Anda di halaman 1dari 60

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/331222887

PROSEDUR PENANGANAN ORDER PART DI PT. ASTRA OTOPARTS TBK. DIVISI


ADIWIRA PLASTIK TERHADAP CUSTOMER

Thesis · May 2013


DOI: 10.13140/RG.2.2.19040.94720

CITATIONS READS
0 7,691

2 authors, including:

Weman Suardy
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Indonesia, Bogor
20 PUBLICATIONS   25 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Management Research View project

All content following this page was uploaded by Weman Suardy on 20 February 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PROSEDUR PENANGANAN ORDER PART DI PT. ASTRA OTOPARTS TBK.
DIVISI ADIWIRA PLASTIK TERHADAP CUSTOMER

MEGA SELVIA
WEMAN SUARDY

ABSTRAK

PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik adalah perusahaan yang bergerak di bidang
otomotif pembuatan part-part plastik yang di supply ke beberapa customer diantaranya PT. Astra
Honda Motor (AHM).

Dalam menangani bisnis tersebut perusahaan perlu memiliki prosedur yang digunakan
sebagai pedoman. Prosedur adalah suatu kegiatan yang melibatkan beberapa orang dalam satu
departement atau lebih. Prosedur ini dibuat sebagai acuan penanganan order (pesanan) dari
pelanggan sehingga dapat terlaksana dengan baik.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur penanganan order part di PT.
Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik terhadap customer PT. Astra Honda Motor (AHM) dan
mengetahui Kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang ada di perusahaan.

Hasil yang didapat adalah PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik memiliki prosedur
penanganan order yang dimulai dari staff marketing dengan menerima informasi pesanan berupa
purchase order yang dikirim secara online oleh customer kemudian di input kedalam sebuah sistem
dan di distribusikan ke bagian PPC untuk dilakukan planning produksi serta jadwal pengiriman ke
customer. PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik juga memiliki beberapa kekuatan, kelemahan,
peluang serta ancaman yang harus dihadapi seiring dengan persaingan di industri otomotif yang
semakin ketat.

Kata kunci : Prosedur, Penanganan Order


1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman modern ini alat transportasi sangat dibutuhkan oleh semua orang untuk
memudahkan manusia dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Terdapat dua jenis
kepemilikan yaitu bersifat umum dan pribadi.
Transportasi umum idealnya digunakan oleh sebagian besar masyarakat. Banyak
sekali transportasi umum yang ada disekitar kita namun masih dirasa kurang cukup untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat yang jumlah nya semakin meningkat, meskipun telah ada
upaya peningkatan angkutan umum seperti perbaikan halte, penambahan armada angkutan
umum, ternyata hal tersebut belum sepenuhnya mampu menyelesaikan problema
transportasi saat ini karena peningkatan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi
umum.
Di tengah rutinitas yang semakin padat dan terbatasnya waktu, fasilitas transportasi
umum yang ada pun masih kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Saat ini
masyarakat tidak hanya menggunakan alat transportasi umum saja, tetapi juga kendaraan
pribadi agar lebih cepat dan efisien.
Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat, ada sebagian
masyarakat yang merasa lebih nyaman dengan memiliki kendaraan pribadi berupa mobil
dikarenakan kenyamanan serta keamanan yang lebih terjamin. Ada pula yang lebih memilih
untuk memiliki sepeda motor karena lebih menguntungkan dibandingkan mobil pribadi. Selain
itu lebih mudah untuk menghindari macet dan penggunaan bahan bakar yang lebih irit
diperkirakan menjadi alasan utama mengapa kendaraan roda dua sangat mendominasi jalan
raya belakangan ini. Proses pembelian secara kredit dengan uang muka murah pun menjadi
faktor pendukung mengapa masyarakat memilih motor sebagai pengganti alat transportasi
umum.
Dengan semakin berkembangnya teknologi serta alasan pendukung diatas, PT. Astra
Honda Motor (AHM) yaitu perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yang memproduksi
berbagai jenis kendaraan pribadi dan merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia,
didirikan pada tanggal 11 Juni 1971.
2

Produksi sepeda motor PT.Astra Honda Motor (AHM) pada tahun pertama sebanyak
1500 unit kendaraan, melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun berikutnya dan terus
berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu modal
transportasi andalan di Indonesia. PT Astra Honda Motor (AHM) terus berkarya menghasilkan
sarana transportasi roda dua yang menyenangkan, aman, nyaman, dan ekonomis sesuai
dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
PT.Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik merupakan perusahaan komponen
otomotif terkemuka di Indonesia yang saat ini berperan sebagai pemasok bagi PT Astra
Honda Motor (AHM). Pemasok memproduksi dan mendistribusikan part-part plastik untuk
kendaraan roda dua. Perusahaan tersebut turut serta meramaikan pasar industri sepeda
motor di Indonesia yang saat ini persaingannya terasa semakin ketat. Setiap produsen motor,
baik dalam maupun luar negeri berusaha untuk mengambil alih pasar dengan pengembangan
strateginya masing-masing. Untuk itu PT Astra Honda Motor (AHM) merakit dan
memproduksi kendaraan roda dua untuk memenuhi kebutuhan konsumen sebagai sarana
transportasi.
Dengan semakin tingginya keinginan masyarakat akan kendaraan, maka PT. Astra
Honda Motor (AHM) memesan part-part plastik kepada PT.Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira
Plastik, untuk kemudian dirakit oleh PT. Astra Honda Motor (AHM) menjadi kendaraan roda
dua maupun roda empat dengan berbagai macam produk Honda.
Kendaraan bermerek Honda sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai
kendaraan yang memiliki kualitas sangat baik. Honda terbukti secara melegenda tertanam
dalam image masyarakat sebagai sepeda motor paling handal, paling irirt pemakaian, juga
stylish penampilannya. Design body motor Honda yang menyerupai motor balap dengan
kapasitas mesin yang lebih rendah disukai berbagai kalangan, terutama para remaja pria.
Tidak puas dengan sasaran itu, sekarang ini Honda sukses untuk mencapai banyak
konsumen wanita dengan terus memproduksi motor jenis matic yang lebih mudah digunakan
jika dibandingkan dengan motor manual yang harus menggunakan pemindahan gigi serta
kopling dalam penggunaannya. Tidak hanya wanita, motor jenis ini pun sudah banyak
digunakan oleh semua kalangan, tanpa memandang gender dikarenakan kemudahan
pemakaian nya.
3

Tidak dapat dipungkiri, setiap model baru keluaran dari Honda pasti langsung dengan
mudah diminati oleh masyarakat. Mesin motor 4/tak serta motor matic Honda terkenal
dengan bahan bakar nya yang irit dan mesin yang daya tarik nya lebih maksimal dibanding
merk lain. Maka tak heran jika total penjualan sepeda motor merk Honda pada tahun 2011
menduduki peringkat pertama penjualan motor dunia dengan penjualan yang mencapai
4.276.136 (unit) per bulan, dan semakin meningkat jumlahnya hingga hari ini.

Saat ini banyak persaingan merk-merk sepeda motor dan saling berlomba-lomba
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan kendaraan. Untuk
mempertahankan penjualan dan meningkatkan pembelian kendaraan bermotor merk Honda,
maka PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik menerima pesanan part (komponen)
berbahan dasar plastik atas permintaan dari PT. Astra Honda Motor (AHM). Part yang
dimaksud biasanya berupa mirror atau spion motor, seat bottom atau jok motor, cover
radiator, cover handle front, dan sebagainya. Hal ini ditujukan agar jumlah motor terus
tersedia di pasaran agar kebutuhan konsumen dapat terpenuhi.

Berdasarkan alasan-alasan di atas Penulis mengambil judul “Prosedur Penanganan


Order Part di PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik terhadap customer PT.
Astra Honda Motor (AHM)” dalam penulisan tugas akhir.

1.2 Identifikasi Masalah


Identifikasi masalah yang akan dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana prosedur penanganan order Part di PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira
Plastik terhadap customer PT. Astra Honda Motor (AHM)
2. Bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di PT. Astra
Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik.

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Untuk mengetahui prosedur penanganan order part di PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi
Adiwira Plastik terhadap customer PT. Astra Honda Motor (AHM).
4

2. Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada di PT.
Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik.

1.4 Waktu dan Tempat Praktek Kerja

Penulis melakukan kerja praktek pada PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik
Plant 1 yang terletak di Jalan Raya Jakarta-Bogor km 51,3 Ciluar Bogor 16710. Kerja praktek
tersebut dilaksanakan setiap hari kerja yaitu Senin s/d kamis pukul 07:30 s/d 16:30 dan jumat
pukul 07:30 s/d 16:50 Yang dimulai sejak tanggal 25 Maret 2013 s/d 21 Juni 2013,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pemasaran


Pemasaran menurut Philip Kotler (2003) adalah suatu proses sosial dan manajerial
yang seseorang atau kelompok lakukan untuk memperoleh yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.
Pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2010. P29) Pemasaran adalah proses yang
dilakukan oleh perusahaan dalam menciptakan value untuk pelanggan dan membina
hubungan dengan pelanggan dengan tujuan mendapatkan kembali value dari mereka.
The American Marketing Association (2007) mendefinisikan pemasaran sebagai
proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi ide,
barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan
organisasi.
Menurut Stanton (2003,26) mendefinisikan pemasaran meliputi seluruh sistem yang
berhubungan dengan kegiatan untuk merencanakan dan menentukan harga, hingga
mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan
pembeli, baik yang aktual maupun potensial.

2.1.2 Konsep dalam manajemen pemasaran

Menurut M.fuad, Christin H.Nurlela (2005).


Lima Konsep dalam manajemen pemasaran, yaitu:
5

1. Konsep Produksi
Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang
terjangkau oleh kemampuan mereka. Karena itu manajemen perlu berkonsentrasi
pada peningkatan efisiensi produksi dan efisiensi distribusi.

2. Konsep Produk
Konsep ini berpegang teguh pada anggapan bahwa konsumen akan menyenangi
produk yang menawarkan mutu, penampilan, maupun keistimewaan dibandingkan
produk sejenis.
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan menekankan pada anggapan bahwa konsumen tidak akan membeli
produk, jika organisasi tidak melakukan usaha-usaha promosi dan penjualan.
4. Konsep pemasaran
Menurut konsep ini, kunci untuk mencapai keberhasilan sasaran organisasi ini adalah
kejelian dalam menentukan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran, serta
mengupayakan pemenuhan kepuasan yang lebih baik ketimbang apa yang dilakukan
pesaing.
5. Konsep pemasaran kemasyarakatan
Menurut konsep ini tugas organisasi berhubungan dengan penentuan kebutuhan,
keinginan, serta minat pasar sasaran dan untuk memberikan kepuasan yang lebih
efisien dan efektif daripada pesaing dengan cara mempertahankan atau
meningkatakan kesejahteraan konsumen dan masyarakat secara keseluruhan.

2.2 Pengertian Prosedur


Prosedur merupakan bagian dari suatu sistem yang saling berkaitan dan dibuat
dengan tujuan untuk menangani seluruh kegiatan transaksi yang sering terjadi. Prosedur
dibuat untuk memudahkan perusahaan maupun karyawan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan.
Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan berulang ulang
dengan cara yang sama. Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala sesuatu
dapat dilakukan secara seragam, yang pada akhirnya prosedur akan menjadi pedoman bagi
suatu organisasi dalam menentukan aktivitas apa saja yang harus dilakukan untuk
6

menjalankan suatu fungsi tertentu. Dengan adanya prosedur yang memadai maka dapat
dilakukan pengendalian terhadap aktivitas perusahaan dan pada saat suatu prosedur telah
ditetapkan untuk diterapkan maka apabila tidak melaksanakan prosedur tersebut dapat
dianggap sebagai pelanggaran.
Pengertian prosedur menurut Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi (2001,5)
menyatakan bahwa “Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan
secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”.
Menurut Mulyadi kegiatan klerikal (clerical operation) terdiri dari kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
1. Menulis
Menulis data mengenai tanggal, kode barang, jenis, kuantitas, harga satuan, harga
total, dan nama pramuniaga.
2. Menggandakan
Menggandakan faktur penjualan tunai dengan cara mengisi formulir tersebut lebih dari
satu lembar.
3. Menghitung
Menghitung perkalian harga satuan dengan kuantitas serta jumlah harga
yang harus dibayarkan oleh pembeli.
4. Memberi kode
Memberi kode dengan cara mencantumkan kode buku pada faktur penjualan tunai.

Sedangkan Dr. Zaki Baridwan, M.Sc dalam buku Sistem Akuntansi (2006,3)
menjelaskan bahwa ”Suatu urutan-urutan pekerjaan klerikal (clerical), biasanya melibatkan
beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan
yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.
Menurut Drs. Narko, dalam buku Sistem Akuntansi (2004,1), ”Prosedur diartikan
sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi elemen-elemen (dikatakan sub sistem)
yang berusaha mencapai tujuan tertentu.
Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian dari prosedur
adalah suatu urutan pekerjaan yang melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau
lebih yang menjadi suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi elemen-elemen (sub sistem)
7

yang disusun untuk menjamin adanya perlakuan seragam terhadap transaksi-transaksi


perusahaan yang terjadi.
Menurut Moekijat (2002) menyatakan bahwa “Prosedur adalah serangkaian tugas
yang saling berhubungan yang merupakan urutan menurut waktu dan cara tertentu untuk
melakukan pekerjaan yang harus diselesaikan.
Menurut Manulang (2004,43) menyatakan bahwa “Prosedur adalah urutan
pelaksanaan yang harus dituruti oleh seseorang dalam melakukan suatu tindakan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (2000), pengertian prosedur adalah tahap
kegiatan untuk penyelesaian suatu aktivitas dengan langkah secara pasti dalam
memecahkan suatu problem atau masalah.
Jadi menurut pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan
tahapan kegiatan yang melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, uang
disusun untuk menyelesaikan suatu aktivitas dan menjamin adanya perlakuan yang seragam
terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.

2.2.1 Manfaat Prosedur


Suatu prosedur dapat memberikan manfaat, menurut Mulyadi (2001: 15) sebagai
berikut :
1. Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan di masa yang
akan datang.
2. Mengubah pekerjaan yang berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas, sehingga
menyerderhanakan pelaksanaan dan untuk selanjutnya mengerjakan yang seperlunya
saja.
3. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi oleh seluruh
pelaksana.
4. Membantu dalam usaha meningkatkan produktifitas kerja yang efektif dan efisien.
5. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan, bila terjadi
penyimpangan akan dapat segera diadakan perbaikan-perbaikan sepanjang dalam
tugas dan fungsinya masing-masing.
8

2.2.2 Manfaat prosedur tertulis


Menurut Ida Nuraida (2008), Prosedur tertulis sangat bermanfaat bagi tingkat
manajerial maupun non manajerial dalam melaksanakan fungsi manajemen pada setiap
bagian atau divisi. Manfaat prosedur tertulis adalah sebagai berikut:
1. Planning controlling
a. Mempermudah dalam pencapaian tujuan.
b. Merencanakan secara seksama mengenai besarnya beban kerja yang optimal
bagi masing-masing pegawai.
c. Menghindari pemborosan atau memudahkan penghematan biaya.
d. Mempermudah pengawasan yang berkaitan dengan hal-hal yang seharusnya
dilakukan dan yang sudah dilakukan, menilai apakah pelaksanaan pekerjaan sudah
sesuai dengan prosedur atau tidak. Apabila pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai
dengan prosedur maka perlu diketahui penyebabnya. Hal ini dilakukan sebagai
bahan masukan dalam tindakan koreksi terhadap pelaksanaan atau revisi terhadap
prosedur. Dengan adanya prosedur yang telah dibakukan maka dapat disampaikan
proses umpan balik yang konstruktif.

2. Organizing
a. Mendapatkan instruksi kerja yang dapat dimengerti oleh bawahan mengenai
bagaimana tanggung jawab setiap prosedur pada masing-masing bagian atau
divisi, terutama pada saat pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan bagian-
bagian lain. Misalnya, bagian atau divisi yang terlibat dalam inventarisasi barang-
barang kantor suatu perusahaan adalah bagian sarana dan prasarana serta bagian
keuangan. Dan bagaimana proses penyelesaian suatu pekerjaan.
b. Dihubungkan dengan alat-alat yang mendukung pekerjaan kantor serta dokumen
kantor yang diperlukan pegawai baru dan pegawai lama.
c. Mengakibatkan arus pekerjaan kantor menjadi lebih baik dan lebih lancar serta
menciptakan konsistensi kerja.

3. Staffing-leading
Membantu atasan dalam memberikan training atau dasar-dasar instruksi kerja bagi
pegawai baru dan pegawai lama. Prosedur mempermudah orientasi bagian pegawai
9

baru. Sedangkan bagi pegawai lama, training juga diperlukan apabila pegawai lama
harus menyesuaikan diri dengan metode dan teknologi yang baru, atau mendapat
tugas baru yang masih asing sama sekali. Dengan demikian pegawai akan terbiasa
dengan prosedur-prosedur yang baku dalam suatu pekerjaan rutin di kantor yang
berisi tentang cara kerja dan kaitannya dengan tugas lain.
a. Atasan perlu mengadakan counselling bagi bawahan yang bekerja tidak sesuai
dengan dengan prosedur. Penyebab ketidaksesuaian harus diketahui dan atasan
dapat memberikan pengarahan yang dapat memotivasi pegawai agar mau
memberikan kontribusi yang maksimal bagi kantor.
b. Mempermudah pemberian penilaian terhadap bawahan.

4. Coordination
a. Menciptakan koordinasi yang harmonis bagi tiap departemen.
b. Menetapkan dan membedakan antara prosedur-prosedur rutin dan prosedur-
prosedur independen.

Prosedur kerja dalam setiap kantor hendaknya :

1. Bersifat formal, artinya prosedur tersebut diakui oleh semua orang dalam organisasi.
2. Tertulis
3. Prosedur hendaknya selalu terbaharui, artinya selalu up to date dengan
perkembangan organisasi yang aktif dan dinamis.
Menurut Moekijat (1995:108), prosedur perkantoran ditulis dalam buku pedoman
kantor, daftar tugas, atau dalam formulir lepas. Di dalam buku pedoman kantor (buku
pedoman prosedur) atau formulir lepas tersebut dimuat instruksi-instruksi tertulis mengenai
apa yang harus dilakukan, bagaimana pekerjaan dilakukan, bilamana pekerjaan dilakukan,
dimana pekerjaan dilakukan, dimana pekerjaan dilakukan, dan memberi informasi tentang
sistem yang membantu organisasi.

2.2.3 Karakteristik Prosedur


10

Berikut ini adalah beberapa karakteristik prosedur menurut Mulyadi (2001:8)


diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi.
2. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan
menggunakan biaya yang seminimal mungkin.
3. Prosedur menunjukan urutan-urutan yang logis dan sederhana.
4. Prosedur menunjukan adanya penetapan keputusan dan tanggung jawab.

2.3 Pengertian Order (pesanan)


Menurut Harris (2003) “order merupakan instruksi untuk melakukan perdagangan
(trade instruction) yang diberikan traders kepada broke. Di dalam suatu order menjelaskan
apa yang akan diperdagangkan (instrumen apa yang akan diperdagangkan) oleh traders,
apakah traders akan membeli (buy) atau menjual (sell), kapan, dan dimana akan
diperdagangkan, dan yang paling penting adalah ketentuan apa yang akan diisyaratkan”.

2.3.1 Pengertian Proses Pemesanan


Menurut Yolanda Siagian (2005) “Proses pemesanan adalah proses yang menunjukkan
gambaran dan siklus order konsumen yang meliputi:
1. Persiapan order
2. Pengiriman order
3. Pencatatan order masuk
4. Pelaksanaan order
5. Laporan siklus order
6. Aktivitas logistik di perusahaan

Persiapan Order
Persiapan order merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi
yang dibutuhkan mengenai produk atau jasa yang diinginkan, khususnya produk dan jasa
yang ingin dibeli konsumen. Persiapan-persiapan meliputi sebagai berikut :
1. Mempersiapkan dokumen order dan juga sistem pelaksanaannya
11

2. Memeriksa ketersediaan barang melalui pengecekan stock barang


3. Melakukan komunikasi order melalui pemasaran dan pelanggan. Komunikasi ini
dapat terjadi secara formal ataupun informal pada saat proses order dilakukan.
4. Menyediakan informasi yang dibutuhkan pelanggan. Kegiatan ini dapat dilakukan
dengan cara melakukan komunikasi dengan pegawai penjualan pada saat
mengetahui informasi order atau pada saat memilih produk lewat website di
internet.

Pengiriman Order
Pemindahan atau pengiriman informasi order adalah proses lanjut dari aktivitas proses
order, pengiriman pesan informasi order dari satu tempat ke tempat diman order tersebut
dapat ditangani dan dapat dilakukan secara manual dan dapat melalui media telekomunikasi
(elektronik). Transmisi secara manual dapat dilakukan melalui pos atau lewat kurir,
sedangkan cara elektronik saat ini sangat populer dilakukan melalui telepon bebas biaya,
website, EDI (Electronic Data Interchange), ataupun komunikasi melalui satelit.
Waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan informasi order pada sistem pemrosesan
order sangatlah penting, tergantung dari metode yang dipilih. Cara atau metode yang manual
dapat dikatakan sebagai metode yang paling lambat. Transfer informasi melalui media
elektronik dengan bermacam cara, seperti yang telah disebutkan diatas lebih diminati karena
lebih cepat.

Pencatatan Order
Merupakan pencatatan semua order yang masuk atau diterima, termasuk pendapatan
prioritas dari order-order yang masuk tersebut.
Aktivitas Pencatatan Order terdiri dari:
1. Memeriksa keakuratan, kebenaran dari order yang diterima. Meliputi: item barang,
jumlah barang, spesifikasi, dan harganya.
2. Memeriksa keberadaan barang yang di order
3. Mempersiapkan penundaan pesanan (back order) bila barang yang dipesan tidak
tersedia.
4. Menawarkan, mendiskusikan dan menyetujui sistem pembayaran yang disepakati
oleh kedua belah pihak antara produsen dan pelanggan.
12

Pelaksanaan Order
Menggambarkan kegiatan fisik yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan pelanggan,
antara lain:
1. Mendapatkan item barang yang dipesan,
2. Mengepak barang-barang yang dipesan untuk dikirimkan,
3. Menyiapkan jadwal atau schedule angkutan untuk pengiriman, dan
4. Menyiapkan dokumen-dokumen pengiriman.
Pelaksanaan order ini harus dicocokkan dengan data-data dari order. Termasuk waktu
yang dijanjikan. Dalam pemenuhan order harus memperhatikan penetapan prioritas order.

Strategi penetapan prioritas order yang biasa digunakan, antara lain sebagai berikut :
1. First Come, First served (First Receipt, First Processed), yaitu pelayanan
berdasarkan yang lebih dahulu.
2. Shorted processing of time, yaitu pemesanan yang dapat dipenuhi dengan cepat
diselesaikan lebih dahulu. Artinya, pemenuhan
pesanan dilihat dari berapa lama untuk menyiapkan pesanan tersebut, jika waktunya
prosesnya pendek maka pemesanan tersebut didahulukan.
3. Specified priority number, yaitu pesanan yang memiliki nomor prioritas yang
spesifik.
4. Earliest promised delivery date, yaitu waktu atau pengiriman paling awal yang telah
dijanjikan.

Laporan Siklus Order


Merupakan monitoring terhadap order yang dilaksanakan, tujuannya agar dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan order atau status konsumen, antara
lain meliputi :
1. Memberikan info kepada pelanggan bila terjadi keterlambatan dalam pengiriman.
2. Menelusuri posisi order dalam siklus pemrosesan order
3. Melakukan komunikasi antara pelanggan dengan order pesanan, komunikasi
dengan konsumen tentang proses yang telah berlanjut dan kapan order akan
diantarkan.
13

Aktivitas logistik di perusahaan


Aktivitas utama logistik perusahaan, yaitu:
1. Customer Service (pelayanan pelanggan)
Definisi customer service suatu proses yang berlangsung diantara pembeli,
penjual, dan pihak ketiga yang menhasilkan nilai tambah untuk pertukaran produk
atau jasa dalam jangka waktu pendek seperti transaksi tunggal ataupun jangka
panjang seperti hubungan berdasarkan kontrak. Nilai tambah ini juga terbagi pada
masing-masing kelompok transaksi atau kontrak, yang dalam keadaan lebih baik
pada penyelesaian transaksi dibandingkan sebelum transaksi. Dengan demikian,
customer service merupakan proses penyediaan keuntungan nilai tambah yang
penting pada supply chain dengan secara efektif.

2. Demand Forecasting (peramalan permintaan)


Ramalan permintaan manajemen logistik menentukan berapa banyak dari tiap
barang yang diproduksi perusahaan yang harus diangkut ke berbagai pasar.
Manajemen logistik juga harus mengetahui dimana asalnya permintaan sehingga
dapat menempatkan dan menyimpan produk dengan jumlah yang tepat di setiap
area pasar.perkiraan akurat tentang permintaan yang akan datang memungkinkan
manajer logistik untuk menyediakan sumber atau anggaran belanja pada aktivitas-
aktivitas yang akan melayani permintaan tersebut.

3. Inventory Management (manajemen persediaan)


Aktivitas pengendalian persediaan (inventory control activity) bersifat kritis karena
membutuhkan finansial atas pemeliharaan persediaan produk yang cukup untuk
mempertemukan kebutuhan pelanggan dengan kebutuhan produksi. Bahan baku
komponennya, WIP (Work in process), dan persediaan barang jadi, semuanya
menghabiskan ruang fisik, waktu kerja dan modal. Uang yang diinvestasikan pada
persediaan tidak tersedia untuk dipergunakan.

4. Logistic Communication (komunikasi logistik)


Komunikasi merupakan jaringan vital diantar seluruh proses logistik dan pelanggan
perusahaan. Komunikasi yang akurat pada saat yang tepat merupakan dasar dari
14

keberhasilan manajemen logistik. E-commerce meliputi serangkaian peralatan


dan teknik yang digunkan untuk menjalankan bisnis dalam lingkungan paperless.
Internet mengijinkan perusahaan untuk transfer informasi secara murah dan efektif
ke seluruh dunia, dengan menjadikan e-commerce sebagai kunci kontributor pada
integrasi supply chain. EDI (electronic data interchange) pertukaran dokumen yang
disusun dalam bentuk format yang diproses secara mekanis dengan kata lain satu
komputer dihubungkan secara langsung dengan komputer lain. Barcode adalah
sekumpulan batang pararel yang memiliki lebar bervariasi dan spasi yang bervariasi
diantara batang-batang tersebut. Informasi yang terkandung di dalam nya berupa
huruf, numerik, dan karakter khusus lainnya. Barcode ini dapat terbaca dengan
melakukan scan pada lampu khusus.
Point of sale data (POS) mempermudah scan barcode dari barang yang telah
terjual, biasanya diterapkan dibagian retail data ini diteruskan ke supplier yang tepat
sehingga bisa dilakukan penambahan persediaan berdasarkan jumlah produk yang
terjual.
ERP (enterprise resource planning). Alat transaksi perusahaan yang mengambil
data dan mengurangi aktivitas manual yang digabungkan dengan proses finansial,
persediaan, dan informasi pemesanan pelanggan. Sistem ini mencapai integrasi
tinggi dengan menggabungkan data tunggal, mengembangkan pemahaman akan
data apa yang seharusnya digabungkan dan membuat seperangkat aturan
pengambilan data.

5. Penanganan Material
Penanganan material berhubungan dengan setiap aspek gerakan atau aliran
bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi dalam pabrik atau gudang.

6. Pengemasan atau Packaging


pengemasan memiliki peran ganda, yaitu: melindungi produk dari kerusakan ketika
akan disimpan atau diangkut, pengemasan yang pantas dapat memudahkan
15

penyimpanan serta pemindahan produk, sehingga mengurangi biaya penanganan


material.

7. Komponen-komponen dan pelayanan pendukung (parts and service support.)


Salah satu aktivitas pemasaran perusahaan adalah memberikan pelayanan pasca
penjualan kepada pelanggan, seperti penyediaan bagian-bagian pengganti ketika
produk rusak atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini sangat penting bagi
aktivitas servis dan bagian logistik bertanggung jawab meyakinkan bahwa bagian-
bagian tersebut tersedia kapan dan dimana pelanggan membutuhkannya.

8. Seleksi tempat penyimpanan atau gudang


Pergudangan merupakan bagian integral dari semua sitem logistik yang berperan
penting dalam melayani pelanggan dengan total biaya seminimal mungkin, juga
merupakan jaringan primer diantara produsen dan pelanggan yang digunakan
unutk menyimpan persediaan selama seluruh bagian proses logistik berjalan.

9. Transportasi
Fungsi transportasi berhubungan dengan bagian luar dalam departemen logistik
dengan bagian finansial atau biaya pengiriman, engineering (pengemasan,
transportasi peralatan) , manajemen persediaan (bahan baku, komponen, gudang
jadi) produksi (pengiriman tepat waktu), marketing atau sales (standar pelayanan
pelanggan) dan pergudangan (supply peralatan, penjadwalan).

10. Pergudangan dan penyimpanan (warehousing and storage)


Produk harus disimpan dalam pabrik atau pada suatu tempat sebelum dijual.
Semakin lama waktu produksi dan konsumsi, semakin besar pula tingkat atau
jumlah persediaan yang dibutuhkan. Aktivitas pergudangan dan penyimpanan
meliputi keputusan mengenai perencanaan dan perancangan fasilitas
penyimpanan dan prosedur pengamanan dan pemeliharaan.

2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pemrosesan order


16

Menurut Yolanda Siagian (2005) Pemilihan sistem untuk pemrosesan order hanya
satu bagian bentuk pertimbangan. Ada beberapa faktor yang dapat mempercepat atau
memperlambat waktu pemrosesan order. Faktor-faktor ini adalah hasil dari prosedur
operasional, kebijakan pelayanan konsumen, dan transportasi.

1. Prioritas Proses
Persiapan prioritas order mempengaruhi waktu pemrosesan order. Prioritas proses
ini memperlihatkan tingkat kepentingan pesanan dan kesepakatan yang dilakukan.
Beberapa perusahaan mengutamakan daftar pelanggan sebagai cara
mengalokasikan sumber waktu, kapasitas, dan usaha. Order dengan prioritas tinggi
akan memberikan pemerosesan yang istimewa, sedangkan order dengan prioritas
rendah menyediakannya pada proses selanjutnya.

2. Keakuratan Pendataan order


Keakuratan dalam pemenuhan order akan dapat mengurangi waktu yang dapat
dibutuhkan dalam pemrosesan order. Waktu pengelolaan dapat secara bertahap
dikurangi dengan cara mengatur tugas proses order. Waktu pemrosesan yang
panjang akan terjadi ketika semua tugas dilakukan secara berurutan satu per satu.
Dengan mengendalikan tugas secara bersamaan total waktu proses dapat ditekan.
Dengan sedikit perubahan untuk menciptakan beberapa copy dari sebuah order,
sehingga manajer penjualan dapat melihat aktivitas lain dapat dikerjakan secara
bersamaan, yang berarti mengurangi waktu pemrosesan order.

2.3.3 Jenis Proses order berdasarkan jenis usahanya:


Menurut Yolanda Siagian (2005) Waktu yang di butuhkan untuk menyelesaikan setiap
aktivitas tergantung dari jenis pemesanan. Proses order untuk penjualan eceran akan
berbeda dengan proses penjualan industri dan proses order konsumen.
1. Proses Order Industri
Sistem proses order yang manual melibatkan aktivitas manusia, beberapa aspek dari
proses order dapat ditangani secara elektronik atau otomatis, tetapi aktivitas secara
manual akan menyebabkan perputaran proses order yang besar, sehingga pengusaha
perlu mempertimbangkan bagaimana pengusaha menjual kepada konsumen industri
tentang sistem proses ordernya.
17

2. Proses order eceran


Perusahaan eceran menjalankan usaha menengah kepada pelanggannya, seringkali
mereka mendesain sistem proses order semi otomatis. Padahal, sistem informasi
modern banyak menggantikan fungsi mengelola usaha. Dengan menggunakan
internet, perusahaan dapat mengurangi ruang gudang, tingkat persediaan yang
rendah, mengurangi waktu perawatan, dan peningkatan jalur pesanan yang lebih baik.

3. Proses Order Konsumen


Sistem proses yang didisain untuk berhubungan langsung dengan konsumen akan
berdasrkan peningkatan tingkat pelayanan konsumen. MC Donald telah berhasil
dengan franchise bisnis layanan cepat saji. Electronic commerce yang dahulunya
hanya digunakan oleh beberapa firma seperti wal-mart, general motors, saat ini telah
menjadi suatu kebutuhan bagi banyak perusahaan besar.

2.3.4 Informasi-informasi yang disertakan dalam melakukan pemesanan menurut


Hendrawan Prasetya (2005):
1. Referensi pada suatu sumber informasi (majalah, pameran dagang, kolega, dan
sebagainya).
2. Daftar barang yang dipesan, jumlah, harga, kualitas, nomor, dan katalog (jika ada).
3. Perincian pengiriman.
4. Perincian pembayaran.

2.3.5 Macam-macam pesanan menurut Sugeng Hariyanto (2006)


1. Pesanan Rutin
Pesanan ini merupakan bagian rutin perusahaan. Pemasok barang dan pembeli telah
saling mengenal dan melakukan perdagangan dalam kurun waktu yang cukup lama.

2. Pesanan Berdasarkan Quotation


Pesanan ini merupakan pesanan pertama kali (pesanan awal), yakni pesanan yang
pertama kali dari serangkaian pesanan yang akan dilakukan, atau pesanan percobaan
18

yakni pesanan yang dilakukan untuk mengetahui apakah pemasok barang tersebut
memuaskan atau tidak dalam melayani pesanannya. Sebelum melakukan pemesanan,
pembeli telah meminta brosur, quotation, atau selebaran (leaflet).

3. Pesanan dengan formulir pesanan.


Dalam suatu pesanan rutin, biasanya pembeli menuliskan pesanannya pada sebuah
formulir pesanan resmi.

2.3.6 Definisi Purchase order dan Sales Order


Menurut Freddy Rangkuti (2004) Purchase order adalah pesanan pembelian yang
ditandatangani oleh pejabat departemen pembelian untuk memberikan wewenang secara
tertulis, kepada supplier atau penjual untuk menyediakan sejumlah barang tertentu yang
dipesan sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati (jumlah, spesifikasi, jadwal
pengiriman, harga).
Purchase Order (PO) yaitu proses pembelian barang atau jasa berdasarkan PR
(purchase request) yang sudah disetujui. Proses yang terjadi dalam PO meliputi penawaran
untuk pemilihan supplier termasuk didalamnya tentang detil kontrak, penerbitan PO itu sendiri
yang sudah sesuai dengan kontrak dan ditandatangani oleh pejabat berwenang sampai
dengan dikirim dan dikonfirmasi oleh pihak supplier.
Purchase order adalah order yang didapat dari pelanggan sebagai dokumen
pemesanan.
Sales order adalah dokumen elektronik yang berisi permintaan atau pembelian suatu
barang atau jasa dari customer.
Sales order adalah suatu modul yang digunakan untuk mengelola penjualan dari suatu
pemesanan. Sales order dikatakan memenuhi jika jumlah pemesanan sama dengan jumlah
yang dikirimkan.

2.4 Definisi Produk


Produk merupakan salah satu aspek penting dalam variabel marketing mix, produk
juga merupakan salah satu variabel yang menentukan dalam kegiatan suatu usaha. Tanpa
produk, suatu perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan untuk mencapai hasil yang
diharapkan.
19

Banyaknya pesaing dalam dunia bisnis memerlukan suatu bentuk produk yang
berbeda satu sama lainnya. Produk suatu perusahaan haruslah memiliki suatu keunggulan
ataupun kelebihan dibandingkan produk yang dihasilkan perusahaan lain, dalam hal ini
perusahaan pesaing.

Suatu produk tidak dapat dilepaskan dari pemuasan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Suatu produk juga tidak dapat dikatakan memiliki nilai jual jika produk tersebut
tidak menarik bagi konsumen untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai produk tersebut,
para ahli mempunyai gambaran tentang definisi produk itu sebagai berikut:

Produk menurut Kotler dan Amstrong “A product as anything that can be offered to a
market for attention, acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or need”.
Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan
konsumen.

Pengertian produk (product) menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346) adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, digunakan,atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas
sesuatu yang bisa ditawarkan
sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan
kebutuhan dan kegiatan konsumen. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai
persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk
dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.

Pengertian produk menurut Kotler (2002:3) Produk memiliki pengertian yang luas yaitu
segala sesuatu yang ditawarkan, dimilki, digunakan, atau dikonsumsikan sehingga dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan termasuk di dalamnya adalah fisik, jasa, orang,
tempat, organisasi serta gagasan.
20

Menurut Philip Kotler (2004,136) Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi agar
dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.
Menurut Tjiptono secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari
produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan
organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan
kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli.
Menurut Tjiptono (2001) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari,dibeli, dan digunakan atau dikonsumsi pasar
sebagai pemenuh kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

Sedangkan pengertian produk itu sendiri menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty
Oesman (2002:71) terbagi dalam beberapa pengertian, yaitu Pengertian Produk adalah:
1. Dalam pengertian sempitnya, produk adalah sekumpulan sifat-sifat fisik dan kimia
yang berwujud yang dihimpun dalam suatu bentuk yang serupa dan yang telah
dikenal.
2. Dalam pemgertian secara luas, produk adalah sekelompok sifat-sifat yang berwujud
(tangible) dan tidak berwujud (intangible) yang di dalamnya sudah tercakup warna,
harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer dan pelayanan yang diberikan
produsen dan pengecer yang dapat diterima konsumen sebagai kepuasan yang
ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan konsumen.
3. Secara umumnya, produk itu diartikan secara ringkas sebagai segala sesuatu yang
dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan atau keinginan manusia, baik yang
berwujud maupun tidak berwujud.

Dari beberapa definisi tentang produk tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa produk
adalah suatu bentuk barang atau jasa, yang ditawarkan dan telah dibuat sedemikian rupa
untuk ditawarkan atau dijual, dimiliki, dan digunakan atau dikonsumsikan agar dapat
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

2.4.1 Pengertian Sparepart


21

Pengertian dari Spare Part menurut M. Fuad adalah suatu barang yang terdiri dari
beberapa komponen yang membentuk satu kesatuan dan mempunyai fungsi tertentu. Setiap
alat berat terdiri dari banyak komponen, namun yang akan dibahas komponen yang sering
mengalami kerusakan dan penggantian.
Secara umum Spare Part dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Spare Part baru yaitu komponen yang masih dalam kondisi baru dan belum pernah
dipakai sama sekali kecuali sewaktu dilakukan pengetesan.
2. Spare Part bekas atau copotan yaitu komponen yang pernah dipakai untuk periode
tertentu dengan kondisi :
a. Masih layak pakai yaitu secara teknis komponen tersebut masih dapat
dipergunakan atau mempunyai umur pakai.
b. Tidak layak pakai yaitu secara teknis komponen tersebut sudah tidak dapat lagi
dipakai walaupun dilakukan perbaikan atau rekondisi.
Pada kenyataan di lapangan, umumnya banyak pemakai yang lebih menyukai
komponen atau spare Part yang masih apa adanya (unrecondition). Mengingat komponen
tersebut masih apa adanya setelah dilepas atau dicopot dari alat berat atau truk, jadi masih
dapat diindentifikasi kondisi sebenarnya. Jika diperlukan perbaikan atau rekondisi maka
pemakai lebih yakin atas jenis suku cadang akan dilakukan penggantian.
Sebenarnya penggunaan komponen bekas sudah lama dilakukan oleh pemakai alat
berat di negara maju. Namum umumnya di negara maju, komponen yang dijual sudah
dilakukan rekondisi dan siap pakai, serta distributor/supplier juga berani memberikan jaminan
atas komponen tersebut.
Di pasaran, komponen sepeda motor terbagi dalam beberapa jenis, yaitu suku cadang
asli (genuine part) atau OEM (original equipment manufacturer) atau OES (original equipment
spare part) dan non genuine part.
Spare part genuine adalah komponen yang terpasang pada sepeda motor baru yang
dibuat oleh pabrikan komponen pemasok onderdil yang berlabel serupa dengan sepeda
motornya.
Non genuine part adalah komponen dengan kualitas dan harga sedikit dibawah suku
cadang asli. Pada kategori non genuine masih dibagi menjadi dua kriteria menurut
kualitasnya, yaitu KW1 (kualitas pertama) dan KW2 (kualitas kedua).
22

2.5 Definisi Customer


Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2008), Pelanggan memiliki arti orang yang
(menggunakan, dan sebagainya) dan barang secara tetap. Sedangkan pelanggan dalam
bahasa inggris, customer, menurut Wikipedia berasal dari kata custom yaitu habit atau
kebiasaan, yang didefinisikan sebagai membuat sesuatu menjadi kebiasaan dan
mempraktikannya.
Menurut Greenberg (2010, P8) Customer adalah individu atau kelompok yang terbiasa
membeli sebuah produk atau jasa berdasarkan keputusan mereka atas pertimbangan
manfaat maupun harga. Kemudian melakukan hubungan dengan perusahaan melalui
telepon, surat, dan fasilitas lainnya untuk mendapatkan suatu penawaran baru dari
perusahaan.
Customer adalah “pihak di luar perusahaan yang bersedia mengeluarkan uang untuk
membeli jasa atau produk yang di jual perusahaan”.
Definisi customer atau pelanggan, definisi itu berasal dari kata custom, yang
didefinisikan sebagai “membuat suatu menjadi kebiasaan atau biasa” dan “mempraktikkan
kebiasaan”.
Customer adalah siapa yang membeli produk, baik itu perorangan, perusahaan, atau
lembaga pemerintah.
Pelanggan adalah seseorang yang menjadi terbiasa untuk membeli dari anda.
Kebiasaan itu terbentuk melalui pembelian dan interaksi yang sering selama periode waktu
tertentu.
Definisi pelanggan (customer), Pelanggan adalah bagian terpenting bagi kemajuan
sebuah perusahaan. Dari sisi perusahaan, setidaknya pelanggan dipandang sebagai berikut:
1. Orang yang mebutuhkan jasa atau produk. Untuk itu, melayan dan menangani segala
hal yang dibutuhkan oleh pelanggan merupakan kewajiban perusahaan. Setidaknya,
berorientasi menguntungkan kedua belah pihak (membantu pelanggan adalah
keuntungan perusahaan).
2. Pelanggan adalah raja.
3. Pelanggan selalu benar. Maksudnya, ketika mereka (pelanggan) mengajukan keluhan
(klaim) ini merupakan koreksi khusus bagi manajemen perusahaan.
23

Menurut Mulyadi dalam buku Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manjemen


(2007) “Customer adalah siapa saja yang menggunakan hasil pekerjaan seseorang atau
suatu tim”. Definisi ini mengandung arti bahwa customer dapat bersifat internal maupun
eksternal dipandang dari sudut organisasi.
Customer Internal, konsep customer internal diperkenalkan dalam perusahaan yang
manajemennya memandang bahwa proses pembuatan produk dan penyediaan jasa
merupakan suatu rangkaian rantai customer (customer chain). Suatu tahap proses
menghasilkan keluaran yang akan ditransfer ke proses berikutnya. Proses ini bertindak
sebagai customer, sedangkan proses sebelumnya bertindak sebagai pemasok.
Customer eksternal. Customer eksternal disebut juga customer akhir. Kedekatan
perusahaan dengan customer luar merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
perusahaan yang menggunakan total quality management untuk mendekatkan perusahaan
dengan customer luar.
Menurut Irawan (2004, P7) pelanggan adalah orang yang paling penting dalam
perusahaan. Pelanggan tidak pernah mengganggu pekerjaan perusahaan, sebab merekalah
tujuan akhirnya. Oleh karena itu perusahaan harus dapat memberikan perlakuan yang
menguntungkan bagi pelanggan dan juga perusahaan kita.

2.5.1 Pandangan perusahaan terhadap customer menurut Mulyadi (2007) :


1. Customer adalah orang yang paling penting baik ia datang sendiri maupun melalui
surat.
2. Customer tidak bergantung pada kita, tapi kita tergantung kepadanya.
3. Customer bukan merupakan gangguan bagi pekerjaan kita ia adalah tujuan pekerjaan
kita. Kita tidak berbuat baik dalam melayaninya, ia berbuat baik kepada kita dengan
memberi kesempatan kepada kita untuk melayaninya.
4. Customer bukan orang yang menjadi tumpahan bantahan kita. Tidak ada orang yang
dapat memenangkan perbantahan dengan customer.
5. Customer adalah orang yang membawa keinginannya kepada kita. Tugas kita adalah
menangani keinginannya secara menguntungkan baik untuknya maupun perusahaan.

2.5.2 Hubungan Pelanggan dengan perusahaan


24

Menurut Greenberg (2010) perusahaan pada umumnya selalu fokus untuk membuat
produk yang baru, lebih baik, atau lebih murah. Namun, untuk saat ini perusahaan berlomba-
lomba untuk menciptakan pengalaman yang menakjubkan dan berkesan bagi pelanggannya.
Jadi pengalaman yang sangat berperan bukanlah produknya. Orang-orang selalu menyukai
pilihan yang berbeda-beda bukanlah sesuatu yang bersifat seragam. Disinilah bisnis harus
selalu menanggapinya. Dapat dilihat bahwa pelanggan sangat berperan dalam perusahaan.
Pelanggan juga adalah bagian dari perusahaan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan terhadap pelanggan menurut
Greenberg 2010, P59) antara lain:
1. Jika pelanggan suka, mereka akan menetap ke suatu produk atau jasa.
2. Jika pelanggan kecewa, dalam waktu dekat mereka akan meninggalkan produk atau
jasa tersebut.
3. Pelanggan selalu menentukan pilihan mereka sendiri.
4. Pelanggan selalu tahu apa yang mereka sukai.
5. Jika perusahaan dapat membantu pelanggan menentukan pilihan mereka dan
mengetahui apa yang mereka sukai, dengan cara yang berarti dan berkesan, mereka
akan senang pada perusahaan tersebut.
6. Sebaliknya juga pelanggan merasa dikecewakan oleh perusahaan, mereka akan
memberikan kesan buruk terhadap perusahaan dan tidak akan melanjutkan hubungan,
karena ada perusahaan atau pihak lain yang siap melayani mereka.

2.5.3 Peningkatan kedekatan dengan customer


Ian D. Litman (2007) memberikan nasihat demikian “The best way to understand your
customer is to become your customer and walk a mile in his shoes” Banyak perusahaan
menempuh berbagai cara berikut ini untuk meningkatakan kedekatan hubungannya dengan
customer.
1. Pembentukan organisasi para pemakai produk
2. Tim desain produk yang melibatkan customer
3. Kelompok customer untuk pemecahan masalah
4. Survei kepuasan konsumen
5. Program percontohan untuk pengujian pasar produk baru.
25

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Sejarah perusahaan


PT Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik berdiri pada tahun 1993 tepatnya
disahkan pada tanggal 22 Juli 1993 oleh menteri Perindustrian Republik Indonesia bapak T.
Ariwibowo atas nama PT. Federal Adiwira Serasi. Seiring dengan berkembangnya
perindustrian di Indonesia PT. Astra Otoparts Tbk Divisi Adiwira Plastik mendirikan dua plant
yaitu plant 1 yang terletak di Jalan Raya Jakarta Bogor Km. 51,3 Ciluar Bogor 16710 dengan
luas tanah 20.604 m2 dan Plant 2 terletak di Jalan Raya Jakarta Bogor Km 47,3 Nanggewer
Mekar Bogor 16710 dengan luas tanah 16.365 m 2.
26

PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik adalah perusahaan komponen otomotif
terkemuka Indonesia yang menghasilkan suku cadang kendaraan bermotor, baik untuk
segmen pabrikan otomotif atau Original Equipment for Manufacturer (OEM) maupun segmen
pasar suku cadang pengganti atau After Matrket (AM). Pelanggan di segmen OEM, antara
lain Toyota, Daihatsu, Isuzu, Mitsubishi, Suzuki, Honda, Yamaha, Kawasaki, dan Hino. PT.
Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik telah tumbuh pesat di Indonesia dan telah menjadi
sinonim dengan produk suku cadang bermutu tinggi.
Sebagai Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif atau
manufacturer, PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik memproduksi berbagai macam
part (komponen) untuk kendaraan motor roda dua dan roda empat diantaranya :
1. Air Cleaner Assy (2002)
2. Painting Line (2004)
3. Mirror two tone (2005)
4. Seat Bottom (2006)
5. Head Lamp (2007)
6. Gear Box Assy (2008)
7. Mirror Hino Waher Nozzle (2009)
8. Washer Nozzle (2009)
9. Mirror Assy Outer Electric (2011)
10. Elemen Filter
11. Muffler Protector
12. Louver
13. Nexto Ellipso Mirror
14. Mirror Stylish
15. Head Lamp Cap
16. Safety Triangle
17. Mesh Garnish Avanza
18. Left Drawer
19. Console Box
20. Aero Mudguard Yaris
21. Fog Lamp Avanza
22. Front Fender Mirror Rush
27

23. Mudguard

3.1.1 Prestasi dan Certification PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik
Adapun prestasi atau penghargaan dan Certificate yang telah diterima oleh PT. Astra
Otoparts Divisi Adiwira Plastik dari customer antara lain :
PT. Denso Indonesia
1. Best Supplier 2006
2. Best Quality 2006
3. Best Delivery 2007
PT. Toyota Manufacturing Motor Indonesia
1. Award for Excellence for The Quality Performance
2. Appreciation for cost support for 2005 annual price review
3. IMV Award 2005
4. Supplier Quality Achievement 2006
5. Cost Reduction Performance 2006
6. Achieved Quality Target Appreciation 2008

PT. Toyota Astra Motor


1. Best Cost 2008

Toyota Motor Corporation Japan


1. TMC Award 2006 for Best Regional Contribution

PT. Barindo Autotech


1. The 2005 Outstanding Quality Improvement
2. The 2005 Outstanding Delivery Improvement
3. Quality Award 2008

PT. Astra Otoparts Tbk.


1. Juara II Innovation Challenge 2009

PT. Astra International Tbk


28

1. Astra Award 2006


2. Astra Award 2007

PT. Kawan Lama


1. Juara I dan II Metrologi Competition 2006

PT. Pantja Motor


1. Certificate of Appreciation of Delivery Target Achievement 2004-2005
3.1.2 Customer di PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik
Motorcycle Assembler:
1. Honda
2. Kawasaki
Minning Manufacturer:
1. Toyota
2. Hino
3. Nissan
4. Mitsubishi Motors
5. TGSSI
6. Daihatsu
7. Isuzu
8. Denso
Other:
1. PT. Toyota Boshoku Indonesia
2. PT. Nusa Toyotetsu Corp.
3. PT. Hamaden Indonesia
4. PT. Indokarlo Perkasa
5. PT. Asmo
6. PT. Kubota Indonesia
7. PT. Musashi Autopart

3.1.3 Core Values (nilai inti)


29

Pada tahun 2009 telah ditetapkan nilai-nilai inti (core values) meliputi :
1. Terpercaya dan Handal
Makna nya yaitu, bertekad dan mampu membuktikan apa yang diucapkan dan
diamanatkan sesuai dengan tugas-tugasnya di Grup Astra Otoparts serta prinsip-
prinsip GCG (Good Corporate Govermance).
a. Perilaku Terpuji (Do)
1) Berperilaku adil dan setara.
2) Bertanggung jawab dan akuntabel.
3) Berprilaku santun.
4) Selalu menepati janji.
5) Satunya kata dengan perbuatan.
6) Memahami dan menghormati pihak lain.
7) Mengungkapkan informasi berdasarkan fakta dan bersifat objektif.
8) Terus menerus belajar dan berupaya meningkatkan kompetensi.
9) Bekerja baik dengan pengawasan minimal.
10) Selalu memberikan yang terbaik.
11) Berpartisipasi dalam kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan.
12) Loyal terhadap kepentingan grup Astra Otoparts.

b. Perilaku Terlarang (Don’t)


1) Menghindar dari tanggung jawab.
2) Menyalahgunakan wewenang.
3) Menyembunyikan masalah dan fakta.
4) Bersikap dan bertindak kasar, menghina dan merendahkan pihak lain.
5) Bertindak melanggar hukum, etika dan norma-norma bisnis.
6) Mengabaikan peraturan pemerintahan tentang lingkungan.
7) Mengabaikan adat dan kebiasaan setempat.

2. Fokus pada customer


Makna nya yaitu, selalu mencari peluang untuk memberikan lebih dari yang
diharapkan pelanggan melalui usaha-usaha terbaik dalam inovasi yang tiada henti
dalam segala bidang.
30

a. Perilaku Terpuji (Do)


Selalu mencari tahu perkembangan kebutuhan dan harapan customer saat ini dan masa
depan.
1) Selalu berusaha lebih dalam menangani kebutuhan dan harapan customer.
2) Menepati semua komitmen dan janji kepada customer.
3) Peduli serta cepat tanggap terhadap kebutuhan dan keluhan customer.
4) Selalu menggunakan kritik atau saran dari customer sebagai peluang untuk
peningkatan mutu.
5) Berperilaku ramah dan santun.

b. Perilaku Terlarang (Don’t)


1) Cepat Berpuas diri.
2) Merendahkan atau meremehkan konsumen.
3) Menghindar dari customer terutama pada saat terjadi masalah.
4) Terlalu cepat mengatakan “tidak tahu”, “tidak mau”, “tidak bisa”.

3. Semangat Keprimaan
Makna nya yaitu, Selalu mempunyai hasrat menggebu-gebu untuk mencapai hasil
yang lebih baik dari tuntutan kerja.
a. Perilaku Terpuji (Do)
1) Selalu mencari terobosan untuk mengembangkan keunggulan kompetitif yang terbaru.
2) Melakukan segala daya upaya untuk mencapai yang terbaik.
3) Terus menerus belajar, termasuk dari pengalaman dan pengetahuan orang lain.
4) Selalu mau berbagi pengalaman dan pengetahuan orang lain.
5) Mengakui dan belajar dari kesalahan.
6) Bekerja dengan penuh disiplin.
7) Mendahulukan hal-hal yang penting dan perlu.
8) Bersikap antisipatif dalam mencegah terjadinya masalah.
9) Menghargai pemikiran dan temuan-temuan yang inovatif.
10) Melakukan perbaikan terus menerus dengan memutar roda P-D-C-A” (kaizen).
11) Berperan aktif dalam penerapan dan peningkatan 5R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin)
31

di tempat kerja.

b. Perilaku tidak terpuji (Don’t)


1) Cepat berpuas diri.
2) Mudah menyerah.
3) Menolak kritik dan saran perbaikan.
4) Terlalu mudah mengatakan tidak terhadap hal-hal yang baru.
5) Menunda pekerjaan.
6) Menolak perubahan.

4. Kerja Sama
Makna nya yaitu, Bangga sebagai bagian dari Grup Astra Otoparts dan berkomitmen
untuk tukar pikiran serta saling mebantu dalam usaha untuk mencapai keberhasilan
bersama demi keunggulan Grup Astra Otoparts.
a. Perilaku Terpuji:
1) Berperilaku santun.
2) Menjadi bagian dari solusi.
3) Menyimak dan berusaha memahami pendapat orang lain.
4) Sikap saling menhormati dan menghargai.
5) Berani mengungkapkan pendapat.
6) Memberi kesempatan orang lain untuk mengemukakan pendapat.
7) Fokus pada “Apa”, bukan pada “Siapa”.
8) Memberi dukungan atau bantuan saat orang lain menghadapi masalah
9) Menghormati dan mensukseskan keputusan yang telah diambil.
10) Menjaga dan melindungi nama baik perusahaan.
11) Kesediaan berkorban dan mengkompromikan kepentingan pribadi.

b. Perilaku tidak terpuji (Don’t)


1) Melemparkan tanggung jawab.
2) Menjelek-jelekan institusi dan rekan kerja.
3) Mengakui karya team sebagai hasil kerja individu.
32

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik

Chief Operation Officer

Commitee

Finance, Accounting & IT Finance

Cost Accounting

General Accounting

Information Technology

OEM Marketing Dept. OEM Marketing


33

3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas


Struktur organisasi merupakan bagian dari manajemen perusahaan. Dengan adanya
Quality Control
struktur organisasi, menggambarkan hubungan wewenang dan tanggung jawab bagi setiap
Quality System
jenjang yang berada pada ruang lingkup suatu perusahaan. Organisasi juga memuat
pengaturan hubungan antara bagian dalam suatu perusahaan, disamping itu struktur
organisasi harus mampu memberikan batasan-batasan yang jelas pada setiap fungsi akan
wewenang dan tanggungjawabnya. Dengan adanya tugas dan wewenang yang jelas dapat
meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan.
34

Struktur organisasi pada PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik dan uraian
tugas nya dijelaskan sebagai berikut :

1. Section Head Marketing


Wewenang :
a. Melakukan koordinasi antar department.
b. Mengatur, Menempatkan, Menilai, Memberikan peringatan lisan dan tertulis kepada
bawahan.
Tanggung Jawab :
a. Membina dan mengembangkan kualitas bawahan (coaching & counceling).
b. Mengembangkan produk untuk memperluas market.
c. Menjalankan dan menjaga penerapan sistem mutu dan LK3 (lingkungan kesehatan
keselamatan kerja).
Tugas Pokok :
a. Mengontrol pelaksanaan 5R (resik, rapi, ringkas, rawat, rajin), LK3 (lingkungan
kesehatan keselamatan kerja) dan proses kerja sesuai standar WI (work instruction).
b. Mengkoordinasi dan mengontrol bawahan.
c. Melakukan survey pasar.
d. Mencari dan mengembangkan jalur distribusi.
e. Mengontrol order bulanan.
f. Menjaga kepuasan customer.
g. Melakukan negosiasi dengan customer.
h. Mendapatkan order produk yang prospektif/profitable.
i. Membuat laporan bulanan.
j. Melakukan koordinasi dengan bagian-bagian terkait dalam pengerjaan proyek-proyek
baru.

2. Staff Marketing
Wewenang :
a. Melakukan Koordinasi antar department.
Tanggung Jawab :
a. Mengembangkan produk untuk memperluas market.
35

b. Menjalankan dan menjaga penerapan sistem mutu & LK3 (lingkungan kesehatan
keselamatan kerja).
Tugas Pokok :
a. Mengontrol pelaksanaan 5R (resik, rapi, ringkas, rawat, rajin), LK3 (lingkungan
kesehatan keselamatan kerja) dan proses kerja sesuai standar WI (work instruction).
b. Mengkoordinasi dan mengontrol bawahan.
c. Melakukan survey pasar.
d. Mencari dan mengembangkan jalur distribusi.
e. Mengontrol Order bulanan.
f. Menjaga kepuasan customer.
g. Mendapatkan order produk yang prospektif atau profitable.
h. Membuat laporan bulanan.
i. Implementasi ISO 9001 dan ISO 14001.
j. Melakukan koordinasi dengan bagian-bagian terkait dalam pengerjaan proyek-proyek
baru.

3. Administrasi Marketing (administrasi pemasaran)

Tugasnya adalah sebagai berikut :

Membantu bagian marketing dalam membuat dan menerbitkan dokumen, serta


melaksanakan pendistribusian, penarikan dan penyimpanan dokumen.

4. Foreman Production Planning Control


Wewenang :
a. Melakukan pemeriksaan hasil kerja bawahannya setiap hari sesuai planning harian
dengan target material, komponen, dan lain-lain semua sudah dibuatkan GI (Good
Issue).
b. Melaporkan hasil kerja setiap hari kepada pimpinan yang lebih tinggi.
c. Melakukan tindakan yang strategis jika terjadi masalah produksi (revisi planning) yang
nantinya berdampak pada delivery dan mempertanggung jawabkan kepada atasan.
Tanggung Jawab :
a. Bertanggung Jawab dan melakuan kordinasi terhadap bawahannya.
b. Planning produksi terealisasi.
36

c. Loading machine terkontrol.


d. Melakukan implementasi LK3 (lingkungan kesehatan keselamatan kerja).
Tugas Pokok :
a. Membuat planning mingguan, bulanan, tahunan, untuk produksi dan trial.
b. Membuat loading mesin bulanan, tahunan.
c. Mengikuti perkembangan produksi harian.
d. Revisi planning produksi.
e. Membuat laporan bulanan.
f. Membuat PICA aktualisasi planning.
g. Melakukan 5K2S (ketertiban, kerapihan, kebersihan, kelestarian, kedisiplinan,
semangat kerja dan safety) mingguan.
h. Menghitung cycle time per item product.

5. Koordinator Leader Delivery Control


Wewenang :
a. Pengaturan Loading truk untuk delivery ke customer rutin dan tambahan
Tanggung Jawab :
a. Service rate delivery 100%.
b. Bertanggung jawab dan melakukan koordinasi terhadap bawahannya mengenai
delivery atau pengaturan kendaraan dan petugas delivery harian (pengaturan MP dan
team work).
Tugas Pokok :
a. Membuat schedule delivery harian.
b. Membuat laporan harian service rate.
c. Monitoring DN (Delivery Note) balik dari customer, memeriksa dan follow up DN.
d. Membuat PICA (masalah delivery harian).
e. Control penyelesaian claim customer.

6. Leader Production Planning Control


Wewenang :
a. Setting dandory sesuai dengan lot marking produksi.
b. Memberikan perintah ke gudang untuk mensuplai bahan baku ke produksi.
37

Tanggung Jawab :
a. Produksi tidak kekurangan raw material, komponen, factory supplies sesuai planning
harian baik yang di order atau titipan.
b. Kebutuhan delivery terpenuhi pada waktunya.
c. Bertanggung jawab dan melakukan koordinasi terhadap bawahannya mengenai
planning produksi/setting kanban (kebutuhan produksi).
Tugas pokok :
a. Mengontrol kanban produk yang sudah masuk lot marking dan melakukan setting
dandory.
b. Mengatur waktu maintenance mold. M/C. Baik packing, RM, KMPN, Fact dan lain-lain.
c. Mengikuti perkembangan produksi harian/setting kanban, delivery harian dan
pemantauan level stock.
d. Mengecek stock kebutuhan sarana pendukung baik packing, RM, KMPN, Fact, dan
lain-lain.
e. Membuat PICA
Mengontrol jumlah kanban beredar.

7. Administrasi Produksi
Wewenang :
a. Menolak memberikan data kepada individu atau departemen lain jika tidak ada
persetujuan dari atasan.
Tanggung Jawab :
a. Melakukan input costing data produksi harian dan data serah terima material.
b. Memastikan administrasi terisi secara lengkap dan benar.
c. Memastikan berjalannya 5R dan LK3 di area kerjanya.
Tugas pokok :
a. Menyiapkan atau memeriksa form-form yang digunakan.
b. Mengelola kebutuhan administrasi, alat tulis kantor, dan obat P3K.
c. Menyusun absensi, laporan lembur, uang transport dan uang makan, penggantian
obat, untuk di proses personalia.
d. Mendata penggantian seragam, sepatu, dan kelengkapannya.
e. Membuat rekap hasil data produksi tiap bulannya.
38

f. Melakukan registrasi terhadap penerbitan dokumen baru atau revisi.


g. Melakukan update terhadap dokumen yang kadaluarsa.
h. Membuat surat atau memo untuk keperluan internal, eksternal,
i. Menyusun atau mengatur arsip, dokumen dan laporan bulanan.
j. Melaksanakan 5R (resik, rapi, ringkas, rawat, rajin) dan LK3 (lingkungan kesehatan
keselamatan kerja) di area kerjanya.
k. Aktif dalam new QCC/SS (quality control circle/sugestion subject).
Tugas tambahan:
a. Melakukan tugas khusus dari atasan

8. Operator Produksi Painting


Tanggung Jawab :
a. Mencapai jumlah produksi sesuai target yang telah ditetapkan.
b. Menjaga kualitas sesuai standar.
c. Memelihara peralatan dan perlengkapan kerja yang digunakan agar selalu dalam
kondisi siap pakai.
d. Memastikan berjalannya 5R dan LK3 di area kerjanya.

Tugas pokok :
a. Mengikuti P5M.
b. Menjalankan pekerjaan sesuai work instruction atau SOP (standar operational
procedure).
c. Memakai peralatan safety sesuai work instruction.
d. Memeriksa kualitas produk yang dihasilkan sesuai standar kualitas.
e. Memisahkan part ok dan not good pada tempat yang telah ditentukan.
f. Membuat laporan produksi yang sudah dilakukan.
g. Melaporkan kepada leader jika terjadi masalah selama proses produksi berjalan.
h. Melaksanakan 5R (resik, rapi, ringkas, rawat, rajin) dan LK3 (lingkungan kesehatan
keselamatan kerja) di area kerjanya.
i. Aktif dalam QCC/SS (quality control circle/sugestion subject).

9. Operator Produksi Plastic Injection


39

Tanggung Jawab :
a. Mencapai jumlah produksi sesuai target yang telah ditetapkan.
b. Menjaga kualitas sesuai standar.
c. Memelihara peralatan dan perlengkapan kerja yang digunakan agar selalu dalam
kondisi siap pakai.
d. Memastikan berjalannya 5R (resik, rapi, ringkas, rawat, rajin) dan LK3 (lingkungan
kesehatan keselamatan kerja) di area kerjanya.
Tugas pokok :
a. Mengikuti P5M.
b. Menjalankan pekerjaan sesuai work instruction atau SOP.
c. Memakai peralatan safety sesuai work instruction.
d. Memeriksa kualitas produk yang dihasilkan sesuai standar kualitas.
e. Memisahkan part ok dan not good pada tempat yang telah ditentukan.
f. Membuat laporan produksi yang sudah dilakukan.
g. Melaporkan kepada leader jika terjadi masalah selama proses produksi berjalan.

10. Quality
Quality Control dan Quality System (Jaminan kualitas dan kontrol kualitas.
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut :
Quality Control :
a. Melakukan inspeksi dan pengujian pada barang mulai dari tahap barang masuk
selama proses dan tahap akhir.
b. Mencatat hasil inspeksi, dan pengujian sesuai dengan yang diminta pada sistem mutu.
c. Menyimpan dan memelihara dokumen-dokumen yang dibutuhkan sistem mutu.
11. Engineering (Ahli Mesin)
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut :
a. Memeriksa dokumen permintaan dan order kerja konsumen untuk aspek spesifikasi
teknik barang.
b. Merencanakan jadwal desain dan pengembangan produk.
c. Menentukan konsep desain produk.
d. Memverifikasi keluaran perencanaan (gambar, spesifikasi, daftar material dan lain-
lain).
40

e. Melaksanakan pemeriksaan desain dengan fungsi terkait.


f. Melaksanakan validasi desain produk.
g. Mengeluarkan daftar acuan-acuan teknikal dan barang.

12. Accounting (Akuntansi)


Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Mencatat mutasi penerimaan dan pengeluaran dari kas untuk bank.
b. Memeriksa kebenaran dokumen dan bukti pendukung penerimaan dan pengeluaran
kas atau bank.
c. Memeriksa dan menyetujui permohonan permintaan uang.
d. Memfile bukti pendukung kas kecil.
e. Membuat rekonsiliasi bank atas penerimaan dan pengeluaran bank.
f. Membuat daftar hutang dan piutang, dan memberikan informasi posisi keuangan
perusahaan.
g. Membuat neraca rugi-laba dan income statement atau laporan pemasukan keuangan.

13. Finance (Keuangan)


Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Memeriksa dan memastikan apakah kewajiban costumer yang berhubungan dengan
masalah pembayaran sudah diselesaikan.
b. Memverifikasi terhadap tersedianya budget.
c. Memeriksa kebenaran persyaratan barang yang diminta.
d. Menyiapkan dana untuk kebutuhan proyek.

14. WareHouse (WH) (Gudang)


Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Melakukan penyimpanan barang sesuai dengan identifikasi protection.
b. Mengeluarkan barang yang diminta berdasarkan DPM (Daftar Pengambilan Material)
dan PKM (Perencanaan Kebutuhan Material).

15. Purchasing (Pembelian)


Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
41

a. Merencanakan kebutuhan pemilikan barang.


b. Memproses Supplier.
c. Menyiapkan dan mengecek PO (Purchase Order).
d. Memproses unplaned barang atau jasa dari WO (work order).
e. Menyediakan pengiriman kepada konsumen.
f. Mengeluarkan daftar harga dan lead time barang atau jasa.

16. Human Resources Development (HRD)


Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Mengatur, membina dan mengelola manajemen SDM (Sumber Daya Manusia)
perusahaan.
b. Merencanakan program pelatihan sesuai dengan sasaran perusahaan.
c. Mengelola, mengkoordinasi, memfasilitasi, membina dan mengendalikan seluruh
aktivitas SDM.
d. Mengelola, memfasilitasi dan mengendalikan program pelatihan dan pengembangan
karyawan yang telah disetujui dan disepakati.
e. Menentukan hasil pelatihan yang perlu disampaikan kepada terkait.
f. Mengelola dan membina SDM.
g. Memelihara infrastruktur gedung, sarana transportasi, sarana komunikasi dan
lingkungan kerja terjaga sesuai dengan persyaratan produk.
h. Menyiapkan sarana transportasi.

3.3 Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang dapat membantu kegiatan
dalam operasi perusahaan, karena dengan memiliki sumber daya manusia yang cukup dan
baik, maka pekerjaan pada suatu perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik pula.
Pengelolaan sumber daya manusia didalam perusahaan selayaknya menjamin
kenyamanan dan kelancaran bagi karyawannya, dimana karyawan merupakan aset
terpenting dalam suatu perusahaan. Namun, penggunaan sumber daya manusia yang baik
sangat diperlukan bagi perusahaan karena mutu yang baik berasal dari sumber daya
manusia yang baik.
42

PT Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik berkomitmen untuk mengembangkan


sumber daya manusia terbaik dalam kinerja perusahaannya. Dimana hanya karyawan-
karyawan yang memiliki standard dan keahlian di bidangnya yang dapat bergabung untuk
mengembangkan potensinya pada perusahaan ini. Oleh karena itu, standar pendidikan
sangat diutamakan dalam perekrutan pekerjanya.
Berikut tabel 3.1 jumlah karyawan pada tahun 2013 di PT. Astra Otoparts beserta latar
belakang pendidikan di masing-masing plant :

PT. ASTRA JUMLAH KARYAWAN PENDIDIKAN


OTOPARTS TETAP KONTRAK SMU D3 S1
PLANT 1 656 348 870 29 105
PLANT 2 827 358 1173 9 3
TOTAL 2.189 2.043 38 108
Sumber : PT. Astra Otoparts Tbk Divisi Adiwira Plastik (2013)
3.4 Sarana dan prasarana
Faktor yang tak kalah pentingnya sebagai pendukung sebuah organisasi perusahaan
adalah adanya sarana dan prasarana yang memadai. Sehingga kegiatan organsasi
perusahaan dapat berjalan secara lancar dan optimal. Sarana dan prasarana yang memadai
dapat mewujudkan kenyamanan dalam menjalankan kegiatan organisasi perusahaan
sehingga diharapkan dapat memacu kinerja untuk mengembangkan semua potensi yang
dimiliki.
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh PT. Astra Otoparts Tbk.Divisi Adiwira Plastik
digunakan untuk mempermudah kegiatan produksi serta kelancaran aktivitas di lingkungan
pabrik. Fasilitas yang ada diantaranya adalah ruang produksi yang disertai dengan mesin-
mesin produksi berikut ini:

1. Mold Shop
Mold Shop adalah bagian yang menangani bila terjadi masalah di setiap mold dan tempat
dimana semua mold dipersiapkan. Berikut beberapa fasilitas penunjang yang digunakan di
mold shop:

a. CMM
Dimension : 1000 x 700 x 700 (Travel Table)
43

Load Table : 900 Kg

b. Dies Spooting
Dimension : 1500 x 1000 x 1500 (Travel Table)
Load Table : 300 Kg

c. CNC Machining Center


Dimension : 1500 x 700 x 700 x (Travel Table)
Load Table : 2000 Kg

d. CNC EDM
Dimension : 650 x 450 (Travel Table)
Load Table : 200 Kg

2. Production Plastic Injection


Production Plastic Injection berfungsi untuk mencetak part-part plastik dengan
menggunakan mold sebagai cetakannya. Berikut ini adalah total mesin injeksi yang ada di
perusahaan berdasarkan kapasitas berat mesin :
a. Small Tonnage :
M/C 30 ton sebanyak 4 unit
M/C 50 ton sebanyak 7 unit
M/C 55 ton sebanyak 1 unit
M/C 80 ton sebanyak 14 unit

b. Medium Tonnage :
M/C 150 ton sebanyak 8 unit
M/C 160 ton sebanyak 33 unit
M/C 180 ton sebanyak 1 unit
M/C 210 ton sebanyak 7 unit
M/C 220 ton sebanyak 2 unit
M/C 250 ton sebanyak 14 unit
M/C 280 ton sebanyak 2 unit
44

M/C 3000 ton sebanyak 3 unit


M/C 350 ton sebanyak 34 unit
M/C 450 ton sebanyak 32 unit

c. Big Tonnage :
M/C 550 ton sebanyak 4 unit
M/C 600 ton sebanyak 23 unit
M/C 650 ton sebanyak 8 unit
M/C 800 ton sebanyak 25 unit
M/C 850 ton sebanyak 5 unit
M/C 1060 ton sebanyak 26 unit
M/C 1680 ton sebanyak 1 unit
Total keseluruhan mesin sebanyak 114 units.

3. Mirror production
berfungsi untuk menyiapkan kaca spion untuk motor-motor yang akan di produksi. Berikut
sarana yang ada di bagian mirror production :

a. Manual polygon sebanyak 1 set


Semiauto polygon sebanyak 2 set
CNC polygon sebanyak 1 set
Chamfering sebanyak 2 set
Washing sebanyak 2 set
Convex sebanyak 2 set
Vaccum sebanyak 2 set
Cure painting sebanyak 1 set

4. Assy Mirror
berfungsi menggabungkan hasil kaca spion dari mesin mirror production dengan part
plastik dengan menyediakan sarana Assy line for D01N sebanyak 2 line.
Stay Mirror berfungsi sebagai sarana terakhir penyelesaian dari mesin-mesin sebelumnya.
Yang terdiri atas :
45

a. Lathe M10 sebanyak 5 unit


Lathe M5-M10 sebanyak 6 unit
Broaching sebanyak 1 unit
Rolling sebanyak 2 unit
Polisher sebanyak 3 unit
Spot welding sebanyak 2 unit
Bending sebanyak 2 unit
Cutting sebanyak 1 unit

5. Quality facilities
berfungsi untuk mengecek barang sebelum dikirim ke customer, antara lain :
a. Washer Nozzle test : untuk menguji nosel washer
b. Vibration tester : untuk mendeteksi titik resonasi, daya tahan getaran.
c. Rain tester : mengetes kinerja terhadap air hujan
d. Environmental chamber: tes siklus termal, menguji ketahanan terhadap kelembaban
udara.
e. Angel adjustment durability : resistensi terhadap cermin dan penyesuaian aplikasi.
f. Painting tester machine : uji ketahanan kilap, kekuatan warna terhadap plastik.
g. Fan comp cooling performance : Uji ketahanan pada mesin pendingin.
h. Push out testing machine: kekuatan mesin, roda yang siap dipakai
i. Salt spray and cass tester : tes percobaan korosi dan daya tahan cat terhadap besi dan
sejenis nya.
j. Hardness tester for foam: tes untuk kekuatan busa.
k. Air cleaner set tester : tes penahan debu, pembersih kotoran yang menempel pada part
plastik...

Adapun sarana dan prasarana lain yang ada diantaranya ruang meeting, musholla,
mobil kantor, lapangan parkir, kantin, koperasi karyawan, alat transportasi untuk pengiriman
barang ke customer, forklift, lory atau roda barang, komputer beserta printer dan mesin foto
copy
46

Dengan adanya sarana dan prasarana yang cukup menunjang diharapkan dapat
memacu kinerja sumber daya manusia pada PT.Astra Otoparts Tbk.Divisi Adiwira Plastik
agar dapat mewujudkan perkembangan perusahaan dan menghasilkan produk yang bermutu.

3.5 Uraian Singkat Kegiatan Magang


Kegiatan magang merupakan kegiatan belajar mengajar yang meliputi instansi diluar
kampus sebagai ajang pelaksanaannya. (penggabungan antara penerapan ilmu yang sudah
diperoleh dan pelaksanaan kegiatan yang berhubungan langsung dengan kondisi riil
dilapangan). Dengan adanya magang ini diharapkan Penulis mendapatkan pengalaman kerja
serta menerapkan teori atau ilmu yang telah didapat diperkuliahan untuk menjadi tenaga ahli
yang potensial dan profesional.

Dalam tahap observasi dan praktek kerja, Penulis melakukannya secara langsung
pada PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik sebagai staf magang unit marketing.
Kegiatan magang yang Penulis laksanakan di PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira
Plastik berlangsung selama 3 bulan dimulai pada tanggal 25 Maret 2013–21 Juni 2013
berdasarkan kontrak yang telah disetujui. Berikut garis besar kegiatan yang penulis lakukan
selama kegiatan magang :

Hari ke-1 : Penulis diberikan pengarahan oleh staf marketing yaitu pengenalan
terhadap perusahaan. Penulis diajak untuk keliling pabrik diperkenalkan ke setiap bagian.
serta mengenalkan barang-barang apa saja yang di produksi oleh perusahaan. Selanjutnya
Penulis diarahkan dengan membaca SOP (prosedur sistem mutu) yang berlaku di
perusahaan.
Hari Ke-2 : Penulis diberikan pengarahan oleh administration marketing mengenai cara
menginput PO (purchase order) dari customer dengan menggunakan sistem yang ada di
perusahaan,
Hari ke-3 : Penulis diberikan pengarahan untuk mendistribusikan copy PO (purchase
order) ke unit staff PPC (product planning controlling).
Dan untuk hari-hari berikutnya penulis lebih banyak diarahkan untuk membantu
seluruh kegiatan marketing dalam pengarsipan dokumen, copy serta input data, scan
dokumen, pengecekan e-mail konfirmasi dari konsumen.
47

Adapun tugas marketing yaitu menangani order part dari customer. Proses
penanganan order dari customer dimulai dari bagian marketing yaitu menerima informasi
berupa PO (purchase order) lalu diinput oleh administration marketing menjadi SO (sales
order) setelah itu di distribusikan ke bagian PPC (Planning Product Controlling) untuk
dibuatkan planning produksinya sampai pada tahap pengiriman ke customer. Sehingga
dipastikan order selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati.

3.6 Perbandingan Teori dan Praktek


3.6.1 Prosedur penanganan order part berdasarkan prosedur sistem mutu yang ada di PT.
Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik terhadap customer PT. Astra Honda Motor (AHM).

MULAI

Terima Informasi
Customer

Entry PO & Cek


Hasil Entry
48

Distribusi copy PO Copy PO +


ke PPC Catatan

Perencanaan &
Evaluasi Produk

SELESAI

Gambar 3.2

Flowchart Prosedur penanganan order

3.6.1 Prosedur Penanganan Order Part di PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik
terhadap customer Astra Honda Motor (AHM)
Penjelasan flowchart yang terkait di dalam perusahaan,diantaranya :
1. STAFF MARKETING
a. Staff marketing menerima informasi pesanan atau order dari customer berupa PO
(purchase order).
b. Purchase order dapat dikirim secara online oleh customer melalui portal atau
internet berupa soft copy.
c. File informasi pesanan berupa PO (purchase order) tersebut di download oleh
staff marketing. Dengan sistem pengiriman ini, perusahaan memiliki keuntungan
dalam hal proses administrasi, antara lain waktu penyampaian purchase order
yang lebih cepat sehingga purchase order tersebut dapat di proses ke tahap
selanjutnya.
d. Purchase order yang diterima dan telah di download oleh staff marketing
kemudian di input oleh tim administration marketing kedalam bentuk SO (sales
order) dengan menggunakan sistem aplikasi SAP. Dalam proses input purchase
49

order, administration marketing hanya cukup memasukkan beberapa data saja,


seperti : kode customer, kode barang, dan jumlah barang yang sesuai dengan PO
dari customer. karena data-data yang lain akan ditarik seacara otomatis dari data-
data master yang tersimpan di sistem. Dengan sistem aplikasi SAP yang dimiliki
perusahaan ini dapat memudahkan pihak marketing dalam menginput pesanan
kedalam sebuah program yang disebut sebagai SO (sales order). Dengan kata
lain, Sales order dari sisi penjual dan purchase order dari sisi customer.
e. Hasil input PO tersebut di cek kembali oleh marketing untuk memastikan tidak ada
kesalahan atau kekeliruan dalam memasukan data. Proses penjualan terjadi
ditandai dengan dibuatnya SO (sales order) untuk customer atas dasar purchase
order (PO) dari customer.

2. STAFF PPC (planning product controlling)


a. Staff PPC adalah bagian perencanaan produksi dan schedule pengiriman barang
kepada customer atas dasar PO (purchase order) yang di distribusikan oleh pihak
marketing.
b. Setelah marketing mendistribusikan PO (purchase order) yang sudah menjadi SO
(sales order) dalam bentuk hard copy ke bagian PPC (planning product
controlling), untuk proses selanjutnya dapat dilakukan planning produksi dan
evaluasi produksi serta jadwal pengiriman barang pada customer. sebagai contoh
yaitu customer PT. Astra Honda Motor (AHM).

3. STAFF PI (plastic injection)


Staff PI adalah bagian produksi barang yang di sesuaikan dengan PO (purchase order)
dari customer yang sebelum nya telah di proses oleh pihak marketing dan pihak PPC.
a. Tim planning produksi akan memberikan perintah produksi barang kepada tim PI
atas dasar permintaan PO (purchase order) dari customer. Perintah produksi
barang tersebut mengacu pada stock warehouse dan perintah pengiriman atau
schedule delivery, baik per hari maupun per minggu sesuai dengen permintaan
dari customer.
b. Tim planning produksi akan mengeluarkan kanban atau perintah produksi dan
menyiapkan material yang dibutuhkan oleh bagian operator produksi.. Material
50

yang dibutuhkan untuk proses produksi diambil di gudang material dengan


menggunakan E-kanban, E-kanban adalah perintah untuk permintaan material
yang dibutuhkan dalam proses produksi part plastik yang di proses dengan
menggunakan mesin. Selanjutnya kanban dan E-kanban di letakkan di rak-rak box
mesin produksi bersangkutan berdasarkan rencana produksi. Kemudian operator
produksi akan menjalankan tugasnya berdasarkan WI (work instruction) dan
perintah di kanban tersebut.

4. STAFF QC (Quality control)


Staff QC adalah bagian pemeriksaan kualitas barang atau part yang telah selesai di
produksi dengan menggunakan mesin plastic injection dan part tersebut telah di finishing oleh
operator produksi. dengan tujuan, part tersebut dapat di kirim sesuai dengan yang di inginkan
pihak customer. Yang sebelum nya telah melakukan perjanjian standarisasi antara pihak
perusahaan dengan customer.

5. PPC Delivery (pengiriman barang)


Setelah barang di cek oleh bagian Quality Control, kemudian dimasukan ke PPC tim
warehouse atau gudang dengan melalui proses GR (Good Receive) yaitu proses penerimaan
barang atau penyelesaian pekerjaan berdasarkan PO yang sudah disetujui oleh pihak
Pemesan (Customer) maupun oleh pihak Supplier atau Vendor. Proses detil dalam GR
adalah penerbitan surat tanda terima barang oleh bagian PI (product injection) kepada tim
warehouse, persetujuan barang di terima oleh pemohon, pengakuan inventory ke dalam
sistem dengan cara kanban akan di scan kemudian di simpan di shopping store dan siap
untuk di kirim ke customer. Setelah barang siap untuk dikirim ke customer,
a. Tim PPC Delivery akan mempersiapkan atau mensetting kendaraan berdasarkan
kapasitas barang, tujuan, serta schedule delivery ke customer.
b. Tim akan membuatkan Order delivery yang telah disesuaikan dengan PO atau
barcode AHM. dalam Order delivery terdapat schedule pengiriman ke customer
diantaranya Quantity, actual delivery.
c. Selanjutnya order delivery di cetak dua untuk di setting di waiting post (rak-rak box
penyimpanan surat perintah persiapan barang). Tim warehouse atau gudang akan
mempersiapkan barangnya di preparation.
51

d. Setelah barang telah siap dan sesuai dengan order delivery, proses selanjutnya
akan di buatkan Deliver Note (surat jalan) oleh Tim PPC yang telah di sesuaikan
dengan order delivery di waiting post., selanjutnya akan ada jadwal kendaraan
masuk untuk melakukan proses bongkar muat.
e. Tim delivery akan memuat barang sesuai surat jalan atau DN, dalam kertas DN
tersebut terdapat tujuan pengiriman kepada customer, jam pengiriman barang,
dan jumlah pengiriman barang.
f. Setelah barang sudah dimuat pada kendaraaan dan surat jalan telah siap,
kemudian surat jalan atau DN tersebut di scan, Karena untuk memastikan bahwa
surat jalan telah dibuat dan akan dikirim ke customer. selanjutnya kendaraan
berangkat.

Setelah kendaraan sampai ke customer kemudian ada proses unloading atau bongkar
muat barang di sertai proses pengecekan surat jalan di PT. Astra Honda Motor (AHM).
Setelah proses pengecekan surat jalan yang telah sesuai dengan barang selesai oleh pihak
AHM, kemudian surat jalan tersebut akan dibawa kembali ke PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi
Adiwira Plastik untuk di scan kembali dan memastikan bahwa surat jalan telah diproses
dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur pengiriman perusahaan. Kemudian surat
jalan tersebut akan di posting GI (good issue). Good issue adalah proses pengeluaran stock
barang dalam sistem di gudang. Langkah ini harus dilakukan karena pada langkah ini jumlah
barang yang ada di gudang akan dikurangi atau dengan kata lain akan mengupdate data
inventory. Posting DN (surat jalan) akan di simpan di box untuk diambil oleh PIC SSC. PIC
SSC adalah Kantor pusat PT Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik untuk mengurus
segala administrasi penagihan.

Evaluasi hasil produksi dilakukan bulanan dan harian baik secara internal PPC
maupun dengan pihak yang terkait, untuk mencari pemecahan masalahnya berkaitan dengan
pencapaian hasil produksi yang akan menggangu jadwal delivery. Evaluasi ini dilakukan
dalam meeting bulanan (production preparation meeting) dan harian (ASAKAI). Evaluasi hasil
produksi ini meliputi :

1. Pencapaian perencanaan produksi vs actual produksi.


52

2. Pembahasan problem-problem yang timbul dan mengakibatkan tidak tercapainya


rencana produksi.
3. Progres tindakan perbaikan atas problem-problem yang sebelumnya telah muncul.

3.6.2 Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman yang ada di PT. Astra Otoparts Tbk.
Divisi Adiwira Plastik.

Kekuatan pada PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik adalah :
1. Tidak hanya mengembangkan produk untuk pasar industri otomotif Original equipment
manufacturer (OEM) saja, melainkan juga mengembangkan produk untuk disuplai ke
pasar suku cadang pengganti Original equipment sparepart (OES) atau Aftermarket.
Dengan penguasaan teknologi dan kemampuan yang dimiliki selama ini, PT. Astra
Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik mampu menghasilkan produk berkualitas di sektor
otomotif. Sedangkan produk untuk industri otomotif PT. Astra otoparts Tbk. Divisi
Adiwira Plastik menyediakan produk-produk yang berkualitas sesuai fungsi dan kriteria
yang diharapkan oleh pabrikan. Dan produk untuk pasar suku cadang pengganti OES
(Aftermarket) mendesain, memproduksi dan memasarkan suku cadang untuk
memenuhi kebutuhan pasar suku cadang pengganti. Produk-produk tersebut di
distribusikan melalui anak perusahaan trading, yaitu PT. Astra Komponen Indonesia,
serta jaringan retail Shop& Drive.

2. Keseluruhan proses transaksi telah menggunakan aplikasi program SAP yang telah
diterapkan dan mengatur segala kegiatan bisnis yang ada di PT. Astra otoparts Tbk.
Divisi Adiwira Plastik. SAP adalah produk perangkat lunak ERP yang mempunyai
kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai macam aplikasi bisnis, dimana setiap
aplikasi mewakilkan area bisnis tertentu. Pada SAP transaksi keterkinian dan transaksi
proses dilakukan dengan cara real time. SAP mempunyai kemampuan untuk dapat
dikonfigurasikan sesuai dengan kebutuhan bisnis.

3. Astra Otoparts mendominasi pasar komponen Indonesia karena memiliki kualitas


sparepart yang tinggi.
53

4. Sistem Order (pesanan atau purchase order) dokumen yang diterima oleh PT. Astra
otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik dari customer melalui portal (internet) Sehingga
mengurangi jumlah biaya dan waktu yang digunakan lebih efektif dan efisien.

5. Adanya kemitraan dalam bisnis manufactur untuk mengembangkan suatu produk baru.
6. Dalam proses produksi atau manufactur selalu memperhatikan kedua tahap yaitu lead
time, waktu yang diperlukan dimana mencerminkan tingkat efesiensi operasi dari
perusahaan dan streamlined, ketersediaan barang yang mengindikasikan proses
produksi akan lebih efektif.

7. Lingkungan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja para karyawan selalu diutamakan
dan diperhatikan.

8. PT. Astra otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik merupakan Grup dari PT Astra Otoparts
yang merupakan anak perusahaan Astra Internasional.

9. PT.Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik telah memperoleh banyak penghargaan yang
telah diraih selama ini dari customer.

10. Susunan management yang tertata rapi membuat kinerja perusahaan semakin baik.

Kelemahan PT. Astra otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik adalah :


1. Desain produk yang bergantung pada prinsipal dari customer.
2. Mesin produksi yang sudah ada cukup baik, akan tetapi perlu di maksimalkan agar
kapasitas terpasang dan terpakai betul-betul bisa di realisasikan.

Peluang PT. Astra otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik adalah :


1. Dilihat dari peluang bisnisnya PT. Astra otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik mampu
untuk bersaing dengan perusahaan lain (go public). dan pangsa pasar di indonesia
juga cukup bagus melihat letak yang strategis dan penduduk yang banyak.
Menyediakan peluang usaha yang bertujuan untuk mengurangi tingkat pengangguran.
2. Dapat merambah ke bisnis otomotif lainnya selain yang telah digeluti.
54

3. Memperluas kemitraan dengan perusahaan lain sehingga dapat menguasai pasar di


Indonesia.
Ancaman bagi PT. Astra otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik adalah :
1. Banyaknya pesaing yang menghasilkan produk yang sama (pemalsuan). dikarenakan
produk pesaing memiliki harga yang lebih bisa dijangkau oleh masyarakat
dibandingkan dengan produk aslinya dan banyak juga perusahaan yang memproduksi
barang komponen plastik.
2. Adanya saingan yang muncul di era globalisasi ini
3. Hukum dan peraturan yang berlaku dapat menghambat perusahaan untuk
berkembang sepenuhnya.
4. Selama proses order terjadi apabila pada proses delivery (pengiriman) terlambat maka
perusahaan tidak bisa menagih pembayaran atas permintaan barang untuk customer.
5. Adanya produk-produk yang banyak beredar dan lebih murah dari produk di PT. Astra
Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik.
6. Adanya perusahaan manufaktur yang sama-sama memproduksi part berbahan dasar
plastik yang dapat menjadi ancaman bagi perusahaan.

BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
55

4.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Prosedur Penanganan order di PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik di mulai
dari unit marketing dengan menerima order berupa PO (purchase order) dari customer
PT. Astra Honda Motor (AHM), dokumen PO dikirim oleh AHM melalui portal dan di
input oleh staf marketing menggunkan sistem SAP. Dan proses selanjutnya
diserahkan kepada bagian PPC (planning product controlling) untuk dibuatkan
planning produksi dan pengiriman ke customer.
2. Kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang ada di PT. Astra Otoparts Tbk.
Divisi Adiwira Plastik adalah
Kekuatan yang ada di PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik
semua kegiatan proses order dilakukan menggunakan sistem SAP sehingga lebih
menghemat waktu dan biaya serta proses order yang lebih cepat karena data-data
telah di tarik melalui sebuah sistem.
Kelemahan yang ada di PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik Desain produk
yang bergantung pada prinsipal dari customer.
Peluang yang ada dapat memperluas kemitraan dengan perusahaan lain sehingga
dapat menguasai pasar di Indonesia. Ancaman bagi perusahaan adalah adanya
perusahaan manufaktur yang sama-sama memproduksi part berbahan dasar plastik
yang dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. Dengan Adanya kekuatan,
kelemahan, peluang serta ancaman yang ada di perusahaan dapat menjadi acuan
bagi perusahaan untuk terus maju dan berkembang.

4.2 Saran
Dari pembahasan diatas dapat dilihat bahwa prosedur penanganan order part di PT.
Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik berjalan dengan baik dan tepat. Untuk di
masa yang akan datang agar dapat mempertahankan kemitraan yang sudah dibangun
dengan berbagai customer.
56

DAFTAR PUSTAKA

Assauri Sofjan. 2012. Strategic Marketing. PT Raja Grafindo


Persada. Jakarta
Fuad M. 2000. Pengantar Bisnis. Gramedia pustaka utama. Jakarta.
Hariyanto Sugeng. 2006. English Business Correspondence. Kanisius. Yogyakarta.
Herdiana Nana Abdurrahman.2013. Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan. Cv
Pustaka Setia. Bandung.
Jill Griffin. 2005. Customer Loyalty. Erlangga. Jakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008.
57

Kotler Philip. 2003. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Edisi 11. Alih Bahasa: Benyamin Molan.
Indeks. Indonesia.
Moekijat. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Mandar Maju. Jakarta.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta.
Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Salemba Empat.
Jakarta.
Nuraida Ida. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Kanisius. Yogyakarta.
Narko. 2004. Sistem Akuntansi. Yayasan Pustaka Nusantara. Jakarta.
PT. Astra Otoparts Tbk. Divisi Adiwira Plastik. 2013. Prosedur Sistem Mutu.
Prasetya Hendrawan. 2005. Business Letters. Pustaka Grahatama. Jakarta.
Rangkuti Freddy. 2002. Manajemen Persediaan. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Rangkuti Freddy. 2004. Flexible Marketing. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Siagian Yolanda. 2005. Aplikasi Supply Chain Management Dalam Dunia Bisnis. Gramedia
Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Soedarmo, Hartoto. 2006. Menjadi Kaya dengan UKM Otomotif Roda Dua.
Kawan Pustaka. Jakarta.
Yunarto Icun Holy. 2006. Business Concepts Implementation Series in Sales and Distribution
Management. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Zaki Baridwan. 2002. Intermediate Accounting. BPFE. Yogyakarta.
http://blogs.itb.ac.id /Petrus Fajar Subekti/2011/09/25/Apa itu OEM (Diakses 26 April 2013)
www.component.astra.otoparts.co.id (Diakses 26 April 2013)
Widjojo, A.S. and Suardy, W., 2009. Analisis Strategi Pelayanan Oleh Front Liner Dan Pengaruhnya
Terhadap Kepuasan Nasabah Pada PT BANK Central Asia Tbk Capen Mayor Oking. Jurnal
Ilmiah Kesatuan Nomor, 2.
Purba, J.H.V., 2005. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan. Studi
Kasus pada Robinson Departemen Store. Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR), 5(2), pp.119-124.
Emmy, S., Purba, J.H.V. and Rangga, M., 2006. Pengaruh endoser pada media iklan televise
terhadap citra produk. Journal Ekonomi dan Bisnis, 6(2), pp.99-103.
Munawar, A. and Marpaung, B.S., 2008. Pengaruh Biaya Saluran Distribusi Terhadap Tingkat Volume
Penjualan Pada PT. Winner Garments. J. Ilmiah Kesatuan, 1(10), pp.13-19.
Sulistiono, S. and Morita, M., 2010. Hubungan Strategi Promosi Dalam Pengembangan Bisnis Studi
Kasus Pada Waralaba Minuman Teh YourTEA. Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK), 12(1), pp.41-46.
58

Sulistiono, A. and Jayadi, R., 2011. Pengaruh Biaya Periklanan Terhadap Volume Penjualan Studi
Kasus pada PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Cabang BTM Bogor. Jurnal Ilmiah
Ranggagading (JIR), 11(1), pp.12-16.
Zuhdi, S. and Syarif, R., 2012. Analisis Strategi Sosial Marketing Dalam Meningkatkan Volume
Penjualan.
Nurhayati, S. and Fadillah, A., 2013. INTERNATIONAL MARKETING STRATEGIES IN PT
EUROGATE INDONESIA. Jurnal Online Mahasiswa-Manajemen, 1(1).

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai