Anda di halaman 1dari 57

MANAJEMEN MUTU

(TKRS 4,4.1, 5)

Dr. Luwiharsih, MSc


• dr. Luwiharsih, MSc
• JABATAN :
• Ka Divisi Diklat KARS, sejak tahun 2011 - Sekarang
• Surveior akreditasi, sejak 1995 - sekarang
• Pembimbing akreditasi, sejak 1995 - sekarang
• Dewan Penilai, sejak 2015 - sekarang
• PENDIDIKAN
• S-I Fakultas Kedokteran Unair
• S-II Pasca Sarjana UI, Manajemen RS
• PENGALAMAN KERJA

• Direktur RSK Sitanala Tangerang ( 2007 – 2010 )

• Ka Sub Dit RS Pendidikan, Kemkes ( 2005 – 2007 )

• Ka Sub Dit RS Swasta, Kemkes ( 2001 – 2005 )

• Ka Sub Dit Akreditasi RS, Kemkes (1995 – 2001)

KOL TKRS 2-3 JUNI 2021


1 . A PA I T U
27-28 MEI 2021

P E N I N G K ATA N
MUTU?

3
Describing Improvement

Ada banyak istilah (dan banyak akronim) yg digunakan untuk


menggambarkan perbaikan dalam pelayanan kesehatan:
27-28 MEI 2021

o Quality management (QM), Nama generic :


o Total Quality Management (TQM), Quality
o Continuous Quality Improvement (CQI), improvement
o Systems-Based Practice (SBP),
(Peningkatan
mutu)
o Practice-Based Learning and Improvement (PBLI)
o Performance improvement (PI)
o Metodologi dari industry : Lean, Six Sigma dan lainnya

4
❑ Upaya kerja sama yg terus menerus dilakukan dari setiap orang –
MUTU ADALAH:
PENINGKATAN

— membuat perubahan
(kesehatan), (pelayanan)
( proses
27-28 MEI 2021

belajar) →JCI

❑ TANGGUNG JAWAB BERSAMA

5
The “Triangle Diagram”
Hasil/
outcome Pengemba
Pasien ngan
(Populasi) Profesional
Semua orang
27-28 MEI 2021

yang Lebih yang Lebih


(Everyone) Baik
Baik

Performa
sistem lebih
baik
Source: Batalden PB, Davidoff F. What is “quality improvement” and how can it
transform health care? Qual Saf Health Care. 2007 Feb;16(1):2–3. Adapted
with permission from BMJ Publishing Group Limited.

6
27-28 MEI 2021

PENINGKATAN
MUTU ADALAH:


7
What do we mean by quality?

• Mutu adalah MULTIDIMENSI


• Meningkatkan mutu mengandung arti PERUBAHAN
27-28 MEI 2021

Sementara berbagai elemen mutu telah dijelaskan


selama beberapa dekade, ada pengakuan yang
berkembang bahwa mutu layanan kesehatan
di seluruh dunia harus efektif, aman, dan berpusat
pada pasien/orang. Selain itu, untuk mewujudkan
manfaat pelayanan kesehatan yang bermutu, yankes
harus tepat waktu, berkeadilan, terintegrasi & efisien

Elemen mutu pelayanan Kesehatan (WHO)


8
Aman Meminimalisasi terjadinya kerugian (harm), cedera & kesalahan medis yg
bisa dicegah kepada mereka yg menerima pelayanan
Berorientasi Menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas fasyankes dan pemberi I
pada pasien pelayanan, serta menyediakan yankes untuk seluruh siklus kehidupan N
Efektif Menyediakan pelayanan kesehatan yang berbasis bukti kepada masyarakat
T
E
Tepat waktu Mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan pemberian pelayanan
G
kesehatan
R
Efisien Optimalkan sumberdaya yang ada, tanpa pemborosan bahan
A
Kesetaraan/ menyediakan pelayanan yg seragam tanpa membedakan jenis S
Adil kelamin, suku, etnik, tempat tinggal, agama, sosial ekonomi. I
Pengelolaan Kegiatan
Manajemen Mutu
PENGELOLAAN KEGIATAN PMKP

Pemilik/Representasi Pemilik

Direktur/Direksi RS
15 AGUSTUS 2019

Komite Mutu

Ka bid & Ka Komite-2

Ka unit pelayanan/ kerja

PIC Data di Unit

11
• Menyetujui program PMKP (TKRS 1.3 EP 1)
15 AGUSTUS 2019

Pemilik/Representasi
• Menerima & menindaklanjuti lap PMKP
pemilik
(TKRS 1.3 EP 2 dan 3)

12
15 AGUSTUS 2019

Direktur RS Representasi Representasi


menyusun Program pemilik mengkaji pemilik menyetujui
PMKP program PMKP program PMKP
(TKRS 4 EP 1) (TKRS 1.3 EP 1) (TKRS 1.3 EP 1)

13
Representasi
Direktur RS Representasi
pemilik
15 AGUSTUS 2019

melaporkan pemilik menerima


menindaklanjuti
kegiatan PMKP laporan PMKP
lap PMKP
(TKRS 4.1 EP 2 ) (TKRS 1.3 EP 2)
(TKRS 1.3 EP 3)

14
• Merencanakan, menyusun & memantau program PMKP
(TKRS 4 EP 1, 2, 3, 4)
• Memilih, menetapkan, supervisi pelaksanan prioritas
perbaikan pelayanan RS serta melakukan tindak lanjut
perbaikan pelayanan (TKRS 5 dan PMKP 5, 7.2)
15 AGUSTUS 2019

• Menetapkan Komite PMKP & PIC data (PMKP 1)


• Menyediakan SDM (Komite Mutu & PIC data unit), IT manj
Direktur/Direksi RS
data & dana pelatihan (PMKP 1 EP 3. PMKP 3)
• Melaporkan kegiatan PMKP ke pemilik (TKRS 4.1, TKRS 1.2)
• Melaksanakan Benchmark data Indikator Mutu Nasional
(PMKP 7)
• Mendukung terciptanya budaya keselamatan (TKRS 13)

15
Para Kepala bidang/divisi di RS
15 AGUSTUS 2019

• Terlibat dalam penyusunan & pemantauan program


PMKP (TKRS 4 EP 2 dan 3)
• Terlibat dalam pemilihan, pemantauan & RTL Program
perbaikan prioritas (TKRS 5 EP 2)

16
• Ikut dalam pemilihan prioritas pelayanan
Komite Medik yg diperbaiki
(TKRS ,5, PMKP • Memilih 5 PPK-CP yg di monitor dng
5.1) mengacu pd prioritas pelayanan yg
diperbaiki

• Memantau kepatuhan DPJP terhadap 5


Sub Komite Mutu
PPK-CP prioritas RS dan 5 PPK-CP di setiap
15 AGUSTUS 2019

Profesi medik
KSM
PENGELOLAAN • Melakukan audit medis dan audit klinis
KEGIATAN PMKP TKRS 11.2, PMKP 5.1)

• Memilih 5 PPK-CP di KSM yg dimonitor


Ketua KSM • Melakukan monitoring pelaksanaan PPK-
CP
TKRS 11.2

• Ikut dalam pemilihan prioritas pelayanan


Komite yg diperbaiki
Keperawatan • Ikut terlibat dalam audit klinis
TKRS 4 17
• Memilih indicator mutu unit
Ka Unit • Supervisi pengumpulan data
pelayanan • Menidaklanjuti hasil capaian indicator unit
(PMKP 6 & TKRS 11)
15 AGUSTUS 2019

mencatat, mengumpulkan, analisis


data unit dan melaporkan hasil
PIC data unit
pengumpulan data ke Komite/Tim PMKP
(PMKP 1, 6, TKRS 11)

18
Dikoordinasi & di
supervisi oleh
Komite/Tim PMKP

Disetujui
15 AGUSTUS 2019

Program PMKP Pemilik/represen Dilaksanakan di


(TKRS 4) tasi pemilik unit kerja
(TKRS 1.3)

Standar TKRS 4.
Penanggung
Direktur RS merencanakan, mengembangkan, jawab (PIC)
data
dan melaksanakan program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien.

19
BAGAIMANA
M E M U L A I N YA ?

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA


Peningkatan mutu • Outcome pasien
adalah tanggung jawab • Pengembangan Lebih
setiap professional yg professional baik
bekerja di RS • Kinerja Sistem

Start

Perlu TimWork KOMITE RANCANGAN


PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

interprofessional MUTU RS NOMOR 80 TAHUN 2020


TENTANG

peningkatan mutu KOMITE MUTU RUMAH SAKIT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

pelayanan RS MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa rumah sakit berkewajiban untuk meningkatkan


KOMITE
Komite mutu adalah unsur
organisasi non struktural yang
MUTU membantu kepala atau direktur
rumah sakit dalam mengelola dan
memandu program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien,
serta mempertahankan standar
pelayanan rumah sakit.
DIREKTUR/KEPAL
A
RS

Bertugas membantu
Kepala atau Direktur
▪ Ketua Keanggotaan KoMu: RS dalam pelaksanaan
▪ Sekretaris a. Tenaga medis dan evaluasi
b. Tenaga keperawatan peningkatan mutu,
▪ Anggota c. Tenaga Kesehatan lain
Ketua & sekretaris
keselamatan pasien, dan
merangkap anggota d. Tenaga non Kesehatan manajemen risiko di RS
(Pasal 5) (Pasal 6) (Pasal 10)

Sub Komite
Sub Komite Sub Komite Sub Komite Persiapan &
Peningkatan Keselamatan Manajemen penyelenggraan
mutu Pasien (pasal 9) risiko (Pasal 9) akreditasi RS
(Pasal 10 ayat 5)
Komite Mutu atau Sub Komite Mutu
Komite Mutu atau Sub Komite Mutu sering disebut sebagai ‘Team Sport’ karena harus terus
bergerak dan berlari menciptakan hasil yang lebih baik daripada yang dapat dicapai individu
yang bekerja sendiri. Tim dapat memaksimalkan keahlian organisasi dan
menyatukan beragam perspektif.

Kerja tim dalam pelayanan kesehatan mengarah pada hasil yang lebih baik, kepuasan yang
lebih baik (di antara pasien dan staf), dan pengurangan biaya pelayanan. Mengorganisir tim
yang tepat dan mengelolanya secara efektif sangat penting agar proyek peningkatan mutu
berhasil.

Penting untuk mengatur tim, melakukan pertemuan yang efektif, membuat keputusan,
dan mengelola tugas peningkatan mutu pelayann klinis
PROGRAM
P E N I N G K ATA N
MUTU RS

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND


PMKP 7
Nasional Indikator Mutu Nasional EP 4 &
EP 5

Rumah “Peningkatan Mutu Pelayanan TKRS 4,


4.1 dan
Sakit klinis Prioritas” 5)

Unit
Pelayanan Peningkatan Mutu Unit Pelayanan/Kerja
/ Kerja
MANAJEMEN
KOL TKRS 2-3 JUNI 2021

P E N I N G K ATA N M U T U
SNARS EDISI 1.1.
(TKRS 4, 4.1, 5)
Standar TKRS 4
Direktur RS merencanakan, mengembangkan, dan melaksanakan p r o g r a m P M K P.

1. Direktur RS menetapkan regulasi berupa pedoman PMKP yang meliputi point a) s/d i) di maksud dan tujuan
beserta programnya serta penetapan indikatornya (lihat juga PMKP 2.EP 1. dan PMKP 2.1).
KOL TKRS 2-3 JUNI 2021

2. Ada bukti Direktur RS dan para kepala bidang /divisi serta para ketua komite telah berpartisipasi
dalam merencanakan, mengembangkan, melaksanakan program PMKP di RS

3. Ada bukti keterlibatan Direktur RS dan para kepala bidang /divisi dalam memilih indikator mutu di
tingkat RS, merencanakan perbaikan dan mempertahankan perbaikan mutu dan keselamatan
pasien serta menyediakan staf terlatih utk program PMKP (lihat juga PMKP 1, PMKP 3, PMKP 4 EP 1).

4. Direktur RS telah menyediakan teknologi informasi (IT) utk sistem manajemen data indikator mutu
& sumber daya yg cukup utk pelaksanaan program PMKP setiap harinya (lihat juga PMKP 2.1 EP 2).
PEDOMAN PMKP RS
a) Penetapan organisasi yang mempunyai peran dan tugas mengarahkan, mengatur dan
mengkoordinasikan pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

b) Pengaturan peran dan tugas :

2.1 Peran Direktur dan para pimpinan rumah sakit dalam :

• merencanaan dan mengembangan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

• memilih area prioritas pelayanan klinik sebagai area fokus untuk perbaikan.

• memilih indikator mutu di area prioritas pelayanan klinik (Indikator mutu prioritas RS)
yang meliputi indikator area klinis, area manajemen dan sasaran keselamatan pasien
dan keterlibatannya dalam menindaklanjuti capaian indikator yang masih rendah.

• mendorong dan menerapkan budaya budaya mutu dan budaya keselamatan di RS


PEDOMAN PMKP RS
2.2 Peran pimpinan unit dalam pemilihan indikator mutu unit dan peningkatan mutu unit
2.3 Peran komite medis, komite keperawatan dan kelompok staf medis dalam pemilihan, edukasi dan
penerapan serta monitoring panduan praktis klinis – clinical pathway di tingkat rumah sakit dan juga di
setiap kelompok staf medis
c. Pengaturan dasar pemilihan pengukuran mutu pelayanan klinis prioritas, perbaikan termasuk dasar
pemilihan indikator mutu nya dan impelementasinya (lihat maksud tujuan TKRS 5)
d. Pengaturan pemilihan indikator mutu unit.
e. Sistem pemantauan (monitoring) tentang pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
yang terkoordinasi, siapa saja yang melakukan monitoring, kapan dilakukan, bagaimana melakukan
monitoringnya.
f. Proses pengumpulan data, analisis, interpretasi, feedback dan pemberian informasi ke staff dengan
menggunakan teknologi informasi
g. Bagaimana alur laporan pelaksanaan mutu RS, mulai dari unit sampai kepada pemilik RS
h. Sistem pelaporan insiden keselamatan pasien dan analisanya → system manajemen data
i. Bantuan teknologi /sistem informasi RS yang akan diterapkan untuk pengumpulan dan analisis data mutu,
keselamatan pasien dan surveilance infeksi.
PROGRAM PMKP
1. Peningkatan mutu pelayanan klinis prioritas RS yg meliputi penetapan peningkatan mutu area klinis prioritas
yg dilengkapi dengan indikator-2 mutu area klinis, area manajemen dan area sasaran keselamatan pasien

2. Peningkatan mutu unit, pemilihan dan penetapan indikator mutu unit

3. Monitoring peningkatan mutu pelayanan yang di kontrakan

4. Pengumpulan data, analisis, pelaporan dan feedback data indicator mutu nasional, indicator mutu tingkat
rumah sakit dan indikator mutu unit.

5. Pemilihan evaluasi prioritas kepatuhan terhadap standar pelayanan kedokteran di RS dan evaluasi
kepatuhan lima standar per tahun terhadap standar pelayanan kedokteran di RS pada masing-2 KSM

6. Audit medis dan atau audit klinis

7. Penilaian kinerja professional pemberi asuhan, staf klinis dan non klinis
Standar TKRS 4.1
Direktur RS memberikan laporan pelaksanaan program PMKP kepada
pemilik atau representasi pemilik sesuai dengan regulasi rumah sakit.

Direktur RS telah melaksanakan koordinasi pemantauan program PMKP pada perbaikan


KOL TKRS 2-3 JUNI 2021

1.

struktur dan proses serta hasil (lihat juga PPI 10 EP 1).

2. Direktur RS melaporkan pelaksanaan program PMKP kepada pemilik atau representasi pemilik
sebagaimana diatur di 1) sampai dengan 3) yang ada di maksud dan tujuan (Lihat juga TKRS
1.3 EP2, PMKP 5 EP 5).

3. Informasi tentang program PMKP secara berkala dikomunikasikan kepada staf, termasuk
perkembangan dalam pencapaian Sasaran Keselamatan Pasien
Standar TKRS 5
Direktur RS memprioritaskan proses di RS y g a k a n d i u k u r, p r o g r a m P M K P y g
akan diterapkan, &bagaimana mengukur keberhasilan dalam upaya di seluruh RS
ini.

1. RS mempunyai program pengukuran mutu pelayanan klinis prioritas dengan memperhatikan poin a) sampai
KOL TKRS 2-3 JUNI 2021

dengan f) yang ada di maksud dan tujuan (lihat juga PMKP Std 4 EP 1.

2. Ada bukti peran Direktur Rumah Sakit dan para Kepala Bidang/Divisi dalam proses penyusunan program
pengukuran mutu pelayanan klinis prioritas, monitoring pelaksanaan dan rencana perbaikan mutu (lihat PMKP
4).

3. Ada bukti riset klinik dan program pendidikan profesi kesehatan sebagai salah satu pengukuran mutu
pelayanan klinis prioritas di RS yg mempunyai peserta didik klinis (lihat juga PMKP 5 EP 2, 3 dan 4).

4. Ada pengukuran pelaksanaan Sasaran Keselamatan Pasien tercantum pada program peningkatan mutu
prioritas (lihat juga PMKP 5 EP 4).

5. Ada bukti kajian dampak perbaikan di RS secara keseluruhan & juga pada tingkatan departemen/unit layanan
terhadap efisiensi dan sumber daya yang digunakan (lihat juga PMKP 7.2 EP 4
P Peningkatan

M Mutu

P Pelayanan

K Klinis

P Prioritas
1. Identifying a Focus for Improvement
a. Pendekatan untuk mengidentifikasi area klinis yg
akan ditingkatkan
b. Kriteria untuk memfokuskan kegiatan peningkatan
c. Penetapan pernyataan tujuan
1.IDENTIFYING A FOCUS FOR IMPROVEMENT

a. Mengidentifikasi elemen-2 sistem pelayanan yang perlu ditingkatkan


(opportunities for improvement), berdasarkan pengetahuan tentang
Siapa yg melakukan?
informasi kebutuhan pasien dan masyarakat yang dilayani oleh RS - Direktur RS
- Para pimpinan di RS
b. Fokuskan kegiatan peningkatan mutu yg akan dilaksanakan. - Komite mutu &
Komite-2 di RS
c. Menetapkan tujuan dng kerangka waktu perbaikan yg spesifik,
TKRS 4 dan TKRS 5
terukur, dapat dicapai, masuk akal, dan memiliki kerangka waktu
(SMART).
a. Pendekatan untuk mengidentifikasi area klinis
yg akan ditingkatkan

1. Cari melalui perspektif pasien → data survey kepuasan pasien, komplain

2. Periksa masalah-masalah di point-of-care → High Risk, High Cost, High Volume, Problem prone

Pikirkan tentang mutu pelayanan yg sudah diberikan → apakah sudah sesuai dng Dimensi
3.
Mutu: Safe, Timely, Efficient, Effective, Equitable, Patient Centered

4. Tinjau data tingkat unit atau sistem → apakah ada Imut yg belum tercapai

Kumpulkan hal-2 yg mengecewakan & diskusikan → Komplain, tuntutan, dll


5.

6. Cari melalui perspektif dari para pemimpin RS → Target, sasaran yg blm tercapai
b. Kriteria untuk memfokuskan kegiatan
peningkatan --> BUKAN UTK SKORING
Program harus sesuai dng posisi dan kewewenangan saat ini untuk bertindak
F Feasible
sesuai dengan disiplin profesional nya → Bisa diterapkan

Topik program peningkatan mutu harus menarik bagi PPA & staf klinis, unit pelayanan dan RS
I Interesting
serta pemangku kepentingan yang kolaborasinya (termasuk sumber daya) akan dibutuhkan.

Program peningkatan mutu harus baru. Kegiatan peningkatan umumnya tdk menghasilkan
pengetahuan baru yg dapat digeneralisasikan dng cara yg sama seperti penelitian, tetapi
N Noval memberikan kesempatan utk belajar tentang sistem di RS & membuat perubahan yg penting
bagi orang-2 yg dilayani oleh sistem tersebut.
Program peningkatan harus etis, merupakan pertimbangan awal yg penting saat memilih
E Ethical program. Harus ada jaminan bahwa program tidak menimbulkan ancaman bahaya fisik atau
psikologis bagi individu dan bahwa tidak akan ada pelanggaran privasi.

Program perbaikan harus relevan. Untuk program perbaikan klinis, penting agar topik tersebut
R Relevant relevan dengan pasien, staf, dan manajemen
c. Penetapan pernyataan tujuan.
Tujuan dipertajam dengan memasukkan komponen who,
S Specific
what, where, when dan why

Kemajuan pencapaian tujuan dapat dinilai secara konkret


M Measurable dan terukur.

A Attainable Tujuan yang ditetapkan dapat dicapai

R Reasonable Tujuan harus masuk akal

T Time frame Tujuan perlu didasarkan pada kerangka waktu


The Triple Aim:
Improving Healthcare Outcomes
Everyone in healthcare is probably
familiar with the Institute for Healthcare
ARSAMA 27-28 MEI 2021

Improvement’s Triple Aim: Improving


Healthcare
Outcomes:
Keep
Better Value
the Triple Aim
Triple Aim SOURCE: IHI TRIPLE AIM

• Improving the individual experience of care in Mind


• Improving the health of populations
• Reducing the per capita cost of care for populations

© 2014 Health Catalyst


Proprietary. Feel free to share but we would appreciate a Health Catalyst citation. www.healthcatalyst.com
Contoh: Peningkatan Mutu Pelayanan Kebidanan

Tujuan peningkatan mutu pelayanan kebidanan RS


adalah :
1. Meningkatan mutu pengalaman individu pasien
2. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi di RS
3. Mengurangi per Capita Cost pada Tindakan SC

Susun indicator Outcome/hasil:


1. Angka kepuasan pasien kebidanan 90%
2. Angka kematian ibu turun ……%
3. Angka kematian bayi turun …. %
4. Per Capita Cost SC turun ……%
Process measures are the Outcome measures are
Indikator
specific Mutu that
steps in a process high-level clinical or financial
lead — either positively or outcomes.
negatively — to a particular
These PROCESS
measures are often
outcome metric. OUTCOME
reported to government and
MEASURE MEASURE
Looking at the LOS metric you commercial payers. Some
might determine that a lengthy examples of metrics for
delay in pharmacy delivery outcome measures include
Three
impacts the discharge Measures
event. mortality rates, readmissions
rates, and surgical site
You ve pinpointed a concrete infection rates.
opportunity for healthcare
Indikator
process Balance measures
keseimbangan
improvement. (Balanceare
metrics a health system must Misalnya: RS mengukur LOS pada pasien
Measure) adalah
track toukuran yang harus in
ensure improvement
melahirkan yg merupakan indicator hasil
one area does not negatively
Proprietary. Feel free to share but we would appreciate a Health Catalyst citation. Proprietary. Feel free to share
© 2014 but we would appreciate a Health Catalyst citation.
Health Catalyst
www.healthcatalyst.com
© 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com

dilacak olehimpact
sistem kesehatan untuk
another. BALANCE
RS ingin mengurangi LOS utk menghemat
MEASURE
For example, let s say length of
memastikan peningkatan
stay di satu
(LOS) is the outcome metric. biaya. Ukuran keseimbangan mungkin
The
bidang tidak balance metric
berdampak might
negatif be
pada
patient satisfaction. If the patient kepuasan pasien. Karena, jika ibu merasa
bidang feels rushed they may lower the
lainnya.
satisfaction score even while tergesa-gesa untuk pulang, hasilnya
improving LOS.
mungkin berdampak negatif pada
Proprietary. Feel free to share but we would appreciate a Health Catalyst citation. © 2014 Health Catalyst
www.healthcatalyst.com kepuasan pasien bahkan saat
memperbaiki LOS.
Indikator keberhasilan peningkatan mutu yan kebidanan
Lakukan penelusuran proses-proses
1. Angka kepuasan pasien kebidanan 90%
pelayanan/kegiatan yg menyebabkan
2. Angka kematian ibu turun ……%
Pasien tidak puas, terjadi kematian ibu
3. Angka kematian bayi turun …. %
dan bayi, terjadi biaya SC yg tinggi
4. Per Capita Cost SC turun ……%

Gunakan diagram fish bone dan atau 5


(lima) Why’s
Misalnya, pasien tdk puas karena waktu tunggu RJ, RI (visite
DPJP), IGD → apa yg akan diperbaiki? Misalnya perbaikan di RJ
Apa penyebab masalah
yi jam kedatangan dokter → buat imut jam kedatangan dokter
- pasien tidak puas?,
Misalnya : angka kematian tinggi karena terlambat dilakukan SC,
- Angka kematian tinggi?,
Ketersediaan darah → buat imut waktu tunggu SC, ketersediaan
- Biaya SC tinggi
darah, dll
Proses pelayanan apa yg perlu
diperbaiki?
Diagram fishbone dan
5 Why’s The Model for Improvement
• Donabedian → Input/struktur – Proses –
Output/outcome
Masalah/akar • PDSA → W. Edward Deming Theory →
penyebab masalah digunakan oleh IHI (The Institute for
Healthcare Improvement) dan AHRQ (the
Agency for Healthcare Research and
Rencana perbaikan → Quality)
model peningkatan • Six Sigma → Steps are to recognize,
mutu define, measure, analyze, improve, control,
standardize, integrate
• Lean → Key theory is to reduce waste and
2. The Model for improvement increase speed, Emphasis on work flow and
a. Tetapkan model peningkatan/perbaikan yg dipilih customer orientation
b. Tetapkan perbaikan pelayanan klinis prioritas di • Lean Six Sigma →Five-step problem-
unit mana saja.sesuai hasil fishbone dan atau 5 solving approach (DMAIC—Define,
Why’s Measure, Analyze, Improve, Control)
c. Tetapkan indicator mutu untuk mengukur • Robust Process Improvement (RPI) → JCI
keberhasilan program peningkatan mutu
• dll
pelayanan klinis prioritas
Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis Prioritas: Pelayanan Kebidanan
Unit Pelayanan Masalah yan Rencana Indikator mutu
kebidanan perbaikan
(hasil Fishbone Proses Balance Outcome
& 5 Why’s) (bila ada)
RJ (Poli Kepuasan DPJP hadir Jam kehadiran Kepuasan
kebidanan) pasien< karena tepat waktu DPJP pasien (IAM)
waktu tunggu >
IGD

Rawat

dst Semua indicator mutu


dillengkapi dng Profil Indikator
Format Profil indikator
Judul Indikator Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur*
Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator yang dapat berasal dari :

1. Ketentuan/peraturan,

2. Data

3. Literatur

4. Analisis situasi
Dimensi Mutu 1. Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan meliputi efektif (effective),
keselamatan (safe), berorientasi kepada pasien/pengguna layanan (people-centred),
tepat waktu (timely), efisien (efficient), adil (Equitable) dan terintegrasi (Integrated).

2. Setiap indikator mewakili 1 sampai 3 dimensi mutu


Tujuan Suatu hasil yang ingin dicapai dengan melakukan pengukuran indikator.
Format Profil indikator
Definisi Operasional Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran indikator
untuk menghindari kerancuan.
Jenis Indikator Input: untuk menilai apakah fasilitas pelayanan kesehatan memiliki kemampuan sumber
daya yang cukup untuk memberikan pelayanan.

Proses: untuk menilai apa yang dikerjakan staf fasilitas pelayanan kesehatan dan
bagaimana pelaksanaan pekerjaannya

Output: untuk menilai hasil dari proses yang dilaksanakan

Outcome: untuk menilai dampak layanan yang diberikan terhadap pengguna layanan
Satuan Pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan

Antara lain: jumlah, persentase, dan satuan waktu.


Numerator (pembilang) Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang memiliki
karakteristik tertentu
Denominator (penyebut) Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel.
Format Profil indikator
Target Pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai
Kriteria: Kriteria inklusi: Karakteristik Subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan

Kriteria ekslusi: Batasan yang mengakibatkan subjek tidak dapat diikutkan dalam
pengukuran

Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator


Desain Pengumpulan Data Retrospektif, Concurrent (Survei harian, observasi)
Sumber Data Asal data yang diukur. (contoh: rekam medis dan formulir observasi).
Jenis Sumber Data :

1.Data Primer

(mengumpulkan langsung menggunakan lembar pencatatan hasil observasi, kuesioner)

2. Data sekunder

(rekam medis, buku catatan komplain)


Format Profil indikator
Instrumen Pengambilan Data Alat atau tools atau formulir yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar pengukuran menjadi representative. Besar
sampel disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistik.
Frekuensi Pengumpulan Data Kekerapan pengumpulan data, dapat dilakukan harian, bulanan atau triwulan.
Periode Pelaporan Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melaporkan data contohnya setiap bulan, setiap
triwulan
Periode Analisis Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis, contohnya setiap bulan, setiap
triwulan
Penyajian Data Cara menampilkan data, contoh tabel, runchart, grafik
Penanggung Jawab Petugas yang bertangggung jawab untuk mengkoordinir upaya pencapaian target yang
ditetapkan
Standar PMKP 5.1
1. RS menetapkan evaluasi prioritas
Dilakukan evaluasi
standar pelayanan kedokteran di RS
proses pelaksanaan
(R)
standar pelayanan
kedokteran di RS untuk
menunjang pengukuran 2. Hasil evaluasi dapat menunjukkan adanya
27-28 MEI 2021

perbaikan terhadap kepatuhan dan


mutu pelayanan klinis mengurangi variasi dalam penerapan
prioritas standar pelayanan kedokteran di
prioritas. RS (D,W)

• Tidak berubah
• Penerapan koordinasi dng
3. RS telah melaksanakan audit klinis dan
Komite Medis & Komite
atau audit medis pada penerapan prioritas
Keperawatan → Lihat juga standar pelayanan kedokteran di RS
pada TKRS 11.2 (PPK/CP di
KSM)
50
S TANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

Jenis PPK MEKANISME MONITORING


Audit Indikator Mutu
A
B
C
D
E
3. Langkah-Langkah kegiatan:
- Tetapkan sistem manajemen data
- Edukasi/training unit-unit yg terlibat perbaikan mutu
- Lakukan pengumpulan data, analisis, supervisi dan rencana perbaikan bila
terjadi gap
- Pelaporan program ke Direktur RS
1. Identifying a Focus for Improvement
a. Pendekatan untuk mengidentifikasi area klinis yg
akan ditingkatkan
b. Kriteria untuk memfokuskan kegiatan peningkatan
Siapa yg melakukan: c. Penetapan pernyataan tujuan
• Direktur RS
• Para pimpinan RS 2. The Model for improvement
• Komite Medik, Komite Keperawatan a. Tetapkan model peningkatan/perbaikan yg dipilih
• Komite Mutu b. Tetapkan perbaikan pelayanan klinis prioritas di unit
Pelaksanaan kegiatan di fasilitasi oleh mana saja.
bag Training c. Tetapkan indicator mutu untuk mengukur
keberhasilan program peningkatan mutu pelayanan
klinis prioritas

3. Pelaksanaan kegiatan kegiatan → CONTOH


- Tetapkan sistem manajemen data
- Edukasi/training unit-unit yg terlibat perbaikan mutu
- Lakukan pengumpulan data, analisis, supervise dan
rencana perbaikan bila terjadi gap
- Pelaporan program ke Direktur RS
Perlu tidaknya Tim Khusus untuk
pelayanan klinis prioritas → diserahkan
pada KEBIJAKAN di RS, karena fungsi
ini bisa dilaksanakan oleh Sub Komite
Apakah perlu dibentuk Mutu Rumah Sakit
TIM KHUSUS untuk
melakukan koordinasi
pelaksanaan
peningkatan mutu Yang perlu dilakukan oleh RS adalah
pelayanan klinis melibatkan PPA, staf klinis dan non klinis
prioritas? yang terlibat langsung maupun tidak
langsung dengan pelayanan klnis
prioritas yg dipilih oleh RS,
keterlibatannya tidak harus berbentuk
Tim Khusus
CONTOH : SISTEMATIKA LAPORAN
HASIL PENINGKATAN MUTU
PELAYANAN KLINIS PRIORITAS.
1. Pendahuluan
2. Tujuan peningkatan mutu pelayanan klinis priritas
3. Kegiatan yang sudah dilaksanakan
4. Hasil Capaian indiator mutu dan kegiatan lainnya
5. Hasil analisis dan interpretasi data → apakah tujuan sudah
tercapai, bila belum tercapai apa solusi perbaikan nya;
bagaimana analisis efisiensi & efektifitas
6. Rekomendasi
7. Penutup
PENUTUP
• Setiap orang di RS perlu terus menjalin kerjasama untuk meningkatkan mutu pelayanan
RS sehingga outcome pasien lebih baik, pengembangan professional lebih baik dan
performa system di RS juga lebih baik.

• Dalam memilih jenis pelayanan klinis yg ditingkatkan jangan lupa dengan FINER (feasible,
interesting, novel, ethical, relevant)

• Model peningkatan mutu sangatlah banyak, pilih yang sesuai & yang dikuasai oleh RS

• RS tetap harus meningkatkan mutu pelayanan klinisnya, walau akreditasi di era pandemi
masih ditunda
TERIMA KASIH

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA

Anda mungkin juga menyukai