Disusun oleh:
KATA PENGANTAR...............................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1. LATAR BELAKANG....................................................................................................4
2. RUMUSAN MASALAH................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
4. BUDAYA......................................................................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
KESIMPULAN....................................................................................................................13
SARAN................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segalarahmat, berkah, dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikanmakalah yang berjudul “Masyarakat
beradab dan sejahtera atau masyarakat madani’
Makalah ini disusun guna memberikan informasi tambahan mengenai masyarakat madani
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sumbernyaberupa artikel dan
tulisan telah penulis jadikan referensi guna penyusunan makalah ini, semoga dapat terus
berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu terwujudnya generasi masa depan
yang lebih baik. Penulis berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat
berguna bagipenulis dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,banyak kekurangan dan
kesalahan. Penulis menerima kritik dan saran yangmembantu guna penyempurnaan makalah
ini.
penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Masyarakat madani timbul karena faktor-faktor :
dalam seala bidang agar patuh dan taat pada penguasa. Tidak adanya
setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Adanya monopoli
dan pemuastan salah satu aspek kehidupan pada satu kelompok masyarakat,
karena secara esensial masyarakat memiliki hak yang sama dalam memperoleh
b. Masyarakat diasumsikan sebagai orang yang tidak memiliki kemampuan yang baik
sebagai bentuk aspek kehidupan seperti politik, sosial, budaya, pendidikan dan
ekonomi.
c. Adanya usaha membatasi ruang gerak dari masyarakat dalam kehidupan politik.
karena pada ruang politik yang bebaslah individu berada dalam posisi yang setara,
Dalam memasuki millennium III, tuntutan masyarakat madani di dalam negeri oleh
kaum reformis yang anti status quo menjadi semakin besar. Masyarakat madani yang
mereka harapkan adalah masyarakat yang lebih terbuka, pluralistic, dan desentralistik
dengan partisipasi politik yang lebih besar (Nordholt, 1999), jujur, adil, mandiri,
dan berekpresi, menjamin hak kepemilikan, dan menghormati hak-hak asasi manusia
(Farkan, 1999).
2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Konsep Masyarakat Madani?
PEMBAHASAN
Masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang
menjamin keseimbangan antara kebebasan individu untuk stabilitas masyarakat. Inisiatif
individu dan masyarakat akan berpikir, seni, pelaksanaan pemerintah oleh hukum dan tidak
nafsu atau keinginan individu.
Pengertian lain dari masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Allah SWT memberikan gambaran dari masyarakat madani dengan firman-Nya dalam Q.S.
Saba’ ayat 15: ق َربِّ ُك ْم َوا ْش ُكرُوا لَهُ ۚ بَ ْل َدةٌ طَيِّبَةٌ َو َربٌّ َغفُو ٌر
ِ ال ۖ ُكلُوا ِم ْن ِر ْز ِ م آيَةٌ ۖ َجنَّتuْ لَقَ ْد َكانَ لِ َسبٍَإ فِي َم ْس َكنِ ِه
ٍ َان ع َْن يَ ِمي ٍن َو ِش َم
Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka
yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan):
“Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu
kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha
Pengampun”.
Berikut ini terdapat beberapa pengertian masyarakat madani menurut para ahli, terdiri atas:
Mun’im (1994) mendefinisikan istilah civil society sebagai seperangkat gagasan etis yang
mengejawantah dalam berbagai tatanan sosial, dan yang paling penting dari gagasan ini
adalah usahanya untuk menyelaraskan berbagai konflik kepentingan antarindividu,
masyarakat, dan negara.
Hefner menyatakan bahwa masyarakat madani adalah masyarakat modern yang bercirikan
demokratisasi dalam beriteraksi di masyarakat yang semakin plural dan heterogen. Dalam
keadan seperti ini masyarakat diharapkan mampu mengorganisasi dirinya, dan tumbuh
kesadaran diri dalam mewujudkan peradaban. Mereka akhirnya mampu mengatasi dan
berpartisipasi dalam kondisi global, kompleks, penuh persaingan dan perbedaan.
Mahasin (1995) menyatakan bahwa masyarakat madani sebagai terjemahan bahasa Inggris,
civil society. Kata civil society sebenarnya berasal dari bahasa Latin yaitu civitas dei yang
artinya kota Illahi dan society yang berarti masyarakat. Dari kata civil akhirnya membentuk
kata civilization yang berarti peradaban. Oleh sebab itu, kata civil society dapat diartikan
sebagai komunitas masyarakat kota yakni masyarakat yang telah berperadaban maju.
Istilah madani menurut Munawir (1997) sebenarnya berasal dari bahasa Arab, madaniy. Kata
madaniy berakar dari kata kerja madana yang berarti mendiami, tinggal, atau membangun.
Kemudian berubah istilah menjadi madaniy yang artinya beradab, orang kota, orang sipil, dan
yang bersifat sipil atau perdata. Dengan demikian, istilah madaniy dalam bahasa Arabnya
mempunyai banyak arti. Konsep masyarakat madani menurut Madjid (1997) kerapkali
dipandang telah berjasa dalam menghadapi rancangan kekuasaan otoriter dan menentang
pemerintahan yang sewenang-wenang di Amerika Latin, Eropa Selatan, dan Eropa Timur.
Hall (1998) mengemukakan bahwa masyarakat madani identik dengan civil society, artinya
suatu ide, angan-angan, bayangan, cita-cita suatu komunitas yang dapat terjewantahkan
dalam kehidupan sosial. Pada masyarakat madani pelaku social akan berpegang teguh pada
peradaban dan kemanusiaan.
Selain memiliki ciri khas, masyarakat madani juga memiliki karakteristik tersendiri yang
berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Berikut adalah beberapa karakteristik dari
masyarakat madani yang perlu kamu pahami.
1. Integrasi antar individu dan kelompok terjalin secara eksklusif ke dalam masyarakat
dengan melalui aliansi sosial dan juga kontrak sosial.
3. Adanya program pembangunan yang didominasi oleh negara atau pihak pemerintah dan
juga program pembangunan lain yang didominasi oleh masyarakat itu sendiri.
4. Dilengkapi dengan akses hubungan antara kepentingan individu dan juga negara. Sebab,
anggota organisasi relawan bisa memberikan masukan kepada keputusan yang diambil oleh
pemerintah.
5. Maju dan berkembangnya kreativitas yang awalnya terhambat oleh rezim totaliter.
6. Terciptanya loyalitas atau kesetiaan serta kepercayaan. Sehingga setiap individu mengakui
keterikatannya dengan individu lain dan mereka tidak memprioritaskan kepentingan sendiri.
8. Memiliki kepercayaan dan keimanan kepada Tuhan. Itu artinya mereka adalah masyarakat
yang memiliki agama dan mengakui keberadaan Tuhan. Selain itu, mereka juga
menempatkan hukum Tuhan sebagai pondasi dalam mengatur kehidupan.
9. Hidup damai dan tentram. Sebab, semua orang yang ada di masyarakat madani baik itu
secara kelompok maupun individu sangat menghormati dan menghargai pihak lain.
10. Saling tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal seseorang yang bisa saja
mengurangi kebebasan mereka.
11. Toleransi, itu artinya mereka tidak akan mencampuri urusan orang lain yang sudah
memiliki kebebasan sebagai manusia. Mereka juga tidak akan merasa terganggu dengan
pihak lain yang memiliki latar belakang yang berbeda.
13. Memiliki peradaban yang tinggi. Itu artinya mereka mempunyai kecintaan terhadap ilmu
pengetahuan dan menggunakan serta memanfaatkan ilmu tersebut untuk masa depan.
Pertama, Tauhid. Tauhid ini sebagaimana dijelaskan dalam Q.S Al-Ikhlas:1-4 "Dia lah Allah
Yang Maha Esa". Alla adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada
beranak dan tiada pula dianakan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan dia." Dalam
ayat kedua tersebut menyatakan bahwa segala sesuatu itu bergantung kepada Allah swt.
Termasuk segala urusan yang berkenaan dengan masyarakat. Kepada Allah mereka,
masyarakat, kumpulan dari orang perorang, yang memiliki sistem budaya dan pandangan
hidup, menyembah dan mohon pertolongan.
Kedua, Perdamaian. Dalam kumpulan masyrakat, negara bahkan masyarakat yang paling
mikro yaitu keluarga batih (nuclear family: suami, istri, dan anak) tidak akan bisa bertahan
keberadaanya jika didalamnya tidak diterapkan perdamaian dianatar warganya. Seperti
dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-Hujurat:9 dan 10. "Dan jika dua golongan orang-orang
mukmin berperang (bermusuhan), maka damaikan diantara keduanya ... sesungguhnya orang-
orang mukmin itu adalah bersaudar. Karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu itu."
Dalam surah Al-Hujurat ini menjelaskan hendaklah yang satu kepada yang lain senantiasa
berbuat baik, dan tidak boleh saling bermusuhan.
Ketiga, Saling Tolong Menolong. Tolong menolong merupakan kelanjutan dan isi berbuat
baik terhadap orang lain. Secara naluri, orang yang pernah ditolong orang oleh orang lain
disaat ia tertimpa kesulitan/musibah diam-diam ia berjanji "suatu saat akan membalas budi
baik yang ia sedang terima". Dan disaat itulah ia merasa berhutang budi. Disaat itu juga
biasanya sering terlontar kata "semoga Allah membalas budi baik Ibu... dan juga sering
diiringi dengan doa "Jazakumu-llahu khairal jaja', jazakumu-llah khairan kasira" (semoga
Allah membalas kebaikan yang jauh lebih baik dan semoga Allah membalas kebaikan yang
lebih banyak). Dan dalam hal tolong-menolong Allah juga memerintahkan didalam Q.S Al-
Maidah:3 " Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya".
4. BUDAYA
Modernisasi budaya adalah suatu transformasi budaya, baik menyangkut teknologi
dan aspek organisasi, dari yang tradisional kea rah pola-pola ekonomis dan politis,
yang menjadi ciri masyarakat yang stabil. Transformasi budaya ini termasuk di
media massa yang teratur, urbanisasi, dan peningkatan pendapatan. Sedangkan, aspek
sosial.
a. Cara berpikir yang ilmiah yang melembaga dalam sistem pemerintahan dan
masyarakat. Pola pikir ilmiah ini dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem
b. Sistem administrasi yang baik, dan menunjukkan adanya tata pamong atau tata
c. Sistem pengumpulan data yang baik dan teratur dapat dilakukan dengan
Tujuan budaya:
3. Sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara ahli di bidangnya, tidak jatuh dalm sifat
kedaerahan dan pengkotaan disiplin ilmu yg ketat
4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog
satu sama lain
Definisi etos
Ethos berasal dari bahasa Yunani yang berarti sikap, kepribadian, watak, karakter serta
keyakinan atas sesuatu.
Definisi kerja
Kerja dalam pengertian luas adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam
hal materi maupun non-materi, intelektual atau fisik maupun hal-hal yang berkaitan dengan
masalah keduniawian atau keakhiratan
SIKAP ADIL
Adil sering diartikan sebagai sikap moderat, obyektif terhadap orang lain dalam memberikan
hukum, sering diartikan pula dengan persamaan dan keseimbangan dalam memberikan hak
orang lain., tanpa ada yang dilebihkan atau dikurangi. Seperti yang dijelaskan Al Qur’an
dalam surah Ar Rahman/55:7-9
“ Dan Allah telah meninggikan langit-langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan) suapaya
kamu jangan melampaui batas neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan dengan adil
dan janganlah kamu mengurangi neraca itu”
etos kerja dalam Islam adalah hasil suatu kepercayaan seorang Muslim, bahwa kerja
mempunyai kaitan dengan tujuan hidupnya, yaitu memperoleh perkenan Allah Swt. Berkaitan
dengan ini, penting untuk ditegaskan bahwa pada dasarnya, Islam adalah agama amal atau
kerja (praxis).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Masyarakat madani dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah civil society (masyarakat
yang berperadaban). Secara istilah pengertian masyarakat madani ialah suatu masyarakat
yang menjunjung tinggi nilai-nilai peradaban. Dalam perkembangannya hasil analisis dan
kajian para ahli pada fenomena masyarakat maka istilah masyarakat madani dipahami oleh
mereka berdasarkan lingkungan masing-masing. Dari berbagai istilah masyakat madani yang
dipahami oleh para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat madani adalah sebuah
kelompok atau tatanan masyarakat yang berdiri secara mandiri di hadapan penguasa dan
negara, memiliki ruang publik dalam mengemukakan pendapat, dan memiliki lembaga-
lembaga yang mandiri untuk menyalurkan aspirasi dan kepentingan publik.
SARAN
saran yang diharapkan kita semua baik yang tua maupun yg muda agar dapat mewujudkan
masyarakat Madani di negri kita yg tercinta ini yaitu indonesia
Masyarakat madani yaitu sifatnya yang beradab. Mereka selalu menjunjung tinggi nilai dan
norma serta hukum yang mereka topang. Semua itu mereka pegang dengan ilmu, iman, dan
juga teknologi. Hal tersebut berarti, masyarakat madani memiliki kehidupan yang
berdasarkan aturan yang sudah berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/21/141433969/masyarakat-madani-definisi-
dan-karakteristiknya
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jmb/article/download/6262/4535/