Anda di halaman 1dari 122

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Situasi dan Kondisi Sekolah
Kondisi Sekolah
SMAN 7 Tebo mulai berdiri atau beroperasi tahun 1999 dengan nama
SMA Negeri 3 Rimbo Bujang. Terletak di Jalan Apel Blok C Desa Karangdadi
Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo dan dekat dengan pemukiman penduduk,
keadaan sosial budaya mayoritas Jawa dan Melayu, keadaan ekonomi masyarakat yang
cukup baik, tingkat pendidikan masyarakat yang baik, dan merupakan sekolah
menengah atas pertama di Kecamatan Rimbo Ilir.
Kondisi sekolah yang baik, memiliki sarana dan prasarana yang
memadai dan cukup untuk menyelenggarakan pendidikan. Jumlah pendidik sebanyak
33 orang dan tenaga kependidikan 3 orang yang sebagian besar berijazah S1 akan
memperkuat kemajuan sekolah. Daya dukung sekolah menengah pertama/madrasah
dizona sekolah sangat mendukung, terdiri dari tiga SMP negeri dan tiga madrasah
swasta dan sekolah dari kecamatan terdekat sehingga jumlah siswa pada tahun 2020
sebanyak 441 orang.
Kerjasama dan kemitraan juga terjalin baik dengan berbagai instansi
pemerintah antara lain Puskesma Alai Ilir, SMPN 12 Tebo, SMPN 6 Tebo, SMPN 37
Tebo, Pemerintah Kecamatan Rimbo Ilir, dan Kepolisian Sektor. Kerjasama eksternal
antaralain dengan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta.
Prestasi yang pernah dicapai antara lain juara 1 Sekolah Sehat Tingkat
Provinsi Jambi Tahun 2015, Juara 1 Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Tebo dan
berbagai perlombaan tingkat kabupaten maupun provinsi.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pada tahun
pelajaran 2020/2021 dilaksanakan dengan ssstem belajar dari rumah/daring dengan
menggunakan beberapa sistem aplikasi. Hal ini disebabkan terjadinya pandemi Covid-
19 yang hingga saat ini masih terjadi.

Kondisi Ideal
Pendidikan yang ideal ialah yang memiliki standar tinggi dan
berkualitas. Peningkatan kualitas pendidikan berbasis pada sekolah, karena
sekolah lebih mengetahui masalah yang dihadapi dalam meningkatkan kualitas

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 1


pendidikan. Satuan pendidikan berfungsi sebagai unit yang
mengembangkan kurikulum, silabus, strategi pembelajaran, dan sistem
penilaian.
Satuan pendidikan harus menyusun dan melaksanakan program
pemenuhan SNP yang realistis dan sesuai kondisi nyata (berdasarkan hasil analisis
konteks) dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia baik di dalam
maupun di luar sekolah melalui berbagai strategi, antara lain :
1. Pemenuhan Standar Isi dapat dilaksanakan melalui pengembangan dan
pemberlakuan KTSP sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku;
mensosialisasikan KTSP baik internal maupun eksternal; mengevaluasi dan
memvalidasi dokumen KTSP secara periodik.
2. Pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan dapat dilaksanakan melalui pemetaan
SKL satuan pendidikan,SKL kelompok mapel dan SKL mata pelajaran (keterkaitannya
dengan SK dan KD dalam SI); memanfaatkan hasil ujian satuan pendidikan dalam
penyusunan program perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan mutu lulusan.
3. Pemenuhan Standar Proses dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas dan
kelengkapan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP dan bahan Ajar); optimalisasi
sarana prasarana dan lingkungan yang tersedia baik di dalam maupun di luar
sekolah dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran; optimalisasi pengawasanproses
pembelajaran; dan tindak lanjut perbaikan pelaksanaan pembelajaran secara periodik.
4. Pemenuhan Standar Penilaian melalui peningkatan kualitas dan kelengkapan
perangkat penilaian; melaksanakan dan mengelola hasil penilaian pesertadidik sesuai
dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku; penyampaian hasil penilaian
pesertadidik kepada orangtua dan pihak lain yang berkepentingan.
5. Pemenuhan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan dapat dilaksanakan
melalui pemberdayaan tenagapendidik dan tenaga kependidikan yang ada, peningkatan
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, pemanfaatan sumber daya manusia
yang ada di luar sekolah (kerjasama dengan instansi lain), serta pengusulan mutasi
antar sekolah dan atau pengangkatan guru yang dibutuhkan kepada dinas pendidikan
kabupaten/kota/provinsi.
6. Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana dapat dilaksanakan melalui
optimalisasi penggunaan, pemeliharaan dan perawatan sarana yang ada,
penghapusan atau hibah ke sekolah lain yang memerlukan dan atau penambahan
sarana prasarana baru.
7. Pemenuhan Standar Pengelolaan dapat dilaksanakan melalui optimalisasi seluruh

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 2


sumber daya yang ada di sekolah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai
kewenangan sekolah; menerapkan prinsip manajemen berbasis sekolah dalam
keseluruhan proses pengelolaan sekolah; penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi
program kerja; melaksanakan validasi/perbaikan program kerja secara periodik;
meningkatkan peran serta para pembina mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi,
pusat dan atau masyarakat dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan.
8. Pemenuhan Standar Pembiayaan di setiap satuan pendidikan dapat dilaksanakan
melalui optimalisasi seluruh dana yang diterima oleh sekolah baik melalui dana APBD,
APBN maupun dana dari masyarakat; pengelolaan pembiayaan secara efektif, efisien,
transparan dan akuntabel.
Indikator keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMAN 7 Tebo adalah
apabila proses belajar mengajar mampu membentuk pola perilaku pesertadidik sesuai
dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan
menggunakan perangkat tes maupun non tes. Proses pembelajaran akan efektif apabila
dilakukan melalui persiapan yang cukup dan terencana dengan baik supaya dapat
diterima untuk memenuhi:
1. Kebutuhan masyarakat setempat dan masyarakat global
2. Mempersiapkan pesertadidik dalam menghadapi perkembangan dunia global
3. Sebagai proses untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum SMAN 7 Tebo, yang secara
keseluruhan mencakup :
1. struktur dan muatan kurikulum;
2. beban belajar pesertadidik;
3. kalender pendidikan;
4. silabus; dan
5. rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Kondisi ideal yang diharapkan tercapai di SMAN 7 Tebo adalah terpenuhinya
delapan standar nasional pendidikan, sehingga penyelenggaraan pendidikan yang
bermutu dan hasil pendidikan yang bermutu dapat tercapai. Namun demikian, kondisi
nyata SMAN 7 Tebo masih harus terus berbenah dan mengupayakan pemenuhan
delapan standar pendidikan. Secara rinci kondisi nyata SMAN 7 Tebo terdapat pada
tabel 1 di bawah ini.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 3


Tabel 1: Kondisi Nyata SMAN 7 Tebo

Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan


No Komponen
TP. 2020/2021 (4 tahun yang akan datang)
1 Standar Isi Dokumen KTSP sudah Dokumen KTSP yang ideal
dikembangkan namun masih
belum maksimal.
Struktur dan muatan KTSP Struktur dan muatan KTSP disusun
disusun sesuai petunjuk BSNP sesuai petunjuk BSNP (100%)
(90%)
Terbentuk Tim Pengembang Memberdayakan Tim Pengembang
Kurikulum dan Tim pengkaji Kurikulum dalam penyusunan KTSP
SNP (90%) dan Tim Pengkaji SNP (100%)
Belum sepenuhnya dilaksanakan Seluruh guru melakukan identifikasi
identifikasi SI, SKL, KI, KD SI, SKL, SK/KI, KD sebagai acuan
sebagai acuan dalam dalam menjabarkan menjadi
menjabarkan menjadi indikator, indikator, Materi Pembelajaran,
Materi Pembelajaran, Kegiatan Kegiatan, Pembelajaran, Bahan
Pembelajaran, Bahan Penilaian, Penilaian, dan Bahan
dan Bahan Ajar/ Media/Alat Ajar/Media/Alat Pembelajaran
Pembelajaran Terintegrasi Terintegrasi kepada Pendikar dan
Pendikar dan PLH serta Berbasis PLH serta Berbasis TIK (100%)
TIK (70%)
Silabus dikembangkan dengan Silabus dikembangkan sendiri oleh
memanfaatkan contoh silabus guru dan terintegrasi kedalam
yang dikembangkan oleh Pusat Pendikar dan PLH yang berbasis ICT
sebagai referensi dalam
penyusunan pengembangan
silabus
2 Standar Rata-rata KKM ≤ 75 Rata-rata KKM ≥75
Kompetensi Kelulusan Ujian Nasional Belum Kelulusan Ujian Nasional memenuhi
Kelulusan mencapai kompetensi yang kriteria yang ditetapkan sekolah
diharapkan.
Siswa diterima di Perguruan Siswa diterima di Perguruan Tinggi
Tinggi Negeri 60% sesuai negeri 90% sesuai pilihan
pilihan
3 Standar Proses Guru memiliki RPP dan bahan Semua 100 % memiliki RPP dan
ajar yang dikembangkan oleh bahan ajar berbasis TIK/android yang
setiap guru berbasis dikembangkan oleh setiap guru
TIK/Android (80%)
Pelaksanaan pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran
belumsepenuhnya menerapkan sepenuhnya menerapkan pendekatan
pendekatan tatap muka, kegiatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan
terstruktur dan kegiatan mandiri kegiatan mandiri
tidak terstuktur tidak terstuktur
Guru belum menyediakan jadwal Guru menyediakan jadwal untuk
untuk konsultasi matapelajaran Konsultasi mata pelajaran
Guru belum maksimal Guru memanfaatkan laboratorium
memanfaatkan laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin
untuk kegiatan di luar jadwal
rutin
Perpustakaan belum Perpustakaan dimanfaatkan secara
dimanfaatkan secara maksimal maksimal untuk kegiatan pembelajar

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 4


untuk kegiatan pembelajaran
Guru belum menerapkan Guru sepenuhnya menerapkan
pembelajaran berbasis TIK pembelajaran berbasis TIK
Supervisi pembelajaran telah Supervisi pembelajaran dilaksanakan
dilaksanakan minimal 1 tahun 2 secara terencana dan hasil supervisi
kali digunakan untuk perbaikan
pembelajaran
4 Standar 95 persen guru sudah 100 persen guru bersertifikasi
Pendidik dan bersertifikasi
Kependidikan 75% guru mengajar sesuai latar 100% guru mengajar sesuai latar
belakang pendidikan tinggi belakang pendidikan tinggi
25% guru memiliki sertifikat 100% guru memiliki sertifikat
pendidik pendidik
25% guru mampu berbahasa 75% guru mampu berbahasa
Inggris aktif dan pasif Inggrispasif
75% guru dapat mengoperasikan 100% guru dapat mengoperasikan
komputer komputer secara mahir
75% tenaga kependidikan 75% tenaga kependidikan tamatan S1
tamatan SLTA
5 Standar Sarana Belum memiliki gedung Memiliki gedung serbaguna
dan Prasarana serbaguna
Kapasitas ruang kelas rata-rata Kapasitas ruang kelas rata-rata 32
24 orang peserta didik atau 36 orang peserta didik
Baru memiliki laboratorium Memiliki laboratorium (Fisika,
(Kimia, Biologi, Komputer) Kimia, Biologi, Komputer, Bahasa,
Seni Budaya dan IPS) dan Pusat
Sumber Belajar (PSB)

Memiliki 5 unit LCD Projector, Memiliki 20 unit LCD Projector


1 unit rusak
Belum memiliki lemari dan rak Memiliki lemari dan rak sekolah
sekolah yang memadai yang memadai
Belum memiliki peralatan Tata Memiliki peralatan Tata Usaha yang
Usaha yang memadai memadai
Belum Memiliki ruang UKS Memiliki 1 ruang UKS yang
refresentatif
Memiliki 1 gudang dengan luas Memiliki 3 gudang dengan luas
9 m2 masing masing minimal 9 m2
Koleksi buku-buku referensi Memiliki buku-buku referensi
belum lengkap di perpustakaan lengkap
Belum memiliki ruang BK Memiliki ruang BK yang
refresentatif
Belum memiliki parkir Memiliki parkir kendaraan yang
kendaraan yang memadai memadai
Belum memiliki meja kursi guru Memiliki meja kursi guru dan lemari
dan lemari di kelas di kelas
Belum memiliki pagar sekolah Memiliki pagar sekolah yang
yang memadai memadai
Belum memiliki WC yang sesuai Memiliki WC yang sesuai kebutuhan
kebutuhan yang memadai yang memadai
Belum memiliki jalan yang Memiliki jalan yang memadai
memadai
Belum memiliki taman yang Belum memiliki taman yang
memadai memadai
Belum memiliki sumber air Memiliki sumber air bersih yang

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 5


bersih yang memadai memadai
Belum memiliki sarana dan Memiliki sarana dan prasarana
prasarana olahraga yang olahraga yang memadai
memadai
Belum memiliki penerangan Memiliki penerangan yang memadai
yang memadai
Belum memiliki buku pegangan Memiliki buku pegangan Guru dan
Guru dan siswa yang memadai siswa yang memadai
Belum memiliki peralatan Memiliki peralatan internet yang
internet yang memadai memadai
Belum memiliki telepon Memiliki telepon
Belum memiliki sarana dan Memiliki sarana dan prasarana seni
prasarana seni budaya yang budaya yang memadai
memadai
Belum memiliki aula Memiliki aula yang memadai
Belum memiliki ruang ganti Memiliki ruang ganti pakaian yang
pakaian memadai
Belum memiliki ruang kegiatan Memiliki ruang kegiatan organisasi
organisasi peserta didik peserta didik yang memadai

Belum memiliki kantin yang Memiliki kantin yang memadai


memadai
Belum memiliki peralatan Memiliki peralatan kegiatan
kegiatan ekstrakurikuler yang ekstrakurikuler yang memadai
memadai
6 Standar Sekolah belum sepenuhnya Sekolah melakukan pembinaan
Pengelolaan melakukan pembinaan prestasi prestasi unggulan
unggulan
Sekolah belum memiliki fasilitas Sekolah memiliki fasilitas yang
yang memadai untuk kegiatan memadai untuk kegiatan
Ekstrakurikuler ekstrakurikuler
Sekolah belum mampu menjalin Sekolah mampu menjalin kemitraan
kemitraan dengan lembaga lain dengan lembaga lain yang
yang relevan berkaitan dengan relevanberkaitan dengan input,
input, proses, output proses, output
Supervisi pengelolaan akademik Supervisi pengelolaan akademik
belum dilaksanakan secara dilaksanakan secara teratur dan
teraturdan berkelanjutan berkelanjutan
SMAN 7 Tebo sebagai Sekolah Menjadi sekolah unggulan di
sehat, sekolah berbudaya Provinsi Jambi
lingkungan tingkat nasional dan
dan Sekolah adiwiyata
Kabupaten dan telah memiliki
reputasi nasional belum memiliki
benchmarking
Merintis program inovasi Menjadi sekolah entrepreneur bidang
entrepreneur bidang lingkungan lingkungan dan pendidikan karakter
dan pendidikan karakter
7 Standar Biaya Sumbangan Komite Sekolah Sumbangan Komite Sekolah
Rp.50.000,- perbulan Rp.75.000,-Perbulan
Pengelolan dana bantuan Pengelolan dana bantuan operasional
operasional pendidikan (Rutin, pendidikan (Rutin, BOS) yang baik
BOS) yang baik
Belum adanya sumbangan Adanya sumbangan pendidikan dari
pendidikan dari DUDI DUDI

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 6


Bantuan biaya sarana prasarana Tidak ada biaya sarana prasarana
oleh orang tua dan masyarakat oleh orang tua dan masyarakat
Sekolah belum optimal menjalin Sekolah menjalin kerja sama dengan
kerja sama dengan donatur donatur dalam penggalian dana
dalam penggalian dana
8 Standar Sekolah memiliki petunjuk Sekolah memiliki petunjuk
Penilaian oprasional penyampaian oprasional penyampaian
ketidakpuasan peserta didik ketidakpuasan peserta didik dan
tetapi belum diterapkan sudah diterapkan sebagai tindak
lanjut
Melaksanakan analisis dan Hasil analisis dan pemanfaatan hasil
pemanfaatan hasil penilaian penilaian digunakan untuk
memperbaiki proses pembelajaran
Sistem penilaian secara manual Sistem penilaian secara online dan
mudah di akses dan ter update
9 Kesiapan Belum optimal dukungan dinas Optimalisasi dukungan dinas
Sekolah dan pendidikan dalam memberikan pendidikan Provinsi Jambi dan
Dukungan dukungan pembinaan dan Pemerintah Provinsi Jambi dalam
Eksternal sosialisasi tentang Sekolah memberikan dukungan pembinaan
unggulan lokal dan global dan sosialisasi menuju sekolah
unggulan
Rasio jumlah daya tampung Terpenuhi rasio jumlah daya
dengan jumlah siswa dengan tampung dengan jumlah siswa yang
pendaftar kurang pendaftar
Lembaga / Instansi lainnya Lembaga / Instansi lainnya
belum memberikan dukungan memberikan dukungan sarana dan
sarana dan prasana TIK prasana TIK
Lembaga / Instansi lainnya Lembaga / Instansi lainnya
belum memberikan dukungan memberikan dukungan dana
dana oprasional oprasional
Dukungan asosiasi profesi, Ada dukungan nyata dari asosiasi
organisasi non struktural ( profesi, organisasi non struktural (
MKKS, MGMP, Dewan MKKS, MGMP, Dewan Pendidikan,
Pendidikan, dll ) dalam dll ) dalam pencapaian SNP dan
pencapaian SNP dalam bentuk memiliki dokumen kegiatan
koordinasi dan fasilitasi

Setelah mengidentifikasi dan menganalisa kondisi nyata seperti pada tabel di atas,
maka dapat dianalisis kesenjangan kondisi seperti berikut.

Tabel 2 : Identifikasi Tantangan Nyata (Kesenjangan Kondisi) antara 4 Tahun


Kedepan dengan kondisi saat ini
Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan Besarnya
No Komponen tantangan nyata
(TP. 2020/2021) (4 tahun yang akan datang)
1 Standar Isi Dokumen KTSP ada, Dokumen KTSP disahkan
dan dalam proses oleh Dinas Pendidikan
0%
pengesahan Dinas Provinsi Jambi
Pendidikan Provinsi
Struktur dan muatan Struktur dan muatan KTSP
KTSP disusun sesuai disusun sesuai petunjuk 10%
petunjuk BSNP (90%) BSNP (100%)
Terbentuk Tim Memberdayakan Tim
10%
Pengembang Kurikulum Pengembang Kurikulum

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 7


dan Tim Pengkaji SNP dalam penyusunan KTSP
(90%) dan Tim Pengkaji SNP
(100%)

Belum sepenuhnya Seluruh guru melakukan


dilaksanakan identifikasi SI, SKL, KD
identifikasi SI, SKL, KI, sebagai acuan dalam
KD sebagai acuan dalam menjabarkan menjadi
menjabarkan menjadi indikator, Materi
indikator, Materi Pembelajaran, Kegiatan,
Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Bahan
30%
Pembelajaran, Bahan Penilaian, dan Bahan Ajar/
Penilaian, dan Bahan Media/ Alat Pembelajaran
Ajar/ Media/ Alat Terintegrasi kepada
Pembelajaran Pendikar dan PLH serta
Terintegrasi Pendikar Berbasis ICT (100%)
dan PLHserta Berbasis
ICT (70%)
Silabus dikembangkan Silabus dikembangkan
dengan memanfaatkan sendiri oleh guru dan
contoh silabus yang terintegrasi kedalam
dikembangkan oleh Pendikar dan PLH yang 40%
Pusat sebagai referensi berbasis ICT
dalam penyusunan
pengembangan silabus
2 Standar Rata-rata KKM ≤ 73 Rata-rata KKM ≤ 75 25%
Kompetensi Kelulusan Ujian Kelulusan Ujian Nasional
2,5%
Kelulusan Nasional 97,5% 100%
Siswa diterima di Siswa diterima di
Perguruan Perguruan Tinggi negeri
Tinggi Negeri 30% 60% sesuai pilihan 40%
sesuai pilihan

3 Standar Proses Guru memiliki RPP dan Semua 100 % memiliki


bahan ajar yang RPP dan bahan ajar
dikembangkan oleh berbasis ICT yang 20%
setiap guru dikembangkan sendiri oleh
setiap guru
Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran
pembelajaran belum sepenuhnya menerapkan
sepenuhnya menerapkan pendekatan tatap muka,
pendekatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan 25%
kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri
kegiatan mandiri tidak tidak terstuktur
terstuktur
Guru belum Guru menyediakan jadwal
menyediakan jadwal untuk
untuk konsultasi mata Konsultasi mata pelajaran 50%
pelajaran

Guru belum maksimal Guru memanfaatkan


memanfaatkan laboratorium untuk
laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal 50%
kegiatan di luar jadwal rutin
rutin
Perpustakaan belum Perpustakaan dimanfaatkan 50%

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 8


dimanfaatkan secara secara
maksimal untuk maksimal untuk kegiatan
kegiatan pembelajaran pembelajar
Guru belum menerapkan Guru sepenuhnya
pembelajaran berbasis menerapkan 50%
TIK pembelajaran berbasis TIK
Supervisi pembelajaran Supervisi pembelajaran
telah dilaksanakan dilaksanakan secara
minimal 1 tahun 2 kali terencana dan hasil 25%
supervisi digunakan untuk
perbaikan pembelajaran
4 Standar 2,5%
pendidik dan 75% guru mengajar 100% guru mengajar sesuai
Kependidikan sesuai latar belakang latar 25%
pendidikan tinggi belakang pendidikan tinggi
25% guru memiliki 100% guru memiliki
75%
sertifikat pendidik sertifikat pendidik
25% guru mampu 75% guru mampu
berbahasa Inggris aktif berbahasa Inggrispasif 75%
dan pasif
75% guru dapat 100% guru dapat
mengoperasikan mengoperasikan 50%
komputer komputer secara mahir
75% tenaga 75% tenaga kependidikan
kependidikan tamatan tamatan S1 75%
SLTA
5 Standar Sarana Jumlah minimum ruang Jumlah minimum ruang
dan Prasarana kelas lebih banyak dari kelas sama dengan jumlah
jumlah rombongan rombongan belajar dan
belajar (ruang kelas dalam kondisi baik
yang ada 18, rombongan 20%
belajar 17, 2 ruang
dalam digunakan untuk
Ruang UKS dan
komputer
Kapasitas ruang kelas Kapasitas ruang kelas rata-
rata-rata 24 orang rata 32 atau 36 orang
peserta didik peserta didik
25%

Baru memiliki Memiliki laboratorium


laboratorium (Kimia, (Fisika, Kimia, Biologi,
Biologi, Komputer) Komputer, Bahasa, Seni 85%
budaya dan IPS) dan Pusat
Sumber Belajar (PSB)
Memiliki 5 laptop dan 1 Memiliki 10 laptop dalam
unit notebook, 2 laptop kondisi baik 60%
dalam kondisi rusak
Memiliki 5 unit LCD Memiliki 20 unit LCD
75%
Projector, 1 unit rusak Projector
Belum memiliki lemari Memiliki lemari dan rak
dan rak sekolah yang sekolah yang memadai 60%
memadai
Belum memiliki Memiliki peralatan Tata
60%
peralatan Tata Usaha Usaha yang memadai

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 9


yang memadai
Belum Memiliki ruang Memiliki 1 ruang UKS
100%
UKS yang refresentatif
Memiliki rumah kompos Memiliki rumah kompos
yang lebih luas
Koleksi buku-buku Memiliki buku-buku
referensi belum lengkap referensi lengkap 50%
di perpustakaan
Belum memiliki ruang Memiliki ruang BK yang
BK refresentatif 100%

Belum memiliki parkir Memiliki parkir kendaraan


kendaraan yang yang memadai 50%
memadai
Belum memiliki meja Memiliki meja kursi guru
kursi guru dan lemari di dan lemari di kelas 95%
kelas
Belum memiliki pagar Memiliki pagar sekolah
50%
sekolah yang memadai yang memadai
Belum memiliki WC Memiliki WC yang sesuai
yang sesuai kebutuhan kebutuhan yang memadai 50%
yang memadai
Belum memiliki jalan Memiliki jalan yang
100%
yang memadai memadai
Belum memiliki taman Belum memiliki taman
60%
yang memadai yang memadai
Belum memiliki sumber Memiliki sumber air bersih
air bersih yang yang memadai.
memadai. 50%

Belum memiliki sarana Memiliki sarana dan


dan prasarana olahraga prasarana olahraga yang 75%
yang memadai memadai
Belum memiliki Memiliki penerangan yang
penerangan yang memadai 25%
memadai
Belum memiliki buku Memiliki buku pegangan
pegangan Guru dan Guru dan siswa yang 75%
siswa yang memadai memadai
Belum memiliki Memiliki peralatan internet
peralatan internet yang yang memadai 75%
memadai
Belum memiliki telepon Memiliki telepon 100%
Belum memiliki sarana Memiliki sarana dan
dan prasarana seni prasarana seni budaya yang 80%
budaya yang memadai memadai
Belum memiliki aula Memiliki aula yang
100%
memadai
Belum memiliki ruang Memiliki ruang ganti
100%
ganti pakaian pakaian yang memadai
Belum memiliki ruang Memiliki ruang kegiatan
kegiatan organisasi organisasi peserta didik 100%
peserta didik yang memadai
Belum memiliki kantin Memiliki kantin yang 80%

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 10


yang memadai memadai
Belum memiliki Memiliki peralatan
peralatan kegiatan kegiatan ekstrakurikuler
80%
ekstrakurikuler yang yang memadai
memadai
6 Standar Sekolah belum Sekolah melakukan
Pengelolaan sepenuhnya pembinaan prestasi
25%
melakukan pembinaan unggulan
prestasi unggulan
Sekolah belum memiliki Sekolah memiliki fasilitas
fasilitas yang memadai yang memadai untuk
75%
untuk kegiatan kegiatan ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler
Sekolah belum mampu Sekolah mampu menjalin
menjalin kemitraan kemitraan dengan lembaga
dengan lembaga lain lain yang relevanberkaitan
50%
yang relevan berkaitan dengan input, proses,
dengan input, proses, output
output
Supervisi pengelolaan Supervisi pengelolaan
akademik belum akademik
dilaksanakan secara dilaksanakan secara teratur 25%
teraturdan berkelanjutan dan
berkelanjutan
SMAN 7 Tebo sebagai Menjadi sekolah unggulan
Sekolah sehat, sekolah di Provinsi Jambi
berbudaya lingkungan
tingkat nasional dan dan
Sekolah adiwiyata 75%
Kabupaten dan telah
memiliki reputasi
nasional belum memiliki
benchmarking
Merintis program Menjadi sekolah
inovasi entrepreneur entrepreneur bidang
90%
bidang lingkungan dan lingkungan dan pendidikan
pendidikan karakter karakter
7 Standar Biaya Dana pengembangan Dana pengembangan
50%
sekolah masih minim sekolah terpenuhi 80 persen
Pengelolan dana Pengelolan dana bantuan
bantuan operasional operasional pendidikan
80%
pendidikan (Rutin, (Rutin, BOS) yang baik
BOS) yang baik
Belum adanya Adanya sumbangan
sumbangan pendidikan pendidikan dari DUDI 100%
dari DUDI
Adanya Iuran OSIS Tidak ada iuran OSIS 100%
Bantuan biaya sarana Tidak ada biaya sarana
prasarana oleh orang tua prasarana oleh orang tua 25%
dan masyarakat dan masyarakat
Sekolah belum optimal Sekolah menjalin kerja
menjalin kerja sama sama dengan donatur dalam
100%
dengan donatur dalam penggalian dana
penggalian dana
8 Standar Sekolah memiliki Sekolah memiliki petunjuk
25%
Penilaian petunjuk oprasional oprasional penyampaian

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 11


penyampaian ketidakpuasan peserta didik
ketidakpuasan peserta dan sudah diterapkan
didik tetapi belum sebagai tindak lanjut
diterapkan
Melaksanakan analisis Hasil analisis dan
dan pemanfaatan hasil pemanfaatan hasil penilaian
penilaian digunakan untuk
memperbaiki proses 25%
pembelajaran

Sistem penilaian secara Sistem penilaian secara


manual online dan mudah di akses 75%
dan ter update
9 Kesiapan Belum optimal Optimalisasi upaya satuan
Sekolah dan dukungan dinas pendidikan dan dukungan
Dukungan pendidikan dalam dinas pendidikan Provinsi
Eksternal memberikan dukungan Jambi dalam meningkatkan 25%
pembinaan dalam prestasi akademik.
meningkatkan prestasi
akademik.
Menurunya jumlah Peningkatan jumlah siswa
25%
siswa pendaftar pendaftar
Lembaga / Instansi Lembaga / Instansi lainnya
lainnya belum memberikan dukungan
50%
memberikan dukungan sarana dan prasana TIK
sarana dan prasana TIK
Lembaga / Instansi Lembaga / Instansi lainnya
lainnya belum memberikan dukungan
50%
memberikan dukungan dana oprasional
dana oprasional
Dukungan asosiasi Ada dukungan nyata dari
profesi, organisasi non asosiasi profesi, organisasi
struktural (MKKS, non struktural (MKKS,
MGMP, Dewan MGMP, Dewan
30%
Pendidikan, dll) dalam Pendidikan, dll ) dalam
pencapaian SNP dalam pencapaian SNP dan
bentuk koordinasi dan memiliki dokumen kegiatan
fasilitasi

Potensi dan Karakteristik Sekolah


Dalam rangka mencapai pemenuhan standar nasional pendidikan di
SMAN 7 Tebo, potensi dan karakteristik yang dimiliki SMAN 7 Tebo antara lain :
1. Letak geografis yang strategis. Berada di pemukiman penduduk yang masih
memegang teguh budaya lokal dan sikap social masyarakat pedesaan;
2. Kondisi ekonomi masyarakat/orangtua pesertadidik yang baik. Kondisi ini
mendukung motivasi belajar pesertadidik dan pengembangan sekolah;
3. Daya dukung sekolah menengah pertama yang cukup. Jumlah sekolah
menengah pertama/Madrasah dalam satu wilayah kecamatan terdiri dari tiga

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 12


sekolah negeri dan tiga sekolah swasta. Sedangkan dari kecamatan terdekat ada
dua SMP negeri dan tiga madrasah;
4. Karakteristik tenaga pendidik/guru dan tenaga kependidikan yang memiliki
kemauan, semangat komunitas, dan komitmen yang tinggi;
5. Dukungan komote sekolah, orangtua/wali pesertadidik dan semua stakeholder
yang cukup mendukung terlaksananya program kerja sekolah;
6. Lingkungan sosial dan budaya masayarakat pedesaan yang terjaga dengan baik
di sekolah;
7. Kondisi lingkungan sekolah yang bersih, nyaman dan asri;
8. Tersedia sarana dan prasarana yang memadai.

2. Pendefinisian Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat perencanaan pengajaran yang sistematik yang
berisi tujuan, organisasi konten, organisasi pengalaman belajar, program pelayanan,
pola pembelajaran, dan program evaluasi dalam rangka menciptakan sumber daya
manusia berkualitas yang siap menghadapi tantangan zaman.Sesuai dengan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 yang
telah disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikanbahwa Kurikulum Sekolah jenjang
pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu
kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta berpedoman
pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) serta
Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Pengembangan Kurikulum satuan
pendidikan.

3. Rasional Pengembangan Kurikulum


Konsep teori kurikulum yaitu sebagai suatu perangkat pernyataan
yang memberikan makna terhadap kurikulum sekolah, makna tersebut terjadi karena
adanya penegasan hubungan antar unsur-unsur kurikulum, karena adanya petunjuk
perkembangan, penggunaan dan evaluasi kurikulum.
Desain kurikulum merupakan suatu pengorganisasian tujuan, isi, serta
proses belajar yang akan diikuti pesertadidik dalam berbagai tahap perkembangan
pendidikan. Dalam desain kurikulum akan tergambar unsur-unsur dari kurikulum,
hubungan antara unsur yang satu dengan unsur lainnya, prinsip-prinsip

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 13


pengorganisasian, serta hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaannya. Dalam desai
kurikulum, ada dua dimensi penting, yaitu : (1) subtansi, unsur-unsur serta organisasi
dari dokumen tertulis dari kurikulum, (2) model pengorganisasian dan bagian-baian
kurikulum terutami organisasi dan proses pengajaran. Ada dua hal yang perlu
ditambahkan dalam desai kurikulum : pertama, ketentuan-ketentuan, tentang
bagaimana penggunaan kurikulum serta bagaimana mengadakan penyempurnaan-
penyempurnaan berdasarkan masukan dari pengelaman. Kedua, kurikulum itu
dievaluasi, baik bentuk desainnya maupun system pelaksanannya.
Kurikulum memiliki peranan yang stategis dalam pencapaian tujuan
pendidikan. Secara umum kurikulum adalah sebagai alat untuk membantu peserta
didik untuk mengembangkan pribadinya kearah tujuan pendidikan. Kurikulum itu
segala aspek yang mempengaruhi pesertadidik di sekolah, termasuk tenaga pendidik
serta sarana dan prasarana lainnya. Kurikulum sebagai program belajar pesertadidik,
disusun secara sistematis dan logis, diberikan oleh sekolah untuk mencapai tujuan
pendidikan. Sebagai program belajar, kurikulum adalah niat, rencana, dan harapan.
Fungsi praktis dari kurikulum adalah :
1). Fungsi bagi satuan pendidikan yakni : sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan yang diinginkan dan sebagai pedoman dalam mengatur kegiatan
pendidikan sehari-hari.
2). Fungsi bagi sekolah/lembaga pendidikan diatasnya adalah untuk menjamin adanya
pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan.
3). Fungsi bagi masyarakat dan pemakai lulusan.
Peranan kurikulum bagi program pendidikan dimana sekolah sebagai
institusi sosial melaksanakan operasinya, dapat ditentukan tiga jenis kurikulum :
1). Peranan Konservatif, menekankan bahwa kurikulum itu dapat dijadikan sarana
untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih
relevan dengan masa kini bagi generasi muda.
2). Peranan Kritis dan Evaluatif. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
aspek-aspek lainnya senantiasa terjadi setiap saat. Peranan kreatif menekankan
bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan
perkembangan.
3). Peranan Aktif. Peranan ini dilator belakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-
nilai dan budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan.
Sehingga pewarisan nilai-nilai budaya masa lalu kepada pesertadidik perlu
disesuaikan dengan masa sekarang.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 14


Sesuai dengan situasi dan kondisi SMAN 7 Tebo dalam memenuhi amanat
undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada
umumnya, serta tujuan pendidikan SMA Negeri 7 Tebo sebagai satuan pendidikan
tingkat menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Nasional
Tahun 2013. Pengembangan kurikulum ini mengacu pada Standar Isi dan SKL dengan
bercirikan Teknologi Informasi dan Komuniikasi serta berwawasan lingkungan yang
diaplikasikan pada sistem informasi sekolah, kegiatan pembelajaran, sistem penilaian,
administrasi sekolah dan muatan lokal.
Dengan Sistem informasi sekolah yang berbasis pada Teknologi Informasi
dan Komunikasi serta dengan muatan lokal pendidikan lingkungan hidup diharapkan
seluruh stakeholder di lingkungan SMA Negeri 7 Tebo akan berwawasan global dan
memiliki kepedulian terhadap lingkungan yang merupakan tuntutan pembentukan
karakter pada era global saat ini.
Kegiatan pembelajaran yang harmonis, nyaman, efektif dan kreatif
membutuhkan dukungan dan kerjasama yang baik dari seluruh pihak terkait dan
pemerhati pendidikan.
Selain itu, pengembangan kurikulum harus memperhatikan berbagai
tantangan yang akan muncul dan dihadapi oleh bangsa Indonesia pada masa yang akan
datang. Berbagai tantangan tersebut, antara lain: (1) pandemi wabah Virus Covid-19
dan dinamika saat ini; (2) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; (3)
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi; (4) masalah lingkungan hidup; (5)
perkembangan ekonomi berbasis pengetahuan; (5) kebangkitan industri kreatif dan
budaya; (6) pergeseran kekuatan ekonomi dunia; (7) pengaruh dan imbas teknosains;
(8) mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan; (9) perkembangan dan
perubahan peta politik internasional; dan (10) perkembangan peradaban dan budaya
berbagai bangsa.
Pengembangan Kurikulum Tahun 2013 (K-13) mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.Standar
nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan.Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi
(SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Satuan pendidikan merupakan pusat pengembangan budaya. Kurikulum SMA
Negeri 7 Tebo ini mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 15


kesatuan kegiatan pendidikan yang yang berlangsung di sekolah. Nilai-nilai yang
dimaksud diantaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta
tanggung jawab. Nilai-nilai melingkupi dan terintegrasi dalam seluruh kegiatan
pendidikan sebagai budaya sekolah.
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi pesertadidik dalam mengembangkan
kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum)
dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah,
kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-
curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal
pesertadidik. Pengalaman belajar langsung individual pesertadidik menjadi hasil
belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh pesertadidik menjadi hasil
kurikulum.

4. Tantangan Internal
1). Jumlah tenaga pendidik yang masih kurang untuk beberapa matapelajaran.
2) Pemanfatan teknologi oleh pesertadidik yang belum tepat guna.
3). Belum terpenuhinya delapan standar nasional pendidikan (SNP).
4). Prestasi akademik yang masih rendah.
5). Jumlah lulusan yang masih sedikit diterima diperguruan tinggi ternama.
6). Sikap profesioanal kependidikan yang belum membudaya.

5. Tantangan Eksternal
1). Jumlah pendaftar yang menurun akibat bertambahnya sekolah di wilayah
Kecamatan Rimbo Ilir dan penerapan sistem zonasi.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 16


2). Tuntutan kompetensi lulusan yang tinggi seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan informasi.
3). Pengaruh negatif globalisasi antara lain penyalahgunaan ponsel dan teknologi
informasi, narkoba, dan lunturnya nilai-nilai moral generasi muda.
4). Tuntutan kompetensi masa depan baik dari kualitas sikap maupun mental dan
sosial.

6. Penyempurnaan Pola Fikir


Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan
dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola fikir. Pergeseran itu
meliputi proses pembelajaran sebagai berikut.

1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada
peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan- pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/
media lainnya);
3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik
dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi
serta diperoleh melalui internet);
4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa
aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;
7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan ( users ) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal ( monodiscipline ) menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan jamak ( multidisciplines ); dan
9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

7. Penguatan Tata Kelola Kurikulum


Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan standar
kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional,
dan kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 17


yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum.Satuan pendidikan
dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat
nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran
tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu
yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat
memberatkan guru.
Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum
sebagai daftar mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 sesuai dengan kurikulum
satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam kurikulum 2013 dilakukan penguatan
tatakelola sebagai berikut :
1). Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi teta kerja yang bersifast
kolaboratif
2). Penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala
sekolah sebagai pemimpin kependidikan educarional leader
3). Penguatan sarana dan prasarana unruk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran.

8. Karakteristik Kurikulum 2013


Kompetensi dalam kurikulum 2013 meliputi: Konten/isi yang dirinci
dalam kompetensi dasar (KD), kompetensi inti (KI). Bahwa Proses pembelajaran
menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan dan hasil belajar
melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui
penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut :
1). Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan
keterampilan, serta menerapkan dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat.;
2). Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman kerja agar pesertadidik mampu menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3.) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
4). Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas
yang dirinci lebih lanjut dan kompetensi dasar mata pelajaran;

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 18


5). Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi kompetensi
dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kopmpetensi inti;
6). Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsif alternatif, saling
memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan
organisasi horizontal dan vertikal.
9. Tujuan Kurikulum 2013
Tujuan Kurikulum 2013 yang diterapkan oleh Kemendikbud tertuang
pada Permendikbud No. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah) yang berbunyi:
“Tujuan Kurikulum 2013 adalah mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa,bernegara, dan peradaban dunia.”
Dalam tujuan kurikulum 2013, siswa dituntut untuk berpikir lebih kreatif, inovatif,
cepat dan tanggap dan selain itu dalam kurikulum 2013 siswa dilatih untuk
menumbuhkan keberanian dalam dirinya. Siswa akan dilatih kemampuan berlogika
dalam memecahkan suatu permasalahan. Dalam kurikulum 2013 ini juga diberikan
atau dimasukkan unsur-unsur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
serta unsur keagamaan untuk membentuk pesertadidik yang berkarakter.
Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013, Kurikulum ini mempunyai empat kompetensi
inti yang berisi tujuan dari proses pembelajaran. Rumusan kompetensi inti tersebut
tertuang pada Permendikbud No. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas :
- Kompetensi inti sikap spiritual;
- Untuk kompetensi inti sikap sosial;
- Kompetensi inti pengetahuan;
- Kompetensi inti keterampilan
Kurikulum 2013 dikembangkan dari kurikulum 2006 (KTSP) yang dilandasi
pemikiran tentang tantangan masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan
pengetahuan dan pedagogi, kompetensi masa depan, dan fenomena negatif yang
mengemuka.
Sejalan dengan arahan undang-undang tersebut, telah pula ditetapkan
visi pendidikan tahun 2025 yaitu menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan
kompetitif .Cerdas yang dimaksud di sini adalah cerdas komprehensif, yaitu cerdas

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 19


spiritual dan cerdas sosial/emosional dalam ranah sikap, cerdas intelektual dalam
ranah pengetahuan, serta cerdas kinestetis dalam ranah keterampilan.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk
mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi
dan warganegara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban
dunia. Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk dapat membawa insan Indonesia
memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga dapat menjadi
pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.

B. Landasan Hukum dan Landasan Operasional


1) Surat Keputusan Bupati Tebo Nomor 484 tahun 2002 tentang Persiapan
Pembentukan Dewan Pendidikan Kabupaten Tebo.
2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional :
Pasal 38 ayat 2 : “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan
sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan
komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervise dinas pendidikan
atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan
Provinsi untuk pendidikan menengah“.
Pasal 51 Ayat 1 “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal
dengan prinsip manajemen berbasis sekolah / madarasah“.
3) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
4) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.
5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan :
Pasal 17 Ayat 2 “Sekolah dan komite sekolah, atau madarasah dan komite
madarasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya
berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah
supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab dibidang pendidikan untuk

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 20


SD, SMP, SMA dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintah di
bidang agama untuk MI, MTs, MA dan MAK”.
Pasal 49 Ayat 1 “Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas”.
6) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
7) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang
perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2008 tentang Guru.
8) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Pendidikan Karakter.
9) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah.
10) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
11) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan.
12) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana.
13) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
14) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
15) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah.
16) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang
Peminatan Pada Pendidikan Menengah.
17) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013.
18) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
19) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan Konseling.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 21


20) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 159 Tahun 2014 tentang
Evaluasi Kurikulum.
21) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.
22) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti.
23) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun
2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi
Kurikulum 2013.
24) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah sebagai pengganti Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Hasil Belajar oleh Pendidik pada
Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah.
25) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru.
26) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
27) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
28) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
29) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
30) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 tentang
Hari Sekolah.
31) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah.
32) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2018 tentang
Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah.
33) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 22


34) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun
2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pada
Pendidikan Menengah Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
35) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2019 tentang
Penerimaan Pesertadidik Baru pada Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan.
36) Keputusan Bersama (Kebber) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020/2021 dimasa Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19).
37) Keputusan Gubernur Jambi Nomor 128 Tahun 2020 tentang Penetapan Kurikulum
Muatan Lokal Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Layanan Khusus.
38) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Nomor 540/DISDIK-
1.1/VI/2020 tentang Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2020/2021.
39) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Nomor
………………………………..tentang ………………………………Tahun
Pelajaran 2020/2021.

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum


1. Tujuan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
2. Tujuan Pengembangan Kurikulum SMAN 7 Tebo
Kurikulum SMAN 7 Tebo disusun sebagai acuan bagi civitas akademika SMAN 7
Tebo dan para stakeholder dalam melaksanakan kegiatan akademis dan non
akademis di satuan pendidikan selama tahun pelajaran 2019-2020.
Kurikulum itu bersifat dinamis, senantiasa berubah, menyesuaikan keadaan
supaya dapat memantapkan proses dan hasil pembelajaran. Kurikulum yang tidak
lagi sesuai dengan tuntutan sosial, perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan
dunia kerja akan menyebabkan sebuah masalah/problem. Untuk itu kurikulum
SMAN 7 Tebo perlu disusun dan dikembangkan.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 23


Adapun tujuan pengembangan kurikulum SMAN 7 Tebo adalah
sebagai berikut :
1) menjadikan pesertadidik yang religius, berakhlak mulia, dan berbudipekerti
luhur;
2) mengantisipasi kemajuan ilmu teknologi;
2) memenuhi kebutuhan peserta didik;
3) memenuhi kebutuhan yang ada dalam masyarakat; dan
4) meningkatkan proses pembelajaran dan mutu pendidikan.

D. Acuan Konseptual
Pengembangan kurikulum SMAN 7 Tebo berdasarkan Acuan Konseptual, dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut;
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia;
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kemampuan peserta didik;
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual,
emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan;
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom
dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya
harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 24


5. Tuntutan dunia kerja;
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik
memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan
kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian
perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
7. Agama;
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa
serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat
beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut
mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
8. Dinamika perkembangan global;
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa,
yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar
bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu
bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan
bangsa lain.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan;
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan
kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus
mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat;
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 25


dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
11.Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan
memperhatikan kesetaraan jender.

E. Prinsip-Prinsip Penyusunan KTSP SMAN 7 Tebo


Penyusunan dan pengembangan Kurikulum SMAN 7 Tebo berdasarkan “Prinsip-
prinsip Pengembangan Kurikulum Sekolah” diantaranya sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
Kurikulum SMAN 7Tebo, dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum SMAN 7 Tebo, dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta
menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen
muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu,
serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar
substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum SMAN 7 Tebo, dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Kurikulum SMAN 7Tebo, dikembangkan denganmelibatkan pemangkukepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 26


termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.
Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,keterampilan sosial,
keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum SMAN 7 Tebo, mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi,bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum SMAN 7 Tebo, diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan,
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum SMAN 7 Tebo, dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

F. Prosedur Operasional Pengembangan Kurikulum SMAN 7 Tebo


Pengembangan kurikulum SMAN 7 Tebo berdasarkan “Prosedur Operasional
Pengembangan Kurikulum Sekolah” yang dipersyaratkan dengan memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
1. Melalui Analisis,yangmencakup : a) Analisis ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai kurikulum; b) Analisis kebutuhan peserta didik, satuan
pendidikan, dan lingkungan; c) Analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
2. Pelaksanaan Penyusunan, yangmencakup : a) Perumusan Visi, Misi dan Tujuan
satuan pendidikan; b) Pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan; c)
Pengaturan beban belajar peserta didik ; d) Penyusunan kalender pendidikan satuan
pendidikan; e) Penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal; dan f)
Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) setiap mata pelajaran.
3. Penetapan Kurikulum SMAN 7 Tebo
Dilakukan oleh kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik satuan
pendidikan dengan melibatkan komite SMAN 7 Tebo.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 27


4. Pengesahan Kurikulum SMAN 7 Tebo
Pengesahan Kurikulum Satuan Pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah daerah
sesuai dengan kewenangannya, yakni Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.

G. Mekanisme Penyusunan Kurikulum SMAN 7 Tebo


Pengembangan kurikulum SMAN 7 Tebo dilakukan melalui mekanisme
penyusunan Kurikulum Sekolah yang dipersyaratkan. Kegiatan pengembangan
dimulai dari tahap penyusunan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi.
Mekanisme penyusunan Kurikulum SMAN 7 Tebo yang dilakukan meliputi
kegiatan; 1) pengembangan/perencanaan Kurikulum SMAN 7 Tebo itu sendiri; 2)
pelaksanaan Kurikulum SMAN 7 Tebo, dan 3) daya dukung pengembangan
kurikulum SMAN 7 Tebo.
1. Pengembangan/Perencanaan Kurikulum SMAN 7 Tebo
Pengembangan kurikulum SMAN 7 Tebo merupakan bagian dari kegiatan
perencanaan SMAN 7 Tebo, yang dilaksanakan dalam bentuk rapat kerja yang
diselenggarakan sebelum tahun pelajaran baru.
Ada tujuh tahap kegiatan pokok dalam mekanisme penyusunan/pengembangan
kurikulum SMAN 7 Tebo, diantaranya; (1) melibatkan Kepala Sekolah, Wakil
kepala Sekolah, Guru mata pelajaran, Guru Bimbingan Konseling, tim
pengembang kurikulum sekolah, pengawas sekolah, dan komite sekolah; (2)
penyusunan draf berdasarkan analisis konteks; (3) Dilakukan melalui workshop;
(4) kegiatan reviu, revisi, (5) menghadirkan narasumber, (6) dan tahap finalisasi;
serta (7) pemantapan, penilaian, dan penetapan serta pengesahan oleh pejabat
yang berwenang Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.
Uraian kegiatan pengembangan/perencanaan kurikulum SMAN 7 Tebo meliputi:
a. Pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan analisis konteks;
b. Pembuatan analisis konteks;
c. Penyusunan, reviu, dan revisi draft kurikulum SMAN 7 Tebo;
d. Finalisasi dokumen I / kurikulum SMAN 7 Tebo;
e. Penyusunan, reviu, dan revisi draf silabus mata pelajaran dan muatan lokal;
f. Finalisasi silabus mata pelajaran, RPP, dan muatan lokal (dokumen II dan III,
kurikulum SMAN 7 Tebo);
g. Penandatanganan dokumen kurikulum SMAN 7 Tebo (I dan II) oleh kepala
SMA dan ketua komite SMAN 7 Tebo;

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 28


h. Verifikasi dan validasi dokumen kurikulum SMAN 7 Tebo dan rekomendasi
Dinas Pendidikan Provinsi Jambi;
i. Verifikasi dan validasi dokumen oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jambi dan
penandatanganan oleh Kepala Dinas Pendidikan atau pejabat yang ditunjuk;
j. Pemberlakuan kurikulum SMAN 7 Tebo oleh Kepala Sekolah;
k. Penggandaan dan pendistribusian dokumen kurikulum SMAN 7 Tebo.

2. Pelaksanaan Kurikulum SMAN 7 Tebo


Pelaksanaan kurikulum SMAN 7 Tebo merupakan tanggung jawab bersama
seluruh unsur satuan pendidikan yakni kepala sekolah, tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan. Dalam pelaksanaan kurikulum di SMAN 7 Tebo menggunakan
prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Pelaksanaan kurikulum SMAN 7 Tebo didasarkan pada potensi,
perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan
pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
b. Kurikulum SMAN 7 Tebo dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar
belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk
mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup
bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan.
c. Pelaksanaan kurikulum SMAN 7 Tebo memungkinkan peserta didik
mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan
sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan
tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang
berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
d. Kurikulum SMAN 7 Tebo dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta
didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan
hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing
ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah
membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 29


e. Kurikulum SMAN 7 Tebo dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam
takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di
masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan
sumber belajar, contoh dan teladan).
f. Kurikulum SMAN 7 Tebo dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi
alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan
dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
g. Kurikulum SMAN 7 Tebo yang mencakup seluruh komponen kompetensi
mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam
keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai
antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

3. Memperhatikan Daya Dukung SMAN 7 Tebo


Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan kurikulum SMAN 7 Tebo meliputi:
a. Kebijakan SMAN 7 Tebo
Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum SMAN 7 Tebo merupakan
kewenangan dan tanggung jawab penuh dari satuan pendidikan. Oleh karena itu
untuk dapat mengembangkan dan melaksanakan kurikulum SMAN 7 Tebo
diperlukan kebijakan satuan pendidikan yang ditetapkan dalam rapat satuan
pendidikan dengan melibatkan komite sekolah baik langsung maupun tidak
langsung.
b. Ketersediaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMAN 7 Tebo
Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum SMAN 7 Tebo merupakan proses
perwujudan kurikulum yang sesungguhnya. Oleh karena itu tenaga pendidik
merupakan unsur yang mutlak diperlukan dalam kuantitas dan kualitas yang
memadai. Selain itu tenaga kependidikan SMAN 7 Tebo sangat diperlukan
untuk mendukung pelaksanaan kurikulum sekolah.
c. Ketersediaan Sarana dan Prasarana SMAN 7 Tebo
Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum SMAN 7 Tebo memerlukan
dukungan berupa ketersediaan sarana dan prasarana satuan pendidikan. Yang
termasuk sarana satuan pendidikan adalah segala kebutuhan fisik, sosial, dan
kultural yang diperlukan untuk mewujudkan proses pendidikan pada satuan
pendidikan. Selain itu unsur prasarana seperti lahan, gedung/bangunan,

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 30


prasarana olahraga dan prasarana kesenian, serta prasarana lainnya sangat
diperlukan sebagai unsur penunjang yang memberikan kemudahan pelaksanaan
kurikulum SMAN 7 Tebo.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 31


BAB II
VISI MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI 7 TEBO

A. Tujuan Pendidikan Menengah

Pendidikan Menengah bertujuan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,


kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.Disamping tujuan pendidikan menengah, tujuan pendidikan
di SMAN 7 Tebo juga mengacu kepala Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

B. Visi Sekolah

“Jujur, Berprestasi, Kompetitif, Terampil serta Menguasai Ilmu Pengetahuan dan


Teknologi (IPTEK) dengan dilandasi Iman dan Taqwa(IMTAQ)”

Visi tersebut diatas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi kedepan


dengan memperhatikan potensi kekinian, sesuai dengan norma dan harapan
masyarakat. Dan juga memperhatikan kebutuhan masyarakat sekitar yang mayoritas
masyarakatnya petani karet dan kelapa sawit.

C. Misi Sekolah
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya;
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, dan bertanggungjawab;
3. Meningkatkan prestasi akademik lulusan;
4. Membentuk pesertadidik yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur;
5. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler;
6. Melaksanakan literasi;
7. Meningkatkan kemampuan dan pemahaman terhadap seni budaya daerah
setempat, dan peduli lingkungan sekitar.

D. Tujuan Sekolah
1. Pembinaan pesertadidik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dan
Berakhlak Mulia.
2. Melaksanakankegiatanpembelajaran yang aktif dan efektif pada semua
matapelajaran.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 32


3. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang kompetitif, jujur,
berkepribadian, cerdas, berkualitas dan berprestasi dalam bidang olahraga dan
seni.
4. Terlaksananyapenggunaanteknikinformatikasecara optimal baik guru, siswa, dan
tenaga kependidikan.
5. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis
pendidikan budaya dan karakter bangsa.
6. Memberi bekalpeserta didik pengetahuan dan keterampilan dibidang lingkungan
hidup yang bermanfaat bagi kelestarian sumber-sumber daya alam di Indonesia.
7. Menyelenggarakan berbagai kegiatansosial yang menjadi bagian dari bentuk
kepedulian lingkungan.

E. Strategi Sekolah
1. Menciptakan dan melaksanakan bidang Pengelolaan dan Layanan kepada siswa
dalam bidang kegiatan belajar, pengembangan dan pembinaan kepribadian,
kebutuhan kemanusiaannya (rasa aman, penghargaan, pengakuan dan aktualisasi
diri).
2. Menciptakan dan meningkatkan bidang layanan mutu, yang menyangkut proses
persiapan, proses pemyelenggaraan dan hasil prestasi pendidikan bagi kepentingan
siswa dan stakeholders.
3. Optimalisasi potensi sarana dan prasarana sekolah yang mencakup gedung, lahan,
dan media pembelajaran.
4. Merumuskan dan menyusun perencanaan strategis jangka pendek, menegah dan
panjang guna mengimplementasikan program-program operasional sekolah yang
didukung oleh sumber-sumber anggaran pembiayaan yang memadai.
5. Melaksanakan program pemberdayaan partisipasi masyarakat sekolah seperti
orang tua siswa maupun tokoh masyarakat setempat, melalui wadah organisasi
Komite sekolah.
6. Menciptakan budaya sekolah yang meliputi tatanan nilai, kebiasaan, kesepakatan-
kesepakatan yang direfleksikan sehari- hari terutama budaya yang bersifat
mendukung terhadap pencapaian visi dan misi sekolah.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 33


F. Sasaran Program Sekolah
Rencana dan Program Peningkatan Mutu dalam jangka satu, empat, dan
delapan tahun kedepan yang dilaksanakan di SMAN 7 Tebo sesuai dengan Visi, Misi,
Tujuan, dan Strategi sekolah adalah sebagaiberikut :
1. Penataan Kelembagaan meliputi :
a. Penataan struktur organisasi sekolah dengan melengkapi pendidik dan tenaga
kependidikan.
b. Reorganisasi Komite Sekolah sebagai mitra yang meliputi komponen orangtua
siswa, alumni, tokoh masyarakat, pengusaha, dan pemerhati pendidikan.
c. Pembentukan Dewan Guru sebagai perwakilan guru sejalan dengan tugas dan
fungsinya.
d. Pembentukan Ikatan Alumni untuk melengkapi komponen Komite Sekolah.
e. Peningkatan dalam pengaturan tugas guru dan karyawan dalam rangka
efektifitas serta efisiensi dalam berbagai bidang.
f. Peningkatan hubungan kerjasama dengan instansi dan masyarakat pemerhati
pendidikan.
g. Menciptakan hubungan yang lebih rukun dan kondusif antar warga sekolah.

2. Peningkatan disiplin meliputi:


a. Peningkatan disiplin dalam kehadiran dan kegiatan pembelajaran baik guru
maupun siswa.
b. Peningkatan disiplin dan kinerja karyawan.
c. Peningkatan disiplin siswa melalui pembinaan penegakan ketertiban dan
keamanan siswa (Wawasan Wiyata Mandala)
3. Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan meliputi :
a. Perbaikan ruang belajar dan ruangan lain sebagai sarana penunjang
pembelajaran.
b. Pengadaan dan pemeliharaan ruang belajar.
c. Pengadaan dan pemeliharaan meja dan kursi
d. Pengadaan dan pemeliharaan ruang dan alat-alat laboratorium Kimia, Fisika,
Biologi, Komputer, dan Bahasa.
e. Melengkapi alat dan media pembelajaran.
f. Melengkapi alat dan sarana pengembangan olah raga.
g. Perbaikan sarana peribadatan (masjid)

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 34


h. Melengkapi sarana kamar mandi/WC untuk siswa, guru, karyawan, dan kepala
sekolah.
i. Perluasan ruangan perpustakaan, pemeliharaan, dan pengadaan perlengkapan
perpustakaan.
j. Renovasi sarana dan prasarana penunjang pendidikan yang telah rusak atau
berkurang fungsinya.
k. Pengadaan dan pemeliharaan ruang dan fasilitas ekstrakurikuler.
l. Pengadaan Ruang Serba Guna (Aula)
m. Pengadaan dan pemeliharaan sarana parkir siswa, guru, dan karyawan.

4. Peningkatan Kinerja Guru dan Karyawan


a. Pembuatan program kerja jangka pendek, jangka menengah, dan panjang.
b. Pembuatan program kerja ketatausahaan jangka pendek, menengah, panjang.
c. Pembuatan administrasi pembelajaran pada awal semester atau tahun pelajaran
baru.
d. Penyuluhan dan pengarahan kedinasan dalam rapat secara berkala.
e. Pembuatan daftar kehadiran kerja dan bagi guru dan karyawan.
f. Pemberian reward bagi siswa, guru, dan karyawan yang berprestasi.
g. Penugasan guru dan karyawan untuk mengikuti pelatihan, penataran, dan
seminar bagi guru-guru dan karyawan.
5. Aktif dalam Kompetisi
a. Meningkatkan program latihan ekstrakurikuler.
b. Penambahan sarana peningkatan prestasi akademik dan nonakademik
(olahraga, kesenian, keagamaan, keputrian, kebahasaan, dan lain-lain).
c. Menambah frekuensi keikutsertaan lomba/pertandingan antar-SMA dalam
berbagai bidang.
d. Mempersiapkan/melatih siswa KIR untuk ikut serta dalam KSN (Matematika,
Fisika, Kimia, dan Biologi), Ekonomi, dan Lomba Cerdas Cermat mata
pelajaran lainnya.
e. Peningkatan penguasaan keterampilan komputer/teknik informasi bagi siswa,
guru, dan karyawan.
6. Peningkatan Mutu Akademik
Efisiensi dan efektivitas penggunaan waktu dalam kegiatan belajar dan mengajar.
Program tuntas TPK, meliputi :
a) Pengayaan bagi siswa kelas X dan XI;

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 35


b) Pengayaan bagi siswa kelas XII;
c) Penyelengaraan Try Out (TO);
d) Penyelengaraan UNBK;
e) Remedial tes bagi seluruh siswa;
f) Siswa mengikuti bimbingan belajar.

7. Program peningkatan perolehan nilai UN TahunPelajaran 2020/2021


8. Program peningkatan mutu guru, meliputi :
a) Kualifikasidansertifikasi;
b) Penataran/pelatihan;
c) Seminar;
d) MGMP;
e) Lokakarya/workshop.
9. Pengadaan dan pemeliharaan alat-alat laboratorium.
10. Pengadaan dan pemeliharaan alat-alat multimedia.
11. Meningkatkan pendayagunaan laboratorium Fisika, Kimia, dan Biologi.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 36


B A B III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SMA NEGERI 7 TEBO

A. Kerangka Dasar
Kerangka dasar adalah pedoman yang digunakan untuk
mengembangkan dokumen kurikulum, implementasi kurikulum dan evaluasi
kurikulum. Kerangka dasar juga digunakan sebagai pedoman untuk
mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar
bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut.
a). Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 37


mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang
yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

b) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa
yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna
yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan
psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam
interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa
kini.

c). Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan


kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.

d). Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, kurikulum bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 38


2. Landasan Sosiologis
Kurikulum dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan
pendidikan nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak
bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam
masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada
tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar
pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya.
Dengan demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi
secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan
(knowledge-based society).

3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum
untuk jenjang pendidikan menengah khususnya SMA. Oleh karena itu
implementasi pendidikan di SMA yang selama ini lebih menekankan pada
pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang menekankan pada
proses pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik melalui
berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan substansi
mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari
kehidupan masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan melalui
pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain
mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga
mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.

4. Landasan Teoritis

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 39


Kurikulum dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis
kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya
bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar
langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung
individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil
belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

5. Landasan Yuridis
Landasan yuridis dalam pengembangan kurikulum adalah terkait dengan
kesesuaian antara isi kurikulum dengan ketentuan hukum yang berlaku di
Indonesia. Hukum-hukum yang berlaku di Indonesia dijadikan pijakan dalam
pengembangan kurikulum atau sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan dalam kurikulum yang telah dibuat.
Landasan yuridis kurikulum adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional; danPeraturan Pemerintahan
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 40


B. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum
pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang
tercantum dalam struktur kurikulum.
1. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan SMA
Negeri 7 Tebo diharapkan memiliki kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Pengembangan kompetensi ini lebih akan tergali
dalam pengembangan kurikulum SMA Negeri 7 Tebo yang menerapkan sistem
paket.. Kompetensi lulusan akan tumbuh dan berkembang maksimal melalui tiga
dimensi yang menjadi acuan utama yaitu:
a). Dimensi Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME, berkarakter, jujur, dan peduli, bertanggungjawab,
pembelajar sejati sepanjang hayat, dan sehat jasmani dan rohani. Selanjutnya
dilaksanakan dalam Penguatan dan Pendidikan Karakter (PPK) yang terdiri dari
sikap religious, Nasionalis, Mandiri, Gotong royong, dan Integritas sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan wawasan regional.
Pengintegrasian PPK dalam kurikulum SMA Negeri 7 Tebo berupa:
 Pemaduan kegiatan kelas, luar kelas di sekolah, dan luar sekolah
(masyarakat/komunitas);
 Pemaduan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler;
 Pelibatan secara serempak warga sekolah, keluarga, dan masyarakat;
Perdalaman dan perluasan dapat berupa:
 Penambahan dan pengintensifan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada
pengembangan karakter siswa,
 Penambahan dan penajaman kegiatan belajar siswa, dan pengaturan ulang
waktu belajar siswa di sekolah atau luar sekolah;
 Penyelerasan dapat berupa penyesuaian tugas pokok guru, Manajemen
berbasis sekolah, dan fungsi Komite Sekolah dengan kebutuhan gerakan

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 41


PPK.

b). Dimensi Pengetahuan


Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan: ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora.

c). Dimensi Keterampilan


Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan
dari yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri. Hal
lain yang ingin ditekankan dalam kurikulum 2013 ini adalah menjawab
tantangan pembelajaran di abad 21. Keterampilan abad 21 atau diistilahkan
dengan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem
Solving, dan Creativity and Innovation). Inilah yang sesungguhnya ingin kita
tuju dengan K-13, bukan sekadar transfer materi. Tetapi pembentukan 4C.
Beberapa pakar menjelaskan pentingnya penguasaan 4C sebagai sarana meraih
kesuksesan, khususnya di Abad 21, abad di mana dunia berkembang dengan
sangat cepat dan dinamis. Penguasaan keterampilan abad 21 sangat penting, 4 C
adalah jenis softskill yang pada implementasi keseharian, jauh lebih bermanfaat
ketimbang sekadar pengusaan hardskill.

2. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti (KI) SMA merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik
SMA pada setiap tingkat kelas.

Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti,


singkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran pada
kelas yang sama dapat dijaga.
Selain itu, singkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran
yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.

Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut :


1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti Sikap Spritual,

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 42


2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti Sikap Sosial,
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti Pengetahuan, dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti Keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti (KI) untuk jenjang SMA/MA dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :

Tabel 2 : Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya

2. Menghayati dan 2. Menghayati 2. Menghayati dan


mengamalkan perilaku danmengamalkan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, perilaku jujur, jujur,
tanggungjawab, peduli disiplin,tanggungjawa, disiplin,tanggungjawab
(gotong royong, peduli(gotong royong, , peduli (gotong
kerjasama, toleran, kerjasama, toleran, royong, kerjasama,
damai), santun, damai), santun, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif responsif dan pro-aktif responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan dan menunjukkan sikap dan menunjukkan
sikap sebagai bagian sebagai bagian dari sikap sebagai bagian
dari solusi atas solusi atas dari solusi atas
berbagai permasalahan berbagaipermasalahan berbagaipermasalahan
dalam berinteraksi dalam berinteraksi dalam berinteraksi
secara efektif dengan secaraefektif secara efektif dengan
lingkungan sosial dan denganlingkungan lingkungan sosial dan
alam serta dalam sosial danalam serta alam serta dalam
menempatkan diri dalammenempatkan menempatkan diri
sebagai cerminan dirisebagai cerminan sebagai cerminan
bangsa dalam bangsa dalam bangsa dalam
pergaulan dunia. pergaulan dunia pergaulan dunia

3. Menghayati 3. Memahami,menerapka 3. Memahami,menerapk


danmengamalkan n, an,menganalisis dan
perilaku jujur, disiplin, danmenganalisispenget mengevaluasipengetah
tanggungjawab, peduli ahuan uan faktual,
(gotong royong, faktual,konseptual, konseptual, prosedural,
kerjasama, toleran, prosedural, dan dan
damai), santun, metakognitif metakognitifberdasarka
responsif dan pro-aktif berdasarkan rasa ingin n rasa ingin tahunya
dan menunjukkan tahunya tentang ilmu tentang ilmu
sikap sebagai bagian pengetahuan, pengetahuan,
dari solusi atas teknologi, seni, budaya, teknologi, seni,
berbagai permasalahan dan humaniora dengan budaya, dan humaniora
dalam berinteraksi wawasan kemanusiaan, dengan wawasan
secara efektif dengan kebangsaan, kemanusiaan,

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 43


lingkungan sosial dan kenegaraan, dan kebangsaan,kenegaraa
alamserta dalam peradaban terkait n, dan peradaban
menempatkan diri penyebab fenomena terkait penyebab
sebagai cerminan dan kejadian, serta fenomena dan
bangsa dalam menerapkan kejadian, serta
pergaulan dunia pada pengetahuan prosedural menerapkanpengetahua
bidang kajian yang pada bidang kajian n prosedural pada
spesifik sesuai dengan yang spesifik sesuai bidang kajian yang
bakat dan minatnya dengan bakat dan spesifik sesuai dengan
untuk memecahkan minatnya untuk bakat dan minatnya
masalah memecahkan masalah untuk memecahkan
masalah

4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar,


dan menyaji dalam dan menyaji dalam menyaji, dan mencipta
ranah konkret dan ranah konkret dan dalam ranah konkret
ranahabstrak terkait ranah abstrak terkait dan ranah abstrak
dengan pengembangan dengan pengembangan terkait dengan
dari yang dipelajarinya dari yang dipelajarinya pengembangan dari
di sekolah secara di sekolah secara yang dipelajarinya di
mandiri, dan mampu mandiri, bertindak sekolah secaramandiri
menggunakan metoda secara efektif dan serta bertindak secara
sesuai kaidah keilmuan kreatif, serta mampu efektif dan kreatif, dan
menggunakan metoda mampu menggunakan
sesuai kaidah keilmuan metoda sesuaikaidah
keilmuan

3. Mata Pelajaran Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo


Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas (Lampiran Permendikbud RI
Nomor 69 Tahun 2013) terdiri atas Mata Pelajaran Umum Kelompok A, Mata
Pelajaran Umum Kelompok B, dan Mata Pelajaran Peminatan Akademik
Kelompok C yang dikelompokan atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, mata pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial,
dan mata pelajaran Peminatan Bahasa dan Budaya.
a). Matapelajaran Umum Kelompok A
Matapelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat. Bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan,dan kompetensi
keterampilan peserta didik sebagai dasar dan penguatan kemampuan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 44


b). Matapelajaran Umum Kelompok B
Merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya
dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten
lokal.Mata pelajaran Kelompok B juga dapat berupa mata pelajaran muatan
lokal yang berdiri sendiridan dapat memuat Bahasa Daerah. Bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang
sosial, budaya, dan seni.

c). Matapelajaran Kelompok C (Peminatan Akademik)


Mata Pelajaran Kelompok C adalah kelompok mata pelajaran yang muatan
dan acuannya dikembangkan oleh pusat. Merupakan program kurikuler yang
bertujuan :
(1) untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
mengembangkan minatnya dalam sekelompok matapelajaran sesuai
dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan;
(2) untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau
ketrampilan tertentu.
Tabel 3: Alokasi Waktu dan Mata Pelajaran SMA Negeri 7 Tebo
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN BELAJAR PER MINGGU

X XI XII

Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya (termasuk muatan lokal)* 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 3 3 3
Kesehatan (termasuk muatan lokal)
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 45


ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN BELAJAR PER MINGGU

X XI XII

Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per 24 24 24


minggu
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan 12 16 16
Mata Pelajaran Pilihan Lintas Kelompok 6 4 4
Peminatan
Jumlah Jam Pelajaran per minggu 42 44 44

Keterangan :
a. mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan acuannya dikembangkan oleh pusat.
b. mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan/konten lokal.
c. mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang
berdiri sendiri.
d. muatan lokal dapat memuat bahasa daerah.
e. satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45 menit.
f. beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
g. satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap penting, namun yang diperhitungkan pemerintah
maksimal 2 jam/minggu.
h. untuk matapelajaran Seni Budaya dan matapelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek
dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang
disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap
semesternya.
i. kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas;
 Pendidikan Kepramukaan (wajib),
 Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 46


 Palang Merah Remaja (PMR),
 Sepakbola, bola volli, takraw, seni musik, bulutangkis dan lainnya sesuai
dengan kebutuhan pesertadidik dan disesuaikan dengan kondisi dan potensi
masing-masing siswa dan satuan pendidikan.

Tabel 4 : Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN Pendalaman/
Sem Sem
1 II Pengembangan
Materi

Kelompok A (Wajib)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Matematika 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2

6. Bahasa Inggris 2 2

Kelompok B (Wajib)

7. Seni Budaya 2 2

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 3 3


Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Ilm Pengetahuan
Alam
I 10. Matematika 3 3
11. Kimia 3 3
12. Fisika 3 3
13. Biologi 3 3
Pilihan Lintas Minat
14. Geografi 3 3
II
15. Ekonomi 3 3
Jumlah Jam Pelajaran per Minggu 42 42

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 47


Tabel 5 : Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas X
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN Pendalaman/
Sem Sem
Pengembangan
1 II
Materi
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
I 10. Geografi 3 3
11. Sejarah 3 3
12. Sosiologi 3 3
13. Ekonomi 3 3
Pilihan Lintas Minat
14. Kimia 3 3
II 15. Biologi 3 3

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per


42 42
Minggu

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 48


Tabel 6 : Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Kelas XI
ALOKASI WAKTU

MATA PELAJARAN Pendalaman/


Sem Sem
Pengembangan
1 II
Materi
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
I 10. Matematika 4 4
11. Kimia 4 4
12. Fisika 4 4
13. Biologi 4 4
Pilihan Lintas Minat
14. Ekonomi 4 4
II

Jumlah Jam Pelajaran per Minggu 44 44

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 49


Tabel 7 : Peminatan Ilmu Penegtahuan Sosial (IPS) Kelas XI
ALOKASI WAKTU

MATA PELAJARAN Pendalaman/


Sem Sem
Pengembangan
1 II
Materi
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

Kelompok C / Peminatan
Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
I 10. Geografi 4 4
11. Sejarah 4 4
12. Sosiologi 4 4
13. Ekonomi 4 4
Pilihan Lintas Minat
II 14. Kimia 4 4
Jumlah Jam Pelajaran per Minggu 44 44

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 50


Tabel 8 : Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Kelas XII
ALOKASI WAKTU

MATA PELAJARAN Pendalaman/


Sem Sem
Pengembangan
1 II
Materi
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
I 10. Matematika 4 4
11. Kimia 4 4
12. Fisika 4 4
13. Biologi 4 4
Pilihan Lintas Minat
14. Ekonomi 4 4
II

Jumlah Jam Pelajaran per Minggu 44 44

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 51


Tabel 9 : Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas XII
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN Pendalaman/
Smt 1 Smt 2 Pengembangan
Materi
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

Kelompok C / Peminatan
Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
I 10. Geografi 4 4
11. Sejarah 4 4
12. Sosiologi 4 4
13. Ekonomi 4 4
Pilihan Lintas Minat
II 14. Biologi 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
44 44
Minggu

C. Peminatan dan Mata Pelajaran Pilihan


1. Kriteria Peminatan
Kelompok Peminatan yang dipilih pesertadidik terdiri atas kelompok
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Ilmu
Bahasa dan Budaya. Sejak mendaftar ke SMA, di Kelas X seseorang
pesertadidik sudah harus memilih kelompok peminatan mana yang akan
dimasuki. Pemilihan kelompok peminatan berdasarkan nilai rapor

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 52


SMP/Madrasah, nilai ujian nasional SMP/Madrasah, rekomendasi guru
bimbingan dan konseling di SMP/Madrasah, dan hasil tes penempatan
(placement test) ketika mendaftar di SMA 7 Tebo.
Pada semester kedua Kelas X, seorang pesertadidik masih mungkin mengubah
Kelompok Peminatan, berdasarkan hasil pembelajaran semester pertama dan
rekomendasi guru bimbingan dan konseling.
Semua matapelajaran yang terdapat pada satu Kelompok Peminatan wajib
diikuti oleh peserta didik. Adapun teknik pemilihan peminatan adalah sebagai
berikut :
a. Dokumentasi, sebagai teknik untuk memperoleh data prestasi belajar
berdasarkan buku raport peserta didik kelas VII, VIII, dan IX, dan nilai ujian
nasional/ujian satuan pendidikan, rekomendasi guru bimbingan dan
konseling di SMP/Madrasah, hasil tes penempatan (placement test) ketika
mendaftar di SMA 7 Tebo.
Data ini dapat digunakan untuk analisis perkembangan belajar pesertadidik
yang merupakan cerminan kesungguhan belajar, kecerdasan umum dan
kecerdasan khusus yang dimaknakan dari mata pelajaran yang ditempuh
relevansinya dengan bidang keahlian atau jenis peminatan peserta didik.
b. Angket, sebagai teknik untuk memperoleh data tentang minat belajar
pesertadidik dan perhatian orangtua. Isian minat belajar pesertadidik dapat
dipergunakan untuk penetapan peminatan sebab isian minat merupakan
pernyataan pikiran dan perasaan serta kemauan pesertadidik. Isian perhatian
orangtua merupakan bukti tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.

2. Pindah Peminatan
Peserta didik dapat pindah antar kelompok peminatan akademik/mutasi paling
lambat pada akhir semester 1 (satu) berdasarkan hasil pembelajaran pada
semester berjalan dan rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor.
Apabila hal ini menimbulkan kesulitan dalam pelaksanaannya maka pindah
peminatan dimungkinkan dilakukan setelah ulangan tengah semester 1.
Ketentuan ini dituangkan dalam kurikulum dan aturan akademik satuan
pendidikan. Peserta didik yang pindah kelompok peminatan akademik harus
mengikuti program matrikulasi..

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 53


Semua matapelajaran yang terdapat pada satu Kelompok Peminatan wajib
diikuti oleh peserta didik

3. Pemilihan Mata Pelajaran Peminatan


Pemilihan peminatan oleh pesertadidik dilakukan pada awal semester ganjil di
kelas X.
Peminatan peserta didik sebagaimana tertuang dalam Kurikulum 2013 bagi
peserta didik SMA adalah peminatan akademik terdiri dari :
a. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sejumlah 12 JP yang
meliputi mata pelajaran Matematika, Biologi, Fisika, dan Kimia
b. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial sejumlah 12 JP yang meliputi
matapelajaran Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Antropologi, dan Ekonomi.
c. Bagi peserta didik baru kelas X, disamping pemilihan peminatan tersebut,
pesertadidik diwajibkan memilih mata pelajaran sejumlah 6 JP yang dipilih
dari matapelajaran kelompok peminatan, atau matapelajaran lintas
peminatan, sedangkan bagi pesertadidik kelas XI dan XII memilih 4 JP
tertuang dalam struktur kurikulum SMA tahun 2013.

4. Mata Pelajaran Lintas Minat


Selain mengikuti seluruh matapelajaran di kelompok peminatan, setiap
peserta didik harus mengikuti matapelajaran tertentu untuk lintas minat dan/atau
pendalaman minat sebanyak dua mata pelajara 6 jam pelajaran di Kelas X dan 4
jam pelajaran di Kelas XI dan XII. Matapelajaran lintas minat yang dipilih
sebaiknya tetap dari Kelas X sampai dengan XII.
Di Kelas X, jumlah jam pelajaran pilihan antar Kelompok Peminatan per
minggu 6 jam pelajaran, dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut:
(a). Dua matapelajaran (masing-masing 3 jam pelajaran) dari satu Kelompok
Peminatan yang sama diluar Kelompok Peminatan pilihan, atau
(b). Satu matapelajaran pada masing-masing Kelompok Peminatan diluar
Kelompok Peminatan pilihan.
Khusus bagi Kelompok Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya, selain pola
pilihan yang di atas, di Kelas X, peserta didik dapat melakukan pilihan
sebagai berikut:

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 54


1). Satu pilihan wajib matapelajaran dalam kelompok Bahasa Asing Lain
(Arab, Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, Perancis) sebagai bagian dari
matapelajaran wajib Kelompok Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya.
2). Dua matapelajaran (masing-masing 3 jam pelajaran) dari
matapelajaran Bahasa Asing Lainnya, atau
(c). Satu matapelajaran Bahasa Asing Lainnya (3 jam pelajaran) dan satu
matapelajaran dari Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam atau Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, atau
(d). Satu matapelajaran dikelompok peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam dan satu Matapelajaran dikelompok Ilmu Pengetahuan
Sosial, atau
(e). Dua matapelajaran disalah satu kelompok peminatan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam atau di kelompok peminatan Ilmu Pengetahuan
Sosial.
Tabel 10 : Mata Pelajaran Lintas Minat TP. 2020/2021
Matapelajaran dan Alokasi Waktu
Kelas Alokasi
Matapelajaran
Waktu

1. X-MIPA 1. Geografi 3
2. Ekonomi 3
2. X-IPS 1. Kimia 3
2. Biologi 3
3. XI-MIPA Ekonomi 4
4. XI-IPS Kimia 4
5. XII-MIPA Ekonomi 4
6. XII-IPS Biologi 4

5. Pendalaman Minat
Peserta didik yang memiliki kemampuan akademik di atas peserta didik lain
diberi kesempatan untuk mendalami matapelajaran-matapelajaran pada
kelompok peminatannya. Hal ini memberi kesempatan bagi peserta didik yang
pada matapelajaran tertentu di kelompok peminatannya memiliki kemampuan
dan prestasi tertentu sehingga penguasaan terhadap substansi matapelajaran
bersangkutan menjadi tumpuan bagi kelangsungan pendidikan pada jenjang

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 55


yang lebih tinggi. Pendalaman minat dapat dilakukan mulai dari kelas X, akan
tetapi karena peserta didik baru mengenal dan mempelajari beberapa
matapelajaran maka dalam menentukan pendalaman minat sebaiknya
diperhatikan hal-hal seperti; 1) dilakukan mulai kelas XI; 2) mendapat
rekomendasi dari guru matapelajaran yang akan dipilih dan disetujui oleh guru
bimbingan konseling; 3) bagi satuan pendidikan yang telah memiliki kerja
sama dengan perguruan tinggi,bentuk dan pelaksanaan kerja sama diatur
dengan perguruan tinggi bersangkutan;dan 4) memiliki peserta didik yang
memang mempunyai potensi lebih untuk matapelajaran tertentu yang terdapat
pada perguruan tinggi tersebut dapat mengikutsertakan pembelajaran peserta
didiknya pada perguruan tinggi tersebut.

D. Muatan Kurikulum
1. Tingkat Kompetensi dan Ruang Lingkup
Muatan Kurikulum SMAN 7 Tebo meliputi Kompetensi Inti dan sejumlah
Kompetensi Dasar yang dirumuskan dalam mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar siswa-siswi. “Setiap siswa-siswi pada
setiap satuan pendidikan berhak, antara lain:
(a) mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya; dan
(b) menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-
masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan”.
Penerapan SKS dalam pengelolaan pembelajaran pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah di Indonesia merupakan suatu upaya inovatif untuk
menambah kekayaan pengelolaan pembelajaran.
Kompetensi adalah seperangkat kemampuan yang menyangkut sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah mempelajari suatu
muatan pembelajaran (kompetensi dasar). Perolehan kompetensi dalam pembelajaran
pada umumnya berlangsung secara berurutan. Namun proses belajar untuk mencapai
kompetensi sikap tidak berlangsung secara eksplisit, tetapi terintegrasi dalam belajar
pengetahuan dan keterampilan yang difasilitasi guru. Bila guru menghendaki siswa
bersikap kritis, maka bahan ajar ketika mempelajari pengetahun dan keterampilan
hendaknya memuat tugas atau pertanyaan yang melatih siswa agar kritis.
Fenomena yang terjadi pada masa lalu pada kenyataannya terdapat dikotomi
antarmatapelajaran yang saling lepas dalam tanggungjawab dalam membentuk sikap,

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 56


pengetahuan, dan keterampilan peserta didik, akibatnya banyak lulusan pendidikan
dasar dan menengah tidak memiliki standar kompetensi lulusan yang sesuai dengan
amanat tujuan pendidikan nasional. Kondisi ini disebabkan oleh karena tidak adanya
pengaturan kompetensi yang mengikat (kompetensi inti) antarjenjang pendidikan
pada masing-masing satuan pendidikan.
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman dan keluasan muatan
kurikulum untuk setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan
dalam kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan beban belajar yang
tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi tersebut mencakup standar
kompetensi dan kompetensi dasar, yang dikembangkan berdasarkan standar
kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan
bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
2. Muatan Nasional

Struktur Kurikulum 2013


Kelas X Kelas XI Kelas XII
No MATA PELAJARAN
MIPA IPS MIPA IPS MIPA IPS

I Mata Pelajaran Wajib (Kel. A)


Pendidikan Agama dan Budi
1 3 3 3 3 3 3
Pekerti
Pend. Pancasila dan
2 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2

II Mata Pelajaran Wajib (Kel. B)


7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2
Pend. Jasmani, Olahraga dan
8 3 3 3 3 3 3
Kesehatan
9 Prakarya Dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2
10 BTIK 1 1 1 1 1 1

Jumlah I + II 25 25 25 25 25 25
Mata Pelajaran Peminatan
III
Akademik
(Kel. C)
A. Peminatan Matematika &
Ilmu Alam
11 Matematika 3 4 4
12 Biologi 3 4 4
13 Fisika 3 4 4
14 Kimia 3 4 4

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 57


B. Peminatan Ilmu
Pengetahuan Sosial
11 Geografi 3 4 4
12 Sejarah 3 4 4
13 Sosiologi 3 4 4
14 Ekonomi 3 4 4
C. Peminatan Ilmu Bahasa
dan Budaya
10 Bahasa dan Sastra Indonesia
11 Bahasa dan Sastra Inggris
12 Bahasa Arab
13 Antropologi
Jumlah III 12 12 16 16 16 16
IV Pilihan Lintas Minat
A. Peminatan Matematika &
Ilmu Alam
14 Geografi 3
15 Ekonomi 3 4 4
B. Peminatan Ilmu Pengetahuan
Sosial
14 Kimia 3 4
15 Biologi 3 4

Jumlah IV 6 6 4 4 4 4
Jumlah Akhir 43 43 45 45 45 45

3. Muatan Lokal
Muatan Lokal (Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global)
Menyesuaikan situasi kondisi, daya dukung, dan potensi lingkungan sekitar
sekolah maka mulok yang dilaksanakan adalah mulok terintegrasi dalam mapel
biologi dan mapel kimia. Kegiatan yang dilaksanakan adalah pembuatan pupuk
kompos skala sekolah.

a. Pupuk Kompos
Kompos adalah salah satu jenis pupuk organik, terbuat dari sampah organik yang
sebelumnya telah mengalami proses pelapukan.Bila dibandingkan dengan pupuk
anorganik (pupuk kimia), kandungan zat hara kompos lebih lengkap. Beberapa
keunggulan kompos dibandingkan dengan pupuk kimia adalah sebagai berikut:
Pupuk kompos:
1. Mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap, meski jumlahnya
sedikit.
2. Mampu memperbaiki struktur tanah, sehingga tanah kembali gembur.
3. Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang menguntungkan.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 58


4. Meningkatkan daya simpan air.
5. Membuat tanaman cenderung lebih tahan terhadap hama penyakit.
6. Membuat pertumbuhan dan produktivitas tanaman tetap terjaga.

Pupuk kimia:
1. Hanya mengandung satu atau beberapa zat hara, dalam jumlah banyak.
2. Tidak mampu memperbaiki struktur tanah.
3. Membuat tanaman tidak tahan terhadap serangan penyakit.
4. Mudah menguap dan larut, sehingga penggunaan yang tidak tepat akan
menjadi sia-sia.

Pedoman pembuatan pupuk kompos


Prinsip dalam pembuatan kompos adalah penggabungan bahan-bahan tertentu
demi menghasilkan komposisi yang tepat untuk meningkatkan kesuburan.
Dalam menggabungkan elemen-elemen penyusun kompos, terdapat beberapa
pedoman yang harus diikuti.
1. Struktur bahan-bahan yang akan dibuat kompos jangan terlalu kasar.
Bahan-bahan seperti jerami, bahan-bahan pangkasan, pupuk
hijau,sebaiknya dipotong-potong menjadi potongan-potonganyang lebih
halus.
2. Bahan-bahan yang kurangmengandung nitrogen (N) harus dicampur
dahulu dengan bahan-bahan yang banyak mengandung N, juga dengan
bahan-bahan yang banyak mengandung jasad renik: misalnya pupuk
kAndang, humus, dll. Kadang-kadang juga diberi pupuk buatan.
3. Bahan-bahan untuk kompos ditumpuk berlapis-lapis di atas tanah. Tiap-
tiap lapisan setebal 30 cm kira-kira merupakan hasil penumpukan sehari
dan luasnya lapisan +2 x 3 cm.Tinggi tumpukan seluruhnya + 1,5 m.
Penumpukan seluruhnya hendaknya selesai dalam waktu 10 hari.
4. Untuk mempercepat proses peruraian pada tiap-tiap lapisan
diberikankapur atau abu dapur.
5. Tumpukan kompos harus cukup basah dan diberi atap untuk
melindunginya terhadap panas matahari dan hujan.
6. Satu bulan sekali tumpukan dibongkar untuk dibalik dan ditumpuk
kembali. Dengan jalan demikian perubahan di dalam tumpukan dapat
merata. Setelah tiga atau empat kali dilakukan pembongkaran,

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 59


pembalikan, dan penumpukan kembali, akan diperoleh kompos yang
telah matang.

b. Cara Pembuatan Kompos Dengan Menggunakan Aktivator


Aktivator adalah bahan pemicu yang dapat mempercepat proses
pembusukan dan dapat menghilangkan bau. Aktivator terdiri dari bakteri,
jamur dan ragi. Aktivator yang digunakan dalam cara kedua ini adalah
EM-4 (Effective-Microorganism)

c. Langkah-langkah pembuatan pupuk kompos


Persiapkan terlebih dahulu larutan aktivator dengan komposisi : 1 (satu)
liter air + 2 (dua) tutup botol EM 4 + 3 (tiga) sendok makan gula
pasir/gula merah. Diamkan selama 1 (satu) malam. Campuran larutan
aktivator dapat bertahan sampai dengan 3 (tiga) bulan.
Bahan baku kompos yang telah diaduk rata (lihat cara pertama di atas)
diperciki dengan larutan aktivator dengan tingkat kelembaban 30%
(fungsi air pada cara pertama diganti dengan larutan aktivator). Proses
selanjutnya sama seperti membuat kompos cara pertama. Dapat pula
ditambahkan dengan kotoran binatang. Pembuatan kompos dengan cara
kedua ini memakan waktu kurang lebih 2 (dua) minggu.

Tabel 18 : Program Muatan Lokal Terintegrasi

Kompetensi Dasar Materi


1. Memahami prinsip-prinsip dan tekhnik 1. Pencemaran lingkungan
pembuatan pupuk kompos 2. Pengertian sampah organic, jenis sampah
organik, dan urutan pengolahan sampah
2. Mendeskripsikan urutan pengolahan sampah
organik 2. Cara membuat sampah organik

3. Menjelaskan cara pengolahan dan pengumpulan


sampah
4. Mampu menguasai pembuatan pupuk kompos

E. Beban Belajar
Beban belajar yang diatur di SMA Negeri 7 Tebo dengan menggunakan sistem
paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang pesertadidiknya
diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 60


sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang
berlaku pada SMA Negeri 7 Tebo. Beban belajar setiap matapelajaran pada
sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
pesertadidik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT). Semua itu
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan
tingkat perkembangan peserta didik.

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara pesertadidik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatapmuka per jam
pembelajaran di SMAN 7 Tebo berlangsung selama 45 menit.
Jumlah jam tatap muka yang tercantum dalam struktur kurikulum sekolah adalah
sebagai berikut :

Tabel 11 : Beban Belajar per Minggu

No Kelas Jumlah Jam Pelajaran Per


Minggu
1 X MIPA/IPS 42
2 XI MIPA/IPS 44
3 XII MIPA/IPS 44

Tabel 12 : Beban Belajar Kegiatan Tatapmuka Keseluruhan


Satu jam Minggu Jumlah jam
Jumlah jam Waktu
tatap Efektif per per tahun
Kelas pembelajaran pembelajaran
muka Tahun (@60
per minggu per tahun
(menit) Ajaran menit)
1716 jam pel
X 45 42 39 1228,5 jam
(73.710 menit)

1716 jam pel


XI 45 44 39 1287 jam
(77.220 menit)

1716 jam pel


XII 45 44 34 1287 jam
(77.220 menit)

Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur (KMTT) dalam sistem paket SMA adalah 60% dari waktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 61


tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah
setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara
dengan satu jam tatap muka.
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta
didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
a. Beban belajar di SMAN 7 Tebo dinyatakan dalam jam pembelajaran per
minggu.
o Beban belajar satu minggu Kelas X adalah 42 jam pembelajaran per minggu.
o Beban belajar satu minggu Kelas XI dan XII adalah 44 jam
pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
b. Beban belajar di Kelas X, XI, dan XII dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
c. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
d. Beban belajar di kelas XII pada semester genap paling sedikit 14
minggu dan paling banyak 16 minggu.
e. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
paling banyak 40 minggu.
f. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap penting, namun yang diperhitungkan
Pemerintah maksimal 2 (dua) jam/minggu.
g. Beban belajar yang ditambahkan pada setiap tingkatan kelas adalah
Bimbingan Teknologi, Informasi, dan Komputer (BTIK) sebanyak satu jam
pelajaran (45 menit). Kegiatan belajar dilaksanakan berupa praktik komputer
dilaboratorium komputer.
Mengingat pada tahun 2020 ini terjadi pandemi virus Covid-19 maka
kegitan belajar mengajar tatap muka tidak dilaksanakan untuk sementara
wakatu dan diganti dengan sistem belajar dari rumah/daring. Teknik belajar
daring dilaksanakan dengan beberapa aplikasi antara lain whatsapp, google
classroom, telegram, dan lain-lain. Bagi pesertadidik yang terkendala dengan
sarana-prasarana (tidak memiliki ponsel atau tidak terdapat jaringan) maka
pesertadidik yang bersangkutan diberikan printout/hardcopy materi pelajaran
dan tugas dari guru matapelajaran.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 62


Dalam pelaksanaan belajar daring diatur dengan ketentuan seitan mata
pelajaran dilaksanakan satu kali satu minggu dengan durasi 45 menit untuk
satu kali daring.

F. Panduan Akademik
1. Pelaksanaan Program Pembelajaran Saintifik
Pendekatan saintifik (scientific approach) adalah model pembelajaran yang
menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yang memuat serangkaian aktivitas
pengumpulan data melalui observasi, menanya, eksperimen, mengolah informasi
atau data, kemudian mengkomunikasikan.
Tujuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik adalah untuk
mengembangkan karakter siswa. Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan
berpikir siswa sehingga siswa memiliki kemampuan untuk menyelesaikan setiap
masalah yang dihadapinya dan memiliki hasil belajar yang-tinggi.
Secara terperinci tujuan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik adalah
sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa.
2. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah
secara sistematik.
3. Terciptanya kondisi pembelajaran di mana siswa merasa bahwa belajar itu
merupakan suatu kebutuhan.
4. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
5. Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam
menulis artikel ilmiah.
6. Untuk mengembangkan karakter siswa.

Model Pembelajaran yang dapat memperkuat penerapan pembelajaran


saintifik di sekolah adalah ;
1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau dalam bahasa Inggris disebut
Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang menyediakan masalah-
masalah nyata (kontekstual) sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan
menyelesaikan masalah bagi peserta didik

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 63


Melalui pembiasaan menyelesaikan masalah-masalah nyata ini diharapkan peserta
didik mampu untuk berpikir kritis dalam menyikapi setiap masalah yang dihadapi
baik di dalam proses belajar di sekolah maupun kehidupan sehari-hari di dalam
masyarakat sehingga secara bertahap peserta didik mampu mengembangkan
pengetahuannya.
2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP)
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) atau dalam bahasa Inggris dinamakan
Project-Based Learning (PjBL) adalah model pembelajaran yang menggunakan
proyek atau rangkaian kegiatan menghasilkan produk dalam proses pembelajaran
dalam upaya mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Aktivitas peserta didik yang dikembangkan disini adalah keterampilan meneliti,
menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran
berdasarkan pengalaman nyata. Produk yang dimaksud adalah hasil proyek dalam
bentuk desain, skema, karya tulis, karya seni, karya teknologi/prakarya, dan lain-
lain.
3. Model Pembelajaran Penemuan
Model pembelajaran penemuan (Discovery Learning) adalah proses pembelajaran
yang menyajikan masalah-masalah tidak nyata atau hasil rekayasa guru sebagai
sarana untuk mengantarkan peserta didik menemukan sendiri pemecahan terhadap
masalah tersebut.
Melalui model pembelajaran menemukan ini diharapkan peserta didik mampu
merumuskan dan menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, dimana, bagaimana,
dan mengapa serta dapat memberikan ruang untuk mengembangkan keterampilan
berpikir analitis dan keterampilan berimajinasi.
4. Model Pembelajaran Inkuiri
Model pembelajaran inkuiri hampir sama dengan diskoveri yaitu proses
pembelajaran yang menekankan peserta didik menemukan sendiri jawaban atas
masalah yang teliti karena inkuiri memiliki arti "bertanya tentang" atau "mencari
informasi". Hanya saja model pembelajaran inkuiri memperhadapkan peserta
didik pada proses menemukan masalah bukan hasil rekayasa seperti halnya
pembelajaran diskoveri yang menghadirkan masalah hasil rekayasa guru.
Dari penjelasan di atas antara model pembelajaran penemuan dan model
pembelajaran inkuiri memiliki kemiripan. Hal ini berarti dalam proses
pelaksanaan pembelajaran di kelas tahapannya sama.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 64


2. Program Tahunan dan Program Semester
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar
seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh
siswa. Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai
dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai
oleh siswa.
Langkah-Langkah menyusun program tahunan ( Prota )
1. Menelaah jumlah KD atau tema dan subtema pada suatu kelas.
2. Menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif (MBE) dalam satu tahun.
3. Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE) kedalam KD
atau subtema

Menjelang akhir Tahun Pelajaran maupun akhir semester, maka guru diharuskan
membuat perencanaan pembelajaran untuk tahun pelajaran maupun semester
berikutnya. Salah satu jenis perencanaan yang harus dibuat adalah Program
Semester. Adapun langkah-langkah perancangan program semester, meliputi:
1. Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan berdasarkan
kebutuhan tingkat satuan pendidikan.
2. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu pembelajaran
efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari libur meliputi:
- Jeda tengah semester
- Jeda antar semester
- Libur akhir tahun pelajaran
- Hari libur keagamaan
- Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
- Hari libur khusus

3. Pengembangan Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu,
dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi
dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 65


Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.Silabus berisikan
komponen pokok yang dapat menjawab pertanyaan berikut.:
 Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu
kegiatan pembelajaran
 kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan / membentuk kompetensi
tersebut
 upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut
sudah dimiliki peserta didik
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru
(PKG), dan Dinas Pendidikan.

4. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran merupakan penjabaran, pengayaan dan pengembangan
dari kurikulum. Dalam membuat perencanaan pembelajaran, tentu saja guru selain
mengacu pada tuntutan kurikulum, juga harus mempertimbangkan situasi dan
kondisi serta potensi yang ada di sekolah masing-masing. Hal ini tentu saja akan
berimplikasi pada model atau isi perencanaan pembelajaran yang dikembangkan
oleh setiap guru, disesuaikan dengan kondisi nyata yang dihadapi setiap sekolah.
Seorang guru yang ingin melibatkan diri dalam suatu kegiatan perencanaan, harus
mengetahui prinsip-prinsip perencanaan, seperti yang meliputi :
1) Menetapkan apa yang mau dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara
melakukannya dalam implementasi pembelajaran.
2) Membatasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan
pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui prosess
penentuan target pembelajaran.
3) Mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi
pembelajaran.
4) Mengumpulkan dan menganalisis iniformasi yang penting untuk mendukung
kegiatan pembelajaran.
5) Mempersiapkan dan mengkomunikassikan rencana-rencana daan keputusan-
keputusan yang berkaitan dengan pembelajaaran kepada pihak yang
berkepentingan.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 66


5. Pelaksanaan Pembelajaran
1) Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran
yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian
peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, bisa berupa
apersepsi dan motivasi sebagai berikut.
1) Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta
didik atau pembelajaran sebelumnya.
2) Mengajukan pertanyaan menantang.
3) Menyampaikan manfaat pembelajaran.
4) Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran.
Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan dijabarkan sebagai berikut.
pelaksanaan pembelajaran
1) Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik.
2) Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan
melakukan observasi.
Dari kegiatan pendahuluan tersebut, guru bisa melakukan hal-hal yaang
berkaitan dengan kegiatan apersepsi dan motivasi serta penyampaian
kompetensi dan rencana kegiatan, agar pembelajaran menjadi kondusif sesuai
dengan yang guru harapkan.

2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi
dasar. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Kegiatan inti merupakan kegiatan yang
guru lakukan ketika proses pembelajaran dimulai, pada kegiatan inti
pembelajaran dilakukanuntuk mencapai tujuan yang dilakukan secara aktif
menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik psikologis siswa. Dalam kegiatan inti pembelajaran yang diterapkan pada
kurikulum, guru harus memperhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap
seperti jujur, teliti, kerjasama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai
pendapat orang lain yang terdapat dalam silabus dan RPP. Kegiatan inti
pembelajaran menggunaakan pendekatan saintifik, yang meliputi mengamati,

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 67


menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Penjelasan
sebagai berikut. pelaksanaan pembelajaran
1) Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas dan
bervariasi. Kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui
kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru
memfasilitasi siswa untuk melakukan pengamatan sesuai dengan materi
yang diajarkan.
2) Menanya
Dalam kegiatan menanya, guru membuka kesempatan secara luas kepada
siswa untuk bertanya mengenai materi pembelajaran yang sudah dilihat dan
diamati. Dalam kegiatan ini, guru perlu membimbing siswa untuk
mengajukan pertanyaan tentang hasil pengamatan objek materi yang
konkrit. Guru yang efektif mampu menginsipirasi siswa untuk
meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia
membimbing atau memandu siswanya belajar dengan baik. Ketika guru
menjawab pertanyaan dari muridnya, ketika itu pula guru mendorong
siswanya untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.
3) Mengeksplorasi
Dalam mengeksplorasi, siswa secara aktif untuk menjelajah sekitar
kehidupan siswa yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Siswa
melakukan observasi untuk memeroleh pengetahuan dan siswa dapat
berpikir logis dan sistematis melalui fakta yang berkaitan dengan materi
pembelajaran.
4) Mengasosiasikan
Tindak lanjut dari kegiatan bertanya dan observasi adalah siswa menggali
dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui cara-cara yang
baik. Tindak lanjut yang dilakukan dapat berupa membaca buku yang
berkaitan dengan materi, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih
teliti atau melakukan eksperimen. Dari menemukan informasi tersebut,
siswa menemukan keterkaitan informasi dengan informasi lainnya, dan
menyimpulkan.
5) Mengkomunikasikan

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 68


Mengomunikasikan yang dimaksud adalah siswa menyampaikan hasil
pengamatan, informasi, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan siswa,
baik tertulis maupun tidak tertulis.
3. Kegiatan Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau
kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, serta tindak lanjut.
6. Penilaian Autentik
Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna
secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan,
dan pengetahuan. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan
ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Penilaian
tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik
dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-
lain.
Agar penilaian yang anda lakukan benar-benar dapat memberi
gambaran yang sebenarya tentang pencapan hasil belajar siswa maka dalam
melakukan penilaian guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip penilaian berikut :
1. Berorientasi pada pencapain kompetensi
Penilaian yang anda lakukan harus berfungsi untuk mengukur ketercapaian
siswa dalam pencapaian kompetensi seperti yang telah ditetapkan dalam
kurikulum.
2. Valid (mengukur apa yang seharunya diukur)
Penilaian yang anda lakukan harus dapat mengukur apa yang seharunya diukur.
Untuk itu anda memerlukan alat ukur yang dapat menghasilkna hasil
pengukuran yang valid dan reliable.
3. Adil
Penilaian yang anda lakukan harus adil untuk seluruh siswa. Siswa harus
memperoleh kesempatan dan perlakuan yang sama.
4. Objektif
Dalam menilai hasil belajra siswa anda harus dapat menjaga objektivitas proses
dan hasil penilaian . objekativitas dapat mempengaruhi penilaian pada saat
pelaksanaan.
5. Berkesinambungan
Penilaian yang anda lakukan harus terencana, bertahap, teratur, terus menerus

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 69


dan berkesinambungan untuk memperoleh informasi hasil belajar dan
perkembangan belajar siswa. Pengambilan keputusan pencapaian hasil belajar
siswa tidak boleh dilakukan hanya berdasar informasi hasil belajar siswa pada
tes akhir semester saja tetapi harus diputuskan berdasar informasi hasil belajar
siswa dari berbagai sumber yang diperoleh secara berkesinambungan.
6. Menyeluruh
Prinsip menyeluruh dalam penilaian mengandung arti bahwa penilaian yang
anda lukan harus mampu menilai keseluruhan kompetensi yang terdapat dalam
kurikulum yang mungkin meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
7. Terbuka
Kriteria penilaian harus terbuka bagi berbagai kalangan sehingga keputusan
hasil belajar siswa jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan .
8. Bermakna
Hasil penilaian hendaknya mempunyai makna bagi siswa dan juga pihak-pihak
yang berkepentingan. Hasil penilaian hendaknya dapat memberikan gambaran
mengenai tingkat pencapaian hasil belajra siswa, keunggulan dan kelemahan
siswa, minat, serta potensi siswa dalam mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan .

7. Ketuntasan Belajar
Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo menetapkan kriteria ketuntasan minimal
dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,
kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung (sarana
dan prasarana) dalam penyelenggaraan pembelajaran. Dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, tingkat esensial
dan kompleksitas kompetensi dasar, serta kemampuan sumber daya pendukung
dalam penyelenggaraan pembelajaran, SMA Negeri 7 Tebo menetapkan
ketuntasan belajar minimal yang berbeda-beda untuk setiap mata pelajaran dan
setiap tingkat kelas. Kepada peserta yang telah mencapai ketuntasan diberi
layanan pengayaan dan bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
diberi layanan perbaikan (remedial).
a). Kriteria Ketuntasan Minimal Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
 Penilaian Sikap (spiritual dan sosial) dilakukan oleh Guru Mata
Pelajaran (Pendidik)

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 70


 Penilaian Sikap diperoleh menggunakan instrumen: 1) Penilaian
observasi, 2) Penilaian diri sendiri, 3) Penilaian antar peserta didik, 4)
Jurnal catatan guru
 Nilai Observasi diperoleh dari hasil Pengamatan terhadap Proses sikap
tertentu pada sepanjang proses pembelajaran satu Kompetensi Dasar
(KD)
 Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1danKI-2) menggunakan
nilai Kualitatif.
 KKM Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial adalah B (Baik).

b). Kriteria Ketuntasan Minimal Kompetensi Pengetahuan


 Penilaian Kompetensi Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran
(Pendidik)
 Penilaian Pengetahuan terdiri atas: 1) Nilai Harian (NH), 2) Nilai
Ulangan Tengah Semester (UTS), 3) Nilai Ulangan Akhir Semester
(UAS)
 Nilai Harian (NH) diperoleh dari hasil ulangan harian yang terdiri dari:
tes tulis, tes lisan, dan penugasan yang dilaksanakan pada setiap akhir
pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD).
 Nilai Ulangan Tengah Semester (NUTS) diperoleh dari hasil tes tulis
yang dilaksanakan pada tengah semester. Materi Ulangan Tengah
Semester mencakup seluruh kompetensi yang telah dibelajarkan sampai
dengan saat pelaksanaan UTS.
 Nilai Ulangan Akhir Semester (NUAS) diperoleh dari hasil tes tulis yang
dilaksanakan diakhir semester. Materi UAS mencakup seluruh
kompetensi pada semester tersebut.
 Penghitungan Nilai Pengetahuan diperoleh dari rata-rata Nilai Proses
(NP), Ulangan Tengah Semester (UTS), Penilaian Akhir Semester (PAS)/
yang bobotnya ditentukan oleh satuan pendidikan.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 71


Tabel 16 : Kriteria Ketuntasan Minimal Kompetensi Pengetahuan

KKM Per
MATA PELAJARAN Kelas
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 70 70
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70 70 70
3. Bahasa Indonesia 70 70 70
4. Matematika 70 70 70
5. Sejarah Indonesia 70 70 70
6. Bahasa Inggris 70 70 70
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya (termasuk muatan lokal)* 70 70 70
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 70 70 70
(termasuk muatan lokal)
9. Prakarya dan Kewirausahaan 70 70 70
(termasuk muatan lokal)
Kelompok C (Peminatan)
I. Peminatan Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam
a. Matematika 70 70 70
b. Biologi 70 70 70
c. Fisika 70 70 70
d. Kimia 70 70 70
II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Geografi 75 75 70

b. Sejarah 70 70 70
c. Sosiologi 70 70 70
d. Ekonomi 70 70 70
III. Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya
a. Bahasa dan Sastra Indonesia

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 72


KKM Per
MATA PELAJARAN Kelas
X XI XII
b. Bahasa dan Sastra Inggris
c. Bahasa Arab
d. Antropologi

Mata Pelajaran Lintas Minat


I. Peminatan Matematika & Ilmu Pengetahuan
Alam
a. Geografi 70
b. Ekonomi 70 70 70
II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Kimia 70 70
b.Biologi 70 70
III. Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya
a. Geografi
b. Ekonomi

c). Kriteria Ketuntasan Minimal Kompetensi Keterampilan


 Penilaian Keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik).
 Penilaian Keterampilan diperoleh melalui penilaian kinerja yang terdiri atas: 1)
Nilai Praktik, 2) Nilai Portofolio, 3) Nilai Proyek
 Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu KD.
 Penentuan Nilai untuk Kompetensi Keterampilan menggunakan rentang nilai
seperti penilaian Pengetahuan pada tabel di atas.

Tabel 17 : Kriteria Ketuntasan Minimal Kompetensi Keterampilan

KKM Per Kelas


MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 70 70
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70 70 70

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 73


KKM Per Kelas
MATA PELAJARAN
X XI XII
3. Bahasa Indonesia 70 70 70
4. Matematika 70 70 70
5. Sejarah Indonesia 70 70 70
6. Bahasa Inggris 70 70 70
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya (termasuk muatan lokal)* 70 70 70
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 70 70 70
Kesehatan (termasuk muatan lokal)
9. Prakarya dan Kewirausahaan 70 70 70
(termasuk muatan lokal)
Kelompok C (Peminatan)
I. Peminatan Matematika & Ilmu Pengetahuan
Alam
e. Matematika 70 70 70
e. Biologi 70 70 70
f. Fisika 70 70 70
g. Kimia 70 70 70
II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Geografi 75 75 70
b. Sejarah 70 70 70
c. Sosiologi 70 70 70
d. Ekonomi 70 70 70
IV. Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya
c. Bahasa dan Sastra Indonesia
e. Bahasa dan Sastra Inggris
f. Bahasa Arab
g. Antropologi
Mata Pelajaran Lintas Minat
III. Peminatan Matematika & Ilmu Pengetahuan
Alam

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 74


KKM Per Kelas
MATA PELAJARAN
X XI XII
a. Geografi 70
b. Ekonomi 70 70 70
IV. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Kimia 70 70
b. Biologi 70 70

III. Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya


a. Geografi
b. Ekonomi

Pencapaian kriteria ketuntasan minimal selanjutnya dianalisis untuk dapat


ditindaklanjuti sesuai dengan hasil yang diperoleh. Tindak lanjut diperlukan
untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan
pembelajaran maupun penilaian. Hasil analisis juga dijadikan sebagai bahan
pertimbangan penetapan KKM pada semester atau tahun pembelajaran
berikutnya.Sekolah menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan belajar),
ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum maupun sudah mencapai
ketuntasan. Pesertadidik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan
remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKM mengikuti
kegiatan pengayaan.
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
a. Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian
diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan
jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan
penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian ( rating
scale ) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
1. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 75


maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang
berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
2. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
diri.
3. Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.
Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
4. Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik
yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.
1. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-
salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman
penskoran.
2. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.
Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian ( rating
scale ) yang dilengkapi rubrik.
1. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
2. Projek adalah tugas-tugas belajar ( learning tasks ) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam
waktu tertentu.
3. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai
kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 76


reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi,
dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut
dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta
didik terhadap lingkungannya.

Penilaian Hasil Belajar

1. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar


Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 pasal
2 menyatakan bahwa Peraturan Menteri ini bertujuan mengatur
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Menengah dalam pelaksanaan Kurikulum 2006
dan Kurikulum 2013.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik berfungsi untuk memantau


kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik memiliki tujuan untuk: a) mengetahui
tingkat penguasaan kompetensi; b) menetapkan ketuntasan penguasaan
kompetensi; c) menetapkan program perbaikan atau pengayaan
berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi; dan d) memperbaiki proses
pembelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek
sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan
secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan
evaluasi hasil belajar baik melalui bentuk ulangan harian, ulangan
semester dan ulangan tengah semester.
Sedangkan penilaian hasil belajar oleh Satuan Pendidikan adalah proses
pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik
dalam aspek pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis dalam bentuk penilaian akhir dan ujian
sekolah..

Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai instrumen


penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 77


kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi
dan tingkat perkembangan peserta didik. Penilaian Akhir adalah kegiatan
yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi pesertadidik
pada akhir semester dan/atau akhir tahun. Sedangkan ujian sekolah
adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
pesertadidik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian
dari suatu Satuan Pendidikan.

2. Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil Belajar Peserta Didik.

1). Mekanisme Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik.

Mekanisme penilaian hasil belajar oleh pendidik diantaranya melalui: a)


perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan
silabus; b) Penilaian HasilBelajar oleh Pendidik dilakukan untuk
memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui
penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih Kompetensi
Dasar; c) penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan
sebagai sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi
tanggungjawab wali kelas atau guru kelas; d) hasil penilaian pencapaian
sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat atau deskripsi; e)
penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis,tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai; f) penilaian
keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio,
dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai; g) hasil
penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi; dan h) peserta didik
yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedi.

2). Mekanisme Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan

Mekanisme penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan diantaranya


meliputi: a) menyusun perencanaan penilaian tingkat Satuan
Pendidikan; b) KKM yang harus dicapai oleh peserta didik ditetapkan
oleh Satuan Pendidikan; c) penilaian dilakukan dalam bentuk Penilaian
Akhir dan Ujian Sekolah; d) Penilaian Akhir meliputi Penilaian Akhir
Semester dan Penilaian Akhir Tahun; e) hasil penilaian sikap dilaporkan

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 78


dalam bentuk predikat dan/atau deskripsi; f) hasil penilaian pengetahuan
dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk nilai, predikat dan deskripsi
pencapaian kompetensi mata pelajaran; g) laporan hasil penilaian
pendidikan pada akhir semester, dan akhir tahun ditetapkan dalam rapat
dewan guru berdasar hasil penilaian oleh pendidik dan hasil penilaian
oleh Satuan Pendidikan; dan h) kenaikan kelas dan/atau kelulusan peserta
didik ditetapkan melalui rapat dewan guru.

Pengolahan Nilai dan Pelaporan Hasil Belajar


Nilai yang tertera pada buku rapor adalah nilai akhir dari proses
pembelajaran selama satu semester. Nilai tersebut diperoleh dari kegiatan
ulangan harian dan tugas yang disebut nilai harian(NH). Kemudian ada
lagi ulangan tengah semester (UTS) dan penilaian akhir semester (PAS).
Ketiga kegiatan ini diolah dengan menggunakan formulasi berikut ini:
Perhitungan nilai rapor berdasarkan masing-masing penilaian.
Bobot Rata-rata nilai ulangan harian, tugas, PR, sikap dan kinerja/ Praktek
= 60 %
Bobot nilai Ujian Tengah Semester = 20%
Ujian Akhir Semester 20%

NR = (Rata-rata nilai ulangan harian, tugas, PR, sikap dan kinerja/ Praktek
) 60 % + (Perolehan Nilai Ujian Tengah Semester) 20 % + (Ujian Akhir
Semester) 20 %
Atau
NR = 60% (RU & T) + 20% (UTS) + 20% (PAS)

Keterangan :
NR = Nilai Raport
RU & T = Rata-rata Ulangan harian dan tugas, PS, PR, karya 2 atau 3
dimensi, sikap, kinerja
UTS = Ulangan Tengah Semester
UAS = Ulangan Akhir Semester

Contoh Penghitungan Nilai Raport:

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 79


Misal siswa dengan nama Anto untuk mata pelajaran PKn mendapat nilai
sebagai berikut :
Rata-rata nilai ulangan harian, tugas dan/atau PR, Kinerja dan Sikap= 80
Nilai Ujian Tengah Semester = 75
Nilai Ujian Akhir Semester = 70

Maka
NR = 60 % (RU&T) + 20 % UTS + 20 % UAS
= (60 % x 80) + (20 % x 75) + (20 % x 70)
= 48 + 15 + 14
= 77
Jadi nilai rapor Pada mata pelajaran PKn dengan nama Anto adalah = 77
Akan Tetapi ada Pula yang menggunakan perhitungan Nilai repor berbeda,
ditulis dengan rumus sebagai berikut :

(Rata-rata UH + Tugas) x 2 + UTS + UAS : 4 = Nilai R

Program Remedial dan Pengayaan


1). Program Remedial (Perbaikan)
a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai
KKM dalam setiap kompetensi dasar danatau indikator mata
pelajaran.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial
penilaian.
d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial.
f. Nilai remedial dapat melampaui KKM.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 80


2). Program Pengayaan
a. Pengayaan dapatdiikuti oleh peserta didik yang telah mencapai
KKM dalam setiap kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan didalam/diluar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun
nontes.
d. Nilai hasil pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya
dapat digunakan sebagai nilai akhir.

G. Kriteria Kenaikan Kelas


a). Kenaikan Kelas Peserta Didik
Kenaikan kelas diatur oleh sekolah dengan mengacu kepada ketentuan-
ketentuan yang dtetapkan sebagai berikut.
a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada akhir semester genap Tahun Pelajaran
2020/2021
b. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan
pada semester genap, dengan pertimbangan seluruh KI/KD yang belum
tuntas pada semester ganjil harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang
ditetapkan, sebelum akhir semester genap sesuai PERMENDIKBUD
Nomor 4 Tahun 2018, Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan
Satuan Pendidikan dan penilaian oleh pemerintah pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah.
Adapun kriteria kenaikan kelas sebagai berikut :
1. Menyeleseikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
Tahun Pelajaran 2020/2021.
2. Deskripsi Sikap sekurang-kurangnya minimal BAIK, yaitu memenuhi
indikator kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh
pendidik dan satuan pendidikan.
3. Deskripsi kegiatan ektrakurikuler wajib Pendidikan Kepramukaan
minimal BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh pendidik
dan satuan pendidikan.
4. Tuntas untuk seluruh matapelajaran yang menjadi ciri khas jurusan
(Matapelajaran peminatan/kelompok C)
5. Tidak memiliki lebih dari dua matapelajaran yang masing-masing nilai
pengetahuan dan/atau keterampilan dibawah KKM.Apabila ada mata

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 81


pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil
dan/atau semester genap, nilai akhir diambil darirerata semester ganjil dan
genap pada mata pelajaran yang sama pada tahun pelajaran tersebut.
5. Jumlah kehadiran sekurang-kurangnya 85 % dari jumlah Hari Belajar
Efektif semester ganjil (119 hari) dan semester genap 111 hari.
6. Rapat majelis guru SMA Negeri 7 Tebo.
H. Kriteria Kelulusan dari Satuan Pendidikan
1). Kelulusan Peserta Didik
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), pesertadidik
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah setelah :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran (dibuktikan dengan
laporan hasil belajar kelas X, XI, dan XII );
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
matapelajaran pada kompetensi sikap spirituan dan sikap sosial,
kelompok matapelajaran agama dan akhlak mulia (budipekerti),
kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan;
c. Lulus ujian sekolah/US;
d. Lulus/mengikuti Ujian Nasional/UNBK;
Kriteria peserta didik yang dinyatakan lulus secara rinci sesuai dengan
ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan Prosedur
Operasi Standar (POS) Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2020/2021
e. Hasil rapat dewan guru SMAN 7 Tebo.
2). Pelaksanaan Ujian Nasional di SMAN 7 Tebo
Penyelenggara UN di SMAN 7 Tebo mempunyai tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut: a) merencanakan penyelenggaraan UN di
sekolah; b) memiliki dan memahami Permendikbud UN dan POS
UNBK serta melakukan sosialisasi kepada guru, peserta ujian, dan
orang tua peserta; c) mengirimkan data calon peserta UN ke
Penyelenggara UN Tingkat Provinsi; d) memberikan penjelasan tentang
tata tertib pengawasan ruang ujian dan tata cara mengikuti
UNBK/CBT; e) mengirimkan nilai sekolah berdasarkan penggabungan

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 82


nilai rata-rata rapor dan nilai US ke Penyelenggara UN Tingkat
Provinsi Jambi; f) melaksanakan UNBK sesuai dengan POS UNBK; g)
menjaga keamanan dan ketertiban penyelenggaraan UNBK) menerima
DKHUN dari Penyelenggara UN Tingkat Provinsi; h) menerbitkan,
menandatangani, dan membagikan SHUN kepada peserta UN; i)
menerapkan prinsip kejujuran, objektivitas, dan akuntabilitas pada
semua proses di atas; j) menyampaikan laporan penyelenggaraan UN
kepada Penyelenggara UN Tingkat Provinsi.

3). Persyaratan Peserta Ujian Nasional


Persyaratan peserta ujian nasional adalah sebagai berikut : a) Peserta
didik yang belajar pada tahun terakhir di SMAN 7 Tebo berhak
mengikuti Ujian Nasional (UN); b) Peserta didik yang memiliki rapor
lengkap penilaian hasil belajar pada SMAN 7 Tebo sampai dengan
semester I tahun terakhir; c) Peserta didik yang memiliki ijazah atau
surat keterangan lain yang setara, atau berpenghargaan sama, dengan
ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah, atau yang
pindah ke SMA. Penerbitan ijazah yang dimaksud sekurang-kurangnya
3 tahun sebelum mengikuti ujian sekolah; d) Peserta UN yang karena
alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti UN di
satuan pendidikannya, dapat mengikuti UN di sekolah lain pada jenjang
dan jenis yang sama; e) Peserta UN yang karena alasan tertentu dan
disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti UN dapat mengikuti UN
susulan.
4). Lampiran Hasil Ujian Tiga Tahun Terakhir
5). Kelulusan dari Satuan Pendidikan SMAN 7 Tebo
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan
pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan
kriteria sebagai berikut: a) telah menyeleseikan seluruh program
pembelajaran; b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir
untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan; b) Lulus Ujian Sekolah
(ujian tulis dan praktek) untuk kelompok mata pelajaran ilmu

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 83


pengetahuan dan teknologi; c) Memiliki nilai sikap minimal baik (B)
untuk mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan mata pelajaran
pendidikan Pancasila kewarganegaraan.
6). Upaya Meningkatkan Mutu Lulusan
Untuk meningkatkan mutu lulusan dari SMAN 7 Tebo dilakukan
dengan cara-cara sebagai berikut :
a. Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi pendidik (diklat,
MGMP, pelatihan, dll);
b. Memperbanyak membaca dan belajar;
c. Melakukan kerjasama dengan orangtua/wali pesertadidik;
d. Meningkatkan metode belajar;
e. Meningkatkan kualitas belajar;
f. Meningkatkan standard sarana dan prasarana;
g. Perlunya ditumbuhkembangkan adanya motivasi pada setiap
pendidik, pesertadidik, dan semua yang terlibat dalam
penyelenggaraan pendidikan di SMAN 7 Tebo.

7). Target Kelulusan SMAN 7Tebo


SMAN 7 Tebo memiliki target kelulusan yang disesuaikan dengan
batas komptensi minimal 75 untuk semua mata pelajaran.

I. Mutasi Peserta Didik


SMA Negeri 7 Tebo menentukan persyaratan pindah/mutasi peserta didik
sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui suatu
mekanisme yang obyektif dan transparan antara lain mencakup hal-hal
sebagai berikut:
a. Memenuhi persyaratan yang ditentukan;
1. Surat permohonan orangtua yang bersangkutan
2. Memiliki laporan hasil belajar (LHB) dengan nilai lengkap dari
sekolah asal
3. Memilki Ijazah Sekolah Menengah Pertama/sederajat.
4. Memiliki surat tanda lulus dengan nilai yang tidak lebih rendah
dari nilai minimal.
5. Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang ditandatangani oleh
kepala sekolah

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 84


6. Memiliki surat mutasi DAPODIK
b. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHB) dari sekolah asal
sesuai dengan bentuk raport yang digunakan di sekolah tujuan;
c. Mengikuti seleksi masuk dengan tes sesuai program yang diminati dan
hasilnya diumumkan secara terbuka.
d. Sekolah asal memiliki nilai akreditasi sama atau lebih tinggi dari
SMAN 7 Tebo.

J. Penguatan Pendidikan Karakter


a). Konsep PPK
Pengertian Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah program
pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui
harmonisasi olah hati, olah karsa, olah pikir, dan olahraga dengan
dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan
masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi-
Mental.
Pentingnya Penguatan Pendidikan Karakter diterapkan kepada siswa
dikarenakan :
1. Pembangunan SDM merupakan pondasi pembangunan bangsa.
2. Keterampilan abad 21 yang dibutuhkan siswa guna mewujudkan
keunggulan bersaing Generasi Emas 2045: Kualitas Karakter Literasi
Dasar Kompetensi 4C. Yang dimaksud kompetensi 4 C yaitu Critical
Thinking an Problem Solving (berpikir kritis dan menyelesaikan
masalah), Creativity (kreativitas), Communication Skills
(kemampuan berkomunikasi), dan Ability to Work Collaboratively
(kemampuan untuk bekerja sama)
3. Kecenderungan kondisi degradasi moralitas, etika, dan budi pekerti.

b). Program PPK


Tujuan program Penguatan Pendidikan Karakter adalah menanamkan
nilai-nilai pembentukan karakter bangsa ke peserta didik secara masif
dan efektif melalui lembaga pendidikan dengan prioritas nilai-nilai
tertentu yang akan menjadi fokus pembelajaran, pemahaman,
pengertian, dan praktik, sehingga pendidikan karakter sungguh dapat

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 85


mengubah perilaku, cara berpikir, dan cara bertindak seluruh bangsa
Indonesia menjadi lebih baik dan berintegritas.

c). Pelaksanaan PPK


Program penguatan Pendidikan Karakter di SMAN 7 Tebo
dilaksanakan dengan cara sebagaiberikut.
1. Memulai hari dengan Upacara Bendera (Senin), Apel, menyanyikan
lagu Indonesia Raya, Lagu Nasional, dan berdoa bersama. Membaca
buku-buku non-pelajaran tentang PBP, cerita rakyat, 15 menit sebelum
memulai pembelajaran, Sebelum mengakhiri kegiatan belajar Siswa
melakukan refleksi, menyanyikan lagu daerah dan berdoa bersama.
2. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui Kegiatan
Kegiatan Intra-Kurikuler yakni integrasi pendidikan karakter dalam
kegiatan Kegiatan Belajar Mengajar pada semua matapelajaran.

3. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui Kegiatan


Ko-Kurikuler dan Ekstrakurikuler sesuai minat dan bakat siswa yang
dilakukan dibawah bimbingan guru/pelatih/melibatkan orangtua &
masyarakat: Kegiatan Keagamaan, Pramuka, PMR, Paskibra,
Kesenian, Bahasa & Sastra, KIR, olahraga, dan sebagainya.

K. Literasi
a). Konsep Literasi
Pengertian literasi adalah suatu kemampuan individu dalam mengolah dan
memahami informasi ketika melakukan kegiatan membaca dan menulis.
Dengan kata lain, literasi adalah seperangkat keterampilan dan kemampuan
seseorang dalam membaca, menulis, berhitung, serta memecahkan masalah
dalam kehidupannya sehari-hari.
Secara etimologis, istilah literasi berasal dari bahasa Latin ‘literatus’
dimana artinya adalah orang yang belajar. Dalam hal ini, arti literasi sangat
berhubungan dengan proses membaca dan menulis.
Ada beberapa prinsip penting dalam pengembangan literasi di suatu
lembaga pendidikan. Berikut ini adalah beberapa prinsip pengembangan
literasi sekolah:

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 86


1. Bersifat Berimbang
Setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lain.
Sekolah harus menerapkan prinsip ini dengan menerapkan strategi dalam
membaca dan variasi bacaan.

2. Bahasa Lisan Sangat Penting


Setiap sistwa harus dapat berdiskusi tentang suatu informasi dalam diskusi
terbuka yang memungkinkan terjadinya perbedaan pendapat. Dengan
begitu, diharapkan siswa mampu menyampaikan pendapatnya dan melatih
kemampuan berpikir lebih kritis.

3. Berlangsung Pada Semua Kurikulum


Menurut Kylene Beers, seharusnya program literasi diterapkan pada
seluruh siswa dan tidak tergantung pada kurikulum tertentu. Dengan kata
lain, kegiatan literasi menjadi suatu kewajiban bagi semua guru dan bidang
studi.

4. Pentingnya Keberagaman
Keberagaman adalah sesuatu yang layak untuk dihargai dan dirayakan di
setiap sekolah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyediakan berbagai
buku bertema kekayaan budaya negara Indonesia sehingga siswa lebih
mengenal budaya bangsa dan turut serta melestarikannya.

b). Program Literasi


Literasi yang dilaksanakan di SMAN 7 Tebo bertujuan meningkatkan
minat baca peserta didik.

c). Pelaksanaan Literasi


Mengingat keterbatasan sarana dan prasarana kegiatan literasi
disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah yaitu pada jam
Bimbingan Teknologi dan Informasi, dan Komunikasi atau pada jam
pelajaran yang tidak dilaksanakan KBM karena guru melaksanakan tugas
luar.
Adapun bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1. Diskusi Hasil Resensi Buku

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 87


Peserta didik membaca buku, buku tersebut diresensi kemudian
didiskusikan dalam acara diskusi bulanan atau mingguan
2. Membaca senyap
Peserta didik wajib membaca buku non teks pelajaran selama 15
menit
3. Perpustakaan Kelas
Setiap kelas membuat perpustakaan diisi sendiri oleh peserta didik
sendiri
4. Pengadaan Buku-Buku berkualitas
Pengadaan buku buku baru yang berkualitas yang dapat
menginspirasi peserta didik
5. Kunjungan ke Pameran Buku
Sekolah membuat program kunjungan ke Pameran Buku
6. Kunjungan ke Perpustakaan Daerah
Sekolah mengadakan kegiatan kunjungan ke perpustakaan
7. Kunjungan ke penerbit buku terdekat
Sekolah mengadakan kunjungan ke salah satu penerbit buku
8. Tantangan membaca
Sekolah membuat tantangan kepada peserta didik yang berhasil
membaca 10 buku dalam satu bulan.
9. Kontes Menulis
Sekolah mengadakan lomba menulis untuk peserta didik.
10. Reading Award
Sekolah memberi reward
a. Peserta didik yang paling banyak mengujungi perpustakaan
b. Perpustakaan kelas terbaik

L. Pendidikan Kewirausahaan
a). Konsep Kewirausahaan
Sampai saat ini konsep kewirausahaan masih terus berkembang.
Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang
lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 88


kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka
meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.
Seseorang yang memiliki karakter wirausaha selalu tidak puas dengan apa
yang telah dicapainya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan
peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan
kehidupannya. Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan
melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber
daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat,
mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk
mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam
rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan. Intinya, seorang wirausaha
adalah orang-orang yang memiliki karakter wirausaha dan mengaplikasikan
hakikat kewirausahaan dalam hidupnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah
orang-orang yang memiliki jiwa kreativitas dan inovatif yang tinggi dalam
hidupnya.

b). Analisis Pendidikan Kewirausahaan


Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh
(holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan
sebagai wirausaha. Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat
diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di
sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala
sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-
sama sebagai suatu komunitas pendidikan. Pendidikan kewirausahaan
diterapkan ke dalam kurikulum dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis
kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan
direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini,
program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan
melalui berbagai aspek.

c). Implementasi Pendidikan Kewirausahaan


Pendidikan Kewirausahaan di SMAN 7 Tebo diimplementasikan dalam
matapelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (dua jam pelajaran). Dalam
pelaksanaannya guru sekurang-kurangnya menerapkan dua aspek dari empat
aspek kewirausahaan. Antara lain :

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 89


1. Kerajinan
Kerajinan dapat dikaitkan dengan kerja tangan yang hasilnya merupakan
benda untuk memenuhi tuntutan kepuasan pandangan, estetika,
ergonomis, berkaitan dengan simbol budaya, kebutuhan tata upacara yang
berkaitan dengan kepercayaan (theory of magic and relligy), dan benda
fungsional yang dikaitkan dengan nilai pendidikan pada prosedur
pembuatannya.

2. Rekayasa
Rekayasa dikaitkan dengan kemampuan teknologi dalam merancang,
merekonstruksi, dan membuat benda produk yang bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari dengan pendekatan pemecahan masalah.
3. Budidaya
yaitu suatu kerja yang berusaha untuk menambah, menumbuhkan, dan
mewujudkan benda ataupun makhluk hidup agar lebih besar/tumbuh, dan
berkembang biak/bertambah banyak.
4. Pengelolahan
Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda
produk jadi, dan mengubah benda mentah menjadi produk jadi yang
mempunyai nilai tambah melalui teknik pengelolaan seperti: mencampur,
mengawetkan, dan memodifikasi agar dapat dimanfaatkan, serta didasari
dengan kinerja pikir teknologis.
M. Bimbingan Konseling
. 1. Bidang Bimbingan dan Konseling
a. Bidang Bimbingan Pribadi adalah bidang bimbingan yang meliputi
pemantapan keimanan, porensi diri, bakat, minat pemahaman kelemahan
diri, kemampuan pengambilan keputusan sehingga dapat merencanakan
kehidupan yang sehat.
b. Bidang Bimbingan Sosial adalah bidang yang meliputi kemampuan yang
berkomunikasi, berargu mentasi, bertingkah laku sesuai dengan kebiasaan
yang berlaku di rumah dan masyarakat.
c. Bidang Bimbingan Belajar adalah bidang bimbingan yang meliputi
pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif, penguasaan materi,
program belajar di sekolah sesuai dengan kondisi psikis, sosial budaya
yang ada dimasyarakatnya.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 90


d. Bidang Bimbingan Karier adalah bidang bimbingan yang meliputi
pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier
yang hendak dikembangkan dan dipilih.

2. Strategi Layanan Konseling dan Kegiatan Pendukung


1. Layanan konseling meliputi :
a. Layanan Orientasi : layanan yang memungkinkan siswa memahami
lingkunagan baru, terutama lingkungan sekolah, objek-objek yang
dipelajari untuk mempermudah dan memperlancarkan peran siswa
b. Layanan Informasi : Merupakan yang memungkinkan siswa menerima,
memahami, berbagai informasi.
c. Layanan Penempatan dan Penyaluran : Merupakan layanan
memungkinkanm siswa memper- oleh penempatan yang tepat.
d. Layanan Penguasaan Konten: Merupakan layanan yang memungkinkan
siswa mengembangkan sikap dan kebiasaan yang baik dalam menguasai
materi yang cocok dengan kecepatan, dan kemampuan dirinya.
e. Layanan Konseling perorangan : Merupakan layanan yang
memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung tatap muka untuk
mengentaskan permasalahan.
f. Layanan Bimbingan Kelompok: Merupakan layanan yang
memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama melalui dinamika
kelompok memperoleh bahan dan membahas topik tertentu.
g. Layanan Konseling Kelompok : Merupakan layanan memungkinkan
siswa masing-masing anggota kelompok memperoleh kesempatan untuk
membahas dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika
kelompok.
h. Layanan Konsultasi : Merupakan layanan yang memungkinkan
seseorang memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau permasalahan orang
lain yang menjadi kepeduliannya.
i. Layanan Mediasi : Merupakan layanan yang memungkinkan fihak-fihak
yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan
menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan mereka.

3. Kegiatan Pendukung meliputi :

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 91


a. Aplikasi Instrumentasi: Merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data
dan keterangan siswa
b. Himpunan data : Merupakan kegiatan untuk menghimpun seluruh data
dan keterangan yang relevan dengan pengembangan siswa.
c. Konferensi kasus : Merupakan kegiatan untuk membahas permasalah
siswa dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat
memberi keterangan. Pada kegiatan pendukung ini kasus bersifat
terbatas dan tertutup.
d. Alih Tangan Kasus : Merupakan kegiatan pendukung untuk
mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas masalah yang
dialami siswa dengan memindahkan penangan kasus.
e. Kunjungan rumah : Merupakan kegiatan memperoleh data keterangan,
kemudahan dan kemitraan bagi terentaskannya permasalahan siswa.
f. Tampilan Kepustakaan : Merupakan kegiatan dengan menyediakan
berbagai media informasi.

N. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa dan pada
waktu libur sekolah yang dilakukan baik di sekolah maupun di luar sekolah,
dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa,
mengenal hubungan antara berbagai pelajaran, menyalurkan bakat dan minat,
serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.

Selain pengertian di atas, kegiatan ekstrakurikuler juga dapat didefinisikan


sebagai kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum
dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, di mana
kegiatan ini merupakan pengayaan dan kegiatan perbaikan yang berkaitan dengan
program kurikuler.

a). Tujuan Ekstrakurikuler


Fungsi kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk mengembangkan kemampuan
potensi dan rasa tanggung jawab memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk memperluas pengalaman sosial dalam kesiapan karir peserta didik
melalui pengembangan kapasitas. Menurut Aqip dan Sujak (2011:68), terdapat

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 92


empat fungsi kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan, yaitu:
pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir.
1. Fungsi pengembangan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi
untuk mendukung perkembangan personal peserta didik melalui perluasan
minat, pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan untuk
pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan.
2. Fungsi sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial,
praktik keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.
3. Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam
suasana rilek, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang
proses perkembangan peserta didik. Kegiatan ekstrakulikuler harus dapat
menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih
menarik bagi peserta didik.
4. Fungsi persiapan karir, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi
untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui pengembangan
kapasitas.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
No. 39 Tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaan, kegiatan ekstrakurikuler
memiliki tujuan sebagai berikut.
1. Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi
bakat, minat, dan kreativitas.
2. Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah
sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dari pengaruh
negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan.
3. Mengaktualisasi potensi siswa dalam pencapaian potensi unggulan sesuai
bakat dan minat.
4. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia,
demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka
mewujudkan masyarakat mandiri (civil society).

b). Ekstrakurikuler Wajib dan Pilihan


Ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMA Negeri 7 Tebo terdiri dari :

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 93


1. Kegiatan ekstrakurikuler wajib adalah kegiatan ekstrakurikuler yang
wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh
seluruh peserta didik. Kegiatan yang wajib diiukuti oleh pesertadidik di
SMAN 7 Tebo adalah Pendidikan Kepramukaan.
2. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan adalah kegiatan fkstrakurikuler yang
dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan
dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
 Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
 Palang Merah Remaja (PMR),
 Sepakbola, bola volli, takraw, seni musik, dan bulutangkis.

c). Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan


Pendidikan kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib
yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan
kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk mengikutinya. Dalam
melaksanakan kegiatan ini, SMAN 7 Tebo bekerja sama dengan Kwartir
Ranting Kecamatan Rimbo Ilir dan Kwartir Cabang Kabupaten Tebo. Bentuk
kegiatan yang dilaksanakan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan
dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya adalah proses pembentukan
kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan
dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Kegiatan kepramulaan di SMAN 7
Tebo dilaksanakan dengan model aktualisasi, yaitu kegiatan pramuka yang
dilaksanakan secara rutin dan terjadwal diluar kegiatan intrakurikuler.

Tabel 15 : Model Pelaksanaan Kegiatan Pramuka


No. Nama Model Sifat Pegorganisasian Kegiatan
1. Model Blok Wajib, setahun sekali,  Kolaboratif
berlaku bagi seluruh  Bersifat intramural
peserta didik, terjadwal, atau ekstramural (di
penilaian umum luar dan/atau didalam
lingkungan satuan
pendidikan)

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 94


No. Nama Model Sifat Pegorganisasian Kegiatan
2. Model Wajib, rutin, terjadwal,  Pembina Pramuka
Aktualisasi berlaku untuk seluruh  Bersifat intramural
peserta didik dalam setiap (dalam lingkungan
kelas, penjadwalan, dan satuan pendidikan)
penilaian formal
3. Reguler di Gugus Sukarela, berbasis minat Sepenuhnya dikelola oleh
Depan Gugus Depan Pramuka
pada satuan pendidikan.

Secara rinci untuk masing-masing model dapat dideskripsikan sebagai berikut.


1. Model Blok memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Diikuti oleh seluruh siswa.
b. Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran.
c. Untuk kelas X diintegrasikan di dalam Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah (MPLS).
d. Dilaksanakan selama 36 Jam.
e. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus.
f. Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata pelajaran selaku Pembina
Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu
Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka).
2. Model Aktualisasi memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Diikuti oleh seluruh siswa.
b. Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.
c. Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit.

3. Model Reguler.
a. Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka di
dalam Gugus Depan.
b. Pelaksanaan kegiatan diatur oleh masing-masing Gugus Depan.

A. Muatan Nilai
1. Muatan Nilai Sikap dan Keterampilan dalam Kurikulum 2013

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 95


Sesuai dengan landasan filosofis dan kerangka dasarnya, Kurikulum
2013, memiliki karakteristik mengandung muatan sikap spiritual, sikap
sosial, dan keterampilan yang sangat signifikan. Muatan sikap dan
keterampilan dikemas secara generik dalam KI-1, KI-2, dan KI-4.
Masing-masing Muatan Sikap dan Keterampilan dalam Kurikulum 2013
adalah sebagai berikut.
1. Beriman 18. Cakap 36. Ilmiah
2. Kebhinneka- 19. Peduli 37. Tekun
tunggalikaan 20. Santun Kritis 38. Hati-hati
3. Toleransi 21. Sopan 39. Terbuka
4. Kebersamaan 22. Cekatan 40. Bijaksana
5. Syukur 23. Peka 41. Bersahaja
6. Disiplin 24. Tanggap 42. Rasa kebangsaan
7. Tanggung-jawab 25. Komunikatif 43. Estetis
8. Percaya diri 26. Mandiri 44. Gotong-royong
9. Berani 27. Cermat 45. Partisipatif
10. Cinta tanah air 28. Taat aturan 46. Imajinatif
11. Pemaaf 29. Rasa ingin tahu 47. Citra diri
12. Jujur 30. Pantang menyerah 48. Sadar bahaya
13. Ksatria 31. Berpikir logis 49. Kerjasama
14. Rela berkorban 32. Kreatif 50. Sadar
15. Teladan 33. Inovatif 51. Berbagi
16. Sadar kewajiban dan hak 34. Produktif 52. Sportif
17. Demokratis 35. Menghargai 53. Cinta tradisi

2. Muatan Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan


Muatan Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaanyang
terkandung dan dikembangkan dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU)
sebagai berikut:
1. Keimanan kepada Tuhan YME 9. Kesetiaan
2. Ketakwaan kepada Tuhan YME 10. Tolong menolong
3. Kecintaan pada alam Bertanggungjawab
4. Kecintaan kepada sesama 11. Dapat dipercaya
manusia 12. Jernih dalam berpikir

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 96


5. Kecintaan kepada tanah air 13. Jernih dalam berkata
Indonesia 14. Jernih dalam berbuat
6. Kecintaan kepada bangsa 15. Hemat
Indonesia 16. Cermat
7. Kedisiplinan 17. Bersahaja
8. Keberanian 18. Rajin
19. Terampil

B. Pola, Rincian Kegiatan, Metoda, dan Teknik Penerapan


1. Pola dan Rincian Kegiatan Pendidikan Kepramukaan
a. Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan adalah sebagai berikut.
1) Upacara pembukaan dan penutupan :
 Perindukan Siaga
 Pasukan Penggalang
 Ambalan Penegak
2) Keterampilan Kepramukaan (Scouting Skill)
 Simpul dan Ikatan (Pioneering)
 Mendaki Gunung (Mountenering)
 Peta dan Kompas (Orientering)
 Berkemah (Camping)
 Wirausaha
 Belanegara
 Teknologi
 Komunikasi
b. Rincian kegiatan kepramukaan meliputi :
 Berbaris  Menolong  Jelajah
 Memimpin  Berempati  Peta
 Berdoa  Bersikap adil  Kompas
 Janji  Cakap berbicara  Memasak
 Memberi hormat  Cakap motorik  Tenda
 Pengarahan  Kepemimpinan  PPGD
 Refleksi  Konsentrasi  KIM
 Dinamika kelompok  Sportiviti  Menaksir

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 97


2. Metoda dan Teknik Penerapan Pendidikan Kepramukaan
a. Metode Pendidikan Kepramukaan mencakup:
1) Pengenalan dan pengamalan kode kehormatan Pramuka
2) Belajar sambil melakukan (Learning by Doing)
3) Sistem kelompok (beregu)
4) Kegiatan di alam terbuka yang mengandung pendidikan yang sesuai
dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik.
5) Kemitraan dengan anggota Dewasa
6) Sistem tanda kecakapan
7) Sistem satuan terpisah putra dan putri
8) Kiasan dasar
b. Teknik Penerapan Pendidikan Kepramukaan mencakup:
1) Praktik Langsung
2) Permainan
3) Perjalanan
4) Diskusi
5) Produktif
6) Lagu
7) Gerak
8) Widya Wisata
9) Simulasi
10) Napak Tilas
C. Prosedur Pelaksanaan
1. Prosedur Pelaksanaan Model Blok Kurikulum 2013 Pendidikan Kepramukaan
sebagai Ekstrakurikuler Wajib.
a. Peserta Didik dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok
didampingi oleh seorang Pembina Pramuka dan atau Pembantu Pembina.
b. Pembina Pramuka melaksanakan Kegiatan Orientasi Pendidikan
Kepramukaan.
c. Guru kelas/Guru Mata Pelajaran yang bukan Pembina Pramuka membantu
pelaksanaan kegiatan Orientasi Pendidikan Kepra-mukaan.
2. Prosedur Pelaksanaan Model Aktualisasi Kurikulum 2013 Pendidikan
Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib.
a. Guru kelas/Guru Mata Pelajaran mengidentifikasi muatan-muatan
pembelajaran yang dapat diaktualisasikan didalam kegiatan Kepramukaan.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 98


b. Guru menyerahkan hasil identifikasi muatan-muatan pembelajaran kepada
Pembina Pramuka untuk dapat diaktualisasikan dalam kegiatan
Kepramukaan.
c. Setelah pelaksanaan kegiatan Kepramukaan, Pembina Pramuka
menyampaikan hasil kegiatan kepada Guru kelas/Guru Matapelajaran.
D. Penilaian
1. Penilaian Pendidikan Kepramukaan mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Penilaian dilakukan secara kualitatif.
b. Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan
peserta didik.
c. Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal baik pada
kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap semester.
d. Nilai yang diperoleh pada kegiatan Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik.
e. Bagi peserta didik yang belum mencapai nilaiminimalperlu mendapat
bimbingan terus menerus untuk mencapai nilai baik.

2. Teknik Penilaian
a. Teknik penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, dan
penilaian antarpeserta didik.
b. Teknik penilaian keterampilan dilakukan melalui demonstrasi
keterampilannya.
3. Media Penilaian:
a. Jurnal/buku harian.
b. Portofolio.
4. Proses penilaian:
a. Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap hari di dalam
proses pembelajaran.
b. Proses penilaian Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib
menitikberatkan pada ranah nilai sikap. Keterampilan kepramukaan
merupakan pendukung terhadap penilaian pendidikan kepramukaan itu
sendiri.
c. Proses penilaian sikap dilaksanakan dengan metode observasi.
d. Proses penilaian Keterampilan Kepramukaan disesuaikan dengan
Kompetensi Dasar dari masing-masing Tema dan Matapelajaran sebagai

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 99


penguatan yang bermuatan Nilai Sikap dan Keterampilan dalam
Kurikulum 2013.
e. Proses Penilaian dilakukan oleh Teman, Guru Kelas/Guru Matapelajaran,
pemangku kepentingan dan/atau Pembina Pramuka.
f. Rekapitulasi Penilaian dilakukan oleh Guru Kelas/Guru Matapelajaran
selaku Pembina Pramuka.
E. Mekanisme
1. Pola Implementasi pada Satuan Pendidikan
a. Perencanaan Program Kerja
1) Program Kerja Gugus Depan
a) Musyawarah Gugus Depan
Musyawarah gugus depan atau disingkat “Mugus” adalah kegiatan
yang sangat penting dalam upaya memajukan dan menjaga
kelangsungan kehidupan gugus depan. Mugus dilaksanakan 3 tahun
sekali, dengan kegiatan pokok sebagai berikut:
(1) Evaluasi kegiatan 3 tahun sebelumnya.
(2) Merencanakan program gugus depan 3 tahun ke depan.
(3) Memilih pengurus gugus depan yang baru.
b) Program Kerja Tahunan
Program kerja tahunan di gugus depan harus selalu diwujudkan
sebagai pedoman kegiatan. Program kerja adalah rencana kerja yang
ditetapkan berdasarkan ketentuan hasil Mugus. Proses pelaksanaan
pembuatan program kerja tahunan dilakukan oleh Ketua Gudep,
Pembina Satuan, Pembina Pramuka, Pembantu Pembina, dengan
pengarahan Majelis Pembimbing Gudep. Penyusunan program kerja
dengan menyerap aspirasi peserta didik yang berasal dari Dewan:
Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega.
2) Program Kegiatan Satuan
Program kegiatan satuan meliputi program: Perindukan Siaga,
Pasukan penggalang, Ambalan Penegak, dan Racana Pandega.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 100


d.. Ekstrakurikuler Pilihan Usaha Kesehatan Sekolah
a). Konsep UKS
Usaha Kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang
dijalakan di sekolah-sekolah, dengan sasaran anak-anak sekolah dan
lingkungannya. Usaha membina dan mengembangkan kebiasaan hidup
sehat dilakukan secara terpadu, baik melalui program pendidikan di
sekolah melalui mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan yang dapat yang dapat dilaksanakan dalam kegiatan kurikuler
(intrakulikuler dan ekstrakulikuler), maupun melalui usaha-usaha yang
dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan
masyarakat.

Dalam upaya peningkatan derajat kesehatan siswa tentunya harus


dirumuskan tentang tujuan dari pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) yang ingin dicapai. Departemen Kesehatan (2006:3)
menjelaskan bahwa tujuan umum dari UKS adalah meningkatkan mutu
pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik
maupun warga belajar, dan menciptakan lingkungan sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan
optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia Seutuhnya.

a). Program UKS Dan Pelaksanaanya


Program UKS yang dilaksanakan di SMAN 7 Tebo
1. Pantauan PHBS
Tujuan : Membangun perilaku hidup bersih, dan sehat
Sasaran : Semua siswa SMAN 7 Tebo
Bentuk Kegiatan : Pengisian buku pantauan PHBS
Pelaksanaan : Sebulan sekali

2. Pelatihan Pertolongan Pertama


Tujuan : Memberikan pengetahuan tentang cara penanganan
pertolongan pertama.
Sasaran : Guru, Tenaga Pendidik dan Siswa SMAN 7 Tebo
Bentuk Kegiatan : Pelatihan Pertolongan Pertama
Pelaksanaan : Disesuaikan

3. Pemeriksaan Gigi

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 101


Tujuan : Memberikan pengetahuan tentang gigi sehat
Sasaran : Seluruh siswa SMAN 7 Tebo
Bentuk Kegiatan : Pemeriksaan gigi
Pelaksanaan : Disesuaikan dengan kegiatan Puskesmas Alai Ilir

O. Pendidikan Kecakapan Hidup


Kecakapan hidup (life skills) adalah kemampuan dan pengetahuan seseorang
untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara proaktif
mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya
dengan kemampuan berinteraksi dan beradaptasi dengan orang lain,
keterampilan mengambil keputusan, pemecahan masalah, berfikir kritis,
berfikir kreatif, berkomunikasi yang efektif, membina hubungan antar pribadi,
kesadaran diri, berempati, mengatasi emosi dan mengatasi stres. ujuan
Pendidikan Kecakapan Hidup
Tujuan pendidikan kecakapan hidup adalah untuk memberikan
pengalaman belajar yang berarti bagi peserta didik yang sesuai dengan apa
yang dibutuhkan di dalam kehidupan sehari-hari, seperti: proses sosial, fungsi
sosial serta masalah-masalah kehidupan. Tim Broad Based Education
(Depdiknas, 2002), membagi tujuan pendidikan kecakapan hidup ke dalam
tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu:
a. Tujuan Umum
1. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan
untuk memecahkan problema yang dihadapi.
2. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan
pembelajaran yang fleksibel sesuai prinsip pendidikan yang berbasis luas
(Broad Based Education).
3. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada di masyarakat,
sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah (School Based
Managemen).
b. Tujuan Khusus
1. Memberdayakan aset kualitas batiniah, sikap dan perbuatan lahiriah
peserta didik melalui pengenalan (logos), penghayatan (etos), dan
pengalaman (patos) nilai-nilai kehidupan sehari-hari sehingga dapat
digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup dan perkembangannya.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 102


2. Memberikan wawasan yang luas tentang perkembangan karir, yang
dimulai dari perkembangan diri, eksplorasi karir, orientasi karir, dan
penyiapan karir.
3. Memberikan bekal dasar dan latihan-latihan yang dilakukan secara benar
mengenai nilai-nilai kehidupan sehari-hari yang dapat memampukan
peserta didik untuk berfungsi menghadapi kehidupan masa depan yang
sarat kompetisi dan kolaborasi sekaligus.
4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya sekolah melalui pendekatan
manajemen berbasis sekolah, partisipasi stakeholders, dan fleksibilitas
pengelolaan sumber daya sekolah.
5. Mamfasilitasi peserta didik dalam memecahkan masalah kehidupan yang
dihadapi sehari-hari.
Jenis-jenis Pendidikan Kecakapan Hidup
1. Kecakapan Personal (Personal Skill)
2. Kecakapan Sosial (Social Skill)
3. Kecakapan Akademik (Academic Skill)
4. Kecakapan Vokasional (Vocational Skill)
Kecakapan vokasional meliputi :
 Kecakapan vokasional dasar berkaitan dengan bagaimana peserta
didik menggunakan alat sederhana, seperti obeng, palu dan lain
sebagainya.
 Kecakapan vokasional khusus hanya diperlukan bagi mereka yang
akan menekuni pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya, seperti
pekerja montir, apoteker, tukang, dan sebagainya.

Adapun pendidikan kecakapan hidup di SMAN 7 Tebo adalah pembuatan


pupuk kompos, gotong royong, kemah bakti/pengabdian masyarakat, dan
menerapkan perilaku hidup bersih.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 103


B A B IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk
mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada
Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan
peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah pusat/pemerintah daerah.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun
ajaran adalah sebagi berikut :
A. Awal dan Permulaan Tahun Pelajaran
Berdasrkan surat edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Nomor SK.
540/DISDIK-1.1/VI/2020 Tentang Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2020/2021,
awal tahun pelajaran 2020/2021 pada hari Senin tanggal 13 Juli 2020, sedangkan
akhir tahun pelajaran 2020/2021 pada hari Sabtu, 26 Juni 2021. Kegiatan belajar
mengajar efektif dimulai pada hari Kamis, tanggal 17 Juli 2020. Hari-hari pertama
masuk sekolah berlangsung selama 3 (tiga) hari dengan pengaturan sebagai berikut :
- Bagi kelas X :
1. Kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah/sosialisasi kegiatan sekolah
terutama yang berkaitan dengan materi pembelajaran dan sistem
belajarnya, berlangsung pada tanggal 13 s.d 15 Juli 2020;
2. Pengumpulan Data Individu Pesertadidik;
3. Orientasi tentang Pendidikan Budi Pekerti/Tata Krama/Akhlak Mulia dan
amal lakunya dalam kehidupan sehari-hari, pendidikan karakter bangsa,
pendidikan kesadaran bela negara, dsb;
4. Kegiatan lain yang dapat menimbulkan motivasi belajar pesertadidik;
5. Pelaksanaan Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dilaksanakan
dalam pengawasan guru dan kepala sekolah;
6. Sosialisasi Tata Tertib Sekolah dan Peraturan Akademik;
7. Pengenalan Kegiatan Ekstrakurikuler.
- Bagi kelas XI : Lapor Diri/Regristrasi Ulang dan mengikuti kegiatan pembinaan
sikap, jiwa dan amal laku yang berhubungan dengan budi pekerti, tata krama dan
akhlak mulia, pendidikan karakter bangsa; dan dapat diikutsertakan dalam kegiatan
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), dengan materi yang relevan.
-Bagi kelas XII : Lapor Diri/Regristrasi Ulang Lapor Diri/Regristrasi Ulang dan
mengikuti kegiatan pembinaan sikap, jiwa dan amal laku yang berhubungan dengan

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 104


budi pekerti, tata krama dan akhlak mulia, pendidikan karakter bangsa; dan dapat
diikutsertakan dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS),
dengan materi yang relevan.

B. Jumlah Hari Belajar Efektif Tahun Pelajaran 2020/2021


- Jumlah hari belajar efektif semester 1 = 119 hari kerja (22 minggu)
- Jumlah hari belajar efektif semester 2 = 111 hari kerja (20 minggu)

C. Waktu Belajar
Waktu belajar adalah waktu belajar efektif yang dipergunakan dalam proses
pembelajaran. Jumlah jam belajar efektif yang berlaku di SMAN 7 Tebo adalah 42
jam pelajaran per minggu untuk kelas X sedangkat kelas XI dan Kelas XII masing-
masing 44 jam pelajaran per minggu dengan alokasi waktu 45 menit per jam
pelajaran. Adapun sistem yang digunakan adalah sistem paket yang membagi 1 tahun
pelajaran menjadi semester 1 (Ganjil) dan semester 2 (Genap). Mengingat adanya
wabah Covid-19 maka KBM dilaksankan secara daring (belajar dari rumah) dengan
waktu yang disesuaikan.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 5 (enam) hari, yaitu :

HARI WAKTU BELAJAR

Senin 07.00 - 15.45

Selasa 07.00 - 15.00

Rabu 07.00 - 15.00

Kamis 07.00 - 16.30

Jum’at 07.00 - 11.30

Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar
ditetapkan minimal sebanyak 39 minggu untuk setiap tahun pelajaran.

D. Kegiatan Penilaian Akhir Semester dan Penilaian Akhir Tahun


Kegiatan semester diisi dengan kegiatan :penilaian akhir semester, penilaian akhir
tahun, dan Pekan Olah Raga (POR) dan Pentas Seni (Pensi).

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 105


E. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat,
pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota untuk tidak diadakan proses
pembelajaran di sekolah.

F. Penjabaran Kalender Pendidikan


Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2020/2021 adalah sebagaimana tertera
pada tabel berikut ini.

PENJABARAN KALENDER PENDIDIKAN


SMA NEGERI 7 TEBO
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

WAKTU
NO JENIS KEGIATAN
KEGIATAN
1 29 Juni-5 Juli 2020 PendaftaranPenerimaan Pesertadidik Baru TP 2020/2021
2 6 Juli 2020 Pengumuman PPDB
3 7-9 Juli 2020 Pendaftaran Ulang Pesertadidik kelas X
MPLS pesertadidik baru (Untukkelas XI dan XII
4 13-15 Juli 2020
melaksanakankegiatan yang disesuaiakan)
5 20 Juli 2020 Hari pertama belajar
6 31 Juli 2020 Libur Hari Raya Idhul Adha 1441 H
7 14 Agustus 2020 Memperingati Hari Pramuka
8 17 Agustus 2020 Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74
9 20 Agustus 2020 Libur Tahun Baru Hijriyah 1442
10 21 Agustus 2020 Mengikuti Pawai Kecamatan Rimbo Ilir
11 9 September 2020 Hari Olahraga Nasional ke 37
12 1 Oktober 2020 Hari Kesaktian Pancasila
13 28 Oktober 2020 Memperingati Hari Sumpah Pemuda
14 29 Oktober 2020 Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
15 10 November 2020 Memperingati Hari Pahlawan
16 24 November 2020 Memperingati Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 75
17 10-22 Desember 2020 Penilaian Akhir Semester Ganjil dan Pengolahan nilai
16 23 Desember 2020 Penyerahan Laporan Hasil Belajar
17 24 -31 Desember 2020 Libur Semester Ganjil
18 01 Januari 2021 Libur Tahun Baru Masehi 2021
19 4 Januari 2021 Hari Pertama Sekolah Semester Genap
20 5 Januari 2021 Rapat Pembagian Tugas Pendidik Semester Genap
21 12 Februari 2021 Libur Tahun Baru Imlek
22 11 Maret 2021 Peringatan Isra’ Miraj Nabi Muhammad SAW
23 29-31 Maret 2021 Pelaksanaan US

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 106


24 21 April 2021 Peringatan Hari Kartini
25 01 Mei 2021 Libur Hari Buruh
26 13 Mei 2021 Libur Kenaikan Isa AS
27 10-22 Mei 2021 Libur Idul Fitri
28 1 Juni 2021 Libur Hari Lahir Pancasila
29 2-8 Juni 2021 PenilaianAkhir Semester Genap dan Pengolahan nilai
30 11 Juni 2021 Penyerahan Laporan Hasil Belajar
31 14-25 Juni 2021 Libur Akhir Semester

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 107


BAB V
SUPERVISI PEMBELAJARAN

A. Pengertian Supervisi
Supervisi dalam dunia pendidikan menjadi sangat penting
dilaksanakan karena berpengaruh terhadap kinerja guru termasuk guru yang berimbas
pada hasil pembelajaran, oleh karena itu agar pelaksanaan supervisi tersebut berjalan
dengan baik maka perlu diketahui terlebih dahulu tentang apa dan bagaimana yang
dimaksud dengan supervisi akademik. Pengertian dari supervisi akademik merupakan
hal yang harus diketahui terlebih dahulu oleh seorang kepala sekolah yang akan
menjalankan supervisi atau disebut sebagai seorang supervisor dalam pelaksanaan
supervisi.
Supervisi adalah kegiatan bantuan dari para pemimpin sekolah yang
tertuju pada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel sekolah lainnya di
dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Kegiatan tersebut berupa dorongan,
bimbingan, dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-guru,
seperti bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan pembaharuan-pembaharuan dalam
pendidikan dan pengajaran, pemilihan alat-alat pelajaran, metode-metode mengajar
yang lebih baik, cara-cara penilaian yang sistematis terhadap fase seluruh proses
pengajaran.
Menurut Glickman dalam buku yang dikeluarkan Direktorat Tenaga
Kependidikan yang berjudul Metode dan Teknik Supervisi, mendefinisikan
“supervisi akademik yaitu sebuah rangkaian kegiatan membantu guru
mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian
tujuan pembelajaran”.
Menurut Adams dan Dickey (dikutip oleh Soetopo dan Soemanto)
“supervisi adalah program yang terencana, untuk memperbaiki pengajaran. Inti dari
program supervisi pada hakekatnya adalah untuk memperbaiki hal belajar dan
mengajar. Program itu dapat berhasil apabila supervisor memiliki ketrampilan dan
cara kerja yang efisien dalam kerjasama dengan orang lain”.
Boadman (dikutip oleh Sahertian), menyebutkan bahwa “supervisi
adalah suatu usaha menstimulir, mengkoordinir, dan membimbing secara kontinyu
pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif
agar lebih mengerti dan dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi
pengajaran dan dengan demikian mereka dapat menstimulir dan membimbing

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 108


pertumbuhan tiap peserta didik secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap
berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern”.
Terdapat dua jenis supervisi yang saat ini berkembang dan sering
dilakukan oleh kepala sekolah yaitu supervisi akademik dan supervisi administratif.
Perbedaan supervisi akademik dengan supervisi administratif pendidikan adalah
sebagai berikut:
1) Supervisi administratif atau manajerial berkenaan dengan efisiensi internal dari
sistem pendidikan, memberi jawaban pada pertanyaan mengapa institusi
pendidikan harus berjalan dalam cara tertentu, dan menggunakan secara luas
sumber daya yang tersedia. Komunikasi dan informasi merupakan dua fungsi
utama dari tipe supervisi ini. Tipe supervisi ini diusung oleh tingkat manajemen
yang lebih tingi ke tingkat manajemen yang lebih rendah, oleh karena itu derajat
dan tekanannya dapat berbeda. Fungsi supervisi administratif atau manajerial
adalah memicu unsur yang mendukung dan terkait dengan layanan sebuah
pembelajaran.
2) Supervisi akademik atau instruksional yang berkenaan dengan efektifitas
eksternal adalah memberikan jawaban tentang bagaimana peserta didik belajar
dengan lebih baik. Dukungan dan evaluasi merupakan dua fungsi utama dalam
tipe supervisi ini. Tipe supervisi ini secara eksklusif dilakukan oleh kepala
sekolah untuk mengevaluasi hasil kerja seorang guru. Jadi tujuan supervisi
akademik adalah meningkatkan mutu dari sebuah pembelajaran.
Supervisi akademik merupakan suatu kegiatan terencana yang ditujukan pada sekolah
dengan membantu guru-guru melalui dukungan dan evaluasi pada proses belajar dan
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar. Fungsi dukungan dalam
supervisi akademik adalah menyediakan bimbingan secara professional dan
memberikan bantuan teknis pada guru untuk meningkatkan proses pembelajaran.
Dengan mengajar lebih baik berarti membantu peserta didik untuk lebih mudah
mencapai kompetensi yang harus dikuasai dalam pembelajaran. Semakin sering
dilakukan supervisi akademik oleh kepala sekolah terhadap guru, seharusnya dapat
meningkatkan kualitas kinerja guru dalam proses pembelajaran, yang ditandai dengan
peningkatan pencapaian ketuntasan minimal pada peserta didik.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 109


B. Perencanaan Supervisi dan Pengawasan
Kepala sekolah merencanakan dalam menyusun program dalam satu semester atau
tahunan. Program tidak terlalu kaku, tergantung dari jumlah guru yang perlu di
observasi. Ada tiga macam observasi yaitu dengan pemberitahuan, tanpa
pemberitahuan, dan atas undangan. Perencanaan supervisi dirumuskan dalam empat
tahap yaitu tahap perencanaan, tahap aksi atau pelaksanaan tindakan, tahap
pengamatan, dan tahap evaluasi. Langkah perencanaan supervisi seperti yang
tercantum pada Panduan Kerja Kepala Sekolah yang ditetapkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2017 terdiri dari:
a) menyusun program supervisi,
b) membuat jadual pemantauan pengajaran,
c) menyusun instrument analisis perangkat pembelajaran,
d) instrumen pemantauan

1. Prinsip Penyusunan
Prinsip-prinsip perencanaan program supervisi akademik adalah:
(1) objektif (data apa adanya),
(2) bertanggung jawab,
(3) berkelanjutan,
(4) didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan, dan
(5) didasarkan pada kebutuhan dan kondisi sekolah/madrasah.
Sebagai suatu bentuk perencanaan, program pengawasan sekolah berkaitan dengan
rangkaian tindakan atau kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
pengawasan. Dengan memperhatikan langkah pokok perencanaan terdapat empat
tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam penyusunan program pengawasan
sekolah meliputi:
a) Menetapkan tujuan atau seperangkat tujuan
b) Menentukan situasi pada saat ini
c) Mengidentifikasi pendukung dan penghambat tujuan
d) Mengembangkan seperangkat tindakan untuk mencapai tujuan.

2. Isi Pokok dan Alur Penyusunan Program


Isi pokok kegiatan yang akan dituangkan dalam program kerja pengawasan tahunan
ada empat macam, yaitu:

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 110


a) Identifikasi hasil pengawasan pada tahun sebelumnya dan kebijaksanaan di
bidang pendidikan
b) Pengolahan dan analisis hasil dan evaluasi pengawasan tahun sebelumnya
c) Perumusan rancangan program pengawasan tahunan
d) Pemantapan dan penyempurnaan rancangan program pengawasan tahunan.

C. Strategi Supervisi
Untuk mempermudah kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan
supervisi diperlukan teknik-teknik supervisi. Para ahli berbeda-beda
dalammerumuskan tahapan teknik-tekniksupervisi akan tetapi pada dasarnya tetap
sama. Secaragaris besarteknik supervisi dibedakan menjadi duabagian,yaitu:
1) Teknik perseorangan. Yang dimaksud teknik perseorangan ialah supervisi yang
dilakukan secara perseorangan, beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:
Mengadakan kunjungan kelas (classroom visitation), Kepala sekolah datang ke kelas
untuk mengobservasi bagaimana guru mengajar. Dengan kata lain, untuk melihat apa
kekurangan atau kelemahan yangsekirannya perlu diperbaiki. Mengadakan kunjungan
observasi (observation visits), Guru-guru ditugaskan untuk mengamati seorang guru
yang sedang mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata pelajaran tertentu.
Kunjungan observasi dapat dilakukan di sekolah sendiri atau dengan mengadakan
kunjungan ke sekolah lain. Membimbing guru tentang cara-cara mempelajari pribadi
siswa atau mengatasi problem yang dialami siswa.Membimbing guru dalam hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum sekolah, antara lain: menyusun program
semester, membuat program satuan pelajaran, mengorganisasi kegiatan pengelolaan
kelas, melaksanakan teknik-teknik evaluasi pembelajaran, menggunakan media dan
sumber dalam proses belajar mengajar, dan mengorganisasi kegiatan siswa dalam
bidang ekstrakurikuler. (E& Afriansyah, 2019)
b. Macam-macam teknik supervisi individual Teknik supervisi individual ada lima
macam yaitu:
1) kunjungan kelas,
2) observasi kelas,
3) pertemuan individual,
4) kunjungan antarkelas, dan
5) menilai diri sendiri.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 111


D. Tugas Kepala Sekolah dalam Kegiatan Supervisi
Dalam pelaksanaanya kepala sekolah sebagai supervisor harus memperhatikan
prinsip-prinsip:
1. Hubungan konsultatif, kolegial dan bukan hirarkhis.
2. Dilaksanakan secara demokratis.
3. Berpusat pada tenaga pendidikan (guru).
4. Dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga pendidikan.
5. Merupakan bantuan profesional.
Kepala sekolah sebagai supervisor dapat dilakukan secara efektif antara lain melalui
diskusi kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi
pembelajaran.
Ada beberapa tugas/fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah sebagai supervisor
pengajaran di sekolah. Secara umum, kegiatan atau usaha-usaha yang dapat
dilakukan oleh kepala sekolah sesuai fungsinya sebagai supervisor ialah mencakup
kegiatan atau usaha sebagai berikut:
(1) Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai sekolah dalam
melaksanakan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya, (2) berusaha
mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah termasuk media
instruksional yang diperlukan bagi kelancaran keberhasilan PBM, (3) bersama guru-
guru berusaha mengembangkan, menggunakan, dan mencari metode-metode
mengajar yang lebih sesuai dengan tuntutan kurikulum baru, (4) membina kerjasama
yang baik dan harmonis di antara guru-guru dan pegawai sekolah lainnya, (5)
berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah,
antara lain dengan mengadakan diskusi kelompok, menyediakan perpustakaan
sekolah, dan/atau mengirim para guru dan pegawai untuk mengikuti penataran,
seminar, dan kegiatan ilmiah lainnya sesuai bidangnya masing-masing, dan (6)
membina hubungan kerjasama yang baik antara sekolah dengan komite sekolah,
orang tua siswa, masyarakat, dan instansi lain yang terkait dalam rangka peningkatan
mutu pendidikan di sekolah. Sedangkan secara khusus, tugas/fungsi dan tanggung
jawab kepala sekolah sebagai supervisor ialah melaksanakan kegiatan berupa:
(1) Mendiskusikan tentang tujuan-tujuan dan filsafat pendidikan dengan guru-guru
di sekolah, (2) mendiskusikan tentang metode-metode dan teknik-teknik mengajar
dalam rangka pembinaan dan pengembangan proses belajar mengajar kepada guru-
guru, (3) membimbing guru-guru dalam penyusunan satuan pelajaran, program
semesteran, dan pengembangan silabus, (4) membimbing guru-guru dalam memilih

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 112


dan menilai buku-buku untuk perpustakaan sekolah, buku-buku pelajaran untuk
murid, dan buku referensi mengajar untuk guru-guru, (5) membinbing guru-guru
dalam menganalisis dan menginterprestasi hasil tes dan penggunaannya bagi
perbaikan proses belajar mengajar, (6) melakukan kunjungan kelas dalam rangka
supervisi klinis, (7) mengadakan kunjungan observasi kepada guru-guru demi
perbaikan cara mengajarnya, dan (8) mengadakan pertemuan individual dengan guru-
guru tentang masalah yang mereka hadapi. Selanjutnya, tugas dan tanggung jawab
kepala sekolah dalam supervisi di sekolah, yaitu:
(1) Melakukan perencanaan kegiatan yang akan dilakukan di sekolah bersama staf
guru dan staf sekolah lainnya,
(2) melakukan pengorganisasian kegiatan di sekolah,
(3) melakukan kegiatan penggerakkan kepada semua staf di sekolah,
(4) melakukan kegiatan supervisi terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh
para staf guru dan staf sekolah lainnya di sekolah, dan
(5) menilai proses kerja dan hasil kerja yang dicapai oleh para staf dalam melakukan
kegiatannya masing-masing di sekolah.
Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah tersebut harus
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya demi kesuksesan kepala sekolah dalam
melaksanakan fungsinya sebagai supervisor pengajaran di sekolah. Jika fungsi
supervisor telah dilaksanakan dengan profesional, kepala sekolah akan dapat berhasil
dalam memimpin semua staf sekolah (khususnya staf guru) yang menjadi mitranya
dalam bekerjasama secara tim (Team Work) untuk meningkatkan profesionalisme
dan kinerja guru, yang bermuara kepada peningkatan kualitas proses dan hasil
pembelajaran di kelas khususnya dan mutu pendidikan di sekolah pada umumnya.
Dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawab supervisor, ada beberapa peranan yang
harus dilaksanakan oleh kepala sekolah. Dalam melakukan peranan pertama
(mengenal masalah), supervisor dituntut sebagai peneliti yang dapat mengumpulkan
data tentang proses belajar mengajar, menganalisisnya, dan menarik kesimpulan.
Peranan sebagai peneliti dapat dilakukan dengan melakukan observasi kelas yang
direncanakan, menjadi pendengar yang baik untuk berbagai masalah yang
disampaikan oleh guru-guru kepadanya, dan berusaha untuk selalu mengikuti
permasalahan dan gagasan aktual dalam bidang pendidikan dan pengajaran,
khususnya tentang proses belajar mengajar di sekolah.
Peranan sebagai nara sumber dapat dilakukan oleh supervisor pengajaran dengan
bertindak sebagai konsultan di mana guru-guru membutuhkannya sebagai fasilitator,

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 113


penolong, dapat memahami kebutuhan atau kesulitannya dan mencarikan solusi atas
masalah tersebut secara bersama.

E. Tim Penjamin Program Supervisi


Pelaksanaan supervisi di SMAN 7 Tebo dilaksanakan oleh Tim Penjaminan Mutu
Sekolah dengan tugas-tugas sebagai berikut :
Menghadiri rapat/pertemuan organisasi profesional.
b. Mendiskusikan tujuan-tujuan dan filsafat pendidikan dengan para guru.
c. Mengadakan rapat-rapat kelompok untuk membicarakan masalah-masalah umum.
d. Melakukan classroom visitation atau class visit.
e. Mengadakan pertemuan-pertemuan individual dengan guru-guru tentang masalah-
masalah yang mereka usulkan.
f. Mendiskusikan metode-metode mengajar dengan guru-guru.
g. Memilih dan menilai buku-buku yang diperlukan bagi murid.
h. Membimbing guru-guru dalam menyusun dan mengembangkan sumber-sumber
atau unit-unit pengajaran.
i. Memberikan saran-saran dan atau instruksi tentang bagaimanan melaksanakan
suatu unit pengajaran.
j. Mengorganisasi dan bekerja dengan kelompok guru-guru dalam program revisi
kurikulum.
k. Menginterpretasi data tes kepada guru-guru dan membantu mereka bagaima
menggunakannya bagi perbaikan pengajaran.
l. Menilai dan menyeleksi buku-buku untuk perpustakaan guru-guru.
m. Bertindak sebagai konsultan di dalam rapat/pertemuan kelompok lokal.
n. Bekerja sama dengan konsultan-konsultan kurikulum dalam menganalisis dan
mengembangkasn program kurikulum.
o. Berwawancara dengan orang-orang tua murid tentang hal-hal yang mengenai
pendidikan.
p. Menulis dan mengembangkan materi-materi kurikulum.
q. Menyelenggarakan manual atau buletin tentang pendidikan dan pengajaran dalam
ruang lingkup bidang tugasnya.
r. Mengembangkan sistem pelaporan murid, seperti kartu-kartu catatan kumulatif.
s. Berwawancara dengan guru-guru dan pegawai untuk mengetahui bagaimana
pandangan dan harapan mereka.
t. Membimbing pelaksanaan program-program testing.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 114


u. Menyiapkan sumber-sumber atau unit-unit pengajaran bagi keperluan guru-guru.
v. Mengajar guru-guru bagaimana menggunakan audio-visual aids.
w. Menyiapkan laporan-laporan tertulis tentang kunjungan kelas bagi para kepala
sekolah.
x. Menulis artikel-artikel tentang pendidikan atau kegiatan-kegiatan sekolah/guru-
guru dalam surat kabar.
y. Menyusun tes-tes standar bersama kepala sekolah dan guru-guru.
z. Merencanakan demonstrasi mengajar, dan sebagainya oleh guru yang ahli,
supervisi sendiri, ahli-ahli lain dalam rangka memperkenalkan metode baru, alat
baru.

F. Instrumen Supervisi
Dalam melaksanakan supervisi akademik proses pembelajaran, sebelumnya sebagai
kepala sekolah harus memastikan dokumen RPP yang dibuat oleh guru telah
memenuhi proses pembuatan RPP yang mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Selanjutnya kepala
sekolah atau guru senior yang ditunjuk mengamati proses pembelajaran untuk
mengisi instrumen Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran.

Instrumen Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan : ..........................................................


Nama Guru : ..........................................................
Kelas / Semester : ..........................................................
Mata Pelajaran : ..........................................................
Hari/tanggal : ..........................................................

Petunjuk:

1. Berikan tanda cek (v) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian
Anda terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran.
2. Berikan catatan atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
3. Setelah selesai penilaian, hitung jumlah nilai YA dan TIDAK
4. Tentukan nilai dengan menggunakan rumus yang telah disediakan

Hasil
No Aspek Pengamatan Catatan
Ya Tidak
A Kegiatan Pendahuluan
1 Membangun sikap religius sesuai dengan ajaran
agama yang dianutnya

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 115


2 Membangun motivasi peserta didik untuk belajar
3 Memberikan apresiasi dengan cara menghubungkan
materi pembelajaran dengan pengalaman peserta didik
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi
yang harus dicapai oleh peserta didik
5 Menyampaikan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran dan kompetensi yang akan dinilai
B Kegiatan Inti
B1 Penguasaan Materi Pembelajaran
6 Kemampuan menyesuaikan materi pembelajaran
dengan tujuan pembelajaran
7 Kemampuan mengkaitkan materi pembelajaran
dengan pengetahuan lain yang relevan dengan
kehidupan sehari-hari
8 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan
tepat dan lengkap sesuai dengan konsep yang benar
9 Menyajikan materi secara sistematis (dari materi
mudah ke yang sulit, dari materi sederhana ke yang
kompleks, dari materi konkrit ke abstrak atau
sebaliknya) sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai peserta didik.
B2 Implementasi Pembelajaran
10 Melaksanakan pembelajaran mengikuti kerangka RPP
11 Pembelajaran yang dilaksanakan bersifat interaktif
yang mendorong munculnya interaksi multi-arah,
yaitu antarpeserta didik, peserta didik dengan guru,
dan peserta didik dengan sumber belajar, serta peserta
didik dengan lingkungan belajar sehingga memiliki
kemampuan komunikatif dan kerjasama yang baik
12 Pembelajaran yang dilaksanakan bersifat inspiratif dan
multifaset (variasi proses berpikir C1-C6) untuk
memunculkan kebiasaan positif peserta didik yaitu
terbangunnya karakter dan berkembangnya Higher
Order Thinking Skills (HOTs) atau Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi (KeBiTT) peserta didik.
13 Pembelajaran yang dilaksanakan menarik,
menyenangkan, dan membelajarkan
14 Pembelajaran yang dilaksanakan menantang sehingga
memunculkan kemampuan berpikir kritis
15 Pembelajaran yang dilaksanakan memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif dan bermakna
(meaningful)
16 Pembelajaran yang dilaksanakan memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
17 Pembelajaran yang dilaksanakan menumbuhkan
kreativitas sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 116


18 Pembelajaran yang dilaksanakan menumbuhkan
kemandirian berpikir dan bertindak sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik.
19 Pembelajaran yang dilaksanakan menumbuhkan dan
memperkuat budaya literasi
20 Guru menerapkan teknik bertanya dengan tidak
memunculkan jawaban serempak (chours answer) dari
peserta didik
21 Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik
dengan pertanyaan pelacak (probing question) untuk
mendorong kemampuan bernalar (berpikir kritis, logis,
dan sistematis)
22 Guru mendorong peserta didik untuk mengembangkan
keterampilan bertanya untuk membangun kebiasaan
mencari tahu (inquisiveness)
B3 Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar
23 Mengakomodasi perkembangan teknologi
pembelajaran sesuai dengan konsep dan prinsip
Techno-Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
24 Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan
media pembelajaran
25 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber
belajar
26 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media
pembelaran
27 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber
belajar
28 Media dan sumber belajar yang digunakan mampu
menghasilkan pesan yang menarik dan mengesangkan
B4 Interaksi dengan peserta didik
29 Guru menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik
melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik
dengan guru, peserta didik dengan media dan sumber
belajar
30 Guru memberikan respon positif terhadap partisipasi
peserta didik
31 Guru menunjukkan sikap terbuka terhadap respons
peserta didik
32 Guru menunjukkan hubungan pribadi yang kondusif
dan konstruktif
33 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme peserta didik
dalam pembelajaran
B5 Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam
pembelajaran
34 Menggunakan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan
kontekstual

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 117


35 Menggunakan pilihan kata yang mudah dipahami oleh
peserta didik
C Kegiatan Penutup
36 Membuat rangkuman dan/atau kesimpulan dengan
melibatkan peserta didik
37 Melaksanakan penilaian pembelajaran (secara
lisan/tertulis)
38 Mengumpulkan hasil kerja peserta didik sebagai bahan
portofolio
39 Memberikan tindak lanjut hasil penilaian
(remediasi/pengayaan)
40 Melakukan refleksi pembelajaran (kebermaknaan
pembelajaran untuk perkembangan pribadi peserta
didik)

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 118


SUPERVISI ADMINISTRASI SEKOLAH

Satuan Pendidikan : ............................................................................................................................

Alamat Sekolah : ............................................................................................................................

Kecamatan : ............................................................................................................................

Kabupaten : ............................................................................................................................

Hari/Tanggal : ............................................................................................................................

JAWABAN
NO KEGIATAN NILAI KETERANGAN
YA/ADA TIDAK

1 Program Kerja Sekolah


2 Kalender Pendidikan
3 Jadwal Kegiatan
Pertahun
Administrasi Umum/
Surat menyurat
a. Agenda
b. Buku Ekspedisi
4
c. Pengarsipan (Filing)
d. Buku Tamu umum
e. Buku Tamu Pembinaan
f. Notula Rapat
5 Struktur Organisasi
6 Pembagian Tugas dan
Uraiannya
Papan Data Ketenagaan
7
dan Kesiswaan
Program Pengembangan
8
dan PKG
9 Rapat Kerja Awal Tahun
Ajaran
Laporan Bulanan, Tengah
10 Tahunan, dan
Tahunan
11 Nomor Induk Sekolah

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 119


(NIS)
12 Izin Operasional
Kelembagaan
Struktur Organisasi
Sekolah
13
Program Kerja Sekolah

JUMLAH/ RATA-RATA

F. Laporan Kegiatan Supervisi Individual


Laporan supervisi secara umum dapat diartikan sebagai suatu kegiatan penyampaian
informasi yang dilakukan secara teratur tentang proses dan hasil suatu kegiatan pada
pihak yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan
supervisi tersebut.
Laporan supervise bertujuan memberikan gambaran tentang peningkatan mutu
sekolah setelah dilaksanakannya supervise. Tujuan laporan adalah untuk
mengkomunikasikan secara jelas mengenai kekuatan dan kelemahan sekolah,
meliputi keseluruhan kualitasnya, standar pencapaian kinerja kepala sekolah, guru
dan tenaga kependidikan lainnya di sekolah yang bermuara pada prestasi belajar
siswa, dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki hal yang dibutuhkan.
Secara terperinci, laporan hasil pengawasan disusun dengan tujuan sebagai berikut:
a) Memberikan gambaran mengenai keterlaksanaan setiap butir kegiatan yang
menjadi tugas pokok pengawas sekolah.
b) Memberikan gambaran mengenai kondisi sekolah binaan berdasarkan hasil
penilaian yang dilakukan pengawas sekolah terhadap:
c) Memberikan gambaran mengenai kondisi sekolah binaan berdasarkan hasil
pemantauan yang telah dilakukan terhadap:
d) Memberikan gambaran mengenai kondisi sekolah binaan berdasarkan hasil
pembinaan yang telah dilakukan terhadap:
e) Menginformasikan berbagai faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan setiap butir kegiatan pengawasan sekolah.
f) Kinerja kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi sekolah

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 120


g) Kinerja guru dalam perencanaan, pelaksanaan dan penelitian proses
pembelajaran/bimbingan.
h) Kinerja tenaga kependidikan lainnya (TU, Laboran, pustakawan) dalam
pelaksanaan tugas pokokny masingmasing.
i) Administrasi sekolah
j) Pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan
k) Lingkungan sekolah
l) Pelaksanaan ujian sekolah dan ujian nasional
m) Pelaksanaan penerimaan siswa baru
n) Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler/pengembangan diri
o) Sarana belajar (alat peraga, laboratorium, perpustakaan)
p) Kepala sekolah terhadap pengelolaan sekolah dan administrasi sekolah
q) Guru dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses
pembelajaran/bimbingan berdasarkan kurikulum yang berlaku
r) enaga kependidikan lainnya (tenaga administrasi, laboratorium, perpustakaan)
dalam pelaksanaan tugas pokoknya masing-masing.
s) Kinerja sekolah dalam persiapan menghadapi akreditasi sekolah
t) Penerapan berbagai inovasi pendidikan dan pembelajaran.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 121


BAB VI
PENUTUP

Dengan telah dikembangkannya dokumen Kurikulum SMAN 7 Tebo Tahun Pelajaran


2020/2021, maka diharapkan dapat menjadi pedoman mengembangkan potensi yang ada
dalam upaya meningkatkan pelayanan pendidikan di SMAN 7 Tebo.
Kurikulum ini diharapkan dijadikan sebagai: 1) pedoman dan petunjuk pelaksanaan
dalam kegiatan pembelajaran, 2) pegangan seluruh guru di kalangan SMA Negeri 7 Tebo
dalam peningkatan mutu lulusan, 3) pedoman dan petunjuk dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
Kami menyadari dalam dokumen kurikulum SMAN 7 Tebo ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu perbaikan demi perbaikan akan terus dilakukan, sehingga tujuan
pendidikan di SMAN 7 Tebo dapat tercapai.

Dokumen 1 Kurikulum SMA Negeri 7 Tebo TP 2020/2021 122

Anda mungkin juga menyukai