap
aplikasi mewakilkan area bisnis tertentu. Pada SAP transaksi keterkinian dan transaksi
proses dilakukan dengan cara real time. SAP mempunyai kemampuan untuk dapat
dikonfigurasikan sesuai dengan kebutuhan bisnis.
4. Sistem Order (pesanan atau purchase order) dokumen yang diterima oleh PT. Astra
otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik dari customer melalui portal (internet) Sehingga
mengurangi jumlah biaya dan waktu yang digunakan lebih efektif dan efisien.
5. Adanya kemitraan dalam bisnis manufactur untuk mengembangkan suatu produk baru.
6. Dalam proses produksi atau manufactur selalu memperhatikan kedua tahap yaitu lead
time, waktu yang diperlukan dimana mencerminkan tingkat efesiensi operasi dari
perusahaan dan streamlined, ketersediaan barang yang mengindikasikan proses
produksi akan lebih efektif.
7. Lingkungan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja para karyawan selalu diutamakan
dan diperhatikan.
8. PT. Astra otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik merupakan Grup dari PT Astra Otoparts
yang merupakan anak perusahaan Astra Internasional.
9. PT.Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik telah memperoleh banyak penghargaan yang
telah diraih selama ini dari customer.
10. Susunan management yang tertata rapi membuat kinerja perusahaan semakin baik.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
55
4.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Prosedur Penanganan order di PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik di mulai
dari unit marketing dengan menerima order berupa PO (purchase order) dari customer
PT. Astra Honda Motor (AHM), dokumen PO dikirim oleh AHM melalui portal dan di
input oleh staf marketing menggunkan sistem SAP. Dan proses selanjutnya
diserahkan kepada bagian PPC (planning product controlling) untuk dibuatkan
planning produksi dan pengiriman ke customer.
2. Kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang ada di PT. Astra Otoparts Tbk.
Divisi Adiwira Plastik adalah
Kekuatan yang ada di PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik
semua kegiatan proses order dilakukan menggunakan sistem SAP sehingga lebih
menghemat waktu dan biaya serta proses order yang lebih cepat karena data-data
telah di tarik melalui sebuah sistem.
Kelemahan yang ada di PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik Desain produk
yang bergantung pada prinsipal dari customer.
Peluang yang ada dapat memperluas kemitraan dengan perusahaan lain sehingga
dapat menguasai pasar di Indonesia. Ancaman bagi perusahaan adalah adanya
perusahaan manufaktur yang sama-sama memproduksi part berbahan dasar plastik
yang dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. Dengan Adanya kekuatan,
kelemahan, peluang serta ancaman yang ada di perusahaan dapat menjadi acuan
bagi perusahaan untuk terus maju dan berkembang.
4.2 Saran
Dari pembahasan diatas dapat dilihat bahwa prosedur penanganan order part di PT.
Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik berjalan dengan baik dan tepat. Untuk di
masa yang akan datang agar dapat mempertahankan kemitraan yang sudah dibangun
dengan berbagai customer.
56
DAFTAR PUSTAKA
Kotler Philip. 2003. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Edisi 11. Alih Bahasa: Benyamin Molan.
Indeks. Indonesia.
Moekijat. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Mandar Maju. Jakarta.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta.
Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Salemba Empat.
Jakarta.
Nuraida Ida. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Kanisius. Yogyakarta.
Narko. 2004. Sistem Akuntansi. Yayasan Pustaka Nusantara. Jakarta.
PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik. 2013. Prosedur Sistem Mutu.
Prasetya Hendrawan. 2005. Business Letters. Pustaka Grahatama. Jakarta.
Rangkuti Freddy. 2002. Manajemen Persediaan. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Rangkuti Freddy. 2004. Flexible Marketing. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Siagian Yolanda. 2005. Aplikasi Supply Chain Management Dalam Dunia Bisnis. Gramedia
Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Soedarmo, Hartoto. 2006. Menjadi Kaya dengan UKM Otomotif Roda Dua.
Kawan Pustaka. Jakarta.
Yunarto Icun Holy. 2006. Business Concepts Implementation Series in Sales and Distribution
Management. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Zaki Baridwan. 2002. Intermediate Accounting. BPFE. Yogyakarta.
http://blogs.itb.ac.id /Petrus Fajar Subekti/2011/09/25/Apa itu OEM (Diakses 26 April 2013)
www.component.astra.otoparts.co.id (Diakses 26 April 2013)
Widjojo, A.S. and Suardy, W., 2009. Analisis Strategi Pelayanan Oleh Front Liner Dan Pengaruhnya
Terhadap Kepuasan Nasabah Pada PT BANK Central Asia Tbk Capen Mayor Oking. Jurnal
Ilmiah Kesatuan Nomor, 2.
Purba, J.H.V., 2005. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan. Studi
Kasus pada Robinson Departemen Store. Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR), 5(2), pp.119-124.
Emmy, S., Purba, J.H.V. and Rangga, M., 2006. Pengaruh endoser pada media iklan televise
terhadap citra produk. Journal Ekonomi dan Bisnis, 6(2), pp.99-103.
Munawar, A. and Marpaung, B.S., 2008. Pengaruh Biaya Saluran Distribusi Terhadap Tingkat Volume
Penjualan Pada PT. Winner Garments. J. Ilmiah Kesatuan, 1(10), pp.13-19.
Sulistiono, S. and Morita, M., 2010. Hubungan Strategi Promosi Dalam Pengembangan Bisnis Studi
Kasus Pada Waralaba Minuman Teh YourTEA. Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK), 12(1), pp.41-46.
58
Sulistiono, A. and Jayadi, R., 2011. Pengaruh Biaya Periklanan Terhadap Volume Penjualan Studi
Kasus pada PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Cabang BTM Bogor. Jurnal Ilmiah
Ranggagading (JIR), 11(1), pp.12-16.
Zuhdi, S. and Syarif, R., 2012. Analisis Strategi Sosial Marketing Dalam Meningkatkan Volume
Penjualan.
Nurhayati, S. and Fadillah, A., 2013. INTERNATIONAL MARKETING STRATEGIES IN PT
EUROGATE INDONESIA. Jurnal Online Mahasiswa-Manajemen, 1(1).