Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Masyarakat beradab dan sejahtera atau masyarakat madani

Dosen pengampu: Mufti Hasan Alfani,S.E.Sy.,M.E

Disusun oleh:

1. Desi rahmadani (21021052)


2. Diva fauziah (21021102)
3. Eka citra melviana (21021011)
4. Ayang hutri tajhani (21021147)
5. Nurfa arlin (21021103)
6. Naya aisyah rohali (21021138)
7. Tarisa putri (21021075)
8. Elsi putri (21021070)
9. M. nazri akbar (21021140)

STIKes HANG TUAH PEKANBARU


PROGRAM STUDI REKAM MEDIS
2021/2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

KATA PENGANTAR...............................................................................................................3

BAB 1.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................4

1. LATAR BELAKANG....................................................................................................4

2. RUMUSAN MASALAH................................................................................................5

BAB II........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN........................................................................................................................6

1. PENGERTIAN MASYARAKAT MADANI.................................................................6

2. KONSEP MASYARAKAT MADANI DAN KARAKTERISTIKNYA.......................7

3. PERAN UTAMA BERAGAMA DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT


YANG SEJAHTERA.............................................................................................................9

4. BUDAYA......................................................................................................................11

5. ETOS KERJA SIKAP TERBUKA DAN ADIL...........................................................12

BAB III.....................................................................................................................................13

PENUTUP................................................................................................................................13

KESIMPULAN....................................................................................................................13

SARAN................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segalarahmat, berkah, dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikanmakalah yang berjudul “Masyarakat
beradab dan sejahtera atau masyarakat madani’

Makalah ini disusun guna memberikan informasi tambahan mengenai masyarakat madani

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sumbernyaberupa artikel dan
tulisan telah penulis jadikan referensi guna penyusunan makalah ini, semoga dapat terus
berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu terwujudnya generasi masa depan
yang lebih baik. Penulis berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat
berguna bagipenulis dan bagi para pembaca pada umumnya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,banyak kekurangan dan
kesalahan. Penulis menerima kritik dan saran yangmembantu guna penyempurnaan makalah
ini.

Pekanbaru,06 januari 2022

penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Masyarakat madani timbul karena faktor-faktor :

a. Adanya penguasa politik yang cenderung mendominasi (menguasai) masyarakat

dalam seala bidang agar patuh dan taat pada penguasa. Tidak adanya

keseimbangan dan pembagian yang proporsional terhadap hak dan kewajiban

setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Adanya monopoli

dan pemuastan salah satu aspek kehidupan pada satu kelompok masyarakat,

karena secara esensial masyarakat memiliki hak yang sama dalam memperoleh

kebijakan-kebijakan yang ditetapkan pemerintah.

b. Masyarakat diasumsikan sebagai orang yang tidak memiliki kemampuan yang baik

(bodoh) dibandingkan dengan penguasa (pemerintah). Warga negara tidak

memiliki kebebasan penuh untuk menjalankan aktivitas kesehariannya.

Sementara, demokratis merupakan satu entitas yang menjadi penegak wacana

masyarakat madani dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam berinteraksi

dengan lingkungannya. Demokratis berarti masyarakatyang berinteraksi dengan

masyarakat sekitarnya.tanpa mempertimbangkan suku, ras dan agama. Prasyarat

demokrasi ini banyak dikemukakan oleh pakar yang mengkaji fenomena

masyarakat madani. Bahkan demokrasi (demokratis) di sini dapat mencakup

sebagai bentuk aspek kehidupan seperti politik, sosial, budaya, pendidikan dan

ekonomi.
c. Adanya usaha membatasi ruang gerak dari masyarakat dalam kehidupan politik.

Keadaan ini sangat menyulitkan bagi masyarakat untuk mengemukakan pendapat,

karena pada ruang politik yang bebaslah individu berada dalam posisi yang setara,

dan akan mampu melakukan transaksitransaksi politik tanpa ada kekhawatiran.

Dalam memasuki millennium III, tuntutan masyarakat madani di dalam negeri oleh

kaum reformis yang anti status quo menjadi semakin besar. Masyarakat madani yang

mereka harapkan adalah masyarakat yang lebih terbuka, pluralistic, dan desentralistik

dengan partisipasi politik yang lebih besar (Nordholt, 1999), jujur, adil, mandiri,

harmonis, memihak yang lemah, menjamin kebebasan beragama, berbicara, berserikat

dan berekpresi, menjamin hak kepemilikan, dan menghormati hak-hak asasi manusia

(Farkan, 1999).

2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Konsep Masyarakat Madani?

2. Apakah Pengertian Masyarakat Madani?

3. Sejarah Singkat Masyarakat Madani?

4. Apa saja Karakteristik Masyarakat Madani?

5. Bagaimana Masyarakat Madani di Indonesia?

6. Bagaimana Ciri-Ciri Masyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat?

7. Bagaimana Proses Demokratis Menuju Masyarakat Madani?


BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN MASYARAKAT MADANI


Pengertian Masyarakat Madani

Masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang
menjamin keseimbangan antara kebebasan individu untuk stabilitas masyarakat. Inisiatif
individu dan masyarakat akan berpikir, seni, pelaksanaan pemerintah oleh hukum dan tidak
nafsu atau keinginan individu.

Pengertian lain dari masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Allah SWT memberikan gambaran dari masyarakat madani dengan firman-Nya dalam Q.S.
Saba’ ayat 15: ‫ق َربِّ ُك ْم َوا ْش ُكرُوا لَهُ ۚ بَ ْل َدةٌ طَيِّبَةٌ َو َربٌّ َغفُو ٌر‬
ِ ‫ال ۖ ُكلُوا ِم ْن ِر ْز‬ ِ ‫م آيَةٌ ۖ َجنَّت‬uْ ‫لَقَ ْد َكانَ لِ َسبٍَإ فِي َم ْس َكنِ ِه‬
ٍ ‫َان ع َْن يَ ِمي ٍن َو ِش َم‬

Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka
yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan):
“Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu
kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha
Pengampun”.

Pengertian Masyarakat Madani Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat beberapa pengertian masyarakat madani menurut para ahli, terdiri atas:
Mun’im (1994) mendefinisikan istilah civil society sebagai seperangkat gagasan etis yang
mengejawantah dalam berbagai tatanan sosial, dan yang paling penting dari gagasan ini
adalah usahanya untuk menyelaraskan berbagai konflik kepentingan antarindividu,
masyarakat, dan negara.

Hefner menyatakan bahwa masyarakat madani adalah masyarakat modern yang bercirikan
demokratisasi dalam beriteraksi di masyarakat yang semakin plural dan heterogen. Dalam
keadan seperti ini masyarakat diharapkan mampu mengorganisasi dirinya, dan tumbuh
kesadaran diri dalam mewujudkan peradaban. Mereka akhirnya mampu mengatasi dan
berpartisipasi dalam kondisi global, kompleks, penuh persaingan dan perbedaan.

Mahasin (1995) menyatakan bahwa masyarakat madani sebagai terjemahan bahasa Inggris,
civil society. Kata civil society sebenarnya berasal dari bahasa Latin yaitu civitas dei yang
artinya kota Illahi dan society yang berarti masyarakat. Dari kata civil akhirnya membentuk
kata civilization yang berarti peradaban. Oleh sebab itu, kata civil society dapat diartikan
sebagai komunitas masyarakat kota yakni masyarakat yang telah berperadaban maju.

Istilah madani menurut Munawir (1997) sebenarnya berasal dari bahasa Arab, madaniy. Kata
madaniy berakar dari kata kerja madana yang berarti mendiami, tinggal, atau membangun.
Kemudian berubah istilah menjadi madaniy yang artinya beradab, orang kota, orang sipil, dan
yang bersifat sipil atau perdata. Dengan demikian, istilah madaniy dalam bahasa Arabnya
mempunyai banyak arti. Konsep masyarakat madani menurut Madjid (1997) kerapkali
dipandang telah berjasa dalam menghadapi rancangan kekuasaan otoriter dan menentang
pemerintahan yang sewenang-wenang di Amerika Latin, Eropa Selatan, dan Eropa Timur.

Hall (1998) mengemukakan bahwa masyarakat madani identik dengan civil society, artinya
suatu ide, angan-angan, bayangan, cita-cita suatu komunitas yang dapat terjewantahkan
dalam kehidupan sosial. Pada masyarakat madani pelaku social akan berpegang teguh pada
peradaban dan kemanusiaan.

2. KONSEP MASYARAKAT MADANI DAN KARAKTERISTIKNYA


Konsep Masyarakat Madan imenurut Islam adalah bangunan politik yang:
demokratis, partisipatoris, menghormati dan menghargai publik seperti: kebebasan hak
asasi, partisipasi, keadilan sosial, menjunjung tinggi etika dan moralitas. Ciri utama
Masyarakat MadaniIndonesia adalah demokrasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, masyarakat yang mempunyai faham keagamaan yang berbeda-beda, penuh
toleransi, menegakkan hukum dan peraturan yang berlaku secara konsisten dan
berbudaya.Manfaat yang diperoleh dengan terwujudnya Masyarakat Madaniialah
terciptanya tatanan masyarakat yang lebih terbuka. Di samping itu, dengan terwujudnya
Masyarakat Madani, maka persoalan-persoalan besar bangsa Indonesia seperti: konflik-
konflik suku, agama, ras, etnik, golongan, kesenjangan sosial, kemiskinan, kebodohan,
ketidakadilan pembagian "kue bangsa" antara pusat dan daerah, diharapkan dapat
mewujudkan kesejahteraan lahir batin bagi seluruh rakyat, sehingga kekhawatiran akan
terjadinya disintegrasi bangsa dapat dicegah. Strategi membangun Masyarakat Madanidi
Indonesia dapat dilakukan dengan integrasi nasional dan politik, reformasi sistem
politik demokrasi, pendidikan dan penyadaran politik, melalui masyarakat sipil yang
mengejewantah dalam berbagai wadah sosial politik di masyarakat, seperti organisasi
keagamaan, organisasi profesi, organisasi komunitas, media dan lembaga
pendidikan, dan sejenisnya.Dalam konteks ini, maka peran umat Islam amat menentukan
dalam artian memberikan kontribusi nyata bagi pembentukan tatanan yang kondusif.

Karakteristik Masyarakat Madani

Selain memiliki ciri khas, masyarakat madani juga memiliki karakteristik tersendiri yang
berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Berikut adalah beberapa karakteristik dari
masyarakat madani yang perlu kamu pahami.

1. Integrasi antar individu dan kelompok terjalin secara eksklusif ke dalam masyarakat
dengan melalui aliansi sosial dan juga kontrak sosial.

2. Kekuasaan yang ada di dalam masyarakat madani bersifat menyebar. Sehingga


kepentingan yang sifatnya mendominasi bisa dikurangi dengan adanya kekuatan alternatif.

3. Adanya program pembangunan yang didominasi oleh negara atau pihak pemerintah dan
juga program pembangunan lain yang didominasi oleh masyarakat itu sendiri.

4. Dilengkapi dengan akses hubungan antara kepentingan individu dan juga negara. Sebab,
anggota organisasi relawan bisa memberikan masukan kepada keputusan yang diambil oleh
pemerintah.

5. Maju dan berkembangnya kreativitas yang awalnya terhambat oleh rezim totaliter.
6. Terciptanya loyalitas atau kesetiaan serta kepercayaan. Sehingga setiap individu mengakui
keterikatannya dengan individu lain dan mereka tidak memprioritaskan kepentingan sendiri.

7. Terdapat pembebasan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan dari lembaga sosial dengan


berbagai macam perspektif.

8. Memiliki kepercayaan dan keimanan kepada Tuhan. Itu artinya mereka adalah masyarakat
yang memiliki agama dan mengakui keberadaan Tuhan. Selain itu, mereka juga
menempatkan hukum Tuhan sebagai pondasi dalam mengatur kehidupan.

9. Hidup damai dan tentram. Sebab, semua orang yang ada di masyarakat madani baik itu
secara kelompok maupun individu sangat menghormati dan menghargai pihak lain.

10. Saling tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal seseorang yang bisa saja
mengurangi kebebasan mereka.

11. Toleransi, itu artinya mereka tidak akan mencampuri urusan orang lain yang sudah
memiliki kebebasan sebagai manusia. Mereka juga tidak akan merasa terganggu dengan
pihak lain yang memiliki latar belakang yang berbeda.

12. Terciptanya keseimbangan antara hak serta kewajiban.

13. Memiliki peradaban yang tinggi. Itu artinya mereka mempunyai kecintaan terhadap ilmu
pengetahuan dan menggunakan serta memanfaatkan ilmu tersebut untuk masa depan.

14. Memiliki akhlak yang mulia.

3. PERAN UTAMA BERAGAMA DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT


YANG SEJAHTERA
adapun beberapa peran yang harus dilakukan oleh umat beragam dalam mewujudkan
masyarakat madani dalam binaan Rasulullah yang di dasarkan pada Al-Qur'an dan Assunnah
beliau sendiri diantaranya;

Pertama, Tauhid. Tauhid ini sebagaimana dijelaskan dalam Q.S Al-Ikhlas:1-4 "Dia lah Allah
Yang Maha Esa". Alla adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada
beranak dan tiada pula dianakan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan dia." Dalam
ayat kedua tersebut menyatakan bahwa segala sesuatu itu bergantung kepada Allah swt.
Termasuk segala urusan yang berkenaan dengan masyarakat. Kepada Allah mereka,
masyarakat, kumpulan dari orang perorang, yang memiliki sistem budaya dan pandangan
hidup, menyembah dan mohon pertolongan.

Kedua, Perdamaian. Dalam kumpulan masyrakat, negara bahkan masyarakat yang paling
mikro yaitu keluarga batih (nuclear family: suami, istri, dan anak) tidak akan bisa bertahan
keberadaanya jika didalamnya tidak diterapkan perdamaian dianatar warganya. Seperti
dijelaskan dalam Al-Qur'an surah  Al-Hujurat:9 dan 10. "Dan jika dua golongan orang-orang
mukmin berperang (bermusuhan), maka damaikan diantara keduanya ... sesungguhnya orang-
orang mukmin itu adalah bersaudar. Karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu itu."
Dalam surah Al-Hujurat ini menjelaskan hendaklah yang satu kepada yang lain senantiasa
berbuat baik, dan tidak boleh saling bermusuhan.

Ketiga, Saling Tolong Menolong. Tolong menolong merupakan kelanjutan dan isi berbuat
baik terhadap orang lain. Secara naluri, orang yang pernah ditolong orang oleh orang lain
disaat ia tertimpa kesulitan/musibah diam-diam ia berjanji "suatu saat akan membalas budi
baik yang ia sedang terima". Dan disaat itulah ia merasa berhutang budi. Disaat itu juga
biasanya sering terlontar kata "semoga Allah membalas budi baik Ibu... dan juga sering
diiringi dengan doa "Jazakumu-llahu khairal jaja', jazakumu-llah khairan kasira" (semoga
Allah membalas kebaikan yang jauh lebih baik dan semoga Allah membalas kebaikan yang
lebih banyak). Dan dalam hal tolong-menolong Allah juga memerintahkan didalam Q.S Al-
Maidah:3 " Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya".

Keempat, Bermusyawarah. Biasanya didalam bermusyawarah sering munculnya argumen-


argumen yang berbeda dari masing-masing sub kelompok atau warga. Agar tidak terjadinya
pihak yang dirugikan dan tertindas, maka musyawarah untuk mencapai kata sepakat, motto
yang harus sama-sama dijunjung tinggi adalah "berat sama dipikul, ringan sama dijinjing",
nikmat sama dirasakan," duduk sama rendah berdiri sama tinggi". Kemudian Allah berfirman
dalam Q.S Ali Imran:159 " Dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu,
kemudian apabila membulatkan tekad (keputusan) maka bertakwalah kepada Allah". Dalam
ayat ini sudah jelas bahwasanya dalam bermusyawarah harus tetap mempersatukan tidak
terjadi pertentangan.

4. BUDAYA
Modernisasi budaya adalah suatu transformasi budaya, baik menyangkut teknologi

dan aspek organisasi, dari yang tradisional kea rah pola-pola ekonomis dan politis,

yang menjadi ciri masyarakat yang stabil. Transformasi budaya ini termasuk di

dalamnya aspek budaya modern yang dicerminkan dengan teknologi mekanisasi,

media massa yang teratur, urbanisasi, dan peningkatan pendapatan. Sedangkan, aspek

organisasi meliputi lembaga kemasyarakatan, norma, lapisan sosial, dan interaksi

sosial.

Syarat-syarat untuk membangun masyarakat modern adalah :

a. Cara berpikir yang ilmiah yang melembaga dalam sistem pemerintahan dan

masyarakat. Pola pikir ilmiah ini dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem

pendidikan dan pengajaran yang terencana, dan dilakukan dengan demokratis.

b. Sistem administrasi yang baik, dan menunjukkan adanya tata pamong atau tata

kelola (good governance) yang bersifaty transparan, dapat dikelola (manageable),

akuntabel, dapat ditukar, dan dibatasi oleh waktu.

c. Sistem pengumpulan data yang baik dan teratur dapat dilakukan dengan

membangun sistem informasi, sehingga diperoleh data yang akurat.

d. Penciptaan iklim yang menyenangkan masyarakat. Hal ini dilakukan dengan

penggunaan alat-alat komunikasi massa, dan dilakukan secara bertahap sesuai

dengan perkembangan budaya masyarakat.


e. Tingkat organisasi yang tinggi yang dicirikan dengan disiplin, jujur, dan tepat

waktu, dan dilakukan tanpa mengurangi kemerdekaan orang lain.

Tujuan budaya:

1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya.

2. Mengembangkan daya kritis terhadap masalah kemanusiaa dan budaya.

3. Sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara ahli di bidangnya, tidak jatuh dalm sifat
kedaerahan dan pengkotaan disiplin ilmu yg ketat

4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog
satu sama lain

5. ETOS KERJA SIKAP TERBUKA DAN ADIL


ETOS KERJA DALAM ISLAM

Definisi etos

Ethos berasal dari bahasa Yunani yang berarti sikap, kepribadian, watak, karakter serta
keyakinan atas sesuatu.

Definisi kerja

Kerja dalam pengertian luas adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam
hal materi maupun non-materi, intelektual atau fisik maupun hal-hal yang berkaitan dengan
masalah keduniawian atau keakhiratan

Memahami budaya akademik dan etos kerja,sikap terbuka dan ad

SIKAP ADIL

Adil sering diartikan sebagai sikap moderat, obyektif terhadap orang lain dalam memberikan
hukum, sering diartikan pula dengan persamaan dan keseimbangan dalam memberikan hak
orang lain., tanpa ada yang dilebihkan atau dikurangi. Seperti yang dijelaskan Al Qur’an
dalam surah Ar Rahman/55:7-9
“ Dan Allah telah meninggikan langit-langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan) suapaya
kamu jangan melampaui batas neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan dengan adil
dan janganlah kamu mengurangi neraca itu”

TUJUAN ETOS KERJA

etos kerja dalam Islam adalah hasil suatu kepercayaan seorang Muslim, bahwa kerja
mempunyai kaitan dengan tujuan hidupnya, yaitu memperoleh perkenan Allah Swt. Berkaitan
dengan ini, penting untuk ditegaskan bahwa pada dasarnya, Islam adalah agama amal atau
kerja (praxis).

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Masyarakat madani dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah civil society (masyarakat
yang berperadaban). Secara istilah pengertian masyarakat madani ialah suatu masyarakat
yang menjunjung tinggi nilai-nilai peradaban. Dalam perkembangannya hasil analisis dan
kajian para ahli pada fenomena masyarakat maka istilah masyarakat madani dipahami oleh
mereka berdasarkan lingkungan masing-masing. Dari berbagai istilah masyakat madani yang
dipahami oleh para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat madani adalah sebuah
kelompok atau tatanan masyarakat yang berdiri secara mandiri di hadapan penguasa dan
negara, memiliki ruang publik dalam mengemukakan pendapat, dan memiliki lembaga-
lembaga yang mandiri untuk menyalurkan aspirasi dan kepentingan publik.

SARAN
saran yang diharapkan kita semua baik yang tua maupun yg muda agar dapat mewujudkan
masyarakat Madani di negri kita yg tercinta ini yaitu indonesia

Masyarakat madani yaitu sifatnya yang beradab. Mereka selalu menjunjung tinggi nilai dan
norma serta hukum yang mereka topang. Semua itu mereka pegang dengan ilmu, iman, dan
juga teknologi. Hal tersebut berarti, masyarakat madani memiliki kehidupan yang
berdasarkan aturan yang sudah berlaku.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/21/141433969/masyarakat-madani-definisi-
dan-karakteristiknya

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jmb/article/download/6262/4535/

Anda mungkin juga menyukai