utuh untuk mencari jawaban ilmiah terhadap masalah penelitian yang menjelaskan
merupakan kondisi di mana harga saham pada saat penawaran umum perdana
Underpricing diukur dengan initial return, yaitu selisih antara harga saham
penutupan hari pertama di pasar sekunder dengan harga saham pada penawaran
underpricing dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang bersifat internal maupun
eksternal perusahaan.
independen dalam penelitian ini, antara lain reputasi underwriter, reputasi auditor,
yang ditawarkan.
27
28
underwriter yang bereputasi tinggi lebih berani menetapkan harga yang tinggi,
Reputasi auditor yang tinggi dapat digunakan sebagai tanda atau petunjuk
terhadap kualitas emiten (Holland dan Horton, 1993). Emiten yang menggunakan
auditor bereputasi tinggi akan dinilai positif oleh investor. Hal ini dikarenakan
laporan keuangan yang diaudit oleh auditor bereputasi tinggi dianggap lebih
yang telah lama berdiri akan lebih dikenal masyarakat luas, sehingga investor
relatif baru. Hal ini akan mengurangi asimetri informasi Dengan demikian,
perusahaan yang telah lama berdiri memiliki lebih banyak informasi dan
besar umumnya lebih dikenal oleh masyarakat daripada perusahaan kecil sehingga
informasi mengenai perusahaan lebih banyak dan lebih mudah diperoleh investor.
Hal ini akan mengurangi asimetri informasi pada perusahaan yang besar sehingga
efektifitas perusahaan. ROE yang tinggi dapat dijadikan signal kepada calon
yang dilepas oleh pemegang saham lama. Semakin kecil persentase saham yang
ditawarkan maka semakin besar persentase saham yang ditahan oleh pemegang
saham lama. Saham yang lebih banyak ditahan oleh pemegang saham lama atau
persentase saham yang ditawarkan kecil dapat dijadikan signal bahwa perusahaan
underpricing.
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian Studi Underpricing
pada Initial Public Offering Di Bursa Efek Indonesia
Reputasi underwriter
Reputasi auditor
Underpricing
Umur perusahaan
Ukuran perusahaan
Return on equity
3.2 Hipotesis
Berdasarkan kerangka konsep pada Gambar 3.1 maka dalam penelitian ini
penawaran umum suatu perusahaan untuk pertama kalinya, yaitu pada saat go
underwriter yang bereputasi tinggi lebih berani menetapkan harga yang tinggi,
initial return akan semakin rendah. Dengan kata lain, reputasi underwriter
Teori yang berkaitan dengan variabel ini adalah teori asimetri informasi
informasi yang terjadi ialah bahwa underwriter memiliki informasi tentang pasar
laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor
yang bereputasi tinggi akan memberikan kepercayaan yang lebih besar kepada
pemakainya. Penggunaan jasa auditor yang bereputasi tinggi akan dinilai positif
Teori yang berkaitan dengan variabel ini adalah signalling theory (Kim
dan Ritter, 1999) dimana melalui penggunaan jasa auditor yang bereputasi tinggi,
underpricing.
yang telah lama berdiri akan lebih dikenal masyarakat luas, sehingga investor
secara khusus akan lebih percaya dibanding dengan perusahaan yang relatif baru.
Dengan demikian, perusahaan yang telah lama berdiri memiliki lebih banyak
Teori yang berkaitan dengan variabel ini adalah teori asimetri informasi
(Jensen dan Meckling, 1976), dimana perusahaan yang lebih lama berdiri
tingkat underpricing.
besar umumnya lebih dikenal oleh masyarakat daripada perusahaan kecil sehingga
informasi mengenai perusahaan lebih banyak dan lebih mudah diperoleh investor.
underpricing.
Teori yang berkaitan dengan variabel ini adalah teori asimetri informasi
tingkat underpricing.
efektifitas perusahaan (Yolana dan Martani, 2005). ROE menjadi salah satu alat
utama yang paling sering digunakan oleh investor dalam menilai suatu saham.
Angka ROE merupakan gambaran berapa yang bisa perusahaan hasilkan untuk
setiap rupiah yang ditanamkan investor pada suatu perusahaan. ROE yang tinggi
Teori yang berkaitan dengan variabel ini adalah signalling theory (Kim
dan Ritter, 1999) yakni untuk mengatasi masalah penilaian yang rendah terhadap
harga saham, maka perusahaan yang berkualitas dapat memberikan signal bagi
laba pada masa mendatang tinggi. ROE yang tinggi akan menumbuhkan minat
memberikan harga yang tinggi terhadap harga saham. Dengan demikian, return on
yang dilepas oleh pemilik. Semakin kecil persentase saham yang ditawarkan
information yang dimiliki oleh pemilik atau manajer (Leland & Phyle dalam
Variabel ini berkaitan dengan signalling theory (Kim dan Ritter, 1999)
yakni untuk mengatasi masalah penilaian yang rendah terhadap harga saham,
maka perusahaan yang berkualitas dapat memberikan signal bagi investor untuk
kepemilikan yang ditahan atau semakin kecil persentase saham yang ditawarkan,
rendah.
sebagai berikut:
underpricing